Anda di halaman 1dari 47

1

A f t e r t h e S E C TI O N b r e a k

OPENING PRESENTATION
PENGAWAS OPERASIONAL
PERTAMBANGAN MINERAL & BATUBARA
IBPR /HIRADC/RISK ASSESSMENT
www.dkki.co.id
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Melaksanakan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian risiko

SKKK – Unit Kompetensi POP


No Kode Unit Judul Unit Kompetensi SK
1 PMB.PO02.001.01 Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan terkait POP
Keselamatan Pertambangan
2 PMB.PO02.002.01 Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab POP
Keselamatan Pertambangan pada Area yang Menjadi
Tanggung Jawabnya
3 PMB.PO02.003.01 Melaksanakan Pertemuan Keselamatan Pertambangan POP
Terencana
4 PMB.PO02.004.01 Melaksanakan Investigasi Kecelakaan POP
5 PMB.PO02.005.01 Melaksanakan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian POP
Risiko
6 PMB.PO02.006.01 Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan POP
terkait Perlindungan Lingkungan
7 PMB.PO02.007.01 Melaksanakan Inspeksi POP
8 PMB.PO02.008.01 Melaksanakan Analisis Keselamatan Pekerjaan POP

Referensi : Permen ESDM No 43 Tahun 2016


www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 2
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Melaksanakan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian risiko

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi SK


5 PMB.PO02.005.01 Melaksanakan Identifikasi Bahaya dan POP
Pengendalian Risiko

Elemen Kompetensi Melaksanakan


Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko
1. Mengidentifikasi potensipotensi bahaya pada
kegiatan pertambangan;
2. Melakukan penilaian risiko pada kegiatan
pertambangan;
3. Melakukan klasifikasi bahaya dan risiko
berdasarkan nilai risiko;
4. Melakukan pengendalian risiko pada kegiatan
pertambangan;

Referensi : Permen ESDM No 43 Tahun 2016


www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 3
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
2. Manfaat Pelaksanaan Risk Management

Manfaat pelaksanaan pegelolaan risiko diantaranya :


 Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko
dari setiap kegiatan yang mengandung bahaya;

 Mengidentifikasi dan mengendalikan risiko K3LH pada


aktivitas organisasi;

 Meningkatkan akurasi proses perencanaan K3LH pada


aktivitas organisasi;

 Mengurangi atau menekan biaya untuk penanggulangan


kejadian yang tidak diginkan;

 Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai risiko


operasi bagi setiap unsur didalam organisasi/ perusahaan
serta Meningkatkan “Accountability”;

 “Kunci” dari pencegahan kecelakaan serta mendorong


peningkatkan efisiensi dan kinerja K3LH;

 Meningkatkan Perbaikan Berkelanjutan.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 4
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
3. Standar Acuan & Persyaratan Legal

 ISO 31000 : 2018 Risk Management Principles &


Guidelines & ISO 31010 : 2019 Risk Assessment
Technique;

 ISO 45001 : 2018 Occupational Health, Safety


Management System;

 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang


Sistem Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3);

 Permen ESDM No 26 /2018 Pelaksanaan Kaidah


Pertambangan yang baik dan pengawasan MINERBA

 Kepmen ESDM No 1827 K/30/MEM/2018 Pedoman


Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang baik

 KepDirjen ESDM No 185.K/37.04/DJB/2019 tentang


PTPKP & Pelaksanaan, Penilaian & Pelaporan SMKP

 ISO 9001 Persyaratan Penerapan Sistem Manajemen


Mutu & ISO 14001 Persyaratan Penerapan Sistem
Manajemen Lingkungan;

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 5
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
3. Standar Acuan & Persyaratan Legal

 Australian & New Zealand : AS/NZA 4360:2004 ;


 Canada : Standard CAN/CSA Q850-97;
 Jepang : Standard JIS Q2001;
 Amerika Serikat : Standard NFPA 1600 & COSO ERM
Integrated Framework;
 Inggris : Standard BS 6079-3: 2000;
 ISO Standar ISO 31000: 2009 Telah direvisi menjadi ISO
31000:20018 & IEC ISO 31010 : 2019.

INDONESIA ?
Diwakili oleh BSN  Anggota ISO, berperan aktif sebagai dalam
pengembangan standar melalui keanggotannya dalam Technical
Committee (TC) ISO, salah satunya ISO/TC 262, Risk
management.

BSN telah mengadopsi standar ISO 31000:2009 menjadi ISO


31000:2018, Risk management – Guidelines.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 6
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
4. History of ISO 31000 & 31010
History of the ISO/IEC
Risk Management – Risk Assessment
• Over 60 separate ISO and IEC Technical
Committees are addressing aspects of MS ISO/IEC Guide
risk management; 73 : 2009
Risk Management
• 27th June 2002, ISO/IEC Guide 73, Vocabulary
Risk Management - Vocabulary”
published;
• ISO Technical Management Board MS ISO/IEC Guide MS ISO/IEC
(TMB): approached by Australia and 31000 : 2009 31010 : 2010
Japan & AS/NZS 4360:2004 to be RA.Principles and Risk Assessment
adopted by ISO; Guidelines
• June 2005, TMB sets up Working Group
(WG).

