Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN


PADA INDUSTRI FASHION FACTORY OUTLET BANDUNG

Diajukan Sebagai Pengajuan Proposal Mata Kuliah Metodologi


Penelitian Bisnis

Disusun Oleh :

Mila Andini Putri


1501210424

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Dengan penuh kehormatan dan rasa syukur kepada Allah SWT, saya bermaksud
menyampaikan proposal penelitian dengan judul "Peran Strategi Pemasaran dalam
Meningkatkan Penjualan pada Industri Fashion Factory Outlet Bandung". Proposal ini disusun
sebagai upaya untuk memahami secara lebih mendalam bagaimana strategi pemasaran
berkontribusi terhadap peningkatan penjualan dalam konteks industri fashion, khususnya pada
factory outlet. Industri fashion, sebagai salah satu sektor yang dinamis dan terus berkembang,
menuntut pemahaman yang mendalam terhadap strategi pemasaran yang dapat menjadi
pendorong utama kesuksesan perusahaan, terutama di era kompetisi bisnis yang semakin ketat
dan dinamis.
Penelitian ini bertujuan untuk merinci dan menganalisis peran strategi pemasaran dalam
meningkatkan penjualan, dengan fokus pada konteks industri fashion factory outlet. Dengan
melakukan penelitian ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi pada pemahaman lebih
lanjut tentang strategi pemasaran yang efektif, mengidentifikasi faktor yang memengaruhi
preferensi konsumen, serta mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh industri
ini. Semoga proposal penelitian ini dapat memberikan wawasan baru dan kontribusi positif
pada pemahaman tentang strategi pemasaran dalam industri fashion, khususnya pada konteks
factory outlet. Saya sangat terbuka untuk kritik, saran, dan masukan konstruktif guna
penyempurnaan proposal ini. Akhir kata, saya mengharapkan dukungan dan kerjasama dari
berbagai pihak untuk mewujudkan penelitian ini, agar dapat memberikan manfaat yang nyata
bagi perkembangan industri fashion dan dunia akademis.

Bandung, 12 November 2023

Mila Andini Putri


DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 5
1.1 Gambaran Perusahaan ............................................................................................................... 5
1.2 Latar Belakang ............................................................................................................................ 5
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 6
1.5 Kegunaan Peneltian .................................................................................................................... 6
1.6 Waktu dan Periode Penelitian ................................................................................................... 6
BAB II .................................................................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................ 8
2.1 Landasan Teori ........................................................................................................................... 8
2.2 Hipotesis Penelitian ................................................................................................................... 11
2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................................................ 11
2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................................................................ 12
2.5 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................................................... 12
BAB III................................................................................................................................................. 13
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................................ 13
3.1 Jenis penelitian .......................................................................................................................... 13
3.2 Hasil Penelitian.......................................................................................................................... 13
3.3 Variabel Operasional dan Skala Pengukuran ........................................................................ 16
3.4 Populasi dan Sampel ................................................................................................................. 17
BAB IV ................................................................................................................................................. 18
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................................... 18
4.1 Hasil SPSS Scale-Reliability Hipotesis .................................................................................... 18
4.2 Hasil SPSS Correlations-Bivariate Hipotesis ......................................................................... 19
4.3 Hasil SPSS Linier Statistik berdasarkan dari 100 responden .............................................. 20
BAB V .................................................................................................................................................. 24
PENUTUP ............................................................................................................................................ 24
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................... 24
5.2 Saran ......................................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 25
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Penggunaan Sosial ................................................................................................................. 15
Tabel 2 Variabel Operasional ............................................................................................................ 16
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Perusahaan
Factory outlet adalah toko yang dimiliki suatu perusahaan pabrik yang menjual produk
perusahaan atau pabrik tersebut dan kadang-kadang menjual kualitas barang nomor satu
(Barry dan Joe, 1999). Factory outlet menjual barang- barang bermerk terkenal berupa
pakaian, alas kaki, tas, dan asesoris lainnya dengan harga relatif murah. Factory outlet
menjual barang-barang hasil limpahandari pabrik, sisa kelebihan produksi untuk keperluan
ekspor, atau kadang-kadang, barang-barang yang disisihkan oleh pabrik dikarenakan
kerusakan sangat kecil dan bahkan hampir tidak terlihat.

