Anda di halaman 1dari 107

MANAJEMEN RISIKO K3

HIRADC
(HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESMENT
DETERMINING CONTROL)
Manajemen Risiko
• Banyak Yang Melihat Belum tentu
memperhatikan

5
Manajemen Risiko
Banyak yang
mendengar Namun
belum tentu
mendengarkan

6
A Day in the Life
of a Safety Professional 3

Laporan P2K3
Inspeksi APAR
Permit to Work Input Data SIMPEL

Drill Tahunan @tambang.update Induksi K3LL

Laporan Kecelakaan Review HIRADC


Ukur Bising Rekap Manhour

Review Stock APD Manifest LB3


Update Ijin Peralatan Review Dok. PQ Contractor

Tool Box Meeting Rapat P2K3


Safety Moment
Manajemen Risiko

8
Manajemen Risiko

9
DATA ILO (2018)
2,78 juta
Meninggal/
Tahun 7.722
KEMATIAN /
HARI

5 Kematian /
Menit

Karena KK
dan PAK
Data BPJS Ketenagakerjaan
(2018)
2
04
2.575 (1,75 %)
03 →kematian.
4.678 kasus
(3,18 %) →
kecacatan,

147.000 02
kasus KK/ 40.273 kasus
Tahun setiap hari ≈
01 671 KK per
Menit
Standar Penerapan
❑ Undang-Undang RI No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
❑ PP 50/2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). (Lampiran I Pedoman Penerapan
SMK3, Klausa 2.1 Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian
Section
dan Pengendalian Risiko)
Break 1
❑ OHSAS 18001 : 2007 clause 4.3.1.Hazard Identification, Risk
Assesment and Determining
Insert Control
the Sub Title (HIRADC)

❑ ISO 45001:2018 clause 6.1.2 Identifikasi bahaya dan


of Your Presentation

penilaian risiko dan peluang


Pejuang Akreditasi RS
Dokumen SNARS Edisi 1.1.

❑ Standar MFK 3 (SNARS Edisi 1.1)


Ada individu atau organisasi yang kompeten
yang ditugasi untuk melakukan
pengawasan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program manajemen
risiko fasilitas dan lingkungan.

Manajemen Risiko
06
Manajemen Risiko Lingkungan &
Sosial
FINANSIAL
04
dan BISNIS

02 K3
05 Regulasi

03 Teknologi
Properties 01
Manajemen Risiko

01 03
Siapa Pelaksananya? Tujuan?

02 04
Kapan? Bagaimana
Caranya?
SIAPA YANG MELAKSANAKAN?
Manajemen Risiko
KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO SEBAIKNYA DILAKUKAN OLEH
SUATU TIM, KARENA:

1. Lebih Banyak Informasi / Data Yang Dapat Terkumpul;


2. Terdapat Sudut Pandang Yang Lebih Beragam;
3. Solusi Akan Lebih Mudah Dapat Diterima Semua Pihak.

18
9/7/2020 18
KAPAN DILAKUKAN MANRIS

Perubahan /
Tahap awal / Pengembangan modifikasi suatu
Ditemukan Bahaya
Baru dari Suatu
perencanaan SOP/IK Baru proses atau Proses Kegiatan
kegiatan
Tujuan

Tiap tempat kerja memiliki sumber bahaya dari: bahan, proses, alat
atau lingkungan kerja yang sulit dihilangkan

Sebagai alat bantu dalam menentukan tindakan pengendalian


Risiko yang sesuai dengan sumber daya yang ada;
.
Menilai apakah tindakan pengendalian Risiko
yang telah ada sudah efektif.
Manajemen Risiko

Datang Sehat, Kerja Giat, Pulang Selamat

Manajemen Risiko
Company Regulation
HES Mgmt Plan
Masa Depan Cerah Housekeeping • Keuntungan yang besar
• Sehat Jasmani •Perusahaan Yang Dihargai
• Sehat Rohani Access Control •Diperhitungkan didunia bisnis
• Cukup Materi Work Permit
Lock Out Tag Out
SOP/JSA
PPE
MSDS

25
Manajemen Risiko
Kumparan Kabel Rig
PERHIASAN (Tempat Jepitan)

• Sekretaris ini sedang bekerja di • Dengan memperkirakan sebelumnya Risiko-


kantor. Ia membuka sebuah “filing Risiko yang dapat timbul.
cabinet” untuk mengambil beberapa • Mengenali jepitan-jepitan yang mungkin
dokumen. timbul sebelum mulai bekerja.
• Kabinet tersebut menutup dengan • Berhati-hati dalam menempatkan jari tangan.
sendirinya dan menjepit tangannya
tanpa ada peringatan terlebih dahulu.

27 • Cincinnya terjepit sewaktu ia mencoba


melepaskan tangannya … !
RUMUS STANDAR PENCEGAH
KECELAKAAN

SEE

THINK KETAHUI ADANYA BAHAYA

KETAHUI CARA MENGATASINYA

DO
BERTINDAK TEPAT PADA WAKTUNYA
Manajemen Risiko

Kenapa
HANYA
pencapaian Apakah ini yang kita
KEBERUNTUNGAN
bisa tinggi? OH…
harapkan?
TENTU.!!

SANGAT
Apakah iniTDK
kita Bagaimana
PERLUjika
DIHARAPKAN
harapkan? PERBAIKAN
begini?

BURUK BAGUS

30
CARA KERJA
01 Definisi manajemen Risiko

Manajemen 02 Definisi bahaya, Risiko, penilaian


Risiko, analisa Risiko
Risiko
03 Jenis-jenis bahaya & metode
identifikasi bahaya

04 Metode analisa Risiko (matrik Risiko)

05 Prinsip dalam
pengendalian Risiko di
tempat kerja
Manajemen Risiko

Manajemen Risiko K3

Penerapan secara sistematis


dari kebijakan manajemen,
prosedur dan aktivitas dalam
kegiatan identifikasi bahaya,
analisa, penilaian, evaluasi,
penanganan dan pemantauan
serta review Risiko

32
Kondisi dan /atau cara kerja yang berpotensi menyebabkan
kerugian.
OHSAS 18001-2007 mendefinisikan bahaya sebagai sumber, situasi,
atau tindakan yang berpotensi mencederai tubuh atau menimbulkan
penyakit atau kerusakan properti atau kombinasinya.

1. Bahaya fisik/physical hazards


2. Bahaya kimia/chemical hazards
3. Bahaya biologi/biological hazards
4. Bahaya psikologis/psychological
hazards
5. Bahaya ergonomi
Bahaya

Sumber

Bahaya Kondisi

Tindakan
Sumber

1. Bahaya Fisik (bising, penerangan, listrik, radiasi, tekanan,


panas, getaran, dll)
A.Bahaya Fisik (Physical Hazard) :
➢Permukaan licin dan tidak rata.
➢Bekerja di ketinggian.
➢Kejatuhan benda dari atas.
➢Terjepit, terlilit dan terbakar
➢Bahaya transportasi.
➢Kebakaran dan ledakan.
➢Energi berbahaya seperti listrik, radiasi,
kebisingan atau getaran.
➢Temperatur yang tidak nyaman.
TOT K3 Fasyankes 37
2.Bahaya Kimia (Chemical Hazard) :
➢Menghirup uap, gas atau partikel bahan
kimia berbahaya
➢Kontak dengan bahan kimia berbahaya.
➢Tertelan bahan kimia berbahaya.
➢Bahan kimia Eksplosif, Flammable, Korosif
dan Toksik.
3. Bahaya Ergonomi

Bahaya Ergonomi (Desain alat, desain ruang kerja, desain


pekerjaan, dll)
4.Bahaya Biologi (Biological Hazard) :
➢Serangan virus atau bakteri.
➢Tertular virus atau bakteri.
➢Sengatan binatang.
➢Gigitan binatang berbisa
5.Bahaya Psikososial (Psychosocial Hazard) :
➢Gilir Kerja (Shift Kerja)
➢Beban kerja yang berlebihan.
➢Komunikasi yang kurang.
➢Kekerasan fisik di tempat kerja.
➢Pelecehan, Bullying dan intimidasi.
➢Jam kerja yang tidak sesuai.
▪ Peluang terjadinya suatu kerugian.
▪ Keterpaparan terhadap bahaya.
▪ OHSAS 18001:2007 mendefinisikan risiko sebagai
kombinasi kemungkinan terjadinya suatu kejadian
bahaya atau keterpaparan dan keparahan
kecederaan atau penyakit yang dapat disebabkan
oleh kejadian atau keterpaparan.
OHSAS 18000:2007 - definisi 3.21
Manajemen Risiko
INCIDENT / NEAR MISS
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada saat
itu sedikit saja ada perubahan
maka dapat mengakibatkan
terjadinya accident.

54
9/7/2020 54
ISTILAH DAN DEFINISI
Manajemen Risiko

56
OHSAS 18000:2007 - definisi 3.7
Manajemen Risiko
TAHAPAN
MANAJEMEN PERSIAPAN
RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

58
PENGENDALIAN RISIKO
Source: AS/NZS4360 (1999)
Manajemen Risiko
PERSIAPAN
Sebelum pelaksanaan manajemen Risiko, organisasi perlu melakukan
beberapa persiapan antara lain;
Ruang lingkup kegiatan manajemen Risiko
rutin/non rutin (mis : redesain, perbaikan)
aktifitas oleh personil internal &/ eksternal
fasilitas (oleh internal/eksternal)
Personil yang terlibat
Standar dalam penentuan kriteria Risiko
Prosedur dan dokumentasi terkait, seperti:
prosedur manajemen Risiko & komunikasi
daftar bahaya dan Risiko (risk register)
form rencana/program pengendalian

60
Manajemen Risiko
Persiapan

Apa yang harus disiapkan?


Surat Penunjukan
Pelatihan
Pemilihan Tim
Fasilitator
Diagram alur proses atau operasi (Link
2)
61 Peta area
Manajemen Risiko
Surat Penunjukan

62
Manajemen Risiko
Persiapan
Apa yang harus dilakukan selanjutnya?
Membuat daftar semua pekerjaan, tugas dan
aktivitas yang kritis.
Memastikan semua informasi tentang proses,
perkakas, peralatan, dan bahan/material sudah
tersedia.
Mengumpukan dan menyusun semua informasi
yang relevan dan menggunakan dokumentasi
penilaian Risiko yang pernah dibuat
63
sebelumnya.
Identifikasi Bahaya
Anda telah mengerjakannya 1.000 kali
sebelumnya ….Dan semuanya berjalan
lancar …
Identifikasi Bahaya
Anda telah mengerjakannya 1.000 kali
sebelumnya … dan …
Identifikasi Bahaya
Alat yang anda butuhkan:
Identifikasi Bahaya
Identifikasi Bahaya

• Link 4, 5, 6
Lalu dimana bayinya?
Manajemen Risiko

Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui & mendata bahaya-
bahaya apa saja yang ada di tempat kerjanya.

Personil yang melaksanakan kegiatan identifikasi bahaya perlu


mempertimbangkan hal-hal seperti;

Apa sumber yang berpotensi menimbulkan cidera ?


