Anda di halaman 1dari 108

PELATIHAN

OHS RISK MANAGEMENT


(Occupational Health & Safety
Risk Management)

1
TUJUAN PELATIHAN

• Dapat memahami konsep Manajemen Resiko K3


• Dapat melakukan proses identifikasi bahaya K3,
penilaian resiko dan penentuan pengendalian
• Dapat menetapkan tujuan & sasaran serta
menyusun program manajemen K3
• Dapat melakukan proses pengendalian resiko

2
DATA & FAKTA
DATA & FAKTA (2)
Angka Kecelakaan Kerja

5
TEORI GUNUNG ES

Biaya Penyakit dan Kecelakaan Kerja :


• Medis
• Ganti rugi
US$ 1 (Biaya yang diasuransikan)

BIAYA YANG TIDAK DIASURANSIKAN


US$ 5 to US$ 50 • Kerusakan Bangunan
Biaya-biaya kerusakan • Kerusakan Alat dan Peralatan
Harta Benda yang masuk • Kerusakan Bahan dan Hasil Produksi
Dalam Buku Besar •Kelambatan dan Terhentiya Produksi
(Biaya-biaya yang tidak
diasuransikan)
o Hal-hal seperti penggajian dan pelatihan,
US$ 1 to US$ 3 penggantian waktu, investigasi, dll
Biaya-biaya lain yang o Gaji yang dibayarkan pada korban sewaktu
tidak diasuransikan tidak bekerja, upah yang dibayarkan pada
korban selain ganti rugi, biaya lembur,
waktu ekstra pengawas, dll
The Costs of Accident at Work, (United Kingdom,1993)

Suatu studi terhadap perusahaan-perusahaan berbeda mengenai


biaya yang dikeluarkan untuk menangani kecelakaan kerja,
mendapatkan kesimpulan :

Biaya kecelakaan kerja mencapai :


- 37% dari laba tahunan
- 8.5% dari nilai tender
- 5% dari biaya operasional

Dari 80% kecelakaan dan insiden sebanyak 8% berakibat


serius seperti cidera berat atau kematian
TERKA . . .
SIAPA YANG
BERTANGGUNG JAWAB
TERHADAP KESELAMATAN
& KESEHATAN ANDA ?
PERKEMBANGAN PERATURAN/STA NDAR K3

 Tahun 1970 :
OSHA (Occupational Safety and Health Act) dibentuk sebagai
landasan hukum tentang masalah K3 : untuk menjamin
keselamatan setiap tenaga kerja dan berada dalam kondisi
lingkungan kerja yang sehat
 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 Undang-undang No.22 Tahun 2001 Minyak dan Gas Bumi
 Permenaker No. 05 / 1996 tentang SMK3
 OHSAS 18001:1999 tentang OHS MS
 ILO-OSH:2001 Guidelines on OSH MS
 Ketentuan Contractor Safety Management System (CSMS) dari
BP MIGAS
 OHSAS 18001:2007 tentang OHS MS
 PP 50 / 2012 tentang SMK3
 ISO 45001:2018 tentang OHS MS
MANAJEMEN RESIKO

K3 Mutu

Keuangan
Lingkungan

Manajemen
Sosial Resiko Bisnis
ISO 31000

Teknologi

Peraturan
Faktor Luar
MANAJEMEN RESIKO

Penerapan secara sistematis dari


kebijakan manajemen, prosedur dalam
aktivitas identifikasi bahaya, analisa,
penilaian, pengendalian, pemantauan
dan tinjauan resiko
Mengapa harus
memanage resiko ?
Terdapat sumber bahaya dari bahan, proses, alat
atau lingkungan kerja yang sulit untuk dihilangkan
di tempat kerja

Untuk menentukan tindakan pengendalian resiko


yang sesuai dengan sumber daya yang ada

Menilai efektivitas tindakan pengendalian resiko


yang telah dilakukan
Mencegah & Mengurangi
‘Insiden’

Pendekatan Trending

Identifikasi
R Potensi P
e Insiden Bahaya r
a o
k Analisa & a
t Evaluasi
Penyelidikan Resiko k
I ti
& Analisa
f f
Pencegahan
Insiden
Pencegahan
Insiden
Nihil
Insiden
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO

KOMITMEN
MONITOR &
REVIEW

PERSIAPAN
PENGENDALIAN
RESIKO
IDENTIFIKASI
BAHAYA

PENILAIAN
ANALISA RESIKO
RESIKO

KEMUNGKINAN INTENSITAS

KEPARAHAN WAKTU
SMK3 / OHSAS 18001 - Model

Continual
Improvement

Initial Status
Management
Review
Review

Checking and OH & S Policy


Corrective Action

Implementation
& Operation Planning
RISK MANAGEMENT << SMK3

SMK3

OHS Risk
Management

16
ISTILAH & DEFINISI

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


Kondisi dan faktor yang berdampak, atau dapat
berdampak, pada kesehatan dan keselamatan
karyawan atau pekerja lain (termasuk pekerja
kontrak dan personil kontraktor), tamu atau
orang lain di tempat kerja

17
KESELAMATAN (SAFETY)

Derajat / Tingkat
Keamanan Fisik pada
Individu dari Cidera

18
KESEHATAN
(HEALTH)

Derajat / Tingkat
keadaan fisik dan
psikologi individu

19
INSIDEN
(INCIDENT)

Kejadian yang berkaitan


dengan pekerjaan
dimana cidera atau sakit
atau kematian terjadi,
atau dapat terjadi

