Anda di halaman 1dari 9

PLL MULTIPLIER

Tujuan Percobaan:
1. Mempelajari fungsi prinsip kerja rangkaian sederhana PLL
2. Dapat menjelaskan prinsip kerja tiap blok dari blok diagram PLL
3. Dapat menjelaskan prinsip kerja rangkaian PLL sebagai pengali (multiplier)
frekuensi

Diagram Blok Rangkaian PLL

Frekuensi Detektor Low


Referensi fasa Pass
100 kHz Filter

Voltage
F / F/N
Control
Pembagi
Oscillator
Frekuensi
(VCO)
Komponen yang diperlukan
1 Power Supply, ± 15V, 2A

1 Function Generator

1 Osiloskop

1 Modul PLL Multiplier

1 Resistor 10 kΩ

Pendahuluan
Berbagai cara dilakukan untuk melakukan perkalian frekuensi seperti
harmonic multiplier (pengaliharmonik) dengan menggunakan rangkaian tidak liner
yang kemudian frekuensi yang diinginkan difilter dengan sebuah pass filter (BPF).
Metode lain untuk melakukan perkalian frekuensi adalah dengan menggunakan
PLL Multiplier yang akan dilakukan pada percobaan kali ini.

PLL atau “Phase Locked Loop” merupakan rangkaian yang sangat penting
dalam telekomunikasi. Blok diagram dasar dari PLL dapat dilihat pada gambar
berikut.

Freq. tracking

F2 F1
VCO Detektor Frekuensi
V2 fasa V1 Referensi

V = f (φ)

[V=f(φ) – [V=f(α)]
K1 Input
+
Control
Pengendali deviasi V=f(α)
Frekuensi osilator dari VCO, diatur oleh output pengendalinya. Perbedaan
antara frekuensi F1 dan F2 akan menghasilkan variable control dan akan langsung
ke kontroler atau saat input control Vα ada. Karena itu Vα akan masuk ke titik
penjumlah (summing point) untuk menghasilkan viasi kontroler dan seterusnya
masuk ke kontroler. Selanjutnya kontroler akan mengatur VCO sampai frekuensi
tracking (penjejak) sama dengan frekuensi referensi.

Detector Fasa “Exclussive – OR”


Detector ini terdiri dari rangkaian logic Ex-OR (Exclussive – OR). Sinyal
input dari keluran VCO mempunyai duty cycle 50%

A
Ex - OR
B Q

Tabel kebenaran untuk Ex – OR adalah sebagai berikut:

Input Output
A B
0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 0

Detektor fasa Ex-OR ekivalen terhadap “product detector”. Diagram berikut


𝜋
adalah diagram waktu untuk pergeseran fasa 𝜑 = = 45°
4
Input

VCO

Output

0
0 π 2π 3π 4π

𝜋
Untuk pergeseran fasa 𝜑 = = 90°, diagram sinyalnya seperti berikut:
2

Input

VCO

Output

0
0 π 2π 3π 4π

Harga rata – rata dc dari outputnya sebanding dengan pergeseran fasanya.


Karakteristik detector fasa

Vp

Vp/2

0 π/2 π 3π/2 π ∆𝜑

PLL Frequency Multiplier


Jika suatu pembagi frekuensi dihubungkan diantara VCO dan detector fasa,
maka frekuensi VCO akan bervariasi sampai harga frekuensi yang sesuai terhadap
frekuensi referensi.
𝐹2
𝐹1 =
𝑁2

Jika suatu pembagi frekuensi ditambahkan diantara frekuensi referensi dan


detector, maka:
𝐹1 𝐹2 𝑁2
= atau 𝐹2 = × 𝐹1
𝑁1 𝑁2 𝑁1

Yang mana harga F2 dapat diset ke harga sembarang yang merupakan multiple
(kelipatan) dari frekuensi referensi. (Dalam percobaan ini, N1 = 1; 2 ≤ N2 ≤ 10).

F1 F2 = N2/N1.F1
Divider N1 φ, detector Divider N2

V2
V1
Controller VCO
Langkah Percobaan
1. Hubungkan PLL multiplier ke catu daya ± 15V. Catat harga tegangan dan
frekuensi osilator referensinya dan gambar bentuk gelombangnya.
2. Hubungkan outpu VCO ke input mixer dan atur pengontrolnya pada LPF
nya ke posisi tengah. Amati input dan output dari mixer dengan osiloskop.
3. Putar pelan – pelan pengontrol LPF nya searah jarum jam dan amati pada
osiloskop.
4. Putar pengontrol sampai mendapatkna gambar yang bagus tanpa garis ganda
(double). Keadaan apakah ini? Berapakah tegangan output mixer (pada sisi
turunnya). Bentuk gelombang apakah ini dalam istilah system control
otomatik?
5. Putar pengontrol pada filter berlawanan arah jarum jam sampai didapatkan
bentuk display rangkap tiga kondisi apakah ini? Berapakah tegangan input
VCO? Berapakah besar tegangan pengontrol pada kondisi “Locked-in”?
apakah fungsi dari resistansi variable dalam LPF?
6. Hubungkan output frequency counter ke detector fasa, atur selector ke N = 2
ukur frekuensi VCO untuk N = 2, 3, 4 dan 10. Cari harga setting untuk N
antara 2 dan 10 untuk kondisi ∆𝐹 = 0 (tanpa FM). Apakah yang dimaksud
dengan f = 0 untuk kontroler?
7. Cabut konektor antara osilator dengan mixer. Hubungkan suatu Function
Generator ke mixer melalui resistir 10kΩ yang dihubung seri dengan sisi
groundnya. Hubungkan VCO ke detector phase. Atur kontrolernya pada
posisi penuh searah jarum jam. Atur amplitude gelombang kotak 100kHz
untuk mendapatkan kondisi stasioner (diam) pada osiloskop. Putar pelan –
pelan pengontrol berlawanan arah jarum jam dan amati apa yang terlihat
pada layar osiloskop.
8. Atur pengontrol untuk mendapatkan display yang diam dan atur frekuensi
dari input osilasi dari 20kHz sampai 200kHz. Amati hasilnya.
9. Hubungkan pembagi frekuensi F/N antara output VCO dan detector fasa.
Amati output VCO dan output divider (pembagi). Atur kontrolernya dan N =
10, untuk mendapatkan rangkaian OLL yang stabil. Berapakah frekuensi
gelombang kotak tertinggi yang dapat dicapai dengan memperbesar
frekuensi inputnya.
10. Kurangi frekuensi input dan dapatkan frekuensi terendah yang dapat dicapai
untuk N = 10 dengan mengatur kontrolernya kalau perlu. Berapakah
frekuensi minimum VCO nya?
LAPORAN

PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI DAN TELEKOMUNIKASI RADIO

PHASE LOCKED LOOP (PLL)

OLEH:

NAMA : SITI NURUL AULIA AGPIRA

NIM : 32216031

KELAS : 2B

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


LEMBAR PENGESAHAN

NOMOR PERCOBAAN : KR2

JUDUL : PHASE LOCKED LOOP (PLL)

NAMA PRAKTIKAN : SITI NURUL AULIA AGPIRA

KELAS/KELOMPOK : 2B – TELKOM/VII

PARTNER : AFIFAH AMATULLA SUAIB

PEMBIMBING : IRAWATI RAZAK, S.T., M.T.

TANGGAL PERCOBAAN : 27 FEBRUARI 2018

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN :

KETERANGAN :

NILAI :

MAKASSAR,

DOSEN PEMBIMBING

IRAWATI RAZAK, S.T., M.T.

Anda mungkin juga menyukai