DISUSUN OLEH :
1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................................3
SINTESA FREKUENSI PLL ..................................................................................................................4
I. TUJUAN ........................................................................................................................... 4
II. DASAR TEORI ................................................................................................................ 4
III. ALAT DAN BAHAN ....................................................................................................... 6
IV. LANGKAH KERJA ........................................................................................................ 7
Percobaan I ...............................................................................................................................................7
Percobaan 2 ...............................................................................................................................................8
Percobaan 3 ...............................................................................................................................................8
Percobaan 4 ...............................................................................................................................................9
Percobaan 4 ...............................................................................................................................................9
Percobaan 5 ...............................................................................................................................................9
Percobaan 6 ...............................................................................................................................................9
V. DATA PERCOBAAN .................................................................................................... 10
Tabel 5-1. Pengukuran frekuensi referensi ..........................................................................................10
Tabel 5-2 Karakteristik tegangan masukan vs frekuensi keluaran VCO .........................................11
Tabel 5-3 Karakteristik tegangan masukan vs frekuensi keluaran VCO (VR2terhubung) ....12
Tabel 5-5. Pengukuran fin/fout.................................................................................................................13
Tabel 5-6. Frekuensi Pembanding Fasa (Phase Comparator) ............................................................13
Tabel 5-7 Sintesa Frekuensi dengan Pengubah Frekuensi (Converter Frequency) .......................14
VI. ANALISA ...................................................................................................................... 15
VII. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 16
VIII. TUGAS DAN JAWABAN ........................................................................................... 16
2
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 1905061011
Kelas : TK-5A
Dosen Dosen
3
SINTESA FREKUENSI PLL
I. TUJUAN
Prinsip dasar Phase Loop Locked (PLL) ditunjukkan oleh gambar 1, dua buah
sinyal yang diberikan ke detektor fasa dikatakan memiliki frekuensi yang sama bila
beda fasa antara keduanya selalu tetap. Bila misalnya frekuensi VCO berubah maka
beda fasa antara osilator Kristal dan VCO akan berubah. Perubahan beda fasa iní
kemudian oleh detektor fasa dikonversi menjadi perubahan tegangan error. Tegangan
error berupa deretan pulsa-pulsa ini kemudian dilewatkan kerangkaian Low Pass
Filter sehingga menjadi tegangan DC yang benar-benar rata. Selanjutnya perubahan
tegangan DC yang sudah rata ini diberikan pada varaktor sehingga frekuensi VCO
kembali seperti semula. Dengan cara ini maka frekuensi VCO akan "terkunci"
(locked) dan selalu sama dengan frekuensi osilator kristal. Berhubung osilator Kristal
sangat stabil maka frekuensi VCO dengan sendirinya akan ikut stabil. Inilah prinsip
kerja PLL.
4
Sementara itu, sebelum dibandingkan dengan frekuensi referensi (fr), frekuensi output
VCO (f0) juga dibagi dengan bilangan pembagi N. Pada saat sistem PLL ini dalam
keadaan terkunci (locked) maka fr = 10/N atau dengan kata lain :
5
Dalam bahasa ninialah percobaan menggunakan modul KL-93005 yaitu
membahas mengenai frequency synthesizer. Frequency synthesizer sendiri merupakan
suatu sumber frekuensi (frequency source) yang frekuensi outputnya sama dengan
frekuensi input dikalikan suatu bilangan integer tertentu. Di dalam frequency
synthesizer ini, tersusun beberapa blok rangkaian, antara lain PLL (phase looked
loop), VCO (voltage controlled oscillator), phase detector dan divide-N counter
(rangkaian counter pembagi N).
1. Modul KL 92001
2. Modul KL 92005
6
Gambar 3 Modul PLL Frequency Synthesizer (KL 92005)
diperlukan:
b. Bagian PLL
7
a. Letakkan jumper pada posisi 2
b. Gunakan osiloskop, ukur dan catat gelombang dan frekuensinya pada titik
Percobaan 2
1. Pindahkan jumper dari posisi 2, dengan daya mati, atur VRI = 10 KΩ danVR2 = 1,4
ΜΩ menggunakan multimeter.
