Anda di halaman 1dari 13

Jumlah Halaman : 13 Lembar

Nomor Dokumen : ABI-HSE-SP-001


Revisi : 00
Tanggal Revisi : 13 Maret 2017
Tanggal Terbit : 13 Maret 2017

STANDARD PROCEDURE

IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO


(Hazard Identification Risk Assessment and Control)

Pengesahan :
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Tanda Tangan

Nama

Tanggal
No. Form.: ABI-DCC-FR-SP-001-07
Rev.00

RIWAYAT DOKUMEN

Judul Dokumen :
Nomor Dokumen :

Dibuat/
No. Rev. Hal Hal Perubahan/Deskripsi Ditinjau Paraf Tanggal
oleh
NO. DOK : ABI-HSE-SP-001
STANDARD PROCEDURE
NO. REV. : 00
TGL. REV. : 13 Maret 2017
Hazard Idetification Risk Assesment And Control
HAL. : 3 dari 13

1. TUJUAN
Memberikan pedoman untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko
terkait dengan K3 agar tidak membahayakan bagi orang, proses produksi, aset perusahaan, dan
kelangsungan bisnis perusahaan. Hasil dari proses penilaian dan manajemen risiko tersebut
digunakan sebagai dasar penyusunan obyektif, target dan program manajemen K3.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh wilayah kegiatan operasi PT. dan semua pihak yang bekerja di
area tersebut. Mulai dari proses identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, rekomendasi
perbaikan, dan pemantauan risiko.

3. REFERENSI
 OHSAS 18001 : 2007 Occupational Health and Safety Management System Requirement,
Clausul 4.3.1
 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja
 AS/NZS 4360 : 2004 Risk Management Guideline Companion
 ISO 31000 : 2009 Risk Management

4. ISTILAH DAN SINGKATAN


Bahaya : Sesuatu yang memiliki potensi untuk menyebabkan cedera atau
sakit (bagi pekerja, kontraktor, pengunjung atau masyarakat
sekitar) atau kerusakan terhadap pabrik atau properti perusahaan
dan lingkungan sekitar
Risiko : Kombinasi dari kecenderungan/peluang dan tingkat keparahan
suatu potensi bahaya
Penilaian risiko : Proses penilaian terhadap suatu risiko dengan menggunakan
parameter akibat (severity/tingkat keparahan) dan peluang
(probability/ kecenderungan) dari bahaya yang ada
Pengendalian risiko : Suatu aktivitas untuk meniadakan atau memitigasi potensi bahaya
sesuai dengan hirarki pengendalian risiko
Risk Assessment Team : Tim penilaian risiko yang terdiri dari personil HSE Departemen
dan karyawan jauh dari masing-masing departemen (terutama
pengawas), sesuai dengan keahlian dan bidang pekerjaannya
Severity : Tingkat keparahan yang timbul dari suatu insiden, baik yang
menyangkut manusia, asset maupun reputasi perusahaan
NO. DOK : ABI-HSE-SP-001
STANDARD PROCEDURE
NO. REV. : 00
TGL. REV. : 13 Maret 2017
Hazard Idetification Risk Assesment And Control
HAL. : 4 dari 13

