Anda di halaman 1dari 78

INSPEKSI KEGIATAN PERTAMBANGAN

PT Sumber Baja Prima &


PT Sumber Suryadaya Prima
KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
(PERMEN ESDM NO. 26 TAHUN 2018)
PROVINSI JAWA BARAT

08-09 MEI 2018


12 Juli 2023

Yosafat R. Leonard

Direktorat Teknik & Lingkungan Minerba


GOOD GOVERNANCE & GOOD MINING PRACTICES

Social

bearable equitable
sustainable

viable
Environment Economic
GOOD MINING PRACTICES
Good
Planning &
Investment
Benefits

Economic

Good Sustainable
Good Social
Engineering
& SHE
Mining Development

Practice Environmental

Good Social
Approach
Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan
aspek teknis pertambangan:
1. Kasus Teknis Pertambangan pada Kegiatan Penambangan
a) Longsor Lereng Tambang

 Mengakibatkan fatality
 Kejadian Berbahaya
(menimbun peralatan &
menghentikan operasi)
Tahun 2007

Kejadian Berbahaya
(Operasi Berhenti)
Tahun 2013
2. Kasus Teknis Pertambangan pada Kegiatan Penambangan

Tanggul Kolam bekas tambang jebol


3. Kasus Teknis Pertambangan pada Kegiatan Penambangan

Longsor disposal

Kecelakaan Tambang Kejadian berbahaya


1 Orang Mati Jalan Tambang terputus
Tgl 4 Januari 2012 Bekas settling tertimbun
Tgl 18 Maret 2014
4. Kasus Teknis Pertambangan pada Kegiatan Penambangan

Batuan Atap Runtuh

 Kecelakaan Tambang
 28 Mati, 5 Cidera Berat, 5 Cidera Ringan.  Kejadian berbahaya
Runtuhan Hanging Wall
 14 Mei 2013
 2 Pekerja Terjebak di
Dalam Tambang bawah
Tanah Desember 2010
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Sarana & Prasarana

1 Daya dukung tanah

2 Faktor kegempaan

3 Struktur geologi

Tidak pada area sumber daya &/


4
cadangan

13
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Sarana & Prasarana

14
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Sarana & Prasarana

15
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Sarana & Prasarana

16
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Survei Pemetaan

1 Kaidah kartogafi yang benar

2 Menggunakan Sistem Koordinat Nasional

Pelaporan kepada pemerintah dalam


3
bentuk hardcopy & vektor (*.dxf, *.shp)

Keseuaian antara metode dengan


4 ketelitian  Skala ≠ Ketelitian

17
Survei Pemetaan

Kesesuaian metode & peralatan


1
dengan ketelitian target
NO METODE PERALATAN KETELITIAN ALAT KEKURANGAN
(TYPICAL)
1 Ground Survey Total jarak: 1.5 mm ± 2 ppm, Variabilitas pengambilan data
Station/ sudut: 18” 
Theodolite Asisten Surveyor
2 Ground Survey GNSS Static Survey Baseline: mm level Obstruksi / kanopi, vertical
accuracy
3 Ground Survey GNSS RTK/PPK Baseline (max. 2 km): Obstruksi / kanopi, vertical
Survey cm accuracy
level
4 Ground Survey TLS mm level Bidang reflektif & absorbing
5 Airborne Survey Kamera Metrik/ GSD s.d. 1 cm Tutupan vegetasi, cuaca,
Non- Metrik vertical accuracy stability
(UAV)
6 Airborne Survey LIDAR mm-cm level Bidang reflektif & absorbing
7 Satellite Imaging Sensor Res. Spasial: 100m-30 Tutupan vegetasi, Cloud Cover
Multispektral cm 1
Survei Pemetaan

2 Skala Pemetaan ≠ Skala Penyajian

Skala  Kerapatan Pengambilan (Skala/2500)

3 Pengolahan data yang memadai

Data Koordinat Kontur, Ortofoto,


lapangan (x, y,z) DEM/DSM, DTM

4 Terintegrasi SRGI (SRGI2013)

SK Lokal SK Nasional

1
Survei Pemetaan

20
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Personel

Orang yang berkompeten (CP)  PHE,


1
ESD, EC

Tenaga teknis pertambangan yang


2
berkompeten  seluruh ruang lingkup

3 Sertifikat ≈ Pengalaman ≈ Diklat

4 Ditetapkan oleh KTT

21
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Eksplorasi Pendahuluan

1 Studi Pustaka  sumber valid

Survey tinjau (1:50.000) 


2
Pemetaan Geologi Regional, Inderaja

Prospeksi (1: 25.000)


3
 Pemetaan Geologi lokal

22
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Eksplorasi Pendahuluan

105.00 E 114.75 E
LITOLOGIC MAP OF JAVA
5.00 S

5.00 S
0 50 100

kilometers

LEGEND

Colluvium
Sand dune/bar
Alluvial Fan/delta
Qua-Tertiary Volcaniclastic
Swamp and Lake Deposit
Qua-Tertiary Formation
Terrace Deposit
Quaternary Lahar Tertiary Volcaniclastic
Quaternary Volcaniclastic Rock Tertiary Formation
Quaternary Igneous Rock Tertiary Igneous Rock
Quaternary Formation Tertiary Limestone
Quaternary Limestone Metamorph
5.00 S

5.00 S
Melange Complex
105.00 E 114.75 E

23
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Eksplorasi Pendahuluan

Resolusi Spasial

Resolusi Spektral ≤ 5 Band


(RGB, NIR, IR)

24
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Eksplorasi Rinci

Pemetaan geologi  litologi, stratigrafi,


1
struktur geologi, penampang geologi
Penyelidikan geofisika  interpretasi data,
2 peta anomali geofisika, batugamping
semen wajib

3 Penyelidikan geokimia  pola pengambilan


conto sistematis, peta anomali geokimia

4 Parit uji & sumur uji  dimensi/ukuran

25
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Eksplorasi Rinci

Pengeboran  batubara harus logging


5 geofisika, coal recovery ≤ 95%, kerapatan
titik bor sesuai SNI (justifikasi CP)
Pemercontoan  fresh rock,
6 memperhatikan interval, per-lapisan,
setiap zona

7 Pengelolaan conto  tempat khusus

Analisis conto  Lab. Terakreditasi, jumlah


8
conto untuk kontrol kualitas ≤ 10%
26
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Eksplorasi Rinci

Pemetaan topografi  skala pengukuran


9
1:2000, sistem koordinat nasional

10 Survey collar  ground survey

ESD  SNI, pernyataan & tanda tangan dari


11 CP, melaporkan apabila listing di bursa

Analisis conto  Lab. Terakreditasi, jumlah


12
conto untuk kontrol kualitas ≤ 10%
27
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Eksplorasi Rinci
Hole 3
Hole 4 Hole 1
Hole 2

28
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Eksplorasi Rinci

29
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Studi Kelayakan

Total luas IUP yang dieksplorasi ≤ 70% atau


1
area prospek dieksplorasi 100%
Kajian Kelayakan  Geologi, Geoteknik,
Hidrologi & Hidrogeologi, Air Asam
2
Tambang, Penambangan, Metalurgi,
Pengangkutan & Penumpukan
Perubahan  lokasi penambangan/
komoditas tambang, sekuen merubah
3 rona akhir, umur tambang, sistem/
metode penambangan/olah-murni,
kapasitas produksi
30
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Studi Kelayakan

Modifying Factor

31
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Studi Kelayakan

Reserve Block Model


32
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Studi Kelayakan

SD Cad.

Tereka
Keyakinan Geologi

Tertunjuk Terkira

Terukur Terbukti

Modifying Factor

33
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Studi Kelayakan

34
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Studi Kelayakan

Long Term Plan


35
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Konstruksi & Commissioning

1 Pemasangan TB  wajib/tidak wajib

Konstruksi  area non SD & Cad., daya


2 dukung tanah, kegempaan & faktor
geologi, DED
Commissioning  Kompetensi penguji,
3 Standard Pengujian, laik teknis apabila
beroperasi ≤ 70% kapasitas terpasang

Perubahan/penambahan konstruksi 
4
kajian teknis & Persetujuan RKAB
36
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Konstruksi & Commissioning Kepmen ESDM No 1825.K/2018

Wajib Pasang: 3.
1. luas > 10 ha

PT A PT B Radius 3
xΔh

Interval 100 m
2.
Interval 500 m
37
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Konstruksi & Commissioning

38
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Konstruksi & Commissioning

Bucket capacity: 1 m3
Operating weight: 24.000 kg
39
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Penambangan

Rencana teknis  Triwulan, bulanan,


1
mingguan & harian
Rencana teknis  Metode & tata cara,
2 sekuen tambang/timbunan, pengelolaan
air, pengelolaan geoteknik, produksi
Sistem & Metode  Tambang terbuka,
3 Tambang Hidrolis & Kapal Keruk,
Tambang Bawah Tanah
Pengaturan khusus  penambangan
4 bersama, penimbunan OB di luar WIUP,
pengalihan jalan/sungai 40
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Penambangan
1. Land Clearing 2. Top soil handling 3.Top Soil Dumping &
Spreading

4. Drilling for Blasting 5. Blasting 6. OB


Removal

7. Back Filling / Waste 8. Back Filling & Regreen


dumping

. . .
.

41
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Penambangan

9. Coal Getting 10. Truck Scale & ROM 11. Crusher plant 12. Finish Coal Stock
Stock pile

13. Loading & 13. Bardging 14 Loading Point


Barging by Conv to Sea

42
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Penambangan

43
Penambangan
Penambangan
Penambangan
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Penambangan

Indonesia average annual rainfall: 2000-5000 mm


Australia average annual rainfall: 103 mm
Chile average annual rainfall: 0,77 mm
47
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Penambangan

Slope Failure (2007) 48


ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Penambangan

Roof Failure (2010)


49
SISTEM PENGELOLAAN GEOTEKNIK
Lampiran II
Kepmen
Renewed Model
Geometri & ESDM
Dimensi Bukaan 1827.K/2018

Hazard & Kriteria


Mitigation Map Pergerakan

Tindak Lanjut Metode & Jadwal


Pemantauan Pemantauan
Geometri & Dimensi Bukaan

Rekomendasi Geometri &


Kajian Geoteknik Cof, FK Statis & Dinamis, PoF
Dimensi, dan Pemantauan

Tambang Terbuka Tambang Bawah Tanah


Jenis FK

Fixed Facility 2.0

Non-fixed 1.5
Facility

Tectonic Consideration:
Peak Ground Acceleration (PGA)
SNI 1726:2019
Kriteria Pergerakan & Tindak Lanjut
*kriteria tipikal
(site specific)
High
Medium Risk
Low Risk
Risk
Displacement* 0-20 mm/hour 20-50 > 50 mm/hour
mm/hour
Action Normal 1. Increased Evacuate
Monitoring Monitoring
2. Investigation
& Analysis
Further Action Continuous Reinforcement/ 1. Investigation &
Stabilization recovery
2. Back analysis
3. Model
Renewal
Metode Pemantauan
Surface
• Extensometer, Crack meter, Patok Geser
• Total Station, Robotic Total Station
• High Precision GPS/GNSS
• Radar, InSAR
• Seismic Network
• Rain Gauge Early
Warning
Subsurface System
• Inclinometer
• Vibrating Wire Piezometer
• Piezometer
• Further structure & groundwater mapping
Metode Pemantauan
Batubara Mineral Logam
Piezometer/ VWP/ Sumur Piezometer/ VWP/
Inclinometer Pantau Sumur Pantau
3% 5% 8%

Visual
SSR Visual
20%
8% 22%
Ekstensometer / Inclinometer
GNSS Crackmeter / Patok 8%
4% Geser
5%

Ekstensometer/ GNSS
Crackmeter/ Patok 10%
Geser
19%

SSR
10%
Prisma Prisma
41% 37%

PKP2B / IUPK / IUP KK / IUPK / IUP PMA /


PMA / IUP BUMN IUP BUMN
Hazard & Mitigation Map
Zonasi
a Bahaya

b Rute Evakuasi
Renewed Model

Kondisi Geologi baru (belum teridentifikasi sebelumnya)


Longsor/Failure
Back Analysis
Renewed Model

Pembaharuan Kajian
Geoteknik

a Berkala

b Sewaktu-waktu: ada data baru


Standar Lainnya

27
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Peralatan Penambangan

> Physical Availability: {(W+S)/(W+S+R)}x100%. Min 90%

> Mechanical Availability: {(W)/(W+R)x100%}. Min 85%

> Used of Availability: {(W)/(W+S)x100%}. Min 75%

> Produktivitas = (Act/Target)x100%. Min 85%

> Match Factor ≈ 1

58
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Peralatan Penambangan

Sangat baik
(bucket fill factor 100-110%)
Diatas rata-rata
(bucket fill factor 95-110%)
Rata-rata
(bucket fill factor 80-90%)

