Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH H.DAMANHURI MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA


BARABAI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
445/SPO-K3RS/III/ 1/2
2022
Jl. Murakata No.4 Telp. Ditetapkan
(0517) – 41004 – 41118 Fax. Tanggal Terbit : Direktur
(0517) 41287 24 Januari 2022 RSUD H. Damanhuri Barabai
Barabai 71314

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr.Nanda Sujud Andi Yudha Utama, Sp.B
NIP. 19840920 201001 1 007

1. Penyelenggaraan penanggulangan bencana oleh Rumah Sakit


merupakan rangkaian upaya yang meliputi ketetapan kebijakan
risiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan, tanggap darurat
dan rehabilitasi, pada dasarnya penyelenggaraan penanggulangan
bencana ada tiga tahapan yaitu pra bencana (situasi tidak terjadi
PENGERTIAN bencana dan situasi terdapat potensi bencana), saat tanggap darurat
(dalam situasi terjadi bencana) dan pasca bencana (situasi setelah
terjadi bencana)
2. Rumah Sakit membuat manajemen penanggulangan
bencana/kedaruratan dan program penanganan kedaruratan
komunitas, wabah dan bencana baik alam atau bencana lainnya
1. Menyediakan kerangka kerja (framework) penanggulangan
bencana internal maupun eksternal yang mungkin terjadi
TUJUAN 2. Memberikan pedoman atau panduan dalam menyusun rencana
penanggulangan bencana (Disaster Management Plan) yang
menyeluruh, terarah dan terpadu
SK Direktur RSUD H. Damanhuri Barabai Nomor Tahun 2022
KEBIJAKAN Pedoman Pelayanan Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
di Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai
1. Bencana internal adalah bencana yang terjadi didalam Rumah Sakit
dan bencana eksternal yang berdampak didalam Rumah Sakit,
potensi jenis bencana (hazard) yang mungkin terjadi adalah
kebakaran, gempa bumi, kebocoran gas, ledakan dan penyakit
misalnya diare, demam berdarah, serta new emerging desease
akibat pembauran peradapan global
2. Rumah Sakit mungkin menerima korban bencana eksternal,
maupun memberikan bantuan terhadap korban bencana diluar
Rumah Sakit. Potensi bahaya eksternal yang berdampak kepada
Rumah Sakit adalah kegagalan teknologi, ledakan/bom, kecelakaan
PROSEDUR ternfortasi, gempa bumi, tsunami, banjir, kebakaran, tanah longsor
dan letusan gunung berapi
3. Rumah Sakit menjalin kerjasama dengan instansi dan Rumah Sakit
jejaring sebagai upaya memperluas dan meningkatkan peran aktif
sektor/instansi lain untuk bersama-sama memberikan bantuan
sesuai dengan kemampuan masing-masing, proses penanganan
korban dilakukan secepatnya untuk mencegah risiko kecatatan dan
atau kematian di IGD oleh Team MEDICAL Support yang
dipimpin Ka. Instalasi IGD
4. Ruang Perawatan tertentu harus dikosongkan untuk menampung
korban dan pasien-pasien diruangan tersebut harus dipindahkan ke
ruangan yang lain sudah ditentukan. Proses ini dilaksanakan oleh
Instalasi Rawat Inap
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH H.DAMANHURI MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
BARABAI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
445/SPO-K3RS/III/ 1/2
2022

5. Pengelolaan bantuan tambahan (donasi) menjadi tugas dan


tanggung jawab Team Logistik
6. Pengelolaan media yang meliputi proses pelayanan kunjungan
tamu ke unit pelayanan menjadi tugas dan tanggung jawab Humas
7. Rekam Medis dan identitas korban menjadi tugas dan tanggung
jawab rekam medis
8. Tamu yang berkunjung ke Rumah Sakit untuk meninjau
pelaksanaan pelayanan terhadap korban formal/non formal dikelola
oleh Humas
9. Pengelolaan jenazah akibat terjadinya bencana langsung menjadi
PROSEDUR tugas serta tanggung jawab unit langsung bekerjasama dengan unit
forensic
10. Perpindahan/evakuasi pasien/korban keluar dari Rumah Sakit.
Dilakukan atas persetujuan tim medis dengan keluarga maupun
negara yang bersangkutan bila korban adalah Warga Negara Asing
K3RS
UNIT TERKAIT
Seluruh Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai