Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SUMBER DAYA MANUSIA

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja


Karyawan

Nama
Nim

Richard Gumulja
:

312012044

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
JAKARTA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , yang atas rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Karyawan. Penulisan makalah ini merupakan tugas akhir Semester III yang diberikan
dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Kristen Krida Wacana.
Makalah ini berisikan tentang informasi tentang bagaimana suatu gaya kepemimpinan
dapat mempengaruhi kinerja karyawan-karyawan di perusahaan. Diharapkan Makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Sumber Daya Manusia. Saya sendiri
membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya dan dengan sepenuh hati , akan tetapi kritik dan
saran
dari
semua
pihak
yang
bersifat
membangun
selalu
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya juga berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada
narasumber yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami
Prof.Dr.PM.Budi Haryono yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Jakarta,

Desember

2013

Richard Gumulja
(312012044)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN3
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............3
C. Tujuan Penulis....3
BAB II LANDASAN TEORI.4
A. Definisi dari Kepemimpinan..4-5
B. Unsur-Unsur Kepemimpinan....5
C. Gaya-Gaya Kepemimpinan..5-6
BAB III PEMBAHASAN.7
A. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan....7
B. Perbedaan antara Manajer dan Pemimpin7
C. Dampak Positif dan Negatif dari Macam Gaya Kepemimpinan8-9
BAB IV PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran..10
DAFTAR PUSTAKA..11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua
faktor produksi dan pastinya melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara
intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam
usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat
berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode
kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya
ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan
(leadership) (Siagian, 1980)
Di dalam suatu perusahaan , peranan seorang pemimpin merupakan salah satu hal
terpenting dalam meningkatkan produktifitas karyawan-karyawannya , dengan memberikan
dorongan atau motivasi yang positif , bimbingan , pelatihan atau briefing harian akan
meningkatkan keefisienan dan efektifitas kinerja karyawan sehingga diharapkan akan berdampak
positif bagi perusahaan tersebut dimasa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah seharusnya seorang pemimpin memimpin bawahannya?
b. Bagaimanakah sifat-sifat yang mencerminkan seorang pemimpin?
c. Bagaimanakah cara memimpin yang baik?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah:
- Agar para mahasiswa atau pembaca lebih memahami dan mendalami arti dari
Kepemimpinan.
- Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang cara-cara menjadi seorang pemimpin
yang baik.
- Melatih Mahasiswa dalam menyusun makalah dalam upaya untuk meningkatkan
pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi dari Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada
seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai
bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif
mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke
depan, daya persuasi, dan intensitas.[3] Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin
yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan
sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah
mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Kepemimpinan Menurut para ahli :
* Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan
penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P Terry)
* Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai
tujuan umum (H.Koontz dan C. O'Donnell)
* Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan
melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F.
Massarik).
Untuk lebih mendalami pengertian kepemimpinan, di bawah ini akan dikemukakan beberapa
definisi kepemimpinan lainnya seperti yang dikutip oleh Gary Yukl (1996: 2), antara lain:

* Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas
kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi (Katz dan Kahn)
* Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang
diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (Rauch dan Behling)
* Kepemimpinan adalah proses memberi arti terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan
kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs dan Jacques)
Menurut Wahjosumidjo (1984: 26) butir-butir pengertian dari berbagai definisi kepemimpinan,
pada hakekatnya memberikan makna :
* Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifatsifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
* Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan
kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri
* Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan
situasi.

B. Unsur-Unsur Kepemimpinan
Unsur-unsur yang ada pada kepemimpinan menurut Hadari Nawawi (1995:15) adalah:
1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin.
2. Adanya orang lain yang dipimpin.

3. Adanya kegiatan menggerakkan orang lain, yang dilakukan dengan mempengaruhi


dan mengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai, baik yang dirumuskan secara sitematis maupun
bersifat sukarela.
5. Berlangsung berupa proses didalam kelompok atau organisasi, baik besar maupun
kecil, dengan banyak maupun sedikit orang yangdipimpin.Untuk dapat
mempengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan orang lain, pemimpin
membutuhkan kemampuan dan ketarampilan serta sifat-sifat yang memadai untuk
melaksanakan kegiatannya.

C. Gaya-Gaya Kepemimpinan
Tiga gaya kepemimpinan yang pokok yaitu gaya kepemimpinan Otokratis, Demokratis,
Laissez faire.
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan Otokratis ini meletakkan seorang pemimpin sebagai sumber
kebijakan. Pemimpin merupakan segala-galanya. Bawahan dipandang sebagai orang
yang melaksanakan perintah. Oleh karena itu bawahan hanya menerima instruksi saja
dan tidak diperkenankan membantah maupun mengeluarkan ide atau pendapat.
Dalam posisi demikian anggota atau bawahan tidak terlibat dalam soal
keorganisasian. Pada tipe kepemimpinan ini segala sesuatunya ditentukan oleh
pemimpin sehingga keberhasilan organisasi terletak pada pemimpin.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada semua
pihak, sehingga ikut terlibat aktif dalam organisasi, anggota diberi kesempatan untuk
memberikan usul serta saran dan kritik demi kemajuan organisasi. Gaya

kepemimpinan ini memandang bawahan sebagai bagian dari keseluruhan


organisasinya, sehingga mendapat tempat sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai manusia. Pemimpin mempunyai tanggung jawab dan tugas untuk
mengarahkan mengontrol dan mengevaluasi serta mengkoordinasi.
3. Gaya Kepemimpinan Laissez faire
Pada prinsipnya gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan mutlak kepada para
bawahan. Semua keputusan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan diserahkan
sepenuhnya kepada bawahan. Dalam hal ini pemimpin bersifat pasif dan tidak
memberikan contoh-contoh kepemimpinan ( Ngalim Purwanto, 1992:48-50)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan


Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok
dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam
organisasi yang bersangkutan. Bahkan kiranya dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang
terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan
organisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam
kinerja para pegawainya (Siagian, 1999).
Contoh kasus :
Studi Kasus pada Kanwil DJP Jakarta Utara ( oleh Kartika Cahaya Kencana, SE,
MSi.)
Melalui hasil kuisioner yang telah disebarkan oleh penulis, terlihat bahwa variabel
kepemimpinan dan motivasi mendapatkan perhatian yang banyak dari responden.

Dapat

diartikan bahwa kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan dan motivasi.
Jika kedua variabel bebas ini bernilai nol, akan mengakibatkan kinerja menurun, atau bernilai
negatif.
Dalam uji parsialnya variabel kepemimpinan mempunyai korelasi yang dominan
terhadap kinerja di lingkunan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Utara. Variabel
kepemimpinan ini dapat memberikan sumbangan terbesar dalam mendorong pegawai untuk
hasrat kerja tinggi, mampu memberikan sumbangan terhadap peningkatan kinerja yang baik.

B. Perbedaan Antara Manajer Dengan Pemimpin


Diskursus tentang perbedaan pemimpin (leader) dan manajer memang tidak ada
habisnya. Salah satu sebabnya adalah satu peran tersebut tidak mungkin dilakukan
tanpa keberadaan peran lain. Pemimpin yang tidak bisa mengelola (to manage) akan

gagal dalam kepemimpinannya, sementara manajer yang tidak bisa memimpin (to
lead) akan gagal dalam aktivitas manajerialnya. Namun sesungguhnya pemimpin
(leader) dan manajer merupakan dua konsep yang berbeda dan terdapat perbedaan
diantara keduanya.
Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat
kepemimpinan personality atau authority (berwibawa). Ia disegani dan berwibawa
terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta
didukung perilakunnya yang baik. Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi
formal maupun informal, dan menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)nya.
Biasanya tipe kepemimpinannya adalah partisipatif leader dan falsafah
kepemimpinannya adalah pimpinan untuk bawahan.
Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek
kepemimpinannya hanya berdasarkan kekuasaan atau authority formalnya saja.
Bawahan atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut
dikenakan hukuman oleh manajer tersebut. Manajer biasanya hanya dapat memimpin
organisasi formal saja dan tipe kepemimpinannya ialah autocratis leader dengan
falsafahnya ialah bahwa bawahan adalah untuk pemimpin.

(oleh Alpiadi

Prawiraningrat)

C. Dampak Positif dan Negatif dari Gaya Kepemimpinan


1. Otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negatif, di mana sumber kuasa atau wewenang
berasal dari adanya pengaruh pimpinan. Jadi otoritas berada di tangan pemimpin, karena
pemusatan kekuatan dan pengambilan keputusan ada pada dirinya serta memegang
tanggung jawab penuh, sedangkan bawahannya dipengaruhi melalui ancaman dan
hukuman. Selain bersifat negatif, gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat antara
lain, pengambilan keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada pimpinan serta
memberikan rasa aman dan keteraturan bagi bawahan. Selain itu, orientasi utama dari
perilaku otokratis ini adalah pada tugas.
2. Demokratis; perilaku kepemimpinan ini memperoleh sumber kuasa atau wewenang yang
berawal dari bawahan. Hal ini terjadi jika bawahan dimotivasi dengan tepat dan pimpinan
dalam melaksanakan kepemimpinannya berusaha mengutamakan kerjasama dan team
work untuk mencapai tujuan, di mana si pemimpin senang menerima saran, pendapat dan