Konsep one stop shopping yang menyediakan beragam barang pada suatu lokasi ini
dikembangkan pada bisnis factory outlet. Disini pengunjung bisa memenuhi kebutuhan
sandang mulai dari baju, celana, tas, sepatu, maupun aksesoris lainnya. Bahkan tidak sedikit
factory outlet yang dilengkapi dengan cafeatau warung kecil untuk para pengunjung yang
ingin melepas lelah. Semakin lengkap barang yang dijual serta fasilitas yang disediakan
oleh suatu factory outletmaka kebutuhan pengunjungnya akan semakin terlayani.

1.2 Latar Belakang


Pemasaran merupakan strategi penting dalam memperkenalkan produk kepada
pelanggan dan berhubungan dengan laba perusahaan. Perencanaan yang terstruktur
diperlukan untuk mendukung strategi pemasaran, termasuk identifikasi pasar yang dituju
melalui segmentasi. Di era modern, persaingan bisnis semakin tinggi, dan penetrasi
internet menciptakan peluang bagi pemasaran online. Wolacom, perusahaan pemasaran
online, menawarkan solusi bagi pelaku usaha untuk memasarkan produk secara online,
terutama dalam tren belanja online yang populer. Meskipun belanja online memberikan
kemudahan, juga memiliki risiko penipuan. Fashion memiliki peran penting dalam
komunikasi dan kepercayaan diri, terutama di kalangan remaja yang berusaha diterima
oleh kelompok sosialnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran pemasaran digital dalam
meningkatkan penjualan industri fashion. Factory outlet, yang menjual produk langsung
dari pabrik, menawarkan harga lebih rendah dan sering menjadi tempat populer bagi
pembeli yang mencari diskon besar-besaran. Factory outlet dapat berbentuk toko fisik atau
online, tetapi perlu diperhatikan bahwa ada perbedaan dalam kualitas atau label produk.
Konsumen disarankan untuk memeriksa keaslian produk sebelum membeli.

1.3 Rumusan Masalah


1 Bagaimana strategi pemasaran dapat optimal dalam mendukung pencapaian laba
perusahaan?
2 Bagaimana Strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan pada fashion
Factory Outlet ?
3 Bagaimana factory outlet, baik fisik maupun online, menarik pelanggan dengan harga
yang lebih terjangkau, dan apa implikasinya terhadap kualitas produk?

1.4 Tujuan Penelitian


1 Menganalisis jenis strategi pemasaran yang digunakan oleh industri fashion factory
outlet untuk meningkatkan penjualan.
2 Menilai sejauh mana efektivitas strategi pemasaran yang diterapkan dalam
meningkatkan daya tarik dan penjualan produk fashion di factory outlet.
3 Menilai bagaimana strategi pemasaran mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
kualitas produk yang ditawarkan oleh factory outlet.

1.5 Kegunaan Peneltian


Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Perusahaan. Dengan adanya penelitian ini dapat memeberikan masukan yang
bermanfaat berupa sumbangan ide-ide bagi perusahaan untuk melakukan strategi
pemasaran dengan memperhatikan budaya yang berdampak pada konsumen dalam
melakukan pembelian di Blossom Factory Outlet.
b. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mendapatkan
pengetahuan dan sebagai bahan pertimbangan lainnya yang mungkin digunakan untuk
penelitian lebih lanjut.
c. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan pengetahuan sebagai bekal agar dapat
menerapkan kombinasi yang tepat antara keadaan teoritis dengan keadaan yang
sebenarnya, khususnya mengenai dampak budaya dalam melakukan keputusan
pembelian.

