Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2

“PPL FREQUENCY SYNTHESIZER”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ELSA R.D BR SINGARIMBUN


KELAS : TK-5A
NIM : 1905061011
LAPORAN KE : 1 (MODUL 1)

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
TA 2020/2021

1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................................3
SINTESA FREKUENSI PLL ..................................................................................................................4
I. TUJUAN ........................................................................................................................... 4
II. DASAR TEORI ................................................................................................................ 4
III. ALAT DAN BAHAN ....................................................................................................... 6
IV. LANGKAH KERJA ........................................................................................................ 7
Percobaan I ...............................................................................................................................................7
Percobaan 2 ...............................................................................................................................................8
Percobaan 3 ...............................................................................................................................................8
Percobaan 4 ...............................................................................................................................................9
Percobaan 4 ...............................................................................................................................................9
Percobaan 5 ...............................................................................................................................................9
Percobaan 6 ...............................................................................................................................................9
V. DATA PERCOBAAN .................................................................................................... 10
Tabel 5-1. Pengukuran frekuensi referensi ..........................................................................................10
Tabel 5-2 Karakteristik tegangan masukan vs frekuensi keluaran VCO .........................................11
Tabel 5-3 Karakteristik tegangan masukan vs frekuensi keluaran VCO (VR2terhubung) ....12
Tabel 5-5. Pengukuran fin/fout.................................................................................................................13
Tabel 5-6. Frekuensi Pembanding Fasa (Phase Comparator) ............................................................13
Tabel 5-7 Sintesa Frekuensi dengan Pengubah Frekuensi (Converter Frequency) .......................14
VI. ANALISA ...................................................................................................................... 15
VII. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 16
VIII. TUGAS DAN JAWABAN ........................................................................................... 16

2
LEMBAR PENGESAHAN

No Percobaan : 01/Lab.PraktikumDasar Telekomunikasi/LTK III/TK -5A/2020

JudulPercobaan : PPL FREQUENCY SYNTHESIZER

NamaPraktikan : Elsa R.D Br Singarimbun

NIM : 1905061011

Kelas : TK-5A

TanggalPercobaan : 31 Agustus 2021 – 07 September 2021

TanggalPenyerahan : 07 September 2021

Dosen : 1. Ir. IndraYadi, MT

2. TutiAdi Tama Nst,ST, MT

Dosen Dosen

(Ir. IndraYadi, MT ) (TutiAdi Tama Nst,ST, MT)

3
SINTESA FREKUENSI PLL

I. TUJUAN

1. Untuk mempelajari prinsip prinsip dari sintesiser frekuensi.


2. Untuk mengukur karakteristik dari sintesiser frekuensi.

II. DASAR TEORI

Prinsip dasar Phase Loop Locked (PLL) ditunjukkan oleh gambar 1, dua buah
sinyal yang diberikan ke detektor fasa dikatakan memiliki frekuensi yang sama bila
beda fasa antara keduanya selalu tetap. Bila misalnya frekuensi VCO berubah maka
beda fasa antara osilator Kristal dan VCO akan berubah. Perubahan beda fasa iní
kemudian oleh detektor fasa dikonversi menjadi perubahan tegangan error. Tegangan

Gambar 1. Prinsip dasar PLL

error berupa deretan pulsa-pulsa ini kemudian dilewatkan kerangkaian Low Pass
Filter sehingga menjadi tegangan DC yang benar-benar rata. Selanjutnya perubahan
tegangan DC yang sudah rata ini diberikan pada varaktor sehingga frekuensi VCO
kembali seperti semula. Dengan cara ini maka frekuensi VCO akan "terkunci"
(locked) dan selalu sama dengan frekuensi osilator kristal. Berhubung osilator Kristal
sangat stabil maka frekuensi VCO dengan sendirinya akan ikut stabil. Inilah prinsip
kerja PLL.

