Anda di halaman 1dari 9

Nomor Dokumen : SOP/K3L/004 Tanggal 12 Oct 2023

PROSEDUR Terbitan 12 Oct 2023


Revisi 00
APD (ALAT PELINDUNG DIRI) Halaman 1 dari 9

Nomer salinan 00
Diberikan kepada
Tanggal Pemberian

Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan

Disiapkan Oleh, Yudo Chadrasa W Ahli K3

Disetujui Oleh, Febiana Y Direktur Utama


Nomor Dokumen : SOP/K3L/004 Tanggal 12 Oct 2023
PROSEDUR Terbitan 12 Oct 2023
Revisi 00
APD (ALAT PELINDUNG DIRI) Halaman 1 dari 9

Daftar Isi
Halaman Judul ................................................................................................................................ 1 - 9
Daftar Isi ......................................................................................................................................... 2 - 9
1. Tujuan ........................................................................................................................................ 3 - 9
2. Ruang lingkup ............................................................................................................................ 3 - 9
3. Definisi ........................................................................................................................................ 3 - 9
4. Tanggung Jawab ........................................................................................................................ 3 - 9
5. Dokumen Terkait ....................................................................................................................... 3 - 9
6. Prosedur ..................................................................................................................................... 3 - 9
7. Lampiran .................................................................................................................................... 9 - 9
Nomor Dokumen : SOP/K3L/004 Tanggal 12 Oct 2023
PROSEDUR Terbitan 12 Oct 2023
Revisi 00
APD (ALAT PELINDUNG DIRI) Halaman 1 dari 9

I. TUJUAN
Adalah kewajiban bagi setiap karyawan untuk menggunakan alat pelindung diri
perorangan dimana daerah itu merupakan keharusan untuk menggunakannya. Banyak
karyawan yang mendapat cidera langsung akibat suatu benturan yang berakibat
kecelakaan yang seharusnya hal itu tidak perlu terjadi. Prosedur ini dibuat bertujuan
untuk perencanaan, pemenuhan pelaksanaan, pemeriksaan,dan evaluasi atas sarana APD
untuk melindungi dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja terhadap
seluruh tenaga kerja PT. MULTI INSPECTION SOLUSINDO.

II. RUANG LINGKUP


Prosedur ini mencakup Prosedur ini mencakup perencanaan, pemenuhan
pelaksanaan, pemeriksaan,dan evaluasi atas sarana APD di lingkungan PT. MULTI
INSPECTION SOLUSINDO dan lingkungan atau lokasi kerja.

III. DEFINISI
- APD : Alat Pelindung Diri

IV. TANGGUNG JAWAB


4.1 Technical Director bertanggung jawab bertanggung jawab perencanaan, pemenuhan
serta evaluasi penerapaan APD
4.2 Safety Respresentative bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan kondisi APD
4.3 Safety Officer bertanggung jawab memastikan bahwa prosedur pengelolaan APD
dilaksanakan sesuai dengan peraturan.
4.4 Direktur PT. MULTI INSPECTION SOLUSINDO bertanggung jawab dalam
memberikan prasarana dan sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan prosedur
pengelolaan APD.

V. DOKUMEN TERKAIT
-

VI. PROSEDUR
Berikut ini beberapa petunjuk tentang berbagai alat pelindung diri perorangan standar
yang wajib diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan di PT. MULTI
INSPECTION SOLUSINDO :
Nomor Dokumen : SOP/K3L/004 Tanggal 12 Oct 2023
PROSEDUR Terbitan 12 Oct 2023
Revisi 00
APD (ALAT PELINDUNG DIRI) Halaman 1 dari 9

VI.1 Pelindung Kepala (Safety Hat)

1. Semua karyawan harus menggunakan topi keselamatan apabila bekerja didaerah


kontruksi dimana bahaya dari atas mungkin terjadi termasuk inspektor lapangan.
Pengecualian hanya pada saat berada diruangan kantor, control room atau di
dalam kabin kendaraan.
2. Topi jenis lain, selain topi keselamatan dan tidak diperbolehkan dipakai di
kawasan operasi dan kontruksi
3. Karyawan yang bertugas di boat/kapal harus memakai topi keselamatan sewaktu
berada di atas deladak terbuka di mana bahaya dari atas dapat terjadi, seperti
kegiatan mengangkat barang.