Bagaimana cidera dapat terjadi ?
Siapa yang dapat cidera ?

Hazard?

76
Location
a. APAKAH ADA SUMBER YANG DAPAT MENIM-
BULKAN CEDERA?
- BAHAN / MATERIAL (B)
- ORANG / PEKERJA (O)
- CARA / METODE KERJA (C)
- ALAT / MESIN (A)
- LINGKUNGAN KERJA (L)

b. SIAPA YANG TERPAPAR DENGAN SUMBER


TERSEBUT?
- PEKERJA USIA MUDA / LANJUT;
- PRIA / WANITA;
- WANITA HAMIL;
- PIHAK KETIGA (KONTRAKTOR, TAMU, DLL).
9/7/2020 77
c. BAGAIMANA CEDERA DPT TERJADI / TIMBUL?
APAKAH SESEORANG DAPAT…………………………?

➢ JATUH DARI (ELEVASI SAMA ATAU BERBEDA)


➢ TERTIMPA / TERKENA BENDA JATUH
➢ TERBENTUR / TERTABRAK
➢ TERJEBAK / TERJEPIT
➢ MENGELUARKAN TENAGA BERLEBIHAN
➢ TERPAPAR / KONTAK DENGAN SUHU
BERLEBIHAN
➢ TERPAPAR / KONTAK DENGAN ARUS LISTRIK
➢ TERPAPAR / KONTAK DENGAN B-3
9/7/2020 78
Manajemen Risiko

Menetapkan cara untuk membantu mengidentifikasi bahaya-bahaya


di tempat kerja. Beberapa cara tersebut antara lain melalui;

Diskusi/Brainstorming
Mereview catatan K3 organisasi;
laporan kecelakaan, laporan bahaya, hasil audit
Studi literatur (MSDS, statistik industri)
Wawancara dengan pekerja (user)
Inspeksi dan observasi tempat kerja
Regulasi dan atau standar K3

79
HIRADC
FORM
IDENTIFIKASI BAHAYA-PENILAIAN RISIKO-DAN PENENTUAN KONTROL (HIRADC)
Tanggal Pembuatan HIRADC:
Divisi: PT ASON Indonesia 10-1-2008
Departemen: Housekeeping Tanggal Reviu: -
Proses/Operasi: General Office Cleaning Anggota Tim:
Ruang Lingkup: Part time cleaners-contractor, day shift, office areas Fasilitator: Aman
Pimpinan: Hasan
Anggota: Suparno, Husin, Nurdin

Jumlah Kalkulasi
Jenis Tingkat
Bahaya- Risiko Karyawan yang Risiko
No Tugas Risiko Risiko
bahaya (Risiko Murni) Terpapar (S/H) (Murni)
Kons. Frek.

1 Membersihkan lantai
2 Menangani bahan kimia
pembersih
3 Mengangkat barang secara
manual
4 Bekerja di ketinggian
5 Mengoperasikan mesin
6 Menggunakan alat
pembersih listrik
IDENTIFIKASI BAHAYA-PENILAIAN RISIKO-DAN PENENTUAN KONTROL (HIRADC)
Tanggal Pembuatan HIRADC:
Divisi: PT ASON Indonesia 10-1-2008
Departemen: Housekeeping Tanggal Reviu: -
Proses/Operasi: General Office Cleaning Anggota Tim:
Ruang Lingkup: Part time cleaners-contractor, day shift, office areas Fasilitator: Aman
Pimpinan: Hasan
Anggota: Suparno, Husin, Nurdin

Jumlah Kalkulasi
Karyawan Jenis Tingkat
Risiko Risiko
No Tugas Bahaya-bahaya yang Risiko Risiko
(Risiko Murni)
Terpapar (S/H) Kons Frek. (Murni)

Membersihkan lantai Lantai licin,


1 ketidakteraturan
2 Menangani bahan kimia Bahan-bahan
pembersih kimia
3 Mengangkat barang Praktek
secara manual pengangkatan
yang tidak benar
4 Bekerja di ketinggian Berdiri di atas
kursi untuk
melakukan
pembersihan
5 Mengoperasikan mesin Pengoperasian
mesin yang tidak
benar
6 Menggunakan alat Listrik
pembersih listrik
Manajemen Risiko
Identifikasi Bahaya
Setelah dilakukan identifikasi bahaya dari setiap tahapan
suatu proses pekerjaan, tahapan selanjutnya adalah meng-
convert bahaya menjadi Risiko murni (pure risk).

Ingat: yang dinilai adalah Risiko bukan bahaya.

Untuk mengubah bahaya menjadi Risiko, harus dipahami


bagaimana suatu Risiko ditetapkan dari segi penilaian
kesehatan, keselamatan, dan lingkungan.

Link 7
83
IDENTIFIKASI BAHAYA-PENILAIAN RISIKO-DAN PENENTUAN KONTROL (HIRADC)
Tanggal Pembuatan HIRADC:
Divisi: PT ASON Indonesia 10-1-2008
Departemen: Housekeeping Tanggal Reviu: -
Proses/Operasi: General Office Cleaning Anggota Tim:
Ruang Lingkup: Part time cleaners-contractor, day shift, office areas Fasilitator: Aman
Pimpinan: Hasan
Anggota: Suparno, Husin, Nurdin

Jumlah
Jenis Kalkulasi Tingkat
No Tugas Bahaya-bahaya
Risiko Karyawan
Risiko Risiko Risiko
(Risiko Murni) yang
(S atau H) Kons Frek. (Murni)
Terpapar

1 Membersihkan lantai Lantai licin, Terpeleset,


ketidakteraturan terjerembab,
jatuh

2 Menangani bahan kimia Bahan-bahan kimia Terkena bahan


pembersih kimia pembersih

3 Mengangkat barang Praktek pengangkatan Sakit punggung


secara manual yang tidak benar

4 Bekerja di ketinggian Berdiri di atas kursi Jatuh dari kursi


untuk melakukan
pembersihan

5 Mengoperasikan mesin Pengoperasian mesin Risiko cedera bila


yang tidak benar mesin menghantam
kaki atau mata kaki

6 Menggunakan alat Listrik Tersengat atau


pembersih listrik terbakar
IDENTIFIKASI BAHAYA-PENILAIAN RISIKO-DAN PENENTUAN KONTROL (HIRADC)
Tanggal Pembuatan HIRADC:
Divisi: PT ASON Indonesia 10-1-2008
Departemen: Housekeeping Tanggal Reviu: -
Proses/Operasi: General Office Cleaning Anggota Tim:
Ruang Lingkup: Part time cleaners-contractor, day shift, office areas Fasilitator: Aman
Pimpinan: Hasan
Anggota: Suparno, Husin, Nurdin

Jumlah Kalkulasi
Jenis Tingkat
Bahaya- Risiko Karyawan Risiko
No Tugas Risiko Risiko
bahaya (Risiko Murni) yang
(S/H) Kons Frek. (Murni)
Terpapar

1 Membersihkan lantai Lantai licin, Terpeleset, 25


ketidakteraturan terjerembab, jatuh
2 Menangani bahan kimia Bahan-bahan Terkena bahan kimia 25
pembersih kimia pembersih
3 Mengangkat barang Praktek Sakit punggung
secara manual pengangkatan 10
yang tidak benar
4 Bekerja di ketinggian Berdiri di atas Jatuh dari kursi 5
kursi untuk
melakukan
pembersihan
5 Mengoperasikan mesin Pengoperasian Risiko cedera bila 25
mesin yang tidak mesin menghantam
benar kaki atau mata kaki
6 Menggunakan alat Listrik Tersengat atau 25
pembersih listrik terbakar
Manajemen
Perbedaan Risiko
health and safety Risk

Jenis Risiko Probabilitas Konsekuensi


Risiko kesehatan (Dampak)

Kesehatan Tinggi atau Rendah atau


sering ringan
(akut –Kronis)

Risiko keselamatan
Keselamatan Rendah atau Tinggi atau Parah
jarang (Cacat-Mati)

32

88
Safety First TOT K3 Fasyankes
IDENTIFIKASI BAHAYA-PENILAIAN RISIKO-DAN PENENTUAN KONTROL (HIRADC)
Tanggal Pembuatan HIRADC:
Divisi: PT ASON Indonesia 10-1-2008
Departemen: Housekeeping Tanggal Reviu: -
Proses/Operasi: General Office Cleaning Anggota Tim:
Ruang Lingkup: Part time cleaners-contractor, day shift, office areas Fasilitator: Aman
Pimpinan: Hasan
Anggota: Suparno, Husin, Nurdin

Jumlah Kalkulasi
Jenis Tingkat
Bahaya- Risiko Karyawan Risiko
No Tugas Risiko Risiko
bahaya (Risiko Murni) yang
(S/H) Kons Frek. (Murni)
Terpapar

Membersihkan lantai Lantai licin, Terpeleset, 25


1 ketidakteraturan terjerembab, jatuh S
2 Menangani bahan kimia Bahan-bahan Terkena bahan kimia 25
pembersih kimia pembersih S
3 Mengangkat barang Praktek Sakit punggung 10
secara manual pengangkatan H
yang tidak benar
4 Bekerja di ketinggian Berdiri di atas Jatuh dari kursi 5 S
kursi untuk
melakukan
pembersihan
5 Mengoperasikan mesin Pengoperasian Risiko cedera bila 25 S
mesin yang tidak mesin menghantam
benar kaki atau mata kaki
6 Menggunakan alat Listrik Tersengat atau 25 S
pembersih listrik terbakar
Manajemen Risiko

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR & REVIEW


ANALISA Risiko

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI Risiko

90
PENGENDALIAN Risiko
Manajemen Risiko
Analisa Risiko
1. Analisa Risiko dilakukan dengan menentukan
akibat yang timbul dan kemungkinan akibat
tersebut untuk dapat terjadi.
2. Metode analisa Risiko dapat dilakukan dengan
cara kualitatif, semikuantitatif dan kuantitatif.
3. Salah satu metode yang banyak digunakan yaitu
matrik Risiko (kualitatif)

91
Manajemen Risiko
Matriks Penilaian Risiko

AKIBAT
No First Moderate/ Major/ Fatal/Catas
Injuries Aid/Minor Medical Cacat trophic

Almost Certain
Hampir pasti terjadi H H E E E
PELUANG

Likely
Besar kemungkinan terjadi M H H E E
Moderate
Dapat terjadi L M H E E
Unlikley
Kecil kemungkinan terjadi L L M H E
Rare
Jarang terjadi L L M H H
Extreme : Penghentian kegiatan, keterlibatan manajemen puncak
High : Penanganan dengan penjadualan yang secepatnya
Moderate : Penjadualan dan penetapan tanggung jawab tindakan akan ditetapkan
Low : Kendalikan dengan prosedur yang ada/rutin
Sumber AS/NZS 4360 : Risk Manajement
92
Penilaian Risiko
Tahap 1: Tentukan Konsekuensi
Konsekuensi adalah akibat dari suatu
peristiwa dinyatakan secara kualitatif atau
kuantitatif, apakah itu kerugian atau
keuntungan.
Yang perlu dipertimbangkan:
▪ Potensi terjadinya “Reaksi Berantai”
▪ Tingkat/intensitas kegiatan
▪ Jumlah orang yang bekerja
▪ Tingkat tenaga dan energi
Tabel Konsekuensi Link 11
IDENTIFIKASI BAHAYA-PENILAIAN RISIKO-DAN PENENTUAN KONTROL (HIRADC)
Tanggal Pembuatan HIRADC:
Divisi: PT ASON Indonesia 10-1-2008
Departemen: Housekeeping Tanggal Reviu: -
Proses/Operasi: General Office Cleaning Anggota Tim:
Ruang Lingkup: Part time cleaners-contractor, day shift, office areas Fasilitator: Aman
Pimpinan: Hasan
Anggota: Suparno, Husin, Nurdin

