KECELAKAAN KERJA
I. PENGERTIAN
Pelaporan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja berguna sebagai data dan upaya pencegah dan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Nomor : 11
STANDARD OPERATION PROCEDURE
Revisi : 01
(SOP)
Tanggal : 08 September 2020
Kecelakaan Kerja Halaman : 2 dari 3
II. TUJUAN
2. Memudahkan panitia K3 dalam melakukan tindak lanjut jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit kerja.
IV. REFERENSI
V. PROSEDUR
1. Apabila terjadi kecelakaan kerja ketua/wakil (penanggung jawab departemen) melaporkan kebagian
HSE (K3), pelaporan kecelakaan kerja maksimal 2 x 24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan.
2. Bagian HSE membuat kronologis kecelakaan kerja berdasarkan hasil inspeksi dan saksi-saksi.
3. Apabila kecelakan kerja mengalami luka yang harus dirawat di Puskesmas/Rumah Sakit maka bagian
HSE melaporkan kebagian pengurus BPJSTK (Dwi Yustikasari) dan Pengawas Ketenagakerjaan
Wilayah I Provinsi Sulawesi Selatan.
4. Pengurus BPJSTK (Dwi Yustikasari) melaporkan ke BPJS Tenagakerjaan untuk diterbitkan Surat
Penjamin.
5. Karyawan yang mengalami kecelakaan kerja harus mengumpulkan berkas ke pengurus BPJSTK (Dwi
Yustikasari) untuk mengajukan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja, berkas antara lain;
a. Fotocopy KTP
b. Fotocopy kartu peserta BPJSTK
c. Surat keterangan sakit/opname dari Dokter
d. Kwitansi dilengkapi dengan stempel
e. Surat keterangan kepolisian bagi kecelakaan lalu lintas.
6. Pengurus BPJSTK (Dwi Yustikasari) melengkapi berkas klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan
mengumpulkan ke BPJS Tenagakerjaan.
KECELAKAA
N
Nomor : 11
STANDARD OPERATION PROCEDURE
Revisi : 01
(SOP)
Tanggal : 08 September 2020
Kecelakaan Kerja Halaman : 3 dari 3
Pengurus Puskesmas/
HSE (K3)
BPJSTK Rumah Sakit
Pengawas BPJSTK
Ketenagakerjaan