Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN KECANGGIHAN TEKNOLOGI UNTUK MENDUKUNG

PENGEMBANGAN PROSES BISNIS USAHA MIKRO KECIL DAN


MENENGAH (UMKM) DI KOTA SAMARINDA
“Pelaku usaha produk fashion hijab”

Disusun Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Pengantar


Teknologi Informasi ( Bussines Digital )

Disusun Oleh :
Nama : Raudhatul Sa’adah Fatizah
Nim : 2111102411123
Kelas : B4
Prodi : S1 Keperawatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


PRODI ILMU KEPERAWATAN
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR

Hasil Sensus Ekonomi 2016 menunjukkan bahwa Kota Samarinda memiliki jumlah unit usaha
terbanyak di wilayah Provinsi Kalimantan Timur yaitu sebanyak 83.713 unit usaha dimana
96% dari angka tersebut merupakan usaha berskala mikro kecil. Namun perkembangan usaha
kecil dan menengah diberbagai daerah termasuk Kota Samarinda, tidak lepas dari berbagai
macam masalah seperti keterbatasan dalam hal permodalan, kemampuan produksi dan
manajemen, pemasaran dan sumber daya manusia. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun
alternatif strategi bagi para pemangku kebijakan dalam mengembangkan sektor usaha mikro di
Kota Samarinda guna mendukung program Pemerintah Kota Samarinda melalui pemberdayaan
ekonomi kerakyatan. Perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan analisis Strengths,
Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) yang dilanjutkan dengan menyusun
Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM) untuk menentukan urutan strategi yang paling
prioritas untuk diimplementasikan. Strategi yang menempati prioritas pertama dalam
pengembangan usaha mikro di Kota Samarinda yaitu melakukan promosi produk usaha mikro
secara terencana dan berkelanjutan. Kedua, melakukan pemasaran produk usaha mikro melalui
e-commerce lokal dan nasional. Ketiga, mendirikan inkubator bisnis teknologi. Keempat,
mendorong pihak swasta untuk berperan aktif dalam pemberdayaan usaha mikro. Prioritas
strategi kelima yaitu melakukan penguatan regulasi daerah untuk pemanfaatan produk usaha
mikro lokal dan perencanaan tata ruang sentra usaha mikro.
BAB I
Latar Belakang
Industri fashion di Indonesia saat ini sudah sangat berkembang dan akan terus mengikuti arus
modernisasi. Pengaruh perkembangan fashion membuat masyarakat mengikuti trend yang ada.
Perkembangan industri fashion termasuk subsekor usaha yang dominan dalam memberikan
kontribusi ekonomi dalam perkembangan industri kreatif nasional.
Persaingan usaha yang sangat tinggi tentunya memacu semangat pelaku usaha untuk lebih
meningkatkan produktivitas maupun sistem yang dimiliki. Persaingan bisnis semakin berat
danketat, membuat setiap perusahaan selalu dituntut untuk berkembang. Salah satu cara yang
digunakan perusahaan atau pelaku usaha untuk dapat bersaing dan berkembang adalah
menciptakan strategi-strategi yang baru. Namun strategi itu sendiri tidak cukup, perusahaan
harus punya model bisnis yang kuat dan baik serta tepat pada perusahaan miliknya.
Sehingga proses produksi dan pembukuan yang berjalan di pabrik dapat termotorisasi oleh
pihak yang berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet.
dimana merupakan titik awal dari era digital revolution, yang memadukan inovasi di bidang
Elektronik dan Teknologi Informasi. Saat ini online shop dan E-Commerce sudah sangat
banyak, ada yang hanya menjual brand lokal dengan tujuan sebagai upaya memajukan
ekonomi para pedangang Indonesia. Ada juga beberapa online shop yang berfokus menjual
barang dariluar negeri dengan tujuan untuk memudahkan para konsumenberbelanja barang
atau brand yang belum masuk ke Indonesia dengan harga yang terjangkau.
Salah satu peluang bisnis dengan prospek yang menjanjikan dan tak pernah sepi peminat
adalah bisnis pakaian. Dunia fashion yang selalu berkembang pesat membuat bisnis di bidang
ini tak pernah ada matinya. Di era serba modern ini, tren fashion pun semakin berkembang ke
konsep yang lebih minimalis dan stylist, sehingga membuatnya tak cepat ketinggalan zaman.
Seiring dengan perkembangan zaman, industri fashion di Indonesia terus berkembang, hal ini
sejalan dengan kesadaran masyarakat Indonesia akan fashion yang telah menjadi bagian dari
gaya hidup. Tidak hanya pada perputaran tren, perkembangan industri fashion juga terjadi
dalam strategi penjualan untuk memperluas jangkauan. Perkembangan cepat ini tidak hanya
melahirkan potensi tetapi suatu isu terkait kepercayaan pengguna dalam berbelanja fashion
secara online.
Salah satu tren fashion sekarang ini adalah hijab bagi perempuan muslim. Banyak sekali tren
hijab masa kini yang dikemas dengan tampilan yang begitu modern dan trendi, cocok bagi
para perempuan muda yang ingin hijrah tapi tetap tampil penuh gaya. Melihat prospek usaha
pakaian yang cukup menjanjikan dan tingginya persaingan serta berbagai permasalahan yang
dihadapi, maka perlu dilakukan penelitian model bisnis usaha produk hijab online shop.
Bisnis model kanvas dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap sebuah nilai kemudian menjabarkan mengenai
bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada
konsumen (Osterwalder & Pigneur, 2010). Pemahaman tentang bisnis model yang
sebenarnya merupakan titik awal untuk setiap diskusi yang baik tentang sebuah inovasi
model bisnis.