VI. 2 Pelindung Penglihatan dan Wajah

1. Para pekerja terkait dengan pekerjaan las gas, pemotongan dan


pengorokan/mengamplas (brazing) sangat dianjurkan untuk memakai kacamata
pelindung-hitam atau tutup muka (face mask) untuk melindungi diri merekadari
cidera-cidera. Untuk melindungi diri dari luka-luka (para pekerja las listrik atau
pemotongan, memotong ataupun pengoperasian yang serupa sangat dianjurkan
memakai helm, sarung tangan, dan penahan panas yang sesuai). Para pekerja yang
terkait dengan pengelasan listrik, pemotongan atau operas-operasi yang serupa
sangat dianjurkan memakai topi pengaman atau topeng pengaman dengan filter
dari pelindung yang pantas dan sarung tangan.
2. Para pekerja menggerinda, mengecat, atau pekerjaan yang serupa diperlukan
untuk memakai kacamata hitam, tutup muka atau hal lain yang memberikan
perlindungan yang sama.
VI. 3 Pelindung Kaki
Setiap karyawan memakai sepatu keselamatan dengan pelindung besi pada bagian
ujung ketika berada di daerah konstruksi :
1. Sepatu karet dengan pelindung baja pada ujung dan yang diperkuat pada pada
telapak kaki harus digunakan ketika bekerja pada daerah berlumpur dan basah
atau di daerah yang levelnya lebih rendah.
2. Penggunaan sandal dan sepatu kets/sepatu biasa DILARANG. Penggunaan
sepatu khusus untuk kontruksi baja, perancah, dan di atas rak pipa atau bekerja di
atas struktur yang diangkat, ditetapkan atas persetujuan perusahaan.
Nomor Dokumen : SOP/K3L/004 Tanggal 12 Oct 2023
PROSEDUR Terbitan 12 Oct 2023
Revisi 00
APD (ALAT PELINDUNG DIRI) Halaman 1 dari 9

VI. 4 Pelindung Pendengaran


Pelindung pendengaran telinga harus selalu dipergunakan apabila berada di tempat
kerja yang ditetapkan sebagai daerah di mana tingkat kebisingannya melampaui
nilai ambang batas yang diijinkan, atau di dalam kegiatan operasi dimana
memungkinkan terjadinya gangguan pada pendengaran :

1. Personil yang bekerja di dalam atau di dekat suara bising tinggi pada level diatas
85 dBA pada area pekerjaannya harus memakai perlindungan pendengaran yang
disetujui; ear-muffs, atau plug busa yang bisa disumbat pada lubang telinga.
2. Perlindungan pendengaran harus dikenakan pada semua area yang ditetapkan
sebagai area bising berbahaya.
3. Perlindungan pendengaran harus dikenakan ketika mengoperasikan perkakas
power-actuated, jack hammer, atau peralatan dengan level kebisingan tertinggi.

VI. 5 Pelindung Mata

Pelindung mata yang dirancang khusus untuk suatu pekerjaan tertentu harus digunakan
apabila mengerjakan hal-hal berikut :

1. Pelindung harus memakai perlindungan mata yang sesuai untuk melindungi dari
bahaya spesifik apapun terhadap pandangan penglihatan setiap saat seperti bahaya
tetap yang merupakan sifat alami pekerjaan itu.
2. Perlindungan minimum, ketika diperlukan, akan terdiri dari kecamata keselamatan
yang disetujui atau kacamata hitam (googles). Perlindungan yang lebih luas harus
digunakan apabila situasi khusus.
3. Googles keselamatan untuk bahan kimia harus dikenakan melindungi wajah ketika
menangani bahan-kimianer berbahaya.
4. Kaca lensa yang sesuai, helm dan perisai wajah harus dikenakan oleh tukang las dan
pembantunya ketika melakukan pekerjaan pengelasan atau pemotongan dengan
membakar.
5. Suatu perisai wajah harus dikenakan kapan saja terdapat suatu kemungkinan material
yang terpental, percikan kembang api atau percikan zat cair berbahaya. Beberapa
contoh spesifik yaitu pekerjaan patri menggunakan udara kempaan,
Nomor Dokumen : SOP/K3L/004 Tanggal 12 Oct 2023
PROSEDUR Terbitan 12 Oct 2023
Revisi 00
APD (ALAT PELINDUNG DIRI) Halaman 1 dari 9

