Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Distro, yang merupakan singkatan dari Distribution Outlet merupakan suatu tempat
untuk mendistribusikan suatu barang dalam jumah yang terbatas. Jumlah barang yang
terbatas inilah yang membedakan distro dengan toko-toko yang menjual produk-produk
buatan pabrik. Karena jumlah yang dijual yang terbatas, maka keuntungan jika kita
memakai barang-barang distro adalah tidak banyak orang yang memakai barang yang
sama seperti kita pakai alias bukan barang pasaran.
Sekarang ini distro sudah ada banyak dimanapun di belahan bumi ini baik secara
offline mapun distro yang digarap secara online. Kaos adalah barang luncuran distro yang
paling digandrungi dan banyak dicari oleh para remaja pada umumnya, walaupun tidak
jarang juga anak-anak kecil atau orang dewasa yang sering mencari kaos mereka disana.
Kaos dari distro bukan saja tidak pasaran, tetapi biasanya memiliki disain-desain yang
unik dan menarik. Dan karena inilah banyak orang kemudian lebih memilih membeli
kaos nya di distro disbanding di toko-toko pakaian umum.
Distro adalah suatu tempat yang biasanya menjual pakaian, sepatu, celana, dan
aksesoris yang biasanya mengikuti perkembangan mode dan kebanyakan konsumennya
adalah anak muda.
Suatu usaha itu didirikan tentu dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, yang pada
umumnya adalah mencari keuntungan. Dan terkadang dalam praktiknya yakni dalam
menjalankan usaha, tentu akan menemui suatu kendala, hambatan-hambatan dan resiko
yang mungkin timbul setelah usaha berjalan. Hal ini disebabkan oleh adanya suatu
keadaan ketidakpastian atas masa depan, baik di bidang ekonomi, hokum, politik, budaya
perilaku dan perubahan lingkungan masyarakat.
Dengan demikian, perlu untuk dilakukan pengidentifikasian terhadap masalah-
masalah yang mungkin akan dihadapi dan di cari solusi alternative pemecahan atas
masalah-masalah yang telah teridentifikasi.
Dalam kesempatan ini penulis mencoba untuk menganalisis dan melakukan studi atas
usaha distro sebagai pembelajaran dan kemudian menilai layak atau tidak usaha ini untuk
dijalankan.
1.2. Gambaran Umum & Potensi Usaha
Bisnis fashion semakin marak di Indonesia. Berbagai model pakaian dengan design
baru dikeluarkan oleh produsen tiap harinya. Konsumen produk fashion juga semakin
antusias menyambut model-model baru yang dirilis. Tak heran berbagai outlet penjualan
produk fashion tidak pernah sepi. Maka menjamurlah berbagai bentuk bisnis clothing ini,
mulai dari butik, factory outlet, distro, mobile disto dan lain sebagainya.
Seiring dengan berkembang pesatnya mode berpakaian pada jaman sekarang, orang-
orang terutama anak muda berusaha tidak ketinggalan jaman dalam hal berpakaian
dengan mengikuti mode yang sedang menjadi tren. Dalam berpakaian sehari-hari seolah
mereka tidak ingin ketinggalan jaman dengan tren yang saat ini sedang in. Bahkan
mereka seringkali mencoba ingin menjadi tren setter, dengan berpakaian unik dan kreatif.
Hal ini membuat para anak-anak muda berlomba-lomba untuk tidak ketinggalan jaman
dalam hal berpakaian.
Untuk menjadi wirausaha tentu kita harus mengerti apa yang sesungguhnya dimaksud
dengan usaha, apa tujuan kita menjalankan usaha tersebut, dan bagaimana agar usaha kita
dapat berhasil. Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh keuntungan dan keberhasilan dalam hal keuangan agar dapat memenuhi
kebutuhannya pemilik usaha.

1.3. Gambaran Umum Industri


Dari alasan dibangunya bisnis distro, dapat dilihat kondisi industri bahwa sekarang
bisnis distro makin dilirik banyak pelaku usaha. Karena usaha distro sepertinya pilihan
yang cukup menjanjikan. Cara pemasaran pun tidak saja di distro-distro tapi sudah
banyak yang men-display di toko online. Nah, bagi yang mau mulai membangun usaha,
maka pilihan membangun distro adalah pilihan yang terbaik.

BAB II
PEMBAHASAN DAN ANALISA
2. Pembahasan & Analisa
2.1. Nama Unit Usaha
Pemberian nama usaha merupakan sebuah doa dan harapan dari pemilik toko.
Saya akan memberikan nama usaha ini adalah :
MIRACLE.
Dimana mempunyai arti yaitu KEAJAIBAN. Saya memberikan nama ini
dengan besar harap akan banyak keajaiban keajaiban yang muncul dari berdirinya
usaha ini, baik dari segi keuntung, kebahagiaan, kerjasama, kekompakan, dan lain
sebagainya.
Alamat usaha didirikan : Jl.Trunojoyo Bandung
Pemilik : Aris Fajar Maulani Aziz
Tagline : Everithing Is True
2.2. Organisasi
Organisasi yang saya jalankan ini bergerak di bidang fashion yaitu
menitikberatkan pada pakaian anak muda. Dimana usaha ini akan bisa bersaing dan
mengambil andil diorganisasi pengusaha.
2.3. Personalia
Dalam usaha yang saya geluti, distro ini membutuhkan tenaga kerja yang cukup
banyak meliputi:
1. Bagian departemen keuangan dibutuhkan 1 orang
2. Bagian departemen pembelian dibutuhkan 1 orang
3. Bagian departemen penyedia dibutuhkan 1 orang
4. Bagian departemen pemasaran dibutuhkan 1 orang
5. Karyawan untuk pelayanan pelanggan dan proses pembuatan produk dibutuhkan 8
orang

