Anda di halaman 1dari 32

UNIT KOMPETENSI [E.390000.006.

01]
Melaksanakan Pengendalian Pencemaran
Udara Dari Emisi
Tabel. Pengawasan Fasilitas Pengelolaaan
Emisi Udara

KOMPONEN
TINDAKAN
FASILITAS

Sumber Emisi Periksa kondisi fisik sumber emisi pada penanganan bahan baku, proses produksi, dan
utilitas. Contoh :
Sumber emisi dari Utilitas : Boiler
D Catat jumlah dan jenis boiler (oil boiler/termo boiler atau steam boiler) serta kapasitas
masing masing boiler.
D Jenis bahan bakar yang digunakan
D Catat jumlah cerobong emisi yang dimiliki.
Cerobong Periksa jumlah cerobong .
Periksa apakah setiap cerobong telah dilengkapi lubang sampling dan posisi lubang sampling
telah sesuai dengan Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman
Teknis Pengendalian Pencemaran Udara.
Periksa apakah setiap cerobong telah dilengkapi sarana pendukung sampling emisi
(tangga, landasan kerja, pagar pengaman dan sumber listrik).
Periksa apakah lubang sampling sudah memenuhi persyaratan teknis.

Alat pengendali Periksa apakah memiliki alat pengendalian pencemaran udara pada cerobong.
udara emisi Periksa jenis alat pengendali dan apakah alat pengendali berfungsi dengan baik.

Continuous Periksa apakah memiliki alat CEM (Continuous Emission Monitoring) pada cerobong..
Emission Periksa kinerja alat pemantau pencemaran udara/CEM dari control room.
Monitoring (CEM) Periksa parameter apa saja yang dapat dimonitor oleh CEM dan periksa data CEM untuk
harian, bulanan dan 3 bulanan serta berapa kali melebihi Baku Mutu Emisi Udara.
RUMUSAN UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT : E.390000.006.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pengendalian Pencemaran Udara Dari Emisi
DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini merupakan kemampuan yang di dasari atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
Melaksanakan Pengendalian Pencemaran Udara Dari Emisi
Melaksanakan Pengendalian Pencemaran
Udara Dari Emisi

Kegiatan yang perlu dilakukan adalah:

1. Formulir cek list indikator keberhasilan pengendalian


pencemaran udara;
2. Rencana anggaran dan biaya pengendalian pencemaran udara
3. Melakukan perencanaan pengendalian pencemaran udara dari
emisi
4. Melaksanakan upaya pengendalian pencemaran udara dari
emisi
5. Menyusun laporan pelaksanaan pengendalian pencemaran
udara dari emisi
UNIT KOMPETENSI [E.390000.006.01]
Melaksanakan Pengendalian Pencemaran Udara
Dari Emisi

1. Kompetensi ini berlaku untuk melakukan perencanaan pengendalian


pencemaran udara, menyusun rencana penerapan upaya minimasi
udara, melaksanakan upaya minimasi pencemaran udara dan
menyusun laporan pelaksanaan pengendalian melaksanaan
pengendalian pencemaran udara dari emisi.
2. Pengendalian pencemaran udara dari emisi sumber tidak bergerak di
industri.
3. Pengendalian pencemaran udara di industri dilakukan terhadap
parameter-parameter pencemaran udara.
UNIT KOMPETENSI [E.390000.006.01]
Melaksanakan Pengendalian Pencemaran Udara
Dari Emisi

4. Pengendalian pencemaran udara ditentukan berdasarkan jenis industri


dan peraturan yang berisi Baku Mutu Lingkungan Hidup yang terkait.
5. Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak adalah batas maksimum
emisi yang diperbolehkan dimasukkan ke dalam lingkungan.
6. Indikator keberhasilan pengendalian pencemaran udara diukur dari
parameter-parameter pencemaran udara terhadap pemenuhan baku
mutu lingkungan hidup.
PERATURAN DAN SOP

1. Peraturan yang diperlukan:


a. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
b. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 1995
tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.

2. SOP yang diperlukan


a. Prosedur penentuan metode minimasi pencemaran udara dari
emisi;
b. Prosedur penyiapan jadwal penerapan minimasi pencemaran
udara dari emisi;
c. Prosedur penghitungan biaya penerapan minimasi
pencemaran udara dari emisi;
d. Prosedur penyusunan dan pengkomunikasian hasil
pelaksanaan pengendalian pencemaran udara dari emisi.
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
YANG DIPERLUKAN

1) Pengetahuan:
1. Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar lain yang terkait dengan
pengujian sampel;
2. Peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Analisis parameter lingkungan, khususnya terkait udara emisi;
4. Peraturan tentang Baku Mutu Emisi yang sesuai dengan industri yang akan
dikendalikan pencemarannya;
5. Teknik pengendalian pencemaran udara;
6. Alat pelindung diri (APD);
7. Cara mengolah data.

