No. Dokumen Nomor Revisi Halaman RSIA PURI BETIK HATI 039/MFK 00 2/2 STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan PROSEDUR OPERASIONAL 16 Maret 2019 dr. M. Iqbal, Sp, A Direktur PENGERTIAN 1. Pelaporan kecelakaan kerja adalah kegiatan untuk melaporkan semua jenis kecelakaan kerja yang terjadi baik ringan, sedang maupun berat saat sedang melakukan pekerjaan kedinasan dan disebabkan oleh kondisi tidak aman atau tindakan tidak aman. 2. Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. 3. Pelaporan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah kegiatan untuk melaporkan semua jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja.. TUJUAN 1. Tercapai kinerja efektif, efisien dan cepat dalam pelaporan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. 2. Mendapatkan data-data kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja secara cepat dan akurat untuk mempermudah upaya pencegahan dan penanggulangannya. KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RSIA Puri Betik Hati No. 255/SK/DIR/RSIA-PBH/XII/2018 tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik Hati. PROSEDUR 1. Akibat kecelakaan dibagi menjadi : a. Segi produksi ; apabila seorang karyawan mengalami kecelakaan kerja terkait dengan faktor-faktor sebagai berikut 1). Manusia (tenaga kerja) ; seseorang yang mengalami kecelakaan sehingga mendapatkan cedera, tidak mampu bekerja untuk sementara atau selamanya. 2). Material : kerugian material akibat kecelakaan kerja STANDAR PROSEDUR PELAPORAN KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA No. Dokumen Nomor Revisi Halaman RSIA PURI BETIK HATI 039/MFK 00 2/2 STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan PROSEDUR OPERASIONAL 16 Maret 2019 dr. M. Iqbal, Sp, A Direktur dapat berupa kerusakan mesin atau sarana penunjang lainnya. 3). Waktu : kecelakaan yang mengakibatkan terganggunya/terhambatnya pekerjaan sehingga menjadi lebih lama untuk diselesaikan. 4). Kepercayaan : kepercayaan konsumen/pengguna jasa akan berkurang apabila dalam suatu perusahaan banyak terjadi kecelakaan kerja. b. Kecelakaan langsung ; kebakaran, peledakan, keracunan, jatuh atau tergelincir dan lain-lain. c. Akibat cedera : 1). Tidak terjadi cedera apapun 2). Cidera ringan tanpa pertolongan pertama 3). Cidera dengan pertolongan pertama 4). Cidera berat 5). Meninggal dunia 2. Tangani seluruh kejadian kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja oleh petugas IGD (dokter jaga dan perawat IGD) 3. Catat laporan kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja dalam formulir laporan rangkap 3 (tiga) oleh petugas IGD dimana formulir tersebut diperuntukan sebagai arsip IGD, pencatatan tim K3 dan Instalasi Rekam Medis. 4. Laporkan seluruh kejadian kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja oleh perawat IGD kepada Kepala Instalasi/Kepala Urusan terkait (saat jam kerja) atau kepada atasan langsung karyawan bersangkutan yang STANDAR PROSEDUR PELAPORAN KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA No. Dokumen Nomor Revisi Halaman RSIA PURI BETIK HATI 039/MFK 00 2/2 STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan PROSEDUR OPERASIONAL 16 Maret 2019 dr. M. Iqbal, Sp, A Direktur mengalami kecelakaan atau ke Kepala Jaga (diluar jam kerja) 5. Dalam waktu segera, laporan sudah harus diterima oleh Tim K3 untuk evaluasi dan rekomendasi upaya pencegahan dan penanggulangan. 6. Serahkan laporan tersebut oleh Tim K3 kepada Instalasi Rekam Medis untuk digabungkan dalam file status pengobatan karyawan yang mengalami kecelakaan. 7. Dalam waktu 1 x 24 jam, sampaikan laporan tersebut oleh Tim K3 dengan melampirkan evaluasi dan penanggulangannya/tindak lanjutnya kepada Direktur. 8. Setiap bulan rekapitulasi semua laporan mengenai kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja dibuat oleh Instalasi Rekam Medis, disampaikan kepada unit SDM 9. Pada hari libur sampaikan laporan tersebut pada hari kerja berikutnya kecuali darurat.