Disusun Oleh :
Nabella Aprllianti (30621040)
2022
D. Airline Commercial Cooperation (Kerjasama Maskapai Komersial)
Semakin komplek kebutuhan manusia saat ini, membuat manusia harus berpindah tempat
yang jauh dari wilayah ke wilayah lain bahkan harus lintas negara, adanya perpindahan jarak
jauh ini lebih mudah ditempuh menggunakan transportasi udara, sehingga terdapat perusahaan-
perusahaan penerbangan tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut dalam bekerja sendiri sebab
terdapat beberapa faktor yang menghambat. Sehingga dalam memenuhi kebutuhan tersebut
diberikan wadah atau tempat oleh badan pengurus penerbangan internasional / IATA, bagi
maskapai-maskapai tersebut untuk saling menjalin kerjasama.
Salah satu dari misi IATA adalah agar para anggotanya dapat memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya secara terpadu kepada seluruh pemakai jasa yang ada di dunia, terutama
untuk memenuhi kebutuhan tersebut IATA menyediakan sarana-sarana yang bisa dipergunakan
oleh para anggotanya secara bersama-sama yaitu perjanjian layanan pindah-pesawat yang
berlaku multilateral atau MITA (Multilateral Interline Traffic Agreement). Fasilitas-fasilitas ini
memungkinkan maskapai-maskapai penerbangan anggota IATA untuk menguasai wilayah
pemasaran yang jauh lebih luas daripada wilayah operasional mereka secara fisik.
MITA yang difasilitaskan oleh IATA membantu maskapai penerbangan untuk dapat
mengangkut atau melayani penumpangnya yang harus menempuh rute jauh dengan bantuan
maskapai lain, secara mudahnya proses perjanjian ini membantu maskapai menerbitkan tiket
yang dapat digunakan untuk maskapai lain, dan maskapai tersebut harus mengakuinya. Hal ini
membuat maskapai dapat melayani penumpang meski tidak menggunakan pesawat dari
maskapai tersebut, berjalan seperti ini dikarenakan penumpang dalam menempuh tujuannya akan
mengalami pergantian pesawat atau maskapai untuk ke tempat tujuan, meskipun hanya membeli
satu tiket pesawat dari satu maskapai.
Semua maskapai di dunia ini yang memiliki persyaratan yang sah sesuai dengan IATA
dapat ikut serta menjadi bagian dari perjanjian MITA ini. Dalam berjalannya perjanjian interline,
tentunya akan memberikan keuntungan-keuntungan dalam transportasi udara bagi banyak pihak,
terutama bagi pihak penumpang dan pihak maskapai. Namun, banyak dokumen ataupun hal-hal
yang harus dijaga dan dikerjakan oleh para maskapai penerbangan agar dapat menjadi anggota
dari perjanjian tersebut dan dapat melaksanakan perjanjian tersebut dengan baik.
Multilateral Interline Traffic Agreements (MITA) sendiri adalah perjanjian dimana penumpang
dan kargo menggunakan dokumen lalu lintas standar (yaitu tiket penumpang atau air waybill) untuk
melakukan perjalanan dengan berbagai moda transportasi yang terlibat dalam perutean untuk
mencapai tujuan akhir. lebih singkatnya, MITA merupakan perjanjian layanan pindah-pesawat yang
berlaku multilateral. MITA membuat maskapai dapat melayani penumpang dengan melalui rute
penerbangannya meskipun penumpang tersebut tidak memilih menggunakan pelayanan dari
maskapai tersebut dan penumpang akan mengalami pergantian pesawat dari maskapai yang berbeda
untuk menuju tempat tujuan.
Satu Perjanjian Multilateral yang ditandatangani dengan maskapai lain melalui IATA
menghasilkan kemitraan dengan jaringan yang berkembang lebih dari 350 maskapai penerbangan
domestik dan internasional yang berpartisipasi di seluruh dunia. è Partisipasi dalam MITA terbuka
untuk semua maskapai penerbangan anggota IATA dan non-IATA yang memegang kode maskapai
yang ditetapkan IATA yang valid (penanda maskapai, akuntansi maskapai dan/atau kode awalan)
dan mengoperasikan layanan penerbangan berjadwal internasional dan/atau domestik.
Salah satu contoh beberapa maskapai yang menjalankan perjanjian interline adalah antara
maskapai penerbangan internasional terbesar di dunia, Emirates dan Africa World Airlines (AWA),
maskapai penerbangan Ghana yang berkantor pusat di Accra, telah mengumumkan perjanjian
interline satu arah dimana pelanggan Emirates dapat terhubung ke rute tertentu dari jaringan Africa
World Airlines, membuka penerbangan Afrika baru. tujuan untuk pelanggan Emirates.
kehadiran MITA tentunya dapat memberikan keuntungan bagi maskapai-maskapai yang terikat,
beberapa keuntungan MITA bagi maskapai dapat menciptakan peluang bagi maskapai penerbangan
untuk melakukan layanan code-share, karena perjanjian ini paling sering dibuat oleh maskapai yang
tertarik pada penjualan end-to-end penerbangan pada penerbangan lanjutan, yang meningkatkan
pendapatan mereka, memperluas pasar transportasi udara dan menyediakan akses ke pasar baru.
selain itu juga terdapat beberapa keuntungan, antara lain:
Kemudahan penggunaan: Menjadi bagian dari standar perjanjian interline industri yang
diakui, yang memungkinkan maskapai penerbangan untuk dengan mudah menjalin
hubungan interline baru dengan operator lain tanpa harus melalui negosiasi kontrak yang
rumit dengan masing-masing calon mitra interline baru.
Fleksibilitas: Memungkinkan maskapai dengan cepat beradaptasi dengan kebutuhan pasar
dengan mengubah perjanjian antar jalur dengan cepat jika diperlukan (hanya persetujuan
MITA yang perlu diperbarui, bukan seluruh perjanjian)
Efisiensi: IATA mengelola distribusi MITA ke mitra distribusi, membebaskan maskapai
dari keharusan khawatir tentang memastikan visibilitas perubahan interline mereka.
Transportasi udara merupakan salah satu moda transportasi yang cukup banyak
digunakan khususnya dalam negeri. Dengan adanya moda ini dapat memudahkan dalam
melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya baik orang, hewan, barang dan
lainnya. Dengan itu dibutuhkan suatu jaringan penerbangan nasional yang saling bekerja sama
dalam melakukan pelayanan penerbangan kepada masyarakat secara lengkap dan dapat
memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama seperti kerjasama antar
maskapai penerbangan untuk bersama-sama melayani masyarakat atau pelanggan yang bertujuan
untuk memberikan jasa layanan terbaik, meningkatkan profitabilitas, mengembangkan pangsa
pasar dan tentunya ada nilai tambah yang dapat diimplementasikan dalam sebuah perjanjian.
Special Prorate Agreement (SPA) atau perjanjian prorata khusus merupakan salah satu
perjanjian bilateral khusus yang dapat digunakan dimana perjanjian ini melibatkan negosiasi
antara satu maskapai dengan maskapai lainnya berkaitan dengan rute penerbangan, tarif, dan
aturan khusus yang disepakati dalam perjanjian tersebut. Dengan perjanjian setiap maskapai
dapat mengembangkan layanan masing-masing dengan memberikan lebih banyak pilihan
penerbangan kepada pelanggan.
Secara konsep perjanjian prorata khusus ini adalah perjanjian interline antara dua
maskapai di mana masing-masing pihak dapat menjual rute yang dipilih pihak lain dengan tarif
khusus yang disetujui oleh kedua belah pihak maskapai dalam kondisi tertentu. Rute harus dijual
bersama dengan sektor operator tidak termasuk kode nomor penerbangan keduanya.
Untuk contohnya :
Garuda Indonesia (GA) memiliki perjanjian prorate khusus atau SPA dengan Emirates (EK)
untuk rute penerbangan CGK-DOH-ICN. Maka seperti berikut :
Rute Operator Pemasaran Operator Operasi Nomor Penerbangan
c. Codeshare Agreement
Belakangan terdapat artikel berita viral yang mengatakan bahwa ada sebuah maskapai
Taiwan yang menggarap rute dari Jakarta ke Makassar. Memang artikel telah menjelaskan
tentang codeshare yang memicu kericuhan di dunia maya dikarenakan ada isu bahwa maskapai
asing telah beroperasi di rute Indonesia. Akan tetapi, mereka sendiri belum mengerti apakah
yang dimaksud dengan codeshare.
Pada umumnya codeshare agreement atau biasa disebut dengan codeshare adalah sebuah
perjanjian di mana suatu penerbangan yang dilakukan oleh suatu maskapai dapat dijual oleh
maskapai lain selain oleh maskapai itu sendiri. Secara singkat, Penerbangan codeshare adalah
operasi gabungan dari dua atau lebih maskapai penerbangan. Di mana salah satu maskapai
bertugas dalam operasional penerbangan atau pesawat serta maskapai satunya bertugas untuk
marketing atau memasarkan tiket dengan nomor penerbangan kedua maskapai (administration
carrier). Contohnya sebagaimana yang terdapat dalam berita paparan di atas, yang mana
penerbangan tersebut sebenarnya merupakan penerbangan yang dilakukan oleh pesawat
maskapai Garuda Indonesia yang dijual juga oleh China Airlines dan Garuda Indonesia. Oleh
karena itu, tiket untuk rute dari Taipei menuju Jakarta Makassar bisa dibeli melalui website
China Airlines. Kemudian China Airlines mengoperasikan rute dari Taipei Makassar. Sedangkan
untuk rute Jakarta Makassar dioperasikan oleh Garuda Indonesia sebagai partner mereka.
Sehingga memudahkan pelancong untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan satu code
booking dan bisa digunakan untuk mendapatkan 2 boarding pass secara langsung.
Maskapai yang mempunyai codeshare, mereka akan menentukan jadwal transit yang
tepat. Sehingga terdapat perhitungan waktu yang tepat untuk perpindahan penumpang dari
penerbangan internasional ke penerbangan nasional. Pihak maskapai akan melakukan
pertanggung jawaban ketika terdapat keterlambatan penumpang akibat kesalahan jadwal.
Maskapai yang mempunyai codeshare akan memperluas network mereka tanpa harus membuka
rute itu sendiri. Sehingga dengan adanya codeshare flight, penumpang dan maskapai mempunyai
keuntungan dalam bisnis penerbangan.
Sebuah kerja sama saat maskapai penerbangan mengangkut penumpang yang tiketnya
diterbitkan oleh maskapai penerbangan lain. ketika memesan penerbangan codeshare, tiket Anda
akan memuat nomor penerbangan maskapai tempat Anda memesan perjalanan, meskipun
beberapa bagian perjalanan Anda akan berada di penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai
penerbangan lain dan memuat nomor penerbangan lain dari yang dicetak pada tiket Anda. Suatu
maskapai memperluas jumlah penerbangan codeshare yang tersedia bagi pelanggan dengan
bermitra bersama maskapai-maskapai berbagai wilayah. Hal tersebut mempermudah koneksi
penerbangan-penerbangan antara kota-kota seluruh dunia.
Istilah "code" mengacu kepada sistem identifikasi yang digunakan dalam jadwal
penerbangan, umumnya merupakan dua karakter kode pengenalan maskapai dari IATA dan
nomor penerbangan. Dalam hal ini, MM554 yang artinya penerbangan 554 yang dioperasikan
oleh maskapai MM, mungkin juga dijual oleh maskapai XX sebagai XX1234 dan oleh XX
sebagai XX786.
d. Global Alliance
Global Alliance secara tradisional dikaitkan dengan peningkatan kinerja ekonomi dan
operasional perusahaan, khususnya di industri penerbangan. Namun, kami masih belum
mengetahui pengaruh partisipasi dalam perjanjian multilateral semacam ini terhadap kinerja
lingkungan maskapai penerbangan. Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah untuk menganalisis
apakah keanggotaan aliansi maskapai penerbangan berpengaruh terhadap kinerja lingkungan
mereka, dan jika demikian, apakah karakteristik aliansi global, serta model bisnis maskapai
penerbangan, dapat memengaruhi hal ini. hubungannya dengan tingkat yang lebih besar atau
lebih kecil. Hasil regresi dan Analisis Varians (ANOVA) dalam sampel 252 maskapai
penerbangan (58 termasuk dalam salah satu dari tiga aliansi global: Star Alliance, Oneworld, dan
SkyTeam) menunjukkan hubungan yang kuat dan terbalik antara kinerja lingkungan dan milik
aliansi .
Bisnis integrasi di mana produk,standar layanan,jadwal,dan fasilitas bandara
distandarisasi dan digabungkan untuk efisiensi yang lebih tinggi.Aliansi yang dibentuk oleh
kebutuhan masing-masing maskapai untuk mengembangkan jaringan yang ada dengan maskapai
lain guna memenuhi permintaan yang terus meningkat. Dalam hal ini, penumpang ingin
menikmati penerbangan tanpa batas dan nyaman ke seluruh penjuru dunia.
Mantan anggota
(AN) Ansett Airlines
1999–2001, ditutup
(MX) Mexicana
2000–2004,
bergabung dengan
Oneworld
(FM) Shanghai
Airlines
2007–2010, mundur
(RG) Varig
1997–2007,
dikeluarkan
Kapsitas jaringan
Lounge Cooperation
Lounge adalah ruangan yang digunakan untuk menunggu oleh penumpang maskapai di kelas
bisnis dan eksekutif.
Penumpang pada penerbangan internasional yang dioperasikan ANA dapat menggunakan ruang
tunggu ANA dan/atau ruang tunggu maskapai mitra kami.
-Penggunaan lounge mungkin berbeda-beda, tergantung pada kriteria masuk bandara. Silakan
baca halaman mengenai lounge bandara yang dapat digunakan.
-Akses lounge tidak tersedia bagi penumpang pada penerbangan codeshare yang dioperasikan
oleh maskapai lain.
Aturan Lounge
Untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan di lounge yang dioperasikan oleh ANA
dan/atau perusahaan afiliasi ANA,berikut aturan lounge
-Jangan terlibat dalam tindakan yang mengganggu keselamatan dan kenyamanan orang lain di
lounge.
-Konsumsi alkohol berlebih atau oleh anak di bawah umur tidak diperbolehkan.
-Jangan terlibat dalam aktivitas yang menghancurkan atau merusak fasilitas dan/atau peralatan
lounge.
-Dilarang menggunakan fasilitas atau peralatan selain untuk penggunaan yang dimaksudkan.
-Dilarang merokok di luar area yang ditetapkan (termasuk rokok elektrik), melakukan panggilan
suara, atau menggunakan perangkat elektronik yang mengeluarkan suara.
-Dilarang mengambil foto pelanggan lain atau staf tanpa izin.
-Dilarang mengabaikan instruksi staf lounge atau menghalangi tugas mereka (termasuk membuat
staf lounge tetap sibuk untuk jangka waktu yang lama).
-Dilarang membawa makanan atau minuman dari luar.
-Dilarang membawa keluar peralatan yang tersedia di lounge.
-Dilarang memonopoli penggunaan peralatan, fasilitas, atau layanan di lounge untuk waktu yang
lama.
-Tidak ada aktivitas bisnis atau komersial (misalnya, iklan, pembujukan, penjualan, dll.) yang
dapat dilakukan tanpa izin.
-Anjing penolong, termasuk anjing pemandu, anjing pendengar, anjing penolong mobilitas, dan
anjing penolong lainnya diperbolehkan. Hewan peliharaan lainnya dilarang.