6. menggerinda, penggunaan mesin bertenaga yang bergerak, menangani bahan beracun


angin kempaan, penggunaan gergaji bermesin, menangani bahan beracun dan tajam
(kaustik) dsb.
7. Kacamata dengan pengaman samping harus selalu dipakai oleh karyawan yang
bekerja menggunakan mesin gerinda, pali dan pahat, dimana partikel-partikel kecil
dapat menyebabkan cedera, khususnya pada bagian mata.
8. Kacamata khusus harus dipergunakan oleh pekerja yang melakukan pengelasan,
bekerja dengan X-ray dan lain-lain.
VI. 6 Pelindung Telinga
1. Tangan harus dilindungi dari bahaya terpotong, memar, dan lecet, terbakar akibat
panas atau bahan kimia, terbakar energi radiasi dan cedera lain. Peralatan pelindung
yang sesuai harus tersedia dan digunakan ketika berbagai bahaya/resiko ditemui.
2. Sarung tangan harus dikenakan ketika bekerja atau menangani objek yang berat,
kasar atau memliki tepi yang tajam atau ketika tangan/jari bisa terjepit diantara objek.
3. Sarung tangan yang sesuai harus digunakan ketika mengelas, membakar, atau
menangani material panas.
4. Imprevious sarung tangan harus dikenakan ketika menangani bahan bahan beracun,
tajam (caustic), dan material berbahaya/penuh resiko lainnya.
5. Semua karyawan harus memakai sarung tangan yang sesuai dengan pekerjaannya
bilamana pekerjaan yang dilakukan memungkinkan cedera pada tangan.

VI. 7 Pelindung Pernafasan

Peralatan pernafasan yang sesuai, disetujui harus dikenakan kapan saja atau lebih
kondisi-kondisi yang berikut ditemui;
1. Kadar oksigen pada area pekerjaan dibawah 20 %
2. Lembar Data Keselamatan Material (MSDS) merekomendasikan penggunaannya
untuk penanganan bahan kimia.
3. Konsentrasi zat pencemar udara terhadap lingkungan melebihi nilai ambang batas
(TLV).
4. Ketika bekerja pada Ruang Terbatas/Tertutup tanpa vertilisasi cukup atau di dalam
lingkungan dengan berbagai uap, gas, kabut, atau konsentrasi debu berat. Dalam
beberapa situasi diperlukan seorang penolong (back up person) dengan cara yang
Nomor Dokumen : SOP/K3L/004 Tanggal 12 Oct 2023
PROSEDUR Terbitan 12 Oct 2023
Revisi 00
APD (ALAT PELINDUNG DIRI) Halaman 1 dari 9

5. sama dilengkapi dengan PPE yang tersedia untuk memonitor dan melakukan
tindakan pertolongan dalam keadaan darurat.
6. Sangat mungkin terjadi keadaan-keadaan khusus disekitar lokasi pekerjaan di mana
diperlukan alat pelindung diri yang khusus pula, seperti halnya Briething Apparatus
(BA). Jika pemakai tidak mahir menggunakannya, selanjutnya harus dilakukan
pelatihan penggunaan peralatan ini yang mana harus diperlihatkan sebelum
menggunakan. Jika pelatihan buka client, selanjutnya pelatih harus berasal dari
penyalur peralatan tersebut (vendor).
VI. 8 Pelindung Jatuh Dari Ketinggian
1. Sabuk pengaman harus digunakan apabila diperkirakan dalam suatu pekerjaan
terdapat kemungkinan jatuh.
2. Setiap karyawan yang bekerja pada ketinggian melebihi 6 kaki (2 meter) harus
memakai sabuk pengaman tersebut harus benar-benar diikatkan pada karyawan yang
bersangkutan serta diyakinkan bahwa kondisi sabuk pengaman tersebut dalam
keadaan baik.
3. Setiap menggunakan sabuk pengaman pada ketinggian tertentu, sabuk pengaman
tersebut harus diikat keperalatan atau kerangka/struktut.
4. Sabuk keselamatan/harness meliputi perangkat kerasnya.
5. Sabuk keselamatan yang sesuai, disetujui dan bersertifikat dan lines/lanyards harus
dikenakan sebagai pelindung perorangan pada level yang tak terlindungan 3 meter
(10 kaki) atau lebih dari atas permukaan. Tali tempat mengaitkan safety belt yang
sesuai harus tersedia.
6. Sabuk badan diperlukan hanya sedang terjun bebas yang sangat pendek kurang dari
0,6 meter (2 kaki) dapat diantisipasi. Suatu sabuk badan harus digunakan jika terjun
bebas lebih tinggi 2 meter (6 kaki) dapat diantisipasi.