Probability : Kemungkinan suatu keadaan dapat menyebabkan insiden


Fatality : Kasus kecelakaan kerja yang mengakibatkan meninggal dunia
Hilang Hari Kerja : Adalah hilangnya hari kerja karyawan akibat cidera yang
(Loss Work Day/Loss dideritanya. Hilangnya hari kerja diperhitungkan mulai hari
Time Injury) setelah kejadian kecelakaan sesuai dengan pertimbangan dan
rekomendasi dari dokter yang memberikan perawatan kesehatan
atau hilang hari kerja ekivalen sesuai dengan cidera/cacat yang
diderita oleh karyawan tersebut
Kerja Terbatas : Adalah pembatasan kerja terhadap seorang karyawan karena
(Restricted Work Day) kecelakaan dan cidera yang dideritanya. Karyawan tersebut tidak
diperbolehkan mengerjakan pekerjaan yang biasa dia lakukan
tetapi diijinkan melakukan pekerjaan ringan pada hari berikutnya
setelah kejadian kecelakaan sesuai dengan pertimbangan dan
rekomendasi dari dokter yang memberikan perawatan kesehatan
Perawatan Kesehatan : adalah cidera pada karyawan akibat kecelakaan kerja yang
(Medical Treatment) memerlukan perawatan dan peralatan kesehatan yang hanya boleh
dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai tenaga medis
(perawat atau dokter). Hari berikutnya setelah kejadian
kecelakaan, karyawan yang bersangkutan boleh masuk kerja dan
melakukan pekerjaan seperti biasanya
Pertolongan Pertama : Kasus kecelakaan yang menyebabkan seseorang cedera ringan
Pada Kecelakaan yang tidak memerlukan perawatan khusus dari dokter atau tenaga
(First Aid) medis lainnya

5. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG


Depatemen HSE
- Menjamin bahwa prosedur ini dipelihara, ditinjau ulang secara berkala dan dikomunikasikan
kepada manajemen lini untuk dilaksanakan
- Memastikan identifikasi bahaya dan risiko dilakukan di seluruh area operasi PT. ABI

Karyawan
Menjalankan pekerjaan sesuai dengan isi dari HIRAC sehingga terhindar dari
kecelakaan kerja

Kepala Departemen
Bertanggung jawab untuk membentuk Risk Assessment Team yang bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi bahaya, serta menilai dan melakukan tindakan pengendalian risiko
NO. DOK : ABI-HSE-SP-001
STANDARD PROCEDURE
NO. REV. : 00
TGL. REV. : 13 Maret 2017
Hazard Idetification Risk Assesment And Control
HAL. : 5 dari 13

Risk Assesment Team


Bertanggung jawab melakukan identifikasi bahaya dan penilaian serta pengendalian risiko

General Manager Wood Chipmill


Memberikan persetujuan terhadap HIRAC yang disusun oleh Risk Assessment Team
6. BAGAN ALIR DAN PENJELASAN

TIM PENYUSUN HIRAC HSE PT. ABI GM Wood Chipm ill PENJ ELASAN

(1) Tim penyusun HIRAC yang terdiri dari pekerja


(4)
Mulai lapangan , supervisor , Tim HSE, dll)
Meninjau HIRAC
mengidentifkasi area kerja dan proses kerja
yang akan berlangsung
Form HIRAC
(1) Identifikasi Area (2)
dan Proses Kerja Tim penyusun HIRAC mengidentifkasi bahaya
dan resiko yang ada di area kerja dengan
Tidak Setuju
mengisisi kolom HIRAC
(2)
Identifikasi Ya (3) Tim penyusun HIRAC menilai risiko dan
Bahaya (5)
mengisi List Of Significant Risk. Jika tidak
Form HIRAC Program terdapat risiko yang signifkan maka
penurunan risiko pendataan akan langsung masuk di arsip
Tidak
PT.ABI
Form HIRAC
(3)
(6) (4) Tetapi jika terdapat aspek yang signfikan ,
Penilaian risiko Persetujuan dengan persetujuan GM Wood Chipmill akan
List OF Signficant HIRAC
diajukan kepada tim HSE dalam melakukan
Risk
Form HIRAC prohram penurunan risiko

Program penurunan resiko yang telah dibuat


(5)
Tidak Signifikan ? Ya bisa digunakan setelah disetujui oleh direktur
(7) dan tim HSE PT. ABI
Arsip Sosialiisasi HIRAC Ya Setuju
Jika terdapat program yang tidak sesuai
(6)
maka tim HSE wajib membuat perencanaan
Form HIRAC
Tool Box program baru untuk memitigasi resiko
meeting pekerjaan

(8) HIRAC bisa disosialisasikan tim HSE kepada


Mengawasi (7)
jalannya pekerja setelah terdapat persetujuan dari
pekerjaan pihak terkait dan manager .

(8)
Pekerja wajib menjalan kan pekerjaan
dengan aman sesuai dengan HIRAC yang
telah terbit sebagai acuan cara bekerja aman
Selesai di lingkungan kerja PT. ABI. Dan HSE akan
terus mengawasi jalnnya pekerjaaan
NO. DOK : ABI-HSE-SP-001
STANDARD PROCEDURE
NO. REV. : 00
TGL. REV. : 13 Maret 2017
Hazard Identification Risk Assessment And Control
HAL. : 7 dari 13

7. URAIAN PROSEDUR
1.
7.1 Persiapan Risk Assessment Team
 Risk Assessment Team menyiapkan jadwal pelaksanaan dan lokasi yang akan
dilakukan penilaian risiko serta kelengkapan yang diperlukan.
 Anggota Risk Assessment Team yang ditunjuk telah mendapatkan pelatihan
mengenai identifikasi bahaya dan penilaian risiko.

7.2 Proses Identifikasi Bahaya


 Pada tahap awal, tim akan melakukan identifikasi bahaya yang ada pada suatu
obyek/aktivitas yang akan dinilai risikonya.
 Identifikasi dapat dilakukan tetapi tidak terbatas pada cara sebagai berikut:
a. Mengamati kondisi fasilitas, peralatan & mesin yang dapat mencelakai personil/
menimbulkan kecelakaan, serta menimbulkan kerusakan harta benda dan
lingkungan hidup
b. Mengamati aktifitas dan proses, serta melakukan wawancara dengan personil
yang terkait dengan aktivitas dan proses tersebut
c. Brainstorming (sumbang saran )
d. Meninjau ulang laporan kecelakaan (baik internal maupun eksternal PT. ABI)
yang pernah terjadi sebelumnya
e. Menggunakan daftar periksa yang telah disiapkan

Tabel 1 . Type Hazard

Sumber Energi Tipe Bahaya

Benda bergerak: mobil, dozer, dll


Orang Bergerak: ketika berjalan atau berlari
Objek jatuh dari ketinggian:alat kerja jatuh
Fisik Permukaan panas
Part bergerak atau berputar: conveyor
Benda bertekanad: tabung gas, pipa bertekanan
Dan sebagainya
Bahan berbahaya: acid, coustic
Kimia Gas beracun CO,CO2
Dan sebagainya
Radiasi panas dari api, pembakaran, peralatan listrik
Radiasi matahari
Radiasi
Ultra violet, X-ray
Dan sebagainya
Power AC/DC, Tegangan rendah, medium dan tinggi
Listrik Listrik statis
Petir
Gigitan dan sengatan binatang berbisa
Biologis
Virus dan bakteri
Motivasi dan niat jahat
Psikologis
Kelelahan, depresi
NO. DOK : ABI-HSE-SP-001
STANDARD PROCEDURE
NO. REV. : 00
TGL. REV. : 13 Maret 2017
Hazard Identification Risk Assessment And Control
HAL. : 8 dari 13

Angin kencang
Pasang surut
Arus sungai / laut
Lingkungan Gempa bumi
Badai
Perbedaan temprature ekstrim
Dan sebagainya

7.3 Penilaian Risiko


 Setelah semua bahaya atau aspek lingkungan diidentifikasi, selanjutnya dari setiap
bahaya atau aspek lingkungan tersebut ditentukan risikonya berdasarkan
kemungkinan dan dampak kejadian tersebut.
 Penentuan nilai risiko dilakukan dengan menggunakan matriks risiko mengacu pada
tabel probability dan severity.

Tabel 2. Probability:
Kemungkinan Penjelasan
Hampir pasti
Diperkirakan akan terjadi dalam keadaan apapun, atau lebih dari
(Frequent))
sekali dalam sebulan
Jarang
Mungkin akan terjadi dalam keadaan apapun, atau kurang dari
(Likely)
sekali per bulan, lebih dari sekali per tahun
Kadang-kadang
Mungkin terjadi pada beberapa waktu, atau kurang dari sekali per
(Possible)
tahun, lebih dari sekali per 5 tahun
Seldom
Dapat terjadi pada beberapa waktu atau kurang dari sekali per 5
(sangat jarang
tahun
Tidak mungkin Dapat terjadi dalam keadaan luar biasa atau tidak mungkin pernah
(Unlikely) terulang

