Anda di halaman 1dari 9

FM DEMODULATOR

1. Tujuan
1.1 Untuk memahami teori pengoperasian fase loop terkunci
1.2 Untuk memahami karakterisistik dasar dari fase MC4046 loop terkunci.
1.3 Untuk memahami karakteristik dasar dari fase LM565 loop terkunci.
1.4 Untuk merancang dan mengimplementasikan demodulator FM dengan
menggunakan MC4046.
1.5 Untuk merancang dan mengimplementasikan demodulator FM dengan
menggunakan LM565.

2. Dasar Teori
Frekuensi demodulator juga disebut diskriminator frekuensi, yang dapat
mengkonversi variasi frekuensi variasi tegangan linier. Biasanya kita menggunakan
FM AM sirkuit konversi, sirkuit diskriminator seimbang, fase-shift sirkuit
diskriminator dan PLL synthesizer untuk demodulator FM. Dalam bab ini, akan
memperkenalkan fase terkunci demodulator frekuensi lingkaran dan FM AM
diskriminator konversi.

2.1 Operasi Teori Phase Locked Loop


Fase loop terkunci atau PLL adalah rangkaian umpan balik. Dalam
loop umpan balik, sinyal umpan balik akan mengunci frekuensi sinyal output
dan fase dengan frekuensi yang sama dan fase dari sinyal input. Jadi, untuk
komunikasi nirkabel, jika frekuensi sinyal pembawa menyimpang selama
transmisi, maka PLL dipenerima akan beroperasi dan mengunci sinyal
pembawa. Dalam percobaan ini ada dua jenis menggunakan PLL dan tipe
pertama adalah demodulator, yang digunakan untuk demodulasi dengan
mengikuti variasi fase dan frekuensi. Yang kedua adalaha pelacakan frekuensi
carrier yang digunakan untuk melacak perubahan frekuensi sinyal pembawa
dan sinkronisasi osilasi.

Biasanya fase loop terkunci dapat dibagi menjadi 3 bagian :


1. Tahap detektor (PD)
2. Low-pass filter(LPF)
3. Tegangan dikontrol osilator (VCO)

Fungsi detektor fasa adalah untuk menerima sinyal input dan sinyal
VCO, maka dua sinyal dibandingkan dengan detektor fasa dan memberikan
sinyal output, yang merupakan sinyal pulsa. Setelah itu sinyal ini dikirim ke
Low-pass filter untuk menghilangkan sinyal yang tidak diinginkan dan
meninggalkan tegangan DC .
Tegangan DC dapat
digunakan untuk
mengontrol
frekuensi sinyal
keluaran dari VCO
dimana : Kd =
gain dari detektor
fasa ( volts/radian)

Ksebuah = gain dari penguat (volt/volt)

Ko = gain dari VCO (Khz/volt)

KL= Kd Ksebuah KHai = gain loop tertutup (Khz/ radian).

Dari angka 8-2 (a) menunjukan perbedaan fasa antara dua sinyal input
yang terkecil, sehingga lebar keluaran sinyal pulsa adalah sempit. Kemudian
mencari 8-2 (b) menunjukan perbedaan fasa antara dua sinyal masukan lebih
besar dari angka 8-2 (a), sehingga output lebar sinyal pulsa lebih besar dari angka
8-2 (a). Gambar 8-2 (c) menunjukan perbedaan fasa antara dua sinyal masukan
adalah yang terbesar dan karena itu lebar keluaran sinyal pulsa adalah terluas.jika
ini tiga sinyal keluaran melewati low-pass filter untuk menghilangkan sinyal AC.
Maka tegangan DC pada gambar 8-2 adalah sebagai berikut :

1. Angka 8-2 (c) memiliki tegangan DC tertinggi


2. Angka 8-2 (b) adalah yang kedua lebih tinggi
3. Angka 8-2 (a) adalah yang terendah
4. Angka 8-2 (d) hubungan tegangan DC dan perbedaan fase a,b
Gambar 8-2 Teori Detektor Fasa

Dari 8-3, menganggap bahwa frekuensi bebas berjalan dari VCO diatur 1
Khz ( mengasumsikan tegangan bias adalah 2 volt ) jika memasukan sinyal A
dibawah 1 Khz dan sinyal B lebih tinggi dari 1 Khz. Dari angka 8-3, ditemukan
bahwa, ketika masukan sinyal A frekuensi yang lebih rendah dari pada frekuensi
bebas berjalan dari VCO, maka output dari low-pass filter akan menerima tingkat
tegangan rendah (asumsikan adalah 1 volt) , tingkat tegangan rendah ini akan
menyesuaikan frekuensi osilasi dari VCO, sehingga frekuensi osilasi akan menuru
sampai frekuesi sinyal output dari VCO dan frekuensi sinyal A sama satu sama lain.
Ketika frekuensi sinyal input B lebih tinggi dari frekuensi dasar VCO, terminal output
low-pass filter akan menerima tegangan yang lebih tinggi (asumsikan adalah 3 V),
sehingga bahwa frekuensi osilasi dari VCO akan meningkat sampai frekuensi sinyal
output dari VCO dan frekuensi sinyal B satu sama lain. Biasanya waktu yang
diperlukan untuk VCO terkunci frekuensi sangat singkat. Diskusi yang disebut diatas
haya deskripsi konsep, namun, praktis, rangkaian detektor fasa cukup sulit dan rumit.
2.2 Karakteristik Dasar dari PLL LM565
1) Berjalan gratis frekuensi

