DAFTAR ISI i
RINGKASAN ii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Luaran Kegiatan 2
1.3. Manfaat Kegiatan 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 3
2.1. Kondisi Umum Lingkungan 3
2.2. Gambaran Umum Produk 3
2.3. Analisis Ekonomi Usaha 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 6
3.1. Produksi 6
3.2. Penetapan Harga Jual 7
3.3. Pemasaran 7
3.4. Tahapan Pekerjaan 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 9
4.1. Anggaran Biaya 9
4.2. Jadwal Kegiatan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
i
RINGKASAN
ii
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mode yang terus berkembang dalam dunia fashion dewasa ini tidak dapat
dihindari lagi, mulai dari kalangan atas hingga masyarakat umum masih
menjadikan fashion sebagai salah satu hal penting dalam kehidupan (Arsita,
2021). Mulai dari fashion yang memiliki brand besar dengan harga fantastis,
hingga produk barang bekas pun bisa menjadi peluang besar di dunia bisnis
fashion. Masuknya sandang sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia, tak
lepas pula dengan perkembangan trend fashion yang ada (Asmita dan Erianjoni,
2019).
Berawal dari kebutuhan, kini fashion telah beralih fungsi menjadi trend
dan keinginan manusia untuk berpenampilan menarik (Mohr, Fuxman, dan
Mahmoud, 2021). Chu dan Seock (2020) menebutkan umumnya masyarakat
membeli pakaian karena faktor perkembangan dunia fashion yang sering
bermunculan, baik di media sosial maupun di lingkungan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, seiring dengan berkembangnya dunia fashion yang begitu pesat,
kadang kala masyarakat, terutama anak muda merasa bahwa pakaian yang di beli
sudah tidak up to date dengan perkembangan zaman, sehingga pakaian tersebut
sudah jarang bahkan tidak pernah kita gunakan lagi padahal masih dalam kondisi
yang sangat baru sekalipun (Adji dan Claretta, 2023). Hal inilah yang menjadi
pertimbangan awal kami untuk membuka usaha pakaian bekas yang masih layak
pakai.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan pemilihan ide usaha ini adalah
tidak semua orang mampu untuk membeli pakaian dengan brand terkenal. Usaha
ini menjadi salah satu solusi bagi semua orang yang ingin tetap fashionable
dengan barang bekas yang pada umumnya dijual dengan harga yang relatif murah.
Selain itu, karena pada hakikatnya hasrat untuk mengikuti perkembangan dunia
fashion tidak akan ada habisnya, hal tersebut tentunya akan menyebabkan
peningkatnya limbah tekstil. Sehingga munculah sebuah ide bisnis yang bernama
“Thrift Camp: Fashioanbly Preloved and Seconhand Store”.
2
B. Identitas Usaha
Identitas dari usaha yang akan dijalankan melalui Unisa Preneur ini adalah
sebagai berikut :
Nama Usaha : Thrift Camp
Profil Ketua
Nama :
Program Studi :
Nomor Telepon :
E-mail :
Nama Anggota
Anggota 1 :
Anggota 2 :
C. Tujuan
Tujuan dari dijalankannya kegiatan ini yaitu membuat sebuah usaha yang
bergerak dibidang fashion yang dapat bersaing dalam hal kualitas dan
memiliki nilai jual yang tinggi.
D. Manfaat
Manfaat dalam kegiatan ini diantaranya :
1. Adanya produk yang memungkinkan untuk dikembangkan dan
diproduksi secara lebih besar sehingga diharapkan dapat memberikan
peluang usaha dan membuka lapangan kerja.
2. Memberikan wawasan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
dimulai sejak masa perkuliahan.
3
A. Profil Usaha
Usaha yang akan dijalankan adalah Thrift Camp, yaitu sebuah usaha yang
bergerak dibidang fashion dengan memanfaatkan pakaian bekas yang layak pakai
dan memiliki brand yang digemari oleh anak muda. Kegiatan usaha ini
direncanakan akan berlokasi disekitar kampus UGM dan UNY dimana lokasi
tersebut dinilai sangat strategis untuk membuka usaha yang bergerak dalam
bidang fashion.
B. Deskripsi Usaha
Thrift Camp merupakan usaha yang bergerak dibidang fashion dengan
menjual pakaian bekas/preloved dengan brand terkenal. Thrift Camp memastikan
setiap produk pakaian bekas yang dijual memiliki kualitas yang sangat baik,
sangat layak pakai, dan harga yang terjangkau. Produk pakaian bekas yang dijual
sudah dicuci terlebih dahulu setelah didatangkan dari pemasok sehingga tetap
menjaga kualitas dan kebersihannya. Berbeda dengan penjual pakaian bekas
lainnya, Thrift Camp mengemas produk dengan menarik dilengkapi dengan paper
bag sehingga kemasan produk rapi dan berkelas seperti distro (distribution outlet).
Kualitas baju bekas yang sering tidak bagus, menjadikan kami harus selalu
berhati-hati memilih barang yang akan ditawarkan ke konsumen. Selain itu juga
kami memastikan harga yang lebih murah dari harga toko, dengan survey
langsung ke toko baju baru. Sedangkan keistimewaan dari produk Thrift Camp
sendiri adalah banyaknya baju bekas import dengan brand terkenal dan besarnya
minat konsumen akan baju bekas menjadi potensi besar, sehingga peluang ini
sangat menguntungkan bagi pelaku usaha. Berdasarkan analisis di atas, peluang
bisnis baju bekas ini sangat besar untuk dikembangkan di Yogyakarta, mengingat
sebagai kota pelajar yang sebagian besar warganya merupakan pelajar/mahasiswa
yang telah menjadi target perusahaan.
4
C. Potensi Usaha
Masyarakat, khususnya generasi muda saat ini menjadikan fashion sebagai
salah satu kebutuhan terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Gaya dan mode
yang berkembang membuat kebanyakan dari anak muda harus up to date dan
bersaing dalam memiliki pakaian branded atau yang sedang kekinian. Sehingga
tak sedikit dari mereka yang harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang
lumayan besar.
Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri sudah terkenal dengan sebutan “kota
pelajar” nya, dimana anak-anak muda usia pelajar dan mahasiswa sangat
mendominasi dikalangan masyarakat. Sehingga, potensi usaha yang bergerak pada
bidang lifestyle seperti pakaian akan sangat berkembang (Anwar, Darpito dan
Nurrohim, 2022). Kendati demikian, toko pakaian yang berkembang saat ini
memiliki beberapa kelemahan seperti harga yang terlalu mahal, sehingga anak
muda terutama pelajar dan mahasiswa lebih memilih untuk membeli pakaian
5
bekas/preloved untuk menekan pengeluaran. Oleh karena itu, usaha Thrift Camp
dinilai sangan potensial untuk dijalankan dengan menjual pakaian bekas yang
berkualitas namun dengan harga yang terjangkau.
Dalam satu bulan, diasumsikan terdapat 30pcs penjualan per jenis produk,
sehingga laba yang dapat diperoleh dalam satu bulan adalah:
= Σ Omset – Σ Biaya Produksi
= Rp 8.250.000,00 – Rp 5.250.000,00
= Rp 3.000.000,00
Break Event Point
=
¿ 3.875.000
Total ¿ Cost = =39 pcs / jenis produk
Σ H arga jual per unit −Σ variable cost 275.000−175.000
Pada jumlah produksi 39 pcs maka usaha ini akan berada pada titik impas.
B/C Ratio
Omset 3.875 .000
= = =6 kali lipat
Total Biaya Operasional 150.000+1.225 .000
B/C ratio > 1, maka usaha ini layak untuk dijalankan dimana setiap satuan biaya
yang dikeluarkan diperoleh hasil penjualan sebesar 6 kali lipat.
ROI (Return of Investment)
Keuntungan 3.000 .000
= = =2,2
Total Biaya Operasional 150.000+1.225 .000
Dimana berarti usaha ini layak dilakukan karena setiap pembiayaan sebesar Rp
1000,00 akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 2200,00.
Pendapatan
Penjualan Persediaan 99.000.000,00
Jumlah Pendapatan 99.000.000,00
Biaya Operasional
Biaya sewa tempat 3.600.000,00
Biaya perlengkapan 1.880.000,00
Biaya transportasi 1.800.000,00
Biaya lain-lain 2.275.000,00
4.1.
8
C. Pemasaran
Dengan produk yang ditawarkan di atas, maka terdapat tiga sistem
marketing yang akan diterapkan yaitu:
1. Dirrect Selling
Penjualan akan dilakukan secara langsung dikios dengan waktu jaga
dimulai pada pukul 10.00 WIB s.d. 22.00 WIB. Pemilihan waktu ini
didasarkan pada banyaknya konsumen mahasiswa yang melakukan
hunting pakaian bekas pada waktu tersebut.
2. Internet Marketing
Penjualan produk dilakukan lewat daring melalui situs e-commerce.
Konsumen dapat mengecek harga, model, persediaan, ukuran dan dapat
langsung melakukan pembelian.
3. Social Media Marketing
Penyebarluasan usaha ini akan dilakukan dengan media sosial seperti
Instagram. Selain itu, Thrift Camp juga akan memanfaatkan media sosial
lain seperti Twitter, Facebook, TikTok dan WhatsApp untuk media
promosi. Hal ini didasarkan pada kebiasaan pelajar dan mahasiswa yang
selalu menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi. Hal ini
dimanfaatkan oleh kami untuk meningkatkan konsumen.
10
D. Tahapan Pekerjaan
B. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-K
Bulan Penanggung
No Jenis Kegiatan
1 2 3 Jawab
Persiapan, survey
1 bahan, peralatan dan
tempat
Pembelian bahan dan
2
peralatan
3 Promosi
4 Pemasaran
Penyusunan Laporan
6
Kemajuan
Penyusunan dan
7
Publikasi Karya Ilmiah
Penyusunan Laporan
8
Akhir
12
BAB V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Adji, N.L. and Claretta, D., 2023. Fenomena Thrift Shop Dikalangan
Remaja. Da'watuna: Journal of Communication and Islamic
Broadcasting, 3(1), pp.36-44.
Anwar, A. F., Darpito, S. H., & Nurrohim, H. (2022). Pengaruh Brand Image,
Perceived Quality, Perceived Price terhadap Niat Beli Survei Pada
Generasi Muda Calon Konsumen Produk Thrift di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 10(2), 327-336.
Arsita, N., 2021. Pengaruh Gaya Hidup Dan Trend Fashion Terhadap Keputusan
Pembelian Online Produk Fashion Pada Media Sosial Instagram. Jurnal
Ilmu Manajemen Saburai (JIMS), 7(2), pp.125-131.
Asmita, D. and Erianjoni, E., 2019. Perilaku Konsumtif Mahasiswi dalam
Mengikuti Trend Fashion Masa Kini (Studi Kasus Mahasiswi Sosiologi
FIS UNP). Jurnal Perspektif, 2(2), pp.91-96.
Chu, S.C. and Seock, Y.K., 2020. The power of social media in fashion
advertising. Journal of Interactive Advertising, 20(2), pp.93-94.
Mohr, I., Fuxman, L. and Mahmoud, A.B., 2021. A triple-trickle theory for
sustainable fashion adoption: the rise of a luxury trend. Journal of
Fashion Marketing and Management: An International Journal, 26(4),
pp.640-660.
14
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-K.
Kota, dd – mm - 2020
Ketua Tim
TTD
(Nama Lengkap)
15
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-K.
Kota, dd – mm - 2020
Anggota Tim 1
TTD
(Nama Lengkap)
16
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-K.
Kota, dd – mm - 2020
Anggota Tim 2
TTD
(Nama Lengkap)
17
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
kota, dd – mm - 2020
Dosen Pendamping
TTD
(Nama Lengkap + Gelar)
18
Biaya Operasional
Biaya sewa tempat 3.600.000,00 4.000.000,00 4.500.000,00
Biaya perlengkapan 1.880.000,00 2.300.000,00 2.610.000,00
Biaya transportasi 1.800.000,00 1.980.000,00 2.178.000,00
Biaya lain-lain 2.275.000,00 2.502.500,00 2.752.750,00