TENTANG
PANDUAN KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SIMO TENTANG
PANDUAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH
SAKIT DI RSUD SIMO
KEDUA : Memberlakukan Panduan Keamanan rumah sakit di
RSUD Simo sebagaimana tercantum dalam Keputusan
ini.
KETIGA : Panduan keamanan rumah sakit di RSUD Simo
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini dan harus dijadikan
acuan dalam menyelenggarakan Manajemen Risiko
Fasilitas dan Lingkungan di RSUD Simo
KEEMPAT : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya
keputusan ini dibebankan pada anggaran rumah sakit.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan
dalam keputusan ini akan diadakan perubahan
sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI : Simo
PADA TANGGAL :
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO
RATMI PUNGKASARI
PANDUAN KEAMANAN RUMAH SAKIT
DI RSUD SIMO BOYOLALI
BAB I
DEFINISI
RSUD Simo
1. Pelayanan Security dilaksanakan dalam 24 jam.
2. Pelayanan harus selalu berorientasi pada profesional, jujur dan adil
3. Seluruh tenaga security harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
pedoman/panduan dan standar prosedur operasional yang berlaku, serta
sesuai dengan etika profesi, etika Rumah Sakit dan etika Rumah Sakit di
RSUD Simo yang berlaku.
4. Seluruh tenaga security dalam melaksanakan pekerjaannya wajib selalu
sesuai dengan ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
(K3), termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
F. Safety Brifing.
1. Pengenalan Identitas diri
2. Posisi tempat briefing safety ( contoh tempat : Ruang edukasi, aula
pertemuan lantai V dsb )
3. Demi keselamatn bapak / Ibu ( Contoh : ruang aula ) ini di lengkapi
dengan :
3.1. Pintu utama masuk ruangan aula dan pintu emergency serta tangga
darurat ( posisi ditunjukkan oleh pelaku briefing safety)
3.2. Tabung APAR berukuran 3 kg yang berada disamping pintu masuk
3.3. Tabung APAR berukuran 3 kg berada disamping pintu emergency
3.4. Smoke detector, Heat detector dan sprinkle water di atap ruangan
3.5. Fire Alarm ( Kotak merah berlapis kaca) di dinding luar sebelah utara
4. Alur Evakuasi dan penyelamatan saat mengalami bencana kebakaran
adalah sebagai berikut :
4.1. Tetap tenang,jangan panik,,jangan berlari, ikuti petunjuk arah
evakuasi
4.2. Jangan mencoba mengambil barang yang tertinggal.
4.3. Lepaskan sepatu hak tinggi.
4.4. Gunakan tangga darurat terdekat menuju jalur evakuasi.
4.5. Jangan gunakan lift, lift tidak bekerja sewaktu alarm berbunyi.
4.6. Jalan merangkak menuju tangga darurat, bila lorong dipenuhi asap.
4.7. Tutup hidung dan mulut dengan saputangan atau tissue yang telah
dibasahi air guna menghindari dari kemungkinan menghirup zat-zat
beracun.
4.8. Keluar menuju tempat berhimpun di halaman Rumah Sakit atau titik
kumpul yang telah di tetapkan.
5. Adapun alat penunjang pemadam kebakaran di RSUD Simo adalah
sebagai berikut :
Pada saat terjadi kebakaran maka bila berada di luar timur igd,depan
instalasi Gizi atau dekat farmasi rawat inap , bisa menekan tombol Fire
alarm berwarna merah sehingga alarm berbunyi dan petugas keamanan
mengetahui bila terjadi kebakaran. Apabila api masih dianggap ringan,kita
bisa,menggunakan APAR yang disingkat dengan kata “CARRA” :
C : Cabut pin pengaman
A : Arahkan nozzle ke pangkal api
R : Remas katup APAR
RA : Ratakan dari kiri ke kanan sambil mengamati arah angin dengan
jarak semprot 1-2 meter.
Demikian safety briefing yang saya sampaikan semoga bermanfaat.
H. Penangan Kebakaran
1. Ruang / Area Resiko Tinggi Terjadinya Kebakaran
1.1. Ruang Oksigen Central merupakan area resiko tinggi terjadinya
kebakaran
1.2. Ruang Laundry merupakan area resiko tinggi terjadinya kebakaran
1.3. Ruang Gizi merupakan area resiko tinggi terjadinya kebakaran
1.4. Ruang Teknik/IPSRS merupakan area resiko tinggi terjadinya
kebakaran
1.5. Ruang Arsip merupakan area resiko tinggi terjadinya kebakaran
1.6. Gudang Logistik IRT merupakan area resiko tinggi terjadinya
kebakaran
1.7. Genset merupakan area resiko tinggi terjadinya kebakaran
2. Langkah / tindakan security
Security yang mengetahui dan atau mendapat informasi adanya
kebakaran wajib melakukan tindakan sebagai berikut :
2.1. Bersikap tenang dan tidak panik.
2.2. Membunyikan alarm tanda kebakaran dan menginformasikan adanya
kebakaran pada karyawan.
2.3. Apabila api masih di anggap ringan pergunakanlah APAR dan
apabila api tidak bisa di padamkan Segera menghubungi dinas
pemadam kebakaran, pos polisi terdekat dan security lainnya.
2.4. Segera memutuskan aliran listrik di saklar induk dan membiarkan
sikring tetap pada tempatnya.
2.5. Menempatkan dan mengamankan dokumen penting dan aset RSUD
Simo yang dapat di selamatkan dilokasi aman.
2.6. Mengamankan dan melarang orang yang tidak berkepentingan
memasuki lokasi.
2.7. Setelah bencana dinyatakan aman, melakukan penyisiran seluruh
lokasi untuk memeriksa korban dan aset RSUD Simoyang perlu di
selamatkan
I. Kode Kegawatan
Securuti wajib melakukan pencatatan dan pelaporan saat jaga yang meliputi :
1. Buku laporan Kedatangan Tamu
2. Buku Operan jaga
3. Buku laporan Terjadinya Pelanggaran hukum
4. Buku Laporan pemantauan/pengawasan CCTV
5. Semua kejadian dilaporkan kepada Direktur secara berkala.
Ditetapkan di : Simo
Pada Tanggal :
......................... 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO
RATMI PUNGKASARI
Lampiran II : Keputusan Direktur RSUD SIMO
Nomor :
Tanggal :
Tentang : Kebijakan Manajemen Risiko Fasilitas Dan Lingkungan Di
RSUD SIMO