Anda di halaman 1dari 93

MANAJEMEN RISIKO K3

DANANG KURNIAWAN
TUJUAN TRAINING

– Pentingnya K3 di tempat kerja


– Pengertian Manajemen Risiko
– Dasar-dasar Manajemen Risiko
– Aplikasi Manajemen risiko
TAKE
One minute to write a safety rule
One hour to hold a safety meeting
One week to plan a safety program
One month to put it in operating
One year to win a safety award
One life time to make a safe worker

Bu it takes only

One second to destroy the it all with an accident


K3 PENDAHULUAN
Mengapa K3 Penting ?

1
3 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga
kerja dalam perlindungan K3 untuk
mewujudkan kesejahteraan
Untuk mengurangi kerugian akibat
2 kecelakaan kerja oleh manajemen

Merupakan persyaratan perdagangan


3 global
Menciptakan tempat kerja yang
4 sehat, aman dan produktif

5 Telah menjadi komitmen global


2 Tujuan Penting K3
Bagaimana cara mewujudkan tujuan
tersebut ??

Undang-Undang No 1 tahun 1970 pasal 3


18 syarat keselamatan kerja
LATAR BELAKANG
Salah satu "PENYEBAB UTAMA"
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
adalah kegagalan untuk mengidentifikasi
atau mengenali bahaya yang ada, atau
bahaya yang sebenarnya dapat dicegah di
tempat kerja.─ Occupational Safety and
Health Administration (OSHA)
Jika sesuatu tidak bisa diukur maka
hal itu tidak dapat dikembangkan. Ini
quote yang diberikan oleh Dan
Petersen dalam bukunya Human Error
Reduction and Safety Management.
BANYAKLAH BERTANYA &
BERPARTISIPASI DALAM DISKUSI!
KECELAKAAN
Kondisi
Tidak Aman
Penyebab
Langsung
Tindakan
Tidak Aman
Penyebab
Kecelakaan
Faktor
Manusia
Penyebab
Dasar
Faktor
Pekerjaan
PENYEBAB KECELAKAAN
Teori ……HW Heinrich
A. Tindakan tidak aman (TTA) 88%
- Tdk memakai APD
- Tdk mengikuti prosedure kerja
- Tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja
- Bekerja sambil bergurau

B. Kondisi tidak aman (KTA) 10%


- Lantai kerja licin/berceceran oli-oli
- Tempat kerja berserakan barang-barang
- Pencahayaan yang kurang
- Kondisi tempat kerja berdebu

C. Takdir/Nasib/Lain-lain (2%)
RUMUS STANDARD PENCEGAH KECELAKAAN

SEE

THINK KETAHUI ADANYA BAHAYA

KETAHUI CARA MENGATASINYA

DO
BERTINDAK TEPAT PADA WAKTUNYA
PENGERTIAN DASAR
Risiko
• Soehatman Ramli -“Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan dan
keparahan dari suatu kejadian”
• Prof Dr.Ir. Soemarno,M.S. - ”Risiko adalah suatu kondisi yang timbul
karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan
yang mungkin terjadi disebut resiko”
PENGERTIAN BAHAYA & RISIKO
Risk: the chance of something happening that will
have an impact upon objectives. It is measured in
terms of consequences and likelihood.
(sumber: AS/NZS 4360:2004)
Risiko adalah Kombinasi dari kemungkinan terjadinya
kejadian berbahaya/paparan dengan keparahan dari
cidera/ gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
kejadian tersebut.
Bahaya adalah Suatu sumber atau situasi/keadaan
yang mempunyai potensi menimbulkan gangguan atau
berpotensi menimbulkan kerugian, cidera, kerusakan.
“Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan
mempunyai dampak terhadap tujuan”
(AS/NZS 4360 : 2004)

”ISO 31000 : Risiko sebagai dampak atau ketidakpastian


terhadap pencapaian tujuan ”

PENGERTIAN RISIKO?
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN KETIKA
MELIHAT RISIKO :

Person (Atitudes, SDM, kondisi psikis individu)


Equipment (Kondisi peralatan dan mesin)
Materials (kodisi bahan, sifat bahan, berat bahan, kerentanan bahan terhadap
kondisi lingkungan)

Methode (proses produksi, proses handling suatu barang, sistem


pengamanan,
SOP dll)

Environment (Kondisi fisik tempat kerja, kondisi sosial disekitar tempat kerja)
UNSUR-UNSUR RISIKO