1.6 Waktu dan Periode Penelitian


Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 12
November 2023 sampai dengan tanggal 29 Desember 2023, pengumpulan data dan juga
pengolahan data yang meliputi penyajian dalam bentuk proposal skripsi dan proses
penelitian berlangsung.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
• Keputusan Pembelian
Disadur dari buku Keputusan Pembelian produk (2022) oleh Yenni Arfah
dan Bincar Nasution, Kotler dan Armstrong menjelaskan bahwa keputusan
pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana
konsumen benar-benar membeli. Artinya tentang bagamana produk, jasa, ide, atau
pengalaman yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari individu,
kelompok, dan organisasi untuk membuat pilihan, pembelian, dan
penggunaan. Keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan
konsumen akan pembelian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk memilih
dua atau lebih alternatif produk yang tersedia dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain kualitas, harga, lokasi, promosi, kemudahan, pelayanan dan lain-lain.
Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian produk atau
jasa diawali dengan adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan atau keinginan
dan menyadari adanya masalah selanjutnya, maka konsumen akan melakukan
beberapa tahap yang pada akhirnya sampai pada tahap evaluasi pasca pembelian.
• Promosi Produk
Promosi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penjualan
produk ataupun jasa. Teknik ini dikenal sebagai salah satu bagian dari strategi
4P marketing dan merupakan elemen paling dasar untuk berkomunikasi dengan
konsumen serta menciptakan minat dan loyalitas pelanggan. Ada beberapa kanal yang
biasa digunakan untuk melakukan promosi produk, baik yang digital maupun
tradisional. Beberapa contohnya adalah media sosial dan brosur.
Promosi tidak hanya dilakukan untuk memperkenalkan produk baru kepada
konsumen. Melalui promosi, perusahaan juga bisa mengembangkan citra merek,
memberikan informasi yang jelas kepada konsumen, menyoroti keunggulan produk
dibandingkan dengan kompetitor, dan mengubah calon pembeli menjadi konsumen
yang loyal. Dengan strategi promosi yang efektif, perusahaan dapat
membangun awareness, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan penjualan. Lebih
jauh lagi, promosi juga dapat membantu perusahaan memperkuat hubungan jangka
panjang dengan pelanggannya.
• Harga
Harga merupakan nilai atau uang yang diberikan pelanggan sebagai imbalan
atas penawaran tertentu yang berfungsi untuk memuaskan kebutuhan dan Keinginan
mereka. Secara sederhana harga merupakan ukuran nilai yang ditukarkan pelanggan
membeli suatu penawaran Harga berfungsi sebagai sebuah mekanisme ekonomi dengan
memakai penawaran yang bisa didistribusikan di antara pelanggan di pasar. Hal itu juga
bertindak sebagai indikator tentang sejauh mana penawaran diminta dan sejauh mana
hal itu disediakan atau tersedia. Harga suatu produk merupakan nilai keseluruhan dari
penawaran termasuk nilai dari semua bahan mentah dan jasa yang dipakai untuk
membuat suatu penawaran. Harga layanan mempertimbangkan seluruh elemen yang
terhubung dalam pembuatan layanan apa adanya.
2.1.1 Industri Fashion
Industri merupakan proses pengolahan suatu bahan menjadi bahan yang
memiliki nilai lebih tinggi dari sebelumnya. Kegiatan industri ini bergerak dalam
banyak bidang, seperti pada bidang industri kreatif dengan salah satu contoh dari
industri kreatif adalah fashion. Fashion sendiri memiliki arti yaitu gaya atau cara
berpakaian yang sedang populer di waktu atau musim tertentu. Trend yang ada pada
waktu atau musim tertentu memiliki dampak yang sangat besar di dunia fashion karena
dapat mengubah gaya berpakaian seseorang pada saat itu. Pengertian dari industri
dan fashion ini dapat digabungkan menjadi industri fashion. Industri fashion adalah
proses pembuatan suatu gaya berpakaian dari ide-ide kreatif yang ada sehingga dari
pembuatan gaya berpakaian tersebut terciptalah suatu trend yang menjadi populer di
kalangan masyarakat.
Industri memiliki peran penting dalam dunia fashion dan keduanya memiliki
ikatan yang erat. Industri menciptakan barang yang bernilai tinggi dan fashion juga
menciptakan gaya berpakaian baru. Hadirnya industri kreatif yang menghasilkan baju,
celana, tas, dan segala macam produk berpakaian. Produk-produk tersebut dapat
dijadikan sebuah gaya berpakaian dengan ide-ide kreatif yang ada dan dari ide kreatif
tersebutlah lahir sebuah gaya berpakaian yang menjadi unik di kalangan masyarakat
yang dapat menjadi sebuah trend baru. Ide-ide kreatif mengenai gaya berpakaian juga
dapat diciptakan terlebih dahulu setelah itu baru diproduksi.
Industri fashion akan terus berkembang seiring dengan perkembangan industri
dan fashion-nya itu sendiri. Industri fashion sangat fleksibel karena pada waktu atau
musim tertentu memiliki karakteristik tertentu juga sehingga sangat bergantung
dengan trend yang terjadi pada waktu atau musim di saat itu.
Industri fashion menciptakan banyak peluang untuk orang-orang menuangkan ide-ide
kreatif mereka dengan cara berpakaiannya mereka. Perkembangan teknologi khususnya
dalam bidang industri akan membuka peluang lebih besar dalam berkreasi di
bidang fashion. Oleh karena itu, kita harus terus berinovasi agar dapat mengembangkan
dunia perindustrian, dunia fashion, dan pastinya dunia industri fashion sehingga dunia
kita penuh warna dengan ide-ide kreatif dalam berindustri fashion.
2.1.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana menyeluruh, terpadu, dan menyatu dibidang
pemasaran yang memberikan pedoman tentang kegiatan yang akan dilakukandalam
mencapai tujuan perusahaan melalui periklanan, program promosi, penjualan, program
produk, dan pendistribusian.Menurut Buchari Alma, strategi pemasaran adalah
memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang
ingin dicapai oleh perusahaan atau usaha dan menciptakan suatu bauran pemasaran
yang cocok dan dapat memuaskan pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran adalah
serangkaian tujuan dan sasaran kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha
dan pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan
acuan serta lokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan yang selalu berubah
2.1.3 Penjualan
Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan bisnisnya untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba atau
keuntungan yang diinginkan. Penjualan juga berarti proses kegiatan menjual, yaitu dari
kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan
konsumen(pembeli). Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen
dari pembelian, untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Jadi kegiatan pembelian dan
penjualan merupakan satu kesatuan untuk dapat terlaksananya transfer hak atau
transaksi. Oleh karena itu, kegiatan penjualan seperti halnya kegiatan penjualan seperti
halnya kegiatan pembelian, terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi penciptaan
permintaan, menemukan si pembeli, nogosiasi harga, dan syarat-syarat
pembayaran.dalam hal ini, penjualan ini, seperti penjual harus menentukan
kebijaksanaan dan prosedur yang akan diikuti memungkinkan dilaksankannya rencana
penjualan yang ditetapkan.
2.2 Hipotesis Penelitian

Strategi Pemsaran

Kepuasan Konsumen

Kualitas Pelayanan

Hipotesis penelitian ini adalah:

H1 = Diduga Strategi Pemasaran (X1) berpengaruh signifikan terhadap


Kepuasan konsumen (Y)

H2 = Diduga Kualitas Pelayanan (X2) berpengaruh signifikan Kepuasan


konsumen (Y)

2.3 Kerangka Pemikiran


Industri fashion factory outlet menjadi fokus utama penelitian ini sebagai respons
terhadap dinamika bisnis yang semakin berubah. Sebagai bagian integral dari sektor
fashion, factory outlet menyediakan platform untuk menawarkan produk fashion dengan
harga terjangkau kepada konsumen. Dalam konteks ini, strategi pemasaran memegang
peran krusial dalam menentukan keberhasilan dan daya saing factory outlet di pasar yang
kompetitif. Melalui penelitian ini, kami bermaksud untuk menjelajahi peran strategi
pemasaran dalam meningkatkan penjualan pada industri fashion factory outlet, dengan
fokus pada bagaimana strategi ini berkontribusi pada citra merek, merespons preferensi
konsumen, dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh industri ini.
Tren strategi pemasaran dalam industri fashion terus berkembang seiring dengan
perubahan gaya hidup dan preferensi konsumen. Perubahan ini mencakup pergeseran
menuju strategi pemasaran digital, penekanan pada keberlanjutan, dan inovasi dalam
teknik promosi. Pemahaman mendalam terhadap tren ini menjadi kunci untuk
mengoptimalkan strategi pemasaran dalam meningkatkan daya tarik dan penjualan pada
factory outlet. Dengan menganalisis tren terkini, penelitian ini berupaya mengungkap
bagaimana factory outlet dapat mengadopsi strategi yang relevan untuk tetap bersaing di
pasar yang terus berubah.
Preferensi konsumen memainkan peran sentral dalam menentukan keberhasilan
strategi pemasaran. Penelitian ini akan menggali lebih dalam mengenai bagaimana
preferensi konsumen terhadap promosi, harga, dan pengalaman belanja memengaruhi
efektivitas strategi pemasaran pada factory outlet. Dengan memahami dinamika ini,
diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan strategis untuk meningkatkan
interaksi positif antara factory outlet dan konsumennya.

2.4 Penelitian Terdahulu


a. Menurut Marrus Strategi dapat diartikan sebagai proses dari seseorang untuk membuat
rencana yang mempunyai guna untuk membantu memfokuskan diri serta membantu
mencapai hasil yang telah diharapkan.
b. Menurut kotler dan keller Pemasaran adalah aktivitas dan proses menciptakan,
mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi
pelanggan dan masyarakat umum
c. Menurut Stanton strategi pemasaran adalah sesuatu yang melingkupi semua system
yang memiliki hubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga
hingga mempromosikan dan menyalurkan produk (barang atau jasa) yang dapat
memuaskan konsumen.
d. Menurut Louis E. Kurt strategi pemasaran adalah keseluruhan program perusahaan
dalam menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun
kombinasi elemen dari marketing mix; produk, distribusi, promosi, dan harga

2.5 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatifadalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 1999:6). Tujuan
penelitian kuantitatifadalah untuk membuat data dari wawancara, faktual dan akurat mengenai
fakta, sifat serta hubungan antara berbagai fenomena yang diselidiki. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji dan memberikan bukti empiris tentang Peran Strategi Pemasaran Dalam
Meningkatkan Penjualan Pada Industri Fashion Factory Outlet
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
teknik survey dan analisis deskriptif. (Sugiyono, 2013) menjelaskan bahwa penelitian
kuantitatif digunakan untuk meneliti sampel tertentu, pengumpulan data dan menggunakan
instrumen penelitian, analisis yang bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Data dikumpulkan melalui Survey dengan
menyebarkan kuesioner dan wawancara ke pengelola Factory Outlet dan Distro/Clothing
Company di kota Bandung yang telah ditetapkan sebagai responden penelitian. Selain itu
data dilengkapi melalui studi pustaka dan penelusuran data online. Data yang terkumpul
diolah dan dianalisis menggunakan teknik nalisis deskriptif. Populasi penelitian ini adalah
pengelola Factory Outlet dan Distro/Clothing Company di Kota Bandung yang berjumlah
161 orang. Sampel diukur menggunakan Proportional Random Sampling, ukuran sampel
diperoleh sebesar 69 dengan menggunakan rusmus slovin