Saat ini perkembangan fashion muslim atau fashion hijab sangat berkembang pesat.
Persaingan bisnis fashion hijab semakin kompeten dilihat dari banyaknya jumlah outlet yang
bergerak pada bisnis fashion muslim dan hijab. Banyaknya pelaku usaha fashion hijab
mengharuskan para pelaku usaha cerdas dalam bertindak dan menjalankan usahanya.
Persaingan yang ketat antar para pelaku usaha menjadi alasan mengapa para pelaku usaha
harus memiliki kemampuan dalam menghadapi pesaing lain, serta memiliki kontrol yang baik
dalam menjalankan usahanya, untuk meminimalisir kerugian dan agar usahanya tetap berjalan.
Kesuksesan sebuah bisnis dapat ditentukan oleh karakteristik individual.
Seperti umumnya pada pelaku usaha lain yang kerap mengalami hambatan dalam usahanya,
pelaku usaha fashion hijab di Baltos juga memiliki hambatan dan permasalahan dalam
menjalankan usahanya. Kebanyakan pelaku usaha fashion hijab di Balubur Town Square
belum cukup kreatif dalam mengembangkan usahanya, banyaknya pesaing yang menjual
produk yang sejenis, selain itu mereka belum cukup yakin akan kemampuannya dalam
menciptakan suatu inovasi produk baru.
BAB II
Kerangka Teori
Maksud dari peneIitian ini ialah untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data mengenai
analisis self efficacy dan locus of control para pelaku usaha fashion hijab di Balubur Town
Square Bandung yang akan penulis gunakan dalam rangka menyusun penelitian.
PeneIitian ini dapat dijadikan masukan bagi para pelaku usaha fashion hijab dalam
meningkatkan karakteristik pribadinya seperti self efficacy, dan Locus of control, agar
pengelolaan usaha dapat dilakukan dengan baik dan tujuan usahanya tercapai secara maksimal.
PeneIitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau iImu pengetahuan para pembaca
mengenai pentingnya karakteristik pribadi seperti self efficacy dan Locus of control terhadap
kinerja usaha daIam menjalankan sebuah usaha. Selain itu, peneIitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai saIah satu bahan pertimbangan daIam upaya meningkatkan self efficacy dan
Locus of control daIam berwirausaha untuk meningkatkan kinerja usaha.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pengaruh bauran promosi yang meliputi periklanan, promosi penjualan
dan hubungan masyarakat terhadap keputusan pembelian kerudung merek Rabbani pada Outlet
Rabbani cabang
Tuanku Tambusai Pekanbaru
b. Untuk mengetahui variabel manakah yang berpengaruh dominan
terhadap keputusan pembelian kerudung merek Rabbani pada Outlet
Rabbani cabang Tuanku Tambusai Pekanbaru.
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
- Bagi penulis dapat digunakan sebagai perbandingan sejauh mana teori-teori yang sudah
diperoleh selama perkuliahan dapat diterapkan secara nyata di dunia usaha.
- Sebagai informasi tambahan bagi peneliti lain yang meneliti masalah yang berhubungan
dengan penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
- Sebagai masukan bagi pihak perusahaan dalam melakukan promosi
yang tepat, sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk
yang ditawarkan oleh perusahaan.
- Sebagai masukan bagi perusahaan untuk dijadikan pertimbangan
dalam memutuskan kebijakan yang menyangkut tentang bauran promosi.
Penelitian ini membahas tentang seberapa besar self efficacy dan Locus of control menentukan
kinerja usaha. Unit anaIisis daIam peneIitian ini adaIah para pelaku usaha di BaIubur Town
Square, dan unit observasi daIam peneIitian ini adaIah BaIubur Town Square Bandung. Jenis
peneIitian yang dipakai penuIis daIam peneIitian ini yaitu metode deskriptifff dan verifikatif,
dan metode yang digunakan adalah expIanatory survey, yaitu survei yang dipakai daIam
peneIitian untuk menjeIaskan hubungan antarr variabeI melalui pengujian hipotesis.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik non-probabiIity sampIing yang di daIamnya
