Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT UMUM PELAPORAN KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT

DAERAH H.DAMANHURI AKIBAT KERJA


BARABAI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
445/SPO-K3RS/III/ 2/2
2022
Jl. Murakata No.4 Telp. Ditetapkan
(0517) – 41004 – 41118 Fax. Tanggal Terbit : Direktur
(0517) 41287 24 Januari 2022 RSUD H. Damanhuri Barabai
Barabai 71314

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr.Nanda Sujud Andi Yudha Utama, Sp.B
NIP. 19840920 201001 1 007

1. Pelaporan kecelakaan kerja adalah kegiatan untuk melaporkan


semua jenis kecelakaan kerja yang terjadi baik ringan, sedang
maupun berat saat sedang melakukaan pekerjaan kedinasan dan
disebabkan oleh kondisi tidak aman atau tindakan tidak aman
PENGERTIAN 2. Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja
3. Pelaporan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah
kegiatan untuk melaporkan semua jenis kecelakaan dan penyakit
akibat kerja
1. Tercapainya kinerja efektif, efisien dan cepat dalam pelaporan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
TUJUAN 2. Mendapatkan data-data kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
secara cepat dan akurat untuk mempermudah upaya pencegahan
dan penanggulangannya
SK Direktur RSUD H. Damanhuri Barabai Nomor Tahun 2022
KEBIJAKAN Pedoman Pelayanan Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
di Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai
1. Akibat kecelakaan dibagi menjadi :
a. Segi produksi : apabila ada seorang karyawan mengalami
kecelakaan kerja terkait dengan faktor-faktor sebagai berikut
 Manusia (tenaga kerja) : seseorang yang mengalami
kecelakaan sehingga mendapatkan cedera, tidak mampu
bekerja untuk sementara atau selamanya
 Material : kerugian material akibat kecelakaan kerja dapat
berupa kerusakan mesin atau sarana penunjang lainnya
 Waktu : kecelakaan kerja yang mengakibatkan
terganggunya/terhambatnya pekerjaan sehingga menjadi
lebih lama untuk diselesaikanPengelolaan media yang
PROSEDUR meliputi proses pelayanan kunjungan tamu ke unit
pelayanan menjadi tugas dan tanggung jawab Humas
 Kepercayaan : kepercayaan konsumen/pengguna jasa akan
berkurang apabila dalam suatu perusahaan banyak terjadi
kecelakaan kerja
b. Kecelakaan kerja langsung : kebakaran, peledakan, keracunan,
jatuh atau tergelincir dan lain-lain
c. Akibat cedera :
 Tidak terjadi cedera apapun
 Cidera ringan tanpa pertolongan pertama
 Cidera dengan pertolongan pertama
 Cidera berat
 Meninggal dunia
2. Tangani seluruh kejadian kecelakaan akibat kerja dan penyakit
akibat kerja oleh petugas IGD (dokter jaga dan perawat IGD)
RUMAH SAKIT UMUM PELAPORAN KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT
DAERAH H.DAMANHURI AKIBAT KERJA
BARABAI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
445/SPO-K3RS/III/ 2/2
2022

3. Catat laporan kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja


dalam formulir laporan rangkap 3 (tiga) oleh petugas IGD dimana
formulir tersebut diperuntukan sebagai arsip IGD, pencatatan tim
K3 dan Instalasi Rekam Medis
4. Laporkan seluruh kejadian kecelakaan akibat kerja dan penyakit
akibat kerja oleh perawat IGD kepada atasan langsung karyawan
yang bersangkutan yang mengalami kecelakaan (saat jam kerja)
5. Dalam waktu segera, laporan sudah harus diterima oleh tim K3
untuk evaluasi dan rekomendasi upaya pencegahan dan
penanggulangan
6. Serahkan laporan tersebut oelh tim K3 kepada Instalasi rekam
Medis untuk digabungkan dalam file status pengobatan karyawan
PROSEDUR yang mengalami kecelakaan
7. Dalam waktu 1×24 jam, sampaikan laporan tersebut oleh Tim K3
dengan melampirkan evaluasi dan penanggulangannya / tindak
lanjutannya kepada Direktur
8. Setiap bulan rekapitulasi semua laporan mengenai kecelakaan
akibat kerja dan penyakit akibat kerja dibuat oleh Instalasi Rekam
Medis disampaikan kepada Komite K3RS
9. Pada hari libur sampaikan laporan tersebut pada hari kerja
berikutnya kecuali darurat
Rekam Medis
UNIT TERKAIT K3RS
Seluruh Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai