Anda di halaman 1dari 344

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral - Politeknik Energi Dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas)

Occupational Safety and Health


ENERGI UNTUK NEGERI - BEKERJA SAMBIL BELAJAR - CERDAS ENERGIK PROFESIONAL UNGGUL

BUDI SULISTIYO NUGROHO 1


PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
1. Peraturan perundangan K3
2. Filosofi dan Konsep K3 (Risiko dan Bahaya)
3. Pencegahan dan Penanggulangan Kecelakaan
4. Identifikasi dan Klasifikasi Bahaya
5. Alat Pelindung Diri
6. Api dan Kebakaran
RPS 7. Housekeeping 5R
8. Ergonomi
9. Bahan Berbahaya dan Beracun
10. Dampak Industri dan Teknologi
11. HSE Plan
12. Praktik Lapangan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


2
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Apa yang anda Pikirkan tentang K3 ?

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


3
Self PEM Akamigas
Actu Energi Untuk Negeri
aliza
tion
Nee
d
(Eksi
stens
Self Esteem Need
Jenjang Kebutuhan
i)
(Harga Diri)

Manusia Social Need (Kemasyarakatan)

(Abraham Maslow)
Protection Need (Perlindungan)

Physiological Need (Keb Fisik)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


4
PEM Akamigas
Sejarah K3 Energi Untuk Negeri

A. Raja Hamurabi tahun 1700 SM (Kerajaan Babylonia) dalam kitab Undang undangnya
menyatakan bahwa :
“Bila seorang ahli bangunan membuat rumah untuk seseorang dan pembuatannya tidak
dilaksanakan dengan baik sehingga rumah itu roboh dan menimpa pemilik rumah hingga
mati, maka ahli bangunan tersebut dibunuh”
B. Zaman Mozai ± 5 abad setelah Raja Hamurabi
Ahli bangunan bertanggung jawab atas keselamatan para pelaksanan dan pekerjanya
dengan menetapkan pemasangan pagar pengaman pada setiap sisi luar atap rumah
C. Plinius + 80 tahun sesudah MasehiEra Manajemen
ahli Ecyclopedia bangsa Roma mensyaratkan agar para pekerja tambang diharuskan
memakai tutup hidung
D. Dominico Fontana Tahun 1450
tugas untuk membangun obelisk ditengah lapangan St. Peter Roma. Ia lalu mensyaratkan
agar para pekerja memakai topi baja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


5
PEM Akamigas
Sejarah K3 Energi Untuk Negeri

E. Era Revolusi Industri (Abad XVIII)


 Perubahan sistim kerja (tenaga hewan diganti pesawat uap dan listrik)
 Penggunaan tenaga mesin sebagai sumber energi baru
 Metode baru pengolahan bahan baku  muncul penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan
F. Era Industrialisasi
 Perkembangan K3 mengikuti perkembangan teknologi
 APD, safety device, dan alat-alat pengaman
G. Era Manajemen
 Keterpaduan semua unit-unit kerja  HSE  menuntut adanya kualitas yang terjamin
baik dari aspek input proses dan output;
 Standar ISO (9000, 14000, 18000), SMK3

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


6
PEM Akamigas
Latar Belakang Energi Untuk Negeri

 Industri semakin maju  semua peralatan sudah mekanisasi modern, elektrifikasi,


otomasi;
 Tujuan : kemudahan proses produksi, akibatnya berbanding lurus dengan ragam sumber
bahaya;
 Setiap pekerjaan/aktifitas selalu ada risiko kegagalan  kecelakaan kerja (work accident)
 akibat kerugian (loss);
 Kasus kecelakaan, kebakaran dan pencemaran lingkungan meningkat  menimbulkan
dampak dan daya saing global;
 Dampaknya : mendorong meningkatnya maupun tingkat keseriusan kecelakaan kerja,
penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan;
 Degradasi keselamatan terjadi akibat transisi dari masyarakat agraris (low risk society)
menuju masyarakat industri (high risk society);
 Tuntutan masyarakat terhadap keselamatan dan lingkungan semakin meningkat.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


7
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

MENGAPA
DIPERLUKAN
HSE ?

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


8
PEM Akamigas
Tujuan K3 Energi Untuk Negeri
(UU No. 1 Th 1970) Melindungi seluruh para pekerja
Pelaksanaan : dan orang lain di tempat kerja
1. Kampanye
2. Pembudayaan
3. Kesadaran
4. Disiplin
Isu HSE dapat menurunkan kredibilitas
(image) dan dijadikan tolok ukur
Produktivitas dan kesejahteraan
keberhasilan perusahaan
meningkat

Menjamin dan menghasilkan


produk yang berkualitas guna Menjamin agar setiap proses produksi
memenuhi tuntutan konsumen berjalan lancar, aman, handal, dan efisien

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


9
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

digunakan untuk
kegiatan usaha
TEMPAT
TEMPAT
KERJA
KERJA

FILOSOFI K3 SUMBER
SUMBER
PEKERJA
PEKERJA BAHAYA
BAHAYA

berpotensi sebagai
melakukan penyebab kecelakaan
pekerjaan untuk
keperluan usaha; dan penyakit akibat
kerja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


10
PEM Akamigas
FILOSOFI K3 Energi Untuk Negeri

Safety is an
ethical
Safety is good responsibility Safety is a
business culture, not a
program

Safety program
International Association of Safety Management is
must be site
specific Professional (8 Filosofi): responsible

Employee must
All injuries are
be trained to
preventable
Safety is a work safety
condition of
employment

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


11
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

8 1

7 2
8 zero
6
K3. 3

5 4

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


12
PEM Akamigas
KONSEP Energi Untuk Negeri

Bahaya & Ancaman

Tenaga Kerja

Bahaya Bahaya
Kesehatan PROSES Keselamatan
PROSES

Bahan /
Peralatan
Material

Bahaya Lingkungan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


13
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
Kecelakaan merupakan
nasib sial Memandang kecelakaan bukan
Lama Baru sebuah nasib
Risiko yang harus diterima
Kecelakaan pasti ada
Tidak perlu berusaha penyebabnya sehingga dapat
mencegah dicegah

Masih banyak pengganti Penyebab: personal 80-85% dan


pekerja environmental 15-20 %

Membutuhkan biaya yang Kecelakaan selalu menimbulkan


cukup tinggi kerugian

Menjadi faktor Peran pimpinan sangat penting


penghambat produksi & menentukan

Konsep K3
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
14
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

UNDANG – UNDANG DASAR 1945

UNDANG – UNDANG (UU)

URAN – PERUNDANGAN HSE


PERATURAN PEMERINTAH ( PP )

PERATURAN MENTERI ( PERMEN )

KEPUTUSAN/INSTRUKSI/EDARAN MENTERI

KEBIJAKAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

DIGUNAKAN SEBAGAI ACUAN DALAM PELAKSANAAN KERJA / OPERASIONAL PERUSAHAAN UNTUK MENCAPAI
KONDISI OPERASI YANG AMAN DAN HANDAL

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


15
PEM Akamigas
Tujuan ada Peraturan Energi Untuk Negeri

Perundangan HSE
 Memberikan kesadaran serta kedisplinan terhadap pimpinan dan pekerja perusahaan;

 Melindungi kegiatan dari kejadian yang mengakibatkan kerugian terhadap keselamatan


dan lingkungan;
 Kejadian yang merugikan seperti kebakaran, peledakan, kecelakaan kerja maupun
pencemaran lingkungan;
 Penerapan sejak desain, proyek, operasi & pasca operasi kegiatan perusahaan.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


16
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

U U NO. 1 THN. 1970 PERATURAN PEMERINTAH


VS
( Bersifat Umum ) ( Bersifat Khusus / Teknis )

SELAKU PENGUSAHA YANG DISAMPING SEBAGAI PENGUSAHA JUGA


MEMPUNYAI KEWAJIBAN & TANGGUNG SELAKU KEPALA TEKNIK TAMBANG
JAWAB UNTUK MELAKUKAN UPAYA MIGAS YANG MEMPUNYAI KEWAJIBAN &
PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MENJAMIN
KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT ASPEK HSE, MELALUI UPAYA SECARA
KERJA SERTA BAHAYA KEBAKARAN / TEKNIS DALAM KEGIATAN USAHA MIGAS.
PELEDAKAN.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


17
PEM Akamigas
Definisi K3 Energi Untuk Negeri

A. Etimologi
Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi
perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien.
B. Filosofi
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya,
hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur
C. Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


18
PEM Akamigas
Istilah Dalam K3 Energi Untuk Negeri

A. Keselamatan (safety)
Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan kerugian dengan memberikan
perlindungan terhadap pekerja agar tidak terluka akibat kecelakaan kerja
B. Aman (safe)
Suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya yang relatif telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang memadai yaitu bebas dari bahaya, cidera, kerusakan,
ataupun dari resiko bahaya
C. Bahaya (Hazard)
Potensi yang dimiliki oleh suatu bahan/material, proses, atau kondisi lingkungan kerja
yang dapat menimbulkan kecelakaan pada pekerja, kerusakan peralatan/properti atau
kesakitan (kerugian) material atau menurunnya fungsi/kemampuan fisik dan psikis
manusia dengan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan akan muncul
sumber bahaya

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


19
PEM Akamigas
Istilah Dalam K3 Energi Untuk Negeri

D. Kesehatan (health)
Derajat atau tingkat keadaan fisik dan psikologi individu terbebas dari penyakit akibat
kerja dan mental.
E. Kecelakaan (accident)
Kejadian yang tidak diinginkan, tidak direncanakan, dan gangguan sehingga
mengakibatkan cidera pada manusia dan atau kerusakan pada harta benda serta bentuk
kerugian lainnya.
F. Kecelakaan kerja (work accident)
Kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan, artinya bahwa
kecelakaan terjadi pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
G. Risiko (risk)
Besarnya kemungkinan suatu bahan/material, proses, atau kondisi untuk dapat
menimbulkan Kecelakaan, Kerusakan atau Kesakitan (kerugian).

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


20
PEM Akamigas
Istilah Dalam K3 Energi Untuk Negeri

H. Insiden (incident)
Kejadian yang tidak diinginkan, berakibat dapat menurunkan efisiensi operasi
perusahaan (kegiatan organisasi) tapi tidak menimbulkan kerugian.
Insiden masuk kategori kecelakaan, semua kecelakaan adalah insiden tetapi tidak semua
insiden adalah kecelakaan (All accidents are incidents, but not all incidents are accidents)
I. Hampir celaka (near miss)
Kejadian yang merugikan (insiden) yang belum menimbulkan cidera/penyakit akibat
kerja atau kerusakan properti lainnya, namun bila dibiarkan akan menyebabkan
terjadinya kecelakaan (accident)
J. Penyakit akibat kerja (occupational illness)
Keadaan yang diderita oleh pekerja karena terpapar (exposure) dengan bahaya di tempat
kerja dalam jangka waktu tertentu yang menyebabkan tingkat kesehatannya menurun.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


21
PEM Akamigas
Bendera HSE Energi Untuk Negeri

(Kemenaker No. 1135 Tahun 1987) Makna Lambang Bendera :


 Palang :
bebas dari kecelakaan dan sakit akibat kerja.
 Roda Gigi :
bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
 Warna Putih :
Bersih dan Suci.
 Warna Hijau :
Selamat, Sehat dan Sejahtera.
 Sebelas Gerigi Roda :
11 Bab dalam UU Keselamatan Kerja.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


22
PEM Akamigas
Tata Cara Pemasangan Energi Untuk Negeri
Bendera K3 (Kemenaker No. 1135 Tahun 1987 Lamp IV)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


23
PEM Akamigas
Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident)

APAKAH KECELAKAAN DAPAT DICEGAH ??

Apakah Kecelakaan merupakan Apakah Kecelakaan akibat


Atau
NASIB / TAKDIR ….. ??? kelalaian seseorang ….. ???

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


24
PEM Akamigas
Definisi Kecelakaan Energi Untuk Negeri

Akibat Kerja
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 03/Men/98
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
 Pemerintah c/q Departemen Tenaga Kerja RI, arti
kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tiba-tiba atau yang tidak disangka-sangka
dan tidak terjadi dengan sendirinya akan tetapi ada penyebabnya.
 Heinrich et al., 1980:
Kejadian yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau yang berpotensi
menyebabkan merusak lingkungan. Selain itu, kecelakaan kerja atau kecelakaan akibat
kerja adalah suatu kejadian yang tidak terencana dan tidak terkendali akibat dari suatu
tindakan atau reaksi suatu objek, bahan, orang, atau radiasi yang mengakibatkan cidera
atau kemungkinan akibat lainnya.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


25
PEM Akamigas
Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident)

Kecelakaan dapat terjadi bila seseorang berada pada


paparan bahaya
Hazard + Exposure => Accident
Bahaya + Paparan => Kecelakaan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


26
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
1. Teori Kebetulan Murni

(Work Accident Theory)


Teori Kecelakaan Kerja
3. Teori Dua Faktor
(Pure Chance Theory) 5. Teori Faktor Manusia

(Work Accident Theory)


Teori Kecelakaan Kerja
(Two main Factor Theory)
Kecelakaan terjadi atas “Kehendak (Human Factor Theory)
Tuhan” sehingga tidak ada pola yang Dimana kecelakaan disebabkan oleh kondisi
Menekankan bahwa akhirnya
jelas dalam rangkaian peristiwa, berbahaya (Unsafe Condition) dan tindakan atau
semua kecelakaan kerja langsung
maka kecelakaan dianggap terjadi perbuatan yang berbahaya (Unsafe Act)
atau tidak langsung disebabkan
secara kebetulan karena kesalahan manusia
(Work Accident Theory)
Teori Kecelakaan Kerja

(Work Accident Theory)

(Work Accident Theory)


Teori Kecelakaan Kerja

Teori Kecelakaan Kerja


2. Teori Kecenderungan Kecelakaan 4. Teori Tiga Faktor
(Accident prone Theory) (Three Main Factor Theory)
Pada pekerja tertentu lebih sering tertimpa suatu penyebab kecelakaan adalah
kecelakaan karena sifat-sifat pribadinya yang peralatan, lingkungan, dan faktor
cenderung mengalami kecelakaan manusia pekerja itu sendiri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


27
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Teori Tiga Faktor (Three Main Factor Theory)
1. Faktor Manusia
a. Umur : mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang
• Karyawan muda umumnya mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis, dan kreatif, tetapi cepat bosan,
kurang bertanggung jawab, cenderung absensi, dan turnover-nya rendah; (Malayu S. P. Hasibuan,
2003)
• Karyawan sesudah usia 30 tahun atau lebih, mereka lebih berhati-hati, lebih dapat dipercaya dan
lebih menyadari akan bahaya dari pada tenaga kerja usia muda. (Suma’mur PK., 1989)
b. Jenis Kelamin
• Secara anatomis, fisiologis, dan psikologis tubuh wanita dan pria memiliki perbedaan sehingga
dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian dalam beban dan kebijakan kerja, diantaranya yaitu hamil dan
haid;
• Pembagian kerja secara sosial antara pria dan wanita menyebabkan perbedaan terjadinya paparan
yang diterima orang, sehingga penyakit yang dialami berbeda pula;

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


28
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Teori Tiga Faktor (Three Main Factor Theory)
1. Faktor Manusia
c. Masa Kerja : Masa kerja dapat mempengaruhi kinerja baik positif maupun negatif
• pengaruh positif : bila dengan semakin lamanya masa kerja personal semakin berpengalaman dalam
melaksanakan tugasnya;
• pengaruh negatif : apabila dengan semakin lamanya masa kerja akan timbul kebiasaan pada tenaga
kerja dengan pekerjaan yang bersifat monoton atau berulang-ulang;
• Masa kerja dikategorikan menjadi tiga yaitu: 1. Masa Kerja baru : < 6 tahun 2. Masa Kerja sedang : 6
– 10 tahun 3. Masa Kerja lama : < 10 tahun (MA. Tulus, 1992).
d. Tingkat Pendidikan
• Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka mereka cenderung untuk menghindari potensi
bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan;
• proses sosial pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari
sekolah) mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


29
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Teori Tiga Faktor (Three Main Factor Theory)
2. Faktor Lingkungan
• Kebisingan : dapat mengurangi kenyamanan dalam bekerja, mengganggu komunikasi/percakapan antar
pekerja, mengurangi konsentrasi, menurunkan daya dengar dan tuli (Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di
Tempat Kerja, Intensitas kebisingan yang dianjurkan adalah 85 dBA untuk 8 jam kerja)
• Suhu udara : produktivitas kerja manusia akan mencapai tingkat yang paling tinggi pada temperatur sekitar
24°C- 27°C. Suhu dingin mengurangi efisiensi dengan keluhan kaku dan kurangnya koordinasi otot. Suhu panas
terutama berakibat menurunkan prestasi kerja pekerja, mengurangi kelincahan, memperpanjang waktu reaksi
dan waktu pengambilan keputusan, mengganggu kecermatan kerja otak, mengganggu koordinasi syaraf
perasa dan motoris, serta memudahkan untuk dirangsang.
• Penerangan : Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat obyek yang dikerjakan secara jelas,
cepat dan tanpa upaya-upaya tidak perlu, faktor penerangan yang berperan pada kecelakaan antara lain
kilauan cahaya langsung pantulan benda mengkilap dan bayang-bayang gelap (ILO, 1989:101)
• Lantai licin : Lantai dalam tempat kerja harus terbuat dari bahan yang keras, tahan air dan bahan kimia yang
merusak (Bennet NB. Silalahi, 1995:228). Karena lantai licin akibat tumpahan air, tahan minyak atau oli
berpotensi besar terhadap terjadinya kecelakaan, seperti terpeleset.
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
30
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Teori Tiga Faktor (Three Main Factor Theory)
3. Faktor Peralatan
a. Kondisi mesin
• Mesin baik : produksi dan produktivitas dapat ditingkatkan. Selain itu, beban kerja faktor manusia
dikurangi dan pekerjaan dapat lebih berarti;
• Mesin rusak : sebaliknya dan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja
b. Letak mesin
• Mesin dan alat diatur sehingga cukup aman dan efisien untuk melakukan pekerjaan dan mudah 
ergonomi
• Semakin jauh letak mesin dengan pekerja, maka potensi bahaya yang menyebabkan kecelakaan akan
lebih kecil

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


31
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Teori Faktor Manusia (Human Factor Theory)
a. Beban berlebih (over load)
• Faktor lingkungan;
• Faktor internal;
• Faktor keadaan
b. Respon tidak tepat
c. Kegiatan tidak tepat

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


32
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Berdasarkan asalnya, penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi menjadi 3, yaitu T-O-P (teknis,
organisasional, dan personel).
1. Teknikal
segala hal yang berkaitan dengan perangkat keras seperti mesin, alat, transportasi, dan lain-
lain
2. Organisasional
segala hal yang berkaitan dengan sistem manajemen seperti prosedur, instruksi kerja,
rambu-rambu, dan lain-lain
3. Personil
segala hal yang berkaitan dengan sifat manusia seperti sifat tergesa-gesa, sifat pelupa,
menegur ketika tidak aman, dan lain-lain.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


33
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Fish Bone Theory
• Diperkenalkan oleh seorang Profesor, yaitu Prof. Kaoru Ishikawa dari Universitas Tokyo
• Diagram sebab akibat disebut juga dengan diagram ishikawa atau diagram tulang ikan
(fish bone)
• Bertujuan agar dapat memperlihatkan faktor-faktor penyebab (root cause) dan
karakteristik kualitas yang (effect) disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu
• 5 faktor yang disebut sebagai sebab (cause) dari suatu akibat (effect)
• Kelima faktor tersebut adalah man (manusia, tenaga kerja), method (metode), material
(bahan), machine (mesin), dan environment (lingkungan)
• Diagram sebab akibat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan
a. Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah,
b. Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah, dan
c. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta-fakta lebih lanjut

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


34
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Fish Bone Theory
Langkah-langkah pembuatan diagram sebab akibat:
1. Tentukan masalah atau sesuatu yang akan diamati atau diperbaiki. Gambarkan panah
dengan kotak di ujung kanannya dan tulis masalah yang akan diamati atau diperbaiki.
2. Cari faktor utama yang berpengaruh atau mempunyai akibat pada masalah atau sesuatu
tersebut. Tuliskan dalam kotak yang telah dibuat di atas dan di bawah panah yang telah
dibuat tadi.
3. Cari lebih lanjut faktor-faktor yang lebih rinci (faktor-faktor sekunder) yang berpengaruh
atau mempunyai akibat pada faktor utama tersebut. Tulislah faktor-faktor sekunder
tersebut di dekat panah yang menghubungkannya dengan penyebab utama.
4. Dari diagram yang sudah lengkap, carilah penyebab utama dengan menganalisa data
yang ada.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


35
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Fish Bone Theory

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


36
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Fish Bone Theory

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


37
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Fish Bone Theory

Kecelakaan Kerja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


38
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
• Fase Model Simpel Linear
• Fase Model Kompleks linear
kecelakaan merupakan gabungan dari
rangkaian kejadian yang berinteraksi kecelakaan merupakan hasil dari kombinasi tindakan tidak aman dan
secara berurutan dengan yang lain kondisi bahaya laten dalam sistem yang mengikuti garis lurus. Faktor
sehingga kecelakaan bisa dihindari yang terletak paling jauh dari kecelakaan dijadikan sebagai perilaku dari
dengan menghilangkan salah satu organisasi atau lingkungan dan faktor di sisi lainnya sebagai perilaku
penyebab dalam urutan linear tersebut manusia di mana pada titik itu manusia memiliki interaksi paling dekat
1. Teori Domino Heinrich kepada kecelakaan. Model ini berpendapat bahwa kecelakaan dapat
2. Teori Bird and Germain’s dicegah dengan fokus kepada memperkuat penghalang dan pertahanan
Loss Causation 1. Model energy – damage
2. Model Urutan Waktu (time sequential model)
3. Model Epidemiologikal
4. Model Sistemik
Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of
Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “
Model of Causation Safety.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10,
2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-
content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)

• Fase Model kompleks non-linear

D
kecelakaan sebagai hasil dari kombinasi berbagai macam variable yang berinteraksi secara mutual dan terjadi

D
dalam lingkungan dunia yang nyata. Menurut Hollnagel, hanya dengan melalui pengertian terhadap kombinasi dan
interaksi dari beberapa faktor ini, kecelakaan dapat dimengerti dan dicegah

D
1. STAMP (System Theoretic Accident Model and Process)

D
2. FRAM (Functional Resonance Accident Model)

D
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
39
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Simpel Linear
1. Teori Domino Heinrich
• Prinsip sekuensial (berurutan)
• Faktor-faktor penyebab kecelakaan tersusun secara berurutan dalam satu garis seperti
domino
• Kecelakaan adalah salah satu faktor dari 5 faktor yang akan membawa kepada luka
• Kecelakaan dapat dicegah dengan mencabut salah satu domino sehingga mengganggu efek
domino
• Perilaku tidak aman dan bahaya mekanis menjadi faktor utama dalam urutan kecelakaan
sehingga pencabutan faktor utama ini membuat faktor yang lain tidak akan efektif dalam
membuat kecelakaan kerja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


