Anda di halaman 1dari 14

BISNIS FASHION

DOSEN PENGAMPU : HENDRIYADI, S.E.,M.M.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK PEREMPUAN

STIE MUHAMMADIYAH KALIANDA


JURUSAN MANAJEMEN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas ke 2 mata kuliah Pengantar Bisnis.
Makalah ini akan membahas tentang Trend Bisnis Fasion.
Ucapan terima kasih pun tidak lupa saya ucapkan kepada pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per
satu. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang saya miliki, Maka
saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman
bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami Trend Bisnis Fashion.
Sekian dan terimakasih.

Kalianda, Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................................................III
BAB I..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................................1
1.3 TUJUAN..............................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
STRATEGI PASAR......................................................................................................................2
2.1 PRODUK............................................................................................................................2
2.2 ANALISIS PASAR............................................................................................................2
BAB III...........................................................................................................................................4
ANALISA OPRASIONAL...........................................................................................................4
3.1 KUALITAS........................................................................................................................4
3.2 PLACE (TEMPAT)............................................................................................................4
BAB IV...........................................................................................................................................6
ANALISA KEUANGAN...............................................................................................................6
4.1 KEUANGAN USAHA.......................................................................................................7
BAB V.............................................................................................................................................8
ANALISIS SWOT.........................................................................................................................8
5.1 STRENGHT (KEKUATAN).............................................................................................8
5.2 WEAKNESS (KELEMAHAN) ........................................................................................8
5.3 OPPORTUNITIES (PELUANG).......................................................................................8
5.4 THREAT (ANCAMAN)....................................................................................................8
BAB VI...........................................................................................................................................9
PENANGANAN RESIKO............................................................................................................9
BAB VII.......................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
6.1 KESIMPULAN................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Fashion bukan lagi menjadi barang mahal saat ini dan banyak orang yang mengambil
peluang bisnis satu ini untuk dijadikan bisnis masa depan yang menjanjikan. Usaha fashion
merupakan usaha yang paling banyak diminati wanita terutama mereka yang memiliki
modal besar. Bukan hanya pemilik modal besar saja namun bagi mereka yang bermodal
kecil atau tanpa modal juga bisa memiliki usaha fashion ini. Fashion sampai kapan pun
tetap menjadi kebutuhan banyak orang sehingga peluang usaha ini tetap menjadi pilihan
banyak orang.
Usaha fashion memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan usaha lainnya karena
tanpa modal anda tetap bisa menjalankan usaha ini, bila dibandingkan dengan usaha
lainnya, resiko kerugian usaha ini masih minim karena peminatnya sangat banyak. Fashion
menjadi objek bisnis yang menggiurkan apalagi ketika akan lebaran atau hari tertentu.
Usaha fashion bisa dilakukan dimana saja sekalipun anda menjadi pekerja
kantoran Berkembangnya fashion di negara Indonesia, memang tidak dapat dihindari lagi.
Fashion telah menjadi salah satu bagian yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Dari model terkenal, artis ibukota hingga pejabat serta
kaum jelata pun masih menjadikan fashion sebagai salah satu hal penting dalam
kehidupannya. Mulai dari produk fashion yang memiliki brand besar dengan harga
fantastis, produk brand Cina atau produk lokal yang murah, hingga produk barang bekas
import pun mampu menjadi peluang besar di dunia bisnis fashion.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini :

1. Bagaimana memanfaatkan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan


pendapatan bisnis pakaian thrift dalam jangka waktu 1 tahun?
2. Bagaimana cara menganalisis operasional bisnis pakaian thrift agar meningkatkan
profitabilitas dan efisiensi?
3. Bagaimana cara menganalisis keuangan pada bisnis pakaian thrift untuk
menentukan keberhasilan usaha?
4. Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis pakaian thrift shop?
5. Bagaimana cara menangani risiko bisnis pakaian thrift untuk memastikan stabilitas
keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan?
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk
1. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill
2. Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui dan
memahami trend bisnis fashion, bagaimana cara memulai suatu bisnis fashion.

BAB II
STRATEGI PASAR

2.1 PRODUK
1. Produk

Produk yang di jual adalah pakaian thrift

2. Analisis pasar
a. target penjualan

- Pelanggan yang sudah terdaftar

- Followers media sosial

- Komunitas pakaian thrift

Pembeli yang datang ke toko

- Pembeli di marketplace

- Pembeli yang melakukan pencarian online

- Akun Instagram fashion influencer

- Penggemar mode yang berfokus pada gaya hidup ramah lingkungan

- Pembeli yang berpartisipasi dalam acara edukasi pakaian thrift

- Pembeli yang mencari pakaian thrift di outlet-outlet second hand

- Anggota komunitas pakaian second hand di sekitar

- Pelanggan lama yang sudah terbiasa berbelanja di toko

- Partisipan kompetisi gaya fashion second hand

- Pembeli yang mencari pakaian thrift di toko online.

b). Sasaran konsumen


1. Mahasiswa, dan pelajar
2. Orang-orang yang mencari pakaian berkualitas dengan harga terjangkau
3. Orang-orang yang peduli dengan lingkungan
4. Kolektor fashion
5. Orang-orang yang ingin berbelanja secara hemat
6. Orang-orang yang sering berbelanja online
7. Orang-orang yang ingin membeli barang-barang yang unik dan berbeda
8. Orang-orang yang mencari pakaian yang tidak biasa
9. Orang-orang yang ingin membeli pakaian yang berhemat

3 . Strategi pemasaran

1. Pemasaran Digital: Gunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan


Twitter untuk mempromosikan produk pakaian thrift. Buat posting yang
menarik dan menciptakan konten yang berisi informasi tentang produk, jualan,
dan diskon.
2. Partisipasi dalam acara lokal – Berpartisipasi dalam acara lokal seperti pameran
dan bazaar
3. Penawaran khusus: Menawarkan diskon dan potongan harga untuk produk
pakaian thrift anda.
4. Menyewa influencer untuk mempromosikan produk dalam bentuk foto dan
video konten. Influencer dapat ditugaskan untuk membagikan konten yang
menampilkan produk dan mereka mengenakannya, memamerkan berbagai fitur
produk, dan menceritakan cerita di balik produk.
BAB III

ANALISA OPRASIONAL

3.1 KUALITAS

Kami menggunakan segmentasi demografi dan psikografi yang dimana didalamnya


menyangkut penghasilan, gaya hidup. Produk yang kami tawarkan dalam thrifting second
premium adalah pakain pria dan wanita yang terdiri dari berbagai jenis pakain yang
berbeda anatara lain sebagai berikut :

 Hoodie
 Sweater
 Cardigan
 Celan panajang cinos
 Celana pendek katun

Produk produk yang kami jual adalah barang yang masih layak jual dan layak pakai,
dan kebanyakan yang kami jual adalah merek merek yang terkenal di luar maupun di
dalam negeri. Kami menjual barang-barang tersebut karena memang sudah tidak mungkin
dipakaio lagi dengan berbagai alasan. Harga yang kami tawarkan pun masih sangat
terjangkau. Barang barang tersebut pun mencakup kebutuhan sandang untuk wanita, pria.

3.2 PLACE (TEMPAT)

Lokasi yang kami pilih untuk membangun bisnis thrift shop kami adalah ruko sina laut
y bertempat kan di kalianda , dikarenakan kota kalianda ini merupakan termasuk kota yng
jarang menjual baju thrif ,sehingga kemungkinan akan menjadi satu-satunya toko thirft
shop yang ada dikota kalianda yang diminati para remaja , sehingga membuka peluang
usaha untuk wirausahawan sperti kami. Dan kami juga akan membuka toko online kami
supaya memudahkan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli.

Tidak hanya itu kami juga akan membuka toko online di tiktok shop,Perencanaan
Strategi Komunikasi Pemasaran di tiktok shop merupakan salah satu proses awal dalam
mencapai tujuan yang direncanakan oleh sebuah angkah, organisasi ataupun perusahaan.
Untuk itu strategi diperlukan guna melaksanakan kebijakan ataupun rencana yang cermat
terkait suatu kegiatan.Begitu pula dengan aplikasi tiktok shop melalui platform online
marketplace mereka “tiktokk.com”.Platform tersebut dibuat dengan tujuan untuk
mewadahi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di Indonesia, agar mereka bisa
mengembangkan usaha dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini.

BAB IV

ANALISA KEUANGAN
Berikut adalah hasil Analisa Keuangan usaha thrift:
Harga pokok penjualan:
Modal Awal Rp. 100.000.000
Biaya Operasional:
> Biaya Sewa Rp. 1.000.000
Dalam Waktu 1 Tahun Rp. 12. 000.000
> Biaya Pokok Rp. 5.000.000
1 X 8 Ball Baju Rp 40.000.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 20.000.000
Biaya Laundry Rp. 2.000.000
Biaya Penolong Rp. 2.000.000
Biaya Endorsment Rp. 3.000.000
Biaya Listrik Rp. 720.000
JUMLAH BIAYA Rp. 79.720.000
Tabungan :
Sisa uang Rp. 20.280.000

Dari hasil yang telah disimpulkan diatas maka terdapat hasil Analisa Laporan Keuangan
usaha THRIFTING sebagai berikut:
Harga 1 ball pakaian adalah Rp 5.000.000 sedangkan jumlah pakaian dalam satu ball ada
300pcs. Maka untuk mencari harga/pcs kita perlu membagi Rp.5.000.000 dengan 300pcs.
Sehingga diperoleh Rp. 5.000.000 : 300 = Rp 16.666
Bisa kita bulatkan menjadi Rp 17.000. Dengan demikian diperoleh harga 1pcs dari 300
pakaian adalah Rp 17.000.
Dalam 1 ball memiliki harga jual yang berfariasi sesuai dengan kualitas barang, yaitu :
15 pcs dijual dengan harga 25.000
40 pcs dijual dengan harga 35.000
60 pcs dijual dengan harga 45.000
100 pcs dijual dengan harga 60.000
85 pcs dijual dengan harga 70.000
Maka perhitungan keuntungannya adalah sebagai berikut :
25.000 - 17.000 (HPP) = 8.000 × 15 pcs
= 120.000
35.000 - 17.000 (HPP) = 18.000 × 40 pcs
= 720.000
45.000 - 17.000 (HPP) = 28.000 × 60 pcs
= 1.680.000
60.000 - 17.000 (HPP) = 43.000 × 100 pcs
= 4.300.000
70.000 - 17.000 (HPP) = 53.000 × 85 pcs
= 4.505.000
Jadi keuntungan dalam satu ball adalah :
120.000 + 720.000 + 1.680.000 + 4.300.000 + 4.505.000
= 11.325.000
Maka perhitungan keuntungan dalam 8 ball adalah :
11.325.000 × 8
= 90.600.000
Keuntungan diatas adalah keuntungan sebelum dipotong biaya-biaya atau bisa kita
sebut keuntungan kotor. Untuk bisa mencari keuntungan bersih kita harus mengurangi
hasil keuntungan kotor dengan biaya-biaya yang digunakan.
Keuntungan kotor - biaya-biaya = hasil bersih keuntungan
90.600.000 - 79.720.000 = 10.880.000
Jadi hasil bersih keuntungan dalam satu tahun adalah 10.880.000

4.1 KEUANGAN USAHA

Dari hasil yang telah disimpulkan diatas maka terdapat hasil Analisa Laporan
Keuangan usaha THRIFTING sebagai berikut:

Harga 1 ball pakaian adalah Rp 5.000.000 sedangkan jumlah pakaian dalam satu
ball ada 300pcs. Maka untuk mencari harga/pcs kita perlu membagi Rp 5.000.000 dengan
300pcs.Sehingga diperoleh rp 5.000.000 : 300 = Rp 16.666.66, qtqu bisa kita bulatkan
menjadi Rp 17.000. Dengan demikian diperoleh harga 1pcs dari 300 pakaian adalah Rp
17.000.

Kemudian Harga jual barang Rp 60.000 jadi keuntungan setiap produk adalah
Rp60.000 – Rp 17.000 = Rp 43.000. Kemudian Modal awal Rp. 100.000.000, 20%
Simpanan dan 20% tenaga kerja. Sementara sisa pokok modal adalah Rp 60.000.000
Sehingga bisa disimpulkan keuntungan usaha thrift dalam jangka waktu 1 tahun adalah:
Rp60.000.000 – Rp 46.120.000 = Rp 13.880.000.
BAB V

ANALISIS SWOT
5.1 Strenght (Kekuatan)
 -Harga barang yang relative murah
 Kebersihan produk terjamin
 Barang yang sudah dibeli dapat di tukar kembali
 Melayani online shop

5.2 Weakness (Kelemahan)


 Pandangan negatif masyarakat terhadap barang bekas
 Banyak barang reject saat bongkar ball
 Harga ball second yang mulai mahal

5.3 Opportunities (Peluang)


 Tingkat gaya hidup yang semakin tinggi
 Permaintaan fashion yang semakin tainggi
 Thrift shop mulai dikenal ramai

5.4 Threat (Ancaman)


 Mulai banyak competitor
 Banyak barang baru dijual dangan harga murah
BAB VI

PENANGANAN RESIKO
Bagi pembeli yang lebih mengutamakan budget ketimbang kualitas produk, tentu
akan lebih memilih produk tiruan tersebut. Toh, modelnya sama dan harganya lebih murah,
meski bahannya tak sebagus yang asli. Kata orang, “Ada uang, ada barang”.

Untuk mengatasi tantangan bisnis fashion pria dan wanita ini, ada baiknya Anda
sebagai pelaku bisnis tak ambil pusing. Sebab, pembeli produk tiruan tersebut sudah pasti
bukanlah target market Anda. Lebih baik Anda fokus pada kualitas dan layanan yang
diberikan sehingga Anda bisa mengubah pembeli biasa menjadi pembeli setia Anda.

1. Membuat kampanye edukasi kepada masyarakat tentang manfaat pembelian


barang bekas, seperti dapat menekan dampak pada lingkungan dan
menyediakan barang berkualitas dengan harga lebih terjangkau.
2. Mencari sumber pakaian thrift yang berkualitas tinggi untuk mengurangi
jumlah barang reject saat bongkar ball.
3. Berinovasi dengan menambahkan produk yang berbeda dan menarik untuk
membedakan bisnis pakaian thrift dari competitor
BAB VII

PENUTUP
6.1 KESIMPULAN

Dari apa yang telah kami paparkan dalam pembahasan diatas, maka kami dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut, kaum Milenial dan Generasi Z pasti tidak asing lagi
sama yang namanya thrift shopping, yaitu belanja baju atau barang – barang preloved.
Semenjak perdagangan pakaian bekas ekspor dan impor mewabah di Indonesia , pakaian
bekas alias thrift ini makin banyak digemari apalagi buat orang-orang khususnya generasi
milenial saat ini yang ingin selalu keliatan keren dengan pakaian branded tapi modal
belinya murah meriah. Seiring dengan semakin membudayanya kegiatan ini, generasi
milenial bisa banget memanfaatkannya untuk membangun usaha sendiri. Tapi untuk
memulai bisnis ini, sekedar memiliki komoditas utamanya aja belum cukup. Namun, juga
harus punya marketing skill yang mumpuni dan bisa menggunakannya secara optimal,
supaya bahan – bahan jualan laku di pasaran dan tetap bisa bersaing dengan thrift store
lainnya di kemudian hari. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu Business Plan dari bisnis Thrift
Shop ini.

Gaya hidup masa kini serta di ikuti dengan trend fashion yang berlangsung. tidak semua
masyarakat memiliki budget yang berlebih untuk membeli atribut fashion yang sesuai
dengan apa yang mereka inginkan. Dewasa ini begitu banyak pilihan dan tempat untuk
mendukung minat belanja seseorang tak terkecuali dengan barang bekas. barang bekas
import yang masuk ke Indonesia ini menjadi salah satu alternatif berbelanja dengan harga
minim, akan tetapi diharapkan membuat pemakainya terlihat maksimal dalam mengikuti
tren fashion yang sedang berlangsung saat ini. saat ini barang bekas pun diangkat kelasnya
oleh pedagang seperti kalangan anak muda yang jeli melihat peluang dari bisnis baju bekas
ini. sekumpulan anak muda yang memburu barang bekas ini, mencuci dengan bersih
barang bekas ini lalu menjualnya menjadi trend kembali saat ini.

Anda mungkin juga menyukai