Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok ke-3

Minggu 8/ Sesi 12

ARIEF NUGROHO [2301965460]

RIZKY FARADIBA AHMAD [2301965414]

RIZKI BAGUS OKA [2301965725]

UCI RAHMAT [2301965132]

WAHYU MUKTI WIJAYA [2301965220]

Kasus:

1. Saat ini ketika industry 4.0 berkembang, dimana transformasi digital masuk ke dalam
core business perusahaan, maka diskusikan dalam kelompok, apakah penting
perusahaan menggunakan perantara pemasaran? Berilah analisis kelompok dengan
contoh perusahaan yang konkrit untuk menjawab penting atau tidak penting.

JAWABAN :

Perantara adalah orang atau lembaga yang menjadi perantara/penghubung antara produk yang
dihasilkan produsen dengan konsumen, baik itu end user maupun industry user.

Dari sudut pandang sistem ekonomi, peran perantara pemasaran adalah untuk mengubah
pilihan produk yang dibuat oleh produsen menjadi pilihan produk yang diinginkan oleh
konsumen. Produsen membuat pilihan produk yang sempit dalam jumlah besar, tetapi konsumen
menginginkan pilihan produk yang luas dalam jumlah kecil.

Anggota saluran pemasaran membeli jumlah besar dari banyak produsen dan memecahnya
menjadi jumlah yang lebih kecil dan pilihan luas yang diinginkan konsumen. Dalam
menyediakan produk dan jasa bagi konsumen, anggota saluran menambah nilai dengan
menjembatani kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan utama yang memisahkan barang dan
jasa dari mereka yang akan menggunakannya. Anggota saluran pemasaran melakukan banyak
fungsi utama.

Perantara dibutuhkan terutama karena adanya beberapa kesenjangan diantara produsen dan
konsumen. Kesenjangan (gap) tersebut antara lain:

MKTG6113 – Marketing Management-R3


1. Geographical gap, yaitu gap yang disebabkan oleh tempat pemusatan produksi dan lokasi
konsumen yang tersebar di mana-mana.
2. Time gap, yaitu kesenjangan yang terjadi karena adanya kenyataan bahwa pembelian atau
konsumsi dilakukan hanya pada waktu-waktu tertentu sementara produksi (agar efisien)
berlangsung terus-menerus sepanjang waktu.
3. Quantity gap, yaitu gap yang terjadi karena jumlah paket yang dapat diproduksi secara
ekonomis oleh produsen berbeda dengan kuantitas normal yang diinginkan konsumen.
4. Assortment gap, yaitu situasi dimana produsen umumnya berspesialisasi pada produk
tertentu, sedangkan konsumen menginginkan produk yang beraneka ragam.
5. Communication and information gap, yaitu gap yang timbul karena konsumen tidak tahu di
mana sumber-sumber produksi yang menghasilkan produk yang diinginkan atau
dibutuhkannya, sementara di lain pihak produsen tidak tahu siapa dan di mana pembeli
potensial berada.

Dengan tereliminasinya gap antara produsen-konsumen, maka dapat dikatakan bahwa penting
untuk menjalin kerjasama dengan perantara pemasar. Sebagai contohnya, kami memilih
Traveloka sebagai perantara pemasar tiket pesawat.Traveloka bertindak sebagai agen/broker
dimana Traveloka sebagai tangan pertama yang bersinggungan dengan prosdusen dan
konsumen.

Seperti diketahui bahwa produk utama maskapai penerbangan adalah jasa


perjalanan/transportasi via udara yang ditawarkan dengan beberapa destinasi dan jadwal
penerbangan.

Satu maskapai penerbangan tentu menawarkan jasa transportasi dengan destinasi dan jadwal
penerbangan yang terbatas (tidak mungkin satu maskapai melayani perjalanan semua rute
didunia dengan jadwal keberangkatan setiap menit) dengan jumlah seat yang banyak,
sedangkan pelanggan menginginkan perjalanan dengan banyak pilihan destinasi dan jadwal
penerbangan yang variatif (sesuai kebutuhan) namun hanya memerlukan satu atau beberapa
seat saja. Perantara pemasar dalam hal ini dicontohkan Traveloka hadir untuk mengeliminir
kesenjangan/gap tersebut.

Pentingnya perantara pemasar diera teknologi ini Karena budaya mmasyarakat dunia yang
telah mengalami perubahan, dimana dulu untuk mendapatkan kebutuhannya pelanggan
melakukan transaksi secara real dan tatapmuka, sedangkan sekarang hanya melalui aplikasi
penjualan dalam online.

Traveloka mampu melakukan menjalankan peranannya dengan baik, diantaranya:


1. Accumulating adalah aktivitas mengumpulkan paket dari berbagai produsen (maskapai).
2. Bulk-breaking merupakan aktivitas membagi produk berbagai produsen itu masing-
masing ke dalam kuantitas yang lebih kecil, sesuai dengan yang dibutuhkan atau diminta
konsumen (maskapai internasional dan domestik).

MKTG6113 – Marketing Management-R3


3. Sorting adalah aktivitas membagi atau mengelompokkan masingmasing kuantitas yang
lebih kecil itu ke dalam lini-lini produk yang homogen dengan spesifikasi dan tingkat-
tingkat kualitas tertentu. (Mengelompokkan produk dari berbagai maskapai sesuai
destinasi, jadwal penerbangan, dan kelas)
4. Assorting adalah menjual berbagai macam lini produk itu secara bersama-sama. Bauran
lini produk ini tergantung pada besar kecilnya bisnis yang dimiliki perantara. Semakin
besar bisnis perantara maka semakin banyak pula jumlah lini produk, jumlah variasi
produk atau merek pada masing-masing lini produk, dan pengelompokan lini produk
berdasarkan kegunaannya. (menampilkan tabel hasil sorting secara jelas dan readable)

Dengan adanya perbandingan tiket tersebut, Traveloka berhasil memenuhi needs pelanggan
dengan tepat, sehingga nilai (rute, jadwal, dan harga) yang ditawarkan produsen dapat diterima
oleh pelanggan. Keberhasilan tersebut memberi pengaruh positif untuk Traveloka sehingga
memiliki positioning dan market share yang tinggi. Semakin tinggi positioning dan market share
yang dimiliki Traveloka sebagai perantara pemasar, maka semakin tinggi pula probabilitas
pembelian tiket perjalanan suatu maskapai.
Dapat disimpulkan pentingnya perusahaan menggunakan perantara pemasar:
- Efiisiensi dan efektifitas kegiatan promosi dan distribusi
- Menghemat biaya tenaga kerja
- Komplain yang sedikit karena pelanggan akan mengadukan complain ke perantara
pemasar
- Perbantuan finansial, dimana Traveloka menawarkan layanan paylater atau
bekerjasama dengan lembaga keuangan lain yang memudahkan pelanggan membeli tiket
pasca bayar/kredit, ehingga memberikan peluang tiket tetap terjual.

2. Perusahaan melakukan layanan pesan antar dengan Drone


Foto : beyond-banking.co

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Layanan pesan antar makanan semakin populer dan dibutuhkan beberapa tahun terakhir ini.
Antar makanan dengan sepeda motor atau mobil rasanya sudah biasa. Namun, metode antar
makanan yang satu ini boleh jadi membuat Anda heran. Sebuah perusahaan logistik Flytrex du
Reykjavik, Islandia mengirim makanan dengan menggunakan drone. Bagaimana bisa? Awalnya
perusahaan ini menyadari bahwa jalanan di daerah tersebut penuh lubang dan perairan. Oleh
sebab itu, mereka berpikir untuk mengantar barang melalui udara.
Menurut laporan Bloomberg, Flytrex sudah mengantongi izin dari Regulator Penerbangan di
Islandia untuk menerbangkan drone milik mereka. Flytrex bekerja sama dengan toko online
AHA, yang menyediakan berbagai jenis makanan dan barang-barang supermarket. CEO AHA
Maron Kristofersson memastikan pengantaran makanan menggunakan drone aman dan selalu
berada dalam pengawasan.

Flytrex dan AHA menggunakan drone modifikasi dari DJI Marice 600 bernama hexacopter
untuk mengantar makanan. Drone tersebut juga sudah dilengkapi sebuah kompartemen yang
cukup untuk memuat makanan hingga sekitar tiga kilogram dengan jarak hingga enam
kilometer.
Dengan kapasitas tersebut, drone tersebut bisa mengantar roti isi, hamburger, atau makanan
ringan lainnya. Kristofersson mengakui, pengantaran dengan drone ini memberi nilai tambah
tersendiri bagi toko online dan jasa yang ia tawarkan.
Sumber: beyond-banking.co, by Berita BCA - September 26, 2017
https://swa.co.id/swa/business-update/berita-bca/perusahaan-ini-lakukan-layanan-pesan-antar-
dengan-drone

Diskusikan dalam kelompok :

1. Apakah memungkinkan perusahaan dengan layanan menggunakan drone ini ada di


Indonesia? Apa positif dan negative dari bisnis seperti ini?

2. Analisislah bagaimana persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.

3. Apakah perusahaan layanan ini memungkinkan difungsikan sebagai perantara


pemasaran (retailer-kah atau logistik dan lainnya)?

Selamat mengerjakan!

MKTG6113 – Marketing Management-R3

Anda mungkin juga menyukai