Probabilitas Dampak
Peristiwa
terjadinya peristiwa
PERSEPSI RISIKO!!!
DON’T
CARE CARE
MANAJEMEN Penerapan secara
RISIKO sistematis kebijakan
manajemen, prosedur
Manajemen risiko dan akitivitas dalam
adalah upaya kegiatan :
terkoordinasi untuk  Identifikasi bahaya,
mengarahkan dan
mengendalikan  Analisa &
kegiatan-kegiatan penilaian,
organisasi terkait  Penanganan &
dengan resiko (ISO Pemantauan
31000)
 Investasi (Finance/ non
Finance)
 Bahan Evaluasi
 Peningkatan program-
program
Berkelanjutan
Ketika resiko terjadi, organisasi harus
selalu mengajukan pertanyaan: “Apakah
tingkat risiko ditolerir atau diterima,
dan tidak membutuhkan perawatan
lebih lanjut?”
Memenuh
i PUU
Menimbulkan
rasa aman

Menekan biaya

Menjamin
kelangsungan

Manfaat Risk
kegiatan

Management!!!
LANGKAH DASAR MR
1. Perencanaan/ Penetapan Konsep
Setiap pembuatan program K3 harus mengingat
CONTOH
PERENCANAAN K3
• 1. Inspeksi area kebakaran di area produksi dan
Office yang dilakuan secara periodik setiap 1
bulan sekali.

LET'S PRATICE.

WHAT IS YOUR PROGRAMME ???


2. PELAKSANAAN/ PENILAIAN-
PENGENDALIAN
• Perangkat Manajemen Risiko
HIRADC
(Hazards Identification JSA Daftar Periksa/
Risk Assesment (Job Safety Analysis) checklist
Determining Control)

HAZOPS
Brainstorming What-If (Hazard Operability
Study)

FMEA
Analisis Pohon
(Failure Mode & Effect Data kecelakaan
Kegagalan
Analysis)
Faktor - Faktor Bahaya
Lingkungan Kerja

Lima Faktor Lingkungan Kerja Penyebab


Kecelakaan & PAK

1. Faktor Fisik
2. Faktor Kimia
3. Faktor Biologi
4. Faktor Fisiologi (Ergonomi)
5. Faktor Mental Psikologi
POTENSI BAHAYA
FISIK
 Suara di atas NAB
Sumbernya Permen 05/2018:
Permen 05/2018:
Sumbernya::
--Kompressor,
Kompressor,
85 dBA
85 dBA----->
-----> 88 hrs
hrs
--Mesin-mesin,
Mesin-mesin, 88 dBA
88 dBA----->
-----> 44 hrs
hrs
--Helikopter,
Helikopter, 91 dBA
91 dBA----->
-----> 22 hrs
hrs
--Fogging
Foggingmachine.
machine. etc
etc
--Mesin
Mesingergaji
gergajikayu.
kayu.

PPE :
- Ear muff Safety equipment/ tool :
- Ear plug ( corded/ - Noise meter
uncorded ) - Decibel meter.
Zero Accident

Penerapan
Sistem Manajemen K3

Manajemen Risiko

33
Ilmu K3 bukanlah ilmu dasar
Teknik, yang akan memberikan dasar untuk membuat
lingkungan kerja yang aman.
Psikologi, yang akan menjelaskan perilaku dari individu.
Misalnya: dampak stress pekerjaan,
Sosiologi, yang akan menjelaskan perilaku seseorang dalam
sebuah kelompok. Misalnya: proses manajemen, pola
bekerja, komunikasi dalam organisasi, dll
Hukum, yang akan memberikan pengetahuan tentang apa
yang harus atau tidak boleh dilaksanakan. Misalnya: SMK3,
OHSAS, Perda lokal, dll
3. INTI DARI ILMU K3
INI
adalah kegiatan identifikasi bahaya dan risiko
sehingga
bisa dilakukan
pengendalian untuk
Mencegah
kecelakaan
kerja.
TAHAPAN
MANAJEMEN PERSIAPAN
PERSIAPAN

