Anda di halaman 1dari 5

Nomor : 0/PJ-SOP/HSE/I/2020

STANDARD OPERATION PROCEDURE


(SOP) Revisi :0
Tanggal : 24 April 2020
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA
CV. PUTRA JAYA Halaman : 1 dari 5
DAN RESIKO KONSTRUKSI

STANDARD OPERATING PROCEDURE


(SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI
BAHAYA DAN RESIKO KONSTRUKSI

CV. PUTRA JAYA


SOP – HSE

1. TUJUAN
Tujuan prosedur ini adalah untuk memberi panduan dan membuat sistem mengenai tata-cara identifikasi
dampak dan resiko lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja di lokasi kerja dan menilainya dengan
sistematis.
Nomor : 0/PJ-SOP/HSE/I/2020
STANDARD OPERATION PROCEDURE
(SOP) Revisi :0
Tanggal : 24 April 2020
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA
CV. PUTRA JAYA Halaman : 2 dari 5
DAN RESIKO KONSTRUKSI

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku di Proyek CV. Putra Jaya yang disesuaikan dengan tingkat bahaya dimasing-masing área
kerja.

3. REFERENSI

1. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


2. Peraturan Perusahaan
3. Permenaker RI No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri

4. DEFINISI
- Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menyebabkan cedera manusia atau sakit
penyakit atau kombinasi dari semuanya.
- Resiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan
suatu cidera atau sakit yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut.

5. DASAR HUKUM
Pemerintah telah mengeluarkan peraturan Menteri PUPR No. 21/PRT/M/2019 sebagai upaya dalam
mengatur tentang sistem manajemen keselamatan konstruksi [1]. Hal ini menjadi penting dalam
penerapannya di perusahaan, sebagai bentuk dari hak tenaga kerja serta terciptanya suasana kerja dan
lingkungan sehat. Sistem manajemen K3 merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam
sistem perlindungan tenaga kerja terutama pekerja konstruksi. Sistem manajemen K3 dapat meminimalisir
kerugian jam kerja, moral terutama terhindar dari kecelakaan kerja dan meningkatkan keselamatan tenaga
kerja dalam melakukan suatu pekerjaan, terutama dalam bidang konstruksi.

6. IDENTIFIKASI RESIKO
Identifikasi risiko dilakukan dengan melakukan observasi pada pekerjaan yang dilakukan dalam setiap
tahapan proses kerja dan melakukan wawancara terbuka terhadap pekerja yang melakukan pekerjaan,
pengawas tiap area kerja, penanggung jawab area, staff HSE.

7. FLOW CHART

Mulai

Lakukan perencanaan
terkain identifikasi
Nomor : 0/PJ-SOP/HSE/I/2020
STANDARD OPERATION PROCEDURE
(SOP) Revisi :0
Tanggal : 24 April 2020
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA
CV. PUTRA JAYA Halaman : 3 dari 5
DAN RESIKO KONSTRUKSI

Lakukan identifikasi
bahaya dan resiko

Lakukan Penilaian
resiko

Lakukan evaluasi
Tetap sasaran sesuai
Prosedur
Perlu Improvment ?

Tetapkan pengendalian
Tambahan

Implentasi tindakan atau


sasaran

Lakukan perubahan
sesuai prosedur
Ada manajeman perubahan
perubahan ?

Simpan catatan sesuai


Prosedur Pengendalian

8. JOB DESK PIC DAN DOKUMEN Update daftar


Selesai
 Melakukan perencanaan terkait proses identifikasi bahaya
identifikasi sebelum identifikasi bahaya di area perusahaan
dilakukan. Perencanaan tersebut mencakup : pelatihan terhadap team, penetapanan Form Standar
yang harus digunakan oleh team untuk mendokumentasikan seluruh aspek dan bahaya yang
diidentifikasi Formulir Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
 Melakukan identifikasi atas bahaya kerja dan resiko yang ada areal kerja masing masing.
 Melakukan penilaian terhadap resiko yang telah ditetapkan dengan menggunakan matriks penilaian
resiko.
 Menentukan ketegori resiko yang bisa diterima dan tidak bisa diterima. Untuk resiko yang tidak bisa
Nomor : 0/PJ-SOP/HSE/I/2020
STANDARD OPERATION PROCEDURE
(SOP) Revisi :0
Tanggal : 24 April 2020
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA
CV. PUTRA JAYA Halaman : 4 dari 5
DAN RESIKO KONSTRUKSI

diterima.
 Melakukan evaluasi terhadap resiko yang tidak bisa diterima dengan mempertimbangkan peraturan
perundangan yang berlaku, teknologi, finansial dan padangan dari pihak yang berkepentingan.
 Melakukan improvement dengan cara menetapkan sasaran K3 sesuai dengan Prosedur Strategic
Planning.
 Menetapkan tindakan pengendalian dengen mempertimbangakan hirarki pengendalian.
 Mengimeplementasikan rencana improvement dan atau tindakan pengendalian yang telah ditetapkan.
 Melakukan monitoring efektifitas pelaksanaan sesuai dengan Prosedur Pemantauan dan Pengukuran
dan Prosedur Inspeksi K3 Prosedur Pemantauan; Pengukuran dan Prosedur Inspeksi K3.
 Apabila dalam pelaksanaannya terdapat perubahan maka melakukan tindakan sesuai dengen
Prosedur Manajemen perubahan.
 Namun bila tidak ada perubahan maka melakukan update terhadap hasil identifikasi bahaya. Update
dilakukan bila terjadi perubahan atas aktifitas, product dan jasa, terjadi kecelakaan atau keadaan
darurat yang dapat mempengaruhi lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja manusia segera
setelah investigasi dilakukan.

9. KETERANGAN SOP K3 PENGENDALIAN RISIKO


Identifikasi harus mencakup :
 a. Kegiatan rutin maupun tidak-rutin
 b. Aktifitas yang dilakukan setiap orang yang berada di areal kerja
 c. Perilaku orang dan kapabilitasnya
 d. Mengidentifikasi bahaya yang mampu memberikan pengaruh kesehatan dan keselamatan
 e. Bahaya yang ditimbulkan disekitar area kerja karena adanya aktivitas kerja dibawah
kendali perusahaan
 f. Infrastruktur, peralatan dan bahan-bahan di tempat kerja yang disediakan oleh
perusahaan ataupun pihak lain
 g. Perubahan setiap aktivitas dan bahan/material dalam perusahaan
 h. Modifikasi sistem managemen K3, perubahan sementara dan dampaknya pada
operasi, proses dan kegiatan.
 i. Jika ada acuan peraturan yang baru yang digunakan dalam mengidentifikasi aspek
dan bahaya dan implementasinya
 j. Area kerja, proses, instalasi, mesin/peralatan kerja, prosedur kerja perusahaan
 k. Produk

10. PENILAIAN RESIKO


Penilaian risiko digunakan untuk menentukan prioritas pengendalian terhadap tingkat risiko kecelakaan
atau penyakit akibat kerja. Penilain melingkupi kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif untuk peninjauan
kemungkinan kejadian (likelihood) dan keparahan yang ditimbulkan.

11. PENGENDALIAN RESIKO


Pengendalian risiko dilakukan terhadap seluruh bahaya yang ditemukan dalam proses identifikasi
bahaya dan mmempertimbangkat peringkat risiko untuk menentukan prioritas dan cara pengendaliannya.
Dalam menentukan pengendalian harus mempertimbangkan hirarki pengendalian mulai eliminasi,
Nomor : 0/PJ-SOP/HSE/I/2020
STANDARD OPERATION PROCEDURE
(SOP) Revisi :0
Tanggal : 24 April 2020
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA
CV. PUTRA JAYA Halaman : 5 dari 5
DAN RESIKO KONSTRUKSI

substitusi, pengendalian teknis, administratif dan penyediaan alat keselamatan yang disesuaikan dengan
kondisi organisasi, ketersediaan biaya, biaya operasional, faktor manusia dan lingkungan.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :


HSE Wakil Direktur Direktur

Edho Akbar K Ramando Neprialdi Nazaruddin

Anda mungkin juga menyukai