2) Keterampilan:
1. Pengujian atau analisis terhadap parameter-parameter udara yang telah
ditentukan;
2. Pengoperasikan peralatan pengendalian udara;
3. Pengoperasian komputer atau alat elektronik lainnya yang dibutuhkan untuk
membuat laporan interpretasi hasil analisis udara;
4. Mengkomunikasikan hasil minimisasi pencemaran udara sesuai prosedur;
5. Menggunakan alat pelindung diri (APD).
Konsep pengendalian pencemar
sumber emisi tidak bergerak

2D
Unit Pengendali
a. Electrostatic
Precipitator.
b. Siklon.
c. Pengumpul proses
basah (Wet Process
Collector).
d. Cartridge Collector.
e. Baghouses. 8D

Proses
pembakaran
Penetapan lubang sampling

2D

8D
PENGELOLAAN LIMBAH UDARA

Secara umum limbah udara dibagi menjadi : 2 Gas &


Partikulat

Pengelolaan limbah udara adalah bagaimana


menangani kedua jenis polutan tersebut

Pahami karakteristik limbah udara yang dihasilkan


 Menentukan alat pengendali yang akan digunakan

Baku mutu emisi dan faktor ekonomi


PENGELOLAAN LIMBAH UDARA

Sumber emisi di kegiatan industri umumnya adalah :


• Dari proses produksi
• Dari unit utilitas
Jenis Kegiatan Sumber Emisi Alat pengendali
Peleburan besi • Raw material handling  partikulat • Partikulat : scrubber,
• Furnace (BOF atau EAF, etc)  partikulat baghouse dan ESP
• acid pickling and regeneration  partikulat dan HCl Fume • HCl fume : scrubber
Pengelolaan Limbah Udara

Pulp dan Kertas • Digester TRS • Partikulat : ESP


• Bleaching plant  Cl2, ClO2 • TRS : scrubber alkalin
• Chemical recovery plant
• Recovery furnace  Particulat + TRS
• Smell dissolving tank Partikulat +TRS
• Lime kiln Partikulat +TRS
Semen • Preparation, miling+grinding, conveying Particulat • siklon untuk menangkap
• Kiln  Partikulat + gas-gas hasil pembakaran (SO2 & NO2) partikel berukuran “besar”
• Pendinginan klinker dan Pengemasan  partikula • Partikulat  ESP,
Baghouse, Siklon
PLTU berbahan • Proses “produksi” pembakaran batu bara  menghaslkan steam Partikulat : ESP
bakar batu bara  penggerak turbin penghasil listrik
• Sehingga sumber emisi bearsal dari proses pembakaran batu
bara Partikulat + gas-gas hasil pembakaran (SO2 dan NO2)
Pupuk Ammonium • Drier scrubber  partikulat + ammonia (NH3) • Partikulat : scrubber,
Sulfat • Saturator  ammonia (NH3) baghouse
• Exhaust Gas Scrubber  ammonia (NH3) • NH3  ammonia stripper
Pupuk Urea • Primary reformer  NO2 • Partikulat : scrubber,
• Prilling Tower/granulasi  partikulat + ammonia (NH3) baghouse
• NH3  ammonia stripper
Pupuk Asam Fosfat • Penyimpanan bahan ball mill  partikulat • Partikulat : scrubber,
• Fume Scrubber  flour baghouse
• Gas Scrubber (alumunium Flouride)  partikulat + flour
• Unit asam sulfat  SO2
• Dust scrubber (Cement retarder)  partikulat + flour
Keramik  Raw material handling • Partikulat : scrubber,
• Finishing + glazing baghouse
• Kiln  emisi dari penggunaan bahan bakar (SO2, NO2) dan • SO2 : scrubber
partikulat
Berbagai Type Dust Collector

Physical Type Dry or Wet Particulate Ƞ (%) Operation Initial Cost Operation Remarks
Principal ф (µm) Temperature (oC) Cost

Filtering Bag house Inner Surface Dry 20 – 0.1 99 – 99.9 Max 200 – 230 oC Medium Medium High Efficiency, Low Operating
Temperature
Outer Surface Dry 20 – 0.1 99 – 99.9 Max 200 – 230 oC Medium Medium High Efficiency, Low Operating
Temperature
Electrostatic Electrostatic Dry Electrode Dry 20 – 0.05 80 -99.9 Normally 300 oC High Low High Efficiency low pressure
Force Precipitator lost, high operating
temperature
Wet Electrode Wet 20 – 0.05 80 -99.9 Normally 300 oC High Medium High Efficiency low pressure
lost, high operating
temperature
Centrifugal Cyclone Tangential Flow Dry 200 - 10 70 -90 Max 600 oC Medium Medium Installed as a primary collector
Force or a recycler
Axial Flow Dry 100 - 5 70 -90 Max 600 oC Medium Medium Installed as a primary collector
or a recycler
Washing Water 1. g- Shape Wet 100 – 1 80 -95 Ambien Temperature Medium High Installed as a prmary collector
Retention 2. Rotor
scrubber 3. Gas Jet
4. Spiral Guide
Vane
Pressurized Spray tower Wet 100 – 1 Ambient Temperature Medium High Applied for absorption and
Water adsorption
Scrubber
Packed Tower Wet 100 – 1 Ambient Temperature Medium High Applied for absorption and
adsorption
Packed with rachig ring, coke
or plastic ball dll
Cyclone Wet 100 – 1 Ambient Temperature Medium High
scrubber
Jet scrubber Wet 100 – 1 0,5µm: Ambient Temperature Medium High
99%
Ventury Wet 100 – 0,1 3 – 5 µm ; Ambient Temperature High High
scrubber 100%
Rotary Wet 100 – 1 Ambient Temperature High High
scrubber
(Theisen,
impulse
scrubber)
Bag House
Bahan Filter
Wadah Debu
Cyclone
Scrubbers
Scrubbers
Hood & Duct