Tabel 3. Konsekuensi pada manusia


Severity Pada Manusia
1. No Injury Tidak ada cedera yang terjadi
2. Slight Injury or insignificants.  Cedera
 Kategori First aid case atau No treatment case.
 Cedera yang memerlukan first aid/pertolongan
pertama atau tidak memerlukan perawatan
3. Minor injury or Negligible  Cedera
 Kategori Medical Treatment Case; Lost Workday
Case atau Restricted Work Case dimana korban
diharuskan istirahat satu hingga lima hari kerja
4. Marginal or major injury  Cedera atau gangguan kesehatan Major
 Kategori Medical Treatment Case; Lost Workday
Case atau Restricted Work case dimana korban
diharuskan istirahat selama lebih dari lima hari.
NO. DOK : ABI-HSE-SP-001
STANDARD PROCEDURE
NO. REV. : 00
TGL. REV. : 13 Maret 2017
Hazard Identification Risk Assessment And Control
HAL. : 9 dari 13

5. Fatality  Cacat permanen


 Insiden yang mengakibatkan kematian satu orang
6. Catasthropic  Lebih dari satu kematian

Table 4. Tingkat keparahan terhadap asset


Severity Pada Asset perusahaan
1. No Damage Tidak ada kerusakan asset
2. Slight damage Biaya atau kerugian senilai kurang dari Rp. 10,000,000.
Contoh:
 Kerusakan asset yang tidak bernilai tinggi atau
perbaikannya tidak mahal
 Penggantian sparepart unit akibat kerusakan
3. Minor damage Biaya atau kerugian senilai Rp. 10,000,000 hingga Rp
100,000,000. Contoh:
 Penghentian sementara pada sebagian kegiatan
operasional perusahaan
 Kerusakan asset penting yang bernilai tinggi
(penggantian unit; genset, kompresor, forklift, tanki,
dll)
4. Moderate / localized damage Biaya atau kerugian senilai Rp. 100,000,000 hingga 1
M. Contoh:
 Kerusakan bangunan gudang
 Penghentian penuh pada operasional hingga satu
minggu
5. Major Damage Biaya atau kerugian senilai Rp. 1 M hingga 10 M.
Contoh:
 Kerusakan parah dan atau struktural pada bangunan
gudang
 Penghentian penuh pada operasional hingga satu
bulan.
6. Massive or Extensive Damage. Biaya atau kerugian melebihi Rp. 10 M

Tabel 5. Tingkat keparahan terhadap reputasi perusahaan


Severity Pada Reputasi perusahaan
1. No impact Tidak ada pengaruh
2. Slight impact  Pengaruh ringan
 Menjadi perhatian masyarakat sekitar namun tidak
ada keluhan.
 Tidak dipublikasikan oleh media massa
3. Minor impact  Pengaruh minor
 Keluhan dari masyarakat sekitar
4. Moderate impact atau  Pengaruh signifikan secara lokal
considerable impact.  Perhatian masyarakat umum secara lokal
 Perhatian dari pemilik kepentingan, seperti anggota
masyarakat, organisasi non pemerintah, industri dan
pemerintah
 Dipublikasikan oleh media massa local
5. Major National  Bisa berpengaruh pada reputasi grup perusahaan
NO. DOK : ABI-HSE-SP-001
STANDARD PROCEDURE
NO. REV. : 00
TGL. REV. : 13 Maret 2017
Hazard Identification Risk Assessment And Control
HAL. : 10 dari 13

 Perhatian masyarakat umum secara regional


 Pengaruh pada hubungan dengan pemegang saham
lokal dan nasional. Perhatian dan publikasi meluas
dari media massa regional
 Berpotensi timbulnya tindakan hukum yang dapat
mengakibatkan pembatasan kegiatan
usaha/operasional atau berdampak pada perijinan
usaha/operasional
6. Masssive or major international  Perhatian masyarakat umum secara nasional
 Keterlibatan Pemerintah nasional dan Organisasi
Non Pemerintah tingkat nasional
 Publikasi media massa nasional
 Berpotensi dicabutnya ijin operasional perusahaan

