Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH RENCANA

BISNIS BUSANA BUTIK

DISUSUN OLEH :

SISCA DAMAYANTI

CKR0180109

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
T.A 2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam
kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian
banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang
member hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh
karenanya saya dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas yang di berikan oleh guru pada mata kuliah Nursing Enterpreneur.

Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar
datangnya hanya dari agama berkat danya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu
tugas ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak sangat saya harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan saya
semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi saya dan bagi pembaca lain pada umumnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................4

A. LATAR BELAKANG .......................................................................................4


B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................6
C. TUJUAN ............................................................................................................6
D. MANFAAT ........................................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................8

1. RINGKASAN ....................................................................................................8
2. GAMBARAN UMUM USAHA ........................................................................8
3. ANALISAN DALAM MEMULAI USAHA .....................................................8
4. STRATEGI DAN LANGKAH – LANGKAH MEMULAI USAHA ...............11
5. RINCIAN TUGAS..............................................................................................11
6. BAGIAN DESAIN DAN GRAPHIS .................................................................12
7. BAGIAN SYSTEM DAN KEUANGAN ..........................................................12
8. BAGIAN PEMBELIAN DAN LAPANGAN ....................................................13
9. BAGIAN SDM ..................................................................................................13
10. DAFTAR BARANG YANG DIPERLUKAN ...................................................13
11. SYSTEM KERJA ..............................................................................................13
12. PROSEDUR COMPLAIN PELANGGAN .......................................................13

BAB III ......................................................................................................................15

A. SARAN ..............................................................................................................15
B. EVALUASI ........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Usaha busana merupakan suatu bisnis yang berkembang pesat dari tahun ketahun, hal ini
terlihat dari tingginya permintaan konsumen yang akhirnya membuat banyak usaha di bidang
busana. Usaha dalam bidang busana yang semakin beragam mempermudah masyarakat
untuk menentukan jenis busana yang sesuai dengan kesempatan, kepribadian dan gaya hidup
mereka. Usaha busana yang bisa menentukan jenis busana sesuai kepribadiaan seseorang
antara lain adalah butik.
Butik menurut Adam (2012, hlm.4), yaitu “ butik berasal dari bahasa Prancis yaitu boutique,
dalam bahasa aslinya butik berarti toko toko kecil untuk mencari popularitas, sementara
menurut Mally & Pipin (2013, hlm. 78)
Butik adalah: Salah satu jenis usaha yang memberikan pelayanan jasa dan produk pada
konsumen berupa pesanan pembuatan busana dan penjualan busana yang sudah jadi dengan
model khusus dan istimewa karena model busana yang dijual di usaha butik didesain khusus
oleh desainer, tidak diproduksi massal dan model yang dibuat tidak ada dipasaran dengan
kualitas jahitan yang bermutu tinggi.

Usaha bisnis butik adalah jenis kegiatan usaha atau bentuk usaha yang menjual atau
menawarkan busana wanita dengan kualitas bahan dan kualitas jahitan yang tinggi, baik dari
segi bahan, teknik jahit, serta pengaplikasian hiasan busana. Model busana yang dihasilkan
tidak dipasarkan secara bebas, kecuali di toko yang khusus dan busana tersebut tidak
diproduksi secara massal, selain itu butik juga menyediakan pelengkap busana berupa
aksesoris dan milineris. Butik saat ini semakin digemari pencinta dunia fashion terutama para
wanita karena jenis busana dapat di pesan secara individual, selain itu konsumen bisa
menentukan model dan jenis kain yang mereka inginkan sehingga busana yang dikenakan
berbeda dengan orang lain, hal tersebut membuat banyak konsumen mencari butik yang
berkualitas baik dari segi pemilihan kain, teknik jahit dan pelayanan, sehingga perintisan
usaha butik merupakan peluang usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perintisan
usaha merupakan langkah awal pendirian suatu usaha yang memerlukan persiapan yang
matang agar mendapatkan hasil yang baik. Pengetahuan untuk merintis usaha dapat dipelajari
pada mata kuliah Manajemen Usaha Busana yang merupakan salah satu mata kuliah wajib

4
dalam kurikulum Program Studi Pendidikan Tata Busana Departemen PKK FPTK.
Perkuliahan Manajemen Usaha Busana diselenggarakan pada semester 3 dengan bobot 2
(dua) SKS. Tujuan perkuliahan MUB sesuai yang tercantum dalam silabus bahwa setelah
menempuh perkuliahan MUB mahasiswa dapat memahami ruang lingkup manajemen usaha
busana, jenis usaha bidang busana, perencanaan dan pengorganisasian, pengarahan dan
koordinasi, pembelian, modal dan biaya usaha, pembukuan dan penentuan harga jual,
dampak lingkungan, kesehatan dan tenaga kerja (Silabus Perkuliahan MUB, 2014). Garis
besar materi Manajemen Usaha Busana meliputi dasar dasar manajemen usaha busana, usaha
bidang busana, jenis usaha bidang busana; usaha modiste, atelier, tailoring, butik, sanggar
busana, perantara busana, distro, factory outlet, clothing, usaha garment, konfeksi,
perencanaan dan pengorganisasian, pengarahan dan kordinasi, pembelian, modal dan biaya
usaha, pembukuan dan penentuan harga jual, dampak lingkungan, kesehatan, dan tenaga
kerja (Silabus Perkuliahan MUB 2014). Usaha butik merupakan salah satu bahasan dalam
Manajemen Usaha Busana Hasil belajar Manajemen Usaha Busana dapat dilihat dari
kompetensi yang diperoleh mahasiswa, mereka memahami fungsi, hakikat dan asas, tujuan
dan peran manajemen dalam bidang usaha busana, salah satunya dalam usaha butik. Hasil
belajar tersebut harus memberikan kontribusi pada kesiapan perintisan usaha bisnis butik.
Dikaitkan dengan perintisan usaha bisnis butik, hasil belajar Manajemen Usaha Busana
diharapkan dapat memberi manfaat pengetahuan maupun kemampuan manajerial usaha,
sehingga hasil belajar tersebut nampak dari perubahan tingkah laku peserta didik yang
disebut hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Nana Sudjana,
2011. hlm , 22).

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari perubahan pengetahuan mahasiswa
yang dilihat dari hasil belajar yang diperoleh. Hasil belajar Manajemen usaha busana dapat
dijadikan tolak ukur apakah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik sudah optimal dan
dapat dijadikan bekal kesiapan perintisan usaha bisnis butik. Hasil belajar Manajemen usaha
busana diharapkan dapat dijadikan bekal untuk kesiapan merintis usaha bisnis butik terutama
butik busana pesta wanita. Kesiapan menurut Slameto (2010, hlm. 113) adalah: Keseluruhan
kondisi yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu
terhadap suatu situasi, mencakup kondisi fisik, mental dan emosional, kebutuhan motif dan
tujuan serta keterampilan, pengetahuan lain, yang telah dipelajari.

5
Pengertian kesiapan perintisan bisnis usaha butik mengacu pada pendapat di atas adalah
kesiapan mahasiswa untuk merintis bisnis usaha butik. Kesiapan tersebut merupakan salah
satu indikator keberhasilan dari proses pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik
yang terampil dalam memasuki dunia kerja dan membuka suatu lapangan pekerjaan.
Kesiapan tersebut diharapkan dapat diperoleh mahasiswa dari mata kuliah Manajemen
Usaha Busana. Uraian latar belakang masalah penelitian tersebut menjadi tolak ukur penulis
untuk melakukan penelitian mengenai seberapa besar kontribusi hasil belajar Manajemen
usaha busana terhadap kesiapan perintisan usaha bisnis butik busana pesta wanita. B.
Identifikasi dan Perumusan Masalah Identifikasi masalah merupakan suatu penjelasan dari
masalah yang yang akan dibahas, seperti yang diungkapkan oleh Komarudin ( 2002, hlm. 92)
bahwa “ identifikasi masalah adalah identitas suatu persoalan yang muncul untuk penelitian”
identifikasi masalah perlu ditentukan dahulu untuk memudahkan dan mengetahui masalah
yang akan dikaji dalam penelitian, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Hasil belajar manajemen usaha busana yang berkaitan dengan butik meliputi: konsep
manajemen usaha butik, unsur manajemen butik, bidang manajemen butik busana
pesta wanita.
2. Kesiapan perintisan bisnis merupakan kondisi mahasiswa dalam menyiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan untuk merintis bisnis butik busana pesta wanita.
3. Kontribusi hasil belajar manajemen usaha busana sebagai kesiapan perintisan usaha
bisnis butik busana pesta wanita.
4. Besarnya kontribusi belajar manajemen usaha busana sebagai kesiapan perintisan
bisnis usaha butik busana pesta wanita
B. Rumusan masalah
Bagian pokok dalam melakukan penelitian. Rumusan masalah digunakan sebagai pedoman
dalam menentukan langkah selanjutnya. Rumusan masalah yang diteliti pada penelitian ini
adalah “Bagaimana Kontribusi Hasil Belajar Manajemen Usaha Busana Sebagai Kesiapan
Perintisan Bisnis Usaha Butik”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai kontribusi hasil belajar Manajemen Usaha Busana sebagai kesiapan perintisan
usaha bisnis butik oleh para mahasiswa Pendidikan Tata Busana UPI angkatan 2013 yang
telah mengikuti mata kuliah ini untuk memperoleh data tentang:

6
1. Hasil belajar manajemen usaha busana ditinjau dari indikator: konsep manajemen usaha
butik, unsur manajemen butik, bidang manajemen butik busana pesta wanita.
2. Kesiapan perintisan usaha bisnis butik busana pesta wanita.
3. Kontribusi hasil belajar manajemen usaha busana sebagai kesiapan perintisan bisnis
usaha butik busana pesta wanita.
4. Besarnya kontribusi belajar manajemen usaha busana sebagai kesiapan perintisan bisnis
usaha butik busana pesta wanita.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak
khususnya peneliti dan Program Studi Pendidikan Tata Busana baik secara langsung maupun
tidak langsung yaitu sebagai berikut:
1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan memperkaya dan menambah
pengetahuan, pengalaman, dan wawasan tentang perintisan usaha bisnis butik bagi
peserta didik.
2. Secara praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi pihak yang
diberikan saran dalam upaya merespon hasil belajar peserta didik untuk
meningkatkan kualitas belajar, pengembangan materi pembelajaran dan proses
belajar manajemen usaha busana sebagai kesiapan membuka usaha bisnis butik
busana pesta.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi peserta didik dalam proses
pembelajaran untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi yang
dimiliki sebagai kesiapan membuka usaha bisnis butik busana pesta wanita.

7
BAB II

PEMBAHASAAN

1. RINGKASAN EKSLUSIF

Banyak sekali usaha butik dengan segala macam target market namun sering sekali kita lihat
butik yang target market nya tidak fokus, semua barang dijual dan lebih parahnya lagi, barang
eksklusif dicampur barang murmer, dekorasi yang asal-asalan, dan sering tidak cocok dengan
lokasi dan target marketnya. Kesalahan yang paling sering dilakukan butik-butik adalah
karena segmentasi pelanggan yang tidak jelas. Barang untuk perempuan dicampur dengan
barang bayi, baju anak-anak dicampur jualan lingerie.
Idealnya jika segmentasi pasar jelas maka sebuah butik dapat menjadi acuan para
pelanggannya, kita harus menjadi self employed atau pekerja mandiri agar perusahaan dapat
berjalan dengan baik. Beberapa target market dapat ditentukan dari :

a. Gender (Laki-laki/Perempuan/anak-anak dan bayi)


b. Sosial ekonomi pelanggan: Very high society, upper class atau urban class
c. Umur target market
2. GAMBARAN UMUM USAHA

Produk yang dijual dalam paket usaha ini mempunyai berbagai tema antara lain classic
travel and business collections, urban casual, dan men and women’s collections. Tema
classic travel and business collections adalah koleksi yang ditujukan bagi wanita dan pria
kelas atas yang sering bepergian. Tema urban casual pangsa pasarnya usia yang lebih muda
dan modis dan profesional yang mengikuti perkembangan teknologi, sedangkan men and
women’s collection ditujukan pagi wanita yang suka gaya dan menghargai kualitas.
Alasan dalam membuka VIE BUTIQUE, yaitu dengan memperhatikan social market yaitu :

a. Perubahan gaya hidup yang menjadi fungsi ‘pemanis’ penampilan seseorang.


b. Perubahan mode yang begitu pesat di bidang fashion, dimana para remaja (di
lingkungan sekolah atau universitas) bahkan orang dewasa ingin selalu tampil
modis di segala situasi (di lingkungan kerja atau di event-event tertentu) dan selalu
up to date dalam mengikuti trend mode yang sedang booming.

8
c. Pandangan sebagian konsumen di butik ini lebih bergengsi serta dapat disesuaikan
dengan selera.
3. ANALISIS DALAM MEMUALI USAHA
3.1. Peluang

Target pasar butik ini akan mengikuti mode perkembangan busana baik mereka
yang sudah berumah tangga maupun mereka yang masih lajang. Butik ini terdiri
dari bermacam jenis, butik impor, butik wanita, butik murah, dan sebagainya
bergantung barang apa nanti yang dijual. bisnis ini mempunyai peluang yang
potensial Karena dunia fashion itu terus berkembang dan dinamis.

3.2. Memulai

Mulai dari perencanaan dan mencari tahu mode-mode yang sedang berkembang
dan diminati masyarakat dan melihat siapa saja pesaing-pesaing dalam jenis ini.
Butik akan disisi dengan barang-barang seperti butik import, butik murah, butik
pria dan wanita.

3.3. Hambatan

Beberapa hambatan dan pesaing yang harus dipikirkan yaitu :

1. Banyak artis-artis yang mempunyai modal besar dan memiliki bisnis butik
yang besar.
2. Terdapat butik-butik yang sudah terkenal.
3.4. Strategi

Beberapa strategi usaha yang kami kembangkan yaitu :

1. Miliki niat yang mantap dalam menjalankan BISNIS ini. Selain ini, keseriusan
dan keuletan kamu tetap diperlukan.
2. Melakukan promosi secara baik. seperti membuat kartu nama, brosur yang
menarik, catalog barang-barang yang terbaik
3. Memerikan pelayanan yaang memuaskan kepada konsumen.
4. Menjaga kebersiham butik
5. Membuat display yang menarik dan rapi.
3.5. Lokasi

Keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh lokasi usaha tersebut. Adapun
lokasi dibangunnya butik ini tepat dipinggir jalan raya yang sangat terang dan jelas

9
dan terlihat dari jarak pandang orang yang mengendarai atau berada di dalam
mobil. Dan di dalam butik ini harus yang terang benderang dan terlihat ada
aktifitas dari jalan raya agar dapat menarik untuk konsumen agar datang dan
menyempatkan waktu untuk mampir ke butik ini.

3.6. Jenis komoditi dan barang yang akan dijual


Sumber barang dapat menjamin pasokan secara kontinyu agar ketika barang habis
kita tidak kebingungan untuk memikirkan pasokan. Salah satunya yaitu dengan
membuat atau memproduksi barang produk sendiri, Produksi sendiri memang jauh
lebih rumit karena harus memikirkan penjahit, pengrajin dan pekerjaan-pekerjaan
lainnya.
3.7. Dekorasi
Dekorasi sangat berperan untuk memancing orang masuk ke dalam butik dan
dekorasi yang impresif bisa membuat orang betah berlama-lama duduk dan
memancing orang untuk membeli. Pencahayaan yang kuat untuk memperindah
warna-warna barang yang di pajang. Agar barang terlihat indah dan menarik
pembeli. Mendekorasi dan display butik akan disesuaikan dengan target market
dan tema yang eye catching seuai dengan barang dan strateginya. Display akan
diganti secara berkala supaya yang melihatnya tidak bosan dan jadi ingin masuk
terus untuk melihat apakah ada yang baru di dalam butik ini.
3.8. Promosi
1. Advertsing
2. Tempat berkumpul (seperti arisan, organisasi, dan lain-lain)
3. Support dalam berbagai acara yang memiliki pengunjung banyak.
4. Mengikuti pameran dan bazzar
5. Surat kabar/majalah
3.9. Pegawai/karyawan

Para pegawai yang akan kami rekrut yaitu akan dipastikan terlebih dahulu agar
tahu asal usul pegawai tersebut, sehingga jika terjadi suatu masalah kita tahu
kemana harus mencari dan menuntutnya. Pastikan pegawai yang ramah dan penuh
inisiatif, tersebut sudah di training etiket dan pengetahuan mode dan trend, happy,
fun, smile dan berwibawa. Karena mencari pegawai ibarat mencari jodoh.

Beberapa pegawai akan di bagi untuk :

10
1. Keuangan
2. Karyawan stock
3. Sales Assisten
4. Marketing
5. Pramuniaga
6. Bagian administrasi merangkap kasir
3.10. Peralatan
Peralatan-peralatan standar paket usaha butik yang harus disediakan adalah sebagai
berikut :
1. Beberapa barang untuk awal pembukaan
2. Seragam untuk karyawan
3. Pin untuk karyawan
4. Banner
5. Spanduk
6. Brosur
3.11. Layanan

Beberapa layanan tambahan agar dapat menarik konsumen supaya betah dan
kembali ke butik ini yaitu dengan memberikan layanan berupa pembungkusan
kado, souvenir, sticker dan lain-lain.

4. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH MEMULAI USAHA


a. LetakLokasi
Berada dipinggir jalan utama, lingkungan kampus atau sekolah, dan di pusat-pusat
perniagaan.
b. StandarKebutuhanRuang
Luas ruang minimum : (lebar) 4 m x (panjang) 5 m Note: Ukuran panjang dan lebar dapat
sebaliknya.
c. Asumsi kebutuhan ruang
1. Ruang display
2. Ruang administrasi (kasir)
3. Ruang duduk konsumen
5. RINCIAN TUGAS
1. Gambar layout

11
Dalam menentukan layout harus dipikirkan benar terhadap efisiensi proses kerja,
proses gerak, maksimalisasi ruangan, kenyamanan konsumen dalam memilih produk
yang didisplay, serta dampak.

- Menentukan alur konsumen, mulai dari masuk hingga selesai


- Menentukan posisi customer space
- Menentukan posisi ruang display
- Menentukan posisi kasir (meja admin)
- Menentukan posisi etalase
- Menentukan posisi perlengkapan pendukung (Radio tape)
- Tata lampu
- Kelistrikan
2. Gambar disain interior
 Menentukan ukuran-ukuran secara pasti peralatan dan perlengkapan yang akan
dibuat serta model yang akan diciptakan (meja kasir, etalase untuk men-display tas
atau dompet, ram untuk menggantung tas, dan lain-lain)
 Menentukan warna cat ruangan dalam dan luar
 Menentukan ornament-ornamen ruangan yang mendukung
6. BAGIAN DISAIN GRAPHIS
a. Gambar disain graphis
 Menentukan nama usaha serta taglinenya dengan persetujuan pimpinan
 Menentukan disain logo usaha
 Menentukan disain standbanner dan alat promosi internal pendukung
 Menentukan disain billboard / neonsign
 Menentukan disain seragam dan perlengkapannya

b. Desain kebutuhan administrasi


 Nota penjualan
 Kartu stock barang
 Petty cash reconciliation
 Catatan penjualan harian
7. BAGIAN SISTEM DAN KEUANGAN
- Menentukan prosedur penerimaan konsumen
- Menentukan prosedur pelaksanaan kerja

12
- Menentukan prosedur penerimaan pembayaran
- Menentukan prosedur komplain konsumen
- Menentukan prosedur pembelian kembali stock barang
- Menentukan prosedur perawatan dan penyimpanan produk yang didisplay
- Menentukan prosedur jadwal dan siklus kerja karyawan
- Menentukan prosedur keuangan dan pengamanannya
8. BAGIAN PEMBELIAN DAN LAPANGAN
 Menentukan barang-barang yang menjadi kewajiban perusahaan
 Menentukan anggaran pembelian barang sesuai kontrak
 Melakukan pembelian barang-barangMelakukan pemesanan & pembelian
barang permintaan disainer interior
 Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer graphis
 Melakukan pengawasan instalasi tempat sesuai disain, baik interior
ataupun graphis.
9. BAGIAN SDM
- Melakukan rekruitmen pegawai yang diperlukan
- Melakukan seleksi pegawai
- Melakukan pelatihan pemahaman usaha
- Melakukan pelatihan teknis pekerjaan secara keseluruhan
- Melakukan pelatihan mental & customer satisfaction
- Melakukan kontrol terhadap perkembangan SDM
10. DAFTAR BARANG YANG DIPERLUKAN

Daftar barang yang diperlukan perlu ditentukan sesuai kebutuhan, yang ditetapkan oleh
pimpinan proyek. Dalam butik ini akan akan memberikan layanan barang Standard
Operational Procedure (SOP).

11. SISTEM KERJA

Dilakukan shift kerja dan rolling tugas agar lebih terkendali dan terkontrol Jika sistem kerja
ditentukan menjadi sistem shift (misal: dua shift), maka perlu diadakan minimal 1 jam untuk
dua karyawan tersebut untuk bertemu secara bersamaan, untuk serah terima pekerjaan.

12. PROSEDUR KOMPLAIN PELANGGAN

Komplain diterima oleh supervisor atau jika supervisor tidak ada diterima oleh pramuniaga.

13
12.1. Komplain pengembalian uang pembayaran kurang, segera ditanggapi tanpa
alasan apapun dan langsung dicross-check dengan pembukuan. Oleh karena itu
sebelum pelanggan pergi, sebaiknya pramuniaga tidak memasukkan uang
pembayaran dari konsumen ke laci atau ke tempat penyimpanan uang. Dan waktu
menyerahkan uang kembalian, pramuniaga harus memastikan kepada konsumen
bahwa uang kembalian yang diserahkan sudah sesuai. Untuk meminimalisir
komplain pengembalian uang pembayaran yang kurang, sebaiknya di dekat meja
kasir ditempel tulisan yang berbunyi “Sebelum Meninggalkan Tempat, Harap Periksa
Uang Kembalian Anda, Terima Kasih”.
12.2. Komplain kualitas barang buruk, harus dipastikan bahwa kerusakan barang
diakibatkan oleh apa. Jika keruakan barang dari pabrik, dapat diganti, namun jika
kerusakan barang akibat kesalahan konsumen (misalnya sobek karena tersangkut atau
kotor karena jatuh) maka barang tersebut tidak dapat diganti. Supervisor atau yang
mewakilinya harus memberikan penjelasan yang masuk akal kepada konsumen.
Untuk meminimalisir komplain mengenai kerusakan barang atau ketidaksesuaian,
sebaiknya di dekat meja kasir ditempel tulisan yang berbunyi “Sebelum
Meninggalkan Tempat, Harap Periksa Barang Yang Anda Beli, Terima Kasih”.
12.3. Dalam menangani komplain, diusahakan win-win solution, menghindari
kesalahpahaman dengan konsumen dan senantiasa memperhatikan prinsip customer
satisfaction.

14
BAB III

PENUTUP

A. Saran
Sebaiknya menganalisis peluang usaha bisnis butik agar strategi pemasaran tepat
pada sasaran dan mencapai keinginan dengan demikian kita harus melakukan
survei lokasi yg tepat untuk memasarkannya, lalu Jenis komoditi dan barang yang
akan dijual agar Sumber barang dapat menjamin pasokan secara kontinyu agar
ketika barang habis kita tidak kebingungan untuk memikirkan pasokan
selanjutnya dekorasi sangat penting Agar barang terlihat indah dan menarik
pembeli.
B. Evaluasi
Pilih secara gender dan usia supaya semua bisa memakai jasa yg kita pasarkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://apriliantidina.blogspot.com/2016/05/makalah-butik-untuk-presentasi-bisnis.html?m=1

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=2ahUKEwiOhLv23tXoAhXFlOYKHcj2
DbkQFjACegQIAxAB&url=http%3A%2F%2Frepository.upi.edu
%2F21315%2F4%2FS_PKK_1102985_Chapter1.pdf&usg=AOvVaw2uHS-
wHg7K1uBBWJy_NG8R

16

Anda mungkin juga menyukai