20
KECELAKAAN
(ACCIDENT)

Insiden yang
mengakibatkan
cidera, sakit atau
kematian

21
NYARIS CELAKA
(NEAR MISS)

Insiden yang tidak


mengakibatkan
cidera, sakit atau
kematian

22
CIDERA
(INJURY)

Kontak dengan suatu


benda atau sumber tenaga
lebih dari daya tahan atau
struktur tubuh

23
SAKIT – AKIBAT KERJA
(Ill Health)

Kondisi kelainan fisik atau


mental (dan/atau bertambah
buruk) yang teridentifikasi
karena kegiatan kerja
dan/atau situasi yang
berkaitan dengan pekerjaan

24
BAHAYA
(HAZARD)

Sumber, situasi atau aksi


yang memiliki potensi
mengakibatkan cidera, sakit
atau kombinasi keduanya

25
RESIKO
(RISK)

Kombinasi dari kemungkinan terjadinya


kejadian atau paparan berbahaya dengan
keparahan suatu cidera atau sakit yang
dapat disebabkan oleh kejadian atau
paparan

26
Manajemen resiko harus didukung oleh manajemen
perusahaan, karena :

Manajemen terlibat dalam pengambilan keputusan


Terkait dengan kebijakan perusahaan secara
keseluruhan
Terkait dengan alokasi sumber daya (personal,
keuangan, dll)
PERSIAPAN

Apa yang harus dipersiapkan dalam manajemen


resiko ?
Lingkup kegiatan
Personal yang dilibatkan
Standar dan atau referensi
Prosedur / mekanisme laporan dan monitoring
dan tinjauan ulang
Dokumen terkait
ISSUE WORK ENVIRONMENT

Apa saja yang terdapat dalam


area tersebut ?
1. Asap yang menganggu
kesehatan manusia (paru –
paru).
2. Temperatur yang panas (lebih
dari 35 derajat C)
3. Debu
4. Banyak tetesan oli

Pertanyaan :
Bagaimana mereka bisa bekerja
menghasilkan produk sesuai
standar, jauh dari kecelakaan
kerja serta nyaman.

29
Others Issue Working Environment

Aktifitas Bahaya Resiko


Operasi Forklift Gas buang forklift Iritasi pernafasan

Pergerakan forklift Cedera tabrakan

Kerusakan bangunan

Produksi Disk Pad Debu asbes (saat Asbestosis


penyimpanan)

Pengiriman Barang Tabrakan jalan raya Cedera tabrakan 30


Perilaku Beresiko (1)
Perilaku Beresiko (2)
Perilaku Beresiko (3)
Perilaku Beresiko (4)
Perilaku Beresiko (5)
Perilaku Beresiko (6)
Insiden Akibat No HIRADC
Safety Triangle

1 Fatality
Meninggal

30 Major Injury
Cidera Berat
Recordable
300 Injury
Cidera yang Tercatat
First Aid &
Near Miss
3.000
Pertolongan Pertama & Hampir Celaka
At Risk
Behavior
30.000
Perilaku Beresiko
Sumber : DuPont Safety Resources
HIRADC
Hazard Identification Risk Assessment and Determining Control

IB-PR-PPR
IB = Identifikasi Bahaya

PR = Penilaian Risiko

PPR = Penentuan Pengendalian Risiko

Contoh Form HIRADC 1


Contoh Form HIRADC 2
39
Kegiatan HIRADC sebaiknya dilakukan oleh
suatu tim, karena;
lebih banyak informasi/data yang terkumpul
terdapat sudut pandang yang lebih beragam
solusi akan lebih dapat diterima semua pihak
Kegiatan HIRADC dapat dilakukan pada saat :

Tahap awal / perancangan

Pengembangan suatu prosedur/instruksi kerja baru

Perubahan / modifikasi suatu proses atau kegiatan

Ditemukannya bahaya yang baru dari suatu kegiatan


TUJUAN HIRADC

Mengidentifikasi, mengklarifikasi dan


mengendalikan bahaya serta risiko dari setiap
kegiatan operational dan produksi perusahaan,
baik kegiatan rutin maupun non rutin.

Menetapkan target dan program peningkatan


kinerja K3 berdasarkan hasil identifikasi bahaya
dan penilaian Risiko

42
Persyaratan OHSAS 18001:2007
Klausul 4.3.1. HIRADC (1)

• Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur


identifikasi yg mencakup:
 Kegiatan rutin dan tidak rutin
 Kegiatan semua pihak di tempat kerja (termasuk
subkontraktor dan pengunjung)
 Faktor manusia, yaitu tingkah laku dan kemampuan
 Prasarana, peralatan dan material di tempat kerja
 Perubahan atau usulan perubahan di organisasi
 Modifikasi sistem manajemen dan dampaknya
terhadap operasi, proses dan kegiatan
 Semua kewajiban hukum terkait
Persyaratan OHSAS 18001:2007
Klausul 4.3.1. HIRADC (2)
Metodologi HIRA :
•ditentukan sesuai dengan lingkup, sifat dan waktu serta
mendahulukan proaktif daripada reaktif
•berisi identifikasi, prioritisasi dan dokumentasi resiko dan
penerapan langkah pengendalian

Resiko K3 ‘Penting’ menjadi perhatian dalam penetapan,


penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen K3

Hirarki penentuan pengendalian yaitu : eliminasi, subsitusi,


pengendalian rekayasa, administrasi dan APD

Hasil HIRADC dibuat tetap terkini


Dimanakah hazards itu ?