RISIKO

KOMUNIKASI & KONSULTASI


IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIBAHAYA
BAHAYA

MONITOR & REVIEW


ANALISA
ANALISARISIKO
RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT
AKIBAT KEMUNGKINAN
KEMUNGKINAN

EVALUASI
EVALUASIRISIKO
RISIKO

PENGENDALIAN
PENGENDALIANRISIKO
RISIKO
Source: AS/NZS4360 (2004)
ALUR PROSES HIRADC

1 MENGIDENTIFIKASI BAHAYA

2 MENILAI RESIKO

MELAKUKAN TINDAKAN PERBAIKAN


3
SEGERA

4 MEMBUAT LAPORAN
BAHAYA
STEP 1 :
MENGIDENTIFIKASI
BAHAYA
BERKELILING TEMPAT KERJA DAN PERHATIKAN HAL – HAL YANG BISA MENJADI
SUMBER BAHAYA

CERMATI INSTRUKSI LEMBARAN DATA PABRIK PEMBUAT ATAUPUN MSDS

CERMATI CATATAN INSIDEN DAN KESEHATAN

CERMATI CATATAN INSPEKSI DAN HASIL PENGAMATAN SEBELUMNYA

EVALUASI SUMBER ENERGI UTAMA SETIAP TEMPAT KERJA

TANYAKAN PEKERJA PEMIKIRAN DAN PERIMBANGAN MEREKA


WHAT ARE HAZARDS IN
THESE PICTURE ?
STEP 1
PENGISIAN IBPR

Tuliskan Area/Aktifitas
STEP 2
PENGISIAN IBPR

Amati potensi bahaya yang ada


menggunakan indera maupun
alat ukur
JENIS POTENSI
BAHAYA
TIPE BAHAYA

Identifikasi BahayadanPengendalianRisiko
Identifikasi BahayadanPengendalianRisiko
Identifikasi BahayadanPengendalianRisiko
Identifikasi BahayadanPengendalianRisiko
Identifikasi BahayadanPengendalianRisiko
Identifikasi BahayadanPengendalianRisiko
Identifikasi BahayadanPengendalianRisiko
Identifikasi BahayadanPengendalianRisiko
STEP 3
PENGISIAN IBPR

Identifikasi Risiko yang timbul dari potensi


bahaya yang ada, baik dari segi keselamatan,
kesehatan maupun lingkungan
Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu:

 Kualitatif
 Semikuantitatif
 Kuantitatif
STEP 4
PENGISIAN IBPR

Hitung kategori resiko yang ada untuk dapat diputuskan


risiko yang mana yang menjadi prioritas penegndalian
terlibih dahulu
RISK
ASSESMENT
Step 2 : Menilai
Risiko
• Masih ingat apa itu resiko ??
UP↑
AGAR PENILAIAN YANG KITA LAKUKAN
SEOBJECTIVE MUNGKIN MAKA PERLU
MENGUMPULKAN INFORMASI SEBELUM
MENILAI RESIKO DARI SUATU AKITIVITAS :

 Informasi tentang suatu aktivitas (durasi, frekuensi,


lokasi dan siapa yang melakukan
 Tindakan pengendalian risiko yang telah ada
 Peralatan/mesin yang digunakan untuk melakukan
aktivitas
 Bahan yang dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS)
 Data statistik kecelakaan/penyakit akibat kerja (internal
& eksternal)
 Hasil studi, survey/pemantauan
 Literature
 Benchmark pada industri sejenis
 Penilaian pihak spesiality/tenaga ahli, dll
Peluang (Probability/Likelihood)
Yaitu kemungkinan terjadinya suatu
kecelakaan/kerugian ketika terpapar dengan suatu
bahaya
 Peluang orang jatuh karena melewati jalan licin
 Peluang untuk tertusuk jarum
 Peluang tersengat listrik
 Peluang supir menabrak
FREKUENSI / PROBABILITY
Nilai Probabilitas Kriteria kualitatif Frekuensi

1 Kemungkinan 1% -20% Hampir tidak mungkin 1 kali dalam satu periode


terjadi

2 Kemungkinan 21%-40% Kemungkinan kecil terjadi 2 kali dalam satu periode

3 Kemungkinan 41%-60% Kemungkinan terjadi dan 3 kali dalam satu periode


tidak terjadi sama besar

4 Kemungkinan 61% - 80 % Kemungkinan besar terjadi 4-5 kali dalam satu periode

5 Kemungkinan 81% - 99% Hampir pasti terjadi > 5 kalo dalam satu periode
Akibat (Consequences/Severity)
Yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi
dari suatu kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada.
Hal ini bisa terkait dengan manusia, properti,
lingkungan, dll
Contoh :
 Fatality atau kematian
 Cacat
 Perawatan medis
 P3K
Konsekuensi