Dalam gambar 2, frekuensi referensi (fr) berasal dari osilatbr kristal


yang telah dibagi (oleh rangkaian pembagi frekuensi) dengan bilangan pembagi R

4
Sementara itu, sebelum dibandingkan dengan frekuensi referensi (fr), frekuensi output
VCO (f0) juga dibagi dengan bilangan pembagi N. Pada saat sistem PLL ini dalam
keadaan terkunci (locked) maka fr = 10/N atau dengan kata lain :

Gambar 2..Blok diagram sistem PLL

fo= N.fr (1)

Berdasarkan persamaan ini maka fo akan mudah dibuat variabel dengan


mengubah besarnya bilangan N. Dimana N adalah bilangan bulat dan fr adalah satuan
terkecil dari perubahan fo. Satuan terkecil ini sering disebut step. dengan demikian
mudah didihitung. N adalah bilangan bulat, bukan pecahan, dan N bisa bernilai I
hingga tak berhingga. Dalam praktek umumnya N ditentukan oleh lebar frekuensi
kerja VCO, karena tidak ada VCO yang mampu bekerja pada frekuensi nol hingga tak
berhingga.

Lebar frekuensi VCO ditentukan olch karakteristik varaktor yang digunakan.


Nilai kapasitansi varaktor dalam PLL ditentukan oleh tegangan error yang dihasilkan
detektor fasa yang besarnya berkisar antara 0 - 5 volt, mengingat detektor fasa
umumnya dibangun dari TTL (Transitor Transistor Logic) yang beroperasi pada
tegangan 5 volt. Variasi tegangan error ini akan menentukan lebar frekuensi kerja
VCO. Terkadang variasi tegangan 0- 5 volt sering dirasa kurang. Untuk mendapatkan
variasi tegangan yang lebih lebar (misalnya 0-15 volt) dibutuhkan sebuah DC
Amplifier schingga akan diperoleh frekuensi kerja VCO yang lebih lebar.

5
Dalam bahasa ninialah percobaan menggunakan modul KL-93005 yaitu
membahas mengenai frequency synthesizer. Frequency synthesizer sendiri merupakan
suatu sumber frekuensi (frequency source) yang frekuensi outputnya sama dengan
frekuensi input dikalikan suatu bilangan integer tertentu. Di dalam frequency
synthesizer ini, tersusun beberapa blok rangkaian, antara lain PLL (phase looked
loop), VCO (voltage controlled oscillator), phase detector dan divide-N counter
(rangkaian counter pembagi N).

Berdasarkan persamaan 1, f0 mudah diubah variabel dengan mengubah


bilangan N, dimana N adalah bilangan bulat dan fr adalah satuan terkecil dari
perubahan f0. Satuan terkecil sering disebut step. Contoh perhitungan :

Bila fr = 100 kHz, maka f0 = N x 100 kHz

fr = 10 kHz, maka f0 = N x 10 kHz

Rangkaian modul KL. 93005 frequency synthesizer ditunjukkan oleh Gambar


3 berikut.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Modul KL 92001

2. Modul KL 92005

3. Osiloskop dual trace

6
Gambar 3 Modul PLL Frequency Synthesizer (KL 92005)

IV. LANGKAH KERJA


Percobaan I
1. Untuk membangun sebuah tipe sintesis frekuensi, bagian sirkuit berikut ini,

diperlukan:

a. Bagian reference frequency

b. Bagian PLL

c. Bagian devide by n device

2. Pengukuran frekuensi referensi

7
a. Letakkan jumper pada posisi 2

b. Gunakan osiloskop, ukur dan catat gelombang dan frekuensinya pada titik

uji di tabel 5-1

(Peragaan praktek ditunjukkan oleh video, Percobaan 1, langkah 1, dan langkah 2)

Percobaan 2

1. Pindahkan jumper dari posisi 2, dengan daya mati, atur VRI = 10 KΩ danVR2 = 1,4

ΜΩ menggunakan multimeter.

2. Letakkan jumper di posisi 3 dan 6. Hidupkan daya 0 - 15 VDC dan KL 92001 pada

TPó (VCO IN), Ukur dan catat gelombang dan frekuensi untuk tegangan masukan

dc yang berbeda di Tabel 5-2.

