Anda di halaman 1dari 8

Nama : Okta Adinda Aprisa

NIM : 21180071
Mata kuliah : Pengantar Kewirausahaan
Program Studi : Pendidikan Bahasa Jepang

BISNIS PLAN “Thrift Shop”


Dalam kondisi pandemi saat ini, masyarakat diharuskan untuk berdiam di rumah dan jikalau
keluar pun untuk yang penting saja. Dan banyak orang yang berbelanja online shop tapi pada
akhirnya tidak dipakai karena tidak sesuai dengan ekspektasi, terutama mahasiswa tidak bisa
dipungkiri bahwasanya mereka membutuhkan pakaian yang nantinya akan membuat mereka
tampil trendy. Karena mahasiswa banyak membutuhkan koleksi pakaian untuk sehari-harinya
dan dengan keinginan mahasiswa, maka dari itu saya menghadirkan thrift shop ini kepada
masyarakat dan khususnya mahasiswa karena menyediakan pakaian yang sangat unik dan
menarik tentunya tidak akan menguras kantong.
Dari uraian di atas maka sangat potensial bila saya mengembangkan usaha Thrift Shop ini, karna
sebagian dari masyarakat sangat menyukai fashion dengan harga murah karena pas dikantong
terutama pada kalangan mahasiswa yang cocok dipakai untuk ootd kampus atau diluar kampus.
Thrift Shop ini memiliki kategori pakaian, ada yang sweater, atasan hingga bawahan yang
memiliki kualitas atau kondisi yang masih seperti baru atau layak pakai. Jadi, siapapun bisa
memakai pakaian bekas ini baik anak remaja maupun orang dewasa untuk dipakai sehari-hari
ataupun dalam acara formal sekalipun.
Dengan alasan dan landasan tersebut saya berniat untuk merintis usaha Thrift Shop ini untuk
masyarakat yang suka dalam hal fashion dengan kualitas oke dan harga tidak bikin kaget atau
menguras kantong khususnya pada kalangan mahasiswa dan usaha saya tersebut saya beri nama,
yaitu: THRIFT SHOP DINDA. Dengan harapan pelanggan akan tertarik untuk datang dan
membeli Thirft Shop kami dengan rasa penasaran akan kualitas dari THRIFT SHOP DINDA ini.

I. DESKRIPSI USAHA
A. Data Perusahaan
Nama : Toko Thrift Shop Dinda
Basis operasi : Padang
Bentuk usaha : Perdagangan dengan pengembangan Usaha Mandiri Kecil & Menengah
(UMKM)
B. Data Pengusaha
Nama : Okta Adinda Aprisa
Tempat, Tanggal Lahir : Solok, 24 Oktober 2002
Pendidikan : Sedang menempuh S1 Pogram Study Pendidikan Bahasa Jepang
Fakultas Bahasa dan Seni

C. Struktur Organisasi & Job Discription Job Dscriptions


1. Pimpinan (Manager)
Pemilik sekaligus pimpinan bertanggung jawab teradap jalannya usaha koordinasi,
pengawas, dan mengarahkan seluruh kegiatan pengambil keputusan sebagai quality control
2. Bagian Keuangan
Kepala bagian keuangan sekaligus pemilik bertanggung jawab mengkondisikan pekerja di
bawahnya untuk bekerja melaksanakan kegiatan keuangan dan administrasi
mencatat/pembukuan keuangan perusahaan mengadakan dana untuk proses pembelian bahan
dan proses membuat laporan keuangan harian, mingguan, bulanan, triwulan, tahunan
bertanggung jawab terhadap sistem keuangan .
3. Bagian Pemasaran
Kepala bagian pemasaran mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja sesuai jo bdis
mempromosikan dan memasarkan produk mendistribuskan produk ke tempat pemasaran,
misalnya; toko, warung, atau bahkan super market terdekat melayani dengan ramah,
menanggapi komplain konsumen dengan ramah dan senyum.

C. Alasan Pemilihan Bisnis


Untuk memulai usaha Thrifting, kamu hanya membutuhkan modal yang kecil bahkan
bisa dengan Rp 0. Dengan menjual pakaian bekas yang ada dirumah kamu, maka kamu dapat
memulai usaha Thrifting tanpa modal dan mendapatkan keuntungan. Setelah itu, kamu dapat
mencari pakaian bekas di pasar-pasar dengan harga yang sangat murah namun tentunya
kualitas pakaian tetap diperhatikan. Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadikan
banyak bisnis dapat dilakukan secara online dengan jangkauan yang luas. Jika ingin
membuka thrift shop kalian dapat melakukannya di rumah karena yang kalian lakukan
hanyalah membuat akun Facebook dan Instagram. Setelah itu yang perlu kalian lakukan
adalah mempromosikan pakaian tersebut agar menarik perhatian banyak
orang. Mendapatkan pakaian Thrifting di pasaran tidaklah membutuhkan biaya yang banyak.
Kamu hanya perlu memilih kualitas yang masih baik dan melakukan negosiasi dengan
penjual. Kamu bisa menjualnya lagi dengan harga 50 ribu keatas. Di dunia thrifting itu
sudahlah harga yang wajar. Jika modal suatu pakaian adalah Rp 20.000 maka kamu sudah
untung Rp 30.000. Namun jangan lupa bahwa harga harus disesuaikan dengan
kualitas barang thrift kamu.