Pendekatan Proses

PROSES

PENDUKUNG

45
Bahaya K3L
KATEGORI INPUT

• BAHAN BAKU • ENERGI


– Konsumsi SD Hutan – Penggunaan Energi Listrik
– Konsumsi SD Mineral – Penggunaan Energi Gas
– Konsumsi SD Sungai – Penggunaan Energi Minyak
– Konsumsi SD Laut Bumi
– Konsumsi SD Minyak Bumi – Penggunaan Energi Nuklir
– Konsumsi Air – Penggunaan Energi Panas
– Konsumsi Bahan Kimia Bumi

46
Bahaya K3L
KATEGORI PROSES

• LIMBAH
– Material terkontaminasi
• OPERASI – Material kadaluarsa
– Kebisingan – Limbah Kemasan Material
– Getaran – Limbah kain / lap / majun
– Panas kotor
– Asap Pembakaran
– Potensi Kebocoran Cairan /
Gas
– Potensi Ceceran /
Tumpahan
– Bau
– Debu

47
Bahaya K3L
KATEGORI PENDUKUNG

• PROSES PENDUKUNG
– Penggunaan Chiller
• KONDISI OPERASI
– Penggunaan Compressor
– Penggunaan Pendingin
– Penggunaan Boiler
ruangan
– Penggunaan Water Heater
– Penggunaan pemanas
– Penggunaan Generator
ruangan
– Penggunaan Dust Collector
– Penggunaan penerangan
– Penggunaan Water Scrubber
– Penggunaan Cooling Tower – Penggunaan exhaust
ruangan
– Penggunaan Pompa
– Pemanfaatan Lahan

48
Bahaya K3L
KATEGORI OUTPUT

• LIMBAH
• PRODUK Pra-Pakai
– Limbah Padat B3
– Limbah Kemasan
– Limbah Padat non-B3
• PRODUK Saat Pakai
– Limbah Padat
– Konsumsi Energi terkontaminasi
– Konsumsi SD Alam – Limbah Cair B3
– Peluruhan Material – Limbah Cair non-B3
– Radiasi
– Potensi Kebocoran
• PRODUK Pasca Pakai
– Limbah Produk

49
Pendekatan Proses

PROSES

PENDUKUNG
Q

S
Bisa terhadap safety – health dan enviroment
H
E 50
Identifikasi Bahaya Kerja

Bahaya Keselamatan kerja


• Mesin stasioner (benda Bahaya Kesehatan Kerja
berputar) • Biologis (bakteri, jamur,
• Peralatan Listrik serangga)
• Ergonomi (suhu, penerangan, • Kimia (bahan kimia beracun,
kelembaban, ukuran) debu dan gas bersifat
• Percikan debu, api, geram teratogenik, mutagenik, atau
• Jatuh karsinogenik)
• Terbakar atau meledak • Fisik (panas, bising, radiasi,
• Suhu ekstrim getaran)
• Alat angkat dan angkut • Stress (karena faktor kimia,
• Bising ergonomi, fisik atau
• Getaran fisiologis)

51
JENIS BAHAYA & KATEGORINYA
KIMIA FISIKA BIOLOGI FISIKA PSIKIS
(B3) (LINGKUNGAN) (ERGONOMIS)

Terpapar / Bising Keracunan Keseleo / Terkilir Stres


Terpercik

Terhirup Suhu Tertular Kram / Kejang otot Trauma


penyakit

Tertelan Kelembaban Salah Urat Fobia

Terpotong
Ledakan Serangan Tertabrak /
hewan Terbentur
Terbakar (digigit, Tertimpa /
dicakar, dibelit, Terlindas
Diseruduk,
disengat dll)

52
Melalui Pertanyaan

 Apakah sumber-sumber bahaya dapat menyebabkan


kecelakaan atau gangguan kesehatan ?

 Apa atau siapa yang akan terkena ?

 Bagaimana bahaya dapat menyebabkan kecelakaan


atau gangguan kesehatan ?
Apakah sumber bahaya dapat menyebabkan
kecelakaan atau gangguan kesehatan ?

Daerah Beresiko dapat berisi :


Manajemen dan Karyawan
Material
Peralatan, Mesin-mesin dan Pabrik
Lingkungan
Daerah kerja
Manajemen dan Karyawan
Jika terjadi kegagalan manajemen dalam sistem K3,
perhatikan hal-hal berikut ini :

o Formalisasikan prosedur dan penggunaan APD secara


benar
o Penegakan kebijakan dan peraturan K3
o Tinjauan secara teratur terhadap semua sistem kerja yang
tertulis
o Pemantapan sistem K3
o Hubungan industri yang lebih baik
o Pelatihan dan Instruksi yang tepat
o Penghematan pabrik dan peralatan
o Jalur komunikasi yang jelas dan efektif
o Pendidikan berkelanjutan dan kesanggupan bertanggung
jawab
Material
Penanganan dan pemrosesan dapat menimbulkan resiko
seperti penanganan manual, adanya kondisi panas dan debu

 Seleksi material yang buruk

 Penataan ruang kerja yang buruk

 Perawatan yang buruk

 Kebersihan, penanganan dan pembuangan


limbah yang buruk
Peralatan, Mesin dan Pabrik
Karena pekerja secara langsung maupun tidak langsung
sering kontak dengan hal-hal tersebut, maka yang harus
dipertanyakan adalah :

 Adakah pengamanan yang baik terhadap pabrik dan


peralatan ?
 Apakah peralatan digunakan sesuai fungsinya ?
 Apakah peralatan dirawat secara teratur ?
 Apakah kriteria pemilihan peralatan sesuai persyaratan
standar nasional dan perundangan ?
 Adakah prosedur kerja yang terdokumentasi dan
diterapkan terhadap pabrik, mesin dan peralatan ?
Lingkungan
Dapat dikelompokkan dalam empat kategori :

 Kimia : resiko dari debu dan asap, bahan-bahan mudah


terbakar
 Fisika : ventilasi yang kurang baik (debu, asap),
penerangan yang kurang baik, bising, radiasi, temperatur
ekstrim (terlalu panas atau dingin)
 Biologi : buangan limbah, penyemprotan
 Ergonomi :permukaan lantai (licin atau keras), tempat
kerja,
Daerah Kerja
Daerah / jalur dimana tugas atau prosedur dilaksanakan.
Tidak hanya aspek fisik, tetapi juga layout dari tempat kerja.