40
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Simpel Linear
1. Teori Domino Heinrich

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


41
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Simpel Linear
2. Teori Bird and Germain’s Loss Causation
• Urutan teori domino Heinrich telah mendukung pemikiran keselamatan kerja selama 30
tahun
• Hubungan manajemen kepada penyebab dan efek kecelakaan
• Teori ini dilengkapi dengan tanda-tanda panah untuk menjelaskan interaksi multi linear
dari penyebab dan efek dari urutan
• Model ini disebut dengan model loss causation yang menjelaskan dalam garis lurus dari 5
domino yang dihubungkan satu sama lain dalam urutan linear.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


42
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Simpel Linear
2. Teori Bird and Germain’s Loss Causation

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


43
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Kompleks linear
1. Teori Model energi – damage
• Gibson (1961) tetapi Viner (1991) mengerti bahwa model ini merupakan hasil diskusi dari Gibson, Haddon
dan yang lain
• Pemikiran bahwa damage (luka) merupakan hasil dari energi kecelakaan yang menuju penerima (pekerja)
dengan daya rusak yang tidak bisa diterima oleh penerima energi
• “The hazard” sebagai sumber energi potensial yang dapat merusak dan menimbulkan kecelakaan yang
merupakan hasil dari ketidakmampuan untuk mengendalikan energi
• Pengendalian energi berupa penghalang fisik atau struktural, pengaman, proses dan prosedur
• “Space transfer mechanism” adalah sarana dimana energi dan penerima dibawa bersama dengan asumsi
bahwa mereka pada awalnya jauh dari satu sama lain
• “Recipient boundary” adalah permukaan yang terpapar dan rawan terhadap energi

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


44
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Kompleks linear
1. Teori Model energi – damage

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


45
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Kompleks linear
2. Teori Model Urutan Waktu (time sequential model)
• Benner (1975) menyatakan terdapat 4 isu yang tidak diperhitungkan dalam model domino
1) kebutuhan untuk menetapkan awal dan akhir dari kecelakaan;
2) kebutuhan untuk menjelaskan kejadian yang terjadi pada urutan waktu;
3) kebutuhan untuk metode yang terstruktur untuk menjelaskan faktor-faktor relevan
yang terlibat; dan
4) kebutuhan untuk menggunakan metode pemetaan untuk menjelaskan kejadian dan
kondisi.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


46
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


• Fase Model Kompleks linear
2. Teori Model Urutan Waktu (time sequential model)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


47
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Kompleks linear
3. Teori Model Epidemiologikal
• Gordon (1949) menyadari bahwa “Luka, meskipun berbeda dari penyakit, sebenarnya
sama-sama rentan
• Kecelakaan disebabkan oleh kombinasi dari 3 sumber: manusia, agen, dan lingkungan
• Benner (1975) seorang praktisi faktor manusia pada psikologi mengajukan model penyebab
kecelakaan dengan prinsip epidemiologikal
• Kecelakaan merupakan kombinasi dari faktor lingkungan dan agen yang memiliki efek
negative kepada organisme.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


48
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)

• Fase Model Kompleks linear


3. Teori Model Epidemiologikal

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


49
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Kompleks linear
4. Teori Model Sistemik
• Tahun 1980, peneliti-peneliti di bidang keselamatan kerja menyadari bahwa model kecelakaan yang
sebelumnya tidak mencerminkan realitas dari fenomena kecelakaan
• Banner (1984) menyatakan bahwa realitas yang ada harusnya juga mengakomodasi kejadian yang non-linear.
• Model kecelakaan sistemik menguji ide bahwa kegagalan sistem lebih berkontribusi terhadap kegagalan
manusia dalam kecelakaan kerja
• Model ini kecelakaan tidak terjadi dalam lingkungan sistemik yang terisolasi
• James Reason (1990) menerima bahwa kecelakaan tidak melulu disebabkan oleh kesalahan individu (active
errors) tetapi juga terletak pada faktor organisasional yang sistemik dan lebih luas (latent condition) dengan
model yang disebut Swiss Cheese Model atau disebut juga Reason model on Systems Safety

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


50
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Kompleks linear
4. Teori Model Sistemik
• Memberikan dampak besar dalam dunia keselamatan dan kesehatan kerja karena telah membuat fokus
investigasi berubah dari menyalahkan individu kepada pendekatan yang tidak menyalahkan;
• Dari pendekatan personel ke pendekatan sistem; dari kesalahan aktif ke laten; dan dia fokus kepada bahaya,
pertahanan, serta kerugian.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


51
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)

• Fase Model Kompleks linear


4. Teori Model Sistemik

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


52
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Kompleks Non linear
1. STAMP (System Theoretic Accident Model and Process)
• Model investigasi kecelakaan yang dicetuskan oleh Leveson
• Fokus terhadap penyebab pengendalian risiko gagal untuk mendeteksi atau mencegah perubahan yang
kemudian membawa kepada kecelakaan
• Mengembangkan metode klasifikasi untuk membantu mengidentifikasi faktor yang berkontribusi
terhadap kecelakaan dilihat dalam sebuah sistem yang berkaitan
• Pendekatan barriers dan defences kepada pencegahan kecelakaan dan didesain sebagai indikator
performa keselamatan kerja yang proaktif dan leading
• Roelen, Lin dan Hale (2010) menyatakan bahwa STAMP memberikan efek sedikit dalam komunitas
keselamatan kerja karena STAMP tidak memberikan jembatan antara praktek pengumpulan data
keselamatan kerja saat ini

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


53
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation : Safety (Safe Institute of Australia. 2013. “Model of Causation Safety
.” OHSBOK. Dec. Accessed Oct 10, 2018. http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf)
• Fase Model Kompleks Non linear
2. FRAM (Functional Resonance Accident Model)
• Pencetus oleh Erik Hollnagel
• Model investigasi kecelakaan pertama yang mengggunakan 3 dimensi, bergerak menjauh dari model linear
yang berurutan
• Faktor-faktor yang ada seperti manusia, teknologi, kondisi laten dan penghalang tidak dengan sederhana
berkontribusi terhadap kecelakaan
• Pandangan tentang bagaimana beragam fungsi dalam organisasi dapat dihubungkan dengan fungsi lain yang
bertujuan untuk mengerti variabilutas dari setiap fungsi dan bagaimana variabilitas tersebut dapat
dimengerti dan diatur
• Fungsi dalam FRAM dikategorisasi dalam inputs, outputs, preconditions, resources, time dan control
• Variasi dalam sebuah fungsi dapat berdampak pula pada fungsi lain.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


54
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


• Fase Model Kompleks Non linear
2. FRAM (Functional Resonance Accident Model)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


55
PEM Akamigas
Teori Kecelakaan Kerja Energi Untuk Negeri

(Work Accident Theory)


• Heinrich, dalam bukunya berjudul “Industrial Accident Prevention”, menempatkan:
unsafe acts (perilaku tidak aman) sebagai penyumbang terbesar kecelakaan sebanyak
88%
unsafe condition (kondisi tidak aman) sebanyak 10%
unavoidable (tak terhindarkan) sebanyak 2%
• Pendapat lebih ekstrim dari Du Pont (1986) :
96% penyebab kecelakaan adalah dari unsafe acts.
• National Safety Council :
angka 87% untuk unsafe act dan 78% untuk mechanical hazard, penyebab kecelakaan
yang komprehensif, melihat kecelakaan dari perspektif multiple cause dan tidak terlalu
menyalahkan manusia sebagai penyebab kecelakaan.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


56
PEM Akamigas
Klasifikasi Energi Untuk Negeri

Kecelakaan Kerja
Standar Australia AS 1885 - 1 Tahun 1990
 Jatuh dari atas ketinggian
 Jatuh dari ketinggian yang sama
 Menabrak objek dengan bagian tubuh
 Terpajan oleh getaran mekanik
 Tertabrak oleh objek yang bergerak
 Terpajan oleh suara keras tiba-tiba
 Terpajan suara yang lama
 Terpajan tekanan yang bervariasi (lebih dari suara)
 Pergerakan berulang dengan pengangkatan otot yang rendah
 Otot tegang lainnya

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


57
PEM Akamigas
Klasifikasi Energi Untuk Negeri

Kecelakaan Kerja
Standar Australia AS 1885 - 1 Tahun 1990
 Kontak dengan listrik
 Kontak atau terpajan dengan dingin atau panas
 Terpajan radiasi
 Kontak tunggal dengan bahan kimia
 Kontak lainnya dengan bahan kimia
 Kontak dengan, atau terpajan faktor biologi
 Terpajan faktor stress mental
 Longsor atau runtuh
 Kecelakaan kendaraan/Mobil
 Lain-lain dan mekanisme cidera berganda atau banyak
 Mekanisme cidera yang tidak spesifik

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


58
PEM Akamigas
Kategori Kecelakaan Energi Untuk Negeri

Kerja
A. Kecelakaan Industri (Industrial Accident)
Kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena adanya sumber bahaya kerja
B. Kecelakaan Dalam Perjalanan (Community Accident)
Kecelakaan yang terjadi diluar tempat kerja dalam kaitannya hubungan kerja

ILUSTRASI

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


59
PEM Akamigas
Ilustrasi Energi Untuk Negeri

Kecelakaan Kerja
Kecelakaan

Luar Hub Kerja


Dalam Hub
Kecelakaan

Kecelakaan Luar Hub


Kerja

Kerja
Kecelakaan Dalam Hub
Kerja
Kecelakaan

Dalam/Luar Hub Kerja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


60
PEM Akamigas
Kategori Tingkat Energi Untuk Negeri

Keparahan Kecelakaan Kerja


PP 11/1979

01 02 03 04

Ringan (Minor) Sedang (Intermediate) Serius (Serious) Berat (Major)


Cidera ringan, hanya ada waktu kerja yang hilang ada waktu kerja yang hilang menyebabkan kematian
memerlukan pertolongan (< 2 minggu), sifatnya lebih dari 2 minggu, cacat dalam waktu 24 jam
pertama saja sementara permanen

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


61
PEM Akamigas
SEBAB PROSES Energi Untuk Negeri

KECELAKAAN
Dilihat dari faktor penyebab
1. Faktor Manusia :
a. Tindakan Tidak Aman (Unsafe Act)
b. Human Errors
2. Faktor Teknis :
Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition)
a. Sarana / Alat
b. Material
c. Methode / Prosedur
d. Lingkungan Kerja
Dilihat dari faktor proses terjadinya (Manajemen)
3. Sebab Langsung (Immediate Causes)
2. Sebab Tidak Langsung atau Sebab Dasar (Basic Causes)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


62
PEM Akamigas
Faktor Penyebab: Energi Untuk Negeri

Unsafe Action
(Tindakan tidak aman  Faktor Manusia )

Tingkah laku/tindakan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, antara lain :


 Mengoperasikan mesin/peralatan yang bukan menjadi tanggung jawabnya
 Menggunakan peralatan yang tidak sesuai,
 Bersikap acuh/masa bodoh,
 Tidak memakai alat pelindung diri,
 Tidak mentaati prosedur/peraturan,
 Memuat, membongkar, menempatkan, mencampur, menggabungkan dsb dengan tidak
aman,
 Mengambil posisi/sikap tubuh yang tidak aman

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


63
PEM Akamigas
Faktor Penyebab: Energi Untuk Negeri

Unsafe Condition
(kondisi tidak aman  faktor teknis )

Sub standard condition, suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan :


 Pengaman yang tidak sempurna,
 Peralatan kerja yang rusak,
 Tata kelola (housekeeping) yang jelek (tempat kerja yang kotor, licin),
 Penerangan yang kurang,
 Lingkungan kerja dengan paparan B3, radiasi, kebisingan tinggi,
 Pengaturan prosedur yang tidak aman,
 Tempat kerja yang kotor, licin,
 APD yang tidak aman,
 Bahan yang digunakan tidak seharusnya.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


64
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


65
PEM Akamigas
Proses terjadinya : Energi Untuk Negeri

Immediate Cause
(Penyebab langsung  manajemen)

 Merupakan sebab langsung dari kecelakaan.

 Merupakan gejala (symptom) dari adanya ketimpangan pada unsur manusia,


lingkungan kerja, alat dan manajemen.

 Dikategorikan atas :
Þ Action (Tindakan tidak aman dari manusia)

Þ Condition (Kondisi tidak aman atau membahayakan)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


66
PEM Akamigas
Proses terjadinya : Energi Untuk Negeri
Immediate Cause
(Penyebab langsung  manajemen)

Perbuatan/Tindakan Tidak Aman (Human):


i Penggunaan alat tanpa kewenangan i Kegagalan memakai APD secara benar
Operating equipment without authority Failure to use PPE properly
i Gagal memperingatkan i Pemuatan yang tidak layak
Failure to warm Improper loading
i Gagal mengamankan i Penempatan secara salah
Failure to secure Improper placement
i Bekerja dengan kecepatan salah i Mengangkat secara salah
Operating at improper speed Improper lifting
i Buat alat pengaman tak berfungsi i Posisi yang tidak aman saat bertugas
Making Safety Devices not operable Improper position for task
i Memindahkan alat keselamatan i Service alat saat beroperasi
Removing Safety Devices Servicing equipment in operation
i Menggunakan alat rusak i Bersendagurau
Using defective equipment Horseplay
i Menggunakan alat dengan cara salah i Dibawah pengaruh alkohol atau obat
Using equipment improperly Under influence of alcohol or other drugs

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


67
PEM Akamigas
Proses terjadinya : Energi Untuk Negeri
Immediate Cause
(Penyebab langsung  manajemen)
Kondisi / Situasi Tidak Aman (Teknis):
] Pengaman tidak memadai ] Kebisingan di luar
Inadequate guards or barriers Noise exposure
] Alat pengaman tidak memadai ] Paparan radiasi
Inadequate or improper protective equipment Radiation exposure
] Alat, perlengkapan/bahan rusak ] Temperature extrem
Defective tools, equipment or materials High or low temperature exposures
] Kemacetan atau aksi yang terbatas ] Ventilasi yang kurang
Congestion or restricted action Inadequate ventilation
] Sistem peringatan tidak memadai ] Penerangan yang kurang
Inadequate warning system. Inadequate or excess illumination
] Bahaya kebakaran dan ledakan
Fire and explosion hazards
] Kerapihan/tata letak jelek
Poor housekeeping : disorder.
] Kondisi lingkungan berbahaya : gas, debu, asap, uap, asam
Hazardous environmental condition : gases, dust, smoke, fume, vapors.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


68
PEM Akamigas
Proses terjadinya : Energi Untuk Negeri

Basic Cause
(Penyebab tidak langsung/dasar  manajemen)

 Merupakan sebab dasar dari kecelakaan.

 Merupakan gejala (symptom) dari adanya :

 faktor pribadi,

 faktor pada lingkungan kerja,

 alat dan manajemen.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


69
PEM Akamigas
Proses terjadinya : Energi Untuk Negeri
Basic Cause
(Penyebab tidak langsung/dasar  manajemen)

Faktor Individu (Personal Factors) : Faktor Kerja (Job Factors) :


 Kemampuan yang tidak memadai  Kurang pengawasan/kepemimpinan
Inadequate capability Inadequate leadership/supervision.
 Kurang pengetahuan  Kurang analisa teknik
Lack of knowledge. Inadequate engineering.
 Kurang keahlian  Kurangnya pengadaan
Lack of skill. Inadequate purchasing.
 Stres mental/psikis  Kurangnya perawatan
Stress. Inadequate maintenance.
 Motivasi kurang  Kurangnya alat
Improper motivation. Inadequate tools/equipment.
 Kurangnya standar kerja
Inadequate work standard.
 Salah menggunakan
Wear and tear, Abuse or misuse.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


70
PEM Akamigas
Proses terjadinya : Energi Untuk Negeri
Basic Cause
(Penyebab tidak langsung/dasar  manajemen)
Kebijakan manajemen yang salah
Komitmen manajemen tidak konsisten
Organisasi yang salah, pembagian tanggung jawab dan pelimpahan wewenang tidak jelas
Prosedur dan pelaksanaan penerimaan, penempatan, pembinaan dan penanganan pekerja yang kurang
tepat
Salah lokasi, salah tata letak (plant lay out)
Salah penanganan bahan berbahaya pada waktu menyimpan, mengangkut, menggunakan atau
membuangnya.
Prosedur kerja yang salah atau penerapannya yang tidak tepat.
Kurangnya standar teknik dan peraturan Keselamatan Kerja
Sistem informasi yang kurang dan prosedur pencatatan, analisis dan pelaporan insiden yang kurang baik,
Kurangnya sistem pemantauan untuk mengamati kemungkinan terjadinya penyimpangan pada unsur
sistem produksi

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


71
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


72
PEM Akamigas
KERUGIAN AKIBAT Energi Untuk Negeri

KECELAKAAN
Kerugian terhadap Manusia
Cidera atau cacat Meninggal

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


73
PEM Akamigas
KERUGIAN AKIBAT Energi Untuk Negeri

KECELAKAAN
• Kerugian terhadap Bisnis
* Kerusakan sarana produksi (rehabilitasi)
* Gangguan terhadap bisnis (business interruption)
* Produktivitas Turun
* Company Immage (citra) turun
* Inefisiensi biaya operasi
* Tuntutan Hukum & Ganti Rugi
* Daya Saing Turun
* Kenaikan Biaya Asuransi
• Kerugian Sosial
* Biaya sosial
* Gangguan terhadap fasilitas umum
* Kerusakan Lingkungan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


74
PEM Akamigas
Gunung Es (Ice Berg) Energi Untuk Negeri

KORBAN JIWA BIAYA PENGOBATAN

KERUSAKAN PROPERTI
KORBAN LUKA

Operasi terhenti Investigasi Rekruitment tenaga baru

Pembangunan kembali fasilitas Tuntutan ganti rugi Upah untuk lost time

Citra Perusahaan
Kesedihan keluarga
Cacat tetap
Biaya melatih pekerja baru
Profit perusahaan turun

Waktu & Biaya administrasi Masa depan keluarga


Biaya rehabilitasi

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


75
PEM Akamigas
Gunung Es (Ice Berg) Energi Untuk Negeri

BIAYA-BIAYA : BIAYA-BIAYA YANG SEBENARNYA

$1
= PENGOBATAN AKIBAT TERJADINYA KECELAKAAN
= GANTI RUGI

BIAYA-BIAYA YANG TIDAK DIPERHITUNGKAN :

$5 S/D. $ 50 = KERUSAKAN ALAT


= KERUSAKAN BANGUNAN
= KERUSAKAN BAHAN & HASIL PRODUKSI
= KELAMBATAN & TERHENTINYA PRODUKSI
BIAYA-BIAYA KERUSAKAN HARTA BENDA
YANG MASUK DALAM UNSUR BESAR

$1 S/D. $3 BIAYA-BIAYA LAIN :


= GAJI YANG TETAP DIBAYARKAN
= BIAYA PELATIHAN.
BIAYA-BIAYA LAIN YANG = KEHILANGAN WAKTU UNTUK INVESTIGASI
TIDAK DIASURANSIKAN = BIAYA LEMBUR
= HIILANGNYA BISNIS DAN NAMA BAIK
= HASIL PRODUKSI BERKURANG.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


76
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


77
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


78
PEM Akamigas
Ratio Studi Energi Untuk Negeri

Kecelakaan Kerja
HW. HEINRICH
(USA 1930) Major injury (fatal/kematian, cidera berat,
cacat tetap, dsb. )

Minor injury (cidera ringan, P3K, rawat


jalan, dsb. )

Kecelakaan tanpa
cidera (mencakup
harta benda

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


79
PEM Akamigas
Ratio Studi Energi Untuk Negeri

Kecelakaan Kerja
1 Kematian/ Kecelakaan
Data dilaporkan
10 SeriusKecelakaan Ringan
dan tercatat
30 Kerusakan Properti

600
Nyaris Celaka
FRANK BIRD
(USA 1969) 10.000 • Perbuatan & Kondisi
Tidak Aman
*) Penelitian data kecelakaan di • Bahaya
industri diikuti 297 perusahaan
dan tenaga kerja 1.759.000
dikenal dengan konsep ‘Total
Loss Control’

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


80
PEM Akamigas
Logika Terjadinya Energi Untuk Negeri

Kecelakaan Kerja
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat (Domino Squence)

IMMEDIATE INSIDENT LOSSES


LACK OF BASIC INSIDENT
CAUSES
CONTROL CAUSES
(Lemahnya
Pengawasan)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


81
PEM Akamigas
Domino Theory Energi Untuk Negeri

DOMINO THEORY MODEL

1931 : H.W. Heinrich Konsep dasar model adalah:


1949 : GORDON  Kecelakaan adalah sebagai suatu hasil dari serangkaian
1967 : HADDON kejadian yang berurutan.
1970 : Frank Bird JR Kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya.
1972 : Wigglesworth  Penyebabnya adalah faktor manusia dan faktor fisik.
1976 : Bird and Loftus
 Kecelakaan tergantung kepada lingkungan fisik dan sosial
1978 : Petersen
1980 : Johnson kerja.
1985 : Bird and German  Kecelakaan terjadi karena kesalahan manusia.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


82
PEM Akamigas
Domino Theory Energi Untuk Negeri

DOMINO THEORY MODEL


( H.W. HEINRICH, 1931)

LINGKUNGAN PEKERJA SEBAB KECELAKAAN KERUGIAN


(ENVIRONMENT) (PERSON) (HAZARD) (ACCIDENT) (INJURY)

PERILAKU TAK AMAN


(FAULT OF PERSON)

UNSAFE CONDITION
KONDISI TAK AMAN
ENVIRONMENT

(UNSAFE ACT)
KETURUNAN

KESALAHAN
PEKERJ

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


83
PEM Akamigas
Domino Theory Energi Untuk Negeri
Teori Domino Heinrich terdapat lima penyebab kecelakaan, di antaranya:
1. Hereditas (Ancesetry and Social Environment)
Hereditas mencakup latar belakang seseorang, seperti pendidikan/pengetahuan yang kurang, lingkungan, sifat yang
kurang baik faktor keturunan seperti keras kepala sehingga bekerja kurang hati-hati dan berbuat banyak kesalahan
2. Kesalahan Manusia (Fault Person)
Kelalaian manusia meliputi, motivasi rendah, stres, konflik, masalah yang berkaitan dengan fisik pekerja, keahlian
yang tidak sesuai, dan lain-lain.
3. Sikap/Kondisi Tidak Aman (Unsafe Act and or Mechanical/Physical Hazards)
Sikap/ tindakan tidak aman, seperti kecerobohan, tidak mematuhi prosedur kerja, tidak menggunakan alat pelindung
diri (APD), tidak mematuhi rambu-rambu di tempat kerja, tidak mengurus izin kerja berbahaya sebelum memulai
pekerjaan dengan risiko tinggi, dan sebagainya.
4. Kecelakaan Kerja (Accident)
Kecelakaan kerja, seperti terpeleset, luka bakar, tertimpa benda di tempat kerja terjadi karena adanya kontak dengan
sumber bahaya.
5. Dampak Kerugian (Injury)
Dampak kerugian bisa berupa:
Pekerja : cedera, cacat, atau meninggal dunia
Pengusaha : biaya langsung dan tidak langsung
Konsumen : ketersediaan produk

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


84
PEM Akamigas
Domino Theory Energi Untuk Negeri

Aksioma HW Heinrich:
 Cidera berasal dari serangkaian faktor;
 Kecelakaan terjadi hanya dari suatu tindakan tak aman (unsafe act) seseorang
dan/atau kondisi berisiko;
 Sebagian besar kecelakaan hasil dari perilaku tak aman (unsafe act);
 Perilaku tak aman (unsafe act) tidak selalu ada dalam kecelakaan;
 Alasan suatu tindakan tak aman dapat menjadi penuntun untuk perbaikan;
 Keparahan kecelakaan adalah suatu kebetulan dan kecelakaan dapat dicegah;
 Pencegahan kecelakaan terbaik = kualitas terbaik dan teknik yang dilakukan;
 Manajemen bertanggungjawab memberikan respon terhadap keselamatan;
 Supervisor adalah kunci dalam pencegahan;
 Kecelakaan memiliki kerugian langsung dan tak langsung

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


85
PEM Akamigas
Du Pont Theory Energi Untuk Negeri

Pendapat lebih ekstrim dari Du Pont (1986) : 96% penyebab kecelakaan adalah dari unsafe acts

Tidak Tahu 5 %

Unsafe Act
Tidak Mampu 10 %
96 %

Sebab Kecelakaan Tidak Mau Tahu 71 %

Unsafe
Condition 4%

Kecelakaan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


86
PEM Akamigas
Domino Theory Energi Untuk Negeri

Kelima faktor penyebab kecelakaan ini tersusun


layaknya kartu domino yang di berdirikan.
Hal ini berarti, jika satu kartu jatuh, maka akan
menimpa kartu lainnya.
Kunci untuk mencegah kecelakaan kerja adalah
menghilangkan sikap dan kondisi tidak aman (kartu
ketiga).
Sesuai dengan analogi efek domino, jika kartu ketiga
tidak ada lagi, seandainya kartu kesatu dan kedua
jatuh, ini tidak akan menyebabkan jatuhnya semua
kartu.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


87
PEM Akamigas
Domino Theory Energi Untuk Negeri

UP DATED DOMINO
THEORY
( FRANK BIRD JR, 1970 )

LEMAHNYA
GEJALA
PENGAWASAN ASAL
(LACK OF (SYMPTOM) CONTACT Loss
(ORIGIN)
CONTROL)

(IMMEDIATE CAUSE)

INJURY / DAMAGE
(Lack of Control)

(BASIC CAUSE)
SEBAB DASAR
Pengawasan

LANGSUNG
PENYEBAB
Lemahnya

INCIDENT /
ACCIDENT
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
88
PEM Akamigas
Domino Theory Energi Untuk Negeri

LOSS CAUSATION MODEL


( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Lack of Basic Immediate


Incident Loss
Control Causes Causes

Inadequate
Program Personal Substandard Contact
Acts People
Inadequate Factors With Property
Standard Substandard Energy or
Job Process
Conditions
Inadequate Substance
Factors (Profit)
Compliance

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


89
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN


KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak) (LOSS)

PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR <KEJADIAN> KECELAKAAN /
PERBUATAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR KERUSAKAN/
& DENGAN
TAK SESUAI ENERGI KERUGIAN
FAKTOR KONDISI
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
PELAKSANAAN

MANUSIA (PEOPLE)
PERALATAN (EQUIPMENT)
KERUGIAN

BAHAN (MATERIAL)
LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


90
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN


KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak) (LOSS)

PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR <KEJADIAN> KECELAKAAN /
PERBUATAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR KERUSAKAN/
& DENGAN
TAK SESUAI ENERGI KERUGIAN
FAKTOR KONDISI
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
PELAKSANAAN

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


91
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN


KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak) (LOSS)

PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR <KEJADIAN> KECELAKAAN /
PERBUATAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR KERUSAKAN/
& DENGAN
TAK SESUAI ENERGI KERUGIAN
FAKTOR KONDISI
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
PELAKSANAAN

Bekerja tanpa wewenang /otorisasi


Bekerja dengan tidak mengikuti prosedur

PERBUATAN/TINDAKAN
Menggunakan alat yang tidak sesuai
Menggunakan alat dengan cara yang salah
PENYEBAB LANGSUNG

TIDAK AMAN
Tidak memakai alat Keselamatan Kerja (APD/Aperdi)
Cara mengangkat barang yang salah
Memperbaiki mesin yang masih beroperasi
Bergurau ditempat kerja
Mabuk
Pengetahuan dan kemampuan kurang
Tingkah laku

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


92
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN


KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak) (LOSS)

PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR <KEJADIAN> KECELAKAAN /
PERBUATAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR KERUSAKAN/
& DENGAN
TAK SESUAI ENERGI KERUGIAN
FAKTOR KONDISI
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
PELAKSANAAN

 PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK

KONDISI / SITUASI TIDAK


 APD KURANG, TIDAK LAYAK
 PERALATAN RUSAK
 RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
PENYEBAB LANGSUNG

 SISTEM PERINGATAN KURANG

AMAN
 BAHAYA KEBAKARAN
 KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 KEBISINGAN
 TERPAPAR RADIASI
 TEMPERATUR EXTRIM
 PENERANGAN TIDAK LAYAK
 VENTILASI TIDAK LAYAK
 LINGKUNGAN TIDAK AMAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


93
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN


KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak) (LOSS)

PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR <KEJADIAN> KECELAKAAN /
PERBUATAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR KERUSAKAN/
& DENGAN
TAK SESUAI ENERGI KERUGIAN
FAKTOR KONDISI
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
PELAKSANAAN

 KEMAMPUAN FISIK/PHISIOLOGI TIDAK LAYAK


 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK

PERORANGAN
PENYEBAB DASAR

 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI

FAKTOR
 STRESS MENTAL
 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG KEAHLIAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


94
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN


KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak) (LOSS)

PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR <KEJADIAN> KECELAKAAN /
PERBUATAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR KERUSAKAN/
& DENGAN
TAK SESUAI ENERGI KERUGIAN
FAKTOR KONDISI
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
PELAKSANAAN

 PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN

FAKTOR KERJA
 ENGINEERING
 PENGADAAN (PURCHASING)
PENYEBAB DASAR

 KURANG PERALATAN
 MAINTENANCE
 STANDAR KERJA
 SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


95
PEM Akamigas
LEMAHNYA PENGAWASAN Energi Untuk Negeri
(LACK OF CONTROL)
INADEQUATE PROGRAM
Tidak cukup tersedia program & tidak cukup knowledge terhadap program, artinya tidak ada
upaya atau kegiatan K3LL yang bertujuan mencegah insiden, seperti Pedoman, TKO/TKI,
petunjuk praktis, program pelatihan, penyediaan peralatan, pemeliharaan, dll termasuk
pengetahuan atau pemahaman personilnya.

INADEQUATE PROGRAM STANDARDS


Program telah tersedia, namun program yang ditetapkan tidak memenuhi Standar atau tidak
cukup berarti, tidak spesifik / jelas atau tidak cukup tinggi untuk mampu memberi petunjuk
bagi upaya mencegah insiden, termasuk pengetahuan atau pemahaman personilnya.

INADEQUATE COMPLIANCE WITH STANDARS


Tersedia Program Standards, namun gagal melakukan kegiatan sesuai standar atau
standar tidak dipatuhi oleh personil atau gagal mengatur personil agar mematuhi standar.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


96
PEM Akamigas
Swiss Cheese Theory Energi Untuk Negeri

James T. Reason (1990) menggambarkan


proses terjadinya kecelakaan melalui
ilustrasi potongan-potongan keju Swiss
seperti pada gambar.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


97
PEM Akamigas
Swiss Cheese Theory Energi Untuk Negeri

• Lapisan-lapisan (layers) keju menggambarkan hal-hal yang terlibat dalam suatu sistem
keselamatan
• Lubang-lubang yang terdapat pada tiap lapisan tersebut menunjukkan adanya
kelemahan yang berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan (accident)
• Kecelakaan yang terjadi bukan hanya karena kesalahan pada sistem,
• Faktor kelalaian manusia sebagai penyebab yang paling dekat dengan kecelakaan.
• Lubang-lubang ini bervariasi besar dan posisinya sesuai dengan layer
• Jika kelemahan-kelemahan itu dapat melewati lubang pada tiap layer, kecelakaan akan
terjadi.
• Namun, apabila lubang pada tiap layer tidak dapat dilalui, berarti kecelakaan masih
dapat dicegah.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


98
PEM Akamigas
Swiss Cheese Theory Energi Untuk Negeri

Terdapat empat layer yang menyusun terjadinya


suatu kecelakaan, yaitu:
1. Organizational Influences (pengaruh organisasi
dan kebijakan manajemen dalam terjadinya
Organizational kecelakaan)
Influences
2. Unsafe Supervision (pengawasan yang tidak baik)
Unsafe Supervision
3. Precondition for Unsafe Act (kondisi yang
mendukung munculnya unsafe act)
Precondition for
Unsafe Act 4. Unsafe Act (perilaku atau tindakan tidak aman
Unsafe Act yang dilakukan dan berhubungan langsung
dengan terjadinya kecelakaan)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


99
PEM Akamigas
Swiss Cheese Theory Energi Untuk Negeri

Kegagalan (failure) dibedakan menjadi dua, yaitu active


failure dan latent failure (terselubung).
Active failure : kesalahan yang efeknya langsung dirasakan
yang tercakup di dalam unsafe act (perilaku tidak aman)
Organizational Latent failure : kegagalan terselubung yang efeknya tidak
Influences
dirasakan secara langsung sehingga harus diwaspadai 
Organizational Influences, Unsafe Supervision, dan
Unsafe Supervision Precondition for Unsafe Act
Active Failure –> Disebabkan oleh komunikasi, kerusakan
Precondition for fisik, faktor psikologis, dan interaksi manusia dengan
Unsafe Act
peralatan.
Unsafe Act
Latent Failure –> Terdapat pada organisasi, sistem
manajemen, hukum dan peraturan, prosedur, tujuan, dan
sasaran.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


100
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

MENGAPA ORANG MELAKUKAN


TINDAKAN TIDAK AMAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


101
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


102
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

1. Tidak Tahu

2. Tidak Mampu / Tidak Bisa


ALASANNYA

3. Tidak Mau/ Kurang Motivasi

4. Lupa

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


103
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

SESEORANG MELAKUKAN KESALAHAN KARENA TIDAK TAHU


CARA MELAKSANAKANNYA SECARA BENAR DAN AMAN:

KESALAHAN MANUSIA KARENA KURANG PELATIHAN


KURANG / SALAH INSTRUKSI
PERUBAHAN INFORMASI

TIDAK TAHU CARA MENGATASI :

SEDERHANAKAN TUGAS
LAKSANAKAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
INSTRUKSI YANG JELAS

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


104
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

SESEORANG MELAKUKAN KESALAHAN KARENA KETIDAK


MAMPUAN FISK ATAU KEJIWAAN.
1. MELAKUKAN PEKERJAAN YANG TERLALU SULIT ATAU TAK
KESALAHAN MANUSIA KARENA MUNGKIN SECARA FISIK.
2. MELAKUKAN PEKERJAAN YANG TERLALU SULIT ATAU TAK
MUNGKIN SECARA KEJIWAAN / MENTAL
TIDAK MAMPU KURANG PELATIHAN
KURANG / SALAH INSTRUKSI
PERUBAHAN INFORMASI
CARA MANGATASI :
PEMILIHAN PELAKSANAAN TUGAS
PERBAIKAN KEADAAN PEKERJAAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


105
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

SESEORANG MELAKUKAN KESALAHAN BUKAN KARENA LUPA, KURANG

SI
PENGETAHUAN ATAU KEMAMPUAN, TETAPI KURANG MOTIVASI UNTUK

A
TIV
MENGERJAKAN SECARA BENAR DAN AMAN ( PELANGGARAN – VIOLATION )

MO
1. DORONGAN PRIBADI

NG
INGIN CEPAT SELESAI JALAN PINTAS
RA
KU
MALAS ATAU MENGHEMAT USAHA JALAN PINTAS
INGIN ENAK ATAU NYAMAN MALAS PAKAI ALAT PELINDUNG DIRI
MENARIK PERHATIAN AMBIL RESIKO BERLEBIHAN/ SOK
JAGOAN
IA
NA US

MENGIKUTI KEINGINAN KELOMPOK MELANGGAR PERATURAN


2. DORONGAN LINGKUNGAN
RE AN

LINGKUNGAN FISIK (SARANA & LINGKUNGAN)


KA N M

SISTEM MANAJEMEN (SISTEM PENGKAJIAN)


HA

CONTOH DARI PIMPINAN


LA

CARA MENGATASI :
SA

JELASKAN PENTINGNYA ATURAN


KE

PERBAIKI LINGKUNGAN FISIK (PERMUDAH TUGAS)


CIPTAKAN BUDAYA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


106
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

SESEORANG TAHU, MAMPU DAN BERNIAT MENGERJAKAN


SECARA BENAR DAN AMAN, SERTA TELAH MENGERJAKANNYA
BERULANG KALI, TETAPI IA MELAKUKAN KESALAHAN KARENA
LUPA ATAU KURANG PERHATIAN.
KESALAHAN MANUSIA KARENA LUPA MEMBUKA / MENUTUP KERANGAN
MENGOPERASIKAN KERANGAN YANG SALAH
MENEKAN TOMBOL YANG SALAH
LAIN-LAIN
LUPA
CARA MENGATASI :
MENGUBAH SARANA DAN LINGKUNGAN (HARDWARE)
MEMBERITAHU AGAR LEBIH HATI-HATI
MENINGKATKAN PENGAWASAN
MENGURANGI DAMPAK

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


107
PEM Akamigas
Elemen Pembentuk Energi Untuk Negeri

Budaya K3
5 Elemen untuk membentuk budaya K3 versi International Association of Oil & Gas
Producers:
1. Informed Culture (Budaya untuk Mencari Informasi)
2. Reporting Culture (Budaya Melaporkan)
3. Learning Culture (Budaya Belajar)
4. Flexibility Culture (Budaya Fleksibel)
• Mempertahankan koordinasi dalam level yang efektif, ditandai dengan kemampuan untuk mengganti struktur organisasional dari
hierarki konvensional ke struktur operasional yang lebih setara (flat) tanpa harus kehilangan kualitas dalam pengambilan keputusan,
• Ciri budaya fleksibel adalah responsif, melibatkan dan beradaptasi serta berfokus pada kemampuan seseorang sebagai sebuah
individu untuk terlibat dalam pemecahan masalah ketimbang kemampuan orang tersebut sebagai bagian dari struktur organisasi
5. Just Culture (Budaya Adil)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


108
PEM Akamigas
Manusia : Energi Untuk Negeri

Sebagai Penyebab atau Pencegah Kecelakaan?


Hollnagel,Errik, Safety-I and Safety-II The Past and Future of Safety Management, Cetakan Ke-3. Burlington: Ashgate. 2014
The Fallible Machine : Mesin yang Dapat Berbuat Salah
• Manusia adalah pusat dalam sebuah sistem kerja,
• Manusia lah yang membuat unit-unit kerja, merangkainya dengan unit kerja lain yang
memiliki berbagai macam fungsi dan tujuan,
• Manusia membangun sebuah sistem kerja.
• Tanpa adanya manusia, tidak mungkin sebuah sistem kerja dapat berjalan,
• Teori : manusia memang menjadi pusat dan paling berharga dalam sistem kerja,
• Namun implementasinya : manusia kadang diumpakan seperti mesin atau bahkan tidak
lebih berharga dibandingkan mesin.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


109
PEM Akamigas
Manusia : Energi Untuk Negeri

Sebagai Penyebab atau Pencegah Kecelakaan?


The Fallible Machine : Mesin yang Dapat Berbuat Salah
“manusia diperlakukan seperti mesin”
 Manusia diharuskan untuk menyesuaikan semua aktivitas dalam pekerjaan seperti apa yang
ditulis di dalam prosedur
 Manusia tidak diizinkan untuk melakukan variasi performa (performance variability) dari
prosedur yang ada, karena
 Pembuat prosedur percaya bahwa prosedur yang ia buat adalah yang paling benar,
sementara yang lain salah, sehingga
 Manusia harus menuruti semua bahasa program mesin yang disebut “prosedur/panduan”,
 Mengerjakan sesuai dengan apa yang diminta oleh pembuat mesin yang bernama “bos”,
 penyimpangan apapun dari desain yang diminta dianggap sebagai sebuah kesalahan yang
bernama human error.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


110
PEM Akamigas
Manusia : Energi Untuk Negeri

Sebagai Penyebab atau Pencegah Kecelakaan?


The Fallible Machine : Mesin yang Dapat Berbuat Salah
“manusia diperlakukan seperti mesin”
 Anggapan unsafe act sebagai penyebab utama dari kecelakaan, berarti menganggap
manusia sebagai sumber masalah yang besar.
 Perlu diberlakukannya aturan-aturan yang ketat sehingga manusia dapat berjalan
sebagaimana mesin yang tunduk terhadap peraturan serta tidak diizinkan untuk memiliki
variasi performa.
 Semua variasi performa yang ada kemudian dianggap sebagai sebuah tindakan unsafe
act

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


111
PEM Akamigas
Manusia : Energi Untuk Negeri

Sebagai Penyebab atau Pencegah Kecelakaan?


The Fallible Machine : Mesin yang Dapat Berbuat Salah
“manusia diperlakukan seperti mesin”
Penyebab:
1. work as imagined
sebuah pekerjaan yang “seharusnya” dikerjakan, ada di dalam pikiran pihak manajemen
sebagai pemberi kerja yang memiliki keinginan tertentu pada pekerjanya
2. work as done
pekerjaan yang secara “nyata” dikerjakan oleh para pekerja dapat berbeda dengan work as
imagined karena adanya variasi dalam pelaksanaan sehingga muncul lah variasi performa

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


112
PEM Akamigas
Manusia : Energi Untuk Negeri

Sebagai Penyebab atau Pencegah Kecelakaan?


The Fallible Machine : Mesin yang Dapat Berbuat Salah
“manusia diperlakukan seperti mesin” Sharp End Blunt End
(High risk, Low Power) (Low risk, High Power)
Analog:
1. blunt end (sisi tumpul)
sisi di mana orang-orang yang membuat work as imagined berada dan tidak terjun
langsung ke lapangan kerja namun dapat mengendalikan semua pekerjaan
2. sharp end (ujung tajam)
sisi di mana orang-orang yang memiliki work as done bekerja dan terjun langsung ke
lapangan kerja serta berhubungan langsung dengan bahaya

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


113
PEM Akamigas
Konsep Pemilihan Energi Untuk Negeri

Efisiensi dan Ketelitian


Hollnagel, Erik. 2009. The ETTO Principle: Efficiency-Thoroughness Trade-Off. Surrey: Ashgate

 Efisiensi
dipandang sebagai “saat untuk melakukan” sehingga waktu yang diperlukan dapat lebih
sedikit namun hasilnya dapat menjadi salah dan buruk karena kurangnya persiapan.
 Ketelitian
dipandang sebagai “saat untuk berpikir” sehingga waktu yang diperlukan lebih banyak
namun hasilnya dapat menjadi lebih baik.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


114
PEM Akamigas
Konsep Pemilihan Energi Untuk Negeri

Efisiensi dan Ketelitian


Hollnagel, Erik. 2009. The ETTO Principle: Efficiency-Thoroughness Trade-Off. Surrey: Ashgate

Perkataan ini sedang memilih efisiensi daripada ketelitian


• “Itu terlihat baik” – sehingga tidak dibutuhkan apapun dan sebuah tindakan yang
seharusnya dilaksanakan dapat dilewati
• “Itu tidak terlihat penting” – berarti benar-benar tidak dibutuhkan apa-apa sekarang
• “Ini biasanya OK, tidak perlu untuk dicek” – berarti sesuatu terlihat mencurigakan tapi
jangan khawatir, itu selalu dapat diatasi di akhir. Variasi dari perkataan ini adalah “Saya telah
berkali-kali mengerjakan ini sebelumnya, jadi percayalah saya akan melakukannya dengan
benar”
• “Ini cukup baik untuk sekarang” – berarti sesuatu/sebuah tindakan telah memenuhi
persyaratan minimal dari seseorang.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


115
PEM Akamigas
Konsep Pemilihan Energi Untuk Negeri

Efisiensi dan Ketelitian


Hollnagel, Erik. 2009. The ETTO Principle: Efficiency-Thoroughness Trade-Off. Surrey: Ashgate

Perkataan ini sedang memilih efisiensi daripada ketelitian


• “Ini akan dicek lagi oleh orang yang lain” – ini berarti kita akan melewati pengujian/tes tertentu
sehingga dapat menghemat waktu.
• “Ini telah dicek sebelumnya oleh orang lain” – ini berarti kita akan melewati pengujian tertentu
sehingga dapat menghemat waktu. Kombinasi dari perkataan ini dengan perkataann sebelumnya
adalah sebuah kombinasi yang tidak sehat karena dapat membuka lebar peluang kegagalan.
• “Lakukan ini saja, ini lebih cepat” – berarti kita akan melakukan sesuatu tanpa mengikuti
prosedur dengan detail
• “Tidak ada waktu (atau sumber daya) untuk melakukan ini sekarang” – berarti kita akan
menundanya nanti dan melanjutkannya dengan sesuatu yang lain. Hal ini dapat menimbulkan
risiko mengingat kita bisa saja lupa apa yang kita tunda.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


116
PEM Akamigas
Konsep Pemilihan Energi Untuk Negeri

Efisiensi dan Ketelitian


Hollnagel, Erik. 2009. The ETTO Principle: Efficiency-Thoroughness Trade-Off. Surrey: Ashgate

Perkataan ini sedang memilih efisiensi daripada ketelitian


• “Kita tidak perlu untuk terlalu banyak menggunakan X” – sehingga kita harus mencari hal
lain (X dapar saja sumber daya apapun, termasuk waktu dan uang)
• “Saya tidak ingat bagaimana melakukannya” – berarti saya akan melakukan hal lain yang
masuk akal
• “Kita selalu melakukannya seperti ini” – jadi jangan khawatirkan jika prosedur yang ada
berbicara lain
• “Ini seperti Y, sehingga ini mesti Y” – Y dapat berarti apapun dan ini merupakan salah satu
bentuk pendugaan yang dilakukan oleh seseorang
• “Ini biasanya dapat bekerja” – sehingga ini dipercaya dapat juga bekerja sekarang. Ini
mengeliminasi usaha yang dibutuhkan untuk memahami sesuatu dengan lebih detail

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


117
PEM Akamigas
Konsep Pemilihan Energi Untuk Negeri

Efisiensi dan Ketelitian


Hollnagel, Erik. 2009. The ETTO Principle: Efficiency-Thoroughness Trade-Off. Surrey: Ashgate

Perkataan ini sedang memilih efisiensi daripada ketelitian


• “Kita harus segera melakukan ini sebelum yang lain melakukannya” – ini merupakan bentuk
kompetisi di mana yang tercepat akan menang
• “Ini harus selesai tepat waktu”- ini merupakan perkataan yang sering dikatakan oleh
seseorang kepada dirinya atau bos kepada bawahannya.
• “Jika Anda tidak berkata apa-apa, saya juga tidak akan berkata apapun” – ini muncul ketika
seseorang “mematahkan peraturan” untuk orang lain guna mendapatkan imbalan. ETTO ini
melibatkan lebih dari 1 orang sehingga lebih bersifat sosial daripada individu.
• “Saya tidak mahir dalam hal ini, saya akan menyerahkan kepada Anda untuk menilai” – ini
merupakan bentuk ETTO yang bersifat sosial di mana seseorang dapat terbebas dalam
sebuah penilaian dengan memberikannya kepada orang lain.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


118
PEM Akamigas
Konsep Pemilihan Energi Untuk Negeri

Efisiensi dan Ketelitian


Hollnagel, Erik. 2009. The ETTO Principle: Efficiency-Thoroughness Trade-Off. Surrey: Ashgate

 Normal ketika manusia mencari keseimbangan antara efisiensi dan ketelitian dengan
berbagai macam tindakan yang dilakukan manusia.
 Pencarian keseimbangan ini disebut dengan “variabilitas performa” yang merupakan
fitur unik pada manusia dan tidak akan ditemukan di mesin serta perkembangan
teknologi lain.
 Pencarian keseimbangan diperlukan untuk memaksimalkan keuntungan dengan sebisa
mungkin meminimalkan kegagalan.
 Prinsip ETTO ini sangat berguna untuk memahami manusia dalam pemilihan-pemilihan
tindakan di tempat kerja, untuk dapat mendesain lingkungan kerja, prosedur, pelatihan
dan lain-lain agar bisa seimbang antara efisiensi dan ketelitian sehingga keuntungan bisa
dimaksimalkan dan kerugian bisa diminimalisir

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


119
PEM Akamigas
Kata Bijak K3 Energi Untuk Negeri

 Lebih baik 1000 kali hati-hati daripada 1 kali kematian


 Keselamatan kerja adalah tindakan P3K untuk mereka yang tak terluka
 Bekerja tanpa keselamatan kerja adalah bekerja dengan kematian di ujungnya
 Know safety no injury. No safety, now injury
 Keselamatan kerja tak akan pernah libur karena bahaya tak pernah mengenal cuti
 Lebih baik kehilangan 1 menit dalam kehidupan daripada kehilangan kehidupan dalam 1 menit
 APD untuk telinga adalah investasi untuk pendengaran
 Alat-alat rusak bisa diganti, tapi Anda tidak
 Esok adalah hadiah untuk bekerja dengan aman hari ini.
 Jangan belajar keselamatan kerja dari kecelakaan
TIDAK ADA KESUKSESAN TANPA KESELAMATAN,
KARENA KESELAMATAN DAN KESUKSESAN TIDAK DAPAT DIPISAHKAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


120
PEM Akamigas
TUNTUTAN Energi Untuk Negeri
MASYARAKAT
Masyarakat menuntut jaminan keselamatan 6 S
Safe Air to Breath

Safe Place to Live Safe Water to Drink

6S
Safe food to Eat
Safe & Healthful Work
Place

Safe Product to Use

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


121
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

BAGAIMANA KECELAKAAN DAPAT DICEGAH

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


122
PEM Akamigas
Langkah Penanggulangan Energi Untuk Negeri

Kecelakaan Kerja
Menurut ILO = International Labour Organization
1. PERATURAN PERUNDANGAN
2. STANDARISASI
3. INSPEKSI
4. RISET TEKNIS, RISET MEDIS, RISET PSYCHOLOGIS, RISET STATISTIK
5. PENDIDIKAN DAN LATIHAN
6. PERSUASI
7. ASURANSI
8. PENERAPAN 1 S/D 7 LANGSUNG DI TEMPAT KERJA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


123
PEM Akamigas
Langkah Penanggulangan Energi Untuk Negeri

Kecelakaan Kerja
Menurut ILO = International Labour Organization
1. PERATURAN PERUNDANGAN
• ketentuan dan syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi
• penerapan ketentuan dan syarat K3 sejak tahap rekayasa
• penyelenggara Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3
2. STANDARISASI
standart K3 maju akan menetukan tingkat kemajuan pelaksanaan K3
3. INSPEKSI/PEMERIKSAAN
suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan dan
syarat K3
4. RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS DAN STATISTIK
Riset/penelitian untuk menunjang tingkat kemajuan bidang K3 sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan, teknik, dan teknologi

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


124
PEM Akamigas
Langkah Penanggulangan Energi Untuk Negeri

Kecelakaan Kerja
Menurut ILO = International Labour Organization
5. PENDIDIKAN DAN LATIHAN
Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan, & ketrampilan K3 bagi tenaga kerja
6. PERSUASI
Cara penyuluhan dan pendekatan di bidang K3, bukan melalui penerapan dan pemaksaan
melalui sanksi-sanksi
7. ASURANSI
Insentif financial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan dengan pembayaran premi yang
lebih rendah terhadap perusahaan yang memenuhi syarat K3
8. PENERAPAN 1 S/D 7 LANGSUNG DI TEMPAT KERJA
Langkah- langkah pengaplikasikan di tempat kerja dalam upaya memenuhi syarat-syarat K3 di
tempat kerja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


125
PEM Akamigas
Strategi Pencegahan Energi Untuk Negeri

Kecelakaan

A EN
Management

PE (HU
)
R JEM

N M
C

D A
PP A

EK N
O
A AN

AT AP
EN M

A PR
M N

N
JE A

M OA
A AT

A C
N K

N H
A E

U )
(M ND
HSE

SI
A
PE

APPROACH
Engineering Human
Control Control

PENDEKATAN TEKNIS
(ENGINEERING APPROACH)
126

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


126
PEM Akamigas
Strategi Pencegahan Energi Untuk Negeri

Kecelakaan

A EN

PE (HU
)
R JEM

N M
C

D A
EK N
PP A
O
A AN

AT AP
EN M

A PR
N
M N
JE A

M OA
A AT

A C
N H
N K
Sistem kerja sebagai bagian

U )
A E

SI
(M ND

A
Manajemen (perangkat lunak)
PE

merupakan unsur penting untuk


mencegah dan mengendalikan
bahaya/insiden/kecelakaan, karena
unsur ini menetukan pengaturan
unsur manusia dan perangkat keras
dalam perusahaan.

PENDEKATAN TEKNIS (ENGINEERING APPROACH)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


127
PEM Akamigas
Strategi Pencegahan Energi Untuk Negeri

Kecelakaan
Management Approach
Pendekatan system manajemen ini memiliki kelebihan daripada pendekatan yang lama yaitu :
Bersifat Prediktif (forward looking), jauh sebelum timbul korban jiwa melalui
• Pengaturan dan perencanaan kerja yang aman
• Penerapan SOP dalam menjalankan pekerjaan
• Peraturan dan prosedur keselamatan
• Pengaturan jam kerja dan sistim manajemen dalam kegiatan
Informasi tentang sebab lebih banyak terkumpul sehingga usaha pengendalian kerugian
dapat dirumuskan lebih baik.
Data yang terkumpul dapat memberikan informasi kepada manajemen secara lebih
akurat/tepat tentang keadaan penanganan pengendalian di perusahaan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


128
PEM Akamigas
Strategi Pencegahan Energi Untuk Negeri

Kecelakaan
Human Approach
Pemilihan dan penempatan pekerja secara tepat, agar diperoleh keselarasan antara bakat dan
kemampuan fisik tenaga kerja dengan tugas yang akan diemban;
Pembinaan pekerja secara tepat agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sesuai
dengan kebutuhan pekerjaannya;
Memberi dorongan agar tenaga kerja bersikap dan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan
perusahaan;
Mencegah pekerja agar tidak melakukan tindakan berbahaya dalam melaksanakan pekerjaannya
Pengawasan dan disiplin yang wajar
Pemberian instruksi dan informasi yang lengkap
Ada training dan pendidikan bagi pekerja.
Menyediakan perlengkapan keselamatan dalam bekerja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


129
PEM Akamigas
Strategi Pencegahan Energi Untuk Negeri

Kecelakaan
Engineering Approach
Cegah pembentukan bahaya dengan cara substitusi/eleminasi;
Kurangi jumlah pembentukan bahaya;
Mengurangi tingkat dan daerah pelepasan bahaya yang telah terjadi;
Meminimumkan kemungkinan kegagalan yang dapat menimbulkan bahaya;
Memindahkan bahaya terhadap benda yang harus dilindungi, baik berdasarkan ruang dan
waktu, atau dengan memasang pemisah;
Menciptakan lingkungan kerja yang aman sejak tahap rancang bangun, konstruksi dan
operasi;
Pengendalian dengan melengkapi sarana teknis pencegahan kecelakaan;
Pengamanan kondisi berbahaya di tempat kerja.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


130
PEM Akamigas
HIRARKI PENGENDALIAN Energi Untuk Negeri
RISIKO / BAHAYA

1 ELIMINASI

2 SUBSTITUSI

REKAYASA /
3 ENGINEERING

PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF

APD
5

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


131
PEM Akamigas
EFEKTIF PENGENDALIAN Energi Untuk Negeri
RISIKO / BAHAYA
HANDAL & PROTEKSI

PALING LOW
EFEKTIF SAFE PLACE 1 ELIMINASI
RISK

2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA /
ENGINEERING
SAFE PERSON

4 PENGENDALIAN
ADMINISTRATIF

KURANG 5 APD/PPE
HIGH
EFEKTIF RISK

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


132
PEM Akamigas
CONTOH RISIKO / Energi Untuk Negeri
BAHAYA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


133
PEM Akamigas
CONTOH RISIKO / Energi Untuk Negeri
BAHAYA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


134
PEM Akamigas
CONTOH RISIKO / Energi Untuk Negeri
BAHAYA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


135
PEM Akamigas
CONTOH RISIKO / Energi Untuk Negeri
BAHAYA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


136
PEM Akamigas
BEDA RISIKO ATAU Energi Untuk Negeri
BAHAYA
Bahaya merupakan sifat instrinsik dan
sudah dimiliki sejak sesuatu diciptakan
atau dibentuk

Bahaya

Potensi

Risiko
Kemungkinan atau probabilitas
timbulnya kerugian.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


137
PEM Akamigas
MATRIKS RISIKO Energi Untuk Negeri
AKIBAT
No First Moderate/ Major/ Fatal/Catastr
Injuries Aid/Minor Medical Cacat ophic

Almost Certain
Hampir pasti terjadi H H E E E
Likely
M H H E E
PELUANG

Besar kemungkinan terjadi

Moderate
Dapat terjadi L M H E E
Unlikely
Kecil kemungkinan terjadi L L M H E
Rare
Jarang terjadi L L M H H
Extreme : Penghentian kegiatan, keterlibatan manajemen puncak
High : Penanganan dengan penjadualan yang secepatnya
Moderate : Penjadualan dan penetapan tanggung jawab tindakan akan ditetapkan
Low : Kendalikan dengan prosedur yang ada/rutin
Sumber AS/NZS 4360 : Risk Management

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


138
PEM Akamigas
MATEMATIK RISIKO Energi Untuk Negeri
Rumus Penilaian Resiko Secara Matematis :
Tingkat Resiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Akibat (C)
RR : Risk Rating / Tingkat Resiko P : Probability / Peluang
E : Exposure / Pemaparan C : Consequence / Akibat
PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi)
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Sangat mungkin terjadi / hampir Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 10 kali kesempatan 10
pasti
Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali 6
kesempatan)
Tidak biasa namun bisa terjadi Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun kemungkinannya tetap ada (peluang 3
terjadinya 1 kali dalam 1000 kali kesempatan)
Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan (peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali 1
kesempatan)
Sangat kecil kemungkinannya Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali 0.5
dalam 100.000 kali kesempatan)
Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 0.2
1.000.000 kali kesempatan)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


139
PEM Akamigas
MATEMATIK RISIKO Energi Untuk Negeri
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut)
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10
Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6
Penilaian Risiko
Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3
KATEGORI PENJELASAN
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
> 400 Risiko sangat tinggi, lakukan
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1 penghentian kegiatan segera

Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5 200 – 400 Risiko tinggi, perbaikan dengan segera
(keterlibatan managemen)
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti :cidera, sakit, dll)
50 – 200 Risiko substansial, perlu tindakan
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100 perbaikan

Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40 10 – 50 Risiko sedang, perlu tindakan


perbaikan namun dapat dijadwalkan
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
< 50 Risiko rendah
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


140
PEM Akamigas
IDENTIFIKASI BAHAYA Energi Untuk Negeri

BAHAYA-BAHAYA MEKANIK BAHAYA-BAHAYA STATIS


(MECHANICAL HAZARDS) (STATICAL HAZARDS)

BAHAYA-BAHAYA KIMIA BAHAYA-BAHAYA ERGONOMI


(CHEMICAL HAZARDS) (BIOMECHANICAL HAZARDS)

BAHAYA-BAHAYA LISTRIK BAHAYA-BAHAYA


Add Contents Title BIOLOGI
(ELECTRICAL HAZARDS) (BIOLOGICAL HAZARDS)

BAHAYA-BAHAYA PHYSIS BAHAYA-BAHAYA PSIKIS


(PHYSICAL HAZARDS) (PSICHOLOGICAL HAZARDS)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


141
PEM Akamigas
KOMPONEN BAHAYA Energi Untuk Negeri
(Permenkes No. 48 Th 2016)

Aliran/jalur bahaya dari proses


Sifat-sifat Intrinsik
ke individu

Sifat Alamiah Kondisi dan frekuensi


Peralatan/wujud material
seperti : uap, mist, cair, debu penggunaannya

Aspek perilaku pekerja yang


Hubungan Pajanan-Efek
mempengaruhi pajanan bahaya
(exposure-effect relationship)
dan mekanisme aksinya

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


142
PEM Akamigas
KOMPONEN RISIKO Energi Untuk Negeri
(Permenkes No. 48 Th 2016)

Variasi individu dalam Kemungkinan untuk mencapai level yang


kerentanan (susceptibility) aman
Tanggung jawab finansial dari suatu
Banyaknya orang yang terpajan
bahaya

Frekuensi pajanan Opini publik dan tekanan kelompok

Derajat risiko individu Tanggung jawab sosial

Substitusi yang lebih kurang berbahaya

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


143
PEM Akamigas
BAHAYA MEKANIK Energi Untuk Negeri

Sumber bahaya : bagian-bagian yang


bergerak atau berputar dari suatu
1. Gerakan Berputar (rotating)
peralatan atau mesin-mesin yang ada contoh : roda gigi, as pada
di lingkungan kerja
motor, bor, dsb.

2. Gerakan Lurus (sliding)


contoh : pompa torak,
Bagian yang mempunyai risiko yang
paling besar dari suatu mesin, terletak mesin press, dsb
pada bagian yang mempunyai dua
macam gerakan : rotating dan sliding

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


144
PEM Akamigas
BAHAYA KIMIA Energi Untuk Negeri

Klasifikasi Bentuk
1. Zat padat (solid) : belerang, asbes, glass wool, dsb.
2. Zat cair (liquid) : H2SO4, TEL, caustic soda, furfural, dsb.
3. Gas : LPG, propane, chlorine, NH3, H2S, benzene

Sifat Bahan
1. Bahan yang mudah / dapat terbakar (flammable material)
contoh : kertas, kayu, plastik, minyak, gas, dsb.
2. Bahan yang sulit / tidak bisa terbakar (non flammable material)
contoh : gas nitrogen ( N2 ).

Pengaruh Terhadap Manusia


1. Bahan kimia yang dapat mengakibatkan keracunan (toxic)
contoh : TEL, gas HC, CO, benzene, H2S, NH3, dsb.
2. Bahan kimia yang tidak beracun ( non toxic )

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


145
PEM Akamigas
BAHAYA KIMIA Energi Untuk Negeri

STEL
Nilai Ambang Batas Permenkes No 70 Tahun 2016 (Short Term Exposure
ppm atau mg/m3 < 8 jam/hari
Limit)
dan 40 jam/minggu
TWA, STEL dan Ceiling. konsentrasi rata-rata tertinggi
dalam waktu 15 menit yang
diperkenankan dan tidak boleh
terjadi lebih dari 4 kali, dengan
periode antar pajanan minimal
60 menit selama bekerja.

TWA Ceiling
(Time Weighted Average)
konsentrasi bahan kimia di
konsentrasi rata-rata tertimbang Permenaker No 5 Tahun 2018 tempat kerja yang tidak boleh
waktu di tempat kerja yang dapat
dilampaui selama jam kerja.
diterima oleh hampir semua pekerja
tanpa mengakibatkan gangguan
kesehatan atau penyakit.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


146
PEM Akamigas
BAHAYA KIMIA Energi Untuk Negeri

Tanda Bahaya : NFPA Diamond

Merah : Bahaya Kebakaran


Biru : Bahaya Kesehatan
Kuning : Reaktivitas Hazard
Putih : Bahaya Khusus

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


147
PEM Akamigas
BAHAYA KIMIA Energi Untuk Negeri

Tanda Bahaya :
NFPA Diamond

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


148
PEM Akamigas
BAHAYA KIMIA Energi Untuk Negeri

Bahan kimia yang beresiko terhadap fisik


• Asphyxiant : Vapor meyerang paru paru
• Combustible : gas mudah terbakar antara 100 – 200 F.
• Corrosive : bahan korosif
• Explosive : bahan mudah meledak.
• Flammable : bahan mudah terbakar dibawah 100 F.
• Irritant : merusak kulit dan mata.
• Pyrophoric : bahan mengandung sulfur dan mudah terbakar
dibawah 130 F.
• Organic Peroxide : mudah meledak
• Oxidizer : Promote Combustible atau flammable gas
• Water Reactive : bereaksi dg air membentuk gas mudah
terbakar atau beracun.
• Unstable / Reactive : zat tidak stabil & reaktif

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


149
PEM Akamigas
BAHAYA KIMIA Energi Untuk Negeri

Bahan kimia yang beresiko terhadap kesehatan


• Carcinogen : penyebab kanker
• Mutagen : Mutasi gen
• Poison : meracuni organ tubuh walaupun dosisnya kecil
• Sensitizer : penyebab alergi
• Teratogen : keguguran
• Toxic : meracuni organ tubuh tapi dosisnya lebih besar dari
Poison

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


150
PEM Akamigas
BAHAYA KIMIA Energi Untuk Negeri

Bagaimana bahan kimia masuk kedalam tubuh


manusia ?

Pencernaan
bahan kimia berupa padat atau cair

Jalan Pernafasan
bahan kimia berupa padat (partikel halus/debu)
dan gas

Kulit (pori-pori)
bahan kimia berupa cairan yang akan terserap
kedalam tubuh manusia melalui pori-pori kulit

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


151
PEM Akamigas
BAHAYA LISTRIK Energi Untuk Negeri

Terhadap Manusia Kebakaran


bila terkena arus listrik (terkena stroom) o Instalasi listrik kurang baik.
dan dapat berakibat fatal
o Peralatan listrik yang digunakan kurang baik/
kualitas rendah dan tidak sesuai dengan
kapasitas/tegangan listrik yang digunakan.
o Merubah tanpa wewenang, yaitu sering dilakukan
dengan cara mengganti sekring (fuse) yang tidak
sesuai

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


152
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

PENCEGAHAN BAHAYA LISTRIK

Pengisola 1 5 Cara
sian Kerja

Groundin 2 4 Instalasi
g
3

Kualitas
Bahan/Mate
rial

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


153
PEM Akamigas
Metode Proteksi Perangkat Energi Untuk Negeri
Elektrik

Explosion Proof/
01 Flame Proof 02 Intrinsically Safe
metode yang lebih sering digunakan pada peralatan digunakan pada instalasi instrumen
sensor/detector pada sistem deteksi gas, dan
yang bersifat portabel dan Alat proteksi
perangkat lain dimana tegangan (voltage) dan daya
(power) lebih besar, dan biasanya instalasinya yang biasa digunakan adalah Zener
bersifat permanen. Diode Barrier.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


154
PEM Akamigas
Area Berbahaya Energi Untuk Negeri
(Hazardous Area)
The Petroleum Rules, 1976. Suatu Area dianggap Hazardous Area, bila :
1. Terdapat hidrokarbon dengan flash point < 650C, atau terdapat konsentrasi inflammable
uap atau gas pada konsentrasi yang bisa terjadi pembakaran.
2. Pengolahan, penyimpanan, dan pencampuran hidrokarbon atau inflammable uap atau gas
dengan temperatur sama atau diatas temperatur flash point-nya.
International Electrotechnical Commission (IEC) :
1. National Electrical Code (NEC)
2. Interstate Commerce Commissions (ICC)
3. Canadian Electrical Code (CEC) - CSA
4. American Standard Assosiation American (ASA) - Factory Mutual
5. The European Committee for Electro technical Standardization (CENELEC) - EN60079

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


155
PEM Akamigas
Divisi dan Kelas Area Energi Untuk Negeri
Berbahaya (Hazardous Area)
Kelas I
mengacu pada gas yang mudah terbakar atau uap yang ada
atau mungkin ada di atmosfer dalam jumlah yang cukup
Divisi I
signifikan untuk menghasilkan api atau ledakan jika
dinyalakan. substansi dalam Kelas yang dipasangkan memiliki kemungkinan
tinggi menghasilkan campuran yang mudah terbakar atau
Kelas II eksplosif karena itu terus menerus, sebentar-sebentar atau
berkala.
mengacu pada partikel debu yang mudah terbakar atau
konduktif yang ada atau mungkin ada di atmosfer dalam
Divisi II
jumlah yang cukup signifikan untuk menghasilkan api atau
ledakan jika dinyalakan. Substansi dalam Kelas yang dipasangkan memiliki
kemungkinan rendah menghasilkan campuran yang mudah
terbakar atau eksplosif karena itu hanya ada selama
Kelas III
keadaan abnormal atau untuk waktu yang singkat, seperti
mengacu pada serat atau flyings yang mudah terbakar kerusakan sistem atau kegagalan kontainer.
yang ada atau mungkin ada di daerah sekitarnya dalam
jumlah yang cukup signifikan untuk menghasilkan api
atau ledakan jika dinyalakan. Divisi digunakan untuk versi pre-1998 dari CEC dan
Zona digunakan untuk Klasifikasi IEC dari 1998 CEC

National Electrical Code (NEC) dan Canadian Electrical Code (CEC)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


156
PEM Akamigas
Divisi dan Kelas Area Energi Untuk Negeri
Berbahaya (Hazardous Area)
0 Grup A mengacu pada area yang mengandung
1 acetylene.
National Electrical Code (NEC) dan

mengacu pada area yang mengandung gas yang mudah terbakar, uap yang
Canadian Electrical Code (CEC)

dihasilkan cairan atau uap yang mudah terbakar yang dihasilkan dengan
0 Grup B udara yang berpotensi terbakar dan terbakar atau meledak, memiliki nilai
2 MESG (Kesenjangan Cakupan Praktis Maksimum) = < 0.45 mm atau rasio
MIC (Minimum Igniting Current) = atau < 0.40
mengacu pada area yang mengandung gas yang mudah terbakar,
0 Grup C uap yang dihasilkan cairan atau uap yang mudah terbakar yang
dicampur dengan udara yang berpotensi terbakar dan terbakar
3 atau meledak, memiliki MESG > 0.75mm atau rasio MIC antara 0.40
mengacu pada area yang mengandung gas yang mudah terbakar, uap
dan 0.80
0 Grup D yang dihasilkan cairan atau uap yang mudah terbakar yang dicampur
dengan udara yang berpotensi terbakar dan terbakar atau meledak,
4 memiliki nilai MESG > 0.75mm atau rasio MIC > 0.80

0 Grup E mengacu pada area yang mengandung debu logam


yang mudah terbakar
5
mengacu pada area yang mengandung debu dengan
0 Grup F karbon atau senyawa karbon, karbon hitam, batubara
6 hitam, arang, batu bara atau debu kokas
mengacu pada area yang mengandung debu yang mudah
0 Grup G terbakar yang tidak termasuk dalam Grup E dan F, seperti
tepung, biji-bijian, gula, kayu, pati, bahan kimia dan plastik
7

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


157
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Klas I (Gas) = Grup A, B, C dan D.