II. ANALISIS PEMASARAN


1. Product (produk)
Produk yang kami tawarkan pada Second Hand Preloved ini adalah pakaian khusus
wanita yang terdiri dari jenis pakaian yang berbeda.
Adapun produk yang kami maksud tersebut adalah sebagai berikut:
 Sweater Brand
 Hoodie
 Celana Tartan
 Sepatu /Sendal
 Kemeja Flanel
 Sweater
 Aksesoris lainnya

2. Place (lokasi/distribusi)
Usaha ini berlokasi di Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Kec.Padang Utara dekat kampus
UNP. Adapun sasaran pasar usaha thrift shop ini adalah mahasiswa di kampus universitas
negeri padang dan Masyarakat sekitar daerah air tawar.
3. Price (harga)
Penentuan harga jual dilakukan dengan cara menghitung biaya produksi ditambah biaya
lain-lain dan tren yang berlaku. Jika produk yang menjadi idola (tren) harganya pun bisa
dinaikan dari standar harga normal.
4. Promotion (promosi)
Promosi akan dilakukan untuk mengenalkan produk ini kepada konsumen. Promosi akan
dilakukan dengan menempel pamflet-pamflet di pinggir jalan dan tempat-tempat strategis
lainnya. Selain itu juga akan memanfaatkan buletin yang terbit di kampus dan media
internet sebagai sarana e-business. Untuk promosi melalui internet akan dipromosikan
lewat facebook dan situs-situs e-business lainnya seperti: berniaga.co m dll. serta melalui
blog pemilik usaha.
II. ANALISIS OPERASIONAL

1. Desain Produk
Barang yang telah siap juali akan dipasarkan dengan dikemas. Pengemasan di sini
dilakukan karena memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, karena
pengemasan tidak sekedar memberi wadah dari dari produk yang dihasilkan tapi lebih pada
pengembanan muatan misi dalam rangka persaingan pasar dan juga peningkatan penjualan.
Di mana konsumen akan cenderung tertarik dengan produk yang dikemas dengan rapi dan
menarik. Fungsi kemasan tidak sebatas digunakan sebagai pelindung produk melainkan juga
sangat mendukung terjaganya kualitas produk serta adanya peningkatan kelas (penampilan)
imej yang baik. Jenis bahan kemasan yang digunakan adalah totebag. Selain itu, pada
kemasan juga akan diberi label. Pemberian label di sini tidak hanya sekedar tulisan, tapi di
dalamnya terkandung pesan-pesan tertentu yang disampaikan pada konsumen. Dengan
harapan produknya dapat dikenal oleh konsumen luas, sehingga mudah dicari ketika
dibutuhkan. Selain itu label juga berfungsi sebagai jaminan atas kualitas produk, sarana
untuk merk dagang, logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan. Informasi yang ingin
disampaikan kepada konsumen tersebut terangkum dalam tulisan yang dicetak pada kemasan
produk. Maka pada kemasan plast ik akan disablon dengan label : Thrift Shop “DINDA” dan
juga logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan, dan jumlah produk.
2. Proses Mendapatkan Bahan Baku
Untuk saat ini bahan baju bekas saya dapatkan di salah satu kota, yakni di Bukittinggi.
Karena saya membeli paket usaha dari kota tersebut dan kemudian menjualnya
kembali. Kesiapan SDM adalah salah satu faktor penting dalam membuka bisnis baru, maka
dari itu saya juga harus siap menambah tenaga kerja dan harus mulai melakukan tahap
perekrutan dengan benar. Merekrut tenaga kerja baru memerlukan persiapan yang baik agar
tenaga kerja yang saya miliki dapat dengan optimal membantu berjalannya usaha. SDM yang
saya butuhkan cukup tersedia di wilayah tempat saya akan membuka usaha ini, dengan
kategori wanita yang siap bekerja dengan jujur dan disiplin nantinya.
IV. ANALISIS PELUANG PASAR & PESAING

1. Analisis Peluang Pasar


Peluang pasar untuk bisnis thrift shop ini sangat lah besar melihat budaya masyarakat
yang ingin memiliki banyak baju dengan harga murah. Selain itu daya beli konsumen
terhadap produk ini cukup bervariasi dari konsumen menegah ke atas hingga konsumen
menegah bawah. Barang-barang yang dijual di thrift shop ini dapat dijangkau oleh semua
golongan karena harganya yang relatif terjangkau. Metode pemasaran Thrift Shop “DINDA”
ini adalah dengan membuat postingan online di instagram, shopee, tokopedia dan lain-lain.
Sasaran pasar thrift shop ini utamanya adalah mahasiswa kampus universitas negeri padang
dan Masyarakat padang. Untuk menembus tingkat pasar yang optimal, maka diperlukan
sekali untuk memikirkan strategi yang akan ditempuh untuk membangun usaha agar
mendapatkan respon yang bagus dari konsumen di pasar bersaing.
2. Tingkat Persaingan
Untuk pesaing yang terdekat kali ini adalah belum ada karena kami menjual baju bekas
berkualitas hanya saja pesaingnya toko baju yang menjual pakaian baru Namun dalam proses
edukasi dan sosialisasi pengenalan thrift shop ini kepada masyarakat tidak menyurutkan niat
penulis untuk mengenalkan produk yang berbeda ini.

V. ANALISIS KEUANGAN
1) Analisa Biaya Usaha
a. Biaya tetap
Nama Barang Kuantitas Jumlah Harga

Lemari 1 unit Rp 700.000


Steling Kaca 1 unit Rp 500.000
Hanger 4 unit ( pak ) Rp 150.000
Sticker 3 unit Rp 60.000
Totebag 25 unit Rp 500.000
Meja + Kursi 1 unit Rp 1.500.000
Sewa tempat dan 1 unit Rp. 300.000
listrik
Total biaya tetap Rp.3.710.000

b. Biaya variabel
Uraian Jumlah (Unit) Harga (Rp) Jumlah
harga(Rp)
Sweater brand 5 35.000 175.000
Hoodie 7 30.000 210.000
Celana tartan 5 30.000 150.000
Sepatu/sendal 7 30.000 210.000
Kemeja flanel 6 30.000 180.000
Sweater 7 30.000 210.000
Jaket jeans 5 35.000 175.000
Aksesoris 10 5.000 50.000
Tenaga kerja 1 150.000 150.000
Total 1.510.000
Biaya variabel perbulan adalah Rp. 1.510.000 x 30 = Rp. 45.300.000

c. Biaya lain – lain (perbulan)


uraian volume Harga jumlah
Jumlah unit (Rp) (Rp)
Promosi 1 1 50.000 50.000
Internet 1 1 75.000 75.000
Transportasi 1 1 50.000 50.000
Distribusi 1 1 50.000 50.000
dan
pengiriman
Total 225.000

Jumlah biaya usaha


Jenis biaya Jumlah biaya (Rp/bln)
Biaya tetap 3.710.000
Biaya variabel 45.300.000
Lain-lain 225.000
Total 49.235.000
2). Penerimaan, pendapatan dan R/C ratio usaha
Jumlah produksi Harga per unit(Rp) Penerimaan per hari Penerimaan per
(Rp) bulan (Rp)
50 35.000 1.760.000 52.500.000
Total 52.500.000

Pendapatan (laba) perbulan = total revenue – total cost


= 52.500.000 – 49.235.000
= 3.265.000 R/C ratio
= total revenue : total cost
= 52.500.000 : 49.235.000
= 1,066
Berdasarkan hasil dari Tabel Analisis Biaya dan penghitungan diatas dapat dilihat bahwa
bisnis yang dipilih layak untuk dilakukan karena pelaku usaha dapat meraup keuntungan
dari usaha yang dilakukan (R/C ratio > 1).

VI. ANALISIS SWOT


1. Strengths (Kekuatan)
 Harga produk yang dijual terjangkau
 Kebersihan produk terjamin
 Menyediakan model fashion terbaru dan lengkap
 Lokasi mudah dijangkau karena berada di pusat kota
 Karena semua produk merupakan barang konsinyasi, saat barang yang tidak laku dijual
dapat dikembalikan kepada pemasok
 Pelayanan yang ramah
 Melayani via offline dan online shop

2. Weakness (kelemahan)
 Produk yang ditawarkan berupa pakaian bekas yang mana kualitasnya sedikit
menurun dari kualitas baju baru.
 Hanya memiliki satu model baju dan tidak bisa restock.

3. Opportunity (peluang)
 Karena tidak ada yang memiliki konsepresto-car yang dikemas teknlogi
padamodifikasi kendaraannya maka dapat berpeluang sebagai market leader
diwilayah padang
 Karena belum banyak orang yang mengetahui maka dapat menjadi peluang untuk
membuka peluang di beberapa tempat
 Banyaknya target pasar yang menggunakan Instagram, sehingga usaha bisa dikenal
secara luas.

4. Threat (ancaman)
 Perspektif negatif masyarakat terhadap baju bekas
 Isu larangan pemerintah akan barang Preloved impor
 Banyaknya barang baru dengan harga murah
 Jika persediaan barang dari pusat mengalami kemacetan akan menjadi ancaman bagi
saya yaitu kurangnya persediaan barang.

Anda mungkin juga menyukai