A B C D E

Unlikely (Never
RATING PEOPLE ASSET COSTS REPUTATION Seldom (Once Occasional
happen or once Likely (once or Frequent (Many
in approx. 5 (Once in approx.
in approx. 10 tw ice per year) times per year)
year) 3 year)
year)

No No No
0 0A 0B 0C 0D 0E
Injury Damage Impact
Slight Slight
1 Unsignificant 1A 1B 1C 1D 1E
Damage Impact
Minor Limited
2 Negligible 2A 2B 2C 2D 2E
Damage Impact
Localised Considerable
3 Marginal 3A 3B 3C 3D 3E
Damage Impact
Single Major Major
4 4A 4B 4C 4D 4E
Fatality Damage National
Catashropic Extensive Major
5 5A 5B 5C 5D 5E
Fatalities Damage International
Gambar 1. Matriks Risiko

Tabel 6. Kategori level Risiko


High Risiko tidak dapat diterima (Unacceptable Risk), bahwa
: tindakan operasional harus dihentikan, sampai dilakukan
mitigasi risiko. Jika tidak bisa dikendalikan dengan cara
eliminasi atau subtitusi pekerjaan, maka minimal
pengendalian dengan melakukan perekayasaan engineering,
sehingga risiko dapat dikurangi secara signifikan. Penelitian
secara rinci dan perencanaan manajemen diperlukan pada
Tingkat Manajemen.
Risiko tidak dapat diterima (Unacceptable Risk), tindakan
: pengendalian harus diambil untuk menurunkan risiko sampai
Medium
pada tingkat risiko yang dapat diterima (Acceptable Risk)
Perhatian tingkat manajemen diperlukan.
Masih ada risiko yang perlu dipertimbangkan. Perhatian
tingkat Manajemen diperlukan. Risiko ini jika memungkinkan
NO. DOK : ABI-HSE-SP-001
STANDARD PROCEDURE
NO. REV. : 00
TGL. REV. : 13 Maret 2017
Hazard Identification Risk Assessment And Control
HAL. : 11 dari 13

untuk dikurangi dengan prosedur dan standar, termasuk


pengawasan yang dilakukan oleh pengawas lapangan dan
penggunaan Alat Pelindung Diri/APD akan dilakukan untuk
mengurangi Risiko tersebut sampai pada tingkat yang dapat
diterima. (Acceptable Risk).
Low : Risiko dapat diterima dengan kontrol yang telah ada

7.4 Tindakan Pengendalian Risiko


- Prinsip pengendalian risiko adalah mengurangi faktor - faktor risiko dengan
menggunakan prinsip ALARP (As Low As Reasonably Practicable / Serendah-
rendahnya bila memungkinkan)
- Semua risiko harus diturunkan sampai pada tingkat Acceptable Risk (Risiko yang
dapat diterima), yaitu level “Low”.
- Tindakan penurunan risiko harus dapat diterima semua pihak, dan memberikan solusi
pelaksanaan pekerjaan yang terbaik
- Penurunan risiko menggunakan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut :
a. Eliminasi : meniadakan tahapan suatu kegiatan / proses berbahaya
b. Substitusi : mengganti suatu bahan atau modifikasi proses
c. Rekayasa Engineering : menambahkan alat pelindung / pengaman, pemasangan
sensor otomatis, pemasangan local / general ventilation
d. Administrasi : rotasi / mutasi karyawan, pengendalian sistem ijin kerja,dll
e. Alat Pelindung Diri : menggunakan alat pelindung diri ( ear plug, masker, helmet,
safety shoes, dsb )
Note : hirarki pengendalian risiko untuk perilaku menggunakan pendekatan teori
perilaku, tidak menggunakan hirarki pengendalian di atas

