Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN RESIKO

No. Dokumen No. Revisi Halaman

0 1/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit
STANDAR PT. Parahita Prima Sentosa
PROSEDUR
OPERASIONAL 31 Oktober 2020

Sufiana Bachtiar
Direktur Utama
PENGERTIAN 1. Identifikasi Bahaya.
Adalah tahapan dari manajemen resiko yang dilakukan untuk
mengetahui jenis bahaya yang ada dalam suatu kegiatan
tertentu.
2. Analisa Bahaya.
Adalah tahapan dari manajemen resiko yang dilakukan untuk
mengetahui jenis resiko yang dapat terjadi dari bahaya yang
sudah teridentifikasi.
3. Evaluasi Resiko.
Adalah tahapan dari manajemen resiko yang dilakukan untuk
mengetahui akibat dari resiko terhadap manusia, alat dan
lingkungan.
a. Pengendalian Resiko.
Adalah suatu tahapan dari manajemen resiko yang dilakukan
untuk mengendalikan resiko yang ada sehingga tidak
menimbulkan kerugian.
b. Monitoring dan Evaluasi.
Adalah tahapan dari manajemen resiko yang dilakukan secara periodik
untuk memantau efektifitas tindakan pengendalian yang dilakukan

TUJUAN Sebagai pedoman dalam melakukan Manajemen Resiko di


tempat kerja sehingga diharapkan dapat :
1. Mencegah atau mengurangi :
1.1. Cidera pada pekerja.
1.2. Gangguan pada kesehatan
1.3. Polusi dan hazard.
1.4. Penghentian aktifitas perusahaan.
1.5. Kecelakaan kerja.
2. Membuat dan mengevaluasi tentang :
2.1. Kebijakan K3.
2.2. Kepatuhan terhadap perundangan dan peraturan
K3.
2.3. Evaluasi dan analisa semua kecelakaan.
2.4. Good houskeeping.
MANAJEMEN RESIKO
No. Dokumen No. Revisi Halaman

0 2/2

2.5. Kontrol bahaya kesehatan.


2.6. Pelayanan kesehatan kerja.
2.7. Penyediaan alat pelindung diri bagi pekerja.
2.8. Keberadaan tenaga ahli K3.
2.9. Penggunaan dan pelaksanaan pedoman dan
manual K3.
2.10. Peraturan K3 bagi kontraktor dan
pelaksanaannya.

KEBIJAKAN 1. Permenaker RI No. Per.05/Men/1996, tentang Sistim


Manajemen K3.
1. Risk Manajemen, Australian/New Zealand Standard;
AS/NZS 4360:1995.
2. ISO 9001 : 2000, Klausa 6.3. dan 6.4.
3. PM/K3/K4/001/08.

Anda mungkin juga menyukai