Lingkungan

Asset/alat
Nilai

Reputasi
Manusia
1 Tidak ada dampak Tidak ada dampak Tidak ada Kerusakan Bersifat rumor. Tidak
kesehatan /kecelakaan Tercover media.
Berdampak kecil pada
moral staf.
2 Dampak Pencemaran/kerusakan Kerusakan sangat kecil Pemberitaan media
kesehatan/kecelakaan lingkungan ringan lokal (short term) .
ringnan (P3K) berdampak minor pada
moral staf.
3 Dampak Pencemaran/kerusakan Kerusakan sedang Pemberitaan media
kesehatan/kecelakaan lingkungan sedang lokal (long term).
sedang (Medis Ringan)/ berdampak banyak
hilang hari kerja/ pekerja pada moral staf.
dirawat Buruknya persepsi
publik pada perusahaan
4 Dampak Pencemaran/kerusakan Kerusakan berat Pemberitaan media
kesehatan/kecelakaan lingkungan besar (Kehilangan komponen) nasional. Kehilangan
berat (Medis berat)/ kepercayaan pelanggan.
cacat fisik
5 Menyebabkan kematian Pencemaran/kerusakan Kerusakan sangat besar Peneguran oleh
lingkungan sangat besar (satu alat/lebih tidak regulator/ berita
dapat digunakan) internasional.
RISK MATRIX
Konsekuensi Frekuensi / Kemungkinan Terjadi
1 2 3 4 5
Tingkat Keparahan

1 kali dalam satu 1-2 kali dalam 3-4 kali dalam 4-5 kali dalam 1 > 5 kali dalam
periode / satu periode/ satu periode/ periode/ satu periode/
kemungkinan kemungkinan kemungkinan kemungkinan kemungkinan
terjadi 1% - 20% 21% - 40 % 41 % - 60% 61% -80% 81% - 99%
Lingkungan

Asset/alat

Reputasi
Manusia

Tidak ada dampak Tidak ada dampak Tidak ada Kerusakan Bersifat rumor.
1 kesehatan Tidak Tercover 1 2 3 4 5
/kecelakaan media. Berdampak
kecil pada moral
staf.

Dampak Pencemaran/kerusa Kerusakan sangat Pemberitaan media


2 kesehatan/kecelakaa kan lingkungan kecil lokal (short term) . 2 4 6 8 10
n ringnan (P3K) ringan berdampak minor
pada moral staf.
Dampak Pencemaran/kerusa Kerusakan sedang Pemberitaan media
3 kesehatan/kecelakaa kan lingkungan lokal (long term). 3 6 9 12 15
n sedang (Medis sedang berdampak banyak
Ringan)/ hilang hari pada moral staf.
kerja/ pekerja Buruknya persepsi
dirawat publik pada
perusahaan

Dampak Pencemaran/kerusa Kerusakan berat Pemberitaan media


4 kesehatan/kecelakaa kan lingkungan (Kehilangan nasional. Kehilangan 4 8 12 16 20
n berat (Medis besar komponen) kepercayaan
berat)/ cacat fisik pelanggan.
Menyebabkan Pencemaran/kerusa Kerusakan sangat Peneguran oleh
5 kematian kan lingkungan besar (satu regulator/ berita 5 10 15 20 25
sangat besar alat/lebih tidak internasional.
dapat digunakan)
LEVEL OF RISK
Tingkat Risiko Selera Risiko Toleransi Risiko Tindakan dan Eskalasi
Sangat Tinggi Risiko tidak dapat diterima dan Risiko tidak dapat diterima dan Perlu perhatian BOD,
perlu perlakukan pengendalian ditoleransidan perlakuan risiko pengendalian dapat dieskalasi
terutama tindakan responsif perlu dikaji ulang untuk ke direktur terkait dan di
perbaikan atau penambahan dukung dengan rencana rinci.
perlakuan, atau ganti baru.
Tinggi Risiko tidak dapat diterima dan Perlu perhatian Direktur
perlu perlakukan pengendalian, terkait, pengendalian dieskalasi
baik preventif maupun ke senior manajemer terkait
responsif dan didukung dengan rencana.

Sedang Tinggi Risiko tidak dapat diterima dan Pengendalian dieskalasi ke


perlu perlakukan pengendalian manajer senior selalu pemilik
terutama tindakan preventif risiko dan di dukung rencana
rinci.
Rendah Sedang Risiko tidak dapat diterima Risiko tidak dapat diterima tapi Pengendalian cukup oleh
namun perlakuan pengendalian dapat ditolerani perlakuan manajer bidang sesuai
hanya dilakukan jika manfaat risiko bersifat ALARP (As long as kebijakan dan prosedur (SOP)
lebih besar dari biayanya reasonably practicable) yang berlaku.