3. Tandai tegangan VCO karakteristik frekuensi pada gambar 3 cocokkan dengan

hasil di tabel 2

4. Karakteristik tegangan frekuensi plot VCO pada gambar sesuai hasil pada Tabel 2.

5. Tempatkan jumper pada posisi 7 (terhubung dengan VR2) Ulangi langkah (2) dan

(3), catat hasilnya pada Tabel 5-3

Percobaan 3

1. Letakkan jumper di posisi 2, 3, 6, 7 dan 11

2. Ukur dan catat frekuensi pada TP4, TP8 dan OUT untuk variasi harga BCD di

3. Pindahkan jumper dari posisi 3 ke posisi 4, ulangi langkah 2

4. Pindahkan posisi jumper dari posisi 4 ke posisi 5, ulangi langkah 3

Tabel 5-4.

Pindahkan jumper dari posisi 3 ke posisi 4, ulangi langkah 2.

Pindahkan posisi jumper dari posisi 4 ke posisi 5, ulangi langkah 3

8
Percobaan 4

1. Letakkan jumper di posisi 2, 3, 6, 7 dan 11.

2. Ukur dan Catat frekuensi pada U10 pin 4(fin), TP7 (fout), dan TP8 untuk

variasi harga BCD di tabel 5-5.

3. Pindahkan jumper dari posisi 3 ke posisi 4, ulangi langkah 2.

4. Pindahkan jumper dari posisi 4 ke posisi 5, ulangi langkah 2.

Percobaan 4
1. Letakkan jumper di posisi 2, 3, 6, 7 dan 11.
2. Ukur dan Catat frekuensi pada U10 pin 4(fin), TP7 (fout), dan TP8 untuk variasi
harga BCD di tabel 5-5.
3. Pindahkan jumper dari posisi 3 ke posisi 4, ulangi langkah 2.
4. Pindahkan jumper dari posisi 4 ke posisi 5, ulangi langkah 2.
Percobaan 5
1. Letakkan jumper pada posisi 2, 3, 6, 7, 8 dan 12
2. Ukur dan catat hasil frekuensi pada OUT U7, pin 1 dan OUT U7, pin 12 untuk variasi harga
BCD menurut tabel 15-6.
3. Bandingkan sinyal U7, pin 1 dengan OUT dan catat pergeseran fasa sinyal U7, pin 1 pada
tabel 15-6
4. Bandingkan sinyal U7, pin 12 dengan OUT dan catat pergeseran fasa sinyal U7, pin 12 pada
tabel 15-6
5. Pindahkan jumper dari posisi 3 ke 4, ulangi langkah 4.
6. Pindahkan jumper dari posisi 4 ke 5, ulangi langkah 4.

Percobaan 6
1. Letakkan jumper pada posisi 2, 5, 6, 7, 10, dan 13
2. Ukur dan catat frekuensi pada OUT (fo) dan U11, pin 5 untuk variasi harga BCD pada tabel
5-7.

9
V. DATA PERCOBAAN
Tabel 5-1. Pengukuran frekuensi referensi

Test Point Frekuensi BentukGelombang

TP2 1,002 MHz

TP1 100,1 kHz

U2 pin 12 10,00 kHz

U1 pin 12 1,001 kHz

TP4 500,0 Hz

10
Tabel 5-2 Karakteristik tegangan masukan vs frekuensi keluaran VCO

TP 6
Input
dc OUT
Volta
Output waveform
ge 6
(V) &frequency (kHz) f= 66,32

2.5 7
f= 66,40 f= 66,45

8 f= 66,46
3
f= 66,32

4 9 f= 66,26
f= 66,15

5 10
f= 66,30 f= 66,28

11
Tabel 5-3 Karakteristik tegangan masukan vs frekuensi keluaran VCO (VR2
terhubung)
Frekunesi Frekuensi Frekuensi
Posisi Setting Nilai
TP4 TP8 OUT
Jumper BCD (Hz) (Hz) (kHz)
001 500 497,5 10
002 500 500 20
3 003 500 498 30
004 500 498 40
005 500 498 50
010 500 503 100
020 500 501 202,6
030 500 501,3 300
4
040 500 499,5 411,7
050 500 494 506,8
055 500 498 550,8
060 500 496 99
065 500 975 807,5
070 500 497 92,20
075 197000 198 4,127
5 080 208000 79,6 31,26
085 79580 180,2 3,572
090 10511 121,2 1,408
095 11450 498,3 949
100 11400 498,5 100

12
Tabel 5-5. Pengukuran fin/fout

Posisi Jumper Setting Nilai Frek. U10, pin 4, Frek. TP7 Frekuensi TP8
BCD fin (kHz) fout (kHz) (kHz)
001 8,37 65,19 32
005 12,40 13,18 6,57
015 12,32 11,62 2,19
025 8,32 14,36 1,30
3
035 65,67 12,56 0,939
045 65 25,13 0,730
055 53,34 18,86 0,505
065 16 18,86 0,500
075 56,67 0,436 0,4386
085 76,26 0,418 0,5058
4
095 90,91 0,5012 0,4945
100 99,57 0,6128 0,4905
200 100,8 0,1258 0,497
300 246,7 0,9222 0,661
400 300 0,9565 0,501
5 500 387 0,7866 0,499
600 503,1 0,7855 0,494
700 606,7 0,7444 0,502
800 706,1 0,7726 0,497

Tabel 5-6. Frekuensi Pembanding Fasa (Phase Comparator)


Posisi Jumper Setting Nilai Frekunesi TP4 Frekuensi TP8 Frekuensi OUT
BCD (Hz) (Hz) (kHz)
001 500 497,5 10
002 500 500 20
3 003 500 498 30
004 500 498 40
005 500 498 50
010 500 503 100
4 020 500 501 202,6
030 500 501,3 300
13
040 500 499,5 411,7
050 500 494 506,8
055 500 498 550,8
060 500 496 99
065 500 975 807,5
070 500 497 92,20
075 197000 198 4,127
5 080 208000 79,6 31,26
085 79580 180,2 3,572
090 10511 121,2 1,408
095 11450 498,3 949
100 11400 498,5 100

Tabel 5-7 Sintesa Frekuensi dengan Pengubah Frekuensi (Converter Frequency)


Frekuensi OUT Frekuensi U11, pin 15
Setting Nilai BCD
(kHz) (kHz)
300 99,33 5,55
301 99,25 5,23
302 99,25 5,23
303 99,48 5,21
304 99,37 5,20
305 99,36 5,21
306 99,36 5,20
307 99,24 5,19
308 99,21 5,15
309 99,21 5,12
310 99,18 5,15
311 99,09 5,13
312 99,06 5,08
313 99,04 5,04

14
VI. ANALISA
Dalam penerima radio FM, dijumpai ketidakstabilan frekuensi pada Local Oscillator berupa
interfrensi dari frekuensi radio pemancar lain. Hal ini diperlukannya sistem pengunci frekuensi
yang dapat mengunci frekuensi relasi antara frekuensi referensi dengan gelombang frekuensi
yang dihasilkan VCO. Sistem pengunci tersebut yaitu sistem Phase Locked Loop, dengan
sistem kerjanya membandingkan sinyal referensi dengan sinyal masukan yang dikontrol oleh
pendeteksi fasa. Sehingga sistem PLL akan memodulasi frekuensi menjadi lebih stabil pada
frekuensi osilasinya dan tidak terganggu frekuensi lainnya.
Secara teori phase locked loop adalah loop umpan balik dengan detektor phase (pencampur
yang digunakan dengan cara yang khusus), sebuah low pass filter, sebuah penguat dan sebuah
voltage controlled oscillator (VCO). Dalam hal ini keluaran memberikannya kembali tegangan
dan membandingkannya dengan inputannya, atau dengan kata lain PLL memberikan kembali
frekuensi dan membandingkannya dengan frekuensi yang datang. Hal ini memungkinkan VCO
menguji keadaan frekuensi yang masuk. Pada rangkaian VCO, jika sinyal input lemah
kemudian terganggu oleh noise, maka PLL akan mengunci sinyal dan menghasilkan sinyal
keluaran yang kuat tanpa berubahnya frekuensi aslinya. Dalam keadaan ini perbandingan sinyal
terhadap noise diperkuat karena PLL juga melakukan penyaringan noise diluar jangkauan
penangkapannya sehingga menghasilkan sinyal pemodulasi. Rangkaian PLL menggunakan dua
jenis osilator dalam menghasilkan frekuensi keluaran yang stabil dan mudah diubah variable
tegangannya yaitu Kristal dan VCO. Sistem kerjanya yaitu membagi frekuensi VCO kemudian
membandingkan dengan frekuensi referensi dari osilator Kristal.
Sebuah osilator yang diatur dengan tegangan VCO membangkitkan frekuensi keluaran akhir
Fout, dan dirancang sedemikian sehingga dapat ditala pada seluruh cakupan yaitu dari
frekuensi minimum sampai frekuensi maksimum yang dikehendaki. Keluarannya langsung
diumpankan ke beban atau Fout dan juga digunakan untuk mendorong suatu penghitung biner
(binary counter) yang dapat diprogram (Frequency Divider, Prescaler.) Fungsinya yaitu sebagai
pembagi frekuensi (N, di mana N adalah bilangan yang diprogramkan kedalam counter itu).
Keluaran counter adalah sebuah gelombang persegi pada frekuensi pedoman yang merupakan
masukan kedua ke rangkaian pembanding-fasa (phase-comparator)
Sinyal yang datang adalah satu input untuk detektor phase; sinyal VCO yang kembali
merupakan sinyal input lain. Output pencampur menggerakkan low pass filter, yang outputnya
diperkuat dan dipakai pada VCO.Mula-mula frekuensi VCO dekat dengan frekuensi yang
datang. Karena output pencampur adalah sebuah nada denyut (sinyal frekuensi yang rendah),
hal ini menyebabkan frekuensi VCO berubah sampai menjadi sama dengan frekuensi yang
datang. Pada titik ini output dari pencampur adalah tegangan Direct Current (DC), sebanding
dengan perbedaan fase antara sinyal VCO dan sinyal yang datang. Tegangan DC yang
diperkuat inilah yang mengendalikan frekuensi VCO, menjaganya tetap terkunci terhadap
frekuensi yang baru masuk sehingga dijadikan dasar dari pesintesis frekuensi atau Frequency
Synthesizer.Pesintesis frekuensi yang dikenal dengan Frequency Synthesizer merupakan
penghasil frekuensi yang berubah-ubah dari suatu frekuensi referensi yang tetap.

Karakteristik tegangan masukan vs frekuensi keluaran VCO


Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa nilai frekuensi
keluaran VCO berbanding lurus dengan nilai tegangan input VCO. Namun perbedaan terlihat
jelas pada nilai frekuensi keluaran saat nilai kapasitor diganti, sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa semakin kecil nilai kapasitor yang dipakai pada VCO, maka nilai frekuensi
keluaran yang dihasilkan akan semakin besar. Sementara nilai frekuensi dari ketiga percobaan
yang dilakukan berbeda ketika dipasang VR1 dan ketika dipasang VR1-VR2, perbedaannya
yang jelas terlihat pada rentang 0-1 Vdc, nilai pada kondisi ini memiliki perbedaan yang cukup
tinggi dibandingkan dari rentang lainnya. Hal ini mungkin terjadi karena saat hanya diberikan
15
VR1 dan inputan VCO saja belum mampu membangkitkan frekuensi keluaran, walaupun ada
nilainya terlalu kecil. Berbeda dengan saat diberi tambahan VR2, karena ada tambahan
tegangan dari pin 12 maka VCO mampu membangkitkan frekuensi keluaran.