• 15.11.2009 ISO 31000 & ISO Guide 73


published Risk
• 19.11.2009 ISO 31000:2009 replaces Management
AS/NZS 4360:2004 Standard
• 27.11.2009 ISO/IEC 31010 published -
Risk management - Risk assessment
techniques

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 7
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
5. History of ISO 31000 & 31010
History of the ISO and Risk Management
1. Kerangka Acuan yang disetujui oleh Manajemen Teknis ISO
Board WG untuk mengembangkan sebuah dokumen yang
memberikan prinsip-prinsip dan panduan praktis untuk
proses manajemen risiko.
2. Dokumen ini berlaku untuk semua organisasi, terlepas dari
jenis, ukuran, kegiatan dan lokasi dan harus berlaku
untuk semua jenis risiko.
3. Membangun konsep umum dari proses manajemen risiko
dan konsep terkait. memberikan panduan praktis untuk:
 Mengidentifikasi manajemen risiko & memperlakukan
semua risiko,
 Mengelola risiko yang teridentifikasi
 Meningkatkan kinerja organisasi melalui pengelolaan
risiko
 Memaksimalkan Peluang & meminimalkan kerugian
dalam organisasi;
 Meningkatkan kesadaran untuk mengelola risiko dalam
organisasi.
4. Type of deliverable the standard to be developed is a
Guideline document, and is NOT to be used for the purpose
of Certification

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 8
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
5. Pengenalan Manajemen Risiko

Manajemen Risiko
kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan & mengendalikan organisasi
terkait dengan risiko [SOURCE: ISO Guide 73:2009]
Risk Management Process Based
on ISO 31000 :
1. Komunikasi & Konsultasi
2. Scope, Konten & Kriteria
3. Penilaian Risiko
4. Risk Treatment
5. Monitoring & Review
6. Recording & Reporting

Risk Management Process Based


on Kepmen ESDM 1827/2018
Lamp.3A
1. Komunikasi & Konsultasi
Risiko
2. Penetapan Konteks risiko
3. Identifikasi bahaya
4. Penilaian Risiko &
Pengendalian Risiko
5. Pemantauan & Peninjauan

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 9
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
5. Pengenalan Manajemen Risiko

Prinsip – Prinsip Manajemen Risiko


Terdapat 8 Prinsip [SOURCE: ISO 31000 : 2018 Clause 4]

1. Terintegrasi Manajemen risiko merupakan aktivitas-


aktivitas terintegrasi dari bagian-bagian suatu
organisasi;

2. Terstruktur dan komprehensif Suatu pendekatan


terstruktur dan komprehensif pada MR akan
memberikan kontribusi pada hasil yang konsisten dan
dapat dibandingkan;

3. Customized Kerangka dan proses manajemen risiko


disesuaikan dengan konteks organisasi baik internal
maupun eksternal sesuai tujuan organisasi;

4. Inklusif Menyesuaikan dan melibatkan stakeholders


sesuai dengan pengetahuan, pandangan dan
persespsinya. Hal ini akan menghasilkan kesadaran
dan terinformasikannya manajemen risiko.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 10
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
5. Pengenalan Manajemen Risiko

Prinsip – Prinsip Manajemen Risiko


Terdapat 8 Prinsip [SOURCE: ISO 31000 : 2018 Clause 4]

5. Dinamis Risiko dapat timbul, berubah atau hilang


sesuai dengan perubahan konteks organisasi baik
intgernal maupun internal. Manajemen risiko
mengantisipasi, mendeteksi, menerima dan merespon
perubahan dan kejadian dengan tepat dan sesuai
waktu.

6. Informasi tersedia yang terbaik Masukan manajemen


risiko berdasarkan informasi historis dan terkini,
sebaik eskpektasi masa dating.

7. Faktor manusiawi dan kultur Perilaku manusia dan


kultur secara signifikan mempengaruh seluruh aspek
manajemen risiko baik setiap level maupun tahapan.

8. Continual improvement Manajemen risiko selalu


melakukan perbaikan secara berkelanjutan melalui
pembelajaran dan pengalaman.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 11
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process

Proses manajemen risiko melibatkan penerapan kebijakan, prosedur


dan praktik yang sistematis untuk kegiatan berkomunikasi
dan
konsultasi, menetapkan konteks dan menilai,
mengendalikan, memantau & meninjau serta merekam
& melaporkan

Communication Scope, Context & Risk Assessment Monitoring & Recording


& Consultation Criteria & Treatment Review &Reporting

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 12
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process

Tujuan komunikasi dan konsultasi


untuk membantu para pemangku kepentingan yang relevan dalam memahami
risiko, dasar pengambilan keputusan dan alasan mengapa tindakan tertentu
diperlukan.

• Komunikasi berusaha untuk meningkatkan


kesadaran dan pemahaman tentang risiko dan cara
mengatasinya
• Konsultasi melibatkan memperoleh umpan balik
Communication & dan informasi untuk mendukung pengambilan
Consultation keputusan

Komunikasi dan konsultasi bertujuan untuk :


1. Melibatkan SME dalam proses manajemen risiko;
2. Mempertimbangkan pandangan yang berbeda dalam
menentukan kriteria risiko & dlm proses evaluasi risiko;
3. Memberikan informasi yang tepat dalam pengawasan &
pengambilan keputusan
4. Membangun rasa kepemilikan & Kepedulian diantara “Pemilik
Risiko”

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 13
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process

Organisasi harus menetapkan


tujuan dan ruang lingkup & kriteria risiko
Proses manajemen risiko dapat diterapkan pada tingkat yang
berbeda (misalnya, strategis, operasional, program, proyek, atau
kegiatan lainnya)

Point : ruang lingkup, tujuan dan keselarasannya dengan tujuan


Scope, Context & organisasi
Criteria
Ketika merencanakan pendekatan, pertimbangan meliputi:
 Tujuan dan keputusan yang perlu dibuat;
 Hasil yang diharapkan dari langkah-langkah yang harus diambil
dalam proses;
 Waktu, lokasi, inklusi dan pengecualian spesifik;
 Alat dan teknik penilaian risiko yang tepat;
 sumber daya yang dibutuhkan, tanggung jawab dan catatan
yang harus disimpan;
 hubungan dengan proyek lain, proses dan kegiatan

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 14
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process