7.5 Pemantauan Tindakan Pengendalian Risiko


- HSE Departemen bertanggung jawab dalam memantau tindakan perbaikan agar
dilaksanakan sesuai jadwal yang ada
- Untuk setiap tindakan perbaikan yang telah dilakukan, maka harus dilakukan
peninjauan ulang untuk memastikan bahwa pengendalian risiko telah dilakukan
dengan efektif

7.6. Tata Cara Penomoran HIRAC


Berikut ini cara penomoran HIRAC pada PT. ABI
ABI-HSE-HIRAC- xx
ABI : Agra Bareksa Indonesia
NO. DOK : ABI-HSE-SP-001
STANDARD PROCEDURE
NO. REV. : 00
TGL. REV. : 13 Maret 2017
Hazard Identification Risk Assessment And Control
HAL. : 12 dari 13

HSE : Nama bagian atau sub bagian


HIRAC : Hazard Identification Risk Assessment and Control
XX : Nomor Urut HIRAC
Registrasi penomoran dilakukan oleh departemen HSE
7.7. Daftar Risiko Signifikan
HSE membuat daftar risiko signifikan setelah menyelesaikan dan mengumpulkan semua
HIRAC dengan cara mengisi Form List of Significant Risk ABI-HSE-FR-006.02. Yang
termasuk dalam daftar risiko signifikan adalah semua risiko yang berada di daerah merah
(extreme) dan di daerah coklat (high).
7.8. Persetujuan HIRAC
Persetujuan HIRAC dilakukan oleh orang – orang yang berkompeten di bidanngnya
masing-masing serta pimpinan divisi dan area kerja dimana pekerjaan tersebut akan
dilakukan. Contoh: HSE, manager divisi, Site manager, dll
7.9. Sosialisasi HIRAC
 Sosialisasi HIRAC wajib dilakukan sebelum dilakukannya pekerjaan
 Supervisor , HSE departemen wajib mensosialisasikan isi HIRAC pada pekerja di
lapangan
 Bentuk sosialisasi bisa berupa safety talk, toolbox meeting ataupun committee
 Durasi untuk melakukan sosialisasi HIRAC minimal sekali sebelum pekerjaan atau
projek dilaksanakan
7.10. Pemantauan dan peninjauan ulang dalam upaya penurunan risiko
 Penilaian risiko menjadi dasar penentuan kebutuhan pengendalian dan pemantauan
untuk setiap aspek yang teridentifikasi untuk dikontrol dan diturunkan level
risikonya
 Hal-hal yang masih menunjukkan risiko signifikan berdasar penilaian risiko
setelah dikontrol harus diperbaiki dengan kontrol tambahan atau program
perbaikan
 Perkecualian terhadap persyaratan-persyaratan di atas dapat diperkenankan jika
analisis menunjukkan bahwa proses penilaian risiko belum mempertimbangkan
semua faktor relevan. Sehingga jika di lapangan ditemui pengndalian yang bisa
menurunkan risiko lagi, maka rekomendasi tersebut bisa diajukan ke dalam revisi
HIRAC.
 Setiap perubahan yang dilakukan terhadap peralatan, fasilitas, rancangan, prosedur,
atau praktek yang menimbulkan risiko baru bagi kesehatan, keselamatan kerja dan
NO. DOK : ABI-HSE-SP-001
STANDARD PROCEDURE
NO. REV. : 00
TGL. REV. : 13 Maret 2017
Hazard Identification Risk Assessment And Control
HAL. : 13 dari 13

lingkungan harus dikelola sesuai dengan Prosedur Manajemen Perubahan. Setiap


perubahan wajib ditinjau dan dilakukan penilaian risiko kembali .
8. MASA PENYIMPANAN REKAMAN

Nama Rekaman Nomor Dokumen Masa Penyimpanan


1. HIRAC ABI-HSE-FR-SP-001-01 5 Tahun

2. List Significant Of Risk ABI-HSE-FR-SP-001-02 5 Tahun

9. LAMPIRAN
Lampiran A : Form HIRAC (ABI-HSE-FR-SP-001-01)
Lampiran B : Form List of Significant Risk (ABI-HSE-FR-SP-001-02)

Anda mungkin juga menyukai