NIM : 21180071
Mata kuliah : Pengantar Kewirausahaan
Program Studi : Pendidikan Bahasa Jepang
I. DESKRIPSI USAHA
A. Data Perusahaan
Nama : Toko Thrift Shop Dinda
Basis operasi : Padang
Bentuk usaha : Perdagangan dengan pengembangan Usaha Mandiri Kecil & Menengah
(UMKM)
B. Data Pengusaha
Nama : Okta Adinda Aprisa
Tempat, Tanggal Lahir : Solok, 24 Oktober 2002
Pendidikan : Sedang menempuh S1 Pogram Study Pendidikan Bahasa Jepang
Fakultas Bahasa dan Seni
2. Place (lokasi/distribusi)
Usaha ini berlokasi di Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Kec.Padang Utara dekat kampus
UNP. Adapun sasaran pasar usaha thrift shop ini adalah mahasiswa di kampus universitas
negeri padang dan Masyarakat sekitar daerah air tawar.
3. Price (harga)
Penentuan harga jual dilakukan dengan cara menghitung biaya produksi ditambah biaya
lain-lain dan tren yang berlaku. Jika produk yang menjadi idola (tren) harganya pun bisa
dinaikan dari standar harga normal.
4. Promotion (promosi)
Promosi akan dilakukan untuk mengenalkan produk ini kepada konsumen. Promosi akan
dilakukan dengan menempel pamflet-pamflet di pinggir jalan dan tempat-tempat strategis
lainnya. Selain itu juga akan memanfaatkan buletin yang terbit di kampus dan media
internet sebagai sarana e-business. Untuk promosi melalui internet akan dipromosikan
lewat facebook dan situs-situs e-business lainnya seperti: berniaga.co m dll. serta melalui
blog pemilik usaha.
II. ANALISIS OPERASIONAL
1. Desain Produk
Barang yang telah siap juali akan dipasarkan dengan dikemas. Pengemasan di sini
dilakukan karena memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, karena
pengemasan tidak sekedar memberi wadah dari dari produk yang dihasilkan tapi lebih pada
pengembanan muatan misi dalam rangka persaingan pasar dan juga peningkatan penjualan.
Di mana konsumen akan cenderung tertarik dengan produk yang dikemas dengan rapi dan
menarik. Fungsi kemasan tidak sebatas digunakan sebagai pelindung produk melainkan juga
sangat mendukung terjaganya kualitas produk serta adanya peningkatan kelas (penampilan)
imej yang baik. Jenis bahan kemasan yang digunakan adalah totebag. Selain itu, pada
kemasan juga akan diberi label. Pemberian label di sini tidak hanya sekedar tulisan, tapi di
dalamnya terkandung pesan-pesan tertentu yang disampaikan pada konsumen. Dengan
harapan produknya dapat dikenal oleh konsumen luas, sehingga mudah dicari ketika
dibutuhkan. Selain itu label juga berfungsi sebagai jaminan atas kualitas produk, sarana
untuk merk dagang, logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan. Informasi yang ingin
disampaikan kepada konsumen tersebut terangkum dalam tulisan yang dicetak pada kemasan
produk. Maka pada kemasan plast ik akan disablon dengan label : Thrift Shop “DINDA” dan
juga logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan, dan jumlah produk.
2. Proses Mendapatkan Bahan Baku
Untuk saat ini bahan baju bekas saya dapatkan di salah satu kota, yakni di Bukittinggi.
Karena saya membeli paket usaha dari kota tersebut dan kemudian menjualnya
kembali. Kesiapan SDM adalah salah satu faktor penting dalam membuka bisnis baru, maka
dari itu saya juga harus siap menambah tenaga kerja dan harus mulai melakukan tahap
perekrutan dengan benar. Merekrut tenaga kerja baru memerlukan persiapan yang baik agar
tenaga kerja yang saya miliki dapat dengan optimal membantu berjalannya usaha. SDM yang
saya butuhkan cukup tersedia di wilayah tempat saya akan membuka usaha ini, dengan
kategori wanita yang siap bekerja dengan jujur dan disiplin nantinya.
IV. ANALISIS PELUANG PASAR & PESAING
V. ANALISIS KEUANGAN
1) Analisa Biaya Usaha
a. Biaya tetap
Nama Barang Kuantitas Jumlah Harga
b. Biaya variabel
Uraian Jumlah (Unit) Harga (Rp) Jumlah
harga(Rp)
Sweater brand 5 35.000 175.000
Hoodie 7 30.000 210.000
Celana tartan 5 30.000 150.000
Sepatu/sendal 7 30.000 210.000
Kemeja flanel 6 30.000 180.000
Sweater 7 30.000 210.000
Jaket jeans 5 35.000 175.000
Aksesoris 10 5.000 50.000
Tenaga kerja 1 150.000 150.000
Total 1.510.000
Biaya variabel perbulan adalah Rp. 1.510.000 x 30 = Rp. 45.300.000
2. Weakness (kelemahan)
Produk yang ditawarkan berupa pakaian bekas yang mana kualitasnya sedikit
menurun dari kualitas baju baru.
Hanya memiliki satu model baju dan tidak bisa restock.
3. Opportunity (peluang)
Karena tidak ada yang memiliki konsepresto-car yang dikemas teknlogi
padamodifikasi kendaraannya maka dapat berpeluang sebagai market leader
diwilayah padang
Karena belum banyak orang yang mengetahui maka dapat menjadi peluang untuk
membuka peluang di beberapa tempat
Banyaknya target pasar yang menggunakan Instagram, sehingga usaha bisa dikenal
secara luas.
4. Threat (ancaman)
Perspektif negatif masyarakat terhadap baju bekas
Isu larangan pemerintah akan barang Preloved impor
Banyaknya barang baru dengan harga murah
Jika persediaan barang dari pusat mengalami kemacetan akan menjadi ancaman bagi
saya yaitu kurangnya persediaan barang.