bahkan kritik dari bawahannya. Kebijakan di sini terbuka bagi diskusi dan keputusan
kelompok. amun, kenyataannya perilaku kepemimpinan ini tidak mengacu pada dua
model perilaku kepemimpinan yang ekstrim di atas, melainkan memiliki kecenderungan
yang terdapat di antara dua sisi ekstrim tersebut. Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey
dan Blanchard (1994) mengelompokkannya menjadi tujuh kecenderungan perilaku
kepemimpinan. Ketujuh perilaku inipun tidak mutlak melainkan akan memiliki
kecenderungan perilaku kepemimpinan mengikuti suatu garis kontinum dari sisi otokratis
yang berorientasi pada tugas sampai dengan sisi demokratis yang berorientasi pada
hubungan. ( Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi oleh ANDINI ELIZABETH N.I.S
dan GITA MAULIDA AULIA)
3. Laissez faire; Pada prinsipnya gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan mutlak
kepada para bawahan. Semua keputusan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan
diserahkan sepenuhnya kepada bawahan. Dalam hal ini pemimpin bersifat pasif dan tidak
memberikan contoh-contoh kepemimpinan ( Ngalim Purwanto, 1992:48-50). Dengan
begitu sosok seorang pemimpin kurang dicerminkan di dalam organisasi tersebut ,
sehingga para bawahannya bisa jadi akan mengerjakan pekerjaan atau tugasnya dengan
sesuka hati , tanpa mengetahui adanya batasan-batasan yang seharusnya ditegaskan oleh
seorang pemimpin. Dan hal ini dapat menimbulkan kurangnya kedisiplinan di tempat
bekerja. Akan tetapi bisa juga berdampak positif seperti meningkatnya aktifitas kinerja
bawahan dalam mengerjakan tugas dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan
Sesuai dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kepemimpinan memiliki
dampak yang cukup signifikan terhadap kinerja karyawan di sebuah perusahaan. Dan
juga memiliki dampak-dampak yang cukup relative, sesuai dengan gaya kepemimpinan
yang diterapkan di perusahaan tersebut. Kita sebagai seorang pemimpin harus bisa
menyesuaikan dan menentukan dengan gaya kepemimpinan manakah yang akan lebih
efektif dan lebih efisien digunakan dalam lingkungan kerja kita. Kita juga harus
menyesuaikan gaya kepemimpinan kita dengan situasi , kondisi dan dengan siapa kita
bekerja dengan begitu kita dapat meningkatkan kinerja karyawan dan otomatis akan
meningkatkan produktifitas di perusahaan.
B.

Saran
Sebagai seorang pemimpin kita harus bisa memotivasi , membina , mengarahkan ,
melatih , mengontrol , memberikan perhatian kepada bawahan , dan juga mengenal
dengan siapa kita bekerja. Dengan begitu kita dapat mengetahui , dengan gaya
kepemimpinan yang seperti apakah yang seharusnya diterapkan dan juga kita dapat
mengantisipasi masalah-masalah yang akan terjadi dan dapat mengontrolnya.
Memberikan rewards dan punishment juga perlu diterapkan dalam rangka meningkatkan
motivasi karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P, Drs, H., Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: Bumi
Aksara, Edisi Revisi, 2007.

James AF, Stoner, R. Edward Freeman, Daniel R. Gilbert JR. Management. Englewood Cliffs,
N.J:

Prentice Hall, 1996.

Sukarno K. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: CV Telaga Bening, 1968.

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4334/w2_1_1_1.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
http://prismamika.blogspot.com/2012/04/107-unsur-unsur-kepemimpinan.html
https://docs.google.com/document/d/1O5c_RdTwN2knk6J2oDCN-oNj6BSoxP3nksGWpr4Rxvo/edit?
pli=1
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja&ved=0CHoQFjAJ&url=http%3A%2F
%2Fwww.stie-kasih-bangsa.ac.id%2Fdownload.journal.php%3Ff%3D6&ei=QCkUuuOBIeFrAfjsYDACA&usg=AFQjCNGAR7yAMgcLXKFpjBKtSufwBCbIQ&bvm=bv.57752919,d.bmk
http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.com/2012/09/perbedaan-pemimpin-leader-dan-manajer.html
www.google.com
etc.

Anda mungkin juga menyukai