diIakukan dengan teknik convenience sampIing, yaitu mengumpuIkan informasi dari anggota-
anggota popuIasi yang mudah diperoIeh dan mampu menyediakan informasi tersebut. Siapa
saja yang dapat memberikan informasi baik secara tidak sengaja atau kebetuIan bertemu dengan
penuIis digunakan sebagai sampeI, biIa diIihat orang yang memberikan informasi tersebut c
ocok sebagai sumber data bagi penuIiss (Sekaran, 2006). Metode penarikan sampeI yang
digunakan mengacu pada pendekatan SIovin, sampel yang digunakan berjumlah 68 responden.
BAB III
Deskrpsi Produk
Seperti yang kita tahu, saat ini perkembangan bisnis jilbab sangat pesat. Tidak hanya
berinovasi pada bahan yang dingin dan nyaman dikenakan saja, melainkan jilbab juga telah
memiliki banyak model, ada jilbab segiempat, pasmina, rabbani, untuk anak, wajah bulat dan
lain sebagainya. Persaingan pun semakin ketat dengan hadirnya pemain bisnis usaha hijab
yang besar sekelas perusahaan ternama. Hal ini sedikit banyak membuat pedagang-pedagang
kecil kehilangan pasar penjualan.
Dijaman yang sudah modern saat ini dengan kecanggihan teknologi yang semakin pesat,
tidak serta merta membuat manusia meninggalkan kewajibannya dalam beribadah kepada
Tuhan YME terutama kewajiban wanita muslim. Kewajiban wanita muslim tetap terus
dilaksanakan dengan semakin banyaknya wanita muslim yang berhijab semakin meluas.
Banyak para wanita yang kini memilih untuk berhijab. Dan tidak sedikit pula hijab kini
dijadikan salah satu tren busana yang banyak diminati, baik dikalangan artis, public figure
maupun masyarakat umum. Pelatihan-pelatihan tentang tatacara penggunaan hijab sudah
semakin banyak diadakan belakangan ini, tidak itu saja bahkan kita juga dapat mengakses
dengan mudah Tutorial berhijab yang bervariasi di media social seperti pada Youtube.
Karena berkerudung membuat wanita terlihat semakin cantik dan anggun. Apalagi apabila
dilakukan dengan memodifikasi jilbab yang dikenakan menjadi berbagai model dan
diserasikan dengan busana yang dikenakan. Namun dalam memodifikasi kerudung dengan
fashion moderen tentu jangan melupakan syariat islam yaitu tetap syar’i. Berkerudung
terkadang juga menimbulkan berbagai kesan seperti panas, ribet dan membatasi gerak. Tetapi
jika dilihat dari sisi baiknya, berkerudung membuat wanita semakin terlihat cantik, sopan dan
memancarkan kesejukan dari dalam dirinya. Tidak hanya itu, secara tidak langsung dengan
wanita memakai kerudung akan terhindarkan dari perbuatan yang tidak menyenangkan.
Melihat dari peluang bisnis yang cukup menjanjikan tersebut, maka kami mendirikan usaha
pembuatan kerudung atau jilbab.
Kinerja usaha memiIiki hubungan yang sangat erat dengan self efficacy dan Locus of control.
Self efficacy (efikasi diri) memiIiki arti tentang keyakinan seseorang terhadap
kemampuannya daIam mengatur dan meIaksanakan tindakan untuk mencapai suatu tujuan, di
mana individu atau seseorang tersebut yakin mampu daIam menghadapii segaIa macam
kesuIitan serta mampu memprediksi seberapa besar usaha yang mereka butuhkan agar dapatt
mencapai tujuann tersebut.
Locus of control berperan sebagai motivasi .Seseorang yang memiliki Locus of control
internaI biasanya cenderung Iebih sukses dalam karir mereka dibanding orang yang memiliki
Locus of control eksternal, orang-orang dengan Locus of control internal cenderung lebih
bekerja keras dan juga memiIliki inisiatif yang tinggi, serta memiliki kontroI yang baik
terhadap tindakan atau pekerjaannya. ApabiIa seorang pengusaha memiliki karakteristik
individu seperti self efficacy dan Locus of control yang baik, makaa pengusaha tersebut akan
memiliki kerpecayaan diri akan kemampuannya sehingga lebih termotivasi untuk 5 bekerja
keras dan berinisiatif untuk usaha yang dijalankannya, hal ini dapat meningkatkan kinerja
usaha.

KEUNGGULAN ATAU KELEBIHAN PRODUK


Karena produk jilbab yang kami hasilkan ini adalah produksi sendiri, maka terdapat
keunggulan atau kelebihan sebagai berikut:
1. Kualitas bahan baku atau material kain jilbab terjamin.
2. Hasil jahitan (wolsum, jahit tepi, dan rawis) semua dikerjakan dengan teliti dan rapi.
3. Motif dan bahan selalu update.
4.Pelayanan konsumen cepat (fast respons).
5. Semua gambar jilbab yang diupload adalah hasil foto sendiri atau real picture.

1.Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut:

1). Manfaat yang dicari


Dalam menggunakan produk jilbab ini tentunya akan memberikan manfaat yang besar terhadap
konsumen. Apalagi konsumen yang membeli jilbab ini juga pastinya disesuaikan dengan
kebutuhannya masig-masing, bukan hanya untuk sekedar membeli tanpa dimanfaatkan.

2. Status Pengguna
Dalam hal ini konsumen yang nota bene sebagai pengguna, bisa menjadi pengguna yang baru
pertama kali ingin memakai jilbab, atau pengguna yang sudah terbiasa menggunakan jilbab
maupun pengguna yang menjadi reseller untuk memasarkan kembali produk jilbab.

3). Tingkat Pemakaian


Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat.

4). Status Loyalitas


Hijab walaupun untuk mendapatkan loyalitas konsumen tersebut akan membutuhkan waktu
yang lama, tetapi Aneeqa akan selalu berusaha dalam pencapaiannya.

2.TARGETING

Target yang menjadi sasaran Hijab adalah seluruh lapisan masyarakat terutama wanita
muslimah diseluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri.

3.POSITIONING

Dalam hal ini Hijab selalu berusaha agar produk yang dihasilkan dapat diterima dan dapat
menjadi brand image yang melekat dibenak masyarakat khususnya kaum wanita muslimah
dimana bahwa produk Hijab ialah produk yang berkualitas dengan harga yang tepat sesuai
dengan kualitas bahan dan banyak pula manfaat yang bisa didapatkan.

4. MARKETING MIX

Menurut Kotler & Armstrong (1997:48), “Bauran pemasaran atau Marketing Mix adalah
perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi
yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar
sasaran”.

1). Product (Produk)


Produk Hijab Jilbab yang disediakan terdiri dari 3 macam yaitu segi empat, pashmina dan jilbab
instan. Daftar ukuran jilbab segi empat dan pashmina:

No
Nama Jilbab
Ukuran
1
Segi Empat (Square)
115 x 115 cm

125 x 125 cm

150 x 150 cm
2
Pashmina
175 x 75 cm

180 x 75 cm

200 x 75 cm
Tebel. 1. Ukuran Jilbab

Dari berbagai macam ukuran jilbab tersebut, sehingga jilbab sesuai dengan selera dan
kebutuhan konsumen. Tidak hanya itu, motif, ukuran, selalu update dan warnanya juga
bervariasi atau beraneka ragam. Sehingga bisa mendaptkan perhatian dari konsumen, memenuhi
permintaan konsumen, dan pada pemakaian atau konsumsinya juga dapat memenuhi setiap
keinginan dan kebutuhan konsumen.

2). Price (Harga)


Dalam penetapan harganya, Hijab menetapkan harga sesuai dengan ukuran jilbab, kualitas
bahan atau kainnya. Karena harga kainnya juga bermacam-macam. Kemudian untuk harga
reseller juga ada potongan harga, sehingga individu maupun reseller juga mendapatkan harga
yang tepat dan sesuai.

3). Place (Tempat)


Saluran distribusi Hijab yang paling utama ialah dengan online shop. Sehingga kami
menggunakan jasa pengiriman untuk mempermudah mengirimkan produk dan ke reseller-
reseller diseluruh Indonesia,

4). Promotion (Promosi)


kami melakukan kegiatan promosi dengan memanfaatkan media sosial seperti yang sudah
disebutkan bahwa penjualan utama kami melalui online shop. Sehingga kami sangat aktif dalam
berpromosi melalui Facebook, Twitter, Instagram dan BBM (Blackberry Messenger), dan kami
juga mempunyai 2 akun Instagram dimana 1 akun khusus untuk berpromosi dengan banyak
memfollow pengguna jilbab diinstagram. Kemudian selain melewati media sosial, kami juga
melakukan media promosi melalui mulut ke mulut kepada orang-orang yang kami kenal seperti
tetangga, teman, rekan kerja dan saudara yang intinya membujuk, mempromosikan agar tertarik
untuk membeli jilbab kami
BAB IV

Kesimpulan
Hasil ini bisa dilihat dari semua indikator yang diteliti yaitu indikator kepercayaan diri,
memilki jiwa kepemimpinan, dan kematangan mental. Indikator dengan persentase terbesar
yaitu kematangan mental dan indikator dengan persentase terendah adalah kepercayaan diri
dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Hasil ini bisa dilihat dari semua indikator yang diteliti yaitu indikator kemampuan, minat,
usaha, keberuntungan, dan nasib. Namun indikator minat dan pengaruh orang lain berada di
kategori baik/mampu. Indikator dengan persentase terbesar yaitu minat, dan indikator dengan
persentase terendah adalah keberuntungan.
Kinerja usaha para pelaku usaha fashion hijab di Balubur Town Square Bandung termasuk
dalam kategori cukup/cukup produktif. Hasil ini bisa dilihat dari semua indikator yang diteliti
yaitu indikator pertumbuhan produk baru, pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, dan
produktivitas karyawan. Indikator yang mencapai persentase terbesar yaitu pertumbuhan laba
dan indikator dengan persentase terendah adalah pertumbuhan penjualan.

DAFTAR PUSTAKA
Aprizal. 2018. Orientasi Pasarr Dan Keunggulan Bersaingg (Studi Kasus PenjuaIan
Komputer). Makassar: Celebe Mediaa Perkasa. Fadila. 2016. Mengembangkan Motivasi
BeIajar Melalui Locus Of Control dan Self Esteem. BeIajea: JurnaI Pendidikan IsIam voI. 1,
no 01: 83-100. p ISSN 2548-3390; e-ISSN 2548-3404. Mashuri. 2009. Penelitian
Verifikatif. Yogyakarta: Andi. Sanjiwani, Desak Made Putri dan Wisadha, l Gede Suparta.
2016. Pengaruh Locus Of Control, Gaya Kepemimpinan Dan Komitmen Organisasi Pada
Kinerja Auditor Kantor Akuntan Publik. E-JurnaI Akuntansi Universitas Udayana. 14.2:
920-947. ISSN: 2302-8556. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi
4, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmaningrum,
Swastinitya. Rahardjo, Mudji. 2017. Faktor-Faktorr Yangg Mempengaruhi Niat
Berwirausaha Mahasiswa Menggunakan Theory Of PIanned Behavior (Studi Pada
Mahasiswa PeIaku wirausaha FakuItas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro).
Diponegoro JournaI Off Management. 6 (3): 1-12. ISSN (Online): 2337-3792. Sumantri,
Ujang. Gemina, Dwi. 2015. Pengaruh Faktor Kepribadian Individual, Self-Efficacy Serta
Locus of Control Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kecamatan
Caringin Kabupaten Bogor. Jurnal Visionida, Volume 1 Nomor 2, Desember 2015. 15-30.
Zulfikar, Rizki. Novianti, Lastri. 2018. Pengaruh Kapabilitas Jejaring Usaha dan Media
Sosial terhadap Kinerja Usaha (Studi Kasus: Sentra Kain Cigondewah Bandung). Jurnal
Riset Bisnis & Manajemen Vol 8 No 2: Oktober. 46-56

Anda mungkin juga menyukai