“ZARA”
(Tugas Akhir Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Global)
OLEH
Brian Jonathan Bakkara
20411051
TA. 2022/2023
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “
PEMASARAN INTERNATIONAL DAN GLOBAL {ZARA}”
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas dari selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Global. Selain
itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Memasarkan
Produk dalam pasaran global.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
akhir ini. Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan tugas ini
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Konsumen dan produk industri melalui proses distribusi di semua
negara dan pasar. Saluran distribusi internasional adalah penghubung
antara perusahaan dengan pasar konsumen di seluruh belahan
dunia (Kotabe & Helsen, 2011). Perusahaan global menggunakan
beberapa saluran dalam menyampaikan produk kepada konsumen. Dalam
pasar global yang mempunyai market yang sangat luas di seluruh belahan
dunia, sebuah perusahaan harus bisa menyampaikan produk secara efisien
dan efektif ke semua tempat dalam waktu yang bersamaan. Bisnis retail
pakaian telah berkembang selama beberapa tahun terakhir. Era
globalisasi disertai kemajuan teknologi memungkinkan industry pakaian
untuk berkembang dan dinikmati oleh pasar global. Pergantian mode yang
cepat juga menjadi bentuk dari ancaman dari bisnis retail pakaian
jadi. Fashion sekarang dapat dikatakan tidak bisa lagi terpisahkan dari
kehidupan masyarakat urban. Fashion sekarang sudah bukan lagi menjadi
kebutuhan primer, tetapi sudah menjadi kebutuhan tersier. Fashion
menjadi salah satu cara bagi masyarakat untuk menunjukkan citra dan
harga diri, bahkan mampu untuk menunjukkan status sosial. Hal itu
didukung oleh pernyataan (Cass’O, 2004) yang mengatakan bahwa
keterlibatan pada mode fashion (seperti pakaian) berkaitan sangat erat
dengan karakteristik pribadi (yaitu perempuan dan kaum muda) dan
pengetahuan fashion, yang nantinya akan mempengaruhi kepercayaan
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian (Park, Kim, &
Forney, 2006). Persaingan di dunia perdagangan semakin ketat, termasuk
perdagangan di industri pakaian. Permintaan akan pakaian juga akan terus
meningkat. Dampaknya konsumen akan terus menerus menuntut kualitas
yang lebih baik kepada sebuah merek pakaian. Jadi untuk memenangkan
persaingan yang ada, memuaskan konsumen merupakan tujuan utama
yang tidak dapat ditawar. Menurut Handi Irawan (2003),“apabila
persaingan suatu industri semakin kompetitif, maka pelanggan relatif lebih
mudah pindah ke pesaing. Perpindahan ke perusahaan pesaing erat
hubungannya dengan tingkat kepuasan produk, jasa, atau harga yang
ditawarkan perusahaan”.
Dengan adanya globalisasi dan perkembangan hidup yang semakin
modern, berbagai macam jenis sarana pembelian produk fashion juga
semakin bertambah, salah satunya adalah melalui mall / pusat
perbelanjaan. Mall semakin memudahkan masyarakat Indonesia, karena di
dalamnya masyarakat bisa menemukan berbagai macam store ritel fashion
untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sekian banyak store ritel fashion
yang hadir di Indonesia guna memenuhi kebutuhan akan fashion, ada
2
BAB 2
PEMBAHASAN
juga kemampuan mereka , calon supliernya untuk merespon secara cepat order
produksi. Maka tidak heran jika 65 % dari supliernya berasal dari Eropa (Supply
Chain Management, 2012)
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Zara sebagai perusahaan retail pakaian dengan konsep “fast fashion”,
menerapkan strategi manajemen logistic dan distribusi yang tepat untuk menarik
konsumen mereka di pasar global. Sebuah perusahaan di jaman modern ini
menerapkan consumer driven pull daripada manufacture push. Salah satu caranya
adalah melalui manajemen pengolahan informasi yang tepat sehingga konsumen
pelanggan dapat terpenuhi.
3.2 Saran
Zara sampai saat ini dengan system informasinya memang berhasil untuk menjadi
selangkah lebih depan daripada perusahaan ritel pakaian lain dalam hal model
fashion. Tetapi apabila Zara memang menjadi perusahaan yang global merambah
Asia maka Zara perlu terus melakukan inovasi dalam hal memprediksi akan
ukuran pakaian. Bagi orang Asia yang secara profil tubuh tidak sama dengan
orang Barat jangan sampai menjadi hambatan untuk membeli produk
internasional karena tidak menyediakan pakaian yang sesuai dengan profil
mereka.