Disusun Oleh:
Kelompok 2
Revo Bayu Erlangga Saragih (220210110)
Yusril Ihza Mahendra Lubis (220210172)
Mauliza Rizky (220210200)
Rika Febrisya (220210179)
Sasca Aulia Putri Dalimunthe (220210163)
Zelka Maulidanisa (220210211)
Marhamah (220210186)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Konsep dan Teori tentang Pemimpin dan Kepemimpinan” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Kepemimpinan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Kepemimpinan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis agar lebih memahami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mauludi, selaku dosen
pengampu mata kuliah Kepemimpinan yang telah memberikan tugas ini, sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................. 11
4.2 Saran........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kepemimpinan bukan sesuatu yang ada bagi dirinya sendiri namun selalu
terhubung dengan keberadaan aspek lain. Kepemimpinan merupakan gejala
yang tampil ketika ada interaksi antar manusia dalam sebuah lingkungan
tertentu. Kepemimpinan sifatnya abstrak, yang dihasilkan manusia dalam
proses interaksinya dengan lingkungan.
2
BAB II
LADASAN TEORI
2.1 Pemimpin
Pemimpin adalah individu yang memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi dan mengarahkan orang lain menuju pencapaian tujuan
tertentu. Ada beberapa teori yang menyediakan landasan bagi pemahaman
tentang sifat, perilaku, dan karakteristik pemimpin. Berikut adalah beberapa
landasan teori yang membahas tentang pemimpin:
a. Teori Sifat (Trait Theory): Teori ini mengasumsikan bahwa pemimpin
memiliki serangkaian sifat atau karakteristik tertentu yang membedakan
mereka dari non-pemimpin. Contohnya, sifat-sifat seperti kepercayaan
diri, ambisi, kecerdasan, dan kepemimpinan alamiah sering diidentifikasi
sebagai karakteristik utama pemimpin dalam teori ini.
b. Teori Perilaku (Behavioral Theory): Teori ini menekankan pada perilaku
dan tindakan konkret pemimpin, daripada sifat-sifat atau karakteristik
tertentu. Contoh teori perilaku termasuk Teori Grid Manajerial dan Teori X
dan Y dari Douglas McGregor.
c. Teori Keunggulan Relatif (Leader-Member Exchange Theory): Teori ini
menyoroti pentingnya hubungan interpersonal antara pemimpin dan
anggota kelompok dalam menentukan efektivitas kepemimpinan. Teori ini
mengemukakan bahwa pemimpin sering membentuk hubungan yang
berbeda dengan anggota kelompok, yang dapat memengaruhi kinerja dan
pengembangan karier mereka.
2.2 Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mengatur dan mengatur arah
kepada individu, grup, atau organisasi. Kepemimpinan dilakukan oleh
individu yang disebut pemimpin, yang memiliki tugas mengatur dan mengatur
arah bagi individu lainnya. Kepemimpinan mempunyai beberapa tingkat,
mulai dari pemimpin individu hingga pemimpin organisasi.
3
Landasan teori tentang kepemimpinan mencakup beberapa pendekatan
yang menjelaskan karakteristik, perilaku, dan konteks yang mempengaruhi
peran seorang pemimpin.
a. Teori Gaya Kepemimpinan (Leadership Style Theory): Teori ini berkaitan
dengan cara pemimpin berinteraksi dengan bawahan atau kelompok. Tiga
gaya kepemimpinan utama yang sering dikaji adalah otoriter, demokratis,
dan laissez-faire. Gaya otoriter melibatkan pengambilan keputusan oleh
pemimpin tanpa keterlibatan bawahan, sementara gaya demokratis
melibatkan partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan. Gaya
laissez-faire memungkinkan bawahan untuk mengambil inisiatif tanpa
banyak arahan dari pemimpin. Gaya kepemimpinan yang efektif sering
dipandang bergantung pada kecocokan antara gaya kepemimpinan dan
situasi tertentu, serta kemampuan pemimpin untuk beradaptasi dengan
perubahan kondisi.
b. Teori Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional: Teori ini
membedakan antara pemimpin yang melakukan pertukaran dengan
pengikutnya (transaksional) dan pemimpin yang menginspirasi dan
mengubah pengikutnya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi
(transformasional). Pemimpin transaksional menggunakan sistem
penghargaan dan hukuman untuk memotivasi pengikut, sementara
pemimpin transformasional mempengaruhi nilai-nilai, keyakinan, dan
pandangan pengikut untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
c. Teori Kontingensi (Contingency Theory): Teori ini menekankan bahwa
efektivitas kepemimpinan dipengaruhi oleh berbagai faktor kontekstual,
termasuk struktur organisasi, tugas yang dihadapi, dan karakteristik
anggota kelompok. Salah satu contoh teori kontingensi adalah Teori Jalan
Pemimpin-Situasi (Path-Goal Theory), yang mengemukakan bahwa
pemimpin harus memilih gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi
tertentu untuk mencapai tujuan.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
menjalankan kepemimpinannya sehingga bawahan dapat bergerak sesuai
dengan yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
bergeraknya orang-orang ini harus mengikuti jalur tujuan organisasi yang
hendak dicapai dan bukan merupakan hal yang semu dari kepemimpinannya
itu. Adapun penggerakan dalam pencapaian tujuan adalah legitimasi dari
sebuah kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin, karena bukan merupakan
simbol atau kedudukan semata.
6
internal organisasi, kedua situasi dan kondisi eksternal organisasi yakni
lingkungan secara keseluruhan.
7
memenuhi tuntutan organisasi. Dimensi ini mengacu kepada lembaganya
yang ditandai dengan peranan-peranan dan harapan tertentu sesuai dengan
tujuan-tujuan organisasi. Yang kedua ialah perilaku kepemimpinan yang
bergaya personal yang disebut dimensi ideografis yaitu pemimpin
mengutamakan kebutuhan dan ekspektasi anggota organisasinya. Dimensi
kedua ini mengacu kepada individu-individu dalam organisasi yang
masing-masing dengan kepribadian dan disposisi kebutuhan tertentu.
Dimensi pertama disebut juga dimensi sosiologis, sedangkan dimensi
kedua disebut dimensi psikologis.
4. Teori Situasional/ Kontingensi
Kelemahan teori perilaku akhirnya menjadi dasar munculnya teori
situasional. Teori situasional pada dasarnya menjelaskan bahwa efektivitas
kepemimpinan sangat tergantung pada situasi yang dihadapi, hal ini
sekaligus berarti bahwa tidak ada satu pun gaya kepemimpinan yang
cocok untuk berbagai situasi yang berbeda. Horner (1997) mengatakan
bahwa teori situasional dianggap sebagai pendekatan ideal untuk
menjelaskan hubungan pemimpin, bawahan dan situasi.
5. Teori Transaksional Dan Teori Transformasional
Teori transformasional dan transaksional yang dikemukakan oleh Bass
(1985) dikembangkan dari ide awal yang dikemukakan oleh Burns pada
tahun 1976. Inti dari teori kepemimpinan transaksional adalah terjadinya
pertukaran di antara karyawan dan pimpinan artinya pimpinan akan
memberikan sesuatu sesuai dengan apa yang karyawan berikan pada
pemimpinnya. Kepemimpinan transaksional dicirikan oleh gaya
kepemimpinan yang memotivasi para pengikut mereka menuju sasaran
yang telah ditetapkan dengan memperjelas persyaratan peran/tugas.
6. Teori Implisit
Implicit Leadership Perspective pada dasarnya menyatakan bahwa
kepemimpinan tergantung pada persepsi dari para pengikutnya terhadap
perilaku aktual dan karakteristik dari orang- orang yang menyebut dirinya
pemimpin. Distorsi persepsi tentang pentingnya keberadaan
kepemimpinan dalam organisasi.
8
7. Teori Kharismatik
Teori kharismatik melihat pemimpin sebagai simbol, komunikasi
nonverbal, visi, kemampuan menginspirasi, kepercayaan diri dan
kemampuan persuasif yang luar biasa yang dapat mempengaruhi para
pengikutnya. Pemimpin kharismatik dapat mempengaruhi pengikutnya
ketika mereka mampu menyampaikan visi yang menarik,
mengkomunikasikan harapan dan kinerja yang tinggi dan mengemukakan
keyakinan bahwa pengikutnya mampu mewujudkan harapan tersebut.
Kondisi ini semakin meningkatkan keyakinan dan harga diri dari
pengikutnya (Kreitner and Kinichi, 2006). Dari pemahaman ini,
pandangan kharismatik ini pada akhirnya hampir sama dengan
transformasional. Bass (1985) mengatakan kharisma adalah bagian penting
dari kepemimpinan transformasional namun kharisma itu sendiri tidak
cukup untuk proses transformasional.
8. Kepemimpinan Substitus
Schermerhorn (2010) menyatakan bahwa pendekatan substitutes
leadership kadangkala hierarki kepemimpinan tidak memiliki dampak
yang berarti bagi suatu pekerjaan terlebih apabila variabel-variabel
individu, pekerjaan dan organisasi telah memiliki kompetensi tinggi
sehingga dapat dijadikan pengganti sebuah kepemimpinan.
9
dengan peraturan-peraturan organisasi, kebijakan, dan kegiatan-kegiatan
yang dijalankan.
4. Pressure tactics (Taktik tekanan), melalui perlakuan yang secara eksplisit
atau implisit memuat ketentuan bahwa kesalahan yang terjadi memiliki
konsekuensi-konsekuensi tertentu.
5. Personal appeals (Daya tarik personal), menggunakan sisi hati orang lain
dan pertemanan secara personal sebagai basis dari permintaan-permintaan.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemimpin dan kepemimpinan merupakan bagian integral dari setiap
organisasi. Pemimpin adalah individu yang memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi dan mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan bersama.
Untuk memahami kepemimpinan secara menyeluruh, penting untuk
mempertimbangkan berbagai teori dasar yang membahas karakteristik,
perilaku, dan konteks kepemimpinan. Mulai dari Teori Sifat yang menekankan
pada karakteristik alami pemimpin, hingga Teori Situasional yang menyoroti
pentingnya situasi dalam menentukan keberhasilan kepemimpinan, setiap teori
memberikan wawasan yang berharga tentang peran pemimpin. Selain itu,
pemimpin juga menggunakan beragam strategi untuk mempengaruhi orang
lain, seperti bujukan rasional, taktik pertukaran, dan daya tarik personal.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep dan teori-teori
kepemimpinan, pemimpin dapat mengembangkan keterampilan yang
diperlukan untuk memimpin secara efektif dalam berbagai konteks organisasi.
4.2 Saran
Para pemimpin di Indonesia perlu memperkuat kepemimpinan mereka
dengan mendengarkan dengan seksama dan mengakomodasi berbagai sudut
pandang dari anggota tim atau masyarakat. Selain itu, mereka harus
mendorong inovasi dan kreativitas di lingkungan kerja untuk memanfaatkan
potensi besar yang dimiliki Indonesia. Perhatian terhadap kesejahteraan
anggota tim menjadi penting, sementara integritas dan etika yang tinggi akan
membangun kepercayaan di kalangan anggota tim dan masyarakat. Kolaborasi
dengan pemangku kepentingan serta investasi dalam pengembangan diri juga
merupakan langkah penting untuk memperkuat kepemimpinan dan
memberikan kontribusi positif bagi kemajuan negara dan kesejahteraan
masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
12