Anda di halaman 1dari 2

Cara Menghitung Statistik K3

2 53,411 3 minutes read


Ada beberapa istilah statistik K3.  Hal ini salah satunya untuk melihat kinerja program K3 dalam upaya penurunan angka
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.  Sebagian dari Anda mungkin pernah mendengar dengan istilah Frequency Rate,
Severity Rate, Incident Rate, Average time lost injury (ATLR), Lost time injury frequency rates (LTIFR) dll.  Pada pembahasan ini,
kita coba mengulas dan mengulangi Kembali cara-cara dalam melakukan perhitungan statistic dalam K3.

Umumnya di masing-masing perusahaan memiliki Papan Informasi Kecelakaan Kerja atau HSE performance board. Untuk
konten tergantung dari data apa yang ingin dilihat oleh manajemen. Berikut salah satu contohnya.

Contoh Papan Informasi Statistik K3


Selain data-data pada contoh gambar diatas, adapula beberapa istilah lain yang digunakan dalam statistik K3. Berikut hasil
pemaparan dari Buku Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ditulis oleh Bu Anita Dewi Prahastuti Sujoso dan
berbagai sumber lainnya.

 Ratio Kekerapan Cidera (Frequency Rate)


 Ratio Keparahan Cidera (Severity Rate)
 Rerata Hilangnya Waktu Kerja (Average Time Lost Rate/ALTR)
 Incidence Rate
 Frequency Severity Indicator (FSI)
 Safe-T Score

Frequency Rate (FR)


Untuk mengidentifikasi jumlah cidera yang menyebabkan tidak bisa bekerja per sejuta orang karyawan.  Cara untuk
menghitung FR adalah (Jumlah cidera dgn hilang waktu kerja x 1,000,000) / Total Person-hours Worked).

Contoh : Suatu tempat kerja memiliki karyawan sebanyak 500 orang, jumlah jam kerja yang dicapai 1.150.000 juta jam kerja
orang. Pada saat yang sama cidera yang menyebabkan hilangnya waktu kerja sebanyak 46 kejadian. Berapa FR?

Jawab FR= (46 x 1.000.000)/ 1.150.000 = 40

(Nilai frequency rate 40 berarti, bahwa pada periode orang kerja tersebut terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 40 jam per-
sejuta orang kerja. Angka ini tidak bisa mengindikasikan tingkat keparahan kecelakaan kerja. Angka ini mengindikasikan
bahwa karyawan tidak berada di tempat kerja.
 Standar Permenaker diatas dalam perhitungan statistik sesuai dengan standar ILO dengan angka 1.000.000. Angka
1.000.000 = ( 50 minggu / tahun ) x ( 40jam / minggu) x 500 pekerja. Sehingga dapat dikatakan angka denominator
1.000.000 sama artinya angka kecelakaan per 500 (lima ratus) pekerja.
 Standar perhitungan statistik versi OSHA (Occupational Safety Health Administration) dengan angka 200.000. Angka
200.000 = ( 50 minggu / tahun ) x ( 40jam / minggu) x 100 pekerja. Begitu juga untuk denominator 200.000,
menggambarkan untuk 100 pekerja yang bekerja selama 2000 jam kerja. Jadi dengan kata lain adalah angka
kecelakaan per 100 pekerja.
 Jumlah jam orang kerja adalah jumlah total jam kerja karyawan selama 1 tahun ditambah jam kerja lembur dikurangi
absen

Severity Rate (SR)


Untuk mengidentifikasi hilangnya hari kerja untuk per sejuta jam kerja orang. Data yang digunakan untuk menganalisis SR
adalah  Jumlah hari kerja hilang x 1,000,000)/ Total Person-hours Worked.

Contoh : Sebuah tempat kerja telah mengkaryawankan karyawan dengan jumlah kerja 360.000 jam orang. Selama setahun
telah terjadi 5 kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan hilangnya hari kerja sebanyak 175 hari. Berapa nilai SR?

Jawab: SR= (175 x 1.000.000/ 360.000) = 486

Nilai SR= 486 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu tersebut telah terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 486 hari per
sejuta jam kerja orang.

Incident Rate (IR)


Digunakan untuk menginformasikan mengenai persentasi jumlah kecalakaan kerja yang terjadi di tempat kerja. Data yang
digunakan untuk menganalisis IR adalah jumlah kasus x 100 dibagi dengan jumlah tenaga kerja yang terpapar.

Contoh : Suatu tempat kerja memiliki karyawan sebanyak 500 orang, jumlah jam kerja yang dicapai 1.150.000 juta jam kerja
orang. Pada saat yang sama cidera yang menyebabkan hilangnya waktu kerja sebanyak 46.

Jawab = 46 x 100/500 = 9,2%

Lost Tim Injury Frequency Rate (LTIFR)


Digunakan untuk mengetahui banyaknya kecelakaan kerja per satu juta jam kerja orang akibat kecelakaan selama
periode 1 tahun.

Contoh : Suatu perusahaan dengan 500 tenaga kerja, kegiatan 50 minggu per tahun, 48 jam perminggu. Jumlah lembur
20.000 jam dan absen 60.000 jam. Terjadi 60 kecelakaan dalam 1 tahun.

Jawab: Jam ker orang = [(500 x 50 x 48) + 20.000 – 60.000] = 1.160.000

LTIFR = (60 x 1.000.000)/ 1.160.000 = 51,72 jam

Artinya bahwa periode orang kerja tersebut terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 51,72 jam per sejuta orang kerja.

Referensi [Disadur dari]:


Sujoso, A.D.P. 2012. Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : UPT Penerbitan UNE. Page. 27-31. [Lihat]

Rini Halila Nasution, ST, MT. Kuliah 2: Statistik Kecelakaan pada Mata Kuliah Sistem Manajemen K3.[Lihat]

Anda mungkin juga menyukai