Waktu kerja yang buruk terhadap proses


Prosedur keselamatan kerja tidak dikembangkan
Jadual kerja menghasilkan karyawan yang terlalu sibuk
Desain ruang kerja yang buruk
Ruang penempatan yang kurang baik dan masalah
kebersihan
Kurangnya rotasi kerja
Kegiatan berulang-ulang pada tugas individu
Siapa yang mudah terkena bahaya ?
Pekerja dibawah umur atau sudah lanjut usia

Pria / Wanita

Pekerja yang sedang mengandung

Pihak ketiga (kontraktor, tamu, dll.)


Bagaimana bahaya dapat
menyebabkan cidera ?
Jatuh (kemiringan sama atau berbeda)
Tertimpa / terkena benda jatuh
Terbentur / tertabrak
Terjebak / terjepit
Mengeluarkan tenaga berlebihan
Terpapar / kontak dengan suhu berlebihan
Terpapar / kontak dengan arus listrik
Terpapar / kontak dengan bahan berbahaya
Teknik Identifikasi Bahaya

Identifikasi bahaya dapat menggunakan alat,


seperti:

 Inspeksi
 Survei
 Audit
 Daftar pertanyaan
 Data statistik (cidera, kecelakaan, insiden)
 MSDS
 HAZOP, Fault Tree Analysis, dll
PENILAIAN RESIKO

Kemungkinan terjadinya suatu


kecelakaan / kerugian ketika
terpapar dengan suatu bahaya.

 Peluang orang jatuh ketika melewati lantai licin


 Peluang pekerja terhisap uap B3 saat menangani
bahan tersebut
 Peluang tersengat listrik ketika kontak dengan
kabel yang terkelupas ketika mengendarai mobil
PENILAIAN RESIKO

Yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin


terjadi dari suatu kecelakaan / loss akibat bahaya
yang ada. Hal ini bisa terkait dengan manusia,
properti, lingkungan,dll.

Contoh tingkat keparahan pada manusia:


- Kematian
- Cacat
- Perawatan Medis
- First aid (P3K)
PENILAIAN RESIKO

Frekuensi atau durasi seseorang terpapar dengan suatu


sumber bahaya.

Parameter pemaparan ini biasanya dinyatakan dalam jangka


waktu atau periode tertentu. Misalnya;

- Terus menerus/kontinu (beberapa kali dalam sehari)


- Seringkali (sekali dalam sehari)
- Kadang-kadang (sekali seminggu/sekali sebulan)
- Jarang (sekali dalam setahun atau beberapa tahun)
REFERENSI PENILAIAN RESIKO
Agar hasil penilaian bersifat obyektif, diperlukan pengumpulan
informasi sebelum menilai suatu kegiatan.

Informasi kegiatan (jangka waktu, frekuensi, lokasi dan


pelaku
Ada pengukuran pengendalian resiko
Peralatan/mesin yang dipakai selama kegiatan
Material bekas dan asal usulnya
Data statistik kecelakaan/penyakit akibat kerja (internal
atau eksternal)
Hasil studi, survei/monitor
Literatur/referensi
Perbandingan dengan industri atau perusahaan lain
dalam bidang usaha yang sama
Hasil penilaian spesialis/tenaga ahli, dll
Penilaian Resiko dapat dibagi dalam tiga
kategori, yaitu :

 Kualitatif
 Semi Kuantitatif
 Kuantitatif
ANALISA KUALITATIF

 Metode ini menganalisa dan menilai resiko


dengan membandingkannya pada penjelasan
parameter terdahulu (peluang dan akibat)

 Metode ini biasanya menggunakan matriks


resiko dengan dua parameter, yaitu peluang
dan akibat.
Risk Assessment Matrix

69
ANALISA SEMI KUANTITATIF

Prinsip metode ini sama dengan analisa


kualitatif, tetapi penjelasan parameter
dinyatakan dalam bentuk angka / nilai

Banyak parameter digunakan. Contoh,


parameter pemaparan. Tingkat resiko
ditentukan sebagai hasil penjumlahan atau
perkalian nilai/angka.
METODE GRAFIK

Sama dengan metode


semi kualitatif. Tingkat 100
resiko digambarkan 90
80
sebagai titik hasil dua 70
garis yang saling 60 H igh
50 Lo w
bersilangan dalam 40  M edium
daerah/range tingkat 30
20
resiko yang sudah 10
ditentukan. 0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr

Tingkat Resiko
ANALISA KUANTITATIF

Metode ini menentukan nilai tiap parameter


hasil dari analisa data representatif

Analisa terhadap nilai peluang atau akibat


dengan analisa statistik, model komputer,
simulasi, fault tree analysis, dll.
KATEGORI AKIBAT

No Category Guidance
Numerous fatalities, damage over $5 million dollars,
1 Catastrophe
major disruption to activities
Multiple fatalities, damage $1 million to
2 Disaster
$5 million

3 Very Serious Fatality, damage $500 000 to $1 million

Serious injury (amputation, permanent disability);


4 Serious
damage $5 000 to $500 000
Casualty Important, disabling injury, damage up to
5
Treatment $5 000
6 First Aid Treatment Noticeable; minor cuts, bruises, bumps; minor damage
KATEGORI PENAMPAKAN JANGKA PANJANG

No Category Guidance
Loss of control has never been
1 Very Rare
experienced
2 Rare About once a decade
3 Infrequent Occurs monthly to yearly
4 Occasional Occurs weekly to monthly
5 Frequent Occurs daily
6 Continuous Occurs many times daily
PENGENDALIAN RESIKO

Didasarkan atas hasil penilaian resiko, selanjutnya


ditetapkan apakah resiko tersebut dapat diterima oleh
perusahaan

Jika resiko dimaksud adalah resiko yang tidak dapat


diterima, maka perusahaan harus menentukan
pengendalian resiko lanjutan hingga dicapai tingkat
resiko terendah.

Ketika tingkat resiko yang dapat diterima telah tercapai,


perusahaan harus menjamin monitoring secara terus
menerus.
PENGENDALIAN RESIKO

Resiko yang dapat diterima


Untuk menentukan resiko sebagai resiko yang
dapat diterima tergantung dari penilaian
perusahaan, yang didasarkan pada :

 Ukuran pengendalian yang sudah ada


 Sumber daya (keuangan, manusia, fasilitas, dll)
 Standar / peraturan yang benar
 Rencana darurat
 Rekaman/data kecelakaan terdahulu, dll.

Catatan: Resiko yang dapat diterima harus


dimonitor terus-menerus.
PENGENDALIAN RESIKO

Resiko yang tidak dapat diterima


Jika resiko yang tidak dapat diterima muncul,
ukuran pengendalian resiko harus dipakai
untuk mencegah kecelakaan atau kerugian.
Pengendalian resiko dapat dilakukan melalui
metode berikut ini :

 Pencegahan Resiko
 Meminimalisir Resiko
 Pemindahan Resiko
 Penggantian Resiko
Eliminasi
1 (Penghilangan)

2 Substitusi
(Penggantian)

3 Kontrol Engineering

4 Kontrol Administratif

Alat Pelindung Diri


5 (APD)
HIRARKI PENGENDALIAN

 PENGHILANGAN
menghilangkan / memindahkan barang atau proses
yang berbahaya

 SUBSTITUSI
 Mengganti material serbuk dengan pasta/gel
 Proses mengepel lantai diganti dengan proses vacuum
 Zat pelarut (solvent) diganti dengan deterjen
 Proses semprot diganti dengan proses celup
HIRARKI PENGENDALIAN

 PENGENDALIAN ENGINEERING

X Instalasi sistem penjagaan mesin

X Instalasi ventilasi lokal dan umum

X Instalasi alat sensor otomatis


HIRARKI PENGENDALIAN

 PENGENDALIAN ADMINISTRASI
0 Pemisahan lokasi
0 Rotasi shift kerja
0 Sistem ijin kerja
0 Pelatihan pada pekerja

 ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


X Helm
X Safety shoes
X Penyumbat telinga
X Kacamata
X Topeng
SISTEM PENGELOLAAN APD

APD merupakan alternatif atau jalan terakhir pengendalian


resiko, oleh karena itu sangat penting untuk digunakan
secara benar dan sesuai dengan standar.
 Identifikasi Kebutuhan APD

Keputusan menggunakan APD didasarkan kepada penilaian


formal atau survei dan berhubungan dengan kegiatan pengendalian
resiko untuk mengidentifikasi potensi bahaya, misalnya :
Observasi
Analisa Tugas
Analisa Resiko
Analisa Bahaya Fisik
Analisa kecelakaan / insiden
Tinjauan terhadap peraturan, kode dan standar industri
SISTEM PENGELOLAAN APD

 Faktor yang Perlu Diperhatikan

 STANDAR
Permintaan APD harus teridentifikasi jelas, ada standar tertulis dan
dikomunikasikan. Hal ini untuk menjelaskan kebutuhan APD,
kapan dan siapa yang menggunakan.
Standar ini juga berlaku untuk vendor, tamu, kontraktor, dll

 SELEKSI
Cara paling efektif untuk menjamin penggunaan APD yang benar
adalah dengan melibatkan tenaga kerja pada saat pemilihan.

 PELATIHAN
Pelatihan diberikan kepada personal yang menggunakannya.
Catatan pelatihan dipelihara dan ditinjau secara periodik.
SISTEM PENGELOLAAN APD

 PENGGUNAAN
Melakukan sosialisasi penggunaan APD, misalnya dengan penilaian
terhadap pengguna selama jangka waktu tertentu
Membangkitkan minat dan kesadaran penggunaan APD sesuai
standar secara terus-menerus

 PEMERIKSAAN KESESUAIAN
Pemeriksaan secara teratur harus dilakukan untuk menjamin
kesesuaian APD. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara informal
maupun terencana dan terintegrasi dengan kegiatan pengendalian
resiko, seperti inspeksi, observasi, dll
SISTEM PENGELOLAAN APD

 Rekaman dan Analisa

Rekaman tentang APD terutama yang bersifat tidak dapat


dibuang (nondisposable) harus dibuat, dengan tujuan :
 Verifikasi pengeluaran APD
 Pengendalian biaya dengan mengidentifikasi salah
penggunaan atau penggunaan yang berlebihan
 Menyediakan data untuk analisa periodik untuk menjamin
pemakaian APD secara benar
MONITOR & TINJAUAN ULANG

Jika metode pengendalian sudah dipilih, maka suatu


program pemeliharaan, monitoring dan tinjauan
ulang harus dilakukan. Sejumlah metode monitoring
dapat digunakan untuk mengurangi bahaya dan
resiko :
Inspeksi
Monitoring kesehatan
Monitoring lingkungan
Audit
Observasi supervisor
Memelihara ukuran-ukuran pengendalian untuk
memastikan bahwa semua berjalan sesuai standar
dan limit
IDENTIFIKASI BAHAYA

 Tiga pertanyaan dasar untuk identifikasi bahaya :

* Apakah ada suatu sumber celaka / bahaya ?


* Siapa / Apa yang dapat celaka ?
* Bagaimana dapat terjadi ?

87
CARA MELAKUKAN
IDENTIFIKASI BAHAYA

1. Mengidentifikasi seluruh proses/area yang ada


dalam segala kegiatan.
2. Mengidentifikasi sebanyak mungkin aspek K-3
pada setiap proses/area yg telah diidentifikasi
sebelumnya.
3. Identifikasi K-3 dilakukan pada suatu proses
kerja baik pada kondisi NORMAL, ABNORMAL ,
EMERGENCY dan MAINTENANCE
88
 Untuk membantu proses identifikasi
bahaya dapat dikatagorikan, sbb :
* Mechanical
* Electrical
* Radiation
* Chemical
* Fire and explosion
89
DAFTAR POTENSI BAHAYA

 Terpleset / Jatuh
 Zat yg melukai kulit
 Jatuh dari ketinggian
 Bahaya listrik
 Kejatuhan benda asing
 Radiasi
 Ruang untuk kepala yang
kurang  Getaran
 Bahaya dari Mesin  Bising
 Bahaya dari Kendaraan  Pencahayaan
 Kebakaran & Ledakan  Lingkungan terlalu Panas
 Zat yang terhirup  Kegiatan Kontraktor
 Zat yg mencederai Mata  Huru hara

90
KUNCI MENGIDENTIFIKASI RISIKO

91
Unsur kegiatan, produksi, jasa sebuah
organisasi yang dapat berinteraksi dengan
lingkungan.

Contoh Dampak K3 :
 Terpeleset
Contoh Bahaya K3L :
 Kontaminasi tanah
 Ceceran Oli
 Pencemaran Air
 Limbah Padat
 Pencemaran Udara
 Debu
 Kebakaran
 Bau
 Penurunan pendengaran
 Thiner
 Tersengat listrik
 Bising
 Ledakan, dll
 Getaran, dll

92
Dampak Kecelakaan dan
Gangguan Kesehatan
• Dampak langsung (short term)
- ringan : pendarahan ringan, memar,
muntah2, terkilir
- sedang : cacat sementara
- berat : cacat tetap, meninggal

• Dampak tidak langsung (long term)


- gangguan organ tubuh bag. dalam
- depresi / trauma
RISK (RESIKO)
Resiko terjadi
kecelakaan tinggi
(diterkam Harimau)

Resiko terjadi
kecelakaan (diterkam
harimau) berkurang.
BAHAYA

94
HIRADC Forms

1. HIRADC
2. List of Significant RISK
Penilaian Resiko K3

• Tentukan kemungkinan terjadinya bahaya K3 (L)


• Tentukan derajat keparahan dampak (S)
• Tentukan nilai resiko R = L x S
• Tentukan bahaya penting (Kategori High Risk)

96
Pengendalian Resiko
Hirarki Pengendalian Resiko
1. Eliminasi
Yang dipertimbangkan
2. Substitusi dalam membuat
obyektif K3
3. Isolasi
4. Administrasi
5. Training
6. Alat Pelindung Diri Hilangkan bahaya tersebut dengan:
•Menghilangkan proses
•Mensubkonkan proses
•Ganti Input proses

97
Hirarki Pengendalian Resiko
1. Eliminasi Yang dipertimbangkan
2. Substitusi dalam membuat
obyektif K3
3. Isolasi
4. Administrasi
5. Training Kurangi resiko keparahan bahaya
tersebut dengan:
6. Alat Pelindung Diri •Merubah Proses
•Mengganti Input
dengan yang lebih rendah resikonya

98
Pengendalian Resiko
Hirarki Pengendalian Resiko
1. Eliminasi
Yang dipertimbangkan
2. Substitusi dalam membuat
obyektif K3
3. Isolasi
4. Administrasi
5. Training
Kurangi kemungkinan paparan bahaya
6. Alat Pelindung Diri dengan:
•Pisahkan lokasi
•Buat pembatas permanen
•Beri pelindung, penutup

99
Pengendalian Resiko
Hirarki Pengendalian Resiko
1. Eliminasi
• Aksesabilitas
2. Substitusi • Masa Pemajanan
• Gilir Kerja
3. Isolasi • Prasyarat Pekerja
• Persyaratan Kerja
4. Administrasi • Buddy System
5. Training
6. Alat Pelindung Diri PROSEDUR

100
Pengendalian Resiko
Hirarki Pengendalian Resiko
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi • Awal
• Penyegaran
4. Administrasi • Kompetensi

5. Training
6. Alat Pelindung Diri PROSEDUR

101
Pengendalian Resiko
Hirarki Pengendalian Resiko
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi
4. Administrasi
5. Training
6. Alat Pelindung Diri

102
Pengendalian Resiko
Hirarki Pengendalian Resiko
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi
4. Administrasi
5. Training
6. Alat Pelindung Diri Makin Tidak Efektif

Pengendalian resiko harus mengurangi kemungkinan terjadinya dan menurunkan


keparahan kecelakaan
103
Program P2K3L 2003
Program P2K3 2003
No. No. Jadwal
Obyektif Aktifitas Target PIC
Oby. Akt. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Implementasi SMK3 dengan penca 1.1 W ork Shop Project SMK3 Sistem established Maret 2003 Team Project
paian : 1.2 Internal Audit & Corrective Action 100% temuan ditanggulangi Sertifikasi
P re & Final A udit Co ntinuo us Impro vement
~ Kriteria SMK3 = 97% 1.3 Final Audit oleh Sucofindo Kriteria SMK3 97%
~ Kriteria Green Company > 900 1.4 Audit Green Company Pencapaian > 900 (Gold) Committee
(Gold)

