1. Tujuan
1.1 Memberikan panduan yang terstruktur kepada PIC (Person In Charge) dalam mengidentifikasi semua
bahaya, menilai tingkat risiko dan menentukan langkah pengendalian risiko yang ada di lokasi kerja
agar kecelakaan dapat dihindari.
1.2 Memastikan bahwa terdapat prosedur tentang kegiatan identifikasi semua bahaya, menilai risiko dan
pengendalian risiko sehingga semua sumber daya Perusahaan dapat terlindungi.
2. Ruang Lingkup
2.1 Meliputi semua area kerja PT. Adaro Tirta Sarana.
2.2 Prosedur ini dimulai dari pengidentifikasian semua bahaya, penilaian tingkat risiko, dan pemilihan
langkah pengendalian risiko dari bahaya yang ada di lokasi kerja PT. Adaro Tirta Sarana.
2.3 SOP ini ditunjukan untuk seluruh karyawan PT. Adaro Tirta Sarana.
3. Referensi
3.1 ISO 9001 : 5.1, 5.2, 6.4
3.2 ISO 14001 : 4.3.1
3.3 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 1827 K 30 MEM 2018
3.4 Kepdirjen Minerba No.185.K/37.04/DJB/2019
4. Definisi
a. Bahaya adalah semua hal yang mempunyai kemampuan untuk menyebabkan kerugian terhadap
manusia, asset Perusahaan, lingkungan dan/atau pihak lainnya. Sumber bahaya dapat berasal dari;
Hazard identification and Risk Assessment adalah proses yang digunakan untuk melakukan
identifikasi bahaya dan menilai dari bahaya tersebut serta menentukan pengendalian risiko yang
digunakan di seluruh lokasi kerja PT. Adaro Tirta Sarana
STANDAR OPERATING PROCEDURE
Doc. No. : ATS-SOP-300
PROSEDUR INDENTIFIKASI BAHAYA DAN Rev. No :0
Review Date : 25-Apr-2022
PENILAIAN RESIKO (IBPR/HIRAC) Next Review Date : 24-Apr-2022
Page : 3/5
Faktor eksternal :
h. Kewajiban hokum yan gberkaitan dengan indentifikasi bahaya dan penilaian resiko
serta pengendalian yang diperlukan
Keselamatan
6. MenetapkanDapat
tambahan perlakuan risiko HSE
menyebabkan cidera yang dapat menimbulkan hilang dibawah 20 hari kerja
Supervisor setelah melakukan
Contoh : Kecelakaan penilaian
dan keracunan kemudian
yang membutuhkan proses 5-20 harimenetapkan tambahan perlakuan resiko
untuk pulih kembali bekerja
Supervisor
HSEnya. Dimana perlu dilakukan berdasarkan poin-poin berikut :
Kesehatan
PJO
Pertemuan Dapat menyebabkan dampak penyakit akibat kerja yang menimbulkan hilang dibawah 20 hari kerja
K3LH makanan ringan, iritasi kulit dan mata, infeksi saluran pernafasan ringan, gejala pada otot, urat dan persendian ringan,
Contoh : Keracunan
2 (Rendah)
Tujuan, Sasaran, Program
dehidrasi ringan, dll
Lingkungan
Pengendalian APD
Pertemuan
Dapat menyebabkan dampak lingkungan ringan dan cakjupan area dampak sudah diluar group kerja
K3LHHidrokarbon ke tanah di area tambang , ceceran hidrokarbon ke air di air sump dan tambang, pengurangan SDA yang ringan, dll
Contoh : Ceceran
Asset
Keselamatan
Dapat menyebabkan cidera yang dapat menimbulkan hilang lebih dari 21 hari kerja dan atau menimbulkan cacat permanen
Contoh : retak tengkorak kepala, retak tulang pada bagian tubuh, persendian lepas dan kehilnagan anggota tubuh permanen dan kecelakaan yang
membutuhkan proses lebih dari 21 hari untuk pulih kembali bekerja
STANDAR OPERATING PROCEDURE
Doc. No. : ATS-SOP-300
PROSEDUR INDENTIFIKASI BAHAYA DAN Rev. No :0
Review Date : 25-Apr-2022
PENILAIAN RESIKO (IBPR/HIRAC) Next Review Date : 24-Apr-2022
Page : 5/5
7. Memprediksi risiko residual terhadap model tambahan perlakukan risiko HSE Supervisor
Supervisor memprediksi resiko residual terhadap model tambahan perlakukan resiko. PJO
8. Meminta persetujuan
Supervisor meminta persetujuan PJO untuk hasil identifikasi dan penilaian resiko dari Supervisor
setiap aktivitas pekerjaan yang dilakukan. PJO