Kelas II B = mengacu pada


unsur-unsur yang
tercantum dalam Grup C.
Kelas II A = mengacu
pada unsur-unsur yang
terdaftar di Grup D.

Kelas II C = mengacu pada semua jenis


Canadian Electrical Code (CEC) gas di bawah Grup A dan B

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


158
PEM Akamigas
Zona 0 Energi Untuk Negeri
mengacu pada gas atau uap yang mudah terbakar yang
hadir terus menerus atau untuk jangka waktu yang
lama dalam konsentrasi yang tidak jelas.

Zona 1
mengacu pada gas atau uap yang mudah terbakar yang Zona 0
hadir dalam konsentrasi tak menyala yang mungkin Area dimana terdapat udara berbahaya secara terus
terjadi dalam kondisi operasi normal. menerus dalam kondisi operasi normal
Zona 2
mengacu pada gas atau uap yang mudah terbakar yang
hadir dalam konsentrasi tak menyala yang tidak
mungkin terjadi dalam kondisi operasi normal dan Zona 1

Canadian Electrical Code (CEC)


hanya ada dalam waktu singkat. Area dimana mungkin terdapat udara berbahaya

National Electrical Code (NEC)


Zona 20 sewaktu-waktu dalam kondisi operasi normal
mengacu pada debu, serat atau flyings yang mudah
terbakar yang hadir terus menerus atau untuk jangka
waktu yang lama dalam konsentrasi yang tidak jelas.
Zona 2
Zona 21 Area dimana tidak terdapat kemungkinan
mengacu pada debu, serat, atau flyings yang mudah
terbakar yang terdapat dalam konsentrasi yang mudah timbulknya atmosfer mudah terbakar pada saat
terbakar yang mungkin terjadi dalam kondisi operasi operasi normal dan seandainya timbul hanya akan
normal. berlangsung dalam waktu singkat..
Zona 22
mengacu pada debu, serat, atau Öyings yang mudah
terbakar yang terdapat dalam konsentrasi yang tidak
menyala yang tidak mungkin terjadi dalam kondisi operasi
normal dan hanya ada dalam periode waktu yang singkat.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


159
PEM Akamigas
BAHAYA PHYSIS Energi Untuk Negeri

Suhu / iklim kerja Ventilasi/Ventilation


(Temperature)

Suara / bising Penerangan/Pencahayaan


(Lightening)
(Acoustic / Noise)

Tekanan & kelembaban Getaran (Vibration)


udara (Pressure & Humidity)

Radiasi (Radiation)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


160
PEM Akamigas
BAHAYA PHYSIS Energi Untuk Negeri

1. Suhu / iklim kerja (Temperature)


A. Perpaduan antara Suhu, Kelembaban, Kecepatan Gerakan Udara dan Panas Radiasi
B. Parameter menilai beban panas yang diterima manusia adalah ISBB
Index Suhu Basah & Bola (ISBB) atau disebut juga WBGT (Wet Bulb Globe Temperature)
telah memperhitungkan pengaruh suhu, kelembaban, kecepatan gerak udara dan radiasi
panas serta beban kerja dari tingkat aktifitas fisik seseorang (Metabolisme = M)
C. Kriteria M : ringan, sedang dan berat

Tabel ISBB
(Permenkes No. 70 Tahun 2016)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


161
PEM Akamigas
BAHAYA PHYSIS Energi Untuk Negeri

Tabel ISBB
(Permenkes No. 70 Tahun 2016)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


162
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
Heat Exhaustion
kelelahan panas, kegiatan
Hypoyhermia
fisik yang berat BAHAYA PHYSIS kondisi ketika suhu tubuh menurun

Heat Cramp
Suhu/Temperature drastis hingga di bawah 35oC.

kejang panas, kehilangan Frost bite


elektrolitvia keringat yang cedera pada kulit dan jaringan
berlebihan di bawahnya karena membeku.

Heat Stroke Trench foot


sengatan panas, rusaknya pembuluh darah dan
mekanisme pengeluaran saraf pada kaki akibat terlalu
keringat gagal berfungsi lama terendam air..

Heat Rash Chil Blains


bercak panas, adanya sumbatan peradangan pembuluh darah
pada kelenjar keringat. kecil dan saraf pada kulit

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


163
PEM Akamigas
Gangguan akibat suhu tinggi Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


164
PEM Akamigas
Gangguan akibat suhu tinggi Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


165
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Trench
Foot

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


166
PEM Akamigas
Gangguan akibat suhu dingin Energi Untuk Negeri

Frost Bite

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


167
PEM Akamigas
Gangguan akibat suhu dingin Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


168
PEM Akamigas
BAHAYA PHYSIS Energi Untuk Negeri

2. Suara / bising (Accoustic/Noise)


Bising adalah suara yang tidak dikehendaki dan bunyi yang didengar
sebagai rangsangan pada telinga oleh getaran getaran melalui media elastis
yang menimbulkan gangguan
Bahaya : gangguan organ pendengaran, gangguan konsentrasi pikiran,
tekanan darah naik, sulit tidur, sulit berkomunikasi.
Parameter : intensitas, frekuensi dan waktu
Untuk Indonesia NAB kebisingan ditempat kerja = 85 dB 8 jam sehari

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


169
PEM Akamigas
BAHAYA PHYSIS Energi Untuk Negeri

Tabel Nilai Ambang Batas Kebisingan


(Permenkes No. 70 Tahun 2016)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


170
PEM Akamigas
BAHAYA PHYSIS Energi Untuk Negeri

5. Ventilasi
Pengaruh buruk : kelelahan psikis, mata berkunang-kunang, sakit kepala, sesak
nafas, peningkatan kasus kecelakaan dll persyaratan pertukaran udara ventilasi
untuk ruang kerja adalah 0,57 m3/org/min, untuk ruang pertemuan adalah 1,05
m3/min/orang dan laju pergerakan udara yang disyaratkan adalah berkisar antar
0.15 – 0.50 m/detik mengacu SNI 03-6572-2001.
6. Penerangan / Pencahayaan (Lighting)  Permenkes No 48 & 70 Thn 2016, Permenakertrans No 5 Thn
2018

Parameter : intensitas dan kualitas (silau & bayang)


Pengaruh buruk : kelelahan mata, kelelahan psikis, pegal seputar mata, sakit
kepala, kerusakan alat penglihatan, peningkatan kasus kecelakaan dll
7. Getaran (Vibration)  Permenkes No 70 Tahun 2016 & Permenakertrans No 5 Tahun 2018
Pengaruh buruk : gangguan kenyamanan, cepat lelah, gangguan kesehatan
(jangka panjang), pusing, sakit pada tulang dan persendian dll
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
171
PEM Akamigas
BAHAYA STATIS Energi Untuk Negeri

Merupakan bahaya yang bersifat tetap (terpasang secara permanent) dan sering
ditemukan dilingkungan kerja, antara lain : pipa-pipa, vessel, column, tangga,
bordes, jalan, lantai, dsb.
Semua fasilitas tersebut harus tetap memenuhi persyaratan / ketentuan yang
ditetapkan.
Contoh : - tangga & bordes harus dalam keadaan baik.
- Lantai tidak licin dan tidak berlobang.
- Pipa – pipa panas telah diisolir dengan aman.
- Dsb.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


172
PEM Akamigas
BAHAYA BIOLOGI Energi Untuk Negeri

• Bloodborne Pathogen : Menular melalui darah


• Other Pathogen : menular selain melalui darah (air , udara , makanan dll)
• Binatang buas : Ular , serangga dll
• Reaksi infeksi atau alergi. Bahaya biologi termasuk virus, bakteri, jamur dan
organisme lainnya. Beberapa bahaya biologi seperti AIDS atau Hepatitis B, C
secara potensial dapat mengancam kehidupan
• Untuk mendapatkan tingkat kesehatan dan kenyamanan dalam ruang
perkantoran kandungan jumlah bakteri maksimum 700 cfu/m 3 udara bebas
mikroorganisme patogen, sedangkan Jamur/Kapang : 1000 cfu/m 3

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


173
PEM Akamigas
BAHAYA ERGONOMI Energi Untuk Negeri

• ilmu yang mempelajari interaksi kompleks antara aspek pekerjaan yang meliputi
peralatan kerja, tatacara kerja, proses atau sistem kerja dan lingkungan kerja dengan
kondisi fisik, fisiologis dan psikis manusia karyawan untuk menyesuaikan aspek
pekerjaan dengan kondisi karyawan dapat bekerja dengan aman, nyaman efisien dan
lebih produktif.
• Bahaya ini berasal dari desain kerja, layout maupun aktivitas yang buruk.
• Contoh dari permasalahan ergonomi meliputi postur tidak netral, manual handling,
layout tempat kerja dan desain pekerjaan
• www.antropometriindonesia.org, Permen PU Nomor 45 Tahun 2007, Permenkes No 48
Tahun 2016, Permenakertrans No 5 Tahun 2018

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


174
PEM Akamigas
BAHAYA ERGONOMI Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


175
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Konflik di Kurangnya
Tempat Kerja Penghargaan

BAHAYA
Ketidakpuasan PSIKOSOSIAL Kurangnya
Kerja stres, kekerasan di tempat
kerja, jam kerja yang
Dukungan Teman
panjang, transparansi,
akuntabilitas manajemen,
dan Atasan
promosi, remunerasi,
kurangnya kontrol dalam
mengambil keputusan
tentang pekerjaan
semuanya dapat
berkontribusi terhadap
Ketidakjelasan
Beban Kerja performa kerja yang buruk

Tugas dan
Berlebih
Tanggungjawab

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


176
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


177
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
Hazard Operability Studies (HAZOPS)
Hazard Identification Risk Assestment (HIRA)
Pre Eliminary Hazard Analysis (PHA)
Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
Fault Tree Analysis (FTA)
Event Tree Analysis (ETA)
Human Error Analysis (HEA)
Safety Review dan
Inspeksi

What – if Analysis
Job Safety Analysis
(JSA)
Checklist METODE Job Safety
Observation (JSO)
IDENTIFIKASI
BAHAYA
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
178
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Maksud dan Tujuan Identifikasi

Kapan / Pada Tahapan Apa

PEMILIHAN
METODE Informasi yang Diperlukan
IDENTIFIKASI
BAHAYA
Kebutuhan Tenaga Kerja

Waktu dan Biaya

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


179
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

A P D
ALAT PELINDUNG DIRI
APERDI

PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT


PPE

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


180
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Pasal 14c Pasal 12 b dan c


KEWAJIBAN PENGUSAHA KEWAJIBAN TENAGA KERJA
Permenakertrans No 8
Pengurus berkewajiban
Tahun 2010 Tenaga kerja berkewajiban
menyediakan alat
untuk memakai alat-alat
perlindungan diri yang UU No. 1 perlindungan diri
diwajibkan secara cuma-
cuma untuk tenaga kerja Tahun 1970 yang diwajibkan dan memenuhi
serta mentaati syarat-syarat
dan bagi siapapun yang
keselamatan dan kesehatan
memasuki tempat kerja
kerja
disertai dengan petunjuk-
petunjuk yang diperlukan.

Pasal 13 KEWAJIBAN ORANG YANG MEMASUKI TEMPAT KERJA


Siapapun yang memasuki tempat kerja diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan
memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


181
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


182
PEM Akamigas
SUMBER INFORMASI & Energi Untuk Negeri
KEWAJIBAN PERSONAL
Memberikan hasil audit atau inspeksi K3 tentang tempat
01
– tempat potensi bahaya yang memerlukan APD

Mengusulkan APD yang harus diperlukan kepada


02
pengawas

03 Memakai APD yang telah disediakan

04 Merawat APD yang dipakainya

05 Melaporkan keefektifan APD yang dipakainya

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


183
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

01
MANAJERIAL

02
T I N G K A H L A KU

03
Hambatan L I N G KU N G A N

04
PENYEDIAAN

05
P E N G E TA H UA N P E K E R JA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


184
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
Faktor B A H AYA YA N G D I H A D A P I
Faktor E S T E T I K A PERTIMBANGAN PEMILIHAN

Faktor K E N YA M A N A N D I PA K A I
Faktor K E M A M P U A N P E R L I N D U N G A N
Faktor E F E K S A M P I N G
Faktor M U T U
Faktor U K U R A N
Faktor K E T E PATA N P E N Y E D I A A N
Faktor K E M U D A H A N P E M E L I H A R A A N
Faktor H A R G A

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


185
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

a. DAPAT MEMBERIKAN PERLINDUNGAN TERHADAP P E M I L I H A N A L AT


BAHAYA YANG DIHADAPI OLEH PEKERJA PELINDUNG DIRI
b. MEMENUHI STANDARD
c. UKURAN YANG SESUAI
d. BENTUK DAN WARNA MENARIK
c. BERATNYA SERINGAN MUNGKIN
f. TIDAK MENIMBULKAN BAHAYA TAMBAHAN
g. TIDAK MEMBATASI GERAK SI PEMAKAI
h. SUKU CADANGNYA MUDAH DIDAPAT

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


186
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
A L AT P E L I N D U N G K E PA L A

A L AT P E L I N D U N G WA J A H D A N M ATA

A L AT P E L I N D U N G P E R N A FA S A N

A L AT P E L I N D U N G T E L I N G A

A L AT P E L I N D U N G B A D A N

A L AT P E L I N D U N G TA N G A N

A L AT P E L I N D U N G J AT U H / K E T I N G G I A N

A L AT P E L I N D U N G T E N G G E L A M

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


187
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
Peringatan :
Apabila kita sudah memakai alat pelindung diri yang
sesuai, kita masih dituntut untuk selalu berhati-hati
karena alat pelindung diri yang kita pakai
mempunyai keterbatasan.

KETERBATASAN ALAT PELINDUNG DIRI

1. Terbatas daerah yang dilindungi


2. Terbatas kemampuannya
3. Terbatas jenis bahaya yang dilindungi
4. Terbatas waktu pemakaiannya

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


188
PEM Akamigas
A L AT Energi Untuk Negeri

P E L I N D U N G K E PA L A

Pelindung Pelindung Pelindung Listrik Pelindung Suhu Pelindung


Rambut Batok Kepala Kebakaran

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


189
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

1. Hair nett (jaring rambut)

2. Head masker (tutup kepala)


Pelindung
Suhu Dingin

3. Topi pet

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


190
PEM Akamigas
P E L I N D U N G B ATO K K E PA L A Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


191
PEM Akamigas
PELINDUNG Energi Untuk Negeri
B ATO K K E PA L A OSHA Section 1910.135 DAN ANSI Z89.1-1981

Tipe I Tipe II
• bentuk seperti cangkang (kubah) dengan • bentuk seperti cangkang (kubah) dengan
konstruksi cetakan atau tanpa adanya sambungan; konstruksi cetakan atau tanpa adanya sambungan;
• memiliki pinggiran yang kontinu dengan lebar • memiliki pinggiran yang melebar maju dan
sedikitnya 1 ¼ inchi; dalamnya terdapat EPS (Expanded Polystyrene);
• tali pengikat dari plastik, webbing bergelombang • tali pengikat dari plastik, webbing bergelombang
atau bahan serupa yang membentuk penyangga; atau bahan serupa yang membentuk penyangga;
• Ratchet : jarak antara kepala dan cangkang untuk • Ratchet : jarak antara kepala dan cangkang untuk
ventilasi dan suspensi; ventilasi dan suspensi;
• Headband dan sweatband ukuran 6 ½ s/d 8 • Headband dan sweatband ukuran 6 ½ s/d 8

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


192
PEM Akamigas
PELINDUNG PEMADAM Energi Untuk Negeri
KEBAKARAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


193
PEM Akamigas
ALAT PELINDUNG Energi Untuk Negeri
WAJAH DAN MATA

Perisai Sewajah Goggle Kap Las Wajah/Tangan

Goggle Las Kacamata Las

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


194
PEM Akamigas
A L AT P E L I N D U N G Energi Untuk Negeri
TELINGA

Sumbat telinga (Ear Plug) Tutup telinga (Ear Muff)

NRR = Noise Reduction Rate < 85 db/8 jam

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


195
PEM Akamigas
A L AT P E L I N D U N G Energi Untuk Negeri
P E R N A FA SA N ( A P P )
 Jenis : Respirator, APP Pasok Udara, APP Topeng
Pengikat
Mandiri Kepala
 Keterbatasan :
 Tak melindungi udara kurang O2 Penutup
 Tak boleh untuk efek bahaya akut Hidung
 Tak boleh untuk mengatasi keadaan
darurat
 Umur pakai tertentu/terbatas
 Ada kadaluwarsa Tapisan Katup
Hembus
 Tidak boleh untuk bahan tak berbau
 Kemampuan perlindungan terbatas
(hanya untuk bahan bahaya tertentu
dan kadar maksimum tertentu) Katup Suara

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


196
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
• Air Purifying Respirator A L AT P E L I N D U N G
Alat pelindung pernafasan dimana udara P E R N A FA S A N M A N D I R I • Air Supplying Respirator
pernafasan yang dipakai didapat dari hasil proses Alat pelindung pernafasan dimana udara
pemurnian udara luar yang terkontaminasi pernafasan yang dipakai didapat dari suplai
udara bersih dari suatu compressor atau
tabung udara
• Cara Kerja
a. Chemical Type = memapar gas-gas beracun (APP) • Jenis
(toksik) a. Air Line
b. Mechanical Type = memapar debu-debu Alat pelindung pernafasan yang udara
berbahaya pernafasannya di suplai dari compressor atau
c. Combination type = memapar gas-gas beracun cascade system
dan debu-debu berbahaya yang ada secara b. Self Contained Breathing Apparatus (SCBA)
bersamaan
Alat pelindung pernafasan yang di gunakan
oleh satu orang dimana udara segar
• Syarat pernafasannya di suplai dari tabung yang bisa
dibawa atau digendong dalam jangka waktu
a. Kadar Oksigen harus lebih dari 16 %
tertentu. (self-contained berarti bahwa
b.Bila digunakan untuk tugas rutin misalnya inspeksi atau
pernapasan tidak tergantung pada pasokan
maintenance maka tidak dianjurkan untuk memapar gas
udara jarak jauh (misalnya, melalui hose
dengan toksisitas tinggi
panjang))

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


197
PEM Akamigas
P O S I S I TA P I SA N A P P Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


198
PEM Akamigas
A L AT P E L I N D U N G Energi Untuk Negeri
P E R N A FA SA N M A N D I R I ( A P P )

Air Line

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


199
PEM Akamigas
A L AT P E L I N D U N G Energi Untuk Negeri
P E R N A FA SA N M A N D I R I ( A P P )

SCBA (Self Contained SCUBA (Self Contained Underwater


Breathing Apparatus) Breathing Apparatus)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


200
PEM Akamigas
a. Closed Circuit
Tipe ini digunakan untuk durasi udara
Energi Untuk Negeri
pernafasan yang lama dan berkemampuan 1. Rescue Unit
rebreathing artinya mampu menyerap sebagai alat bantu pernafasan pada waktu melakukan
karbon dioksida yang dihembuskan oleh proses pertolongan atau penyelamatan atau pekerjaan di
pengguna untuk didaurulang menjadi oksigen lingkungan yang terpapar gas berbahaya (H2S dan CO)
secara substansial dengan waktu optimal sekitar 30 menit
b. Open Circuit 2. Work Unit
prinsipnya hanya dapat digunakan selama sekitar 10
Tipe ini memiliki volume udara pernafasan
menit dengan peralatan sambungan khusus (quick
tertentu di dalam sebuah cylinder (4 liter, 6 CARA
FUNGSI coupling) yang dapat disambungkan dengan cadangan
liter, 6,8 liter atau 9 liter), sehingga durasi KERJA udara dalam botol-botol yang berkapasitas besar,
pemakaian tipe ini biasanya tidak lebih dari 1 sehingga dapat membantu pernafasan sampai lebih dari
jam 30 menit
3. Escape Unit.
berfungsi untuk membantu pernafasan pada waktu
meninggalkan lokasi paparan menuju tempat aman
• Oxigen di lingkungan sekitar mengalami SITUASI IDLH dengan waktu penggunaan sekitar 10 menit, untuk
pengurangan hingga di bawah 19,5 %; (IMMEDIATE DANGER TO KOMPONEN membantu pernafasan pada korban paparan gas pada
LIFE AND HEALTH)
• Adanya kandungan racun di udara seperti UTAMA saat evakuasi dan sebelum mendapat pertolongan medis
H2S dan CO;
• Adanya kontaminan atau asap seperti dust, 1. Oxygen Cylinder dan Main Valve;
mist, fumes hasil dari kebakaran; 2. Harness dan Backplate Assembly;
• Temperatur yang sangat tinggi di sekitar. 3. Airline Assembly;
4. Mask Assembly.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


201
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Re s c u e U n i t S C BA Wo r k U n i t S C BA E s c a p e U n i t S C BA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


202
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
Face piece

Inhalation Exhalation
Hose Hose

Carbon Dioxide
Breathing (CO2) Filtration Bagian-bagian
Chamber Canister C l o s e C i r c u i t S C BA
O2 Injection
Diaphragm Line

Backpack
Assembly
O2 Cylinder

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


203
PEM Akamigas
Nose Cup Energi Untuk Negeri
Facepiece
Bypass Valve
Regulator

High Pressure
Air Hose Exhalation
Valve
Bagian-bagian
RIT
Air Cylinder O p e n C i r c u i t S C BA
Connection

Cylinder
Valve
Hose-Cylinder
Connection

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


204
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Bagian-bagian
SCBA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


205
PEM Akamigas
Bagian-bagian Energi Untuk Negeri

S C BA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


206
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
Backplate dan harness Reducer valve
berfungsi untuk mengakomodasi berfungsi untuk menurunkan tekanan dalam tabung udara (cylinder) dari
tekanan tinggi menjadi tekanan rendah. Tekanan dalam tabung bervariasi
tabung udara (cylinder). berkisar 150 Bar/200 Bar/300 Bar menjadi tekanan rendah yaitu menjadi 8 Bar

01
Lung Demand Valve (LDV)
Cylinder (tabung udara) berfungsi sebagai bagian penting
Tabung berisi volume udara dengan mengatur komsumsi pemakaian udara
bahan mulai dari Alloy (Alumunium), dari tabung dan dihirup melalui masker
Steel (Baja) dan Fiber Composite. tertutup (Full face Mask).

04 02
Bagian Full Face Mask
Warning visual SCBA sebagai penutup wajah dan hidung
bisa berbentuk vibrasi (getaran) atau untuk terhindar dari tekanan udara
sound (bunyian) kisaran 110 dB pada bebas yang terkontaminasii gas beracun
jarak 100 cm, sehingga mudah untuk atau jumlah oksigen (O2) kurang dari
didengar atau dirasakan oleh pemakai.
ambang batas minimal.
03
Warning Whistle
pluit penanda sebagai peringatan bahwa tekanan udara dalam tabung Pressure Gauge
tinggal beberapa saat, untuk memperingatkan pemakai segera
meninggalkan tempat berbahaya pada tempat yang lebih aman untuk mengetahui tekanan dalam tabung udara

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


207
PEM Akamigas
Pe r h i t u n ga n Pe n g g u n a a n Energi Untuk Negeri

S C BA
WD SM

FD
Tabel Jumlah Udara yang Dibutuhkan Seseorang
Sesuai Aktifitasnya (Inhale Standard)
Keterangan :
Jumlah Udara Yang Dibutuhkan
No. Aktifitas
WD = Working Saturation (WD = FD – SM) (Liter/Menit)
1 Tidur 6
SM = Safety Margin 2 Istirahat 9.3
3 Bekerja ringan 19.7
FD = Full Duration 4 Bekerja sedang 29.2
5 Bekerja berat 40
IS = Inhale Standard 6 Bekerja sangat berat 59.5
7 Bekerja maksimum 132

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


208
PEM Akamigas
Pe r h i t u n ga n Pe n g g u n a a n Energi Untuk Negeri

S C BA
Contoh : Tekanan pada saat masuk 130 bar Tekanan pada saat keluar 110 bar
Diketahui : Bila diketahui volume botol = 6
= – SM = – SM
liter, dengan tekanan pada saat masuk = 130
bar dan tekanan pada saat keluar = 110 bar.
= – SM = – SM
Berapa menitkah SCBA tersebut dapat
digunakan? = 19,5 menit – 7,5 menit = 16,5 menit – 7,5 menit
= 12 menit = 9 menit

WD = WD (masuk) – WD (keluar)
= 12 menit – 9 menit
= 3 menit

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


209
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN Energi Untuk Negeri
TA N G A N D A N
LENGAN
 Cidera tangan menyumbangkan 18% dari cacat
 Disebabkan oleh bahan kimia, berbahaya, korosif atau bahan kimia
berbahaya lainnya, terkena benda tajam ataupun terpapar pada temperatur
panas, sengatan listrik maupun temperatur kriogenik (sangat dingin) di
tempat kerja.
 Kriteria Performa Sarung Tangan (Gloves)
 Degradasi : proses dimana sarung tangan dapat
terdegradasi/rusak dikarenakan paparan terhadap bahan kimia
 Permeasi : proses dari bahan kimia yang berbahaya yang dapat
bermigrasi/menembus lapisan permukaan sarung tangan tersebut pada
tingkat molekuler.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


210
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN Energi Untuk Negeri
TA N G A N D A N L E N G A N
Kriteria Performa Sarung Tangan (Gloves)
1. Kriteria penggunaan sarung tangan
2. Kriteria campuran bahan kimia
3. Ketebalan sarung tangan
4. Lapisan dalam sarung tangan
5. Panjang sarung tangan
6. Ukuran sarung tangan
7. Tampilan sarung tangan
8. Warna sarung tangan, daya pakai dan biaya

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


211
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN Energi Untuk Negeri
BA DA N

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


212
PEM Akamigas
P E R L I N D U N G A N B A DA N Energi Untuk Negeri
DA N K A K I

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


213
PEM Akamigas
P E R L I N D U N G A N BA DA N Energi Untuk Negeri

Standar coverall :
• A blend of 93% Nomex® with 5% Kevlar® and 2% antistatic fiber,
• Helps minimize break-open, and expands to form a stable and inert barrier between the
fire and skin,
• Durable and resistant to abrasion, tears, and chemicals
• Meets the NFPA 1975 standard for firefighters’ station wear
• Meets the ASTM F1506 standard for workers’ apparel as protection from electric arc
exposure
• Complies with NFPA 70E Standard for Electrical Safety in the Workplace
• Complies with NFPA 2112 Standard on Flame-Resistant Garments for Protection of
Industrial Personnel Against Flash Fire

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


214
PEM Akamigas
P E R L I N D U N G A N BA DA N Energi Untuk Negeri

Standar coverall :
• Terdiri dari dua bagian jaket (3-layer) dan celana (3-layer),
• Tahan panas (Flame Retardant) dan Tahan Air (Water Repellant),
• Lapisan luar Jacket / Celana: NOMEX® IIIA terbuat dari bahan 93% NOMEX® Aramid, 5%
KEVLAR®, 2% bahan serat carbon anti static, dengan standard 6.0 oz/yd²,
• Lapisan tengah Jacket / Celana: terbuat dari bahan breathable fleece (Dacron), sehingga
memungkinkan sirkulasi udara masih bisa berlangsung, namun debu /partikel asap tidak
bisa masuk menembus lapisan dalam,
• Lapisan dalam Jacket / Celana : terbuat dari bahan cotton yang lembut
• Standard pengetesan tahan panas sesuai NFPA 2112 & NFPA 2113, SNI 0989-20

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


215
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN KAKI Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


216
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN KAKI Energi Untuk Negeri

 Survey di industri migas ditemukan :


• 60% cidera pada bagian bawah kaki
akibat benda yang jatuh
• 16% cidera dan terjepit akibat
menginjak benda yang tajam dan
terjepit oleh benda yang berputar
• 13% cidera akibat benda yang
menggelinding menuju kaki
 Sepatu untuk keselamatan jari kaki
merupakan tipe yang paling umum dan
dirancang untuk melindungi kaki dari
kejatuhan benda, benda berputar, atau
benda tajam

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


217
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN KAKI Energi Untuk Negeri
Standar safety shoes :
• ANZI Z41 PT99, ISO EN 20345 dan Uji Laboratorium SNI – BKKPP Yogjakarta,
• SNI Sepatu pengaman dari kulit dengan sistem Goodyear welt (SNI 7037:2009),
• Sepatu Pengaman dari Kulit dengan Sol Karet Cetak Vulkanisasi (SNI 0111:2009), dan
• Sepatu pengaman dari kulit dengan sol poliuretan dan termoplastik poliuretan sistem
cetak injeksi (SNI 7079:2009)
• Ketahanan bentur (impact) 200 joules (+/- 2 ton) dan tekan kompres 15 kN (1,5 ton),
• Penetrasi tekanan 1.100 Newton terhadap tusukan benda tajam seperti paku, dengan
bahan dari Stainless Steel sesuai ANSI Z195 – M,
• Model upper yang sama, yaitu: Nitrile Rubber, Polyurethane dan Nitrile Rubber-PU
(kombinasi Nitrile Rubber – Polyurethane),
• System Direct Vulcanized untuk Nitrile Rubber, dan Direct Injection untuk Polyurethane
Sole,
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
218
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN KAKI Energi Untuk Negeri

Standar safety shoes :


• Nitrile Rubber/Nitrile Rubber-Polyurethane : Tahan terhadap panas hingga 300 C, NR
Penyimpanan/perawatan lebih lama hingga 1 tahun, NR-PU penyimpanan/perawatan
sama dengan PU (6 bulan), tahan terhadap minyak, bahan kimia, anti slip,
• Polyurthane (PU) : Tahan terhadap oli, alkalin, tahan slip, minimal penyimpanan 6 bulan,
• Nitrile Rubber sangat cocok untuk area kerja yang suhu panas, area kasar dan keras,
untuk rig platform minyak, dan area yang memerlukan sole yang tahan terhadap panas.
Seperti: tambang minyak, tambang batubara, area kerja pengelasan, pengecoran,
• Polyurthane (PU) Untuk area kerja yang memerlukan kenyaman kerja dan tidak terlalu
tinggi suhu lingkungan kerjanya. Contoh: Pabrik electronik, bengkel ringan, pabrik tekstil
dll.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


219
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN Energi Untuk Negeri
KETINGGIAN
 Risiko bekerja dengan ketinggian adalah
cidera yang serius atau bahkan kematian
karena jatuh dari ketinggian
 Alat pelindung diri yang dipersyaratkan
OSHA yakni Safety Harness
 Fungsinya tidak mencegah seseorang
terjatuh, tetapi safety harness akan
menahan korban bergantung di atas
ketika ia jatuh dari ketinggian sehingga
tidak sampai/menyentuh permukaan
tanah/lantai sehingga tidak ada dampak
bagi pekerja yang jatuh dari ketinggian.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


220
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN Energi Untuk Negeri
KETINGGIAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


221
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN Energi Untuk Negeri
KETINGGIAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


222
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN Energi Untuk Negeri
KETINGGIAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


223
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN Energi Untuk Negeri
KETINGGIAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


224
PEM Akamigas
PERLINDUNGAN Energi Untuk Negeri
KETINGGIAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


225
PEM Akamigas
LOTO Energi Untuk Negeri
ALASAN
( L o c k O u t – Ta g O u t ) • Mencegah terlepasnya energi yang tersimpan secara tiba-tiba
• Menghindari pengoperasian mesin yang tidak terduga
STANDAR • Mencegah terjadinya cidera pada pekerja atau kerusakan pada alat itu
sendiri
OSHA (Occupational Safety and Health
Administration) 1910.147 No. 3120 Tahun 2002 KAPAN
Control of Hazardous Energi (LOTO). Perbaikan, service atau pembersihan mesin atau peralatan
(Proses instalasi mesin, Set up mesin, Pengaturan/
konfigurasi, Inspeksi dan pemeriksaan, Modif mesin atau
DEFINISI peralatan)
suatu prosedur gabungan pengamanan dalam bekerja • Unit/alat dikerjakan secara pararel oleh beberapa orang
antara penerapan metode mekanis (pemasangan gembok) mekanik/ group, dengan obyek kerja yang berbeda
dan sistem peringatan tertulis (pemasangan label) yang • Unit yang dikerjakan memiliki dimensi besar/instalasi luas,
dipasang pada suatu peralatan sebagai peringatan kepada dimana teknisi tidak terlihat
orang lain bahwa peralatan bersumber energi berbahaya • Pekerjaan tidak selesai dalam sekali waktu sehingga harus
dimaksud sedang diisolasi dan tidak boleh dioperasikan ditunda dan dilanjutkan lain waktu
selama gembok dan label terpasang pada peralatan
tersebut atau sampai dengan pekerjaan tersebut telah PROSEDUR UMUM
selesai.
TUJUAN • Mengidentifikasi Sumber Energi
• Mengisolasi dan mematikan Sumber Energi
untuk menjamin mesin/alat berbahaya secara tepat telah • Mengunci dan Memberi T anda Bahaya pada Sumber
dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama pekerjaan
Energi
berbahaya atapun pekerjaan perbaikan/perawatan sedang • Memastikan Efektivitas Isolasi Sumber Energi
berlangsung sampai dengan pekerjaan tersebut telah selesai.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


226
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
Tidak Berlaku
a. Unit yang tidak memiliki energi
Energi yang di isolasi
tersimpan.
b. Alat yang berenergi tunggal dan cukup 1. Electrical  kapasitor baterai, motor dan generator
2. Thermal  uap, liquid, dan gas
sekali isolasi untuk menon-aktifkannya.
3. Mechanical  gravitasi (karena posisi), tersimpan, hidrolik,
c. Service rutin yang tidak membahayakan dan pneumatik
orang lain 4. Bahan kimia  korosif, mudah terbakar, beracun, oksidasi,
dan mudah meledak
5. Radiasi  Heat rays, light rays, X-rays dan laser
Manfaat
1) Pencegahan kecelakaan  memberikan Gembok (Pad Lock)
perlindungan. a) Pad lock brass hanya untuk group leader yang selanjutnya
2) Komitmen manajemen  kondisi kerja disebut isolation Of}cer.
yang aman, selamat dan sehat b) Pad lock merah hanya di pergunakan pada saat bekerja
3) Mengurangi biaya pengeluaran  (personal lock holder)
c) Pad lock biru hanya di pergunakan untuk Visitor atau tamu
mencegah terjadinya suatu insiden
pada saat kunjungan ke unit dan tidak bekerja
d) Pad Lock hitam hanya digunakan untuk unit yang akan di
commmisoinig, waiting repair
Karyawan Terlibat Pekerjaan
1. Authorized Employees (karyawan yang berwenang) • Pekerjaan perbaikan dan perawatan mesin, peralatan, instalasi listrik, atau peralatan yang
memiliki potensi membuat pekerja cedera dan merusak peralatan itu sendiri.
adalah karyawan yang melakukan lockout dan tagout.
• Kegiatan produksi secara normal, misalnya kegiatan memasang peralatan pengaman
2. Affected Employees (karyawan yang terdampak) • Segala aktivitas yang berhubungan dengan mesin atau peralatan yang sedang diperbaiki
adalah karyawan yang mengoperasikan peralatan atau dalam perawatan
yang akan dikunci. • Kegiatan penggantian dan penyetelan perlengkapan produksi
• Operasi hot tap yang melibatkan sistem transmisi dan distribusi gas, steam, air , atau
minyak bertekanan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


227
PEM Akamigas
LOTO Energi Untuk Negeri
( L o c k O u t – Ta g O u t )
Langkah Pemasangan LOTO
1. Analisa Sumber Energi Berbahaya
2. Beritahu semua pihak yang terlibat
3. Isolasi atau putus sumber energi berbahaya
4. Lakukan pengujian
5. Pasang lock dan T agging
6. Mulailah Pekerjaan
7. Menyelesaikan pekerjaan
8. Mengamankan daerah kerja
9. Periksa area kerja
10. Lepas Kunci dan tagging
11. Sambungkan kembali sumber energi
12. Menguji fungsi

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


228
PEM Akamigas
LOTO Energi Untuk Negeri
( L o c k O u t – Ta g O u t )

Lock Out Ta g O u t ( L o c k O u t – Ta g O u t )

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


229
PEM Akamigas
LOTO Energi Untuk Negeri
( L o c k O u t – Ta g O u t )
Ta g O u t
Aplikasi Tanda Bahaya dan Lock Out
a. Ketentuan ukuran tanda bahaya yang bersifat permanen
P = 12 cm L = 6 cm
b. Ketentuan ukuran tanda bahaya yang bersifat sementara
P = 15 cm L = 10 cm
Lock Out
1. Alat Penggembokan Katup (valve)
2. Alat Penggembokan Pneumatic
3. Alat Penggembokan Circuit Breaker
4. Alat Penggembokan Saklar Dinding
5. Alat Penggembokan Sekring (Fuse)
6. Alat Penggembokan Plug
7. Alat Penggembokan Plug dan Receptacle
8. Alat Penggembokan “Jaws” (Untuk lebih dari satu orang)
9. Alat Penggembokan “Cable” (Untuk lebih dari satu alat)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


230
PEM Akamigas
LOTO Energi Untuk Negeri
( L o c k O u t – Ta g O u t )

Alat Penggembokan Katup (valve) Alat Penggembokan Pneumatic Alat Penggembokan Circuit Breaker

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


231
PEM Akamigas
LOTO Energi Untuk Negeri
( L o c k O u t – Ta g O u t )

Alat Penggembokan Saklar Dinding Alat Penggembokan Sekring (Fuse) Alat Penggembokan Plug

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


232
PEM Akamigas
LOTO Energi Untuk Negeri
( L o c k O u t – Ta g O u t )

Alat Penggembokan Plug dan Receptacle Alat Penggembokan “Jaws” Alat Penggembokan “Cable”

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


233
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

API
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
234
PEM Akamigas
DEFINISI Energi Untuk Negeri

API
National Fire Protection Association (NFPA) :
Suatu massa zat yang berpijar dalam proses kimia oksidasi yang berlangsung dengan cepat
dan disertai pelepasan energi dan panas
Direktorat Pengawasan Keselamatan Kerja (2003) :
Suatu fenomena yang dapat diamati gejalanya yaitu adanya cahaya dan panas dari suatu
bahan yang sedang terbakar
Ramli (2010) :
Suatu proses kimiawi yang terjadi antara uap bahan bakar dengan oksigen dan bantuan panas
yang terkenal dengan teori segitiga api (fire triangle).

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


235
PEM Akamigas
DEFINISI Energi Untuk Negeri

KEBAKARAN
National Fire Protection Association (NFPA) :
Suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan bahan bakar yang mudah terbakar, oksigen yang ada dalam udara dan
sumber energi atau panas yang berakibat menimbulkan kerugian materi-non materi hingga kehilangan nyawa
Permen PU RI No. 26/PRT/M/2008 :
Bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman potensial dan derajat terkena pancaran api sejak awal kebakaran hingga
penjalaran api yang menimbulkan asap dan gas
SNI 03-3989-2000 :
Suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen
yang menghasilkan panas, nyala api, cahaya, asap, uap air dan karbonmonoksida, karbondioksida atau produk dan efek
lain
Ramli (2010)
Api yang tidak terkendali artinya di luar kemampuan dan keinginan manusia yang mengakibatkan kerugian materi-non
materi hingga kehilangan nyawa

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


236
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

API
Tidak bisa kami
padamkan
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
237
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
TEORI API

UAP BAHAN BAKAR

PA
GE

NA
SI
OK

S
UAP BAHAN BAKAR

SEGITIGA API BIDANG EMPAT API


(FIRE TRIANGLE) (TETRAHEDRON OF FIRE)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


238
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
PROSES API

NON THERMAL
(ASAP & GAS) PANAS
PANAS

BAHAN BAKAR OKSIGEN HASIL REAKSI + PANAS + NYALA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


239
PEM Akamigas
SIFAT BAHAN BAKAR Energi Untuk Negeri

(FUEL) Titik Nyala Sendiri (Flash


Point)

Berat Jenis
Titik Bakar (Fire Point)
(Specific
Gravity)

Titik Didih & Titik Leleh Batas Dapat Terbakar


(Boiling & Melting Point) (Flammable Range)

Panas Spontan Suhu Penyalaan Sendiri


(Spontaneus (Auto Ignition Temperature)
Heating)
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
240
PEM Akamigas
SEBAB TERJADINYA Energi Untuk Negeri
KEBAKARAN
b Manusia
bersifat kelalaian, kurangnya pengertian, pengetahuan tentang penanggulangan bahaya kebakaran, kurang hati –
hati dalam penggunaan alat dan bahan yang dapat menimbulkan api, kurangnya kesadaran pribadi atau tidak
disiplin
b Peristiwa Alam
tidak bisa dicegah karena kekuasaan Ilahi tapi bisa diprediksi seperti sinar matahari, letusan gunung berapi, gempa
bumi, petir, angin dan topan
b Penyalaan Sendiri
terjadi pada gudang – gudang bahan kimia dimana bahan – bahan tersebut bereaksi dengan udara, air, dan juga
bahan – bahan lainnya yang mudah meledak atau terbakar
b Unsur Kesengajaan
untuk tujuan – tujuan tertentu seperti sabotase untuk menimbulkan huru hara yang kebanyakan dari unsur politis,
mencari keuntungan pribadi karena ingin mendapatkan ganti rugi melalui asuransi kebakaran, untuk
menghilangkan jejak kejahatan dengan cara membakar dokumen atau bukti – bukti yang dapat memberatkannya,
untuk jalan taktis dalam pertempuran dengan jalan bumi hangus

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


241
PEM Akamigas
PERPINDAHAN PANAS Energi Untuk Negeri

• Konduksi,
perpindahan kalor melalui zat penghantar
tanpa disertai perpindahan bagian-bagian
zat itu (merambat)
• Konveksi Dan
perpindahan kalor melalui zat penghantar
yang disertai dengan perpindahan bagian-
bagian zat itu (mengalir)
• Radiasi
perpindahan kalor tanpa memerlukan zat
perantara

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


242
PEM Akamigas
DAERAH BISA TERBAKAR Energi Untuk Negeri
(FLAMABLE RANGE)
batas konsentrasi volume campuran
antara uap bahan bakar dengan
udara agar campuran tersebut dapat
menyala bila diberi panas yang
cukup.
Konsentrasi terendah = Batas Bisa
Terbakar Bawah (BBTB) = Lower
Flammable Limit (LFL)
Konsentrasi tertinggi = Batas Bisa
Terbakar Atas (BBTA) = Upper
Flammable Limit (UFL)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


243
PEM Akamigas
PERCOBAAN DAERAH Energi Untuk Negeri
BISA TERBAKAR
(FLAMABLE RANGE)
Tidak terbakar , mengapa?

Daerah miskin, LFL < 1%

Daerah bisa terbakar, 10% - 21%

Daerah kaya, UFL > 10%


gasoline

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


244
PEM Akamigas

Phenomena Energi Untuk Negeri

kebakaran
Fase – fase yang dilampaui oleh kebakaran :
• Source Energy (Sumber Panas),
• Ignitation (Penyalaan awal),
• Growth (Pertumbuhan),
• Flash over (Penyalaan api serentak),
• Full fire (Kebakaran Total), dan
• Decay (Penurunan)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


245
PEM Akamigas
Fenomena Kebakaran Energi Untuk Negeri

Tahapan api
INTENSITAS

Flashover

3 - 10 menit

Puncak temperatur api

n
ha
kebakaran
bu

pe
m (600-1000 o C)

nu
rtu

run
pe

permulaan

an
waktu
Sumber panas

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


246
PEM Akamigas
Foto Akibat Kebakaran Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


247
PEM Akamigas
Backdraft Kebakaran Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


248
PEM Akamigas
Prinsip Pemadaman Energi Untuk Negeri

Kebakaran Udara
• Cooling Dilution
(Pendinginan),
Smothering
• Smothering
(Penyelimutan), Cooling
• Starvation Starvation

(Pemisahan Bahan Bakar),


• Dilution
(Pengenceran),
Bahan bakar Panas
• Break of Chain Reaction
(Pemutusan Reaksi Kimia)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


249
PEM Akamigas
COOLING Energi Untuk Negeri

(PENDINGINAN)
BAHAN
BAKAR

I
RANTA
OKSIG I
EN REAKS
KIMIA

Memadamkan api dengan air

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


250
PEM Akamigas
SMOTHERING Energi Untuk Negeri

(PENYELIMUTAN)
BAHAN
BAKAR

I
OKSI RANTA
G I
EN REAKS
KIMIA

Menutup drum yang terbakar

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


251
PEM Akamigas
STARVATION Energi Untuk Negeri

(PEMISAHAN BAHAN BAKAR)

BAHAN
BAKAR

I
OKSI RANTA
I
GEN REAKS
KIMIA

Menutup kerangan pada


Tangki yang terbakar

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


252
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
BREAK OF CHAIN REACTION
(PEMUTUSAN RANTAI KIMIA)

BAHAN
BAKAR

A N TAI
R
OKSI
G E AK SI
EN R
KIMIA

Memadamkan API dengan APAR


type HALOTRON/FOAM

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


253
PEM Akamigas
KLASIFIKASI KEBAKARAN Energi Untuk Negeri

Klasifikasi NFPA 10 yang diadop oleh


Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-04/MEN/1980
1. Kelas A : bahan bakar padat biasa (ordinary combustible material)
2. Kelas B : bahan bakar cair atau bahan bakar yang sejenis
(flammable liquid)
3. Kelas C : listrik (energized electrical equipment)
4. Kelas D : logam (metal)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


254
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
KLASIFIKASI KEBAKARAN

Klasifikasi NFPA 10 yang diadop


Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-04/MEN/1980

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


255
PEM Akamigas
MEDIA PEMADAM Energi Untuk Negeri

KEBAKARAN
Media pemadam kebakaran menurut fasenya digolongkan menjadi 3
(tiga) yaitu :
1. Jenis padat : misal pasir dan tanah, selimut api (fire blanket),
tepung kimia kering (dry chemical powder)
2. Jenis cair : misal air, busa (foam), cairan mudah menguap
(halotron I dan II pengganti halon)
3. Jenis gas : misal karbondioksida (CO2), gas argon (Ar), nitrogen
(N2) serta gas inert lainnya.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


256
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER

Definisi :
Peraturan Menakertrans No. 04 Tahun 1980 (Per.04/Men/1980) :
alat ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula
terjadinya kebakaran
SNI 03 – 3987 – 1995 :
pemadam api yang ringan, mudah dibawa/dipindahkan dan dilayani oleh satu orang dan alat
tersebut hanya digunakan untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran pada saat api
belum terlalui besar
NFPA 10 2010ed (National Fire Protection Association) :
suatu peralatan ringan yang berisi tabung, cairan atau gas yang dapat disemprotkan
bertekanan untuk tujuan pemadaman kebakaran

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


257
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
Keterbatasan ALAT PEMADAM API RINGAN
(PORTABLE FIRE EXTINGUISHER)

01 Jumlah media terbatas

02 Jangkauan semprotan pendek (2 - 5 m)

03 Kapasitas dan lama semprot terbatas

04 Kebakaran awal & pemakai perlu dilatih

05 Perlu sarana pengisian khusus

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


258
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
2 Kelompok APAR :
APAR Biasa (Hand Portable) APAR Beroda (Wheel Fire Extinguisher)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


259
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
TIPE MEDIA PADAT
1. Fire blanket (selimut api)
• Fire blanket (selimut api) adalah lembaran bahan yang lentur
dan mudah digunakan untuk memadamkan kebakaran pada
tahap awal.
• Terbuat dari bahan tahan api, seperti wol  manusia, serat kaca
 barang, serat aramid (Kevlar)  manusia dan barang
• Prinsip : menghentikan oksigen pada titik api ini memiliki
ketahanan panas sampai 700° Celcius
• Standar : Australian/New Zealand Standard 3504 : 1995 dan
British Standard 476 Part 5 : 1979
• Efektif untuk Kelas A dan B
• Prinsip kerja pemadaman : Smothering

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


260
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
1. Fire blanket (selimut api)
Keunggulan Selimut Api dibandingkan Alat Pemadam Kebakaran Lain
a. Tidak memerlukan air dalam pemadaman
b. Tidak perlu pengisian ulang bahan kimia (seperti Fire Extinguisher)
c. Biaya relatif lebih murah
d. Bahan kimia yang digunakan aman lingkungan
e. Ringan dan praktis dalam penggunaan (anak-anak dapat menggunakan dengan mudah)
f. Fleksibel dalam penyimpanan
g. Dapat disimpan atau dibawa dalam kendaraan
h. Dapat digunakan berulan-ulang, selama selimut api tersebut tidak sobek
i. Selain digunakan untuk memadamkan api, juga dapat untuk melindungi diri (selimuti diri
anda) untuk melewati kobaran api

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


261
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
1. Fire blanket (selimut api)

PENGGUNAAN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


262
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
1. Fire blanket (selimut api)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


263
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
TIPE MEDIA PADAT
2. Powder A. Dry Chemical Powder (DCP)
• Bahan : Sodium Bikarbonat (NaHCO3) = baking soda, Potasium Bikarbonat (KHCO3) =
Purple “K”, Kalium Klorida (KCl) = Super “K”, Urea + Potasium bicarbonate (K 2CO3) =
Monex, Potasium sulfide (K2SO4) = Karote Massiv
B. Multipurpose
• Bahan : Mono Amonium Phospate (MAP), atau (NH4)H2PO4 dan Kalsium Sulfat (K2SO4)
Kesamaan Dry Chemical Powder (DCP) dan Multipurpose
• Efektif untuk Kelas A, B dan C
• Prinsip kerja pemadaman : Smothering, Break Chain Reaction, Radiation Shielding
• Waktu penyemprotan 8 – 25 detik
• Jarak efektif maksimum 1.5 – 6 m

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


264
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
TIPE MEDIA PADAT
2. Powder C. Dry Powder
• Campuran dari senyawa kalium chlorida (KCL), barium chlorida (BaCl2), magnesium chlorida
(MgCl2), natrium chlorida (NaCl), dan kalsium chlorida (CaCl2), nama dagang adalah Foundry Flux
(Dow Chemical Co, USA), Tel (John Kerr & Co, Inggris)
• Bubuk Grafita, dengan berbagai campuran lain seperti organic phosphate.Dalam perdagangan jenis
ini dikenal dengan istilah “Lith L-X powder (Ansul Co, AS), Metal Guard Powder (Water Kiddle Co,
AS), Pyrene G-I powder (Chemical concentrates Co, AS)
• Campuran dari sodium chlorida (NaCl), tri kalsium fosfat [CO3(PO4)2], nama perdagangannya adalah
Met L-X Powder (Ansul co, USA)
• Campuran sodium chlorida (NaCl), ammonium fosfat [(NH4)3PO4] dan tri kalsium fosfat [CO3(PO4)2],
dalam perdagangannya dikenal dengan sebutan pyromat powder (Pyrene, Inggris)
• Efektif untuk Kelas D
• Prinsip kerja pemadaman : Smothering, Break Chain Reaction, Radiation Shielding
• Waktu penyemprotan 8 – 25 detik
• Jarak efektif maksimum 1.5 – 6 m
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
265
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER

TIPE MEDIA PADAT

Konstruksi :
Store Pressure

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


266
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER

TIPE MEDIA PADAT Discharge lever

Handle

CO2 catridge
sistem

Gas inlet tube

Konstruksi : CO2 gas catridge


sistem
Catridge System
Powder

Discharge tube
Nozzle

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


267
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER

TIPE MEDIA PADAT

Konstruksi :
Catridge System

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


268
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
TIPE MEDIA CAIR
2. Air

Jinjing Store Pressure Gendong (Back Pack)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


269
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
TIPE MEDIA CAIR
2. Air

• Efektif untuk Kelas A


• Prinsip kerja pemadaman :
Cooling dan Dilution
• Waktu penyemprotan 8 – 25
detik
• Jarak efektif maksimum 1.5 – 6
m

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


270
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
TIPE MEDIA CAIR
3. Busa (Foam)
A. Chemical Foam
• Bahan : Natrium Bikarbonat (NaHCO3) dan Alumunium sulfat (Al2(SO4)3)
Reaksi : Al2 (SO4)3 + 6NaHCO3 --> 2Al(OH)3 + 3Na2SO4 + 6CO2.
• Efektif untuk Kelas A dan B
• Prinsip kerja pemadaman : Smothering, Break Chain Reaction, Cooling
• Waktu penyemprotan 8 – 25 detik
• Jarak efektif maksimum 1.5 – 6 m

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


271
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
TIPE MEDIA CAIR
3. Busa (Foam)
B. Mechanical Foam
• Bahan : FP (Fluoro Protein) 70, AFFF (Aqueous
Film Forming Foam)
• Efektif untuk Kelas A dan B
• Prinsip kerja pemadaman : Smothering, Break
Chain Reaction, Cooling
• Waktu penyemprotan 8 – 25 detik
• Jarak efektif maksimum 1.5 – 6 m

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


272
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
TIPE MEDIA CAIR
3. Busa (Foam)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


273
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
TIPE MEDIA GAS
4. Karbondioksida (CO2)
• Efektif untuk Kelas C
• Prinsip kerja pemadaman : Smothering dan Cooling
• Waktu penyemprotan 8 – 25 detik
• Jarak efektif maksimum 1.5 – 3 m
• Effectiveness menurun sebanding dengan kenaikan temperatur

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


274
PEM Akamigas
Rating APAR (NFPA) Energi Untuk Negeri

Pemberian Angka Klasifikasi Kebakaran Rating


Index Angka Ukuran jumlah media A Bahan padat bukan logam 1-A - 40-A
pemadam setara dengan air 1-1,25 gallon
utk rating 1-A
Index Angka Ukuran kemampuan media B Gas & Cair Mudah Terbakar 1-B - 40-B
pemadam untuk memadamkan 1 feet2 bagi non
ahli
Tidak ada rating karena tidak ada derajad C Inslalasi Listrik N/A
keselamatan dalam kebakaran instalasi listrik
Tidak ada rating karena dibutuhkan media D Logam Mudah Terbakar N/A
pemadam khusus untuk kebakaran logam
yang bisa terbakar

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


275
SI units: 1 sq ft = 0.0929 m2
PEM Akamigas
Rating dan Penyebaran Energi Untuk Negeri

APAR (NFPA 10)


Klasifikasi
Ringan Sedang Berat
Jarak Luas Luas Luas
Rating
feet sq.ft sq.ft sq.ft
1A 75 3.000 X X
2A 75 6.000 3.000 X
3A 75 11.250 4.500 3.000
4A 75 11.250 6.000 4.500
5A 75 11.250 9.000 6.000
6A 75 11.250 11.250 9.000
10 A 75 11.250 11.250 11.250
20 A 75 11.250 11.250 11.250
40 A 75 11.250 11.250 11.250

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


276
PEM Akamigas
Penyebaran APAR Energi Untuk Negeri

(NFPA 10)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


277
PEM Akamigas
Rating APAR (NFPA) Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


278
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Berfungsinya APAR secara Faktor daya guna (effisiensi)


baik berkaitan dengan dan hasil guna (effektivitas)
pemeliharaannya
Kecukupan jumlah isi bahan
pemadam yang ada di dalam APAR
Pengetahuan yang benar
mengenai teknik penggunaan
APAR
Pemilihan jenis APAR yang tepat
sesuai dengan klasifikasi kebakaran
Kebakaran ditemukan oleh
orang yang siap, mau dan
mampu menggunakan
APAR Kebakaran ditemukan pada saat
masih cukup kecil untuk
Diletakkan secara tepat dan dipadamkan
dalam keadaan siap pakai
(in working order)
Cocok terhadap api yang mungkin
timbul

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


279
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
NFPA 10 : Penentuan jumlah alat pemadam api atas dasar tingkat bahaya.
~ Tingkat Bahaya Rendah : bahan bakar klas A, jumlah sedikit (kantor, ruang
pertemuan, ruang kelas, dsb).
~ Tingkat Bahaya Sedang : bahan bakar klas A dan B, jumlah agak besar (toko
kelontong, gudang, bengkel)
~ Tingkat Bahaya Tinggi : bahan bakar klas A dan B dalam jumlah besar
(kilang minyak/petrokimia, bengkel bengkel besar, proses
pencelupan, pelapisan,dsb).
Penyebaran APAR menurut Kep. Menaker & Trans. RI No. PER-04/MEN/1980
tanggal 14 April 1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR,
tidak boleh melebihi 15 meter.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


280
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
Pertimbangan menentukan letak APAR NFPA 10 2010ed
1. Lingkungan Fisik :
a) Temperature : 40oF s/d 120oF (atau 40oC s/d 48oC)
b) Sinar matahari, hujan, debu dan uap bahan kimia yang korosif (dalam
cabinet ditutup plastic atau dibuat anti karat)
c) Getaran : dibuat tempat khusus harus sering diperiksa
2. Reaksi yang mungkin timbul antara pemadam dengan bahan-bahan yang
terdapat didaerah tersebut,
3. Keadaan ruangan dan lorong-lorong

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


281
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

• Kep. Menaker & Trans. RI No. PER-04/MEN/1980


Letak di Dinding dengan tanda,
Mudah dilihat tiang, lemari, mobil pemadam, tanki
Prinsip Penempatan APAR Berdasarkan

Mudah dijangkau Penyebarannya merata (dan


dan cepat diambil sedapat mungkin homogeny)

Tidak memungkinkan si
pemakai terjebak bila Bebas dari kemungkinan
tgl 14 April 1980
• NFPA 10 2010ed

kebakaran meluas kerusakan karena lingkungan fisik

Ditempatkan didekat Dekat pintu keluar pintu penyelamatan


jalur jalan yang normal (emergency exit door)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


282
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
1. Dinding dengan tandanya

Berat Kotor 40 lb (18,4 kg) 35 cm

Y ≤ 5 feet (153 cm) ALAT PEMADAM API


Berat Kotor 40 lb 3,5 cm
X ≥ 4 inchi (10,2 cm) (18,4 kg)
Berat Kotor > 40 lb Y ≤ 120 cm
Y ≤ 3 ½ feet (107 cm) X ≥ 15 cm
Y
1 feet = 30,48 cm
1 inchi = 2,54 cm 7,5 cm

Tanda Pemasangan
X Dasar Lantai Y X
Dasar Lantai APAR di Dinding

NFPA - 10 Kep. Menaker

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


283
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
2. Tiang Bangunan 3. Lemari (Fire Box) 4. Mobil Tanki

20 cm

≤ 120 cm

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


284
PEM Akamigas
Prinsip Pengoperasian Energi Untuk Negeri

APAR : P-A-S-S

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


285
PEM Akamigas
PENGGUNAAN APAR Energi Untuk Negeri
CEPAT, AMAN & TEPAT (CAT)
1
Jarak
terlalu dekat
Sudut + 30O – 60O

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


286
PEM Akamigas
PENGGUNAAN APAR Energi Untuk Negeri
CEPAT, AMAN & TEPAT (CAT)
2
Melawan arah angin

ikuti arah angin

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


287
PEM Akamigas
PENGGUNAAN APAR Energi Untuk Negeri
CEPAT, AMAN & TEPAT (CAT)
3
Ke lidah api/
flame jet

Sumber dasar api

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


288
PEM Akamigas
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN Energi Untuk Negeri
DAN APLIKASINYA
Jenis media pemadam

si
ka
Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering

ifi
as
Clean

Kl
Air Busa Powder Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


289
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
KEGAGALAN APAR

Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill

• belum ditunjuk
Petugas
• tidak trampil

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


290
PEM Akamigas
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Energi Untuk Negeri
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER TERHALANG

SALAH PENEMPATAN TERSEMBUNYI


DISIMPAN DIGUDANG
TERLALU JAUH
PEMADATAN
PENGGUMPALAN
KURANG PERAWATAN
SUKU CADANG RUSAK
MACET
KEGAGALAN JENIS
TABUNG SALAH PEMILIHAN
PEMADAM API UKURAN
TABUNG
CATRIDGE
BOCOR PRESSURE GAUGE
RING KARET TABUNG
RING KARET VALVE

MENGUMPULKAN
TABUNG KOSONG
TUNDA REFILL
MENUNGGU PO`

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


291
PEM Akamigas
PENGUJIAN Energi Untuk Negeri
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
PORTABLE FIRE EXTINGUISHER
PENGUIIAN HIDROSTATIS
APAR
• Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
• dapat mendorong seluruh medianya
• (sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik
Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC)
- Test pressure 1,5 x WP (65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


292
PEM Akamigas
PENGUJIAN HIDROSTATIS Energi Untuk Negeri
• Sediakan hand press pump
• Siapkan gelas ukur
• Coba kapasitas pompa 10 x ukur dengan gelas ukur

• Tabung diisi air penuh


• Pindahkan ke tempat lain
• Diisi air lagi penuh
• Catat jumlah air yang masuk • Pasang slang
• Lepas slang air dibuang • Pompa perlahan dan dihitung
• Masukan kembali air awal
• Bila tabung tidak kembali penuh artinya ada • Amati pedoman tekanan
pengembangan menetap • Stop pada tekanan uji
• Hitung berapa persen pengembangan yang terjadi

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


293
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
HYDROSTATIC TEST
APAR harus diperiksa 2 (dua) kali dalam

Pressure
setahun :
• Pemeriksaan dalam jangka 6 (enam)
> 4.13 WP
bulan
• Pemeriksaan dalam jangka 1 (satu)
tahun
• Uji tekan tabung pemadam:
• 5 (lima) tahun sekali, kecuali jenis
CO2, uji tekan pertama 10 tahun dan > 20 kg/cm2
selanjutnya 5 tahun, 1.5 WP
• dengan tekanan uji tekan selama 30
detik ,
• uji tekan : sebesar 20 kg/cm2 untuk
jenis busa dan cairan dan uji tekan
dan 1.5 kali tekanan kerja untuk
store pressure dan CO2 Expansion

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


294
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

 PASIF
(PENCEGAHAN – MENGURANGI KERUGIAN).

 AKTIF
(PERLINDUNGAN – PEMADAMAN).

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


295
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

CONTOH PENANGGULANGAN PASIF

 PELATIHAN – KESIAGAAN SDM.


 PROSEDUR KERJA DAN HOUSE KEEPING.
 KONSTRUKSI BANGUNAN.
 SARANA PENYELAMATAN.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


296
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

CONTOH PENANGGULANGAN AKTIF


 DETEKSI DAN ALARM KEBAKARAN.
 PEMADAM APAR DAN BERODA.
 SISTIM PEMADAM TETAP (FIXED FIRE INSTALLATION SYSTEM)
AIR, BUSA, DC,CO2.
 PROSEDUR TANGGAP DARURAT (EMERGENCY RESPONSE
PROCEDURE).
 KENDARAAN PEMADAM KEBAKARAN (MOVABLE FIRE
FIGHTING).

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


297
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
Pesan Moral
KEBAKARAN TIDAK MEMILIH KAPAN DAN
DIMANA AKAN TERJADI SERTA SIAPA KORBANNYA
POTENSI KEBAKARAN TIDAK BISA DIELIMINASI SECARA
TOTAL, NAMUN HANYA DIKURANGI TINGKAT RISIKONYA
JIKA ANDA TAK BISA SELAMATKAN/MEMADAMKAN KEBAKARAN, MAKA
JANGAN BIARKAN PENYEBAB KEBAKARAN ITU TERJADI TAPI

Janganlah Anda Menjadi


Penyebab Kebakaran itu
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
298
PEM Akamigas
Higiene Perusahaan Energi Untuk Negeri

Definisi
ilmu pengenalan, penilaian dan pengendalian faktor – faktor bahaya penyebab
penyakit kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja sehingga masyarakat
dan tenaga kerja terhindar dari efek sampingan kemajuan teknologi sehingga
dimungkinkan mengecap derajat kesehatan setinggi – tingginya kesehatan dan
keselamatan akibat proses produksi di perusahaan.

Konsep higiene perusahaan terdiri dari 3 tahapan kegiatan, yaitu :


 Pengenalan lingkungan
 Penilaian lingkungan
 Pengendalian lingkungan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


299
PEM Akamigas
Lingkungan Kerja Energi Untuk Negeri

01
Lingkungan Fisik
kualitas cahaya, pertukaran udara, tekanan, suhu dan
kelembaban udara, serta berbagai perangkat kerja
(mesin dan bukan mesin)
02
Lingkungan Kimia
bahan baku, bahan jadi dan bahan sisa yang ada hubungannya
03 dengan kegiatan perusahaan, terutama sekali bahan kimia yang
mempunyai sifat fisiko-kimia radiasi
Lingkungan Biologi
flora dan fauna yang ada hubungannya dengan
kegiatan perusahaan
04
Lingkungan Sosial
terhadap sesama pekerja, masyarakat sekitar perusahaan, keluarga
tenaga kerja karena lingkungan sosial yang kurang sehat, dapat
menyebabkan kelengahan, kelalaian serta keadaan mental lainnya
yang sering menyebabkan gangguan kesehatan serta kecelakaan kerja
di perusahaan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


300
PEM Akamigas
Interaksi Pekerja Dengan Energi Untuk Negeri
Lingkungan Kerja

Lingkungan Kerja Penyakit Akibat


Diagnosis
(Tidak Sehat) Kerja

Pengenalan & Evaluasi


Masalah
Pengobatan &
Penyembuhan
Upaya Pengendalian &
Pencegahan

Lingkungan Kerja Pekerja


(Sehat) (Sehat)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


301
PEM Akamigas
Ruang Lingkup Energi Untuk Negeri
Lingkungan Kerja
Kuantitas dan Kualitas
Udara Kerja Pengendalian Debu, Kebisingan, Getaran

PP No
55
Tahun Pengendalian Cahaya
2010

Aturan
Pemerintah Pengendalian Radiasi, Kimia dan Biologi
Kebersihan Lingkungan
Kerja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


302
PEM Akamigas
Referensi Standar Energi Untuk Negeri
Lingkungan Kerja

Standar
• I n
ACGIH = Americant e
Industrial Hygienist
r n a
Conference of s i o n a
Governmental l Badan Standar
• NIOSH = National Institute for Occupational Safety and
Health Nasional
• OSHA = Occupational Safety and Health Administration • SNI 16-7063-2004
• TLV - C = Threshold Limit Value - Ceiling
• STEL = Short Term Exposure Limit
• SNI 19-0232-2005
• TWA = Time Weighted Area
• BEI = Biological Exposure Indices
• BLV = Biological Limit Value
• TMA = Trans Muconic Acid

Pemerin
• Permenlh No tah
• Perpres No 21 Tahun 2010
13 Tahun 2010
• Permenkes No 70 Tahun 2016
• Permanertrans No 5 Tahun 2018

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


303
PEM Akamigas
Perbandingan Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


304
PEM Akamigas
House Keeping Energi Untuk Negeri

• Definisi
Pengaturan atau pemeliharaan lingkungan kerja (kantor/plant) yang
dilaksanakan sehari-hari agar rapi, bersih, indah, aman, sehat dan nyaman
sehingga akan mengurangi bahaya kecelakaan, bahaya kebakaran serta penyakit
akibat kerja.
• Gairah kerja akan meningkat bila kita bekerja pada lingkungan kerja yang
aman, nyaman, sehat dan menyenangkan sehingga akan mencapai efisiensi
dan produktivitas yang optimal.
• Prinsipnya dengan menggunakan 5S atau 5R
• Tanggungjawab house keeping adalah tanggungjawan semua orang

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


305
PEM Akamigas
Manfaat Energi Untuk Negeri

House Keeping – HSSE


1. Mengurangi biaya operasi.
2. Meningkatkan produksi.
3. Meningkatkan control atas produksi
4. Meningkatkan produksi
5. Menghemat waktu produksi
6. Ruang, lantai dipergunakan lebih efektif
7. Gang ( Aisles/koridor ) terbuka luas
8. Ventilasi & Penerangan yang baik
9. Mengurangi bahaya kebakaran
10. Menurunkan/ mengurangi jumlah kecelakaan
11. Mempertinggi moral karyawan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


306
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
I : Injury and trauma (Cidera dan Luka)

Perlu adanya INSPECTION


House Keeping – HSSE, Needles loss of material (Kehilangan Material)
N : Stream and Air Pollution (Pencemaran)

Property Damage (Kerusakan)


Manfaat

S :
Energy Loos/Leaks (Kehilangan Energi)
P :
Careless use of time (Pemborosan Waktu)
E :
Tools & Equipment Depects (Kerusakan Alat)
C :
Incipient Fire & Explosion (Kebakaran & Ledakan)
T :
Occupational illness (Penyakit Akibat Kerja)
I :
Narcotic & Alcohol abuse (Narkotika & Alkohol)
O :
Space attend or inefficiently used (Ruangan Sempit)
N :
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id
S : @PEM Akamigas
307
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Good House Keeping 1. Jadilah teladan di daerah sendiri.


2. Timbulkan perasaan bangga.
Kiat Menjaga

3. Periksa dengan ketat kondisi lingkungan kerja.


4. Periksa gang-gang ( Aisles/koridor ).
5. Penempatan barang/material sementara.
6. Sediakan tempat sampah yang cukup jumlahnya.
7. Sediakan tempat duduk secukupnya.
8. Hentikan kebiasaan menyimpan sisa material.
9. Penempatan poster keselamatan kerja.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


308
PEM Akamigas
Sistem 5 S/R/C Energi Untuk Negeri

• Jepang menggunakan penerapan kaizen manajemen dalam usaha


memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja
• Di Indonesia metode ini dikenal dengan istilah 5S/5R, di Eropa dan Amerika
dikenal dengan istilah 5C/5S
Jepang Indonesia E ro p a & A m e r i ka
整理 = SEIRI RINGKAS, SISIH CLEAROUT & CLASIFY, SORT
整頓 = SEITON RAPI, SUSUN CONFIGURE, SHINE
清楚 = SEISO RESIK, SAPU CLEAN & CHECK, SET IN ORDER
清潔 = SEIKETSU RAWAT, SERAGAM CONFORMITY, STANDARDIZE
躾け = SHITSUKE RAJIN, SENANTIASA AMAL CUSTOM & PRACTICE, SUSTAIN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


309
PEM Akamigas
Sistem 5 S/R/C Energi Untuk Negeri

Rajin
Rawat Senantiasa Amal

Resik Seragam
Rapi Sapu Shitsuke
Ringkas Susun Seiketsu 躾け
Sisih Seiso 清潔 Custom & Practice
Seiton 清楚 Conformity
Seiri 整頓
Clean & Check
整理
Configure
Clearout & Classify

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


310
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


311
PEM Akamigas
Sasaran Sistem Energi Untuk Negeri

5 S/R/C
1. Menciptakan lingkungan kerja yang baik (indah, nyaman dan aman)
2. Usaha untuk mencapai disiplin kerja yang tinggi
a. Disiplin adalah dasar dari segala kegiatan
b. Untuk mewujudkan disiplin yang tinggi dimulai dari diri kita sendiri
c. Tolok ukur dari disiplin, dapat dilihat dari kondisi orang yang
bersangkutan dan lingkungannya.
3. Kepercayaan/kepuasan pelanggan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


312
PEM Akamigas
Prinsip Sistem Energi Untuk Negeri

5 S/R/C
Mengapa harus Untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan
5 S/R/C ?
Meningkatkan image
organisasi Pencarian barang mudah ditemukan
dan mudah didapat

Pemborosan mudah dikenali


Meningkatkan
produktivitas dan efisiensi Sistem standard mudah dipahami dan
terlihat jelas

Menciptakan tempat yang aman dan nyaman untuk bekerja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


313
PEM Akamigas
Ke n d a l a S i ste m Energi Untuk Negeri
5 S/R/C

Tidak paham arti pentingnya 5 S

5 S merupakan perubahan
perilaku bukan sistem
Terlalu berorientasi hasil
Tidak ada semangat kerja
keras
Tidak ada kerja team
Melupakan yang mudah

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


314
PEM Akamigas
TUJUAN Energi Untuk Negeri

5 S/R/C
整 理 = SEIRI, RINGKAS,
SISIH, BIAYA / COST
CLEAROUT & CLASIFY, SORT
整頓 = SEITON, RAPI, SUSUN
CONFIGURE, SHINE PROSES / DELIVERY
清楚 = SEISO, RESIK, SAPU
CLEAN & CHECK, SET IN ORDER QUALITY & SAFETY

清 潔
SERAGAM
= SEIKETSU, RAWAT,
SISTEM & STANDAR
CONFORMITY, STANDARDIZE
躾 け = SHITSUKE, RAJIN, SENANTIASA
AMAL BUDAYA & SIKAP
CUSTOM & PRACTICE, SUSTAIN

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


315
PEM Akamigas
Implementasi 5 S/R/C Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


316
PEM Akamigas
Implementasi 5 S/R/C Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


317
PEM Akamigas
Implementasi 5 S/R/C Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


318
PEM Akamigas
Implementasi 5 S/R/C Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


319
PEM Akamigas
Implementasi 5 S/R/C Energi Untuk Negeri

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


320
PEM Akamigas
8 KEUNTUNGAN Energi Untuk Negeri

PENERAPAN 5 S/R/C
1. Zero Breakdown, (pemeliharaan lebih baik)
2. Zero Defect, (kualitas lebih baik)
3. Zero Waste, (mengurangi biaya dan efisiensi meningkat)
4. Zero Set Up Time, (tidak ada waktu yang terbuang)
5. Zero Late Delivery, (dapat memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu)
6. Zero Injury, (keselamatan kerja lebih baik)
7. Zero Customer Claim, (pelanggan menaruh tingkat kepercayaan yang tinggi)
8. Zero Deficit, (perusahaan anda tambah maju)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


321
PEM Akamigas
FILOSOFI Energi Untuk Negeri

SISTEM MUTU
W R I T E W H AT Y O U D O
T U L I S A PA YA N G K A M U K E R J A K A N

D O I T W H AT Y O U W R I T E
K E R J A K A N A PA YA N G K A M U T U L I S

CONTINUE IMPROVEMENT
L A K U K A N P E R B A I K A N B E R K E L A N J U TA N

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


322
PEM Akamigas
ERGONOMI Energi Untuk Negeri

24 Juli 1949
Diperkenalkan oleh K.F.H. Murrel di Inggris The human research
group, interdisciplinary.

16 Februari 1950
Peresmian dari Bahasa Yunani
Ergos = Kerja
Nomos = Hukum alam/aturan

Ergonomi
Aturan/tatacara dalam bekerja (secara harfiah).

Manfaat dan Tujuan


Merancang Sistem Kerja supaya E A S N E (Efektif, Aman,
Sehat, Nyaman Dan Efisien).
Definisi
ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungan dengan pekerjaan,
kemampuan & keterbatasannya dengan segala aspek dan ruang lingkupnya
tentang fitrahnya manusia bekerja dimanfaatkan untuk merancang sistem
kerja (Fit the job to the human)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


323
PEM Akamigas
PENTINGNYA Energi Untuk Negeri

ERGONOMI
60% 56%
(National Examination Board Occupational Safety and Health)

50%
Data NEBOSH

40%

30%

20%

20% 15%

10%
3% 3%
2%
1%

0%
Ergonomi Chemical Noise Vibration Biological Psychosocial Other

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


324
PEM Akamigas
DESAIN KERJA Energi Untuk Negeri

ERGONOMI System Design

Task Design Product Design

ERGONOMICS
DESIGN

Environmental
Workstation Design
Design

Information & Interface Design


www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
325
PEM Akamigas
TUJUAN ERGONOMI Energi Untuk Negeri

 Mengoptimalkan efisiensi dan efektifitas tenaga kerja (produktivitas)


 Menghindari terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
 Menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
 Meningkatnya keamanan dan kenyamanan kerja
 Memaksimalkan bentuk kerja yang meyakinkan  kepuasan kerja
 Pembebanan rendah  hasil besar untuk kepentingan kesejahteraan
Health & Safety

Productivity
Ergonomic
Ergonomic

Occupational Occupational
Psychology Medicine Engineering &
Management
Design

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


326
PEM Akamigas
KOMPONEN Energi Untuk Negeri

ERGONOMI

Interaksi Interaksi
Manusia dan Alat Kerja Alat Kerja dan Lingkungan
(Human and Machine) (Machine and Environment)

Interaksi Interaksi
Manusia dan Lingkungan Lingkungan dan Alat Kerja
(Human and Environment) (Environment and Machine)

Interaksi Interaksi
Alat Kerja dan Manusia Lingkungan dan Manusia
(Machine and Human) (Environment and Human)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


327
PEM Akamigas
INTERAKSI MANUSIA Energi Untuk Negeri
DAN MESIN
• KEKUATAN MANUSIA: • KEKUATAN MESIN
• DAPAT MERASAKAN STIMULUS YANG • DAPAT MELAKUKAN BEBERAPA TUGAS
MENDADAK SEKALIGUS
• MENGAPLIKASIKAN PRINSIP2 UMUM UNTUK • MEMBUAT RESPONS YANG KONSISTEN
MENYELESAIKAN MASALAH2 KHUSUS TERHADAP STIMULI YANG SAMA
• DAPAT MERASAKAN STIMULI PADA • MENGAMBIL DATA2 DETAIL YANG REALIBLE
TINGKATAN RENDAH DARI MEMORY
• BISA MENYESUAIKAN RESPONS2 TERHADAP • MAMPU MEMBUAT RESPONS2 YANG
STIMULI YANG BERUBAH BERULANG2 TANPA DIPROGAM TERLEBIH
• MELAKUKAN GENERALISASI DARI DAHULU
OBSERVASI2 • DAPAT MENGAPLIKASIKAN TENAGA YANG
• MENGEMBANGKAN SOLUSI2 BARU KUAT DALAM JANGKA WAKTU YANG LAMA
TERHADAP MASALAH2 BARU DAN TERKINI • DAPAT MENYIMPAN DATA DALAM JUMLAH
YANG BESAR YANG SIFATNYA SANGAT DETAIL
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
328
PEM Akamigas
KESEIMBANGAN Energi Untuk Negeri

ERGONOMI
Task/Work
Task/WorkPlace
Place
Psychologycal Material
MaterialCharacteristic
Characteristic Characteristic
Personal Psychologycal Characteristic
Personal Capacity
Capacity Capacity
Capacity
Task
Task
Work
Work Demands
Demands
Capacity
Capacity
Organizational
Organizational Environmental
Environmental
Biomechanical
Biomechanical Physiological
Physiological Characteristic
Characteristic Characteristic
Characteristic
Capacity
Capacity Capacity
Capacity Performance
• Quality
• Fatigue
• Discomfort
• Injury
• Stress
• Accident
• Disease
• Productivity

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


329
PEM Akamigas
K E M A M P UA N K E R JA Energi Untuk Negeri
( WO R K C A PAC I T Y )
PERSONAL CAPACITY PSYCHOLOGICAL CAPACITY
meliputi usia jenis kelamin, berhubungan dengan kemampuan
antropometri, pendidikan, mental, waktu reaksi, kemampuan
pengalaman, status sosial, agama, adaptasi, stabitas emosi, dsb.
dan kepercayaan, status
kesehatan, kesegaran tubuh, dsb.

PHYSIOLOGICAL CAPACITY
meliputi kemampuan dan daya
BIOMECHANICAL CAPACITY
tahan cardiovaskuler, syaraf berkaitan dengan kemampuan
otot, panca indera, dsb. dan daya tahan sendi dan persendian,
tendon dan jalinan tulang.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


330
PEM Akamigas
T U N T U TA N T U G A S Energi Untuk Negeri
( TA S K D E M A N D )
Mean how hard and how long people will need to work to complete it, and activities should
be carefully thought out and structure for a target audience, task should have both
structure and demands
TASK AND MATERIAL
ditentukan oleh karakteristik
peralatan dan mesin, tipe,
kecepatan dan irama kerja, dsb ENVIRONMENTAL
berkaitan dengan manusia teman
setugas, suhu dan kelembaban, bising
dan getaran, penerangan, sosio-
ORGANIZATION budaya, norma, adat dan kebiasaan,
berhubungan dengan jam bahan-bahan pencemar, dsb
kerja dan jam istirahat, kerja
malam dan bergilir, cuti dan libur,
manajemen, dsb

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


331
PEM Akamigas
P E R FO R M A N S I Energi Untuk Negeri
( P E R FO R M A N C E )
Sangat tergantung kepada rasio dari besarnya tuntutan tugas dengan besarnya kemampuan
yang bersangkutan
1. Bila rasio tuntutan tugas lebih besar daripada kemampuan seseorang atau kapasitas
kerjanya, maka akan terjadi penampilan akhir berupa : ketidaknyamanan, overstress,
kelelahan, kecelakaan, cedera, rasa sakit, penyakit, dan tidak produktif
2. Bila tuntutan tugas lebih rendah daripada kemampuan seseorang atau kapasitas
kerjanya, maka akan terjadi penampilan akhir berupa : understress, kebosanan,
kejemuan, kelesuan, sakit, dan tidak produktif
3. Agar penampilan menjadi optimal maka perlu adanya keseimbangan dinamis antara
tuntutan tugas dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga tercapai kondisi dan
lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan produktif

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


332
PEM Akamigas
Ke l o m p o k Ka j i a n Energi Untuk Negeri
B i d a n g E rgo n o m i
Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana
Faal Kerja
meneliti energi manusia yang
dikeluarkan dalam suatu pekerjaan 01
yang bertujuan untuk perancangan
sistem kerja yang dapat meminimasi Anthropometri
konsumsi energi yang dikeluarkan saat berhubungan dengan pengukuran dimensi
bekerja. 02 tubuh manusia untuk digunakan dalam
perancangan peralatan dan fasilitas sehingga
Biomekanika sesuai dengan pemakainya.
berhubungan dengan mekanisme tubuh
dalam melakukan suatu pekerjaan,
misalnya keterlibatan otot manusia
dalam bekerja dan sebagainya. 03 Penginderaan
kaitannya dengan masalah penginderaan
manusia, baik indera penglihatan, penciuman,
perasa dan sebagainya.
Psikologi Kerja
berkaitan dengan efek psikologis dan 04
suatu pekerjaan terhadap pekerjanya, 05
misalnya terjadinya stres dan lain
sebagainya.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


333
PEM Akamigas
P R I N S I P E RG O N O M I Energi Untuk Negeri

2 Prinsip Kognitif

1 Prinsip Fisikal

3 Manusia (Internal dan Eksternal)

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


334
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
1 Prinsip Fisikal

Menciptakan lingkungan yang menyenangkan

Jadikan segala sesuatu mudah


untuk dijangkau Meminimalkan contact stress

Bekerja dengan tinggi yang Memberikan jarak ruang, mobilisasi,


sesuai/cocok merubah postur/posisi dan akses

Bekerja dengan postur yang


sesuai Meminimalkan kepenatan/keletihan

Mengurangi pengeluaran tenaga dan pengulangan yang berlebihan

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


335
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
2 Prinsip Kognitif

Membuat redundansi, mis: warna yang


berbeda, cetak tebal, miring, dll
Adanya standardisasi
Memberikan image/gambaran yang jelas
Membuat stereotipe dan dan stimulan yang bervariasi sesuai dengan
pola/pattern keadaan
Menyajikan informasi pada level yang tepat
Menghubungkan aksi dengan persepsi secara detail

Mempermudah pemaparan
suatu informasi dan umpan balik
secara cepat/seketika

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


336
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri
3 Manusia (Internal dan Eksternal)

Faktor Somatis :
sex, umur, ukuran tubuh,
Jenis Pekerjaan
kondisi kesehatan, status gizi,
ras, status kesehatan, nutrisi, Peralatan
kesegaran jasmani,
pendidikan, ketrampilan INTERNAL Bahan Baku
DAN
EKSTERNAL Proses Produksi
Faktor Psikis : Pembagian Jam Kerja
kepercayaan, motivasi,
keinginan, kepuasan, dll Lingkungan Kerja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


337
PEM Akamigas
A S P E K E RG O N O M I Energi Untuk Negeri

Manusia
Human Centered Design (HCD) atau
Perancangan berpusat pada manusia
berdasarkan pada karakter - karakter
manusia (faktor internal dan eksternal)
yang akan berinteraksi dengan produknya
Anthropometri menjadi patokan dalam penataan suatu
pengukuran yang sistematis terhadap produk yang ergonomis.
ukuran dan bentuk tubuh manusia untuk
rancang bangun ukuran alat kerja yang
ergonomik sehingga menentukan sikap,
gerak dan posisi kerja tenaga kerja. Sikap Tubuh dalam Bekerja
Hubungannya akan menentukan efisiensi,
efektivitas dan produktivitas kerja, selain
SOP (Standard Operating Procedures)
yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan
yang akan memberikan rasa nyaman,
aman, sehat dan selamat dalam bekerja

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


338
PEM Akamigas
A S P E K E RG O N O M I Energi Untuk Negeri

• INDICATORS OF NEED FOR ERGONOMIC ATTENTION:


• BANYAK PRODUK YANG DITOLAK DALAM PENGOPERATION
• PEKERJA MEMBUAT BANYAK KESALAHAN
• BANYAK BAHAN YANG TERBUANG
• JUMLAH KARYAWAN YANG KELUAR BANYAK
• PEKERJA MENGELUH TENTANG PERSYARATAN KERJA
• ABSEN TERLALU TINGGI
• OUTPUT PRODUKSI SANGAT RENDAH
• TERJADI BANYAK KECELAKAAN ATAU HAMPIR TERJADI KECELAKAAN
• PEKERJA SERING KE TOILET
• KUALITAS PRODUK RENDAH
• WAKTU DALAM PELATIHAN TERLALU LAMA
• PEKERJA SERING AMBIL ISTIRAHAT
• TERLALU BANYAK MENGAMBIL WAKTU UNTUK ISTIRAHAT ATAU HAL2 PRIBADI
• ADA KETERBATASAN DARI UKURAN TUBUH, JENIS KELAMIN, USIA ATAU KEADAAN FISIK DALAM BEKERJA
• MINTA DIPINDAHKAN KEPEKERJAAN LAIN
• STANDARD PRODUKSI TIDAK DAPAT TERCAPAI/PEKERJA SERING TIDAK DITEMPAT
• WAKTU ISTIRAHAT DIAMBIL TERLALU LAMA
www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas
339
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

KEKUATAN OTOT DIHUBUNGKAN DENGAN USIA DAN JENIS KELAMIN

100

90

PRIA
80
KELAMIN
JENIS

70

60
WANITA
50

40
20 30 40 50 60 USIA

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


340
PEM Akamigas
Kebutuhan oksigen pada saat Energi Untuk Negeri
maupun sesudah kerja
Max. Aerobic Capacity

steady state Job Demands

Oxygen
Uptake
or
Heart Rate Oxygen Deficit Oxygen Debt
Recovery

Basal
Rate

Start Work End Work


Time

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


341
PEM Akamigas
FAKTOR2 YANG BERPERAN PADA Energi Untuk Negeri
KEMAMPUAN MANUAL HANDLING

- WORK CHARACTERISTICS: - MATERIAL CHRACTERISTICS


* USIA * BERAT BENDA
* JENIS KELAMIN * BENTUK DAN KEKERASAN
* MOTIVASI * PENYEBARAN BERAT BEBAN
* KONDISI FISIK * ADANYA TEMPAT PEGANG DSB

- KARAKTERISTIK TUGAS - PENGORGANISASIAN PEKERJAAN


* REACH REQUIREMENTS * SIKLUS ISTIRAHAT – KERJA TRAINING, SELEKSI DSB
* FREQUENCY OF HANDLING * JOB ROTATION DSB.
* DURATION DSB.

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


342
PEM Akamigas
HUB ERGONOMI DENGAN K3 Energi Untuk Negeri
• Mengubah keadaan tidak selamat, tidak sehat dan tidak nyaman menjadi selamat, sehat dan nyaman dengan
ergonomic
• Karena Safety and Health berkaitan erat dengan manusia, maka ERGONOMI merupakan hal yang tak terhindarkan
• Dengan ERGONOMI kita dapat mengembangkan sistem-sistem yang aman, sehat dan nyaman yang human-centered

Tidak selamat Selamat

Tidak sehat Sehat

Tidak nyaman Nyaman


ergonomi

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


343
PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

MOTTO :
TAKES
one minute to write a safety rule
one hour to hold a safety meeting
one week to plan a safety program
one month to print it in operating
one year to win a safety award
one life time to make a safe worker

BUT IT TAKES ONLY


One second to destroy it all with an accident

www.akamigas.ac.id @PEM Akamigas @PEM Akamigas pem@akamigas.esdm.go.id @PEM Akamigas


344

Anda mungkin juga menyukai