2. Pencegahan kecelakaan kerja 2.1 Identifikasi sumber bahaya Semua area diidentifikasi Area Leader
(maksimal 2 Light Accident) 2.2 KY T Campaign Karaw ang Plant 9 KY T group all department/month Suw arso
2.3 SHE Patrol setiap area 1 x / area / month Dept. Head
2.4 Safety Close Up 1 theme / month Arif M.
P DCA
2.5 Implementasi Hyarihatto 0,5 / MP / month
So sialisasi STOP 6Danger M ap Co ntinuo us Impro vement
2.6 Implementasi STOP Six 1 Danger Map / Section Head Section Head
2.7 Pembuatan Safety rule 20 thema / Department Dept. Head
2.8 Safety Improvement 1 big Improvement / month Suw arso P DCA

P reparatio n Resertifikasi
3. Pemenuhan regulasi pemerintah 3.1 Resertifikasi equipment K3 All equipment K3 Anys & HRD
P repare Kalibrasi
(100% terpenuhi) 3.2 Kalibrasi peralatan ukur K3 Sound level & Lux meter Anys & Kurnia
3.3 Pengiriman laporan kinerja K3 ke Depnaker 1 x / 3 month Anys Y .
F/L Crane F/L Crane
3.4 Training operator SIO Depnaker F/L = 10 MP, Crane = 10 MP Eddy SB.

4. Kesiapsiagaan tanggap darurat (sis - 4.1 Latihan kondisi gaw at darurat "Huru-hara" 1 x / year Anang S.
tem, team & peralatan established) 4.2 Latihan kondisi gaw at darurat "Kebocoran B3" 1 x / year I W ayan B. R A T P&W T
4.3 Latihan kondisi gaw at darurat "Kebakaran" 1 x / shop / year Dept. Head
P DCA
4.4 Periodik Maintenance peralatan PGD 1 x / month A. Karim
P reparatio n Implementatio n
4.5 Periodik control oleh team piket PGD 1 MP / shop / day Suw arso
4.6 Training Fire Fighting 15 MP / batch Suw arso
4.7 Physical Examination anggota PGD 1 x / year A. Karim
P repare Order
4.8 Uniform team PGD 70 Uniform A. Karim Distributio n
P repare Safety Inspectio n
4.9 Pengaw asan pekerjaan kontrakt or Project IMV 1 Safety Inspector / Shop Suw arso

5. Peningkatan Aw areness Safety & 5.1 Training safety aw areness G/H & L/H All G/H & L/H Karaw ang Plant
Dalam agenda ini
Anys & Arif M.
P repare Training OJT Evaluasi

(monthly management
P DCA
Health seluruh karyaw an 5.2 Pembuatan & penyebaran Buletin Safety 1 x / Month Anys & Arif M.
5.3 Seminar kesehatan oleh Dokt er Poliklinik 4 x / Y ear Anys Y .
Seminar
P repare
5.4 Seminar K3 untuk pimpinan kerja 1 x / Y ear Eddy SB.
5.5
5.6
General Medical Check Up & follow up
5R Campaign 7-Up
1 x / Y ear
1 x / W eek
meeting), list of
Eddy SB.
Suw arso
P DCA
Fo llo w up

5.7
5.8
Campaign Oasis bersih & indah
Bulan K3
1 x / Y ear
Membudayakan K3 ke karyaw an
significant aspect dari
Anys Y .
Committee
P reparatio n Campaign

setiap proses / bagian


Order I Install Order II Install
5.9 Pembuatan Safety Poster Safety poster all shop Anys & Arif M.
P DCA
5.10 Control Information Board K3 Up dating 1 x / month Area Leader
P repare Implementasi Evaluasi & Tindak lanjut
5.11 Specific medicak check up 1 x / Y ear Anys Y .
5.12 Training ahli K3 Umum 1 MP akan direview
Arif M.
P repare Training Repo rt Implementatio n Impro vement
5.13 Traning skill up safety officer ke TMC 1 MP selama 1 bulan Anys Y .

6. Management Review 6.1 Meeting bulanan Program K3 1 x / Month Dindin S.


6.2 Meeting Management Review 1 x / Y ear Dindin S.

104
P2K3L Monthly Report

105
What’s next !!
1. Kita harus melaksanakan peninjauan secara terencana dan berkala akan list of
significant aspect seperti dibawah ini.

List of Significant Environmental Aspect


(all sections / process)
Departemen : QSHE Dept

Kriteria Tinjauan Aspek Penting Lingkungan


Persyaratan Perlu
No. No. Kondisi Teknologi dan Pandangan Pihak
Lokasi Spesifik Aktifitas Aspek Lingkungan/Bahaya Rinci Konsekuensi PPL Nilai Resiko Persyaratan PPL Operasional dan Obyektif ID Obyektif
Urut Aspect Operasi Finansial Terkait
Bisnis ?
Produksi PET
Area Proses R-Pet Membuang sample bahan pencuci yg Safety - Bahan Normal Membuang sample bahan pencuci yg Pencemaran Tanah Bahan/Limbah B3 Yes PP No. 18
1 7 telah selesai di analisa Beracun telah selesai di analisa ke dalam wastafel Th 1999 A A B B YES 1
14 Area Proses R-Pet Memanaskan material di dalam oven Berbahaya
Health - Kimia Normal Uap material terhirup Sesak No
2 Uap B B B B NO
Area Proses R-Pet Inproses Inspection Env - Normal Bising dari mesin Sorema & Erema Gangguan Kenyamanan Yes
3 17 Kebisingan KepmenLH B B B B NO
No.48 Th
Area Proses R-Pet Inproses Inspection Health - Fisika Normal Bising dari mesin Sorema & Erema Gangguan terhadap tubuh Yes
4 18 Kebisingan
1996 B B B B NO