Gambar 8-4 adalah fase LM565 terkunci rangkaian loop diagram, dari
angka 8-4, ketika terminal input tidak masuk sinyal, frekuensi sinyal output
dari VCO disebut frekuensi bebas berjalan. Dimana C2 adalah waktu
kapasitor, VR1 adalah waktu variabel resistor, yang bebas berjalan frekuensi
(fhai) dari LM565 ditentukan oleh C2 dan VR1.

1
Frekuensi bebas berjalan :
3.7 VR 1 C 2

33,6 f
Gain loop tertutup : KL, Kd
Hai
Ksebuah Khai
Vc

Dimana
Vc = Total pasokan tegangan = Vcc (Vcc) 5 (5) 10 V
2) Dikunci Rentang
Ketika fase-loop terkunci sirkuit disuatu yang sudah terkunci, menganggap
frekuensi sinyal input (fsaya) perlahan-lahan menjauh dari fhai, ketika fsaya
mencapai pada frekuensi tertentu, PLL akan meningkatkan situasi terkunci.
Pada saat ini, perbedaan frekuensi maksimum untuk frekuensi f saya dan fhai
disebut terkunci range (lihat gambar 8-5) terkunci rentang dari LM565
adalah
fhai
fL
Vc

3) Rentang Ditangkap

Pada awalnya, PLL adalah situasi tidak terkunci , kemudian membiarkan


frekuensi sinyal input fsaya perlahan-lahan bergerak dekat dengan fhai, ketika
fsaya mencapai pada frekuensi tertentu, PLL akan berada disituasi yang sudah
terkunci. Kemudian pada saat ini, perbedaan frekuensi antara f saya dan fhai
rentang ditangkap LM565 kisaran ditangkap adalah

2.3 Pelaksanaan FM demodulator dengan menggunakan LM565 PLL

Gambar 8-4 adalah diagram sirkuit dari fase-loop terkunci LM565, kita
dapat menggunakan sirkuit ini sebagai demodulator FM. Ketika frekuensi
sinyal input meningkat , maka penurunan tegangan output sinyal. Namun.
Ketika frekuensi sinyal input menurun, tegangan sinyal output akan menigkat,
oleh karena itu, kita dapat memanfaat hubungan antara tegangan PLL dan
frekuensi untuk merancang demodulator FM.
Detektor fasa LM565 dan VCO dirancang dalam IC,VCO ini dan
LM565 adalah sama. Bebas berjalan frekuensi Fhai VCO ditentukan oleh
eksternal C2 dan VR1 low pass filter terdiri dari internal resistor R3 pada pin 7
dan eksternal kapasitor c3. Tujuan dari kapasitor c4 , yang terhubung antara
pin 7 dan 8 adalah untuk mengurangi osilasi parasit.
2.4 Karakteristik Dasar dari PLL MC0446
1) Berjalan gratis frekuensi

Gambar 8-6 adalah fase MC4046 loop terkunci sirkuit diagram.


Dari angka 8-6 , ketika terminal input tidak masukan sinyal, frekuensi
sinyal output dari VCO disebut frekuensi bebas berjalan. Dimana c2
adalah waktu kapasitor, vr1 adalah waktu variabel resistor, yang bebas
berjalan frekuensi (fhai) dari MC4046 ditentukan oleh c2 dan vr1.

1
Frekuensi bebas berjalan : fhai
VR 1C 2

2) Dikunci rentang

Ketika fase-loop terkunci sirkuit disituasi yang sudah terkunci,


menganggap frekuensi sinyal input ( fsaya ) perlahan-lahan menjauh dari
fhai, ketika fsaya mencapai pada frekuensi tertentu, PLL akan
meninggalkan situasi terkunci. Pada saat ini, perbedaan frekuensi
maksimum untuk frekuensi fsaya dan Fhai disebut terkunci – range
terkunci rentang dari MC4046 adalah
2 fL = fmax-fmin

3) Rentang ditangkap

Pada awalnya, PLL adalah situasi tidak terkunci, dan kemudian


membiarkan frekuensi sinyal input fsaya perlahan-lahan bergerak dekat
dengan fhai, ketika fsaya mencapai pada frekuensi tertentu, PLL akan
berada disituasi yang sudah terkunci. Kemudian pada saat ini,
perbedaan frekuensi antara fsaya dan fhai disebut rentang ditangkap dari
MC4046 adalah
1 2 fL
2 fc −¿ ¿
R 1 R 2C 1
√¿
3. Alat dan Bahan Yang Digunakan
Pada percobaan AM Demodulator, alat dan bahan yang digunakan antara lain sebagai
berikut.

1. Modul ACT-17300-04 1 buah


2. Osiloskop 1 buah
3. Function Generator 1 buah
4. Power Supply 1 buah
5. Kabel banana to banana Secukupnya
6. Kabel BNC to jepit 1 buah
7. Kabel BNC to BNC 1 buah
8. Tee BNC 1 buah

4. Gambar Skema Rangkaian


5. Langkah Percobaan
5.1. Percobaan 1 : Karakteristik dasar LM565
1. Lihat diagram rangkaian di act 7300-04 modul

2. Mari J2 menjadi sirkuit pendek dan J3 menjadi rangkaian terbuka.


Yaitu C2 = 100 nF. Biarkan J1 menjadi rangkaian terbuka, yaitu SW1
menjadi rangkaian terbuka .

3. Sesuaikan variabel resistor VR1, kemudian mengukur maksimum dan


minimum (fol) bebas berjalan frekuensi pada port output VCO ( VCO
O/P) kemudian merekam hasil yang diukur dalam tabel 8-1

4. Sesuaikan variabel resistor VR1 sehingga frekuensi bebas berjalan dari


VCO O/P (fhai) adalah 2 Khz.

5. Biarkan J1 sirkuit pendek, dan pada port input , masukan 0,25 v


amplitudo dan 2 KHz frekuensi gelombang persegi.

6. Dengan menggunakan osiloskop, amati pada port output di demodulasi


(audio O/P). Sedikit meningkatkan frekuensi input sampai frekuensi
sinyal output dari audio O/P tidak dapat mengunci sinyal input.
Kemudian merekam sinyal frekuensi flh pada saat ini dalam tabel 8-1.

7. Menyesuaikan frekuensi sinyal input ke frekuensi bebas berjalan (fhai)


dari PLL. Kemudia mengurangi frekuensi sinyal output audio O/P
tidak dapat mengunci sinyal input, kemudian merekam dalam tabel 8-
1.

8. Dengan menggunakan persamaan fL (flh.fll) /2, kemudian menghitung


kisaran terkunci.

9. Meningatkan frekuensi sinyal input sehingga freuensi sinyal output


dari audio O/P tidak dapat mengunci sinyal input. Kemudian sedikit
mengurangi frekuensi sinyal input sampai (O audio / P) mengunci
sinyaln input kemudian amati input frekuensi sinyal dan catat hasil
yang diukur dalam tabel 8-1.

10. Mengurangi frekuensi sinyal input sehingga frekuensi sinyal output


dari audio O/P tidak dapat mengunci sinyal input. Kemudian sedikit
meningkatkan frekuensi sinyal input sampai (O audio / P) mengunci
sinyaln input kemudian amati input frekuensi sinyal fcl dan catat hasil
yang diukur dalam tabel 8-1.
11. Biarkan J1 menjadi rangkaian terbuka, J3 menjadi sirkuit pendek dan
J2 menjadi rangkaian terbuka, yang berarti bahwa C2 perubahan C3
yaitu 100 Nf menjadi 10 Nf.

12. Sesuaikan variabel resistor VR1, sehingga bebas mejalakan frekuensi


(FHai) dari VCO/P adalah 20 KHz biarkan J1 mejadi sirkuit pendek dan
pada terminal input, masukan 0,25 Volt amplitudo dan 20 KHz
frekuesi gelombang persegi.

5.2. Percobaan 2: MC 4046 FM Demodulator


1. Lihat diagram skema rangkaian atau mencari modul ACT/17.300/04
modul untuk menghasikan sinyal FM didemodulasi sebagai sumber
sinyal. Sesuaikan variabel resistor VR1 sehingga frekuensi diport
output FM termodulasi (FM O/P) adalah 20 KHz gelombang persegi.
2. Lihat diagram skema pada modul. Menyesuaikan frekuensi bebas
berjalan (FHai) dari port output VCO (TP1) mejadi 20 KHz.
3. Menghubungkan output port (FM O/P) dari VCO MC 4046 ke port
input (FMI/P) dan PLL MC 4046.
4. Pada port input audio (Audio I/P) dari VCO MC 4046, masukan 250
MV amplitudo dan 1 KHz frekuensi gelombang sinus dengan
menggunakan osiloskop, amati pada bentuk gelombang sinyal output
dari FM sinyal didemodulasi (Audio O/P) di PLL MC 4046. Kemudian
merekam hasil yang siukur dalam tabel 8-6.
5. Menutur sinyal masukkan dalam tabel 8-6 ulangi langkah 4 dan catat
hasil yang diukur dalam tabel 8-6.
6. Menutur sinyal masukkan dalam tabel 8-7 ulangi langkah 4 dan catat
hasil yang diukur dalam tabel 8-7.

Anda mungkin juga menyukai