3.2 Hasil Penelitian


Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan memperlihatkan, Seluruh Pengelola
Industri Kreatif Kota Bandung yang dijadikan responden penelitian, telah memanfaatkan
media sosial untuk mempromosikan produk/usahanya. Pemilihan media sosial untuk
promosi produk karena media sosial dapat menjangkau khalayak yang lebih luas, tidak
seperti media konvesional atau media luar ruang yang terbatas oleh waktu dan wilayah.
Akan tetapi, dengan jangkauan yang luas tersebut, pengelola dapat lebih menyempitkan
lagi pada khalayak yang lebih spesifik dengan biaya yang tidak terlalu besar. Penggunaan
media sosial membuat pengelola industri fashion dapat dengan leluasa menjangkau target
konsumen dari produk yang dipasarkannya. Pemanfaatan media sosial ini mulai dikelola
dengan serius diantaranya dengan menempatkan personel khusus yang mengelola media
sosial. Lebih dari 80% pengelola telah menempatkan personel yang betanggung jawab
untuk mengelola informasi yang akan disampaikan di media sosial, juga memberikan
respon terhadap komentar atau pertanyaan yang disampaikan khalayak.
Penempatan staf khusus untuk mengelola media sosial bertujuan untuk
memberikan pelayanan informasi yang up todate, memastikan promosi yang dilakukan
oleh perusahaan melalui media sosial berjalan dengan baik, dan dapat memberikan umpan
balik dengan cepat sehingga memuarkan konsumen yang mengakses media sosial
perusahaan. Pengelola tidak kesulitan untuk menempatkan personil sebagai penanggung
jawab media sosial, karena menurut mereka belum perlu membuat divisi khusus yang
menangani media sosial, cukup memberikan peran dan tugas tambahan pada divisi yang
sudah ada misalnya divisi marketing atau pemasaran. Menurut mereka yang prnting adalah
menempatkan orang yang memang menguasai media sosial, bukan jumlah yang orang
menanganinya. Satu sampai tiga orang personil dianggap cukup untuk menangani promosi
melalui media sosial. Beberapa pengelola merasa belum perlu menempatkan personil
secara khusus melainkan menggunakan karyawan yang aktif di media sosial untuk terus
mempromosikan produk mereka. Salah satu sumber daya yang diperlukan dalam
melakukan promosi adalah pendanaan. Kehadiran media sosial menjadi satu solusi
masalah pendanaan karena penggunaan media sosial sebagai media promosi tidak
memerlukan dana yang besar seperti halnya promosi melalui media konvensional atau
kegiatan-kegiatan lain.
Ketersediaan dana khusus untuk promosi di media sosial oleh pengelola Factory
Outlet dan Distro/Clothing Company di Kota Bandung dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini: Hasil penelitian memperlihatkan 68 persen pengelola Factory Outlet dan
Distro/Clothing Company di Kota Bandung menyediakan dana khusus untuk pengelolaan
media sosial sebagai media promosi. Sedangkan 32 persen tidak menyediakan dana khusus
untuk promosi di media sosial. Penyediaan dana khusus lebih pada penyediaan perangkat
yang mendukung promosi melalui media sosial seperti komputer, smartphone dan koneksi
internet dengan biaya bulanan yang ditambahkan pada pembiayaan promosi atau
marketing. Sedangkan pengelola yang tidak mengalokasikan dana khusus melihat
kebutuhan untuk pengelolaan media sosial masih dapat dipenuhi oleh alokasi dana promosi
yang telah disediakan, peralatan dan koneksi internet yang telah disediakan dapat
digunakan untuk aktivitas tersebut. Beberapa pengelola sudah menyiapkan perangkat HP
atau smartphone yang digunakan untuk aktivitas promosi yang dilakukan di kantor atau
toko, sedangkan sebagian yang lain masih menggunakan perangkat milik pribadi. Setiap
Factory Outlet dan Distro/Clothing Company di Kota Bandung tidak hanya menggunakan
satu media sosial untuk memperomosikan produk atau usahanya, mereka menggunakan
berbagai jenis media sosial yang diyakini dapat menyentuh pasar dari usaha mereka. Dari
berbagai media tersebut, media sosial yang dinilai paling efektif sebagai media promosi.
Hasil penelitian memperlihatkan Instagram merupakan media sosial yang dianggap paling
efektif sebagai media promosi disusul oleh Facebook. Pemilihan media sosial sebagai
sarana promosi tidak terlepas dari target pasar yang dituju oleh perusahaan selain tentu
saja ketersediaan pengelola dan juga dana untuk menjalankan promosi tersebut. Pemilihan
jenis media sosial oleh pengelola Factory Outlet dan Distro/Clothing Company di Kota
Bandung diuraikan dalam tabel 1.

Tabel 1 Penggunaan Sosial

Sumber :Analisis Hasil Penelitian


Hasil penelitian pada tabel 1 memperlihatkan prosentase penggunaan media sosial
oleh Pengelola Factory Outlet dan Distro/Clothing Company di Kota Bandung
berdasarkan pada lima media sosial yang paling sering digunakan oleh pengelola. Setiap
pengelola tidak hanya menggunakan satu media, tetapi menggunakan beberapa media
sebagai sarana promosinya. Instagram merupakan media sosial yang paling banyak
digunakan yakni mencapai 86 persen, kemudian Facebook 83 persen dan Twitter 64
persen. Penggunaan Instagram di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, walaupun
pada data umum Facebook masih menempati peringkat pertama penggunaan media sosial
di Indonesia, tetapi pada promosi yang dilakukan pengelola industri fashion di Bandung,
Instagramlah media sosial yang paling banyak digunakan.
Beberapa media sosial telah terintegrasi, ada keterhubungan antara satu media
sosial dengan media sosial yang lain. Hal ini membantu pengelola dalam memasakan dan
mepromosikan produksinya, karena fitur yang tidak ditemukan di satu media sosial bisa
diperoleh di media sosial yang lain sehingga saling melengkapi. Pemilihan media sosial
untuk melakukan pemasaran produk harus memperhatikan faktor pendukung lainnya,
sepeti kemudahan mengakses, berinteraksi, dan popularitas dari media sosial. Pelaksanaan
promosi di media sosial harus direncanakan dengan baik. Sebelum memposting informasi
di media sosial harus dipahami dulu karakteristik dari media sosial yang akan kita
gunakan. Setiap media sosial memiliki fitur-fitur unggulan yang berbeda dengan media
sosial yang lainnya. Misalnya Instagram yang lebih menonjolkan foto atau gambar serta
video singkat sebagai fitur unggulannya. Dengan memahani karalteristik yang tepat dari
setiap media sosial, promosi produk yang dilakukan akan efektif dan sesuai dengan
khalayak yang jadi target sasaran.
3.3 Variabel Operasional dan Skala Pengukuran
Jenis pendekatan yang digunakan adalah lapangan (field research) dalam
penelitian merupakan jenis penelitian kualitatif, sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati.
3.3.1 Variabel Operasional
Tabel 2 Variabel Operasional

No. Variabel Definisi Indikator No

item
1 Strategi Pemasaran Merupakan bentuk 1. Strategi produk 1
(X1) strategi yang
2. Strategi harga
digunakan oleh
perusahaan yang 3. Strategi tempat
berkaitan dengan
4. Strategi promosi
penentuan
bagaimana
perusahaan
menyajikan
penawaran produk
pada suatu segmen
pasar tertentu yang
merupakan pasar
sasarannya.
2 Kualitas Pelayanan Kualitas Pelayanan 1. Tangibles 2
(X2) yaitu upaya (bukti fisik)
pemenuhan 2. Reliability
kebutuhan yang (keandalan)
dibarengi dengan 3. Responsiveness
keinginan konsumen (daya tanggap)
serta ketepatan cara 4. Assurance
penyampaiannya (jaminan)
agar dapat 5. Empathy
memenuhi harapan (kepedulian).
dan kepuasan
pelanggan tersebut

3 Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen 1. Produk yang diberikan 3


(Y) yaitu tingkat sesuai harapan
perasaan konsumen 2. Pelayanan karyawan
setelah sesuai harapan
membandingkan 3. Keputusan sesuai
kinerja (atau hasil) harapan
yang ia persepsikan 4. Persepsi sesuai dengan
dibandingkan keinginan
dengan harapannya

3.3.2 Skala Pengukuran


Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu
objek atau fenomena tertentu.

3.4 Populasi dan Sampel


Menurut Sugiyono (2017:80) populasi adalah sebuah wilayah generalisasi yang terdiri
dari sebuah objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian
ini merupakan konsumen Rawtype-Riot di Kota Bandung. Namun, untuk jumlah populasi
dalam penelitian ini tidak diketahui secara pasti. Menurut Lupiyoadi & Ikhsan (2015:70),
sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti atau diobservasi dan dianggap dapat
menggambarkan keadaan atau ciri dari suatu populasi tertentu. Teknik sampling yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah non-probability sampling dengan purposive sampling.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil SPSS Scale-Reliability Hipotesis
• Hasil SPSS Reliability Statistik pada Indikator Strategi Pemasaran

• Hasil SPSS Reliability Statistik pada Indikator Kualitas Pelayanan

• Hasil SPSS Reliability Statistik pada Indikator Kepuasan Konsumen


4.2 Hasil SPSS Correlations-Bivariate Hipotesis
• Hasil SPSS Correlations Statistik pada Indikator Strategi Pemasaran

• Hasil SPSS Correlations Statistik pada Indikator Kualitas Pelayanan

• Hasil SPSS Correlations Statistik pada Indikator Kepuasan Konsumen


4.3 Hasil SPSS Linier Statistik berdasarkan dari 100 responden
• Linier statistik pada indikator strategi pemasaran
• Linier statistik pada indikator kualitas pelayanan
• Linier statistik pada indikator kepuasan konsumen
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Media sosial menjadi media promosi yang mulai banyak digunakan, bukan hanya
sebagai media alternatif, tetapi menjadi media promosi utama dalam memasarkan produk
Factory Outlet dan Distro/Clothing Company di Kota Bandung. Dengan fitur-fitur yang terus
dikembangkan dan keterhubungan antara media sosial, kekurangan dan kelebihan yang
dimiliki masing-masing media sosial akan saling melengkapi sehingga penggunaanya akan
lebih tepat sasaran. Semakin beragamnya fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial akan
menambah kriteria penilaian sebuah keberhasilan promosi yang dilakukan. Secara umum,
media sosial dinilai berhasil sebagai media promosi oleh pengelola Factory Outlet dan
Distro/Clothing Company di Kota Bandung, hal ini tentu saja berkaitan dengan penilaian
pengelola terhadap pentingnya mengikuti perkembangan teknologi salah satunya media sosial
sehingga sumber daya yang diperlukan untuk mengelola media sosial dipersiapkan dengan
baik.

5.2 Saran
Untuk meningkatkan penjualan dalam industri fashion factory outlet di Bandung,
strategi pemasaran yang efektif sangat diperlukan. Pertama-tama, penting untuk memahami
pasar dan pesaing melalui riset pasar yang menyeluruh. Bangun citra merek yang kuat dengan
fokus pada nilai unik dan keuntungan kompetitif produk outlet Anda. Gunakan promosi
menarik dan diskon untuk menarik perhatian pelanggan, serta pertimbangkan peluncuran acara
penjualan besar-besaran atau program loyalitas. Manfaatkan kekuatan pemasaran digital
dengan memanfaatkan media sosial, kampanye iklan online, dan kolaborasi dengan influencer
lokal. Berikan pelayanan pelanggan yang unggul untuk membangun loyalitas, dan pastikan
toko fisik dirancang dengan menarik. Sertakan diri dalam acara lokal, pameran, atau festival
fashion, dan pertimbangkan menjual produk secara online. Terakhir, pastikan produk Anda
memiliki kualitas yang unggul dan terus berinovasi dalam desain atau model untuk
mempertahankan minat pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA

binus. (2023). industri dalam dunia fashion. jakarta: https://student-activity.binus.ac.id/.


gramedia. (2023). Pengertian Harga: Fungsi, Jenis, Tujuan, dan Contohnya. jakarta:
https://www.gramedia.com/.
Habib Nurohman, R. S. (2020). ANALYSIS OF FACTORS THAT ENCOURAGE
CUSTOMER PURCHASE DECISION ON RAWTYPE-RIOT IN BANDUNG. e-
Proceeding of Management , 6125-6128.
ifmanfauzi. (2023). bab 2. repository.uir.ac.id, 15-18.
ifmanfauzi. (n.d.). BAB I PENDAHULUAN. elib.unikom.ac.id, 1-8.
Ika Merdekawati Kusmayadi, G. G. (2019). MEDIA SOSIAL DAN PROMOSI OLEH
PENGELOLA FACTORY OUTLET DAN. :https://doi.org, 91-95.
Indonesia, S. S. (2023). Jenis-jenis Promosi Produk beserta Contohnya. Indonesia:
startupstudio.com.
PUSPA, L. (2011). JANGKAUAN PELAYANAN FACTORY OUTLET BERDASARKAN
KARAKTERISTIK FACTORY OUTLET DAN KARAKTERISTIK KONSUMEN.
lib.ui.ac.id), 7-11.
puspita, p. (2022). bab III. repository.uin-suska.ac.id, 21-25.
Riadi, M. (2020). Keputusan Pembelian (Pengertian, Dimensi, Jenis dan Proses Tahapan).
https://www.kajianpustaka.com/.

Anda mungkin juga menyukai