QUALITY CONTROL
Office QC Env - Limbah cairan tinta bekas printer yg dibuang ke Pencemaran Tanah Bahan/Limbah B3 Yes PP No. 18
5 Pemakaian printer
Cair B3
Normal
tempat sampah atau ke washtafel Th 1999 A A B B YES 2

LABORATORIUM
2. Pastikan Kriteria Tinjaun Aspect baik yang perlu objective atau tidak sudah
pembuangan sisa bahan kimia Safety - Bahan Normal Membuang sisa bahan kimia ke dalam Pencemaran Tanah Bahan/Limbah B3 PP No. 18
6 Labortorium A A B
Beracun B wastafel YES 3
dilaksanakan. ProduksI Botol Galon
Berbahaya
Th 1999

pengecekan visual botol 5 gallon Env - Normal Bising dari mesin Bekum pd saat proses Gangguan Kenyamanan Yes
7 Produksi botol 5 gallon
Kebisingan berlangsung KepmenLH B B B B NO
No.48 Th
pengecekan visual botol 5 gallon Health - Fisika Normal Bising dari mesin Bekum pd saat proses Gangguan terhadap tubuh Yes
8 Produksi botol 5 gallon
Kebisingan berlangsung
1996 B B B B NO

ProduksI Screw Cap


produksi screw cap verifikasi awal produksi mesin sacmi Env - Normal Bising dari mesin Sacmi pd saat proses Gangguan Kenyamanan Yes
9 Kebisingan berlangsung KepmenLH B B B B NO
No.48 Th
produksi screw cap verifikasi awal produksi mesin sacmi Health - Fisika Normal Bising dari mesin Sacmi pd saat proses Gangguan terhadap tubuh Yes
10 Kebisingan berlangsung
1996 B B B B NO 106
produksi botol blow pengecekan produk Env - Normal Bising dari mesin Bekum pd saat proses Gangguan Kenyamanan Yes
11 KepmenLH B B B B NO
What’s next !!
3. Lakukan penilaian kembali dan pastikan apakah kategori yang ada masih
mempunyai kategori High, kalau tidak ada lagi – maka lakukan perbaikan pada
kategori Medium, dan seterusnya.

IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN, BAHAYA & KESEHATAN KERJA


Rev Tanggal Deskripsi Paraf

Departemen : Quality Control

Kondisi sebelum improvement Kondisi setelah improvement


No Lokasi Spesifik Aktifitas Aspek Kondisi Rinci Konsekuensi PPL No. Regulasi Kontrol Yang Ada Lilkelihood Severity (Keparahan) Nilai Kategori Kontrol Tambahan Lilkelihood Severity (Keparahan) Nilai Kategor
(Kemungkin (Kemungkin
Lingkungan/Bahaya Operasi an) Resiko an) Resiko i
Kemu Freku Seba Keter Tingk Biaya Kemu Freku Seba Keter Tingk Biaya
ngkin ensi ran puliha at pulih ngkin ensi ran puliha at pulih
an geogr n ceder an geogr n ceder
afis a afis a
1 Area Proses R-Pet
Analisa Bahan Pencuci

Area Proses R-Pet Health - Kimia Uap Normal Uap panas terhirup atau terkena Gangguan terhadap tubuh No 3 2 1 2 2 2 6 Medium 1 1 1 1 1 1 1 Low
Mengambil sample bahan mata APD dan layout area
pencuci dari Tangki pengambilan sample

Area Proses R-Pet Safety - Kejatuhan Normal Tangan Terpecik sample bahan Iritasi No 3 2 1 1 1 1 3 Low 1 1 1 1 1 1 1 Low
Menggunakan sarung
Mengambil sample bahan pencuci panas
tangan khusus chemical
pencuci dari Tangki
dan tahan panas

Area Proses R-Pet Env - Ceceran/Tetesan Normal Bahan pencuci tercecer atau Pencemaran Tanah Bahan/Limbah B3 Yes PP No. 18 Th 3 3 1 1 1 1 3 Low
Mengambil sample bahan
menetes di area tangki 1999
pencuci dari Tangki
Area Proses R-Pet Safety - Kejatuhan Normal Terkena tetesan HCL Iritasi No 3 2 1 1 1 1 3 Low Menggunakan sarung 1 1 1 1 1 1 1 Low
Titrasi sample dengan HCL
tangan latex atau sarung
Area Proses R-Pet Safety - Kejatuhan Abnormal Mata terciprat HCL Iritasi No 2 1 1 1 1 1 2 Low tangan khusus chemical 1 1 1 1 1 1 1 Low
Menggunakan kaca mata
Titrasi sample dengan HCL
savety
Area Proses R-Pet Membuang sample bahan Safety - Bahan Beracun Normal Membuang sample bahan Pencemaran Tanah Bahan/Limbah B3 Yes PP No. 18 Th 4 4 4 4 3 3 16 High 1 1 2 2 2 2 2 Low
pencuci yg telah selesai di Berbahaya pencuci yg telah selesai di 1999 Membuat Water Treatment
analisa analisa ke dalam wastafel
Area Proses R-Pet
Analisa Material R-PET

Area Proses R-Pet Mengambil sample material Health - Kimia Debu Abnormal Mata terkena material/ debu Iritasi No 3 2 1 2 1 1 6 Medium Menggunakan kaca mata 1 1 1 1 1 1 1 Low
PET/ Pellet PET material savety
Area Proses R-Pet Mengambil sample material Health - Kimia Debu Form ini merupakan living document
Normal Debu material terhirup Sesak No 3 3 1 2 2 2 6 Medium Menggunakan masker 2 1 1 1 1 1 2
107
Low
PET/ Pellet PET kain
TERIMA KASIH . . .

Anda mungkin juga menyukai