Anda di halaman 1dari 5

No.

Dokumen SOP-RM-16
PT. REPAYO MANDIRI
No. Revisi 00
Tanggal Efektif 10 Januari 2022
IDENTIFIKASI RISIKO DAN PELUANG
Halaman -

Standard Operasional Procedure


IDENTIFIKASI RISIKO DAN
PELUANG

DIBUAT OLEH DISETUJUI OLEH

YOHANES ALDI PRAPASKAH SANTA BR SINGARIMBUN


MANAGER HSE DIREKTUR UTAMA
TGL : 10 JANUARI 2022 TGL : 10 JANUARI 2022
No. Dokumen SOP-RM-16
PT. REPAYO MANDIRI
No. Revisi 00
Tanggal Efektif 10 Januari 2022
IDENTIFIKASI RISIKO DAN PELUANG
Halaman -

1. Tujuan
Untuk mengetahui bahaya-bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit akibat kerja
dan gangguan lingkungan di tempat kerja.

2. Ruang Lingkup
Menjelaskan kelompok bahaya dan acara untuk melakukan identifikasi bahaya.

3. Referensi

• ISO 45001:2018 klausul 6.1.2


• ISO 14001:2015 klausul 6.1.2

4. Definisi dan Singkatan

• Bahaya: sumber, situasi atau tindakan yang memiliki potensi untuk menimbulkan
penyakit atau kecelakaan atau gabungan dari keduanya.
• Risiko: Gabungan dari kemungkinan suatu bahaya terjadi dan tingkat keparahan yang
ditimbulkan dari pajanan bahaya tersebut.
• Identifikasi Bahaya: Proses untuk mengetahui bahwa suatu bahaya ada dan
menentukan karakteristiknya.
• Penilaian Risiko adalah proses perhitungan besarnya resiko dan keputusan dapat atau
tidak dapat diterimanya resiko tersebut.

5. Uraian Prosedur
Ada 5 tahapan dasar dalam proses manajemen risiko Lampiran A – Langkah-langkah
Manajemen Risiko , yaitu:
• Identifikasi Bahaya
• Menilai risiko yang dapat dihasilkan oleh bahaya
• Menentukan metode pengendalian untuk mencegah atau menurunkan tingkat risiko
• Melakukan pengendalian
• Memonitor dan mereview efektifitas pengendalian

6. Identifikasi bahaya
Secara umum bahaya dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu:
a. Bahaya Fisik, yang termasuk bahaya fisik diantaranya sebagai berikut:
• Kebisingan
• Vibrasi (hand-arm, whole body)
• Tekanan (vessels, diving)
• Radiasi ionisasi dan non-ionisasi
• Ketinggian
• Kedalaman
No. Dokumen SOP-RM-16
PT. REPAYO MANDIRI
No. Revisi 00
Tanggal Efektif 10 Januari 2022
IDENTIFIKASI RISIKO DAN PELUANG
Halaman -

• Arus listrik

b. Bahaya Kimia, yang merupakan bahaya kimia diantaranya sebagai berikut:


• Zat-zat kimia beracun
• Debu, mists, dan fumes
• Alergen (yang dapat menimbulkan reaksi kulit dan pernapasan)
• Karsinoge

c. Bahaya Biologi, yang merupakan bahaya biologi diantaranya sebagai berikut:


• Binatang buas
• Penyakit yang ditularkan lewat sexual
• Penyakit endemic/epidemic (virus, bakteri, jamur, parasit)
• Penyakit kerja (virus, bakteri, jamur, parasit)

d. Bahaya Psiko-sosial, yang merupakan bahaya psiko-sosial diantaranya sebagai


berikut:
• Terisolasi
• Masalah komunikasi
• Budaya, adat istiadat, agama, dan bahasa
• Rancangan kerja (isi, kelebihan kerja)
• Organisasi kerja (pola kerja, rotasi, jet lag)
• Faktor stress

7. Penilaian Risiko
Penilaian risiko dari hasil identifikasi bahaya dilakukan untuk memprioritaskan
upaya pengendalian yang harus dilakukan. Untuk setiap risiko harus ditentukan:
Peluang terjadinya insiden
Peluang terjadinya insiden dikelompokan menjadi:
• Sangat Sering: Dapat terjadi dengan frekuensi yang sering
• Sering: Dapat terjadi sewaktu-waktu
• Jarang: Dapat terjadi, tapi jarang
• Sangat Jarang: Hampir tidak mungkin terjadi

Peluang terjadinya insiden dapat diukur dengan mempertimbangkan:


• Frekuansi aktifitas
• Jumlah orang yang terpapar dan durasi paparan
• Keahlian/pengalaman orang yang terpapar
• Jumlah material terpapar
• Kondisi lingkungan
• Kondisi peralatan
• Efektifitas pengendalian yang ada

Konsekuansi dari insiden yang terjadi


Konsekuansi dari insiden yang terjadi dikelompokan menjadi:
• Besar Sekali: Meninggal, Cacat permanen
No. Dokumen SOP-RM-16
PT. REPAYO MANDIRI
No. Revisi 00
Tanggal Efektif 10 Januari 2022
IDENTIFIKASI RISIKO DAN PELUANG
Halaman -

• Besar: Luka serius


• Sedang: Pengobatan medis
• Kecil: P3K, tidak ada kehilangan hari kerja

Konsekuansi ditentukan dengan mempertimbangkan:


• Konsentrasi material
• Volume material
• Kecepatan benda yang bergerak
• Ketinggian
• Posisi relative pekerja terhadap bahaya
• Berat, kekuatan dan tingkat energi

Menentukan tingkat risiko


Tingkat risiko ditentukan dengan mengalikan tingkat peluang dengan
tingkat konsekuansi (R = P x K). Matrik penentuan tingkat risiko dapat
dilihat pada Lampiran B – Matrik Penilai Risiko Kualitatif

8. Menentukan Pengendalian
Upaya pengendalian yang dapat dilakukan dengan cara menghilangkan bahaya, hal
ini berarti memutuskan bahaya di tempat kerja.
a. Jika hal ini tidak dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi pajanan
bahaya dapat melakukan hal berikut ini:
• Mengganti material dengan yang tidak terlalu berbahaya
• Melakukan desain ulang peralatan tempat kerja atau proses kerja
• Isolasi bahaya dari pekerja, atau pekerja dari bahaya

b. Jika pajanan bahaya tidak dapat dikurangi, maka dapat dilakukan langkah-
langkah berikut ini:
• Melakukan pengendalian administratif seperti rotasi kerja, supervisi dan
lain lain.
• Menggunakan alat pelindung diri (APD) sebagai pertahanan terakhir dari
bahaya seperti helm, sepatu, dan lain lain.

c. Dalam melakuan pengendalian risiko dilakukan digunakan Hirarki


Pengendalian Risiko dengan langkah-langkah berikut ini:
• Eliminasi / menghilangkan risiko
• Substitusi / mengganti risiko satu dengan risiko lainnya
• Tranfer / membagi risk dengan pihak lain
• Engineering Control / menggunakan peralatan / penggunaan mesin
• Administration Control / penggunaan prosedur (SOP)
• Protective Personel Equipment / pemakaian alat pelindung diri
No. Dokumen SOP-RM-16
PT. REPAYO MANDIRI
No. Revisi 00
Tanggal Efektif 10 Januari 2022
IDENTIFIKASI RISIKO DAN PELUANG
Halaman -

9. Pelaksanaan Pengendalian
Pelaksanaan pengendalian supaya efektif dapat dilakukan dengan upaya berikut ini:
• Membuat prosedur kerja
• Mengkomunikasikan kepada pekerja atau pihak lain
• Supervisi
• Memelihara pengendalian risiko

10. Pemantauan dan Peninjauan


• Menentukan apakah pilihan pengendalian sudah dilaksanaan ssesuai
rencana
• Menentukan apakah pilihan pengendalian sedang dilaksanakan
• Menentukan apakah ada masalah baru

11. Lampiran
6.1 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
6.2 Matriks Risiko

Anda mungkin juga menyukai