Konteks eksternal dan internal adalah lingkungan di mana organisasi berusaha


mendefinisikan dan mencapai tujuannya. (ISO 3100 Version)
Memeriksa konteks eksternal organisasi mungkin Memeriksa konteks internal organisasi dapat
termasuk, tetapi tidak terbatas pada: mencakup, tetapi tidak terbatas pada:
Faktor sosial, budaya, politik, hukum, peraturan, Visi, misi, dan nilai-nilai, strategi, tujuan, dan
keuangan, teknologi, ekonomi dan lingkungan, kebijakan, Budaya organisasi;
baik internasional, nasional, regional atau lokal;
Pendorong utama dan tren yang mempengaruhi Pemerintahan, struktur organisasi, peran dan
tujuan organisasi; akuntabilitas; hubungan dengan pemangku
kepentingan internal
Hubungan, persepsi, nilai, kebutuhan, dan Standar, pedoman, dan model yang diadopsi
harapan pemangku kepentingan eksternal; oleh organisasi; data, sistem informasi dan
arus informasi;
Hubungan dan komitmen kontraktual; Kemampuan, dipahami dalam hal sumber
daya dan pengetahuan (misalnya modal,
waktu, orang, kekayaan intelektual, proses,
sistem dan teknologi);
Kompleksitas pekerjaan dan ketergantungan Data, sistem informasi dan arus informasi,
jaringan hubungan dan komitmen kontraktual &
interdependensi dan interkoneksi.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 15
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process
Konteks eksternal dan internal adalah lingkungan di mana organisasi berusaha mendefinisikan
dan mencapai tujuannya. (KepDirjen 185.K/37.04/DJB/2019))
Memeriksa konteks eksternal organisasi mungkin Memeriksa konteks internal organisasi dapat
termasuk, tetapi tidak terbatas pada: mencakup, tetapi tidak terbatas pada:
Faktor sosial, budaya, politik, hukum, peraturan, Kegiatan dan proses rutin & tidak rutin;
keuangan, teknologi, ekonomi dan lingkungan, baik
internasional, nasional, regional atau lokal;
Pendorong utama dan perkembangan isu yang Perubahan-perubahan pada organisasi, lingkungan
berdampak signifikan terhadap tujuan organisasi kerja, kegiatan, atau bahan atau material
Persepsi dan nilai-nilai dari para pemangku kepentingan Modifikasi pada SMKP termasuk perubahan
eksternal sementara serta dampak pada operasi, proses dan
kegiatan;
Kegiatan semua orang yang memiliki akses ke tempat Fasilitas baru yang dibangun, peralatan atau proses
kerja termasuk yang dilakukan oleh Pemegang izin IUP, baru diperkenalkan serta kegiatan dan instalasi
IUPK, IUP OPK Pengolahan dan/atau pemurnian IPR dan didalam atau diluar lokasi kerja
IUJP dan Tamu;
Fasilitas baru yang dibangun, peralatan atau proses baru Kondisi normal & ubnormal/kondisi proses serta
diperkenalkan serta kegiatan dan instalasi didalam atau potensial insiden dan keadaan darurat selama siklus
diluar lokasi kerja pmekaian produk atau siklus lamanya proses;
Bahaya yang teridentifkasi dari luar lokasi kerja yang Ketidak patuhan terhadap standar rekomendasi
dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan orang sebelumnya, standar dan atau prosedur KP yang ada
di tempat kerja yang berada dalam kendali pemegang izin atau ketidak patuhan pada tindak lanjut rekomendasi
IUP, IUPK, IUP OPK Pengolahan dan/atau pemurnian IPR; insiden;
Infrastruktur, peralatan dan bahan serta material Faktor Personal Projects;
ditempat kerja yang disediakan oleh pihak lain;
www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 16
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process

Konteks eksternal dan internal adalah lingkungan di mana organisasi berusaha


mendefinisikan dan mencapai tujuannya (KepDirjen 185.K/37.04/DJB/2019))

Memeriksa konteks eksternal organisasi mungkin Memeriksa konteks internal organisasi dapat
termasuk, tetapi tidak terbatas pada: mencakup, tetapi tidak terbatas pada:
Bahaya yang teridentifkasi yang timbul disekitar tempat Desain area kerja, proses, instalasi, peralatan,
kerja akibat kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan prosedur operasi dan organisasi kerja termasuk
yang berada dalam kendali pemegang izin IUP, IUPK, IUP kemampuan adapatasi manusia;
OPK Pengolahan dan/atau pemurnian IPR;
Kewajiban hokum yang berkaitan dengan IBPR serta Sistem pelaksanaan pemeliharan dan perawatan
pengendalian yang diperlukan Sarana, Prasarana, Instalasi & Peralatan
Pertambangan (SPIP)
Pengamanan instalasi
Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi & Peralatan
Pertambangan (SPIP)
Kompetensi Tenaga teknik;
Evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 17
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses untuk


identifikasi bahaya yang sedang berlangsung dan proaktif.

Proses ini harus mempertimbangkan, tetapi tidak terbatas pada :


1. bagaimana kerja diatur, faktor sosial (termasuk beban kerja, jam
kerja, viktimisasi, pelecehan dan intimidasi), kepemimpinan dan
budaya dalam organisasi;
2. Kegiatan dan situasi rutin dan non-rutin, termasuk bahaya yang
timbul dari:
a) Infrastruktur, peralatan, material, zat dan kondisi fisik
tempat kerja;
b) desain produk dan layanan, penelitian, pengembangan,
pengujian, produksi, perakitan, konstruksi, penyampaian
layanan, pemeliharaan dan pembuangan;
c) Faktor Manusia
d) Bagaimana Kerja dilakukan
3. Insiden yang relevan di masa lalu, internal atau eksternal
organisasi, termasuk keadaan darurat & penyebabnya
4. Potensi Situasi Darurat
5. Orang : mereka yang memiliki akses ke tempat kerja dan kegiatan
mereka, termasuk pekerja, kontraktor, pengunjung dan orang lain

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 18
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses untuk


identifikasi bahaya yang sedang berlangsung dan proaktif.