VI. 9 Pelampung

Pada kegiatan yang memungkinkan mempunyai resiko jatuh kedalam air/sungai, setiap
karyawan harus memakai pelampung (vest/life jacket). Apabila bepergian dengan speed
boat atau kapal dan apabila menjalankan tugas-tugas berikut ini :

1. Pelampung harus dipakai pada saat berada di atas jembatan (sebelum menaiki
boat/kapal) dan dilepas setelah berada di atas jembatan (turun dari boat/kapal)
Nomor Dokumen : SOP/K3L/004 Tanggal 12 Oct 2023
PROSEDUR Terbitan 12 Oct 2023
Revisi 00
APD (ALAT PELINDUNG DIRI) Halaman 1 dari 9

2. Ketika melakukan tugas bongkar-muat di boat/tongkang/kapal.


3. Peralatan lain mungkin adalah rakit-rakit, jika pekerjaa tanpa pengawasan di
platform lepas pantai, pelatihan harus diperlihatkan jika periode-periode pekerjaan
diperpanjang (dalam waktu yang lama).

Inspeksi Alat Pelindung Diri


Maksud dari prosedur ini yaitu untuk mengenali suatu standar minimum terhadap jadwal
inspeksi kwartalan dan juga termasuk suatu sistem untuk pengenalan alat pelindung diri
yang rusak atau usang.
1. Ruang Lingkup / Cakupan
Prosedur ini diterapkan untuk :
- perlengkapan pengaman kepala (safety helmet)
- perlengkapan pengaman kaki (safety shoes)
- perlengkapan pengaman mata (safety glasses)
- perlengkapan masker
- pakaian kerja
2. Inspeksi – inspeksi
Inspeksi dari alat pelindung diri akan ditangani oleh personel yang kompeten yang telah
berpengalaman dalam bidangnya atau yang telah mempunyai pengalaman inspeksi atau
yang dari pengalamannya telah memberikan mereka pengetahuan akan hal alat
pelindung diri yang sedang diinspeksi, kriteria dan dokumen.
Inspeksi alat pelindung diri pada personel dilakukan meliputi :
- standar alat pelindung diri: standar yang digunakan untuk alat pelindung diri selain telah
ditentukan dalam manual HSE, juga mengacu pada standar yang digunakan oleh
customer dimana personel akan dipekerjakan.
- masa berlaku pemakaian alat pelindung diri : pada setiap alat pelindung diri, terutama
yang ada batasan masa berlaku pemakaian agar selalu dilakukan inspeksi secara periodik
untuk memastikan masa berlakukan pemakaian.
- Log book (pencatatan) pemakaian alat pelindung diri : pencatatan pemakaian alat
pelindung diri harus dilakukan pada alat-alat pelindung diri yang mempunyai batasan
waktu pemakaian, seperti masker.
- kondisi alat pelindung diri yang sedang digunakan : kondisi alat pelindung diri pada
personel yang akan melakukan pekerjaan harus dilakukan inspeksi setiap hari, sebelum
Nomor Dokumen : SOP/K3L/004 Tanggal 12 Oct 2023
PROSEDUR Terbitan 12 Oct 2023
Revisi 00
APD (ALAT PELINDUNG DIRI) Halaman 1 dari 9

melakukan aktifitasnya yang meliputi; kondisi alat pelindung diri, kebersihan alat
pelindung diri, serta cara menggunakan alat pelindung diri.
3. Standarisasi
Sementara menjalani suatu inspeksi, perlatan pelindung diri pada personal yang akan
kerja, check list penerimaan dan pemakaian alat pelindung diri personel akan
didokumentasikan. Standart kualitas alat pelindung diri selain mengacu pada standar
perusahaan yang tercantum dalam panduan manual HSE, juga mengacu pada standart
yang digunakan oleh customer dimana personel akan dipekerjakan.
4. Alat Pelindung Diri Yang Rusak
Alat pelindung diri yang rusak ataupun yang telah mencapai batas waktu pemakaian
harus segera dilaporkan pada atasan langsun dan segera minta pergantian dengan yang
baru dan dilakukan pencatatan pembagian alat pelindung diri dari pada personel. Alat
pelindung diri yang sudah dinyatakan rusak maupun melewati batas waktu pemakaian
harus dihancurkan dan dibuang sesuai klasifikasi pembuangan sampah.

VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai