Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Teori Kepemimpinan Dakwah


Disusun Guna Memenuhi Tugas Kepemimpinan Dakwah
Dosen Pengampu: Kholid Novianto, MA.Hum

Disusun Oleh:
1. Sri Indayanti (3619038)
2. Didik Haryadi (3619054)
3. Yunisa Maya Yohana (3619056)

Kelas : B

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Allah SWT menciptakan manusia di dunia yang memiliki sifat yang
berbeda-beda. Termasuk dilihat dari cara berpikir dan menghadapi masalah
yang ada didepan matanya juga akan berbeda-beda. Sehingga dalam dunia
kelompok organisasi atau komunitas akan timbul pendapat dari berbagai
orang dari komunitas tersebut. Tentunya dalam komunitas akan dibentuk
suatu pembagian tugas untuk mencapai tujuan komunitas. Disinilah peran
para anggota komunitas untuk berpartisipasi dalam mencapai tujuan
komunitas. Sehingga dari itu orang-orang yang terlibat dalam komunitas
akhirnya dituntut untuk memiliki jiwa kepemimpinan.

Hal itu juga berlaku pada proses kepemimpinan dakwah atau dalam bidang
berdakwah. Kepemimpinan dakwah tidak hanya terfokus pada organisasi
maupun hubungan kepada seluruh anggota komunitas, namun juga berfokus
pada kondisi mad’u dan metode dakwahnya. Kepemimpinan akan
menimbulkan keadilan ketika pengambilan keputusan. Sehingga
kepemimpinan dakwah dalam konteknya keadilan yang dimaksud adalah adil
terhadap kemanusiaannya. Itu artinya seorang pimpinan harus memperhatikan
para anggotanya selayaknya manusia yang memiliki kebutuhan jasmani dan
rohani masing-masing. Dalam hal rohani yaitu tidak menghalangi anggotanya
untuk beribadah kepada Tuhan. Untuk itu, sebelum mencapainya perlu
diketahui terlebih dahulu bagaimana teori-teori kepemimpinan dakwah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari teori kepemimpinan dakwah ?
2. Apa saja macam-macam teori kepemimpinan dakwah ?
3. Bagaimana aplikasi teori kepemimpinan dalam pengelolaan lembaga
dakwah ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Kepemimpinan Dakwah


Kepemimpinan dalam bahasa inggris disebut dengan kata leadership.
Perlu diketahui bahwa kepemimpinan dengan pimpinan itu memiliki makna
yang berbeda. Kepemimpinan merupakan sifat atau bisa dikatakan bakat yang
wajib dimiliki dalam diri setiap manajer atau pemimpin. Sedangkan pimpinan
merupakan individu atau orang yang memiliki tugas memimpin, sehingga
dalam hal ini seorang pimpinan dapat disebut sebagai seorang manajer.
Kepimpinan ditengah suatu kegiatan memiliki sikap yang dapat
mempengaruhi orang lain, atau merupakan suatu seni yang mempengaruhi
perilaku individu, baik itu perorangan maupun berupa kelompok. Ada banyak
pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian dari kepemimpinan ini,
adapun beberapa pendapat tersebut antara lain:1

1. Menurut Abi Sujak, kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang


untuk mempengaruhi, mengarahkan dan menggerakan tindakan yang ada
pada diri sekelompok orang atau seseorang, untuk mencapai suatu tujuan
tertentu dalam situasi tertentu.
2. Menurut Schneider, Newman dan Donaghty, bahwa kepemimpinan tertuju
pada perilaku yang ditampilkan oleh seseorang maupun lebih dari satu
individu didalam suatu kelompok yang dapat membantu untuk mencapai
tujuan kelompok tersebut.
3. G. R Terry dan L. W. Rue mengemukakan pengertian kepemimpinan yaitu
sebagai suatu kemampuan seseorang maupun pemimpin, dalam
mempengaruhi perilaku manusia atau orang lain mengikuti beberapa
keinginan ditengah keadaan tertentu.

1
Mahmuddin, Kepemimpinan Dakwah, jurnal Dakwah Tabligh, vol.15, no.2. (Makassar: UIN
Alauddin,2014), hlm. 179
Dari beberapa pengertian oleh para ahli tersebut, dapat diketahui bahwa
inti dari kepemimpinan adalah adanya suatu kemampuan untuk
mempengaruhi individu lain ditengah melakukan pekerjaan tertentu.

