MANAJEMEN
RISIKO K3 Meirizal Ari Putra, M.K.M. (089507440002)
Ig @meirizal_trainerk3
Certified :
Asesor K3 | Training of Trainer | Lead Auditor ISO 45001 | Auditor SMK3 KEMNAKER RI| Ahli K3 KEMNAKER RI | Higiene
Industri, Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja KEMNAKER RI | POP Pertambangan Minerba | POU Pertambangan
Minerba| Ahli K3 Minyak Bumi dan Gas | PPGD/First Aid | Fire Safety
Certificate:
ISO 9K | ISO 14K| ISO 45K | ISO 19011 | Pengelolaan LB3 | BLS |Penyakit Akibat Kerja (PAK)
DEFINISI
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan
dengan ancaman;
Identifikasi
• Mengidentifikasi
Hazard
Pengendalian • Determining
Control
HUBUNGAN MANAJEMEN RISIKO DAN K3
Kenapa Bagaimana
Manajemen
Resiko
Untuk Apa
1. Prencanaan
Kerja Awal
3. Perubahan
Kerja Baru
KEBIJAKAN dan KOMITMEN MANRISK K3
PEMANTA
TUJUAN
UAN DAN
HI RA RC DAN
SASARAN
PROGRAM
KERJA K3
TINJAUAN
MANAGEM
K3
RISK MANAGEMENT EN
Tali putus
rantas
INSIDENT
SANGAT
BAHAYA
BAHAYA
NEAR-MISS ACCIDENT
Konsep Dasar Manajemen Risiko
Dalam K3
Potensi
Bahaya: Insiden:
1. Mesin, Alat, Risiko:
Bahan 1. Peluang
2. Lingkungan
2. Konsek 1. Kecelaka
Kerja KENDALI an Kerja
3. Sifat uensi/k
eparaha 2. Penyakit
Pekerjaan
4. Cara Kerja n Akibat
5. Proses Kerja
Produksi
RUMUS STANDARD PENCEGAH
KECELAKAAN
SEE
THINK
KETAHUI ADANYA BAHAYA
DO
BERTINDAK TEPAT PADA WAKTUNYA
3 Kombinasi KK dan PAK
1. Man
Potensi DIKENDALIKAN
Menimb
ulkan KK
dan PAK
3. 2.
Environment Equipments
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)
• Menjalankan Mesin/ Peralatan
tanpa wewenang
• Menjalankan Mesin/ Peralatan
dgn kecepatan yg tidak
semestinya • Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya
• Membuat Alat Pengaman tidak • Membetulkan mesin dalam keadaan jalan
berfungsi
• Lalai memberikan peringatan atau lupa
• Lalai menggunakan APD mengamankan tempat kerja
• Mengangkat barang dengan cara • Bersenda gurau tidak pada tempatnya
yg salah
• Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit
• Merancang /memasang peralatan tanpa
pengaman
Pelindung atau
pembatas/pengaman yang tidak
memadai
Peralatan/ perkakas dan bahan
yang rusak tetap digunakan Kebersihan lingkungan kerja
yang jelek
Penempatan barang yang salah
Polusi udara di ruangan kerja
Sistem peringatan yang tidak
(gas, uap, asap, debu, dsb.)
memadai
Kebisingan yang berlebihan
Pengabaian terhadap perkiraan
bahaya kebakaran/peledakan Pemaparan Radiasi
Ventilasi yang tidak memadai
Penerangan yang tidak memadai
MANAJEMEN RISIKO
• Identifikasi of hazard
• Risk Assessment
• Risk Control
PROGRAM
K3
S M A R T
Spesific Measureable Attainable Reasonable Time bounded
Sumber/situasi yang berpotensi menimbulkan
cedera/kerugian (manusia, properti, lingkungan atau
kombinasi ketiganya)
Kemungkinan Akibat
MENGAPA PERLU MANAJEMEN
RISIKO?
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
MONITOR &
ANALISA RISIKO REVIEW
AKIBAT PELUANG
PENILAIAN RISIKO
PENANGANAN RISIKO
KOMITMEN
4. Ketersediaan
Sumberdaya 1. Dukungan
Manrisk
3. Pengambilan
Keputusan 2. Kebijakan
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
Identifikasi
Bahaya/Risiko 1. Merupakan tahapan yang dapat memberikan informasi
secara menyeluruh dan mendetail mengenai risiko yang
ditemukan dengan menjelaskan konsekuensi dari yang
paling ringan sampai yang paling berat.
Property
RISK
Daftar Periksa
Brainstorming Tinggi
What-if
Hazsps
FMEA
Task Analysis
Rendah
Fault Tree Analysis
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
PENGUKURAN PELUANG
TABEL : PELUANG
SIFAT
SKALA
RUTIN NON RUTIN
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi Secara teori bisa terjadi, tetapi yakin
belum pernah mengalami atau tidak akan terjadi selama pekerjaan
pernah mendengar terjadi. berlangsung.
2 Pernah terjadi sekali pada suatu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil
waktu yg tidak diketahui dengan kemungkinan akan terjadi sekali
pasti. selama pekerjaan berlangsung.
3 Pernah terjadi dalam masa lima Bisa terjadi apaling banyak satu kali
tahun terakhir. selama pekerjaan berlangsung.
4 Pernah terjadi dalam masa tiga Bisa terjadi 1-3 kali selama
tahun terakhir. pekerjaan berlangsung.
5 Pernah terjadi dalam masa satu Bisa terjadi lebih dari tiga selama
tahun terakhir. pekerjaan berlangsung.
KONSEKUENSI
S K A T E G O R I
K
A Tenaga Kerja Pendapatan Asset Lingkungan Gangguan Usaha
L (K1) (K2) (K3) (K4) (K5)
A
1 Tindakan P3K <5% < 5 % nilai < baku mutu 5%< 2 X 24 jam
asset lingkungan
2 Perawatan 5 – 15 % 5-15 % nilai Dapat pulih dengan 5%-15% > 2X24
Medis asset sendirinya < setahun jam
3 Cacat 15 – 30 % 5-30 % nilai Dapat dipulihkan
Permanen asset dengan intervensi 15-30% > 2X 24
manusia dalam jam
waktu < 12 bulan
4 Kematian 1 Dapat dipulihkan
orang; cacat 30 – 50 % 30-50 % nilai dengan intervensi 30-50%> 2X 24
permanen >1 asset manusia dalam jam
orang waktu > 12 bulan
5 Kematian > 1 > 50 % > 50 % nilai Tidak dapat
orang asset dipulihkan dengan >50% > 2X24 jam
cara apapun
MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360)
Tabel-1: Peluang / Kemungkinan
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
5 Almost certain / Hampir pasti Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua kondisi / setiap kegiatan yang
dilakukan.
4 Likely / Mungkin terjadi Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi.
3 Moderate / Sedang Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu.
2 Unlikely / Kecil kemungkinannya Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun
kecil kemungkinan terjadinya.
1 Rare / Jarang sekali Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang khusus / luar biasa /
setelah bertahun-tahun.
Tabel-2: Akibat
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
1 Insignificant / Tidak signifikan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.
3 Moderate / sedang Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya
fungsi anggota tubuh utk sementara waktu, kerugian materi cukup besar.
4 Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi tubuh secara total, tidak
berjalannya proses produksi, kerugian materi besar.
5 Catastrophe / Bencana Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat besar.
• KEPARAHAN Severity
• KEKERAPAN
Likelihood/Probalility
• PELUANG
X
KEPARAHAN KEMUNGKINAN
TINGKAT RISIKO
= Tingkat Kemungkingan
keparahan terjadinya cidera
kecelakaan atau atau PAK
PAK
MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360) (lanjutan)
Tabel Matriks Penilaian Risiko Untuk Umum (Dasar)
AKIBAT
Peluang 1 2 3 4 5
1
R R R R R
2
R R M M S
3
R M S S T
4
R M S T T
5
R S T T T
Keterangan:
T : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan penanganan dengan segera / kondisi darurat.
S : Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin.
M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil tindakan penanganan / kondisi bukan
darurat.
R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku.
Perhatian ! : Acuan di atas hanya berupa panduan / guidance dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing.
EVALUASI RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA
Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
Komunikasi dan Konsultasi
Tujuan:
Memberikan informasi kepada pekerja
mengenai risiko yang ada di tempat kerja
Memberikan awareness kepada pekerja
mengenai risiko dan berperan aktif dalam
identifikasi bahaya
Memastikan pekerja memahami dan menerima
strategi pengendalian yang ditetapkan
Tentukan:
Kenapa
Bahaya/risiko
Bagaimana
dikomunikasikan
Untuk Apa
Observation of Hazard (5 menit)
Observation of Hazard
Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko & Pengendalian
(IBPR)
STEP 1 PENGISIAN IBPR
Tuliskan
Area/
Aktifitas
STEP 2 PENGISIAN IBPR
Amati potensi
bahaya yang ada
menggunakan
indera maupun
alat ukur
Jenis Potensi Bahaya
STEP 3 PENGISIAN IBPR
Identifikasi
Risiko yang
timbul dari
potensi bahaya
yang ada, baik
dari segi
keselamatan,
kesehatan
maupun
lingkungan
STEP 4 PENGISIAN IBPR
Hitung kategori
resiko yang ada
untuk dapat
diputuskan risiko
yang mana yang
menjadi prioritas
penegndalian
terlibih dahulu
STEP 5 PENGISIAN IBPR
Tentukan tindakan
pengendalian
berdasarkan Hirarki
of control
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi
Subtitusi
Rekayasa
Teknis
Rekayasa
Administrasi
Alat Pelindung
Diri
HIERARKI
PENGENDALIAN
RISIKO
Menghilangkan suatu
Eliminasi bahan/tahapan proses
berbahaya
HIERARKI
PENGENDALIAN
RISIKO
Contoh :
Mengganti bahan bentuk serbuk
Subtitusi dengan bentuk pasta
Proses menyapu diganti dengan
vakum
Bahan solvent diganti dengan
bahan deterjen
Proses pengecatan spray
diganti dengan pencelupan
HIERARKI
PENGENDALIAN
RISIKO
Contoh :
Pemasangan alat
pelindung mesin
Rekayasa Pemasangan general dan
local ventilation
Teknis Pemasangan alat sensor
otomatis
HIERARKI
PENGENDALIAN
RISIKO
Contoh :
Pemisahan lokasi
Rekayasa Pergantian shift
Administrasi kerja
Pembentukan sistem
kerja
Pelatihan karyawan
HIERARKI
PENGENDALIAN
RISIKO
Contoh :
Helmet
Safety Shoes
APD
Ear plug/muff
Safety goggles
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO PERTAMBANGAN
(Engineering Controls/Eliminasi)
(Pengendalian Administrasi)
(Prosedur/JSA,SPO)
60
STEP 5 PENGISIAN IBPR
Tambahkan Petugas
yang berwenang
dalam area/aktifitas
IBPR tersebut