Frekuensi Pembanding Fasa (Phase Comparator)


Phase Detector (PD) digunakan untuk frekuensi dengan sinyal yang sama. Dalam hal ini
sistem kerjanya membandingkan fasa keluaran PLL dengan fasa sinyal referensi.Keluaran PD
adalah tegangan DC yang nilai besarannya tergantung dari perbedaan fasa antara kedua sinyal
masukan.Misalkan terjadi pencampuran dengan frekuensi-frekuensi masukan sebesar 50 kHz
dan 50 kHz.Dalam pencampuran ini maka frekuensi selisihnya bernilai 0 yang menunjukkan
sinyal dc. Hal ini menunjukkan bahwa ketika frekuensi-frekuensi masukannya sama, sinyal
yang keluar dari pencampur adalah tegangan dc. TP4 dan TP8 merupakan keluaran dari sumber
frekuensi referensi yang akan menjadi inputan phase comparator PLL dan keluaran dari phase
comparator inilah yang akan menjadi inputan bagi VCO. Karena TP4 dan TP8 adalah keluaran
dari rangkaian pembagi frekuensi, maka seharusnya nilai keduanya adalah sama dan apabila
berbeda, tingkat perbedaannya haruslah kecil. Seperti yang terlihat pada data pengamatan,
walau terdapat perbedaan antara nilai TP4 dan TP8, perbedaannya tidak terlalu besar.
Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh, nilai frekuensi output akan semakin besar seiring
dinaikannya nilai set value dan perbandingan nilai input phase comparator adalah sama atau
mendekati sama.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN


1. PLL Synthesizer dapat dirancang untuk menstabilkan frekuensi keluaran VCO dari perubahan
suhu, hembusan angin yang menyebabkabkan peubahan karakteristik komponn yang dipakai.
2. PLL dapat dirancang untuk mensintsiskan frekuensi keluaran VCO.

3. Frekuensi yang dihasilkan pada VCO dikendalikan oleh tegangan masukan yang dibiaskan
pada diode varaktor
4. semakin kecil nilai kapasitor yang dipakai pada VCO, maka nilai frekuensi keluaran yang
dihasilkan akan semakin besar

VIII. TUGAS DAN JAWABAN

1. Jelaskan fungsi, prinsip kerja dan rangkaian dasar suatu VCO


Jawab:
Voltage Controlled Oscillator atau yang umum kita kenal dengan VCO, adalah sebuah osillator
dimana bisa berubah-ubah nilai frekuensinya. Elemen penala tuning element adalah sebuah
varactor-dioda. VCO ditala melintasi band frekuensinya dengan memberikan tegangan dc murni
pada varactor-dioda untuk mengubah jaringan kapasitansi yang merupakan rangkaian osillator.
Fungsi VCO adalah menghasilkan sebuah sinyal dalam bentuk gelombang kotak atau gelombang
segi tiga..
Seperti kita tahu sifat dioda, bahwa kapasitansi peralihan pada junction dioda akan berkurang
bila tegangan reverse bertambah. Jadi bila kita mengubah-ubah nilai tegangan reverse maka nilai
kapasitansi sebuah varaktor akan berubah-ubah pula. Hal ini menyebabkan, bila sebuah varaktor
yang identik dengan sebuah kapasitor dirangkai dengan induktor secara paralel yang merupakan
rangkaian tala resonansi, maka frekuensi yang dihasilkanpun akan berubah-ubah. Pengontrolan
16
secara elektronik seperti diatas merupakan konsep dasar dari VCO.
Rangkaian dasar VCO

2. Sebut dan jelaskan 2 (dua) aplikasi PLL


JAWAB:
PLL mempunyai banyak penggunaan antara lain; penerima tv menggunakan PLL untuk
mensinkronkan ayunan (sweep) horizontal dan vertical. Penala (tuner) stereo FM menggunakan
PLL untuk memperbaiki penampilannya (performance). Dan karena keunggulan kekebalannya
terhadap derau (noise), PLL telah digunakan secara luas untuk mengikuti sinyal dan satelit.
Penggunaan lain meliputi frekuensi synthesizer, pembangkit (generator) FM, dan touchtone
telephone.

17

Anda mungkin juga menyukai