Tingkat balas jasa berupa Gaji, jenjang karir, Training, Bonus prestasi dan bingkisan THR.
2.4. Aspek Pemasaran
2.4.1. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran yang dilakukan oleh Distro MIRACLE adalah 7P karena
disamping menyediakan kelengkapan fashion, distro MIRACLE pun melayani jasa
kirim barang, jika pelanggan mengorder diatas 5 piece.
1. Faktor Harga (Price)
Dalam bisnis Distro ini harga produk fashion (baju) yang ditawarkan
bermacam-macam berkisar dari Rp 75.000 hingga Rp. 250.000/pcs kemudian
perlengkapan fashion (baju) yang beragam harganya, yang memiliki kualitas baik
pada masing-masing produk yang disediakan.
2. Faktor Produk (Product)
Target yang dituju dalam usaha ini pria wanita dengan kisaran usia 17 tahun ke
atas, maka produk yang disediakan mempunyai desain yang unik, warna yang
tidak norak, mengikuti tren, serta dapat mengikuti selera dan keinginan konsumen.
3. Faktor Promosi (Promotion)
Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan, dilakukan usaha promosi
(komunikasi pemasaran). Upaya yang akan dilakukan untuk strategi pengiklanan
dimulai pada pembuatan pamflet dan spanduk yang tersebar di titik-titik strategis
calon konsumen.
Strategi publisitas dan public relation penting untuk meningkatkan ketertarikan
konsumen, apabila dilakukan dengan baik strategi ini dapat menunjang strategi-
strategi promosi lainnya yang akan dilakukan.
Kegiatan yang berhubungan dengan publisitas dan publik relation ini adalah
keikutsertaan dalam even-even lokal seperti kickfest atau bahkan kita yang
menyediakan fasilitas even pameran itu, bukan hanya rekan dan partner yang ikut
serta tetapi konsumen dan calon konsumen pun ikut bergabung karena memiliki
minat terhadap acara yang kita suguhkan.
Berikut program periklanan yang direncanakan secara terperinci:
1. Pada tahun pertama promosi yang dilakukan sangat gencar, yaitu dengan
menyebarkan poster, pamflet, dan spanduk di seluruh tempat dan media
sosial.
2. Grand opening yang akan dilaksanakan pada saat peresmian usaha ini,
dimana pada saat itu perusahaan akan memberikan harga promosi untuk
menarik calon pelanggan terhadap produk ini.
3. Pada tahun-tahun berikutnya, promosi yang dilakukan tidak jauh berbeda
dari tahun pertama. Hanya kuantitasnya saja yang dikurangi.
4. Faktor Tempat (Place)
Tempat usaha yang akan didirikan sangat strategis karena terdapat di tengah-
tengah pusat keramaian. Tepatnya berada di Jl. Trunojoyo Bandung yang setiap
harinya tidak pernah sepi dari pengunjung dan dikelilingi oleh distro distro
yang selalu ramai dengan pengunjung, hal ini dapat dijadikan peluang besar.
5. Faktor Orang/Karyawan (People)
Dalam pemberian pelayanan terhadap para pelanggan, kami menyiapkan
karyawan yang sebelumnya telah kami berikan arahan dan pelatihan, mereka juga
mempunyai basic dari sebuah organisasi ketika masih dalam jenjang pendidikan.
Lebih banyak kami mengambil karyawan yang mencari waktu freeline dan
karyawan yang berusia 18 25 karena ini sebagai pemikat bagi penggan dari segi
pandangan pertama. Sehingga karyawan kami telah siap untuk berhubungan
langsung dengan pelanggan dilihat dari cara bicara, tutur kata, ekspresi wajah dan
body languangenya.
6. Faktor Proses (Process)
Mutu pelayanan terhadap pelanggan sangat bergantung pada proses
penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan
yang kita miliki disamping dilihat dari kualitas barang yang tersedia terdapat juga
karyawan yang memberikan pelayanan, maka untuk menjamin mutu layanan
(quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai
dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang
berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap distro MIRACLE.
7. Physical Evidence
Gedung yang didesain secara unik merupakan bagian dari bukti fisik,
karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen
dalam perusahaan yang memiliki karakter . Perhatian terhadap interior,
perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang
menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan
harus dapat menciptakan suasana sehingga memberikan pengalaman kepada
pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya
menjadi syarat utama perusahaan dengan kelas market khusus.
Toko ini memberikan fasilitas tambahan berupa :
Gedung yang mempunyai desain interior secara unik dengan menggunakan
tema clasik modern ditambah dengan perlengkapan aksesoris pendukung
gedung yang terdapat dimana-mana, hal ini untuk mempengaruhi
pengunjung agar tidak merasa monoton dan bosan
Tempat duduk yang kami sediakan untuk pelanggan ketika menunggu dan
memilih barang
Televisi yang terdapat di ruangann dapat dimanfaatkan untuk promosi
secara live kepada pengunjung, Dll
2.4.2. STP
Segmentasi : Berdasarkan wilayah pemasaran, sikap dan kemampuan konsumen,
yang akan menjadi segmen pemasaran kain ini adalah masyarakat yang ada di
Bandung serta para pengunjung dari luar kota maupun touris perempuan dan laki-
laki diatas 17 tahun yang telah memiliki pendapatan tersendiri dengan skala
bawah, menengah, dan atas.
Targeting : Pasar yang kita coba identifikasi ialah kaula muda yang ingin
tampil modern dan trendi dalam berpakaian sehari - hari. Dan juga para pemilik
online shop yang ingin bekerjasama untuk menjual barang barnag yang ada
didistro kami dengan harga yang tidak jauh beda dari harga pasaran distro untuk
memudahkan pelanggan.
Positioning : Berdasarkan keunggulan yang dimiliki produk ini, seperti
bahan baku yang berkualitas baik, desainnya yang unik, keberagaman produk
yang disediakan, serta dapat mengikuti selera konsumen, maka posisi produk kain
ini adalah produk yang berkualitas tinggi dan akan disukai oleh target pemasaran.
2.4.3. Pemintaan
Jika dilihat dari estimasi : dalam sehari tidak akan kurang dari 30 orang
mendatangi distro MIRACLE, karena banyaknya kalangan anak muda yang
benar benar mengikuti tren masa kini yang ingin berpenampilan menarik dan
menjadi pusat perhatian. Dan juga dengan selalu adanya acara acara anak
muda yang selaras dengan konsep fashion kami. Kemudian ditambah dengan
pelayanan yang diberikan lebih baik, diperkirakan 35% dari total permintaan
menginginkan pelayanan yang lebih baik, yaitu:
35% x 30 = 10,5 orang perhari atau 10,5 orang x 30 hari = 315 orang
perbulan.
2.4.4. Penawaran
Penawaran yang diberikan oleh toko ini ialah kualitas barang yang baik dengan
tingkat ketersedian barang yang memadai, maka dengan kualitas barang yang
bagus harga yang ditawarkan pun pasti tinggi, namun dengan seimbangnya
antara harga dengan kualitas barang yang ditawarkan konsumen tidak akan
merasa kecewa ataupun merasa kemahalan karena kita menyesuaikan dengan
tingkat kemampuan pelanggan.
2.4.5. Analisis SWOT
Strength
Distro ini cenderung menyediakan baju dengan model dan desain yang
menarik dan kekinian menjadi incaran para kaula muda untuk
dijadikan sebagai fashion nya sehari hari.
Menyediakan fasilitas tambahan yang mampu menarik pelanggan
Tempat strategis yang mampu dijangkau oleh pengunjung
Bahan yang digunakan mempunyai kualitas baik
Distro ini pun menyediakan penawaran produk dengan desain sendiri
& menerima pemesana produk dalam jumlah besar.
Weakness
Tingkat kepercayaan yang belum muncul karena distro baru berada
dikalangan distro distro yang sudah lama.
Biaya yang dikeluarkan over budget

Opportunities
Menjadi distro yang mempunyai perlengkapan berbagai fashion (baju).
Sebagai pesaing dari distro yang sudah terlebih dahulu ada di
lingkungan Trunojoyo
Mendapatkan pelanggan yang cukup banyak
Sebagai pusat perhatian dalam mendapatkan perlengkapan fashion

Threats
Setelah didirikannya toko ini tingkat pesaing akan meningkat
khususnya pada persaingan penyediaan fashion
Mengikuti ide-ide yang disuguhkan toko
Pelanggan mencoba beralih ke pesaing yang mengikuti kreativitas
distro MIRACLE

2.4.6. Program Pemasaran


2.4.7.
Strategi yang digunakan adalah high profile and high cost, maksudnya adalah
perusahaan mempunyai profil yang berbeda dari toko lainnya level fasilitas toko
yang berada di atas standar toko kain lain yang ada di Jl. Trunojoyo dan
tentunya kualitas barang yang disediakan baik serta mempunyai image
tersendiri hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan tinggi untuk proses
pemasaran, operasional dan lain-lain sehingga dari tingginya biaya
mengakibatkan tingginya harga, namun kami masih menyesuaikan dengan
target pasar kami.
Adapun program pemasaran yang akan dijalankan ialah :
Tingkat pelayanan
Dalam memasarkan produk distro, pegawai distro memakai contoh produk yang
ada didistro untuk menampilkan estetika toko serta tidak lupa memberikan
layanan yang memuaskan melalui pemberian pelayanan ketika memilih produk
distro, layanan antar pesanan apabila pembelian lebih dari 5 piecis, dan terdapat
garansi penukaran jika terdapat cacat dalam produk.
Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga
berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan
yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk
meningkatkan pangsa pasar.
Kegiatan promosi
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi di
media sosial, leaflet dan spanduk, serta siaran di beberapa stasiun radio lokal,
maupun sebagai sponsor aktris, kegiatan masyarakat ataupun instansi
pemerintah/swasta.
Dilihat dari segi Distribusi
Untuk pendistribusian produk distro ini kami menggunakan transportasi
darat, ,melalui jasa pengiriman JNE, TIKI, dll.

BAB III
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
3. ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
3.1. Aspek Teknis
A. Menentukan letak geografis lokasi
Letak lokasi yang strategis mudah dijangkau oleh berbagai kalangan
pengunjung dan desain gedung yang berbeda dengan gedung-gedung disekitarnya
menjadikan distro ini menjadi pusat perhatian
B. Sarana dan prasarana
Sarana yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan usaha adalah
dengan menmanfatkan : Machine Teller, Kipas angin, Toilet, Kursi, Tempat
parkir, kendaraan operasional, dll.
Prasarananya kami menggunakan gedung seluas 255 m untuk took dan
144m untuk pabrik.
C. Tenaga ahli dan tenaga biasa
Kami pekerjakan staff untuk menunjang kelancaran usaha distro ini adalah
tenaga ahli pemasaran, keuangan, penyedia dan pembelian (sdm). Sedangkan
untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah tenaga karyawan lain.
D. Bahan bahan utama
Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha distro antara lain :
berbagai macam kain combed 30s, 24s impor dengan kualitas yang baik dan jenis
kain combed 30s, 24s produksi lokal yang berkualitas.
E. Bangunan dan tata letak bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, toko kain kami akan
didirikan di atas tanah seluas 92 m dimana luas tanah untuk mendirikan bangunan
toko 180 m, dan 75 m untuk tempat parkir. Untuk luas bangunan toko adalah 180
m. Tata letak bangunan antara lain bangunan utama sebagai tempat parkir, tempat
produk yang disediakan, toilet, mushola dan tempat menunggu.

3.2. Strategi Produksi


Penyetokan barang dilakukan menggunakan metode Rata-Rata antara LIFO
(Last In First Out) dan FIFO (First In First Out) dimana barang yang baru datang
dari pabrik disimpan di gudang dan hari berikutnya baru dipajang di depan toko,
namun apabila produk fashion yang dipajang telah habis atau pelanggan
menginginkan produk fashion yang baru maka kami akan memberikan produk
tersebut. Jadi hal ini disesuaikan dengan kondisi yang terjadi.

3.3. Layout
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN & SUMBER DAYA MANAJEMEN
4. Aspek MSDM
4.1. Perencanaan Manajemen
1. Perencanaan (Planning) Aspek manajemen pada bagian perencanaan dapat dikaji
sebagai berikut:
Perencanaan jangka panjang yaitu agar produk fashion ini dapat diterima
oleh masyarakat sehingga dapat menembus pasar lokal, nasional bahkan
internasional dengan produk fashion yang diproduksi lokal.
Perencanaan jangka menengah yaitu terus meningkatkan kualitas
pelayanan, inovasi dan kreativitas.
Perencanaan jangka pendek yaitu agar penjualan tahun ini dapat terus
meningkat sehingga memperoleh laba yang besar.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Agar usaha ini dapat berjalan lancar dan dapat mencapai target-target yang
telah ditetapkan maka perlu dibentuk sebuah organisasi di mana dalam organisasi
ini terdiri dari 4 departemen, yaitu departemen keuangan, departemen penyedia,
departemen pembelian dan departemen pemasaran.
Dari pembagian itu maka dapat ditentukan pembagian kerja di mana pada
departemen keuangan melakukan pencatatan atas segala aktivitas aliran kas, aliran
persediaan dan juga menjadi kasir. Departemen penyedia melakukan kegiatan
pengecekan terhadap produk yang persediaannya mulai menipis, dan penyediaan
produk untuk beberapa jangka waktu ke depan. Departemen pembelian melakukan
kegiatan pembelian bahan kain serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi
kelangsungan operasional. Departemen pemasaran bertugas memasarkan produk
baik yang dijual di toko maupun mengantarkan pesanan ke konsumen, selain itu
juga melakukan promosi ke masyarakat. Bentuk organisasi usaha ini adalah garis,
karena bercirikan:
a. Jumlah karyawan relatif sedikit
b. Karyawan saling mengenal secara akrab
c. Spesialisasi kerja masih relatif
3. Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti
dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas
dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk
mencapai program kerja distro ini. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan
rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga
perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas,
fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM.
4. Controlling
Agar pekerjaan berjalan sesuai aturan dan program kerja maka dibutuhkan
pengontrolan. Bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun
pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi,
antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan
perkembangan zaman untuk kemajuan toko kain ini.
Maka dilakukan pengasawan karyawan oleh bagian departemen kemudian
segala macam bagian departemen diawasai oleh pemilik, bahkan pemilik langsung
mengawasi bawahan-bawahannya.
4.2. Oganizing

Owner/Direktur

Departemen Departemen Departemen Departemen


Keuangan Pembelian Penyedia Pemasaran

Karyawan
Karyawan

Bagan organisasi tersebut di buat agar memudahkan mengenai kepemimpinan


organisasi dan dalam pembagian pekerjaan sesuai dengan divisi masing masing.
Keterangan :
1. Direktur/Owner
Tugasnya mengontrol aktivitas perusahaan secara keseluruhan, merekrut tenaga-
tenaga kerja dan melakukan kerja sama dengan pihak-pihak berkepentingan.
2. Departemen Keuangan
Tugasnya adalah untuk mengkoordinasi kegiatan keuangan perusahaan dan
pengawasan serta pencatatan atas kegiatan keuangan. Selain itu departemen
keuangan juga merangkap tugas dari departemen lainnya kemudian melakukan
pencatatan atas segala aktivitas aliran kas, aliran persediaan dan juga menjadi
kasir.
3. Departemen pembelian
Melakukan kegiatan pembelian bahan baku serta sarana dan prasarana yang
dibutuhkan demi kelangsungan operasional juga persedian produk untuk dijual.
4. Departemen Penyedia
Melakukan kegiatan penyediaan produk fashion untuk beberapa jangka waktu ke
depan (stock) dan juga melakukan kegiatan pengecekan terhadap produk - produk
yang persediaannya mulai menipis.
5. Departemen Pemasaran
Tugasnya adalah merencanakan pemasaran produk, menetapkan strategi
pemasaran, mencari pembeli, menghadapi kondisi pesaing dan berbagai masalah
eksternal.
4.3. Wewenang & Tanggung Jawab
Wewenang
Ketika pemilik sedang tidak berada di toko maka wewenang untuk memegang
toko sementara diberikan kepada masing-masing departemen/divisi.
Tanggung jawab
Setelah wewenang diberikan maka karyawan tersebut harus bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan wewenangnya
4.4. Penetapan Upah
Untuk Departemen Keuangan, Pemasaran, Penyedia, dan Pembelian kisaran
gaji yang akan diberikan sebesar Rp. 1.350.000 namun dipotong dengan premi
asuransi sebesar Rp 50.000, jadi gaji yang dapat dibawa pulang sebesar Rp.
1.300.000.
Upah Karyawan lainnya seperti pembuatan produk gajinya sesuai hasil produk
yang diperolehnya 20pcs x Rp 15.000 dan karyawan pelayanan lain sebagainya
diberikan gaji Rp 1.200.000. Namun ketika target took tercapai dan bahkan melebihi
target semua karyawan akan mendabat fee atau imbalan setiap bulannya.
4.5. Perencanaan SDM
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan yang akan kami tetapkan adalah perencanaan top-down di mana
penentuan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang akan direkrut telah
disesuaikan dengan rencana yang menyeluruh dari perusahaan baik untuk jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Selain itu keputusan atas merekrut
sumber daya manusia yang baru didasarkan atas keputusan bersama.
Pada tahap awal ini, jumlah tenaga kerja yang kami rencanakan adalah sebanyak
tujuh orang yang terdiri dari:
1) Bagian departemen keuangan dibutuhkan 1 orang
2) Bagian departemen pembelian dibutuhkan 1 orang
3) Bagian departemen penyedia dibutuhkan 1 orang
4) Bagian departemen pemasaran dibutuhkan 1 orang
5) Karyawan untuk pelayanan pelanggan 3, untuk proses pembuatan produk
dibutuhkan 8 orang
2. Kompensasi
Pemberian kompensasi akan diberikan kepada setiap karyawan ketika mengalami
peningkatan penjualan pada waktu-waktu tertentu.
3. Keselamatan kerja
Program keselamatan kerja sangat penting agar setiap karyawan dapat bekerja
secara efektif dan efisien selain itu dapat meningkatkan produktivitas. Untuk itu
program keselamatan kerja yang diberikan adalah memberi jatah waktu libur
selama 1 hari pada karyawan bagi 1 karyawan dan dengan ketentuan tidak dihari
libur nasional.

BAB V
ASPEK FINANSIAL
5. Aspek Finansial
5.1 Kebutuhan Dana Investasi
KEBUTUHAN DANA INVESTASI
No Keterangan Harga
1 Sewa gedung Rp 60.000.000
2 Renovasi gedung/toko (dekorasi) Rp 10.000.000
3 Sofa tunggu Rp 3.200.000
4 Kipas angin Rp 550.000

5 Banner, Plang nama, Spanduk, dll Rp 2.000.000


6 Mannequin Rp 2.040.000
7 Speaker Rp 1.500.000
Mechine teller Rp 1.400.000
9 Komputer Rp 4.400.000
10 Lampu hias Rp 2.400.000
11 Plastik baju Rp 1.140.000
12 Meja teller Rp 600.000
13 Bangku teller Rp 450.000
14 Hanger Rp 120.000
15 Dispenser Rp 155.000
16 Tv 32 inch Rp 5.000.000
17 CCTV Rp 3.600.000
18 Perlengkapan mushola Rp 1.160.000
19 Mesin Jahit, Obras, Potong, Sablon,Strika uap Rp 16.100.000
20 Cat sablon Rp 1.000.000
21 Plastik Rp 1.000.000
22 Pengadaan kain pertama kali Rp 12.000.000
23 Biaya pemasaran Rp 10.000.000
24 Gaji karyawan Rp 15.000.000
25 Kaos pegawai Rp 700.000
26 Biaya lain-lain Rp 98.485.000
Total Rp 205.515.000

5.2 Laba-Rugi

LABA/RUGI
TAHUN
PENDAPATAN KOTOR BIAYA OPERASIONAL LABA/RUGI
KE-
1 Rp. 207.000.000 Rp. 144.000.000 Rp. 63.000.000
2 Rp. 289.800.000 Rp. 201.600.000 Rp. 88.200.000
3 Rp. 165.600.000 Rp. 115.200.000 Rp. 50.400.000
4 Rp. 248.400.000 Rp. 172.800.000 Rp. 75.600.000
5 Rp. 372.600.000 Rp. 259.200.000 Rp. 113.400.000

5.3 Depresiasi
Umur Manfaat/Ekonomis : 5 Tahun

Depresiasi
Keterangan Harga perolehan Nilai residu
Etalase Rp. 1.000.000 Rp. 500.000
Speaker Rp. 1.500.000 Rp. 750.000
Mechine teller Rp. 1.400.000 Rp. 900.000
Komputer Rp. 4.400.000 Rp. 3.400.000
Tv Rp. 5.000.000 Rp. 4.000.000
Mesin Rp. 16.100.000 Rp. 10.200.000
Total Rp. 29.400.000 Rp. 19.750.000

Depresiasi = Rp. 29.400.000 Rp. 19.750.000


5
= Rp. 1.930.000 / Tahun
5.4 Perhitungan Capital Budgeting
Menghitung Tarif Pajak
Karena pendapatan kotor kurang dari 4,8M maka tarinya adalah 12,5%.

Menghitung Cash Flow


Estimasi arus dana masuk bersih (net cash inflow/proceeds) tiap tahun :
CF = X(1-T)+D
Tahun Ke-1
CF = (Rp. 207.000.000 - Rp. 144.000.000 Rp. 1.930.000) 0,875 + Rp. 1.930.000
CF = Rp. 55.366.250
Tahun Ke-2

CF = (Rp. 289.800.000 Rp. 201.600.000 1.930.000) 0,875 + Rp. 1.930.000


CF = Rp. 77.416.250
Tahun Ke-3

CF = (Rp. 165.600.000 Rp. 115.200.000 Rp. 1.930.000) 0,875 + Rp. 1.930.000


CF = Rp. 44.341.250
Tahun Ke-4

CF = (Rp. 248.400.000 Rp. 172.800.000 - Rp. 1.930.000) 0,875 + Rp. 1.930.000


CF = Rp. 66.391.250
Tahun Ke-5

CF = ( Rp. 372.600.000 Rp. 259.200.000 - Rp. 1.930.000) 0,875 + Rp. 1.930.000


CF = Rp. 99.466.250
Menghitung menggungakan Metode Payback Period

Investasi Pertama Rp. 205.515.000


Cash Flow

Tahun Ke-1 Rp. 55.366.250


Tahun Ke-2 Rp. 77.416.250
Tahun Ke-3 Rp. 44.341.250
Tahun Ke-4 Rp. 66.391.250
Tahun Ke-5 Rp. 99.466.250

Payback dari investasi :

Tahun Ke- Tersedia Dibutuhkan Periode

1 Rp. 55.366.250 Rp. 55.366.250 1 Tahun

2 Rp. 77.416.250 Rp. 77.416.250 1 Tahun

3 Rp. 44.341.250 Rp. 44.341.250 1 Tahun

4 Rp. 66.391.250 Rp. 28.391.250 0,43 Tahun

Rp. 205.515.000 3 Tahun 156,95 hari

Menurut metode paynback usulan investasi diterima jika payback hitung (PBh) sama
atau lebih kecil dari payback normal (PBn) = 5 tahun.
Maka setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode ini usulan
DITERIMA

Menghitung menggungakan Metode NPV

Diasumsikan bahwa biaya modal investasi distro ini berkisar di 8%, maka NPVnya adalah sebagai
berikut :

Tahun Ke CF k=8% PVFC

1 Rp. 55.366.250 0,92593 Rp. 51.265.271

2 Rp. 77.416.250 0,85734 Rp. 66.372.047

3 Rp. 44.341.250 0,79383 Rp. 35.199.414

4 Rp. 66.391.250 0,73503 Rp. 48.799.560

5 Rp. 99.466.250 0,68058 Rp. 67.694.740


(Nilai Residu) Rp. 19.750.000 0,68058 Rp. 13.441.455

PVFC Rp. 282.727.487

I Rp. 205.515.000

NPV Rp. 77.212.487

Dari perhitungan tersebut NPV bernilai Rp. 77.212.487. NPV positif maka usulan investasi
DITERIMA

Menghitung menggungakan Metode IRR/r


Menggunakan r1 = 6 % dan r2 = 10%

Tahun Ke CF r1=6% PVFC

1 Rp. 55.366.250 0.9434 Rp. 52.232.520


2 Rp. 77.416.250 0.89 Rp. 68.900.462
3 Rp. 44.341.250 0.83962 Rp. 37.229.800
4 Rp. 66.391.250 0.79209 Rp. 52.587.845
5 Rp. 99.466.250 0.74726 Rp. 74.327.149
(nilai residu) Rp. 19.750.000 0.74726 Rp. 14.758.385
PVFC Rp. 300.036.161
I Rp. 205.515.000
NPV1 Rp. 94.521.161

Tahun Ke CF r2=10% PVFC


1 Rp. 55.366.250 0.9091 Rp. 50.333.457
2 Rp. 77.416.250 0.8265 Rp. 63.948.530
3 Rp. 44.341.250 0.7513 Rp. 33.313.581
4 Rp. 66.391.250 0.683 Rp. 45.345.223
5 Rp. 99.466.250 0.6209 Rp. 61.758.594
(nilai residu) Rp. 19.750.000 0.6209 Rp. 12.262.775
PVFC Rp. 266.962.160
I Rp. 205.515.000
NPV2 Rp. 61.447.160
IRR = Atau IRR = r1 + (r2-r1)

94.521.161
IRR = 0.06 + x 4%
94.521.161 - 61.447.160
IRR = 0.06 + (2,8578689648) x 4%
IRR = 17% > k = 8%
Karena IRR > k maka usulan investasi tersebut DITERIMA
Menghitung menggungakan Metode PI

PI =

282.727.487
PI =
205.515.000
PI = 1,37
PI lebih besar dari 1 maka usulan investasi DITERIMA

KESIMPULAN ASPEK FINANSIAL

Dengan NPV yang positif sebesar Rp. 77.212.487 kemudian IRR = 17% > k = 8% dan PI

lebih besar dari 1 yaitu sebesar 1,37. Maka usulan investasi DITERIMA.
BAB VI
ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK

6. Aspek Ekonomi, Sosial, & Politik


6.1. Aspek Ekonomi
6.1.1. Rencana Pembangunan
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional Analisis manfaat usaha di tinjau di sisi
ini, dimaksudkan agar distro kami dapat:
a. Penambahan Devisa. Pendapatan pemerintah meningkat melalui pajak
penghasilan yang harus dibayarakan oleh distro ini.
b. Penyerapan tenaga kerja. Usaha kain memberikan kontribusi terhadap
penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 orang untuk sementara dan memperkecil
angka pengangguran di masyarakat. Memberikan kesempatan kerja bagi
masyarakat. Kegiatan usaha yang dapat di kerjakan oleh tenaga kerja lokal
tidak perlu digantikan oleh tenaga kerja asing.
c. Menggunakan sumber daya lokal. Sumber daya lokal misalnya bahan baku,
komponen bahan baku produk lokal jika di manfatkan (dengan catatan
kualiatas cukup layak sesuai standar) untuk proses penjualan.
d. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan
kemampuan.
6.1.2. Hambatan
Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam rangka
menaikkan atau paling tidak mempertahankan pendapatan yang telah dicapai
bagi Indonesia, masih banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi,
sehingga tidaklah mudah untuk melaksanakan pembangunan ekonomi yang
juga berdampak pada aspek sosial dan politik, ada beberapa penghambat,
diantaranya:
a. Iklim tropis, menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan lembab
sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja karyawan, banyak muncul
penyakit.
b. Berfluktuasinya kurs dan Rupiah yang sering kali terdepresiasi, hal ini
mempengaruhi jumlah uang yang harus dibayarkan kepada eksportir atas kain-
kain bahan baku distro kami.
c.
6.1.3. Dukungan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang di lakukan oleh
perusahaan-perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi
Negara. Salah satu dukungan itu adalah proteksi perdagangan. Instrumen
terjadi nya kebijakan proteksi perdagangan banyak ragam nya, tetapi tujuan
nya satu yaitu menimbulkan distorsi pasar dalam artian mencegah adanya
pasar persaingan bebas. Instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Kebijakan perdagangan luar negri terbagi 2 instrumen yaitu:
1. Instrumen tarif, terdiri atas: pajak impor, pajak ekspor, dan subsidi
ekspor
2. Instrumen non-tarif, terdiri atas dua batasan yaitu: pembatasan
kualitatif dan pembatasan kuantitatif.
b. Kebijakan perdagangan dalam negri, terbagi atas:
1. Pajak penjualan, retribusi, dan kewajiban pembayaran lainnya
2. Pengaturan distribusi barang
3. Pengaturan (stabilisasi) harga
4. Kebijakan produksi, terdiri atas:

Subsidi/pajak langsung bagi produsen


5. Perlindungan harga produksi dan saran produksi
6.2. Aspek Sosial
Dampak terhadap industri lain
a. Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya
persaingan.
b. Bagi produsen kain lokal akan berupaya untuk meningkatkan kualitas
produksinya.
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-
besarnya. Namun demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian,
perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain, salah satu komponen
lain yang dimaksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka
keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.

6.3. Aspek Politik


Adanya isu, rumor, spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang di
ciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu
produk, baik itu barang maupun jasa. Dalam menganalisis kelayakan bisnis
hendaknya aspek politik perlu pula dikaji untuk untuk memperkirakan bahwa
situasi politk saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak akan
mengganggu sehingga kajian menjadi layak, situasi politik dapat diketahui
melalui berita-berita dan media massa. Berita tersebut terbagi dua : good news
dan bad news. Jadi, jelas bahwa aspek politik pemerintah secara langsung
ataupun tidak langsung berpengaruh pada dunia bisnis. Makin kacau politik
suatu daerah atau Negara berdampak makin kacau pula dunia bisnis di daerah
atau Negara tersebut dan begitu pula sebaliknya.
Namun toko kain ini layak dan aman dari segi politik.

BAB VII
ASPEK YURIDIS
7. Aspek Yuridis
7.1. Aspek Hukum
Masalah yang timbul kadang kala sangat vital, sehingga usaha yang semula
dinyatakan layak dari semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal tersebut dapat
terjadi karena kurangnya ketelitian dalam penilaian di bidang hukum sebelum usaha
tersebut dijalankan. Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana memulai suatu
usaha yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk surat-surat izin dan
referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya yang dilampirkan dalam proposal ini
adalah:
1. Izin lokasi :
a. sertifikat (akte tanah),
b. bukti pembayaran PBB yang terakhir,
c. rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
d. IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
2. Izin usaha :
Beberapa jenis izin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menyangkut
izin usaha perdagangan, yaitu:
a. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Merupakan surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk
kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan
jasa. Surat izin usaha perdagangan (SIUP) diberikan kepada para pengusaha, baik
perseorangan, firma, CV, PT, koperasi, maupun BUMN.
Kewajiban pemegang SIUP yaitu melaporkan kepada kepala kantor wilayah
Departemen Perdagangan dan Industri atau kantor Departemen Perdagangan yang
menerbitkan SIUP apabila perusahaan tidak melakukan lagi kegiatan perdagangan
atau menutup perusahaan disertai dengan pembelian SIUP.
b. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Setiap perusahaan yang ada perlu dan harus mengurus SITU, demi keamanan
dan kelancaran usahanya. SITU dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten atau
Kotamadya sepanjang ketentuan-ketentuan Undang-Undang Gangguan
mewajibkannya.
Dalam menjalankan perusahaan, pengusaha yang bersangkutan wajib menaati syarat-
syarat antara lain:
a. Keamanan
b. Kesehatan
c. Ketertiban
d. Syarat-syarat lain (mengutamakan tenaga kerja dari sekitarnya dan menjaga
keindahan lingkungan, serta penghijauan)
c. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Setiap pribadi yang berpenghasilan diatas penghasilan tidak kena pajak
( PTKP), dan badan usaha wajib atau harus mendaftarkan diri sebagai wajib pajak
pada Kantor Pelayanan Pajak setempat dan akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP). Terhadap para wajib pajak yang tidak mendaftarkan dirinya sebagai wajib
pajak dan mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), akan dikenakan sanksi
pidana sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor X Tahun 2000, yaitu sebagai
berikut: Barang siapa dengan sengaja tidak mendaftarkan dirinya atau
menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP, sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada negara, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tiga tahun dan
atau denda setinggi-tingginya empat kali jumlah pajak yang terutang atau yang kurang
atau yang tidak dibayar.
7.2 Aspek Lingkungan
Analisis aspek lingkungan dilakukan dengan tujuan untuk melihat dampak usaha yang
dijalankan terhadap lingkungan sekitar. Usaha ini tidak memiliki dampak negative
secara fisik terhadap lingkungan sekitar. Tidak ada polusi udara yang ditimbulkan
ataupun polusi suara (kebisikan).

BAB VIII
KESIMPULAN
8. Kesimpulan
8.1. Simpulan
Distro merupakan usaha penjualan pakaian yang dapat digolongkan dalam fasion anak
muda, usaha distro berpeluang sangat besar dalam menembus pasar penjualan pakaian,
karena sasaran usaha ini adalah anak muda yang secara keseluruhan konsumtif.
Pendirian usaha distro adalah langkah awal usaha milik sendiri dengan modal yang
tidak terlalu besar namun sangat layak dalam segi keuntungannya, kelebiahan usaha ini
adalah pada produknya yang tidak ada dipasaran umum, biasanya hal yang seperti ini yang
dicari para kaulamuda, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha distro sangat
terasa keuntungan dan kepuasannya baik bagi produsen maupun konsumen
Kelemahan usaha ini adalah sistem promosi dan pemasaran yang harus dilakukan
dengan sangat optimal, karena bukan tidak mungkin perusahaan distro lama maupun distro
baru bersaing dengan keadaan yang lebih baik, persaingan usaha ini memang sangat ketat,
namun sela peluang dengan menganalisis hal yang menyebebkan konsumen itu puas serta
didukung dengan aspek manajemen yang jelas, menjadi spirit tersendiri kelangsungan
operasional usaha ini.
Kemungkinan terjadinya kerugian memang ada, cara meminimalisir resiko tersebut
adalah dengan memperlakukan usaha layknya usaha besar, artinya, walaupun usaha distro ini
usaha kecil, namun tujuan keuntungan dari usaha ini harus direncanakan dengan matang dan
dijalankan sesuai rencana.
8.2. Rekomendasi
Dalam usaha ini terdapat kelemahan pada sistem promosi dan pemasaran jadi untuk
menghindari hal yang tidak diinginkan seperti kerugian karena barang tidak laku terjual maka
sebaiknya dikerahkan lagi usaha promosi yang lebih intens dan optimal, karena bukan tidak
mungkin perusahaan distro lama maupun distro baru bersaing dengan keadaan yang lebih
baik. Persaingan usaha ini memang sangat ketat, namun dengan menganalisis hal yang
menyebabkan konsumen itu puas serta didukung dengan pengelolaan yang jelas, menjadi
spirit tersendiri dalam kelangsungan operasional usaha ini.

Daftar Pustaka

Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis. Ed. I, Cet. I; Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2003
Dikutip dari http://kemalfasya.blogspot.com/2011/02/studi-kelayakan-bisnis.html diakses
tanggal 2 Januari 2013, at 20.30
Dikutip dari http://nyaritugas.blogspot.com/2011/12/aspek-keuangan-dalam-studi
kelayakan.html
Dikutip dari http://copasmakalah.blogspot.com/2011/09/contoh-makalah-studi-kelayakan-
bisnis.html
Dikutip dari http://fastkaya.blogspot.com/2010/12/aspek-finansial-dan-ekonomi-studi.html

Anda mungkin juga menyukai