Proses ini harus mempertimbangkan, tetapi tidak terbatas pada :

6. Masalah lain, termasuk pertimbangan:


a) Desain area kerja, proses, instalasi, mesin / peralatan,
prosedur operasi dan organisasi kerja, termasuk
adaptasinya dengan kebutuhan dan kemampuan pekerja
yang terlibat;

b) situasi yang terjadi di sekitar tempat kerja yang disebabkan


oleh kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan di
bawah kendali organisasi;
c) situasi yang tidak dikontrol oleh organisasi dan terjadi di
sekitar tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera dan
kesehatan yang buruk bagi orang-orang di tempat kerja;

7. perubahan aktual atau yang diusulkan dalam organisasi,


operasi, proses, kegiatan dan sistem manajemen OH & S;

8. Perubahan pengetahuan, dan informasi tentang, bahaya


TERMASUK Legal & Others Requirement

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 19
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process

Pemegang izin IUP, IUPK, IUP OPK Pengolahan dan/atau pemurnian IPR dan IUJP
Mengidentifikasi sumber-sumber nahaya, area yang terpapar dan konsekuensi yang
potensial.
Proses ini harus mempertimbangkan, tetapi tidak terbatas pada :
1. Kegiatan dan proses rutin & tidak rutin;
2. Kegiatan semua orang yang memiliki akses ke tempat kerja termasuk yang
dilakukan oleh Pemegang izin IUP, IUPK, IUP OPK Pengolahan dan/atau
pemurnian IPR dan IUJP dan Tamu;
3. Perubahan-perubahan pada organisasi, lingkungan kerja, kegiatan, atau
bahan atau material
4. Modifikasi pada SMKP termasuk perubahan sementara serta dampak pada
operasi, proses dan kegiatan;
5. Fasilitas baru yang dibangun, peralatan atau proses baru diperkenalkan
serta kegiatan dan instalasi didalam atau diluar lokasi kerja
6. Kondisi normal & ubnormal/kondisi proses serta potensial insiden dan
keadaan darurat selama siklus pmekaian produk atau siklus lamanya
proses;
7. Ketidak patuhan terhadap standar rekomendasi sebelumnya, standar dan
atau prosedur KP yang ada atau ketidak patuhan pada tindak lanjut
rekomendasi insiden;
8. Faktor Personal Projects;

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 20
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process

Pemegang izin IUP, IUPK, IUP OPK Pengolahan dan/atau pemurnian IPR dan IUJP
Mengidentifikasi sumber-sumber nahaya, area yang terpapar dan konsekuensi yang
potensial.
Proses ini harus mempertimbangkan, tetapi tidak terbatas pada :
9. Bahaya yang teridentifkasi dari luar lokasi kerja yang dapat membahayakan
keselamatan dan kesehatan orang di tempat kerja yang berada dalam kendali
pemegang izin IUP, IUPK, IUP OPK Pengolahan dan/atau pemurnian IPR;
10. Bahaya yang teridentifkasi yang timbul disekitar tempat kerja akibat
kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan yang berada dalam kendali
pemegang izin IUP, IUPK, IUP OPK Pengolahan dan/atau pemurnian IPR;
11. Infrastruktur, peralatan dan bahan serta material ditempat kerja yang
disediakan oleh pihak lain;
12. Kewajiban hokum yang berkaitan dengan IBPR serta pengendalian yang
diperlukan;
13. Desain area kerja, proses, instalasi, peralatan, prosedur operasi dan
organisasi kerja termasuk kemampuan adapatasi manusia;
14. Sistem pelaksanaan pemeliharan dan perawatan SPIP;
15. Pengamanan instalasi & Kelayakan SPIP;
16. Kompetensi Tenaga teknik;
17. Evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 21
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process

Penetapan Kriteria risiko


harus selaras dengan kerangka manajemen risiko dan disesuaikan dengan tujuan dan
ruang lingkup spesifik dari kegiatan yang sedang dipertimbangkan
& ditetapkan pada awal proses penilaian risiko

Untuk menetapkan kriteria risiko, hal-hal


berikut harus dipertimbangkan:
1. Sifat dan ketidakpastian yang dapat
mempengaruhi hasil dan tujuan;
2. Bagaimana konsekuensi dan kemungkinan
akan ditentukan dan diukur;
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu;
4. Konsistensi dalam penggunaan pengukuran;
5. Bagaimana tingkat risiko ditentukan;
6. bagaimana kombinasi dan urutan berbagai
risiko akan diperhitungkan;
7. kapasitas organisasi.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 22
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process
Penetapan Kriteria risiko
Tabel 2.2 Matriks Analisis Risiko 1. Kriteria Risiko disusun pada awal
Level Dampak penerapan Proses Manajemen Risiko;
Matriks
Analisis Risiko 1 2 3 4 5
Tidak Kecil Sedang Besar Katastrope 2. Harus ditinjau ulang secara berkala,
Signifikan serta disesuaikan dengan perubahan
1 Hampir Pasti 9 15 18 23 25 kondisi organisasi.
Level Kemungkinan

2 Kemungkinan 6 12 16 19 24
Besar
Kriteria Risiko mencakup Kriteria
3 Mungkin 4 10 14 17 22
Kemungkinan terjadinya Risiko dan
4 Jarang 2 7 11 13 21
Kriteria Dampak.
5 Sangat 1 3 5 8 20
Jarang
Kriteria Kemungkinan terjadinya
Tabel 2.3 Level Risiko Risiko (likelihood)
Level Risiko Besaran Risiko Warna a) Kriteria Kemungkinan dapat
Sangat Tinggi 5 20 - 25 Merah
menggunakan pendekatan statistik
Tinggi 4 16 - 19 Orannye
(probability), frekuensi kejadian per
satuan waktu (hari, minggu, bulan,
Sedang 3 12 - 15 Kuning
tahun), atau dengan expert
Rendah 2 6 - 11 Hijau judgement.
Sangat Rendah 1 1-5 Biru

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 23
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process
Penetapan Kriteria risiko
Tabel 2.2 Matriks Analisis Risiko Kriteria Kemungkinan terjadinya Risiko
Level Dampak (likelihood)
Matriks
Analisis Risiko 1 2 3 4 5 c) Penentuan peluang terjadinya Risiko
Tidak Kecil Sedang Besar Katastrope di BSN menggunakan pendekatan
Signifikan kejadian per satuan waktu, yakni
1 Hampir Pasti 9 15 18 23 25 dalam periode 1 tahun. Ada dua
Level Kemungkinan

2 Kemungkinan 6 12 16 19 24 kriteria penentuan kemungkinan


Besar
yaitu:
3 Mungkin 4 10 14 17 22

4 Jarang 2 7 11 13 21 1) Berdasarkan persentase atas


5 Sangat 1 3 5 8 20
kegiatan / transaksi /unit yang
Jarang dilayani dalam 1 tahun;
Level Kriteria Kemungkinan
2) Jumlah frekuensi kemungkinan
Kemungkinan
Presentase Kemungkinan Jumlah Frekuensi kemungkinan
terjadinya dalam 1 tahun.
terjadinya dalam 1 Priode terjadinya dalam 1 Periode

Hampir Tidak 1 X ≤ 5% Sangat jarang : d) Penggunaan Kriteria Kemungkinan


Terjadi < 2 kali dalam 1 tahun
ditentukan oleh pemilik Risiko dengan
Jarang Terjadi 2 5% < X ≤ 10% Jarang :
2 s.d 5 Kali dalam 1 Tahun 1. Persentase digunakan apabila
Kadang Terjadi 3 10% < X ≤ 20% Cukup sering : terdapat populasi yang jelas atas
6 s.d 9 kali dalam 1 Tahun
kegiatan tersebut;
Sering Terjadi 4 20% < X ≤ 50% Sering :
10 s.d 12 kali dalam 1 Tahun 2. Jumlah digunakan apabila
Hampir Pasti 5 X > 50% Sangat Sering : populasi tidak dapat ditemukan
Terjadi > 12 kali dalam 1 Tahun

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 24
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
6. Risk Management Process
Penetapan Kriteria risiko
Menetapkan Matriks Analisis Risiko dan Level Risiko

Table 2.3 Level Risiko 1) Kombinasi antara Level Dampak dan


Level Risiko Besaran Risiko Warna Level Kemungkinan menunjukkan
Sangat Tinggi 5 20 - 25 Merah Besaran Risiko.
Tinggi 4 16 - 19 Oranye

Sedang 3 12 - 15 Kuning
2) Penuangan Besaran Risiko dilakukan
dalam Matriks Analisis Risiko untuk
Rendah 2 6 - 11 Hijau
menentukan Level Risiko.
Sangat Rendah 1 1-5 Biru

3) Level Kemungkinan terjadinya


Risiko, level dampak, dan Level
Table 2.3 Selera Risiko
Risiko masing-masing menggunakan
Level Risiko Besaran Risiko Tindakan yang diambil
5 (lima) skala tingkatan (level).
Sangat Tinggi 5 20 - 25 Diperlukan tindakan segera
untuk mengelola risiko

Tinggi 4 16 - 19 Diperlukan tindakan untuk


mengelola risiko

Sedang 3 12 - 15 Diambil tindakan jika sumber


daya tersedia

Rendah 2 6 - 11 Diambil tindakan jika


diperlukan
Sangat Rendah 1 1-5 Tidak diperlukan tindakan

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 25
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
7. Konsep Dasar Penilaian Risiko

A B C
Risk Identification Risk Analysis Risk Evaluation
(Identifikasi (Analisis Risiko) (Evaluasi Risiko)
Risiko)

Risk Assessment / Penilaian Risiko

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 26
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Pengertian Dasar Bahaya & Risiko

1. Bahaya (Hazard) =
Segala sesuatu (sumber/kondisi/tindakan) berpotensi
merugikan/mencederakan pada;
(manusia, kerusakan alat/harta benda, gangguan
proses produksi, kerusakan lingkungan

Contoh;
Berkendara Melebihi Batas Kecepatan / dipengaruhi alkohol/narkoba,
Bekerja di ketinggian tanpa APD / Sarana pelindung jatuh,
Menggunakan alat kerja / APD tak layak/tak sesuai

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 27
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Pengertian Dasar Bahaya & Risiko

2. Risiko (Risk) = effect of uncertainty

an effect is deviation from the expected (Positive or Negative or both)


Uncertainty is the state, even partial, of deficiency of information related to,
understanding or knowledge of, an event, its consequence, or likelihood.
Risk is often characterized by reference to potential “events” and “consequences”
or a combination of these (as defined in ISO Guide 73:2009)
Risk is often expressed in terms of a combination of the consequences of an event
and the associated “ likelihood” of occurrence.

OH&S Risk
Occupational Health & Safety Risk (ISO 45001:2018 3.22)
kombinasi kemungkinan terjadinya kejadian atau paparan berbahaya yang terkait
dengan pekerjaan dan tingkat keparahan cedera dan kesehatan yang buruk yang dapat
disebabkan oleh peristiwa atau paparan

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 28
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Pengertian Dasar Bahaya & Risiko

2. Risiko (Risk) =
Kemungkinan terjadinya dampak dari suatu bahaya
(cedera pada manusia, kerusakan pada
alat/proses/Iingkungan sekitar karena terpapar suatu
bahaya)

Contoh Kemungkinan Ter- =


 -peleset jatuh karena lantai licin
 -jerembab karena housekeeping buruk
 -kilir punggung karena cara angkat salah
 -tabrak kendaraan karena cuaca kabut tebal
 -jatuh dari ketinggian karena tangga patah / APD cacat
 -sengat listrik karena kulit kabel terkelupas

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 29
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Pengertian Dasar Bahaya & Risiko

Type AS-NZS 4360 Guide 73 : 2010 & ISO OHSAS 18001: 2007
31000 / 31010
Hazards a source of potential a source of potential harm/ Sumber, situasi atau tindakan yang
harm item or activity having a berpotensi menciderai manusia atau sakit
potential for a consequence penyakit atau kombinasi darisemuanya

Risk the chance of The combination of the Kombinasi dari kemungkinan terjadinya
something happening probability of an event and kejadian berbahaya atau paparan dengan
that will have an impact its consequence keparahan suatu cidera atau sakit
on objectives penyakit yang dapat disebabkan oleh
kejadian atau paparan tersebut

(Dr.Zulkifli Djunaidi,MAppSc)
• Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menimbulkan bahaya. Ini dapat mencakup zat
kimia, Plant, proses kerja dan / atau aspek lain dari lingkungan kerja.
• Risiko adalah kemungkinan bahwa penyakit, cedera atau bahkan kematian dapat
terjadi karena bahaya.

Frank Bird-Loss Control Management


• Bahaya adalah sumber bahaya potensial dalam hal cedera manusia, kesehatan yang
buruk, kerusakan properti, lingkungan atau kombinasi dari ini

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 30
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Pengertian Dasar Bahaya & Risiko

Hubungan antara Potensi Sumber Energi & Cidera

Kategori Bahaya ( Wells, Plog & Donoghue, 2004)


Jenis Bahaya Contoh

Bahaya Benda Fisik 1. Cahaya yang intensitasnya terlalu tinggi atau rendah (terlalu
(Physical Hazards) terang, gelap, remang-remang, dll.);
2. Suara bising melebihi ambang batas;
3. Suhu terlalu panas atau terlalu dingin (ruang, benda);
4. Tekanan terlalu tinggi atau rendah;
5. Radiasi elektromagnetis (ultra violet, infrared, dll.);
6. Radiasi ionisasi (rontgen, radioactive/nuklir, dll.),
7. Getaran benda bekerja dan getaran lingkungan kerja yang
melampaui ambang batas.
Bahaya Listrik (Electrical 1. Kegagalan alat pengamannya (fuse, grounding, breaker, dsb.);
Hazards) 2. Kelebihan beban penggunaan;
3. Loncatan bunga api;
4. Isolasi yang tidak sempurna
Bahaya Kimiawi (Chemical 1. Gas, uap dan cairan serta asap berbahaya
Hazards) 2. debu (Arsenik,Timbal,Silica & Cadmium),

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 31
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Pengertian Dasar Bahaya & Risiko

Hubungan antara Potensi Sumber Energi & Cidera

Kategori Bahaya ( Wells, Plog & Donoghue, 2004)

Jenis Bahaya Contoh

Bahaya Benda Bergerak 1. Benda yang bergerak lurus/linear movement (mesin penempa,
(Kinetic Hazards) mesin potong, ban berjalan, mobil, dll.);
2. Benda bergerak berputar/rotation (roda, roda gigi, crane,
gerinda, katrol, dll.);
3. Benda bergerak tak beraturan (debu, percikan
metal/partikel/zat kimia, semprotan bertekanan, dll.);
4. Pengangkatan/pengangkutan (beban yang terlalu berlebihan
beratnya atau kecepatannya, dll.).
Bahaya Benda Diam (Static 1. Bahaya perbedaan elevasi atau gravitasi (printer yang
Hazards) diletakkan diatas lemari kerja sedangkan posisi pekerja berada
dibawahnya);
2. Bahaya air (terlalu dalam, terlalu dingin, terlalu panas);
3. Bahaya kerusakan perkakas/sarana kerja;
4. Bahaya konstruksi (jembatan/perancah ambruk, dll.);
5. Bahaya pemasangan (sambungan/baut tidak kuat, dll.).

Bahaya Ergonomi 1. Bentuk perkakas, bentuk peralatan, cara kerja, bentuk tempat
kerja dan penanganan secara manual

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 32
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Pengertian Dasar Bahaya & Risiko

Mengidentifikasi Bahaya
HARUS memahami =
 Proses pekerjaan
 Syarat & aturan tempat kerja
 Sifat bahaya bahan terpakai
 Perlindungan peralatan
 Proses produksi
 Informasi-informasi yang
membantu identifikasi bahaya

Ingat =
Sesuatu dianggap aman oleh seseorang, mungkin sebaliknya bagi orang lain
Lakukan penilaian risiko, jika diyakini situasi ini tidak aman.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 33
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Konsep Dasar – Variabel Risiko

MS ISO/IEC Guide 31000 : 2018


Risk Management- Principles & Guidelines

Likelihood :
chance of something happening
apakah didefinisikan, diukur atau ditentukan
secara obyektif atau subjektif, kualitatif atau
kuantitatif, dan dijelaskan menggunakan istilah
umum atau secara matematis (seperti probabilitas
atau frekuensi selama periode waktu tertentu).

Konsep Dasar Risk Probability :


a measure of the chance of occurrence expressed
effect of uncertainty on objectives
as a number between 0 and 1

Basic Formula : Consequence is outcome or impact of an event

R = P(L) x C(S) or
R = f (C X E X L)
www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 34
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Konsep Dasar – Variabel Risiko

Likelihood is used as a general description of Consequence is outcome or impact of an


probability or frequency event
1. Memiliki interpretasi luas; 1. Ada lebih dari satu konsekuensi dari satu
peristiwa.
2. Dapat dinyatakan secara kualitatif maupun
kuantitatif; 2. Dapat dinyatakan secara kualitatif maupun
kuantitatif;
3. Likelihood memberikan indikator pada seberapa sering
potensi risiko bakal muncul; 3. Bisa berkisar dari positif ke negatif.

4. Likelihood "selalu" menjadi parameter mengenai 4. Konsekuensi dapat dinyatakan secara


kemunculan atas potensi risiko. kualitatif atau Secara kuantitatif.

5. Menitik beratkan kepada sumber risiko; 5. Konsekuensi dipertimbangkan dalam


kaitannya dengan pencapaian Tujuan
6. Likelihood kerapkali diterjemahkan dalam bentuk
bahasa lain seperti seberapa sering penyimpangan 6. Menitik beratkan kepada receptor/ suatu
suatu aktifitas/proses terjadi dan Seberapa sering sistem (bisa orang, bisa peralatan, dan bisa
suatu abnormal peralatan terjadi. juga lingkungan) ketika sumber risiko "lepas"
menjadi risiko.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 35
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Konsep Dasar Penilaian Risiko

Identifikasi Bahaya
Menentukan
Menilai Resiko
Pengendalian
A. Sumber (4M1E) B. Jenis

1. Orang (Man) 1. Fisika 1. Kemungkinan 1. Menghilangkan


(likelihood) (Eliminasi)
2. Bahan (Material) 2. Kimia
2. Konsekuensi 2. Mengganti dengan
3. Mesin (Machine) 3. Biologis
(Consequence) yang memiliki
4. Metode Kerja 4. Ergonomis nilai resiko
(Method) rendah
5. Psikososial (Substitusi)
5. Lingkungan
(Environment) 3. Rekayasa
(Engineering)
4. Administrasi
5. APD

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 36
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Konsep Dasar Penilaian Risiko

Temuan review HIRA


General “missing”: Identifikasi Bahaya Preventive
Pengendalian yang
diterapkan untuk membantu
Bahaya & pengendalian tidak sesuai A. Sumber (4M1E) mencegah masalah sebelum
masalah tersebut benar-
benar terjadi.
Bahaya “terlewat” dari identifikasi
1. Orang (Man)
Detektive
2. Bahan (Material)
Pengendalian tidak memadai Pengendalian yang dirancang
3. Mesin (Machine) untuk menemukan masalah.
Peraturan terkait tidak ditemukan 4. Metode Kerja
(Method) Mitigative
Dasar penentuan “kekerapan”
5. Lingkungan Pengendalian yang dirancang
(Environment) untuk bisa meminimalkan
keparahan jika insiden ini
Informasi kurang memadai: terjadi.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 37
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Konsep Dasar Penilaian Risiko

MS ISO/IEC 31010 - Risk Assessment Technique


Strategi Pengelolaan Risiko : Residual Risk System, 6.3 Pengendalian Risiko

High
Mitigate / Reduce/
Treat Risk With Avoid the Risk
Controls
Event of Probability

Hal penting dalam melakukan


Treat Risk (Pengelolaan Risiko)
adalah :
Accept the Risk Share or Transfer The • Mencari opsi-opsi “treatment”
Risk
• Evaluasi “treatment” yang akan
dilakukan
• Memilih “treatment” yang paling
tepat
Low
• Membuat rencana “treatment”
Low Event of Impact High
• Mengimplementasikan rencana
“treatment”
www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 38
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Konsep Dasar Penilaian Risiko

Hierarchy of Control / Tahapan Sistem Kendali

Most Effective
Highest Level of Protection
Elimination
Focus to Hazards Sources
Menghilangkan Bahaya Increasing Effectiveness &
1st Priority
Sustainability
Most Reliable
Substitution
Mengganti Bahaya

Menghilangkan,
Mengganti & Engineering Controls 2nd Priority
Mengisolasi pekerja Isolasi Pekerja dari Bahaya
dari bahaya

Administrative Controls
Merubah cara orang
bekerja 3rd Priority Least Effective
Lowest level of Protection
Focues to Person
APD Increasing Participation &
Melindungi pekerja dengan Supervision Needed
menggunakan APD Least Reliable

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 39
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Konsep Dasar Penilaian Risiko Most Effective
Highest Level of Protection
Focus to Hazards Sources
Hirarki Pengendalian/Kontrol Increasing Effectiveness &
Sustainability
Most Reliable

1st Priority/ Primary Control Methods

Seperti Eleminasi, Subsitusi &


Rekayasa,
Isolasi
2nd Priority/ Secondary Control Methods
Rambu Peringatan, Pemilihan
Administrasi
Pekerja, Rotasi Pekerja, Jadwal
Kerja, Pembatasan Jam, Pemilihan
3rd Priority/ Tertiary Control Methods perusahan jasa Pertambangan

Praktik Kerja JSA, Prosedur kerja Baku/SOP/


Instruksi kerja & Pelatihan
4th Priority
Least Effective
Alat Pelindung Diri Lowest level of Protection
Focues to Person
Increasing Participation &
Supervision Needed
Least Reliable

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 40
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Konsep Dasar Penilaian Risiko

Hirarki Pengendalian/Kontrol
1st Priority/ Primary Control 2nd Priority/ Secondary 3rd Priority/ Tertiary 4th Priority Last
Methods Control Methods Control Methods Control Methods
Rambu Peringatan, Pemilihan
JSA, Prosedur kerja
Pekerja, Rotasi Pekerja, Jadwal
Baku/SOP/ Instruksi kerja &
Eleminasi, Subsitusi & Isolasi Kerja, Pembatasan Jam, Alat Pelindung Diri
Pelatihan
Pemilihan perusahan jasa
Pertambangan
1) Mensubtitusi dengan proses 1) Mengubah/mengatur ulang 1) Merevisi langkah-langkah Pengendalian bahaya
yg kurang bahaya (lebih pelepasan bahaya ke suatu kerja pada prosedur jangka pendek (short-
aman); periode/shift dengan jumlah kerja; term exposure).
2) Mengganti proses untuk pekerja di lapangan lebih 2) Menyiapkan JSA,
mengurangi pemaparan; sedikit dengan demikian Prosedur kerja Sebagai contoh pada
3) Menutupi/melindungi proses potensi untuk pekerja Baku/SOP/ Instruksi suatu daerah yang
sehingga bahaya tidak terpapar bahaya tersebut kerja tingkat kebisingan
tertranformasi ke pekerja berkurang. 3) Mengurangi penggunaan tinggi, dimana pekerja
4) Menggunakan ventilasi isap 2) Mengendalikan jalan masuk tenaga fisik dalam setiap /operator harus
(exhaust) secara lokal atau dari pengamat/peninjau dan langkah kerja. memasuki daerah
keseluruhan untuk orang yang tidak 4) Mengubah syarat-syarat tersebut untuk waktu
mengurangi konsentrasi berkepentingan ke area kepegawaian/ ketenaga sesaat,
agent berbahaya di udara. kerja; kerjaan
5) Mengatur getaran yang 3) Mengontrakan pekerjaan 5) Mengidentifikasi dan Alat pelindung telinga
timbul sehingga kebisingan kepada kontraktor yang memberikan/menyediaka yang sesuai harus
dan trauma ke badan dapat ahli/berpengalaman dengan n peralatan baru yang dipakai.
dikurangi. bukti bukti pengelolaan lebih baik.
K3nya baik 6) Memberikan Pelatihan

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 41
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Teknik Penilaian Risiko

MS ISO/IEC 31010 Risk Management – Teknik


Penilaian Risiko

Conceptual & Methodological of Analysis


Qualitative & Quantitative

Qualitative analysis Quantitative analysis


High Complexity, Difficult
1. Data tidak terstuktur 1. Data terstuktur Solution, one-off situation,
2. Berupa Ringkasan/ 2. Analisis Statistik
Kesimpulan yang bersifat 3. Kesimpulan Objektif Intolerable
Subjektif Quantitative Risk
berdasarkan hasil Assessment
3. Focus pada pemahaman pengukuran
terhadap perilaku
manusia dari prespektif
4. Dilakukan dengan cara RISK
survey atau eksperimen
informan
5. Konsentrasi dengan
ALARP/
SFAIRP
Risk Semi Quantitative
4. Asumsi bersifat dinamis menemukan fakta
dan labil berdasarkan menegani suatu fenomena
kondisi dan situasi
tertentu 6. Asumsi tetap dan terukur Qualitative
5. Data di dapatkan dari 7. Data diambil melalui
Broadly
wawancara, FGD dan pengukuran terhadap
objek yang diteliti Acceptable
observasi
6. Data di analysis melalui 8. Data dianalysis melalui Management Risk Perspective
gambaran dari deskripsi perbandingan angka dan
informan interferences statistical Low Complexity, Solution is
obvious, situation covered by
7. Data dilaporkan dengan 9. Data dilaporkan melalui
analysis statistical standard and guidelines
bahasa yang digunakan
oleh informan

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 42
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Teknik Penilaian Risiko

B1. Techniques for eliciting B5. Techniques for understanding B9. Techniques for selecting B10. Techniques for
view from stakeholder and consequences likelihood & risk between options recording & reporting
experts
- General
- Brainstorming - Risk Register
- Bayesian Analysis - Cost Benefit Analysis (CBA)
- Delphi Technique - Consequence Likelihood
- Bayesian Networks - Decision Tree Analysis
- Nominal Group Technique Matrix
- Business Impact Analysis (BIA) - Game Theory
- Structured or semi- - S- Curve
- ETA & FTA - Multi-Criteria Analysis
structured interviews - Bow - Tie
- Cause-Consequence Analysis (MCA)
- Survey (CCA)
- Markov Analysis
- Monte Carlo simulation Risk Management Process
Risk Identification
Scope, Context, Criteria B.1
B2. Techniques for B6. Techniques for Analyzing
identifying risk dependencies and interactions
- Checklist, Risk Aessessment

Communication & Consultation


- FMEA & FMECA - Causal Mapping
- HAZOP (Hazard - Cross Impact Analysis
Risk identification

Monitoring & Review


Operability) Studies
- Scenario Analysis B1. B2 & B3
B7. Technique That Provide a
- Structured what if measure of risk
Techniques (SWIFT) Risk Analysis
- Toxicological risk assessment B2, B3, B4, B5, B6, B7
B3. Determining sources, - Data protection impact analysis
causes and drivers of risk - Value at Risk (VaR)
- Cindynic Approach - Conditional value at Risk (CVaR) Risk Evaluation
- Ishikawa method B1, B8, B9
- Root Cause Analysis B8. Techniques for evaluating the
significance of risk
B4. Techniques for
Risk Treatment
analyzing controls - ALARP/SFAIRP
B4 & B8
- Frequency-Number (F-N) Diagrams
- Bow tie analysis
- Pareto Charts
- Hazard Analysis and
- Reliability Centered Maintenance
Critical Control Points
(RCM) Recording & Reporting B.10
(HACCP)
- Risk Indices
- Layers of Protection www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 43
Analysis © 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Monitoring & Review

Monitoring and review


Tujuan pemantauan dan peninjauan ulang adalah untuk memastikan dan meningkatkan
kualitas dan keefektifan desain, implementasi, dan hasil proses. Pemantauan dan peninjauan
harus dilakukan di semua tahapan proses. Pemantauan dan peninjauan mencakup perencanaan,
pengumpulan dan penganalisaan informasi, pencatatan hasil dan pemberian umpan balik. Hasil
pemantauan dan peninjauan harus dimasukkan di seluruh aktivitas manajemen, pengukuran,
dan pelaporan kinerja organisasi.

Pemegang izin Pemegang izin IUP, IUPK, IUP OPK Pengolahan dan/atau pemurnian IPR dan IUJP
harus dapat :
1) Menetapkan cara untuk melakukan pemantauan dan peninkauan terhadap setiap proses
manajemen risiko;
2) Mengkomunikasikan setiap hasil dari pemantauan dan peninjauan terhadap proses
menajemen risiko kepada seluruh pihak yang terkait;
3) Memastikan Pengendalian risiko memadai;
4) Melaksanakan pemantauan dan peninjauan secara berkala atau apabila :
1) Terjadi kecelakaan & Kejadian berbahaya;
2) Terjadinya Kejadian PAK & Kejadian PAK;
3) Terjadi perubahan peralatan, instalasi dan/atau proses serta kegiatan baru.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 44
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Perekaman dan pelaporan

Perekaman dan pelaporan


Keputusan mengenai penciptaan, retensi dan penanganan informasi yang terdokumentasi
harus mempertimbangkan, tetapi tidak terbatas pada, penggunaannya, kepekaan informasi
dan konteks eksternal dan internal.

Pelaporan merupakan bagian integral dari tata kelola organisasi dan harus meningkatkan
kualitas dialog dengan pemangku kepentingan dan mendukung manajemen puncak dan
badan pengawasan dalam memenuhi tanggung jawab mereka.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk pelaporan termasuk, tetapi tidak terbatas
pada:
a) Pemangku kepentingan yang berbeda dan kebutuhan dan persyaratan informasi khusus
mereka;
b) Biaya, frequency dan ketepatan waktu pelaporan;
c) Metode pelaporan;
d) Relevansi informasi dengan tujuan organisasi dan pengambilan keputusan.

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 45
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
ANY
QUESTION

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 46
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
DKKI
Our Location:
Jl. Melia utara blok X.10D No.6 citra raya, Tangerang-Banten,
Indonesia 15710

Terima Kasih
Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi Kami

8/12/2020 47

Anda mungkin juga menyukai