• Hood  Tudung / cerobong yang dipasang tepat diatas sumber emisi atau sangat dekat dengan
sumber emisi
• Duct  atau pipa yang dihubungkan dengan hood, juga dihubungkan dengan air cleaner
(pembersih udara)
• Air cleaner  harus mampu mengumpulkan bahan kimia pencemar (kontaminan yang ada
diudara) dari suatu konsentrasi sehingga tdk menyebakan pencemaran udara di lingkungan
masyarakat di luar industri
• Exhaust fan (kipas angin)  untuk menghasilkan aliran udara didalam sistem ventilasi keluar
setempat, serta volume udara yang mengalir harus mampu menghasilkan kecepatan pengendalian
statis untuk mengatasi resistensi (Tahanan) aliran udara akibat turbulensi dan friksi (gesekan)
yang dihasilkan didalam hood, pipa dan dalam pembersih udara
Hood & Duct
Emisi Udara Proses Produksi
Penempatan
lubang
sampling
Proses Menghasilkan Pencemaran Berbahaya

Penempatan
Lubang
sampling
KEBIJAKSANAAN INDUSTRI DALAM
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

1. Membuat kebijaksanaan energi dalam penggunaan bahan bakar yang


lebih bersih bagi lingkungan hidup;
2. Mengembangkan tekhnologi bersih dalam proses industri yang
terencana;
3. Menerapkan Sistim Manajemen Mutu, Lingkungan dan K3
4. Mengikuti Proper
5. Peningkatan penaatan lingkungan hidup yang lebih baik.
Pengendalian Pencemaran Udara
• Pengendalian pencemaran udara
meliputi pencegahan atau
penanggulangan pencemaran,
serta pemulihan mutu udara
• Usaha pengendalian pencemaran
udara dapat dikelompokkan
menjadi 2 macam, yaitu :
Pengendalian secara nonteknis
Pengendalian secara teknis.
Pengendalian nonteknis
• Penyajian informasi lingkungan (PIL)
• Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
• Perencanaan kawasan kegiatan industri dan teknologi
• Pengaturan dan pengawasan kegiatan
• Penanaman perilaku disiplin
Pengendalian secaraTeknis

• Mengubah proses
• Menggantikan sumber energi
• Mengelola limbah
• Menambah alat bantu
Definisi dan Ruang Lingkup Produksi Bersih (UNIDO,2002)

PRODUKSI BERSIH

Strategi pengelolaan lingkungan yang


bersifat terpadu dan preventif

Diterapkan dalam produksi


dan siklus pelayanan

Proses:
 Konservasi bahan baku,
Produk: energi dan air Pelayanan:
 Reduksi limbah  Pengurangan jumlah  Efisiensi
melalui rancangan atau tingkat toksisitas manajemen
yang lebih baik emisi pada sumber lingkungan dalam
 Penggunaan  Evalusi dari pilihan rancangan dan
limbah untuk teknologi pengiriman
produksi baru  Reduksi biaya dan
teknologi

Dampak:
Perbaikan efisiensi
Performansi lingkungan yang lebih baik
Peningkatan keuntungan kompetitif
Prinsip-prinsip Pokok
Produksi Bersih
» Mengurangi/meminimumkan : bahan baku,
air, energi & terbentuknya limbah pada
sumbernya
» Menghindari : Bahan baku beracun &
berbahaya
» Memahami : analisis daur hidup produk
» Menerapkan pola manajemen di kalangan
industri & pemerintah yang telah
mempertimbangkan aspek lingkungan Mengurangi
» Mengaplikasikan teknologi ramah pencemaran &
lingkungan, manajemen & prosedur standar kerusakan
sesuai persyaratan yang telah ditetapkan lingkungan serta
» Mengarah pada pengaturan sendiri (self bahayanya
regulation) & peraturan yang sifatnya
musyawarah mufakat (negotiated regulatory terhadap manusia
approach)
Pelaksanaan Produksi Bersih
dalam Industri

» Teknologi produksi bersih


 Pengurangan limbah pada sumber pencemar
 Teknik daur ulang

» Pilihan penerapan produksi bersih


 Good house keeping
 Perubahan material input
 Perubahan teknologis
 Perubahan produk
 On-site reuse
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai