Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

THIRFT SHOP THE SECOND

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Technopreneur
Dosen Pengampu: Rohman Agus Jatnika, S.T., M.M

Oleh:
Salma Benazir Achmad (NPM,1111218243)
Nursalamah Faizatunnisa (NPM,1111218209)
Alya Salmalita (NPM,1111218240)
Riris Kharisma Wati (NPM,1111218239)
Ade Rohmat (NPM,1111218246)

KELAS A7
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP
BANDUNG 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’
Thrift Shop The Second ’’ sesuai batas waktu yang di tentukan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk untuk memenuhi salah satu
Tugas Matakuliah Technopreneur yang diampu oleh Rohman Agus Jatnika, S.T., M.M di
Universitas Sangga Buana YPKP. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang Mengenali dan merumuskan model pemasaran melalui pendekatan strategi pemasaran
berdasarkan tahap tahapannya yang diwujudkan dalam simulasi para pembaca dan juga penulis.

Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan segala
kerendahan hati kami berharap kritik dan saran yang dapat membangun agar untuk perbaikan
makalah ini serta memperdalam pengetahuan dan pengalaman kami. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu bagi kita semua, khususnya bagi kami selaku
penyusun.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang................................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah ......................................................................................1
1.3. Rumusan Masalah .........................................................................................1
1.4. Batasan Masalah ............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Logo..............................................................................................................3
2.2. Log Book ......................................................................................................4
2.3. Visi dan Misi.................................................................................................4
2.4. Deskripsi Usaha............................................................................................5

2.4.1. Jenis Produk ......................................................................................7

2.4.2. Prospek Usaha...................................................................................5


2.5. Perencanaan Marketing.................................................................................5
2.5.1. Target Pasar atau Riset Pasar.............................................................5
2.5.2. Strategi Pemasaran.............................................................................5
2.6. Analisis Marketing........................................................................................5
2.7. Desain Visual................................................................................................5
2.9. Prototype.......................................................................................................5
3.0. Struktur Organisasi........................................................................................5

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ...............................................................................................................10
Daftar Pustaka ...........................................................................................................10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ciri - ciri Produk dan Jasa Fashion merupakan salah satu hal yang berperan penting
dalam menciptakan identitas diri , khususnya bagi para remaja saat ini . Melalui fashion ,
para remaja merasa lebih dikenal dan dianggap di lingkungan sosial nya karena memiliki
gaya busana yang berciri khas . Sehingga dengan kata lain, pada usia remaja mereka
cenderung memiliki budaya yang konsumtif khususnya di bidang pakaian . Gaya hidup
remaja pada jaman sekarang sudah begitu konsumtif karena keinginannya mengikuti
jaman. Untuk diterima dan menjadi pusat perhatian di lingkungannya biasanya remaja
berusaha untuk mengikuti tren pakaian kekinian, misalnya dengan mengonsumsi pakaian
dengan merk terkenal dan terbaru dengan cara berbelanja (Kresdianto, 2014), terjadinya
hal tersebut juga bisa dikarenakan adanya pengaruh dari media sosial yang digunakan
remaja saat ini.Gaya hidup remaja saat ini memang sangat dipengaruhi oleh sekitarnya,
khususnya idola yang dipanutinya, sedangkan kemampuan finansial remaja tersebut
belum tentu sama dengan idolanya, yang mengakibatkan adanya pemaksaan untuk
membeli barang yang sama. Terlebih seiring dengan pesatnya perkembangan model
pakaian, tentu akan menambah pengeluaran dan meningkatnya perilaku konsumtif
dikalangan remaja. Perilaku konsumtif ini selain merugikan diri, juga dapat merugikan
lingkungan karena limbah pakaian yang dapat menimbulkan polusi. Selain itu, total emisi
gas rumah kaca dari produksi tekstil sudah mencapai 1,2 miliar ton per tahun, angka
tersebut lebih banyak dari industri pelayaran dan penerbangan, zat tersebut pun dapat
memengaruhi kesehatan para pekerja tekstil dan juga pemakai dari pakaian, dan zat
tersebut dapat menyebar ke lingkungan (Ellen McArthur Foundation, 2018).

1.2 Indetifikasi Masalah

Berdasarkan pernyataan latar belakang tentang thrift shop diatas, fenomena thrift
shopping yang saat ini sedang melambung ini memang tidak terlepas dari
beberapa masalah, berikut adalah identifikasi masalah dari latar belakang diatas
yang sudah paparkan:

1
 Gaya hidup remaja yang konsumtif dalam pembelian pakaian mengakibatkan
meningkatnya limbah garmen yang tidak diikuti oleh upaya pemanfaatan
barang bekas pakaian, sehingga dapat mencemari lingkungan.
 Kurangnya informasi mengenai cara perawatan barang bekas dan cara jual-
belinya dengan media dan visual yang menarik, khususnya pada produk pakaian
bekas, padahal thrift shop merupakan gaya hidup berbelanja yang dapat menjadi
solusi untuk pemanfaatan barang bekas.

1.3 Rumusan Masalah

Dilihat dari beberapa identifikasi masalah mengenai thrift shopping yang sudah
dituliskan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dari thrift shopping
sebagai gaya hidup yang murah namun kekinian adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara menginformasikan tentang pemeliharaan pakaian hasil thrift
shopping, cara melakukan, hingga tips dan trick tentang thrift shopping dengan
menggunakan media dan visual yang menarik?

1.4 Batasan Masalah

Dilihat dari beberapa identifikasi masalah mengenai thrift shopping yang sudah
dituliskan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dari thrift shopping
sebagai gaya hidup yang murah namun kekinianini adalah tentang cara perawatan,
pemeliharaan pakaian bekas hasil thrift shop, hingga tips, trick dan cara melakukan thrift
shopping. Perancangan ini ditujukan kepada remaja hingga dewasa awal, khususnya
remaja
dan dewasa awal yang meminati gaya hidup berbelanja thrift shop terutama
produk fashionnya yang berada kota-kota besar Indonesia

2
BAB ll

PEMBAHASAN

2.1 Logo

2.2 Log Book

Kegiatan thrift shop


 Kegiatan : Membentuk tim bisnis di bidang fashion, mengambil produk thrift shop yang
ada di toko glosir berupa ball besar yang akan dijual kembali, memilih pakaian yang layak
untuk dijual, mencuci pakaian yang telah dipilih dengan menggunakan deterjen
kemudian di sterilisasi dan di setrika agar rapih dan bersih
 Masalah : produk yang kami beli dari glosir dengan berupa ball besar adakalanya pakaian
tidak semuanya bagus dan ada cacad seperti resleting yang macet, kancingnya lepas
ataupun yang lainnya
 Solusi : Untuk meminimalisir kerugian dari produk yang cacat biasanya kami permak dan
perbaiki, bila ada resleting yang macet biaanya kami ganti dengan yang baru, bila ada
kancing yang lepas kami pasang kembali, dan semaksimal mungkin produk yang kami
jual dalam keadaan steril supaya pembeli mendapatkan pelayanan yang memuaskan.

2.3 Visi dan Misi

Visi

Menjadi thrift shop yang memiliki daya saing tinggi di daerah bandung dan
sekitarnya

Misi

3
1. Mendapatkan produkthrift shopJathriftnangor yang berkualitas
denganmelakukan proses pemilahan yang ketat
2. Menjaga kualitas produk thrift shop (The Second) pada proses pembersihan
3. Meningkatkan dan mengefektifkanpromosi produk thrift shop (The Second)
melalui media online
2.4 Deskripsi Usaha
2.4.1 Jenis Produk
The Second adalah sebuah bisnis yang bergerak di bidang fashion dengan
produk yang dijual berupa pakaian bekas layak pakai dalam kondisi yang sudah
bersih dan siap pakai atau biasa disebut dengan pakaian ‘Thrift Shop

2.4.2 Prospek Usaha

Usaha Thrift memiliki prospek yang sangat cerah di masa depan karena
bisnis fashion sudah menjadi salah satu kebutuhan yang dicari oleh seluruh
rakyat indonesia terutama bagi anak muda,dengan toko kami yang meiliki style
fashion yang kekinian membuat para mahasiswa melirik toko kami the second.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa permintaan akan fashion ke
depannya akan sangat meningkat pesat, sebab toko kami juga mencamtumkan
harga yang relatif murah dibandingkan harga pasaran sehingga membuat
konsumen akan langsung jatuh hati pada toko kami.

2.5 Perencanaan Marketing

2.5.1 Target Pasar/Riset Pasar

The Second akan menggunakan metode Buyer Persona untuk menentukan


Target Pasar,dimana kita menargetkan Usia 15-30 tahun

Usia 15 – 30
Jenis kelamin Perempuan dan Laki laki
pendidikan Smp, sma , smk , bekerja
Pendapatan Kantong pelajar
Agama Semua

2.5.2 Strategi Pemasaran

 (Strategi Konten atau Sosial Media)


The Second akan menggunakan Strategi Konten untuk mempromosikan toko kami

4
Jenis Channel Jenis Konten Judul Konten
Tahapan

Awaraness Twitter Blog Style anak Citayem


fashion week
Consideration Instagram,Tiktok Video Tips Mix and Match
ala Citayem fashion
week Low Budget
Decision Facebook,Instagram, Poster Promo, OOTD Mulai harga
Twitter,Tiktok diskon, Membership 30 ribu???