Kemudian pengertian kepemimpinan dakwah itu sendiri telah


dikemukakan H. Zaini Muchtarom, beliau berpendapat kepemimpinan
dakwah adalah sebagai sikap atau sifat kepemimpinan yang harus dimiliki
seorang da’i (orang yang menyampaikan dakwah) dan memiliki dukungan
yang berfungsi untuk mengahadapi beberapa kondisi atau situasi ditengah
publik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian kepemimpinan dakwah
adalah suatu kemampuan yang khusus dimiliki oleh orang yang melakukan
dakwah untuk dapat mempengaruhi perilaku seseorang atau orang lain yang
sesuai pada keinginan pelaksana dakwah.2

B. Teori Kepemimpinan Dakwah


Sejatinya kepemimpinan dakwah memiliki fungsi pokok yaitu sebagai
teladan yang baik. Pemimpin dakwah yaitu pemimpin dari segala tindak
tanduk dan penyuluh di tengah-tengah masyarakat. Oleh sebab itu , sebagai
pemimpin harus bisa menjadi teladan yang baik dalam anggotanya.3
Kepemimpinan dalam teorinya telah ditampilkan oleh para pakar yang sudah
ahli dibidangnya yaitu:4

1. Teori Great Man dan Teori Big Bang


Teori ini merupakan teori yang sudah cukup tua dan menjelaskan
tentang kepemimpinan sebagai bakat atau bawaan sejak seseorang lahir
dari kedua orang tuanya. Teori Great Man (Orang besar) berpendapat
bahwa pemimpin itu tidak diciptakan. Teori ini menjelaskan para
pemimpin berasal dari keturunan tertentu (di Indonesia disebut sebagai
darah biru) yang memiliki hak menjadi seorang pemimpin sedangkan
2
Ibid., hlm.180.
3
Ibid., hlm.183.
4
H. Hadari Nawawi, Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, (Jakarta: Gadjah Mada
University Press, 2006), hlm.74-93.
orang lain menjadi pihak yang dipimpin. Dalam teori ini menyatakan
bahwa seseorang yang memiliki bakat tersebut sebagai seorang pemimpin
cenderung akan ditolak sehingga sebagai solusinya, lahirlah teori big bang.
Teori big bang mengintegrasikan bahwa antara pengikut atau anggota
organisasi dan situasinya yang digunakan sebagai jalan mengantarkan
seseorang dapat menjadi seorang pemimpin. Maksudnya yaitu melihat
peristiwa atau kejadian besar contohnya revolusi, pemberontakan atau
revormasi yang memunculkan seseorang dapat menjadi seorang
pemimpin.
2. Teori sifat atau Kharakteristik Kepribadian (Trait Theories)
Teori ini berpendapat bahwa seseorang dapat menjadi seorang
pemimpin yang ditentukan pada sifat, ciri-ciri, perangai kepribadian
tertentu tidak hanya bersumber pada bakat namun dapat diperoleh
berdasarkan pengalaman dan hasil dari belajar. Sifat-sifat tersebut telah
dilakukan suatu penelitian yang disimpulkan terdiri dari empat sifat atau
karakteristik utama antara lain:
a) Intelegensi (kecerdasan)
Pada umumnya para pemimpin yang dapat mempengaruhi
organisasi dalam mencapai tujuan bersama, ia lebih cerdas perangainya
daripada pengikut atau anggota organisasi.
b) Kematangan dan keluasan pandangan sosial
Pada umumnya para pemimpin yang dapat mempengaruhi
organisasi dalam mencapai tujuan bersama, ia lebih matang dalam
mengendalikan emosinya sehingga mampu mengendalikan berbagai
situasi sulit dan bermasalah (kritikal), mudah bersosialisasi dengan
orang lain, dan memiliki kepercayaan diri.
c) Memiliki motivasi dan keinginan berprestasi
Pada umumnya para pemimpin yang dapat mempengaruhi
organisasi dalam mencapai tujuan bersama, ia memiliki pengaruh atau
dorongan yang lebih besar dari pada dalam dirinya supaya dapat
menyelesaikan tujuan secara sukses.
d) Memiliki kemampuan hubungan manusiawi
Pada umumnya para pemimpin lebih memahami para anggota
organisasi atau orang lain.
3. Teori perilaku (Behavior Theories)
Perilaku merupakan suatu gaya kepemimpinan di tengah
mengimplementasikan beberapa fungsi kepemimpinan. Menurut teori
perilaku pengaruhnya sangat besar dan memiliki sifat yang sangat
menentukan sebagai faktor mempengaruhi organisasi dalam mencapai
tujuan bersama. Sehingga pendekatan teori ini sebagai gaya kepemimpinan
dalam kenyataannya memiliki beberapa fungsi kepemimpinan yang dapat
diartikan strategi kepemimpinan. Strategi kepemimpinan tersebut memiliki
beberapa orientasi yaitu orientasi pada tugas dan orientasi pada orang atau
bawahan.
4. Teori Kontingensi (Contigency Theories) atau teori situasional (Situational
Theories)
Teori kontingensi merupakan teori dimana respon yang timbul
berfokus pada pendapat dalam menghadapi situasi yang berbeda terhadap
gaya kepemimpinan. Teori kontingensi juga disebut sebagai teori
situasional. Dalam teori ini perilaku seorang pemimpin harus sesuai
dengan situasi yang dihadapi dengan menggunakan gaya kepemimpinan
yang sesuai. Model atau gaya kepemimpinan teori kontingensi ini ada
empat:
a. Model Kepemimpinan Situasional dari Fiedler
b. Model Kepemimpinan Situasional Tiga Dimensi dari Reddin
c. Model kepemimpinan Situasional dari Tannenbaum dan Schmidt
d. Model kepemimpinan Situasional dari Hersey dan Blanchard

C. Aplikasi Teori Kepemimpinan dalam Pengelolaan Lembaga Dakwah


Lembaga dakwah, dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu sebagai
berikut:

1. Badan-badan dakwah, merupakan organisasi islam yang memiliki sifat


umum, yangmana kegiatannya dalam lingkup pendidikan, ekonomi,
keterampilan, social dan lain lain
2. Majlis ta’lim, merupakan pelaksana pendidikan non formal dalam bidang
agama
3. Pengajian, merupakan forum pendidikan non formal dalam bidang
keagamaan
4. Organisasi kemakmuran masjid atau musholla, merupakan organisasi
dalam lingkup masyarakat masjid atau mushollah yangmana sebagai
aktifitas sosial5

Dalam lembaga dakwah islam, pesantren merupakan salah satu aplikatif


lembaga dakwah islam. Keberadaan pondok pesantren didalam masyarakat,
merupakan suatu lembaga yang memiliki tujuan untuk penegakkan kalimat
Allah swt. Maksudnya, menyebarkan ajaran islam supaya pemeluknya dapat
memahami islam dengan baik dan benar. Jadi, keberadaan pondok pesantren
yaitu sebagai dakwah islamiyah.

Pengembangan kapasitas lembaga pendidikan sangat dipengarui oleh


pola kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah/madrasah atau dan
sebagainya. Sebagai seorang ketua, dituntut mempunyai kemampuan
manajemen dan kepemimpinan yang memadai agar mampu mengambil
inisiatif dan prakarsa untuk meningkatkan mutu dan kulaitas di lembaga yang
dipimpinnya.

5
Departemen Agama RI, Pondok Pesantren Dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan Dan
Perkembangan, Jakarta, 2003, hlm.10
Dalam hal ini, karakteristik kepemimpinan merupakan gaya ideal yang
ditunjukkan oleh seorang pemimpin dalam setiap pengambilan keputusan
sehingga menyangkut aktualisasi diri baik berupa bahasa, tindakan maupun
perilaku. Krakteristik seorang pemimpin merupakan kekuatan yang harus
dimiliki oleh setiap pemimpin, yangmana agar menjadi keunggulan dan nilai
lebih dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Proses kepemimpinan memiliki kaitan dengan etika profesi, sehingga


setiap kekuasaan, wewenang, dan kebijakan harus berlandaskan keadilan,
kebaikan, dan kemanusiaan dalam menempatkan orang lain bukan sebagai
pembantu tetapi sebagai mitra kerja. Pemimpin yang baik, merupakan
pemimpin yang sangat kooperatif dengan anggotanya, membantu kelancaran
dan kerjasama sehingga tercapailah sasaran yang sudah diplanningkan.6

6
Djunawir Syafar, Teori Kepemimpinan dalam Lembaga Pendidikan Islam, TADBIR : Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, Volume 5, Nomor 1, Februari 2012,hlm.152
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kepemimpinan dakwah merupakan suatu kemampuan yang khusus dimiliki
oleh orang yang melakukan dakwah untuk dapat mempengaruhi perilaku
seseorang atau orang lain yang sesuai pada keinginan pelaksana dakwah.
Kepemimpinan dalam teorinya memiliki berbagai macam teori yang pada
dasarnya setiap pemimpin memiliki gaya masing-masing dan diharuskan
bertanggungjawab penuh pada tugas yang diembannya. Sehingga dari sini, dapat
kita ketahui pengaplikasian kepemimpinan dakwah dalam lembaga dakwah islam
yaitu pesantren. Pesantren merupakan salah satu aplikatif lembaga dakwah islam.
Keberadaan pondok pesantren didalam masyarakat, merupakan suatu lembaga
yang memiliki tujuan menyebarkan ajaran islam supaya pemeluknya dapat
memahami islam dengan baik dan benar.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Mahmuddin. 2014. Kepemimpinan Dakwah. jurnal Dakwah Tabligh. vol.15, no.2.


Makassar: UIN Alauddin
Nawawi, H. Hadari. 2006. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Jakarta:
Gadjah Mada University Press.
Departemen Agama RI. 2003. Pondok Pesantren Dan Madrasah Diniyah
Pertumbuhan Dan Perkembangan. Jakarta.
Djunawir Syafar, Teori Kepemimpinan dalam Lembaga Pendidikan Islam,
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 5, Nomor 1,
Februari 2012

Anda mungkin juga menyukai