Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Perusahaan
Factory outlet adalah toko yang dimiliki suatu perusahaan pabrik yang menjual produk
perusahaan atau pabrik tersebut dan kadang-kadang menjual kualitas barang nomor satu
(Barry dan Joe, 1999). Factory outlet menjual barang- barang bermerk terkenal berupa
pakaian, alas kaki, tas, dan asesoris lainnya dengan harga relatif murah. Factory outlet
menjual barang-barang hasil limpahandari pabrik, sisa kelebihan produksi untuk keperluan
ekspor, atau kadang-kadang, barang-barang yang disisihkan oleh pabrik dikarenakan
kerusakan sangat kecil dan bahkan hampir tidak terlihat.
Konsep one stop shopping yang menyediakan beragam barang pada suatu lokasi ini
dikembangkan pada bisnis factory outlet. Disini pengunjung bisa memenuhi kebutuhan
sandang mulai dari baju, celana, tas, sepatu, maupun aksesoris lainnya. Bahkan tidak sedikit
factory outlet yang dilengkapi dengan cafeatau warung kecil untuk para pengunjung yang
ingin melepas lelah. Semakin lengkap barang yang dijual serta fasilitas yang disediakan
oleh suatu factory outletmaka kebutuhan pengunjungnya akan semakin terlayani.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
• Keputusan Pembelian
Disadur dari buku Keputusan Pembelian produk (2022) oleh Yenni Arfah
dan Bincar Nasution, Kotler dan Armstrong menjelaskan bahwa keputusan
pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana
konsumen benar-benar membeli. Artinya tentang bagamana produk, jasa, ide, atau
pengalaman yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari individu,
kelompok, dan organisasi untuk membuat pilihan, pembelian, dan
penggunaan. Keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan
konsumen akan pembelian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk memilih
dua atau lebih alternatif produk yang tersedia dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain kualitas, harga, lokasi, promosi, kemudahan, pelayanan dan lain-lain.
Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian produk atau
jasa diawali dengan adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan atau keinginan
dan menyadari adanya masalah selanjutnya, maka konsumen akan melakukan
beberapa tahap yang pada akhirnya sampai pada tahap evaluasi pasca pembelian.
• Promosi Produk
Promosi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penjualan
produk ataupun jasa. Teknik ini dikenal sebagai salah satu bagian dari strategi
4P marketing dan merupakan elemen paling dasar untuk berkomunikasi dengan
konsumen serta menciptakan minat dan loyalitas pelanggan. Ada beberapa kanal yang
biasa digunakan untuk melakukan promosi produk, baik yang digital maupun
tradisional. Beberapa contohnya adalah media sosial dan brosur.
Promosi tidak hanya dilakukan untuk memperkenalkan produk baru kepada
konsumen. Melalui promosi, perusahaan juga bisa mengembangkan citra merek,
memberikan informasi yang jelas kepada konsumen, menyoroti keunggulan produk
dibandingkan dengan kompetitor, dan mengubah calon pembeli menjadi konsumen
yang loyal. Dengan strategi promosi yang efektif, perusahaan dapat
membangun awareness, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan penjualan. Lebih
jauh lagi, promosi juga dapat membantu perusahaan memperkuat hubungan jangka
panjang dengan pelanggannya.
• Harga
Harga merupakan nilai atau uang yang diberikan pelanggan sebagai imbalan
atas penawaran tertentu yang berfungsi untuk memuaskan kebutuhan dan Keinginan
mereka. Secara sederhana harga merupakan ukuran nilai yang ditukarkan pelanggan
membeli suatu penawaran Harga berfungsi sebagai sebuah mekanisme ekonomi dengan
memakai penawaran yang bisa didistribusikan di antara pelanggan di pasar. Hal itu juga
bertindak sebagai indikator tentang sejauh mana penawaran diminta dan sejauh mana
hal itu disediakan atau tersedia. Harga suatu produk merupakan nilai keseluruhan dari
penawaran termasuk nilai dari semua bahan mentah dan jasa yang dipakai untuk
membuat suatu penawaran. Harga layanan mempertimbangkan seluruh elemen yang
terhubung dalam pembuatan layanan apa adanya.
2.1.1 Industri Fashion
Industri merupakan proses pengolahan suatu bahan menjadi bahan yang
memiliki nilai lebih tinggi dari sebelumnya. Kegiatan industri ini bergerak dalam
banyak bidang, seperti pada bidang industri kreatif dengan salah satu contoh dari
industri kreatif adalah fashion. Fashion sendiri memiliki arti yaitu gaya atau cara
berpakaian yang sedang populer di waktu atau musim tertentu. Trend yang ada pada
waktu atau musim tertentu memiliki dampak yang sangat besar di dunia fashion karena
dapat mengubah gaya berpakaian seseorang pada saat itu. Pengertian dari industri
dan fashion ini dapat digabungkan menjadi industri fashion. Industri fashion adalah
proses pembuatan suatu gaya berpakaian dari ide-ide kreatif yang ada sehingga dari
pembuatan gaya berpakaian tersebut terciptalah suatu trend yang menjadi populer di
kalangan masyarakat.
Industri memiliki peran penting dalam dunia fashion dan keduanya memiliki
ikatan yang erat. Industri menciptakan barang yang bernilai tinggi dan fashion juga
menciptakan gaya berpakaian baru. Hadirnya industri kreatif yang menghasilkan baju,
celana, tas, dan segala macam produk berpakaian. Produk-produk tersebut dapat
dijadikan sebuah gaya berpakaian dengan ide-ide kreatif yang ada dan dari ide kreatif
tersebutlah lahir sebuah gaya berpakaian yang menjadi unik di kalangan masyarakat
yang dapat menjadi sebuah trend baru. Ide-ide kreatif mengenai gaya berpakaian juga
dapat diciptakan terlebih dahulu setelah itu baru diproduksi.
Industri fashion akan terus berkembang seiring dengan perkembangan industri
dan fashion-nya itu sendiri. Industri fashion sangat fleksibel karena pada waktu atau
musim tertentu memiliki karakteristik tertentu juga sehingga sangat bergantung
dengan trend yang terjadi pada waktu atau musim di saat itu.
Industri fashion menciptakan banyak peluang untuk orang-orang menuangkan ide-ide
kreatif mereka dengan cara berpakaiannya mereka. Perkembangan teknologi khususnya
dalam bidang industri akan membuka peluang lebih besar dalam berkreasi di
bidang fashion. Oleh karena itu, kita harus terus berinovasi agar dapat mengembangkan
dunia perindustrian, dunia fashion, dan pastinya dunia industri fashion sehingga dunia
kita penuh warna dengan ide-ide kreatif dalam berindustri fashion.
2.1.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana menyeluruh, terpadu, dan menyatu dibidang
pemasaran yang memberikan pedoman tentang kegiatan yang akan dilakukandalam
mencapai tujuan perusahaan melalui periklanan, program promosi, penjualan, program
produk, dan pendistribusian.Menurut Buchari Alma, strategi pemasaran adalah
memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang
ingin dicapai oleh perusahaan atau usaha dan menciptakan suatu bauran pemasaran
yang cocok dan dapat memuaskan pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran adalah
serangkaian tujuan dan sasaran kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha
dan pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan
acuan serta lokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan yang selalu berubah
2.1.3 Penjualan
Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan bisnisnya untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba atau
keuntungan yang diinginkan. Penjualan juga berarti proses kegiatan menjual, yaitu dari
kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan
konsumen(pembeli). Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen
dari pembelian, untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Jadi kegiatan pembelian dan
penjualan merupakan satu kesatuan untuk dapat terlaksananya transfer hak atau
transaksi. Oleh karena itu, kegiatan penjualan seperti halnya kegiatan penjualan seperti
halnya kegiatan pembelian, terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi penciptaan
permintaan, menemukan si pembeli, nogosiasi harga, dan syarat-syarat
pembayaran.dalam hal ini, penjualan ini, seperti penjual harus menentukan
kebijaksanaan dan prosedur yang akan diikuti memungkinkan dilaksankannya rencana
penjualan yang ditetapkan.
2.2 Hipotesis Penelitian
Strategi Pemsaran
Kepuasan Konsumen
Kualitas Pelayanan
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
teknik survey dan analisis deskriptif. (Sugiyono, 2013) menjelaskan bahwa penelitian
kuantitatif digunakan untuk meneliti sampel tertentu, pengumpulan data dan menggunakan
instrumen penelitian, analisis yang bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Data dikumpulkan melalui Survey dengan
menyebarkan kuesioner dan wawancara ke pengelola Factory Outlet dan Distro/Clothing
Company di kota Bandung yang telah ditetapkan sebagai responden penelitian. Selain itu
data dilengkapi melalui studi pustaka dan penelusuran data online. Data yang terkumpul
diolah dan dianalisis menggunakan teknik nalisis deskriptif. Populasi penelitian ini adalah
pengelola Factory Outlet dan Distro/Clothing Company di Kota Bandung yang berjumlah
161 orang. Sampel diukur menggunakan Proportional Random Sampling, ukuran sampel
diperoleh sebesar 69 dengan menggunakan rusmus slovin
item
1 Strategi Pemasaran Merupakan bentuk 1. Strategi produk 1
(X1) strategi yang
2. Strategi harga
digunakan oleh
perusahaan yang 3. Strategi tempat
berkaitan dengan
4. Strategi promosi
penentuan
bagaimana
perusahaan
menyajikan
penawaran produk
pada suatu segmen
pasar tertentu yang
merupakan pasar
sasarannya.
2 Kualitas Pelayanan Kualitas Pelayanan 1. Tangibles 2
(X2) yaitu upaya (bukti fisik)
pemenuhan 2. Reliability
kebutuhan yang (keandalan)
dibarengi dengan 3. Responsiveness
keinginan konsumen (daya tanggap)
serta ketepatan cara 4. Assurance
penyampaiannya (jaminan)
agar dapat 5. Empathy
memenuhi harapan (kepedulian).
dan kepuasan
pelanggan tersebut
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Media sosial menjadi media promosi yang mulai banyak digunakan, bukan hanya
sebagai media alternatif, tetapi menjadi media promosi utama dalam memasarkan produk
Factory Outlet dan Distro/Clothing Company di Kota Bandung. Dengan fitur-fitur yang terus
dikembangkan dan keterhubungan antara media sosial, kekurangan dan kelebihan yang
dimiliki masing-masing media sosial akan saling melengkapi sehingga penggunaanya akan
lebih tepat sasaran. Semakin beragamnya fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial akan
menambah kriteria penilaian sebuah keberhasilan promosi yang dilakukan. Secara umum,
media sosial dinilai berhasil sebagai media promosi oleh pengelola Factory Outlet dan
Distro/Clothing Company di Kota Bandung, hal ini tentu saja berkaitan dengan penilaian
pengelola terhadap pentingnya mengikuti perkembangan teknologi salah satunya media sosial
sehingga sumber daya yang diperlukan untuk mengelola media sosial dipersiapkan dengan
baik.
5.2 Saran
Untuk meningkatkan penjualan dalam industri fashion factory outlet di Bandung,
strategi pemasaran yang efektif sangat diperlukan. Pertama-tama, penting untuk memahami
pasar dan pesaing melalui riset pasar yang menyeluruh. Bangun citra merek yang kuat dengan
fokus pada nilai unik dan keuntungan kompetitif produk outlet Anda. Gunakan promosi
menarik dan diskon untuk menarik perhatian pelanggan, serta pertimbangkan peluncuran acara
penjualan besar-besaran atau program loyalitas. Manfaatkan kekuatan pemasaran digital
dengan memanfaatkan media sosial, kampanye iklan online, dan kolaborasi dengan influencer
lokal. Berikan pelayanan pelanggan yang unggul untuk membangun loyalitas, dan pastikan
toko fisik dirancang dengan menarik. Sertakan diri dalam acara lokal, pameran, atau festival
fashion, dan pertimbangkan menjual produk secara online. Terakhir, pastikan produk Anda
memiliki kualitas yang unggul dan terus berinovasi dalam desain atau model untuk
mempertahankan minat pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA