Anda di halaman 1dari 16

MODUL PEMBELAJARAN 

BAB VI MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

Dosen Pengampu : Dewi Ratna Sari, SE, MM

Disusun Oleh :
Nabella Aprllianti (30621040)

PRODI D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA

2022
D. Airline Commercial Cooperation (Kerjasama Maskapai Komersial) 

Kerjasama Komersial Maskapai Penerbangan adalah kemitraan antara dua maskapai


penerbangan atau lebih pada sektor internasional dan/atau domestik yang terkait dengan
penjualan kapasitas pesawat antar maskapai yang berpartisipasi. Sebuah maskapai penerbangan
reguler (bukan charter) perlu menjalin kerjasama komersial dengan maskapai lain karena tidak
ada maskapai yang dapat menyediakan transportasi dari satu titik ke semua titik di dunia.

a. BITA/MITA (Bilateral/Multilateral Interline Traffic Agreement)

Semakin komplek kebutuhan manusia saat ini, membuat manusia harus berpindah tempat
yang jauh dari wilayah ke wilayah lain bahkan harus lintas negara, adanya perpindahan jarak
jauh ini lebih mudah ditempuh menggunakan transportasi udara, sehingga terdapat perusahaan-
perusahaan penerbangan tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut dalam bekerja sendiri sebab
terdapat beberapa faktor yang menghambat. Sehingga   dalam memenuhi kebutuhan tersebut
diberikan wadah atau tempat oleh badan pengurus penerbangan internasional / IATA, bagi
maskapai-maskapai tersebut untuk saling menjalin kerjasama. 

Salah satu dari misi IATA adalah agar para anggotanya dapat memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya secara terpadu kepada seluruh pemakai jasa yang ada di dunia, terutama
untuk memenuhi kebutuhan tersebut IATA menyediakan sarana-sarana yang bisa dipergunakan
oleh para anggotanya secara bersama-sama yaitu perjanjian layanan pindah-pesawat yang
berlaku multilateral atau MITA (Multilateral Interline Traffic Agreement). Fasilitas-fasilitas ini
memungkinkan maskapai-maskapai penerbangan anggota IATA untuk menguasai wilayah
pemasaran yang jauh lebih luas daripada wilayah operasional mereka secara fisik.

MITA yang difasilitaskan oleh IATA membantu maskapai penerbangan untuk dapat
mengangkut atau melayani penumpangnya yang harus menempuh rute jauh dengan bantuan
maskapai lain, secara mudahnya proses perjanjian ini membantu maskapai menerbitkan tiket
yang dapat digunakan untuk maskapai lain, dan maskapai tersebut harus mengakuinya. Hal ini
membuat maskapai dapat melayani penumpang meski tidak menggunakan pesawat dari
maskapai tersebut, berjalan seperti ini dikarenakan penumpang dalam menempuh tujuannya akan
mengalami pergantian pesawat atau maskapai untuk ke tempat tujuan, meskipun hanya membeli
satu tiket pesawat dari satu maskapai.

Semua maskapai di dunia ini yang memiliki persyaratan yang sah sesuai dengan IATA
dapat ikut serta menjadi bagian dari perjanjian MITA ini. Dalam berjalannya perjanjian interline,
tentunya akan memberikan keuntungan-keuntungan dalam transportasi udara bagi banyak pihak,
terutama bagi pihak penumpang dan pihak maskapai. Namun, banyak dokumen ataupun hal-hal
yang harus dijaga dan dikerjakan oleh para maskapai penerbangan agar dapat menjadi anggota
dari perjanjian tersebut dan dapat melaksanakan perjanjian tersebut dengan baik.

    Multilateral Interline Traffic Agreements (MITA) sendiri adalah perjanjian dimana penumpang
dan kargo menggunakan dokumen lalu lintas standar (yaitu tiket penumpang atau air waybill) untuk
melakukan perjalanan dengan berbagai moda transportasi yang terlibat dalam perutean untuk
mencapai tujuan akhir. lebih singkatnya, MITA merupakan perjanjian layanan pindah-pesawat yang
berlaku multilateral. MITA membuat maskapai dapat melayani penumpang dengan melalui rute
penerbangannya meskipun penumpang tersebut tidak memilih menggunakan pelayanan dari
maskapai tersebut dan penumpang akan mengalami pergantian pesawat dari maskapai yang berbeda
untuk menuju tempat tujuan.

Satu Perjanjian Multilateral yang ditandatangani dengan maskapai lain melalui IATA
menghasilkan kemitraan dengan jaringan yang berkembang lebih dari 350 maskapai penerbangan
domestik dan internasional yang berpartisipasi di seluruh dunia. è Partisipasi dalam MITA terbuka
untuk semua maskapai penerbangan anggota IATA dan non-IATA yang memegang kode maskapai
yang ditetapkan IATA yang valid (penanda maskapai, akuntansi maskapai dan/atau kode awalan)
dan mengoperasikan layanan penerbangan berjadwal internasional dan/atau domestik.

Salah satu contoh beberapa maskapai yang menjalankan perjanjian interline adalah antara
maskapai penerbangan internasional terbesar di dunia, Emirates dan Africa World Airlines (AWA),
maskapai penerbangan Ghana yang berkantor pusat di Accra, telah mengumumkan perjanjian
interline satu arah dimana pelanggan Emirates dapat terhubung ke rute tertentu dari jaringan Africa
World Airlines, membuka penerbangan Afrika baru. tujuan untuk pelanggan Emirates.

kehadiran MITA tentunya dapat memberikan keuntungan bagi maskapai-maskapai yang terikat,
beberapa keuntungan MITA bagi maskapai dapat menciptakan peluang bagi maskapai penerbangan
untuk melakukan layanan code-share, karena perjanjian ini paling sering dibuat oleh maskapai yang
tertarik pada penjualan end-to-end penerbangan pada penerbangan lanjutan, yang meningkatkan
pendapatan mereka, memperluas pasar transportasi udara dan menyediakan akses ke pasar baru.
selain itu juga terdapat beberapa keuntungan, antara lain:

 Kemudahan penggunaan: Menjadi bagian dari standar perjanjian interline industri yang
diakui, yang memungkinkan maskapai penerbangan untuk dengan mudah menjalin
hubungan interline baru dengan operator lain tanpa harus melalui negosiasi kontrak yang
rumit dengan masing-masing calon mitra interline baru.
 Fleksibilitas: Memungkinkan maskapai dengan cepat beradaptasi dengan kebutuhan pasar
dengan mengubah perjanjian antar jalur dengan cepat jika diperlukan (hanya persetujuan
MITA yang perlu diperbarui, bukan seluruh perjanjian)
 Efisiensi: IATA mengelola distribusi MITA ke mitra distribusi, membebaskan maskapai
dari keharusan khawatir tentang memastikan visibilitas perubahan interline mereka.

b. Special Prorate Agreement (SPA) atau Perjanjian Prorata Khusus

Transportasi udara merupakan salah satu moda transportasi yang cukup banyak
digunakan khususnya dalam negeri. Dengan adanya moda ini dapat memudahkan dalam
melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya baik orang, hewan, barang dan
lainnya. Dengan itu dibutuhkan suatu jaringan penerbangan nasional yang saling bekerja sama
dalam melakukan pelayanan penerbangan kepada masyarakat secara lengkap dan dapat
memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama seperti kerjasama antar
maskapai penerbangan untuk bersama-sama melayani masyarakat atau pelanggan yang bertujuan
untuk memberikan jasa layanan terbaik, meningkatkan profitabilitas, mengembangkan pangsa
pasar dan tentunya ada nilai tambah yang dapat diimplementasikan dalam sebuah perjanjian.

Special Prorate Agreement (SPA) atau perjanjian prorata khusus merupakan salah satu
perjanjian bilateral khusus yang dapat digunakan dimana perjanjian ini melibatkan negosiasi
antara satu maskapai dengan maskapai lainnya berkaitan dengan rute penerbangan, tarif, dan
aturan khusus yang disepakati dalam perjanjian tersebut. Dengan perjanjian setiap maskapai
dapat mengembangkan layanan masing-masing dengan memberikan lebih banyak pilihan
penerbangan kepada pelanggan. 

Secara konsep perjanjian prorata khusus ini adalah perjanjian interline antara dua
maskapai di mana masing-masing pihak dapat menjual rute yang dipilih pihak lain dengan tarif
khusus yang disetujui oleh kedua belah pihak maskapai dalam kondisi tertentu. Rute harus dijual
bersama dengan sektor operator tidak termasuk kode nomor penerbangan keduanya.

Hal ini berbeda dengan Bilateral/Multilateral Interline Traffic Agreement (BITA/MITA)


atau Perjanjian Lalu Lintas Antar Jalur Bilateral/Multilateral, SPA memiliki masa berlaku, jenis
tarif yang berlaku, sektor, kelas pemesanan, dan batasan penerbangan (misalnya harus sesuai
dengan penerbangan maskapai penerbit atau operator pemasaran, dan tidak dapat
menggabungkan antara kelas bisnis dan ekonomi). selain itu SPA juga ada negosiasi tarif pada
rute tertentu, tidak ada nomor penerbangan pemasaran (dari operator pemasaran) dan harus
dalam hubungan terkait dengan sektor global alliance (atau tergabung dalam suatu aliansi
global).

Untuk contohnya :

Garuda Indonesia (GA) memiliki perjanjian prorate khusus atau SPA dengan Emirates (EK)
untuk rute penerbangan CGK-DOH-ICN. Maka seperti berikut :
Rute  Operator Pemasaran Operator Operasi Nomor Penerbangan 

CGK - DOH GA GA GA 898

DOH - ICN GA EK EK 421

c. Codeshare Agreement
Belakangan terdapat artikel berita viral yang mengatakan bahwa ada sebuah maskapai
Taiwan yang menggarap rute dari Jakarta ke Makassar. Memang artikel telah menjelaskan
tentang codeshare yang memicu kericuhan di dunia maya dikarenakan ada isu bahwa maskapai
asing telah beroperasi di rute Indonesia. Akan tetapi, mereka sendiri belum mengerti apakah
yang dimaksud dengan codeshare. 
Pada umumnya codeshare agreement atau biasa disebut dengan codeshare adalah sebuah
perjanjian di mana suatu penerbangan yang dilakukan oleh suatu maskapai dapat dijual oleh
maskapai lain selain oleh maskapai itu sendiri. Secara singkat, Penerbangan codeshare adalah
operasi gabungan dari dua atau lebih maskapai penerbangan. Di mana salah satu maskapai
bertugas dalam operasional penerbangan atau pesawat serta maskapai satunya bertugas untuk
marketing atau memasarkan tiket dengan nomor penerbangan kedua maskapai (administration
carrier). Contohnya sebagaimana yang terdapat dalam berita paparan di atas, yang mana
penerbangan tersebut sebenarnya merupakan penerbangan yang dilakukan oleh pesawat
maskapai Garuda Indonesia yang dijual juga oleh China Airlines dan Garuda Indonesia. Oleh
karena itu, tiket untuk rute dari Taipei menuju Jakarta Makassar  bisa dibeli melalui website
China Airlines. Kemudian China Airlines mengoperasikan rute dari Taipei Makassar. Sedangkan
untuk rute Jakarta Makassar dioperasikan oleh Garuda Indonesia sebagai partner mereka.
Sehingga memudahkan pelancong untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan satu code
booking dan bisa digunakan untuk mendapatkan 2 boarding pass secara langsung. 
Maskapai yang mempunyai codeshare, mereka akan menentukan jadwal transit yang
tepat. Sehingga terdapat perhitungan waktu yang tepat untuk perpindahan penumpang dari
penerbangan internasional ke penerbangan nasional. Pihak maskapai akan melakukan
pertanggung jawaban ketika terdapat keterlambatan penumpang akibat kesalahan jadwal.
Maskapai yang mempunyai codeshare akan memperluas network mereka tanpa harus membuka
rute itu sendiri. Sehingga dengan adanya codeshare flight, penumpang dan maskapai mempunyai
keuntungan dalam bisnis penerbangan.
Sebuah kerja sama saat maskapai penerbangan mengangkut penumpang yang tiketnya
diterbitkan oleh maskapai penerbangan lain. ketika  memesan penerbangan codeshare, tiket Anda
akan memuat nomor penerbangan maskapai tempat Anda  memesan perjalanan, meskipun
beberapa bagian perjalanan Anda akan berada di penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai
penerbangan lain dan memuat nomor penerbangan lain dari yang dicetak pada tiket Anda. Suatu
maskapai memperluas jumlah penerbangan codeshare yang tersedia bagi pelanggan dengan
bermitra bersama maskapai-maskapai berbagai wilayah. Hal tersebut mempermudah koneksi
penerbangan-penerbangan antara kota-kota seluruh dunia.

Manfaat Codeshare Agreement bagi penumpang:


1. Izinkan penumpang untuk check-in ujung ke ujung (dalam hal ini dari Taipei-Jakarta-
Makassar) tanpa mengkhawatirkan bagasi dan check-in lagi di titik koneksi. Karena ada
kesepakatan pengadilan berbagi Anda diperbolehkan untuk melakukan check-in end-to-end,
itu berarti Anda check-in di bandara dan tidak perlu lagi memeriksa di titik penghubung.
Sehingga penumpang tidak kerepotan. 
2. Dalam hal tidak ada perjanjian codeshare antara 2 maskapai penerbangan, jika salah satu
penerbangan mengalami keterlambatan, maskapai lain tidak bertanggung jawab atas
ketinggalan penerbangan. Di bawah penerbangan code share, kedua maskapai membantu
dalam bekerja sama maskapai menyebabkan penundaan. 
3. Berdasarkan perjanjian kode bersama, maskapai penerbangan bertanggung jawab untuk
mentransfer bagasi di titik koneksi. Penumpang tidak perlu mengambil dan check in lagi.
Sehingga bukan tanggung jawab penumpang untuk mengambil dan check-in lagi. Kecuali,
ketika ada dua penerbangan lanjutan dan keduanya dari maskapai yang berbeda, maka
penumpang mengambil bagasi dan check-in lagi sendiri. Jadi, inilah beberapa  keuntungan
yang didapat oleh penumpang ketika menggunakan penerbangan dengan codeshare. 

Manfaat Codeshare Agreement bagi maskapai penerbangan:


1. Penumpang selalu lebih suka memesan tiket di maskapai yang sama untuk perjalanan
end-to-end. Ini membantu mereka menghindari kekhawatiran tentang bagasi dan check-in
lagi di penerbangan lanjutan. Perjanjian codeshare memungkinkan maskapai untuk
mempertahankan penumpangnya saat membuka rute atau jaringan baru.
2. Penerbangan dari kedua maskapai yang menerbangi rute yang sama – maskapai dapat
memenuhi permintaan penumpang dengan peningkatan frekuensi pada rute yang sama.
3. Perceived service to non-serviced markets – membantu maskapai penerbangan untuk
mempromosikan branding mereka di pasar dengan nomor penerbangan mereka tanpa
beroperasi pada rute tersebut.
4. Dengan berbagi kapasitas, maskapai penerbangan dapat mengelola biaya operasi secara
efisien

Jenis Perjanjian Codeshare:


1. Aliran Bebas (Free-Flow) yaitu Sistem inventaris dan reservasi maskapai berkomunikasi
secara real time melalui pesan (TTY dan EDIFAC) Pemetaan kelas pemesanan
ditentukan antara maskapai. Tidak ada kursi yang dikunci untuk maskapai mana pun, dan
maskapai mana pun dapat menjual kursi dalam jumlah berapapun.
2. Aliran Bebas Tertutup (Capped Free-Flow) yang pada dasarnya, sama dengan arus bebas,
tetapi pembatasan (jumlah kursi maksimum) ditentukan untuk setiap maskapai pemasaran
yang berpartisipasi dalam codeshare dengan operator yang beroperasi. Setelah batas
tercapai, maskapai yang beroperasi mengirim pesan ke maskapai pemasaran untuk
menutup penjualan. Namun inventaris maskapai pemasaran bertanggung jawab untuk
menegakkan batas dan karena itu akan menutup penjualan yang telah tercapai
3. Block Space yaitu berdasarkan perjanjian ini, Maskapai penerbangan pemasaran membeli
sejumlah kursi dari operator yang beroperasi. Kemudian maskapai pemasaran menjual
kursi yang diblokir tersebut kepada pelanggan dengan nama/nomor penerbangannya
sendiri. Maskapai pemasaran memiliki kendali penuh atas satu blok ruang dari maskapai
yang beroperasi. Tidak ada laporan aktivitas penjualan yang dikirim ke maskapai yang
beroperasi. Maskapai pemasaran mengelola inventarisnya sendiri, dan umumnya juga
memperoleh kendali atas blok kursi (peta kursi mini) dari mana permintaan kursi di muka
dapat dilakukan.
Berikut merupakan contoh penerapan dari codeshare agreement.

 Istilah "code" mengacu kepada sistem identifikasi yang digunakan dalam jadwal
penerbangan, umumnya merupakan dua karakter kode pengenalan maskapai dari IATA dan
nomor penerbangan. Dalam hal ini, MM554 yang artinya penerbangan 554 yang dioperasikan
oleh maskapai MM, mungkin juga dijual oleh maskapai XX sebagai XX1234 dan oleh XX
sebagai XX786. 
d. Global Alliance
Global Alliance secara tradisional dikaitkan dengan peningkatan kinerja ekonomi dan
operasional perusahaan, khususnya di industri penerbangan. Namun, kami masih belum
mengetahui pengaruh partisipasi dalam perjanjian multilateral semacam ini terhadap kinerja
lingkungan maskapai penerbangan. Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah untuk menganalisis
apakah keanggotaan aliansi maskapai penerbangan berpengaruh terhadap kinerja lingkungan
mereka, dan jika demikian, apakah karakteristik aliansi global, serta model bisnis maskapai
penerbangan, dapat memengaruhi hal ini. hubungannya dengan tingkat yang lebih besar atau
lebih kecil. Hasil regresi dan Analisis Varians (ANOVA) dalam sampel 252 maskapai
penerbangan (58 termasuk dalam salah satu dari tiga aliansi global: Star Alliance, Oneworld, dan
SkyTeam) menunjukkan hubungan yang kuat dan terbalik antara kinerja lingkungan dan milik
aliansi .
Bisnis integrasi di mana produk,standar layanan,jadwal,dan fasilitas bandara
distandarisasi dan digabungkan untuk efisiensi yang lebih tinggi.Aliansi yang dibentuk oleh
kebutuhan masing-masing maskapai untuk mengembangkan jaringan yang ada dengan maskapai
lain guna memenuhi permintaan yang terus meningkat. Dalam hal ini, penumpang ingin
menikmati penerbangan tanpa batas dan nyaman ke seluruh penjuru dunia.

 Global Airline Alliance


Various demands from our customer
 Pilih penerbangan non-stop atau min-connecting
 Layanan yang konsisten dan cepat
 Lebih banyak manfaat untuk frequent flyer
 Key solution for Airlines
Regulation against airlines
 Pembatasan hukum, politik dan sosial
 Batas geografis
 Peraturan ekonomi
 
Keanggotaan dan daftar penguasaan pasar bagi aliansi maskapai terbesar (pada Desember 2008)

Star Alliance SkyTeam Oneworld Sisa industri


27 anggota 13 anggota 12 anggota (daftar maskapai
pilihan)
Didirikan 1997 Didirikan 2000 Didirikan
1999

Penumpang 627,52 juta 385 juta 335,534 juta 489 juta


per tahun

Destinasi 1172 898 871 (sebagian besar


destinasi dilayani
oleh maskapai tanpa
aliansi)

Pendapatan 156,8 97,9 89,875 113


(Miliar AS$)

penguasaan 29.3% 20.6% 23.2% 26.9%


pasar
Peserta¹ Anggota Anggota Anggota Amerika
(JP) Adria Airways (SU) Aeroflot (AA) (FL)
American
2004 2006 Airlines AirTran Airways
(A3) Aegean Airlines (AM) pendiri (AS)
Aeroméxico
2010 (BA) British Alaska Airlines
pendiri Airways
(AC) Air Canada (CU)
(UX) Air Europa pendiri
pendiri Cubana
2007 (CX) Cathay
(CA) Air China (F9)
Pacific
(AF) Air France
2007 Frontier
pendiri
pendiri
(NZ) Air New (G3)
(AY) Finnair
Zealand (AZ) Alitalia
Gol Transportes
1999
1999 2001 Aéreos
(IB) Iberia
(NH) ANA (CZ) China (HA)
Southern 1999
1999 Hawaiian Airlines
2007 (JL) Japan
(OZ) Asiana Airlines (B6)
Airlines
(OK) Czech
2003 Airlines JetBlue
2007
(OS) Austrian 2001 (WN)
(LA) LAN
Airlines
(DL) Delta Southwest
2000
2000
pendiri (VX)
(MA) Malév
(KF) Blue1
(KQ) Kenya 2007 Virgin America
2004 Airways
(WS)
(MX)
(BD) BMI 2007 Mexicana Westjet
2000 (KL) KLM 2009, Eropa/Rusia
(SN) Brussels 2004 bangkrut,
Airlines masih (EI)
(KE) Korean Air anggota
2009 Aer Lingus
pendiri (QF) Qantas
(CO) Continental (VV)
Airlines (RO) TAROM pendiri
Aerosvit
2009 (akan hilang 2010 (RJ) Royal (KM)
saat bergabung Jordanian
dengan United (VN) Vietnam Air Malta
Continental Airlines 2007
(CY)
Holdings)
2010 (S7) S7
Airlines Cyprus Airways
(OU) Croatia Airlines
2010 (FI)
2004
Anggota masa
depan Icelandair
(MS) EgyptAir
(AR) Aerolineas Anggota (JU)
2008
Argentinas masa depan
Jat Airways
(LO) LOT Polish
Airlines 2012 (AB) Air
(DY)
Berlin
2003 (Cl) China
Norwegian Air
Airlines 2012
Shuttle
(LH) Lufthansa
2011 (IT)
(FV)
founder Kingfisher
(MU) China Airlines
Rossiya
(SK) SAS Eastern
2011 (UN)
pendiri 2011
(MH) Transaero
(SQ) Singapore (GA) Garuda Malaysia
Airlines Indonesia Airlines (VS)
2000 2012 2012 Virgin Atlantic
(SA) South African (SV) Saudi Afrika & Timur
Airways Arabian Airlines Tengah
Mantan
2006 2012 anggota (AH)
(JK) Spanair (ME) Middle (EI) Aer Air Algérie
East Airlines Lingus
2003 (W3)
2012 2000–2007,
(LX) Swiss Arik Air
International Air mundur
Lines (LY)
Mantan (CP)
2006 anggota Canadian El Al
Airlines
(JJ) TAM Airlines (CO) Continental (EK)
Airlines 1999–2001,
2010 dibeli Air Emirates
2004–2009,
(TP) TAP Portugal bergabung Canada (EY)
dengan Star
2005 Alliance Etihad Airways
(TG) Thai Airways (CM) Copa (GF)
International Airlines
Gulf Air
pendiri 2007–2009,
(IR)
bersama dengan
(TK) Turkish
Continental Iran Air
Airlines
(NW) Northwest (QR)
2008
2004–2009, Qatar Airways
(UA) United Airlines
bergabung
pendiri dengan Delta Asia

(US) US Airways (HU)

2004 Hainan Airlines


(9W)

Anggota masa Jet Airways


depan
(PK)
(AI) Air India
Pakistan
2011 International
Airlines
(ET) Ethiopian
Airlines (PR)

2011 Philippine Airlines

(AV) (TA) Avianca–


TACA
2012
(CM) Copa Airlines
2012

Mantan anggota
(AN) Ansett Airlines
1999–2001, ditutup
(MX) Mexicana
2000–2004,
bergabung dengan
Oneworld
(FM) Shanghai
Airlines
2007–2010, mundur
(RG) Varig
1997–2007,
dikeluarkan

Kapsitas jaringan

Amerika Utara 23% 28% 15% 34%

Amerika 1% 2% 14% 83%


Selatan

Eropa 20% 16% 11% 53%

Timur Tengah 2% 0% 3% 95%

Afrika 23% 10% 4% 63%

Asia 35% 11% 9% 45%

Oseania 11% 0% 32% 57%

Antara Amerika 27% 34% 21% 18%


Utara dan
Eropa
Antara Amerika 9% 29% 40% 22%
Utara dan
Selatan

Antara Eropa 20% 28% 22% 30%


dan Amerika
Selatan

Antara Amerika 41% 29% 10% 20%


Utara dan Asia

Antara Eropa 36% 22% 19% 23%


dan Asia

4 Main Business Concern in the Alliance :


 Codeshare
Codeshare merupakan suatu perjanjian antar maskapai penerbangan dengan fungsi memberikan
pilihan tujuan yang lebih luas bagi penumpang.   Penerbangan codeshare adalah operasi
gabungan dari dua atau lebih maskapai penerbangan. Hal tersebut menjadi sebuah kerja sama
saat maskapai penerbangan mengangkut penumpang yang tiketnya diterbitkan oleh maskapai
penerbangan lain. Melansir dari emirates.com, Kamis (20/1/2022) ketika Anda memesan
penerbangan codeshare, tiket Anda akan memuat nomor penerbangan maskapai tempat Anda
memesan perjalanan, meskipun beberapa bagian perjalanan Anda akan berada di penerbangan
yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan lain dan memuat nomor penerbangan lain dari
yang dicetak pada tiket Anda. Suatu maskapai memperluas jumlah penerbangan codeshare yang
tersedia bagi pelanggan dengan bermitra bersama maskapai-maskapai berbagai wilayah. Hal
tersebut mempermudah koneksi penerbangan-penerbangan antara kota-kota seluruh dunia. 

 Frequent Flyer Partnership


Tujuan utama Frequent Flyer Program adalah untuk mempertahankan kesetiaan (loyalty)
para pelancong atau businessman untuk selalu menggunakan airlines yang bersangkutan supaya
tidak noleh-noleh ke kompetitornya. Konsep program cukup sederhana: setiap kali melakukan
penerbangan dengan airlines bersangkutan, maka akan dapat poin atau biasa disebut miles.
Nantinya point yang ada dapat ditukar berbagai reward yang disediakan, tapi biasanya yang
dikenal orang adalah award atau free flight, alias terbang gratis, atau bisa juga dalam bentuk
upgrade (misal economy ke business classs).
Ada dasarnya hampir semua full-service airlines mempunyai loyalty program. Setiap
airlines mempunyai program dan nama tersendiri. Misalnya kalau untuk Garuda Indonesia (GA)
dulu pakai nama GFF (Garuda Frequent Flier), sebelum berganti nama di tahun 2014 menjadi
GarudaMiles (http://garudamiles.com/). Atau maskapai tetangga Singapore Airlines (SQ) dengan
KrisFlyer (http://www.singaporeair.com/en_UK/ppsclub-krisflyer/registration-form/), KLM dan
AirFrance dengan FlyingBlue (http://www.flyingblue.com/), dan lain-lain.

 Lounge Cooperation
Lounge adalah ruangan yang digunakan untuk menunggu oleh penumpang maskapai di kelas
bisnis dan eksekutif. 
Penumpang pada penerbangan internasional yang dioperasikan ANA dapat menggunakan ruang
tunggu ANA dan/atau ruang tunggu maskapai mitra kami.
-Penggunaan lounge mungkin berbeda-beda, tergantung pada kriteria masuk bandara. Silakan
baca halaman mengenai lounge bandara yang dapat digunakan.
-Akses lounge tidak tersedia bagi penumpang pada penerbangan codeshare yang dioperasikan
oleh maskapai lain.

Aturan Lounge
Untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan di lounge yang dioperasikan oleh ANA
dan/atau perusahaan afiliasi ANA,berikut aturan lounge
-Jangan terlibat dalam tindakan yang mengganggu keselamatan dan kenyamanan orang lain di
lounge.
-Konsumsi alkohol berlebih atau oleh anak di bawah umur tidak diperbolehkan.
-Jangan terlibat dalam aktivitas yang menghancurkan atau merusak fasilitas dan/atau peralatan
lounge.
-Dilarang menggunakan fasilitas atau peralatan selain untuk penggunaan yang dimaksudkan.
-Dilarang merokok di luar area yang ditetapkan (termasuk rokok elektrik), melakukan panggilan
suara, atau menggunakan perangkat elektronik yang mengeluarkan suara.
-Dilarang mengambil foto pelanggan lain atau staf tanpa izin.
-Dilarang mengabaikan instruksi staf lounge atau menghalangi tugas mereka (termasuk membuat
staf lounge tetap sibuk untuk jangka waktu yang lama).
-Dilarang membawa makanan atau minuman dari luar.
-Dilarang membawa keluar peralatan yang tersedia di lounge.
-Dilarang memonopoli penggunaan peralatan, fasilitas, atau layanan di lounge untuk waktu yang
lama.
-Tidak ada aktivitas bisnis atau komersial (misalnya, iklan, pembujukan, penjualan, dll.) yang
dapat dilakukan tanpa izin.
-Anjing penolong, termasuk anjing pemandu, anjing pendengar, anjing penolong mobilitas, dan
anjing penolong lainnya diperbolehkan. Hewan peliharaan lainnya dilarang.

 Staff Travel Agreement


-Perjanjian Perjalanan Staff Travel Agreement selanjutnya disebut sebagai “Agreement”, dan
lampirannya dan lampiran mencerminkan persetujuan dari maskapai yang berpartisipasi untuk
menstandarisasi dan menyederhanakan prosedur mengenai perjalanan diskon industri bersama
untuk masing-masing karyawan dan lainnya orang yang memenuhi syarat sesuai dengan
Resolusi IATA 788 dan untuk memfasilitasi transportasi tersebut individu. Kecuali jika tercakup
di sini, peraturan interline komersial dan direkomendasikan
praktek berlaku.
-CAKUPAN
Bahwa para pihak dalam perjanjian ini menyelenggarakan pelayanan angkutan udara penumpang
berjadwal dan berkeinginan untuk
mengadakan pengaturan di mana masing-masing pihak setuju untuk memperpanjang perjalanan
diskon industri
persyaratan kepada karyawannya dan orang lain yang memenuhi syarat untuk transportasi
melalui rute
pihak terkait.
Selain itu, karyawan dan orang lain yang memenuhi syarat dari entitas yang ditentukan dalam
Subsidiary/Afiliate/Franchisee (SAF) Lampiran Perjanjian ini dapat disertakan jika secara
bilateral
sepakat.
-Definisi
Untuk persetujuan perjanjian definisi tersebut akan berlaku:
Authorizing Airline - maskapai penerbangan Anggota yang memperoleh manfaat perjalanan
diskon industri.
Deadheading Crews - berarti perjalanan oleh satu atau lebih karyawan kabin dan/atau awak
kokpit yang semata-mata untuk tujuan baik kembali dari tugas terakhir dari penerbangan di mana
awak pesawat anggota bekerja di pangkalan kru / stasiun putar yang ditunjuk secara resmi oleh
karyawan, atau untuk perjalanan dari pangkalan kru / stasiun putar yang ditunjuk secara resmi
oleh karyawan ke titik pertama di dimana awak kapal akan mengambil alih tugas kerjanya. Tidak
termasuk kru yang bepergian ke/dari pelatihan dan ke/dari rumah/domisili mereka. Tidak
termasuk juga transfer reguler seluruh kru selama periode musiman kecuali disepakati secara
bilateral.
Discounted Fare - tingkat diskon yang disepakati dihitung dari tarif yang diterbitkan secara
komersial. Untuk sebuah
tinjauan tarif dan mekanisme penyesuaian tarif, lihat Lampiran Tarif.
Duty Travel-adalah perjalanan yang semata-mata untuk tujuan memenuhi kebutuhan bisnis;
maskapai yang mempekerjakan. Semua perjalanan dinas harus bersamaan dengan perjalanan
resmi yang semuanya
biaya perjalanan normal dikompensasikan oleh maskapai yang mempekerjakan.
Anggota dapat melengkapi persetujuan bilateral mereka untuk memasukkan ketentuan yang
berlaku untuk tugas
perjalanan pada rute tertentu dan/atau untuk perjalanan dinas oleh individu tertentu. Ketentuan
tersebut
ketentuan tambahan dapat dirinci dalam Formulir Persetujuan Lingkungan Lampiran
Perjanjian dan Daftar Nama, masing-masing.
Eligible Persons - individu yang dijelaskan dalam bagian B di bawah ini, dan yang telah
disepakati secara bilateral
sebagai memenuhi syarat untuk perjalanan.
Employee-secara khusus tidak termasuk konsultan, agen penjualan umum, dan karyawan lainnya
perusahaan yang sedang dalam penugasan Anggota atau SAF-nya tetapi dipekerjakan oleh pihak
lain. Lainnya
pengecualian, seperti karyawan yang sedang cuti sebagaimana diatur dalam undang-undang dan
karyawan yang memiliki
diberikan pemberitahuan atau telah diberikan pemberitahuan, sesuai dengan aturan dan peraturan
dari
Mengotorisasi Maskapai Penerbangan. Jika tidak, seorang individu harus:
seseorang yang dipekerjakan oleh Anggota atau SAF-nya, memenuhi Persyaratan Layanan
Minimum
dan diberi kompensasi untuk layanan permanen penuh waktu atau paruh waktu yang diberikan
secara terus-menerus
(yaitu tidak musiman atau sementara).
seseorang yang tinggal di Republik Rakyat Tiongkok yang dipekerjakan oleh Anggota atau SAF-
nya
melalui perusahaan China FASCO, memenuhi Persyaratan Layanan Minimum dan adalah
kompensasi untuk layanan permanen penuh waktu atau paruh waktu yang diberikan secara terus-
menerus (mis
musiman atau sementara).
Untuk Perjalanan Pribadi, karyawan dengan kontrak kurang dari enam (6) bulan, Konsultan,
Dewan
Anggota dan orang lain yang tidak termasuk dalam daftar gaji perusahaan tidak termasuk.
Untuk Duty Travel, karyawan dengan kontrak sementara memenuhi syarat. Konsultan, Dewan
Anggota dan orang lain yang tidak termasuk dalam daftar gaji perusahaan tidak termasuk.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai