GAYA KEPEMIMPINAN
Dosen Pengampu:
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
dari Dr. Emi Suwarni., M.Sc. selaku dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang gaya kepemimpinan
dalam memimpin perusahaan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
PENDAHULUAN
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya
mengembangkan staf dan membangun iklim motivasi yang menghasilkan tingkat kinerja
kinerja disisi lain dapat menyebabkan penurunan kinerja. Suatu perilaku seseorang
individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu group ke arah pencapaian tertentu.
Teori gaya kepemimpinan menurut study Ohio State University dalam Thoha. Ada dua
dimensi kepemimpinan yang muncul bila ditinjau dari sisi kepemimpinanyaitu Initiating
perilaku pemimpin di dalam menentukan hubungan kerja antara dirinya dengan yang
dipimpin, dan usahanya di dalam menciptakan pola organisasi, mematuhi aturan dan
prosedur kerja yang jelas. Sedangkan perhatian menyangkut perilaku yang menunjukkan
1.3 TUJUAN
2. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
1.4 MANFAAT
kepemimpinan perusahaan.
PEMBAHASAN
Kepemimpinan merupakan fakta sosial yang tidak bisa dihindarkan untuk mengatur
hubungan antar individu yang tergabung dalam suatu masyarakat. Kepemimpinan dalam
Islam dikenal dengan istilah khalifah,imamah, Ulil amri dan Ra’in). Menurut Fuchrudi
kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
orang lain agar ia menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat
membantu pencapaian sesuatu usaha atau tujuan-tujuan tertentu. Menurut Amstrong peranan
kepemimpinan terbagi 2 yaitu: 1. Fungsi utama dan 2. Fungsi hiasan. Menurut Tyson dan
Menurut Haryanto, Secara teoritis kepemimpinan dibagi menjadi tiga tipe dasar yaitu : 1.
berarti aspek-aspek intrinsik (niat, motif, tekad) dari dalam diri individu merupakan
faktor penentu untuk melahirkan suatu perilaku, meskipun tanpa ada stimulus yang
individu dalam konteks what (apa), how (bagaimana), dan why (mengapa). What
berlangsungnya perilaku (how), baik bersumber dari diri individu itu sendiri (motivasi
2. Motivasi Individu
mempertahankan tingkah laku tertentu (Pitrinch & Schunk, dalam Sukadji &
arahan pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan. Motivasi merupakan
syarat mutlak untuk belajar dan mempengaruhi arah aktivitas yang dipilih
dimilikinya. Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian ini terdiri dari
tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah yang bekerja sama
konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan kekuatan
ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-
kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif
mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu banyak atau
terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu mengganggu. Perilaku
individu terdiri dari berbagai macam bentuk, tergantung dari aspek mana dilihatnya,
1. Tipe Otokratik
yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang
organisasi. seperti mesin dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan
martabat mereka.
bawahannya.
2. Tipe Paternalistik
yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama
masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para
masyarakat. Biasanya tokoh - tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini
3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dan literatur yang ada tentang
khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh
pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara
dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dan orang-orang yang sudah
dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa
yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan
membuat orang selalu siap bila dia akan memberi informasi pada saat ditanya.
Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang
5. Tipe Demokratik
koordinator dan integrator dan berbagai unsur dan komponen organisasi. Menyadari
bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga
menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan dan materi yang disampaikan di atas, kami dapat mengambil
3.2 SARAN
cocok untuk dirinya sendiri. Tetapi, akan lebih baik seorang pemimpin menggunakan
gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi orang lain dalam hal positif tanpa
merugikan pihak anggota maupun pihak lain baik yang terlibat maupun tidak.
DAFTAR PUSTAKA
https://karyatulisilmiah.com/makalah-gaya-kepemimpinan/