Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN KEAMANAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO


KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2022
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO


NOMOR :445/ 536 / MFK /2017

TENTANG

PANDUAN KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Rumah Sakit Umum Daerah Simo maka diperlukan
penyelenggaraan Pengelolaan fasilitas dan lingkungan
serta keselamatan yang baik:
b. Bahwa agar penyelenggaraan Keamanan rumah sakit
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
Keputusan Direktur RSUD Simo tentang Panduan
Keamanan Rumah Sakit sebagai landasan bagi
pelaksanaan keamanan rumah sakit di RSUD Simo.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a, b dan c, perlu ditetapkan
Kebijakan keamanan rumah sakit dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Simo
Mengingat : 1. Undang - Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Undang - Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang – undang Republik Indonesia No. 24 tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 tahun
2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit
5. Kepmenkes RI No 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
6. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Nomor HK.02.04/I/2790/11tanggal 1 Januari 2012
tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi RI
Nomor 186/MEN/1999 Tentang unit penanggulangan
kebakaran di tempat kerja
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
432/Menkes/SK/IV/2007 Tentang Pedoman
Manajemen K3
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087/
Menkes/ SK/ VIII/ 2010 Tentang Standar Kesehatan
dan keselamatan kerja di rs
10. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 45 Tahun 2015
Tentang Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah
Simo Kabupaten Boyolali Sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah Dengan Pola Penelolaaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SIMO TENTANG
PANDUAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH
SAKIT DI RSUD SIMO
KEDUA : Memberlakukan Panduan Keamanan rumah sakit di
RSUD Simo sebagaimana tercantum dalam Keputusan
ini.
KETIGA : Panduan keamanan rumah sakit di RSUD Simo
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini dan harus dijadikan
acuan dalam menyelenggarakan Manajemen Risiko
Fasilitas dan Lingkungan di RSUD Simo
KEEMPAT : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya
keputusan ini dibebankan pada anggaran rumah sakit.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan
dalam keputusan ini akan diadakan perubahan
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : Simo
PADA TANGGAL :

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO

RATMI PUNGKASARI
PANDUAN KEAMANAN RUMAH SAKIT
DI RSUD SIMO BOYOLALI

BAB I
DEFINISI

Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan


yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat maupun swasta
yang berfungsi untuk pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat
kompleks.
Untuk memberikan pelayanan prima rumah sakit tidak hanya
memperioritaskan pelayanan kesehatan saja akan tetapi pelayanan
keamanan merupakan kebutuhan kedua yang harus dipenuhi dalam
penunjang kenyaman ketika berada dirumah sakit. RSUD Simo adalah salah
satu rumah sakit unggulan di kabupaten Boyolali yang menyediakan
pelayanan tersebut dalam mewujudkan kepuasan pasiennya. Keamanan tidak
hanya mencegah rasa sakit dan cedera tetapi juga membuat individu merasa
aman dalam beraktifitas baik untuk pegawainya maupun pasien.
Dari manfaat dan tujuan tersebut pedoman pelayanan ini dibuat
sebagai kerakangka acuan dalam rangka menjalankan aktivitas di rumah
sakit sehingga manfaat dan tujuan dapat terwujud.
BAB II
RUANG LINGKUP

Dalam rangka menjamin mutu pelayanan kemanan di rumah sakit maka


diperlukan dan dibuat prosedur tetap layanan keamanan yang mengacu pada
standar perundang-undangan serta sesuai rekomendasi dari Tim K3RS,IPCN dan
Security agar terjamin keamanan di lingkungan RSUD Simo dapat terwujud.
Pengertian Keamanan (security) Proteksi atau perlindungan terhadap
property milik rumah sakit,pasien,staf,keluarga,dan pengunjung dari bahaya
kehilangan, kerusakan atau pengrusakan oleh orang yang tidak berwenang
Ruang Lingkup Upaya Pelayanan Keamanan :
1. Menjamin lingkungan yang aman dengan memberikan identitas/tanda
pengenal (badge nama sementara atau tetap) pada pasien,staf,pekerja
kontrak,tenant/penyewa lahan,keluarga(penunggu pasien) atau pengunjung
(pengunjung diluar jam bezuk dan tamu rumah sakit) sesuai regulasi rumah
sakit.
2. Melakukan pemeriksaan dan pemantaua keamanan fasilitas dan lingkungan
secara berkala dan membuat tindak lanjut perbaikan
3. Pemantauan pada daerah berisiko keamanan sesuai penilaian risiko di
rumah sakit.pemantauan dapat dilakukan dengan penempatan petugas
keamanan (sekuriti) dan atau memasang kamera CCTV yang dapat dipantau
oleh sekuriti.
4. Melindungi semua individu yang berada di lingkungan rumah sakit terhadap
kekerasan,kejahatan dan ancaman
5. Menghindari terjadinya kehilangan,kerusakan atau pengrusakan barang milik
pribadi maupun rumah sakit

Batasan Pelayanan Keamanan


1. Pengamanan Fisik
Pengamanan fisik yaitu segala usaha dan kegiatan mencegah/mengatasi
timbulnya ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban dilingkungan
rumah sakit secara fisik melalui kegiatan pengaturan, penjagaan dan
perondaan serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan.
2. Pengamanan Non Fisik
Pengamanan Non fisik yaitu segala usaha dan kegiatan
mencegah/mengatasi timbulnya ancaman dan gangguan keamanan dan
ketertiban dilingkungan rumah sakit terkait secara Non fisik melalui kegiatan
pengaturan, penjagaan dan perondaan serta kegiatan lain yang disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan.
BAB III
TATA LAKSANA

RSUD Simo
1. Pelayanan Security dilaksanakan dalam 24 jam.
2. Pelayanan harus selalu berorientasi pada profesional, jujur dan adil
3. Seluruh tenaga security harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
pedoman/panduan dan standar prosedur operasional yang berlaku, serta
sesuai dengan etika profesi, etika Rumah Sakit dan etika Rumah Sakit di
RSUD Simo yang berlaku.
4. Seluruh tenaga security dalam melaksanakan pekerjaannya wajib selalu
sesuai dengan ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
(K3), termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).

B. Keamanan dan Ketertiban :


1. Pengawasan dan penjagaan pintu masuk dan keluar
1.1. Melakukan pengawasan dan penjagaan terhadap masuk keluarnya
orang yang berkunjung ke RSUD Simo di pintu masuk dan keluar
rumah sakit.
Pintu Utama adalah pintu keluar masuk pasien, keluarga pasien dan
yang berkunjung di RSUD Simo Pintu utama di buka 24 jam.
1.1.1. Pintu masuk dan keluar Rawat Inap adalah pintu masuk dan
keluar pasien, keluarga pasien dan yang berkunjung di RSUD
Simo. pintu masuk dan keluar jam kunjung di buka pagi jam
12:00-00 - 14:00 WIB dan Sore jam 17:00 - 20:00 WIB
1.1.2. Pintu samping security adalah pintu masuk dan keluar pasien
yang melakukan pemeriiksaan radiologi,Laboratorium ataupun
farmasi.Pintu ini di buka secara kondisional.
1.1.3. Pintu rawat inap bangsal Kenari samping sebelah utara
Rumah sakit adalah pintu masuk dan keluar pasien, keluarga
pasien dan yang berkunjung di bangsal kenari RSUD Simo
juga sebagai pintu masuk dan keluar pengambilan sampah
dan pengiriman barang ke gizi,pintu ini di buka pada jam jam
06:00-00 – 21:00,atau kondisional
1.1.4. Pintu Jenazah adalah pintu untuk keluarnya jenazah, pintu ini
di buka secara kondisional.
1.2. Membuka dan menutup pintu kembali, yang meliputi : Pintu utama
IGD, Pintu rawat jalan, Pintu samping jenazah (pagar), Pagar utara
(bangsal kenari,gizi,IPSRS,CSSD,Loundry).
1.3. Memberi kartu parkir kendaraan karyawan pada saat parkir
kendaraan di basement yang telah tentukan pada saat jam dinas.
1.4. Melakukan pengawasan dan penjagaan terhadap kendaraan rumah
sakit baik motor, mobil station maupun ambulance rumah sakit
1.5. Membantu SDM IPS menghidupkan dan mematikan lampu koridor
dan halaman rs.
1.6. Melakukan pengecekan terhadap pintu ruangan seluruh rs pada saat
SDM Non Shift berakhir aktifitas, Serta pintu poli di saat dokter
selesai praktek.
2. Keamanan dan ketertiban lingkungan
2.1. Mengawasi orang – orang yang kelihatannya mencurigakan,serta
melakukan koordinasi dan mengambil tindakan sesuai dengan yang
di perlukan demi keamanan.
2.2. Melakukan pemantauan melalui CCTV setiap pergantian shift
terhadap kondisi rumah sakit.
2.3. Menjaga kondisi ketenangan dan kenyamanan lingkungan Rumah
Sakit. Antara lain : Dilarang merokok, mencuci dan menjemur
pakaian,buang sampah sembarangan, membawa masuk anak di
bawah umur 13 tahun, berbicara keras, tidur di teras ruangan dan
masjid, menginjak tanaman, minum – minuman keras,main judi.
2.4. Menerima, mencatat identitas tamu dan mengantar tamu ke ruangan
sesuai dengan tujuan ( yang didahului petugas satpam menghubungi
petugas ruangan yang di tuju dan di dahului dengan konfirmasi ke
petugas ruangan)
2.5. Berkeliling di semua area Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan.

3. Keamanan dan ketertiban ruangan


3.1. Harus memiliki semua kunci masing-masing unit /ruangan yang di
simpan pada almari kunci di pos satpam.
3.2. Mengkoordinir pengambilan dan pengembalian kunci petugas
ruangan.
C. Tata Tertib Jam Kunjung Pasien :
1. Membuat tanda atau tulisan jam kunjungan pasien di pintu utama masuk
ke gedung rawat inap pasien dan di setiap kamar pasien ( pigora
bertuliskan kewajiban pasien dan tata tertib jam kunjung ).
2. Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai jam kunjung
pasien (TPPRI) sebelum dibawa ke ruang rawat inap.
3. Pemberian kartu penunggu pasien ( dengan aturan tata tertib dibalik kartu
penunggu tersebut ).
4. Bagi penunggu pasien, wajib menunjukkan Kartu Penunggu.
5. Apabila jam kunjung sudah habis, petugas sekuriti melakukan koordinasi
dengan petugas humas untuk menginformasikan lewat pengeras suara
bahwasanya jam kunjung sudah habis.
6. Security keliling ke masing-masing ruangan melihat dan mengingatkan
kepada keluarga pasien bahwa jam besuk sudah habis
7. Adapun Waktu kunjungan adalah sebagai berikut
Senin - Sabtu : Siang 12.00 - 14.00
Sore 17.00 - 20.00
Minggu / Hari Besar : Siang 12.00 - 14.00
Sore 17.00 - 20.00
D. Identifikasi Pengunjung
1. Tata Tertib Jam Kunjung Pasien
1.1. Setiap orang yang berkunjung ke pasien harus mengetahui adanya
aturan jam kunjungan.
1.2. Setiap penunggu pasien, keluarga pasien harus mengetahui adanya
jam kunjungan pasien.
1.3. Bagi yang melakukan kunjungan di luar jam kunjung pasien, maka
pengunjung mengisi buku daftar hadir kunjungan dengan
menyerahkan KTP/SIM dengan pembatasan jumlah pengunjung
pasien max.2 orang
1.4. Setiap para pengunjung pasien dilarang membawa alat/bahan yang
berhaya seperti benda-benda tajam, bom atau yang berkaitan
dengan membahayakan kenyamanan, keamanan, keselamatan
pasien dan rumah sakit
1.5. Jumlah penunggu pasien max 2 orang
1.6. Prosedur tata tertib :
1.6.1. Membuat tanda atau tulisan jam kunjungan pasien di utama
masuk ke gedung rawat inap pasien dan di setiap kamar
pasien ( pigora bertuliskan kewajiban pasien dan tata tertib
jam kunjung ).
1.6.2. memberikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai
jam kunjung pasien (TPPRI) sebelum dibawa ke ruang rawat
inap.
1.6.3. Pemberian kartu penunggu pasien
1.6.4. Bagi penunggu pasien, wajib menunjukkan kartu penunggu
1.6.5. Apabila jam kunjung sudah habis, petugas sekuriti melakukan
koordinasi dengan petugas humas untuk menginformasikan
lewat pengeras suara bahwasanya jam kunjung sudah habis.
1.6.6. Adapun waktu kunjungan Pasien adalah sebagai berikut :
Senin - Sabtu : Siang 12.00 - 14.00
Sore 17.00 - 20.00
Minggu / Hari Besar : Siang 12.00 - 14.00
Sore 17.00 - 20.00

2. Penerimaan Tamu RSUD Simo


2.1. Setiap tamu yang datang di RSUD Simo, harus melalui petugas
sekuriti
2.2. Setiap pengunjung/tamu dilarang membawa alat/bahan yang
berhaya seperti benda-benda tajam, bom atau yang berkaitan
dengan membahayakan kenyamanan, keamanan, keselamatan
pasien dan rumah sakit
2.3. Petugas sekuriti menanyakan maksud kedatangan tamu :
2.3.2. Apabila menemui undangan dari RSUD Simomaka dapat
menunjukkan surat undangan,maka petugas sekuriti
melakukan konfirmasi kepada pihak yang mengundang.
2.3.3. Apabila atas dasar inisiatif sendiri maka petugas sekuriti
melakukan konfirmasi dengan bagian/instalasi/ unit yang dituju
untuk menanyakan apakah bisa ditemui atau tidak.
2.4. Petugas sekuriti meminta kartu identitas ( KTP/SIM) untuk ditukar
dengan ID Card tamu RSUD Simo.
2.5. Petugas sekuriti mengantar tamu ke tujuan
2.6. Petugas sekuriti mengembalikan kartu identitas dengan menukar ID
Card RSUD Simokepada yang bersangkutan setelah urusan selesai.
E. Pengawasan lewat CCTV
1. Dalam pengoptimalan pengawasan dan keamanan security melakukan
pengawasan pada area-area tertentu yang dianggap memiliki resiko
pelaku pelanggaran hukum dan resiko tinggi terjadinya kebakaran dengan
mekanisme sebagai berikut:
1.1. Security melakukan pengawasan CCTV area resiko tinggi
pelanggaran hukum dan terjadinya kebakaran
1.2. Apabila terjadi sesuatu yang dianggap mencurigakan yang berkaitan
dengan pelanggaran hukum dan terjadinya kebakaran security
melakukan pengawasan dan berkordinasi dengan atasan dan
security lainnya untuk mengamankan area tersebut
2. Dalam pengoptimalan perawatan CCTV security pada setiap pergatian
jaga melakukan pengecekan CCTV dengan mekanisme sebagai berikut :
2.1. Security melakukan pengecekan CCTV dan DVAR
2.2. Security mengisi font perawatan CCTV dan DVAR dari hasil
pengecekan
2.3. Security melaporkan hasil pengawasan ke atasan
3. Cara menghidupkan CCTV :
3.1. Hidupkan kotak bakalan kuasa (Power Supply)
3.2. Hidupkan monitor TV LCD
3.3. Tekan tombol ON pada Digital Video Recorder (DVR) Unit
3.4. Tunggu sehingga DVR berfungsi dengan sempurna & paparan imej
video dari semua kamera terpapar dimonitor CCTV
3.5. Apbila keluar paparan user name tekan tombol ‘OK”
4. Cara mematikan CCTV :
4.1. Tekan tombol ‘MENU’ dan Log in sebagai ‘ADMINISTRATOR’
4.2. Pilih menu ‘SHUTDOWN’
4.3. Tekan tombol ‘OK’
4.4. Tekan sehingga DVR berhenti melaksanakan fungsinya & paparan
‘OK to Shutdown’
4.5. Matikan bekalan kuasa DVR
4.6. Matikan kotak bekalan kuasa CCTV
4.7. Matikan monitor TV LCD
5. Cara putar video ( REPLAY ):
5.1. Klik kanan
5.2. Pilih menu putar video
5.3. Masukkan password dan username
5.4. Klik kanan
5.5. Pilih menu putar video
5.6. Pilih kanal sesuai kebutuhan atau biarkan semua kanal
5.7. Tentukan waktu pencarian Tgl/Bulan/Th, Jam
5.8. Klik cari ( Maka akan muncul warna pada tabel )
5.9. Klik putar
5.10. Klik simbol jika ingin dipercepat atau diperlambat
5.11. Klik Stop putar ( Jika menyudahi )
5.12. Klik batal ( Jika keluar menu )
6. Cara Back Up Video :
6.1. Masukkan Flash disk
6.2. Klik kanan
6.3. Pilih menu pengaturan
6.4. Masukkan user name dan password
6.5. Klik Kanan
6.6. Pilih menu pengaturan
6.7. Pilih menu Back up video
6.8. Pilih Kanal ( Yang mau di back up )
6.9. Waktu pencarian Tgl/bln/Th, jam Pilih cari
6.10. Klik Back Up

F. Safety Brifing.
1. Pengenalan Identitas diri
2. Posisi tempat briefing safety ( contoh tempat : Ruang edukasi, aula
pertemuan lantai V dsb )
3. Demi keselamatn bapak / Ibu ( Contoh : ruang aula ) ini di lengkapi
dengan :
3.1. Pintu utama masuk ruangan aula dan pintu emergency serta tangga
darurat ( posisi ditunjukkan oleh pelaku briefing safety)
3.2. Tabung APAR berukuran 3 kg yang berada disamping pintu masuk
3.3. Tabung APAR berukuran 3 kg berada disamping pintu emergency
3.4. Smoke detector, Heat detector dan sprinkle water di atap ruangan
3.5. Fire Alarm ( Kotak merah berlapis kaca) di dinding luar sebelah utara
4. Alur Evakuasi dan penyelamatan saat mengalami bencana kebakaran
adalah sebagai berikut :
4.1. Tetap tenang,jangan panik,,jangan berlari, ikuti petunjuk arah
evakuasi
4.2. Jangan mencoba mengambil barang yang tertinggal.
4.3. Lepaskan sepatu hak tinggi.
4.4. Gunakan tangga darurat terdekat menuju jalur evakuasi.
4.5. Jangan gunakan lift, lift tidak bekerja sewaktu alarm berbunyi.
4.6. Jalan merangkak menuju tangga darurat, bila lorong dipenuhi asap.
4.7. Tutup hidung dan mulut dengan saputangan atau tissue yang telah
dibasahi air guna menghindari dari kemungkinan menghirup zat-zat
beracun.
4.8. Keluar menuju tempat berhimpun di halaman Rumah Sakit atau titik
kumpul yang telah di tetapkan.
5. Adapun alat penunjang pemadam kebakaran di RSUD Simo adalah
sebagai berikut :
Pada saat terjadi kebakaran maka bila berada di luar timur igd,depan
instalasi Gizi atau dekat farmasi rawat inap , bisa menekan tombol Fire
alarm berwarna merah sehingga alarm berbunyi dan petugas keamanan
mengetahui bila terjadi kebakaran. Apabila api masih dianggap ringan,kita
bisa,menggunakan APAR yang disingkat dengan kata “CARRA” :
C : Cabut pin pengaman
A : Arahkan nozzle ke pangkal api
R : Remas katup APAR
RA : Ratakan dari kiri ke kanan sambil mengamati arah angin dengan
jarak semprot 1-2 meter.
Demikian safety briefing yang saya sampaikan semoga bermanfaat.

G. Penanganan Pelaku Pelanggaran Hukum


1. Ruang/Area Resiko tinggi Pelanggaran Hukum
1.1. Ruang parkir merupakan area resiko tinggi pencurian kenderan
bermotor
1.2. Ruang tunggu pasien rawat jalan dan inap meruapakan area resiko
tinggi penipuan, pencurian dan tindak kekerasan
1.3. Gudang logistik Farmasi dan Apotek rawat jalan dan inap merupakan
area resiko tinggi pencurian obat
1.4. Kasir/APP merupakan area resiko tinggi pencurian barang
berharga/uang dan tindak kekerasan
1.5. Gudang logistik IRT rumah sakit merupakan area resiko tinggi
pencurian barang kebutuhan rumah sakit
1.6. Ruang Neonatus merupakan area resiko tinggi pencurian bayi
1.7. Ruang Informasi merupakan area resiko tinggi tindak kekerasan
1.8. TPPRJ/TPPRI merupakan area resiko tinggi tindak kekerasan
1.9. Ruang IGD merupakan area resiko tinggi tindak kekerasan
1.10. Koperasi meruapakan area resiko tinggi penipuan, pencurian dan
tindak kekerasan
2. Langkah/tindakan security
Jika anggota security mendapat informasi atau mengetahui adanya tindak
kejahatan pelanggaran hukum wajib melakukan tindakan sebagai berikut:
2.1. Segera mengamankan tempat kejadian perkara (TKP)
2.2. Melaporkan kepada atasan, mengamankan TKP, dan mengamankan
barang bukti, dll.
2.3. Melakukan interogasi terhadap pelaku, saksi-saksi apabila ada pihak
lain yang berkaitan dengan kejadian tindakan kejahatan, sampai
didapat keterangan yang jelas untuk di tindak lanjuti.
2.4. Membuat berita acara penangkapan.
2.5. Membuat laporan tertulis yang ditujukan kepada kepala keamanan

H. Penangan Kebakaran
1. Ruang / Area Resiko Tinggi Terjadinya Kebakaran
1.1. Ruang Oksigen Central merupakan area resiko tinggi terjadinya
kebakaran
1.2. Ruang Laundry merupakan area resiko tinggi terjadinya kebakaran
1.3. Ruang Gizi merupakan area resiko tinggi terjadinya kebakaran
1.4. Ruang Teknik/IPSRS merupakan area resiko tinggi terjadinya
kebakaran
1.5. Ruang Arsip merupakan area resiko tinggi terjadinya kebakaran
1.6. Gudang Logistik IRT merupakan area resiko tinggi terjadinya
kebakaran
1.7. Genset merupakan area resiko tinggi terjadinya kebakaran
2. Langkah / tindakan security
Security yang mengetahui dan atau mendapat informasi adanya
kebakaran wajib melakukan tindakan sebagai berikut :
2.1. Bersikap tenang dan tidak panik.
2.2. Membunyikan alarm tanda kebakaran dan menginformasikan adanya
kebakaran pada karyawan.
2.3. Apabila api masih di anggap ringan pergunakanlah APAR dan
apabila api tidak bisa di padamkan Segera menghubungi dinas
pemadam kebakaran, pos polisi terdekat dan security lainnya.
2.4. Segera memutuskan aliran listrik di saklar induk dan membiarkan
sikring tetap pada tempatnya.
2.5. Menempatkan dan mengamankan dokumen penting dan aset RSUD
Simo yang dapat di selamatkan dilokasi aman.
2.6. Mengamankan dan melarang orang yang tidak berkepentingan
memasuki lokasi.
2.7. Setelah bencana dinyatakan aman, melakukan penyisiran seluruh
lokasi untuk memeriksa korban dan aset RSUD Simoyang perlu di
selamatkan

I. Kode Kegawatan

Name of Code Incident

Code Red Fire Kebakaran

Code Blue Cardiac Arrest Gagal jantung

Code Green Internal Evacuation Evakuasi Internal

Code Yellow Missing Person Orang Hilang

Code Black Bomb Treat AncamanBom

Code White Violent Situation Kekerasan

Code Brown Chemical Spill Tumpahan Kimia

Code Orange External Disaster BencanaAlam

Code Purple Hostage/Abduction Sandera

Loss of Essensial Layanan Penting


Code Grey
Service

Code Aquo Flood Banjir

Code PINK Penculikan Bayi


BAB IV
DOKUMENTASI

Securuti wajib melakukan pencatatan dan pelaporan saat jaga yang meliputi :
1. Buku laporan Kedatangan Tamu
2. Buku Operan jaga
3. Buku laporan Terjadinya Pelanggaran hukum
4. Buku Laporan pemantauan/pengawasan CCTV
5. Semua kejadian dilaporkan kepada Direktur secara berkala.

Ditetapkan di : Simo
Pada Tanggal :
......................... 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO

RATMI PUNGKASARI
Lampiran II : Keputusan Direktur RSUD SIMO
Nomor :
Tanggal :
Tentang : Kebijakan Manajemen Risiko Fasilitas Dan Lingkungan Di
RSUD SIMO

DAFTAR AREA BERESIKO TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN


DI RSUD SIMO
JENIS RESIKO IDENTIFIKASI BAHAYA AREA/LOKASI
KEAMANAN  Penculikan Bayi  Ruang Perinatologi & ruang
LINGKUNGAN  Penyanderaan Perawatan anak
RS  Kehilangan barang milik  Seluruh ruang perawatan
pasien dan keluarga  Seluruh area perawatan,
 Kehilangan kendaraan ruang keuangan
bermotor  Area parker
 Kehilangan sarana  Seluruh Area di rumah sakit
prasarana RS  Area disekitar lokasi renovasi
 Keselamatan saat ada  R.Genset,Area parker
renovasi / pembangunan  R.Genset,R fisioterapi,Ipsrs
 Bising  R.Radiologi,R Fisioterapi
 Getaran
 Radiasi

KESELAMATAN  Terjatuh/terpeleset di  Area yang lantainya ada


PASIEN, RAM/tangga beda ketinggian
PENGUNJUNG  Lantai di kamar mandi  Seluruh Kamar mandi di RS
DAN  Tersengat listrik  Seluruh area RS
KARYAWAN  Terpeleset di lantai  Lantai yangl licin,basah

Anda mungkin juga menyukai