> Bucket fill factor > 80%

> Rasio pemuatan ke vessel  3 – 5 bucket

> Beban angkut maksimal  rekomendasi pabrik, min. 90%


59
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Pengolahan &/ Pemurnian

Optimalisasi Pabrik  utilitas alat, laju


1 umpan, recovery, energi & air, parameter
proses, efesiensi reagen/consumable

Utilitas alat utama  PA 90%, MA 90%, UA


2
90%, EU 80%, Produktivitas 85%
Olah Batubara  Crushing, Washing,
3 Blending, Upgrading, Milling  Kapasitas
alat + 10%

Olah Mineral  kominusi, sizing,


4
dewatering, concentrating
60
ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Pengangkutan

Metode: Trucking, Conveying, Locomotive,


1 Piping  Kajian Teknis

Kapasitas Pengangkutan < 80% dari Kapasitas


2 Maksimum

3 Transportable Moisture Limit untuk Shipping

61
STATISTIK KECELAKAAN TAHUN 2022
STATISTIK KECELAKAAN TAHUN 2022
STATISTIK KECELAKAAN TAHUN 2022
TERMINOLOGI

Jalan Produksi
Jalan Tambang*
Jalan Hauling

Jalan Pertambangan*

Jalan Masuk
Jalan Penunjang*
Jalan Akses

*jalan khusus (UU 2 Tahun 2022)  tidak terikat peraturan lalu lintas  Peraturan Subsektor
Minerba
*berada di dalam wilayah pertambangan (IUP, IUPK, KK, PKP2B) atau wilayah proyek
STANDAR TEKNIS JALAN PERTAMBANGAN (2)

> Daya dukung

> kapasitas terbesar beban statis


Kestabilan Inter-ramp memperhitungkan beban statis &
dinamis (seismic), FK Statis ≤ 1,15 – 1,3, FK dinamis ≤ 1 –
1,1
STANDAR TEKNIS JALAN PERTAMBANGAN (1)
Top View Tikungan
ℓ, radius belokan & super elevasi ≥ gaya sentrifugal

Saluran drainase
Bentuk, h & ℓ ≥ Qmaks.

Post Guide
(h, reflektor, warna, interval)

Persimpangan & Tikungan diberikan Median


h = ½ x d roda terbesar, ℓ = d roda terbesar Cross fall min. 2%

Tanggul
ℓ jalan 2 arah = 3,5 x ℓ kendaraan terbesar h = ¾ x tinggi roda terbesar, ℓ = roda terbesar

ℓ jalan 1 arah = 2 x ℓ kendaraan terbesar Profil


Jalan
STANDAR TEKNIS JALAN PERTAMBANGAN (2)
KEWAJIBAN KTT DI JALAN PERTAMBANGAN

1 Memenuhi Standar Teknis

2 Melakukan Inspeksi, Pemeliharaan & Perawatan

3 Mengelola lingkungan

debu, getaran, kebisingan, kendali erosi & air tambang

6
KEWAJIBAN KTT DI JALAN PERTAMBANGAN

4 Mengelola Keselamatan (RM, JSA, SOP/WI)

Kompetensi (operator, mekanik, training, refreshment)

Operasional (P2H, kecepatan, transmisi, jarak beriringan)

Sign (rambu, cermin cembung, persimpangan & tikungan)

Fasilitas (rest area, jalur pengereman darurat, jalur putar)

Eksternal (pembatasan akses/portal, perlintasan dengan jalan


umum, penggunaan jalan bersama)

7
KEWAJIBAN KTT DI JALAN PERTAMBANGAN

Melakukan Commissioning,
5
Pemeliharaan & Perawatan Unit

kelaikan, preventive & corrective, unjuk kerja (PA &


MA)

Melakukan Pembongkaran &


6
Reklamasi (pascatambang)

7
III. ASPEK TEKNIS PERTAMBANGAN

Pascatambang

Tambang Terbuka  geometri & dimensi


1 lereng akhir penambangan/penimbunan,
kestabilang lereng akhir
Tambang Bawah Tanah  crack
2 limit/subsidence area, pendataan lokasi &
kedalaman lubang bekas tambang

Upaya pengamanan kestabilan lereng akhir


3 & lubang bekas tambang

72
ELEMEN KOMPETENSI
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
78

Anda mungkin juga menyukai