Jumlah Kalkulasi
Jenis Tingkat
Risiko Karyawan Risiko
No Tugas Bahaya-bahaya Risiko Risiko
(Risiko Murni) yang
Terpapar (S/H) Kons Frek. (Murni)

1 Membersihkan lantai Lantai licin, Terpeleset, S 3


ketidakteraturan terjerembab, jatuh 25

2 Menangani bahan kimia Bahan-bahan Terkena bahan kimia S 2


25
pembersih kimia pembersih
3 Mengangkat barang Praktek Sakit punggung S 2
secara manual pengangkatan yang 10
tidak benar
4 Bekerja di ketinggian Berdiri di atas kursi Jatuh dari kursi 5 S 3
untuk melakukan
pembersihan
5 Mengoperasikan mesin Pengoperasian Risiko cedera bila S 3
mesin yang tidak mesin menghantam 25
benar kaki atau mata kaki
6 Menggunakan alat Listrik Tersengat atau S 2
25
pembersih listrik terbakar
Penilaian Risiko
Tahap 2: Tentukan Frekuensi
Frekuensi adalah suatu ukuran tingkat kejadian dari
suatu peristiwa yang dinyatakan sebagai jumlah
kejadian suatu peristiwa dalam waktu yang tertentu.

Yang perlu dipertimbangkan:


• Seberapa sering situasi terjadi
• Berapa orang yang terpapar
• Ketrampilan dan pengalaman para pekerja
• Kondisi pabrik/peralatan
• Kondisi lingkungan
7 6 5 4 3 2 1  KATEGORI FREKUENSI

Satu kali Satu kali Frekuensi untuk


Tidak
Lebih dari dalam 10 selama Keselamatan Kerja dan
Satu kali selama Sangat tidak Diiperkirakan
satu kali tahun keberadaan Pengelolaan Keadaan
per tahun keberadaa mungkin untuk tidak akan pernah
per tahun (Dapat pabrik Darurat
(Mungkin) n pabrik terjadi terjradi
(Sering) Terjadi) (Kemungkina
(Jarang)
n Rendah) SAFETY (S)

Agak
Mungkin Agak Dapat
Sangat mungkin Dapat
terjadi. mungkin terjadi.
mungkin terjadi. terjadi. Frekuensi untuk Kesehatan
Dalam terjadi. Dalam Sangat tidak
terjadi. Dalam Dalam Kerja
beberapa Dalam beberapa mungkin untuk
Hampir beberapa beberapa gilir
gilir kerja beberapa gilir gilir kerja terjadi
setiap gilir gilir kerja kerja selama HEALTH (H)
selama kerja selama selama
kerja selama 10 tahun
1 minggu 6 bulan 1 tahun.
1 bulan
IDENTIFIKASI BAHAYA-PENILAIAN RISIKO-DAN PENENTUAN KONTROL (HIRADC)
Tanggal Pembuatan HIRADC:
Divisi: PT ASON Indonesia 10-1-2008
Departemen: Housekeeping Tanggal Reviu: -
Proses/Operasi: General Office Cleaning Anggota Tim:
Ruang Lingkup: Part time cleaners-contractor, day shift, office areas Fasilitator: Aman
Pimpinan: Hasan
Anggota: Suparno, Husin, Nurdin

Jumlah Kalkulasi
Jenis Tingkat
Risiko Risiko
No Tugas Bahaya-bahaya Karyawan Risiko Risiko
(Risiko Murni)
yang (S/ H) (Murni)
Kons Frek.
Terpapar

1 Membersihkan lantai Lantai licin, Terpeleset, 25 S 3 7


ketidakteraturan terjerembab, jatuh
2 Menangani bahan Bahan-bahan kimia Terkena bahan kimia 25 S 2 3
kimia pembersih pembersih
3 Mengangkat barang Praktek Sakit punggung 10 S 2 3
secara manual pengangkatan yang
tidak benar
4 Bekerja di ketinggian Berdiri di atas kursi Jatuh dari kursi 5 S 3 7
untuk melakukan
pembersihan
5 Mengoperasikan Pengoperasian mesin Risiko cedera bila S 3 2
mesin yang tidak benar mesin menghantam 25
kaki atau mata kaki
6 Menggunakan alat Listrik Tersengat atau S 2 4
pembersih listrik terbakar 25
Penilaian Risiko
Tahap 3: Hitung Tingkat Risiko (K X F)

49 42 35 28 21 14 7

42 36 30 24 18 12 6

35 30 25 20 15 10 5

28 24 20 16 12 8 4

21 18 15 12 9 6 3

14 12 10 8 6 4 2

7 6 5 4 3 2 1

Link 13
Link 13
Penilaian Risiko
IDENTIFIKASI BAHAYA-PENILAIAN RISIKO-DAN PENENTUAN KONTROL (HIRADC)
Tanggal Pembuatan HIRADC:
Divisi: PT ASON Indonesia 10-1-2008
Departemen: Housekeeping Tanggal Reviu: -
Proses/Operasi: General Office Cleaning Anggota Tim:
Ruang Lingkup: Part time cleaners-contractor, day shift, office areas Fasilitator: Aman
Pimpinan: Hasan
Anggota: Suparno, Husin, Nurdin

Kalkulasi
Jumlah Jenis Tingkat
Risiko Risiko
No Tugas Bahaya-bahaya Karyawan yang Risiko Risiko
(Risiko Murni)
Terlibat (S/H) (Murni)
Kons Frek.