 Melakukan Soft Opening


Soft opening dilakukan untuk mengetahui minat serta antusias pasar.
Soft opening dilakukan dengan memberikan harga promo serta berbagi
merchandise dari usaha
 Mengenali Kompetitor
The Second menggunakan beberapa trik jitu untuk mengenali siapa
kompetitor kami,yakni dengan Menjadi Customer Bayangan, Stalking
Channel channel Marketingnya, gali informasi dari konsumen

2.6 Analisis Marketing


Product
 Type : Jual Pakaian Kemeja,Hoodie ,dll
 Brand : The Second
Price
Estimasi Penjualan Produk kami ada dikisaran 30 ribu sampai 100 ribu

Promotion
 Membuat Video Tiktok,Instagram
 Membagikan Poster Promo di Sosial media
 Promosi dengan harga khusus
 Membuat daftar produk, lengkap dengan gambar
Place
Tidak ada Karena penjualan kita hanya ada di online saja

5
2.7 Desain Visual
Desain visual merupakan tahap untuk menentukan color palette, typography, dan ikon
illustration pada high fidelity prototype. Color Palette merupakan warna yang akan digunakan
pada perancangan high fidelity prototype. Typography merupakan jenis font, ukuran font, dan
warna font yang akan digunakan pada perancangan prototype. Ikon illustration merupakan
berbagai jenis ikon yang akan digunakan pada perancangan prototype. mengenai alur antarmuka
dalam penggunaa aplikasi nantinya. Berikut merupakan salah satu screen flow untuk melakukan
pembelian pakaian bekas Mockup perancangan prototype yang berupa high fidelity merupakan
tampilan akhir prototype, dimana telah memiliki wama. tipografi, dan ilustrasi ikon. efektivitas
dan aspek efisiensi. Setelah responden penguji menyelesaikan task scenario maka selanjutnya
akan diberikan kuesioner System Usability Scale (SUS) guna menghitung aspek kepuasan
pengguna.Hasil Aspek Efektivitas Aspek efektivitas merupakan aspek yang digunakan dalam
mengukur berhasil tidaknya responden penguji dalam menyelesaikan task scenario yang telah
diserahkan. Adapun hasil pengujian dapat dilihat Tabel 3. Dalam tabel terdapat tanda "B" yang
berarti pengguna berhasil menyelesaikan task scenario dan tanda "G" yang berarti pengguna
gagal dalam menyelesaikan task scenario. Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan
dari aspek efektivitas Number of tasks completed fully 100% Berikut merupakan prototype dari
aplikasi Thriftshop

2.9 Prototype (Design Thingking)


 Empatize

Pelaku Bisnis Mengamati banyak orang terkhususnya anak muda yang


memprioritaskan style berpakaian,dan pelaku bisnis mengamati banyak orang
terkhusus anak muda yang berpenampilan kurang menarik atau tidak percaya diri
dengan pakaiannya karena kebanyakan anak muda emiliki keuangan yang terbatas

 Define
Banyak Kalangan anak muda yang ingin membeli pakaian akan tetapi
keuangannya terbatas,sehingga banyak anak muda yang tidak percaya diri dengan
pakaian yang dikenakan.
 Ideate
Maka dari itu kelompok kami sebagai pelaku bisnis membuka toko thrift shop
yang diberi nama The Second untuk mereka yang ingin berpakain dengan percaya

6
diri tanpa perlu mengkhawatirkan harga yang tinggi,kami menyediakan pakaian
yang trendy,bagus dan murah.
 Prototype

3.0 Struktur Organisasi

Chief Of Store

Ade Rohmat

Mg.Pemasaran Mg.Produksi Mg.Keuangan Mg.SDM & ADM

Riris Salma 7 Alya Nursalamah


BAB III
PENUTUPAN

Kesimpulan
Usaha dibidang penjualan produk thrift fashion ini memberikan peluang pasar yang sangat
luas. Sekarang permintaan konsumen akan pakaian semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena
setiap orang ingin tampil rapi,fashionable, cantik dan mempesona di hadapan orang lain. Sasaran
konsumen yaitu anak muda dan dewasa. Tetapi yang paling banyak adalah anak muda.

8
Daftar Pustaka

suvarnadvipa.blogspot.com/2017/09/design-thinking-dan-lean-canvas.html

Anda mungkin juga menyukai