2. Letakkan jumper di posisi 3 dan 6. Hidupkan daya 0 - 15 VDC dan KL 92001 pada
TPó (VCO IN), Ukur dan catat gelombang dan frekuensi untuk tegangan masukan
hasil di tabel 2
4. Karakteristik tegangan frekuensi plot VCO pada gambar sesuai hasil pada Tabel 2.
5. Tempatkan jumper pada posisi 7 (terhubung dengan VR2) Ulangi langkah (2) dan
Percobaan 3
2. Ukur dan catat frekuensi pada TP4, TP8 dan OUT untuk variasi harga BCD di
Tabel 5-4.
8
Percobaan 4
2. Ukur dan Catat frekuensi pada U10 pin 4(fin), TP7 (fout), dan TP8 untuk
Percobaan 4
1. Letakkan jumper di posisi 2, 3, 6, 7 dan 11.
2. Ukur dan Catat frekuensi pada U10 pin 4(fin), TP7 (fout), dan TP8 untuk variasi
harga BCD di tabel 5-5.
3. Pindahkan jumper dari posisi 3 ke posisi 4, ulangi langkah 2.
4. Pindahkan jumper dari posisi 4 ke posisi 5, ulangi langkah 2.
Percobaan 5
1. Letakkan jumper pada posisi 2, 3, 6, 7, 8 dan 12
2. Ukur dan catat hasil frekuensi pada OUT U7, pin 1 dan OUT U7, pin 12 untuk variasi harga
BCD menurut tabel 15-6.
3. Bandingkan sinyal U7, pin 1 dengan OUT dan catat pergeseran fasa sinyal U7, pin 1 pada
tabel 15-6
4. Bandingkan sinyal U7, pin 12 dengan OUT dan catat pergeseran fasa sinyal U7, pin 12 pada
tabel 15-6
5. Pindahkan jumper dari posisi 3 ke 4, ulangi langkah 4.
6. Pindahkan jumper dari posisi 4 ke 5, ulangi langkah 4.
Percobaan 6
1. Letakkan jumper pada posisi 2, 5, 6, 7, 10, dan 13
2. Ukur dan catat frekuensi pada OUT (fo) dan U11, pin 5 untuk variasi harga BCD pada tabel
5-7.
9
V. DATA PERCOBAAN
Tabel 5-1. Pengukuran frekuensi referensi
TP4 500,0 Hz
10
Tabel 5-2 Karakteristik tegangan masukan vs frekuensi keluaran VCO
TP 6
Input
dc OUT
Volta
Output waveform
ge 6
(V) &frequency (kHz) f= 66,32
2.5 7
f= 66,40 f= 66,45
8 f= 66,46
3
f= 66,32
4 9 f= 66,26
f= 66,15
5 10
f= 66,30 f= 66,28
11
Tabel 5-3 Karakteristik tegangan masukan vs frekuensi keluaran VCO (VR2
terhubung)
Frekunesi Frekuensi Frekuensi
Posisi Setting Nilai
TP4 TP8 OUT
Jumper BCD (Hz) (Hz) (kHz)
001 500 497,5 10
002 500 500 20
3 003 500 498 30
004 500 498 40
005 500 498 50
010 500 503 100
020 500 501 202,6
030 500 501,3 300
4
040 500 499,5 411,7
050 500 494 506,8
055 500 498 550,8
060 500 496 99
065 500 975 807,5
070 500 497 92,20
075 197000 198 4,127
5 080 208000 79,6 31,26
085 79580 180,2 3,572
090 10511 121,2 1,408
095 11450 498,3 949
100 11400 498,5 100
12
Tabel 5-5. Pengukuran fin/fout
Posisi Jumper Setting Nilai Frek. U10, pin 4, Frek. TP7 Frekuensi TP8
BCD fin (kHz) fout (kHz) (kHz)
001 8,37 65,19 32
005 12,40 13,18 6,57
015 12,32 11,62 2,19
025 8,32 14,36 1,30
3
035 65,67 12,56 0,939
045 65 25,13 0,730
055 53,34 18,86 0,505
065 16 18,86 0,500
075 56,67 0,436 0,4386
085 76,26 0,418 0,5058
4
095 90,91 0,5012 0,4945
100 99,57 0,6128 0,4905
200 100,8 0,1258 0,497
300 246,7 0,9222 0,661
400 300 0,9565 0,501
5 500 387 0,7866 0,499
600 503,1 0,7855 0,494
700 606,7 0,7444 0,502
800 706,1 0,7726 0,497
14
VI. ANALISA
Dalam penerima radio FM, dijumpai ketidakstabilan frekuensi pada Local Oscillator berupa
interfrensi dari frekuensi radio pemancar lain. Hal ini diperlukannya sistem pengunci frekuensi
yang dapat mengunci frekuensi relasi antara frekuensi referensi dengan gelombang frekuensi
yang dihasilkan VCO. Sistem pengunci tersebut yaitu sistem Phase Locked Loop, dengan
sistem kerjanya membandingkan sinyal referensi dengan sinyal masukan yang dikontrol oleh
pendeteksi fasa. Sehingga sistem PLL akan memodulasi frekuensi menjadi lebih stabil pada
frekuensi osilasinya dan tidak terganggu frekuensi lainnya.
Secara teori phase locked loop adalah loop umpan balik dengan detektor phase (pencampur
yang digunakan dengan cara yang khusus), sebuah low pass filter, sebuah penguat dan sebuah
voltage controlled oscillator (VCO). Dalam hal ini keluaran memberikannya kembali tegangan
dan membandingkannya dengan inputannya, atau dengan kata lain PLL memberikan kembali
frekuensi dan membandingkannya dengan frekuensi yang datang. Hal ini memungkinkan VCO
menguji keadaan frekuensi yang masuk. Pada rangkaian VCO, jika sinyal input lemah
kemudian terganggu oleh noise, maka PLL akan mengunci sinyal dan menghasilkan sinyal
keluaran yang kuat tanpa berubahnya frekuensi aslinya. Dalam keadaan ini perbandingan sinyal
terhadap noise diperkuat karena PLL juga melakukan penyaringan noise diluar jangkauan
penangkapannya sehingga menghasilkan sinyal pemodulasi. Rangkaian PLL menggunakan dua
jenis osilator dalam menghasilkan frekuensi keluaran yang stabil dan mudah diubah variable
tegangannya yaitu Kristal dan VCO. Sistem kerjanya yaitu membagi frekuensi VCO kemudian
membandingkan dengan frekuensi referensi dari osilator Kristal.
Sebuah osilator yang diatur dengan tegangan VCO membangkitkan frekuensi keluaran akhir
Fout, dan dirancang sedemikian sehingga dapat ditala pada seluruh cakupan yaitu dari
frekuensi minimum sampai frekuensi maksimum yang dikehendaki. Keluarannya langsung
diumpankan ke beban atau Fout dan juga digunakan untuk mendorong suatu penghitung biner
(binary counter) yang dapat diprogram (Frequency Divider, Prescaler.) Fungsinya yaitu sebagai
pembagi frekuensi (N, di mana N adalah bilangan yang diprogramkan kedalam counter itu).
Keluaran counter adalah sebuah gelombang persegi pada frekuensi pedoman yang merupakan
masukan kedua ke rangkaian pembanding-fasa (phase-comparator)
Sinyal yang datang adalah satu input untuk detektor phase; sinyal VCO yang kembali
merupakan sinyal input lain. Output pencampur menggerakkan low pass filter, yang outputnya
diperkuat dan dipakai pada VCO.Mula-mula frekuensi VCO dekat dengan frekuensi yang
datang. Karena output pencampur adalah sebuah nada denyut (sinyal frekuensi yang rendah),
hal ini menyebabkan frekuensi VCO berubah sampai menjadi sama dengan frekuensi yang
datang. Pada titik ini output dari pencampur adalah tegangan Direct Current (DC), sebanding
dengan perbedaan fase antara sinyal VCO dan sinyal yang datang. Tegangan DC yang
diperkuat inilah yang mengendalikan frekuensi VCO, menjaganya tetap terkunci terhadap
frekuensi yang baru masuk sehingga dijadikan dasar dari pesintesis frekuensi atau Frequency
Synthesizer.Pesintesis frekuensi yang dikenal dengan Frequency Synthesizer merupakan
penghasil frekuensi yang berubah-ubah dari suatu frekuensi referensi yang tetap.
3. Frekuensi yang dihasilkan pada VCO dikendalikan oleh tegangan masukan yang dibiaskan
pada diode varaktor
4. semakin kecil nilai kapasitor yang dipakai pada VCO, maka nilai frekuensi keluaran yang
dihasilkan akan semakin besar
17