1 Membersihkan Lantai licin, Terpeleset, 25 S 3 7 21


lantai ketidakteraturan terjerembab, jatuh
2 Menangani bahan Bahan-bahan kimia Terkena bahan 25 S 2 3 6
kimia pembersih kimia pembersih
3 Mengangkat barang Praktek pengangkatan Sakit punggung 10 S 2 3 6
secara manual yang tidak benar
4 Bekerja di ketinggian Berdiri di atas kursi Jatuh dari kursi 5 S 3 7 21
untuk melakukan
pembersihan
5 Mengoperasikan Pengoperasian mesin Risiko cedera bila S 3 2 6
25
mesin yang tidak benar mesin menghantam
kaki atau mata kaki
6 Menggunakan alat Listrik Tersengat atau 25
S 2 4 8
pembersih listrik terbakar
Penilaian Risiko
Tahap 4: Urutkan Tingkat Risiko
Catatan: Efektivitas Kontrol: 0% - 100% (Lihat Deskripsi )

No.
Tingkat Kontrol yang ada Efektifitas Tingkat Tambahan Kontrol
Ref. Jenis Resiko
Risiko untuk memitigasi Kontrol Risiko yang
(No. (apakah S/H)
(Murni) risiko murni (%-gabungan) Sisa Direkomendasikan
Tugas)

1. 21 S %

4. 21 S %

6. 8 S %
Manajemen Risiko

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR & REVIEW


ANALISA Risiko

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI Risiko

107
PENGENDALIAN Risiko
Manajemen Risiko
Pengendalian Risiko

Bila suatu Risiko tidak dapat diterima maka


harus dilakukan upaya pengendalian Risiko
agar tidak menimbulkan kecelakaan/kerugian.
Prinsip dari pengendalian Risiko/risk control
dalam K3 yaitu:

▪ Menghindari Risiko
▪ Mengurangi Risiko
➢ mengurangi kemungkinan
➢ mengurangi akibat

108
Pengendalian Risiko
Mengapa Mengendalikan Risiko?
Bahaya ada dimana-mana.
Pengendalian Risiko

Kapan bahaya berubah


dan menjadi Risiko?
Jika orang tadi terpapar bahaya
Konsep dan Definisi
Bahaya Risiko

Kontrol
Hirarki Risk Control/Pengendalian Risiko

1 Eliminasi

2 Substitusi

3 Engineering/Rekayasa

4 Administrasi

Alat Pelindung Diri


5 (APD)
Contoh Risk Control/Pengendalian Risiko

Menghilangkan (Elimination)
⚫ Menghilangkan sumber bahaya, contoh tidak menggunakan bahan kimia berbahaya,

⚫ Tidak menggunakan tempat kerja di bawah tangga, dsb.

Penggantian (Subtitution)
⚫ Mengganti pemakaian bahan-bahan kimia dengan bahan yang rendah tingkat bahayanya
⚫ Mengganti cara kerja manual handling dengan mechanical handling, dsb.
Rekayasa (Engineering)
⚫ Memasang flashback arrestor pada saluran oksigen dan asetilin pada pekerjaan oxy-cutting,

⚫ Memasang safety valve pada bejana bertekanan, dsb.

Administrasi (Administrative)
⚫ Pemeliharaan secara reguler,
⚫ Mendesain ulang cara kerja,
⚫ Penyediaan SOP,
⚫ Cuti kerja, jam kerja, istirahat,
⚫ Pelatihan, dsb.
Alat Pelindung Diri (PPE)
• Helmet, Safety shoes, Ear plug/muff, Safety goggles, Safety gloves, dsb.
Pengendalian Risiko
▪ Identifikasi semua kontrol yang ada.
▪ Periksa dimana keberadaan kontrol tersebut
dan seberapa efektif. Harus dibuat perkiraan
tentang efektivitas alat kontrol yang ada untuk
pengendalian Risiko yang ada.
▪ Tingkat efektivitas alat kontrol akan
memberikan petunjuk/mempengaruhi tingkat
paparan Risiko dan membantu untuk
mengidentifikasi persyaratan kontrol tambahan.

Link 15, 16
Catatan: Efektivitas Kontrol: 0% - 100% (Lihat Deskripsi )

No. Jenis
Tingkat Efektifitas Tingkat Tambahan Kontrol
Ref. Resiko Kontrol yang ada untuk
Risiko Kontrol Risiko yang
(No. (apakah memitigasi risiko murni
(Murni) (%-gabungan) Sisa Direkomendasikan
Tugas) S/H)

1. 21 S - Standar “Bekerja di ketinggian”


%
- Pelatihan bagi Karyawan
tentang Sistem Kerja Tangga
untuk Kebersihan
4. 21 S - Warning cones ditempatkan
pada area lantai basah
%
- Menginstruksikan agar
karyawan menjauh dari lantai
basah
- Petugas kebersihan
menggunakan soket listrik yang
terdekat dengan area kerja
untuk mengurangi risiko
terjerembab over leads.
6. 8 S - Implementasi cek pra-operasi
untuk mesin-mesin pembersih.
%
- Karyawan dilatih untuk tidak
memercikkan air dekat soket
atau alat listrik
PEDOMAN MENENTUKAN EFEKTIVITAS KONTROL

EFEKTIVITAS DESKRIPSI
Persyaratan yang lengkap dari kontrol yang ada dipenuhi dan ditaati dan tidak ada
100% ISTIMEWA keraguan bahwa persyaratan tersebut secara penuh diimplementasikan dan berfungsi.

Kontrol yang ada diimplementasikan dan berfungsi tetapi masih perlu ditingkatkan.
90% SANGAT BAIK

Kontrol yang ada diimplementasikan dan berfungsi. Tetapi, masih ada celah yang jelas
DIIMPLEMENTASIKAN
75% yang harus diperbaiki. Semua detil persyaratan pada kontrol yang ada tidak dipenuhi,
DENGAN BAIK
dan beberapa pekerjaan masih harus dilakukan agar memenuhi detil persyaratan.
Persyaratan kontrol yang ada diimplementasikan cukup baik, tetapi masih memerlukan
65% DIIMPLEMENTASIKAN tindakan spesifik dan terfokus untuk memenuhi persyaratan.

Persyaratan kontrol yang ada telah diimplementasikan sampai taraf tertentu. Ada pengertian
DIIMPLEMENTASIKAN
50% tentang persyaratan-persyaratan, tatapi dengan jelas memerlukan tindakan-tindakan spesifik
SEPARUH
untuk direncanakan dan diimplementasikan.
Walaupun suatu tindakan dilakukan untuk memenuhi persyaratan suatu item, ada celah-celah
DIIMPLEMENTASIKAN ((gaps) yang jelas dan ada kemungkinan kesalahpahaman terhadap beberapa tindakan-
40%
KURANG DARI 50% tindakan spesifik yang masih perlu diambil agar bisa secara semestinya mengimplementasikan
kontrol yang ada.
Tidak ada tindakan riil yang telah diambil untuk mengimplementasikan persyaratan. Jelas
25% IMPLEMENTASI LEMAH bahwa hal-hal tertentu dari persyaratan tidak dipahami. Intervensi spesifik harus harus diambil
untuk memastikan bahwa kemajuan dibuat untuk mengimplementasikan persyaratan.

Ada pengertian bahwa tindakan harus diambil tetapi hingga tanggal ini tidak ada sesuatu yang
15% ADA PENGERTIAN telah dilakukan untuk mengimplementasikan persyaratan kontrol yang ada.

Tidak ada yang sudah dilakukan sampai dengan tanggal ini untuk mengimplementasikan
TIDAK persyaratan kontrol yang ada. Tidak ada pertimbangan implementasi dalam waktu dekat.
0%
DIIMPLEMENTASIKAN Pengertian tentang persyaratan mungkin ada, tetapi tidak ada tindakan spesifik untuk
memenuhinya.
Catatan: Efektivitas Kontrol: 0% - 100% (Lihat Deskripsi )

No. Ref. Tingkat Risiko Jenis Kontrol yang ada untuk memitigasi risiko murni Efektifitas Tingkat Tambahan Kontrol yang Direkomendasikan
(Tugas (Murni) Resiko Kontrol (% - Risiko
No.) (apakah gabungan) Sisa
S/H)

1. 21 S - Warning cones ditempatkan pada area lantai basah 100%-75%=


- Menginstruksikan agar karyawan menjauh dari
lantai basah 25 %
- Petugas kebersihan menggunakan soket listrik
yang terdekat dengan area kerja untuk
mengurangi risiko terjerembab over leads.

4. 21 S - Standar “Bekerja di ketinggian” 100%-50%=


- Pelatihan bagi Karyawan tentang Sistem Kerja
Tangga untuk Kebersihan
50 %
6. 8 S - Implementasi cek pra-operasi untuk mesin-mesin 100%-25%
pembersih.
- Karyawan dilatih untuk tidak memercikkan air
=
75 %
dekat soket atau alat listrik
Pengendalian Risiko

Untuk menentukan Risiko sisa, ikuti tahapan


berikut ini:

▪ Tentukan persentasi tingkat efektivitas alat


kontrol yang ada. Contoh, tim memutuskan
bahwa kontrol engineering berjalan cukup
efektif, kontrol administrasi sangat efektif, dan
APD juga efektif. Sehingga dapat diputuskan
bahwa efektivitas keseluruhan adalah 75%.

Link 17
Pengendalian Risiko

▪ Untuk menentukan Risiko sisa, persentase


tersebut harus dikurangi dari 100%. Dalam
contoh, ini berarti (100% – 75% = 25%) jadi
Risiko sisa adalah 25%. Faktor Risiko sisa
adalah 0.25.

▪ Nilai Risiko murni sekarang harus dikalikan


dengan faktor Risiko sisa untuk memberikan
peringkat Risiko sisa. Dalam contoh, jika nilai
Risiko murni adalah 21, peringkat Risiko sisa
adalah 21 x 0.25 = 5.
Link 18
Catatan: Efektivitas Kontrol: 0% - 100% (Lihat Deskripsi )

Jenis
No. Ref. Efektifitas Tingkat
Tingkat Risiko Resiko Kontrol yang ada untuk memitigasi risiko Tambahan Kontrol yang
(No. Kontrol Risiko
(Murni) (apakah murni Direkomendasikan
Tugas) (%-gabungan) Sisa
S/H)

1. 21 S - Warning cones ditempatkan pada area (100% – 21x75%=


lantai basah 25% = 75%) 16

75 %
- Menginstruksikan agar karyawan
menjauh dari lantai basah
- Petugas kebersihan menggunakan soket
listrik yang terdekat dengan area kerja
untuk mengurangi risiko terjerembab over
leads.

4. 21 S - Standar “Bekerja di ketinggian” (100% – 21x50%=


- Pelatihan bagi Karyawan tentang Sistem 50% = 50%) 10

50 %
Kerja Tangga untuk Kebersihan

6. 8 S - Implementasi cek pra-operasi untuk 100%- 8X75%=


mesin-mesin pembersih. 6
- Karyawan dilatih untuk tidak
25%=
memercikkan air dekat soket atau alat
listrik 75 %
Pengendalian Risiko

Harus mempertimbangkan hirarki


pengendalian Risiko.

Eliminasi Solusi Jangka Panjang

Substitusi
Engineering
Administrasi
APD Solusi Jangka Pendek
Manajemen Risiko

1 Eliminasi

2 Substitusi

Rekayasa/
3 Engineering
Pengendalian
4
Administratif
Alat Pelindung
5 Diri
123
Manajemen Risiko
Hirarki Pengendalian Risiko K3
Eliminasi
Yaitu dengan menghilangkan sumber bahaya di tempat kerja.
Subtitusi
Yaitu mengganti dengan bahan/proses yang lebih aman
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

124
Manajemen Risiko

Hirarki Pengendalian Risiko K3


Rekayasa Teknik
Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding)
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan alat sensor otomatis

125
Manajemen Risiko
Hirarki Pengendalian Risiko K3
Pengendalian Administratif
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pemberlakuan sistim ijin kerja
Pelatihan karyawan

126 Pembatasan akses ke area kerja


Manajemen Risiko
Penerapan Tindakan Pengendalian

Mekanisme Pengendalian - Keuntungan dan Kerugian:


▪ Rancangan untuk menghapuskan sumber energi.
▪ Disain untuk mengurangi sumber energi.
▪ Pemasangan alat/hambatan fisik.
▪ Pemasangan alat peringatan, prosedur, dan pelatihan.
▪ Pemakaian alat pelindung diri.

Link 19
127
Catatan: Efektivitas Kontrol: 0% - 100% (Lihat Deskripsi )

No. Jenis Efektifitas


Tingkat Tingkat
Ref. Resiko Kontrol yang ada untuk memitigasi risiko Kontrol Tambahan Kontrol yang
Risiko Risiko
(No. (apakah murni (%- Direkomendasikan
(Murni) Sisa
Tugas) S/H) gabungan)

1. 21 S - Warning cones ditempatkan pada area 25 % 16 - Penggunaan 2 alat Pel/Mop


lantai basah (Substitusi)
- Menginstruksikan agar karyawan - Mengganti Sepatu Pengaman
menjauh dari lantai basah dengan jenis anti slip (APD)
- Petugas kebersihan menggunakan
soket listrik yang terdekat dengan area
kerja untuk mengurangi risiko
terjerembab over leads.
4. 21 S - Standar “Bekerja di ketinggian” 50 % 11 - Meningkatkan program MASTER
- Pelatihan bagi Karyawan tentang (Administrasi)
Sistem Kerja Tangga untuk Kebersihan

6. 8 S - Implementasi cek pra-operasi untuk 75 % 2


mesin-mesin pembersih.
- Karyawan dilatih untuk tidak
memercikkan air dekat soket atau alat
listrik
Rekomendasi Rencana Tindakan

No. Ref. Tingkat Jenis Kontrol Tambahan Detail Rencana Tindakan Sumber Daya yang Penanggung Tanggal Tanggal Status (%)
(No. Risiko Risiko yang Dialokasikan Jawab Mulai Selesai
Tugas) Sisa (S / H) Direkomendasikan

1. 16 S a. Menerapkan cara (1) Order kain pel tambahan sebanyak Anggaran tambahan Roland 1-Agust-09 25%
pengepelan jumlah lokasi yang memerlukan
dengan 2 kain pel
(2)Melakukan sosialisasi kepada Pengawas, Rosi 7-Agust-09 8-Agust-09 100%
seluruh petugas kebersihan Karyawan

(3) Merevisi SOP membersihkan lantai Pengawas, Pejabat Tegar 1-Agust-09 4-Agust-09 100%
K3

b.Mengganti sepatu (1) Order sepatu pengaman anti slip Anggaran tambahan Roland 1-Agust-09 25%
petugas kebersihan
dengan sepatu (2) Membagikan kepada petugas Pengawas, Rosi 14-Agust-09 0%
pengaman anti slip kebersihan karyawan

(3) Melakukan sosialisasi sepatu Pengawas, Pejabat Tegar 7-Agust-09 4-Agust-09 100%
pengaman anti slip K3
Manajemen Risiko

Pemantauan dan Tinjauan Ulang

Setelah rencana tindakan pengendalian Risiko dilakukan maka


selanjutnya perlu dipantau dan ditinjau ulang apakah tindakan
tersebut sudah efektif atau belum.

Bentuk pemantauan antara lain ;


• inspeksi
• pemantauan lingkungan
• audit

130
Manajemen Risiko

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR & REVIEW


ANALISA Risiko

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI Risiko

131
PENGENDALIAN Risiko
Manajemen Risiko

Komunikasi dan Konsultasi


Tujuan:
✓ Memberikan informasi kepada pekerja mengenai Risiko yang ada di
tempat kerja
✓ Memberikan awareness kepada pekerja mengenai Risiko dan
berperan aktif dalam identifikasi bahaya
✓ Memastikan pekerja memahami dan menerima strategi pengendalian
yang ditetapkan

Tentukan:
▪ Kenapa
▪ Bagaimana Bahaya/Risiko
▪ Untuk Apa dikomunikasikan

132
Manajemen Risiko

Thank You

134

Anda mungkin juga menyukai