Rendah Risiko dapat diterima hingga Risiko dapat diterima dan Pertahankan pengendalian
tidak perlu perlakuan cukup ditoleransi sehingga tidak perlu yang ada dan memonitor
dengan kontrol yang ada, tapi perlakuan cukup dengan peningkatan keterjadian risiko
perlu dimonitor oleh Risk kontrol yang ada, tapi perlu untuk pemberian perlakuan
Owner. dimonitor oleh Risk Owner risiko.
STEP 5
PENGISIAN IBPR

Tentukan tindakan pengendalian berdasarkan Hirarki of control


DETERMINING CONTROL

Step 3 : Pengendalian
Risiko
SYARAT-SYARAT(REKOMENDASI K-3)
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Eliminasi

Subtitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa
Administrasi

Alat Pelindung Diri


59
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Menghilangkan suatu
Eliminasi bahan/tahapan proses
berbahaya

60
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
 Mengganti bahan bentuk serbuk
Subtitusi dengan bentuk pasta
 Proses menyapu diganti dengan
vakum
 Bahan solvent diganti dengan
bahan deterjen
 Proses pengecatan spray
diganti dengan pencelupan

61
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
 Pemasangan alat
pelindung
Rekayasa mesin
 Pemasangan general dan
Teknis local ventilation
 Pemasangan alat sensor
otomatis

62
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
 Pemisahan lokasi
Rekayasa  Pergantian shift
Administrasi kerja
 Pembentukan sistem
kerja
 Pelatihan karyawan

63
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
 Helmet
 Safety Shoes
APD
 Ear plug/muff
 Safety goggles

64
STEP 5 PENGISIAN
IBPR

Tambahkan Petugas yang berwenang dalam area/aktifitas IBPR


tersebut
KONSEP DASAR MANAJEMEN RISIKO
DALAM K3
82

Potensi
Bahaya:
1. Mesin,
Alat, Insiden:
Bahan
Risiko: Kecelakaa
2. Lingkunga
n Kerja
1. Peluang KENDA n Kerja &
2. Konsekue LI
3. Sifat
nsi
Penyakit
Pekerjaan Akibat
4. Cara
Kerja Kerja
5. Proses
Produksi

82
Awal/perenc Pengembangan
anaan suatu prosedur
When??
Modifikasi Ditemukan
kegiatan bahaYa baru
HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN??

Tingkat keparahan dan peluang potensi bahaya dan


risikonya
Adanya pengetahuan tentang perlakuan potensi bahaya dan
risiko
Ketersediaan dan kesesuaian sarana
Biaya untuk melaksanakan sarana ini
2 PENDEKATAN
PENGENDALIAN>>
Kegagalan dalam menerapkan MR

Informasi Tidak Lengkap

Informasi mengenai K3yang


berkaitan denngan proses produksi
tidak memadai
(MSDS)
Kunci Keberhasilan MR

1. Dukungan penuh manajemen dan staf


Ketersediaan informasi dan proses yang mudah dipahami
Tanggung jawab dari pelaksana/pemilik kegiatan/pemilik risiko
Sumberdaya yang memadai untuk mendukung pelaksanaan
manajemen risiko
Komunikasi dan pelatihan yang berkelanjutan
Sarana untuk mengukur hasil yang dicapai
Penegakan peraturan
Pemantauan yang berkesinambungan

3
TUGAS SEORANG
K3?????
MENGUBAH SDM …

1 2 3

POLA POLA POLA


PIKIR SIKAP
89 KETRAMPILAN
HAZARD SPOTTING EXERCISE (5 MENIT)
HAZARD SPOTTING EXERCISE
IDENTIFIKASI BAHAYA,
PENILAIAN RESIKO &
PENGENDALIAN
No Potensi Bahaya Potensi Severity Probabili Tingkat Pengendalia
Kecelaka ty Resiko n
an
1 Ceceran Oli di jalan Terpeleset & Moderate Probable (4) High Risk Perbaikan pada
jatuh (3) (12) sumber
kebocoran oli &
pembuatan
wadah
penampung
kebocoran oli
0896-9869-6988

Anda mungkin juga menyukai