Anda di halaman 1dari 4

 CELAH PASAR

Salah satu posisi perusahaan menyangkut pemasaran adalah market nicher atau
celah/ceruk pasar. Dalam posisi market nicher ini, perusahaan hanya melayani segment pasar
tertentu yang pangsa pasarnya lebih kecil dibandingan pasar keseluruhan. Segmen pasar ini
cenderung belum terlayani dengan baik oleh pelaku bisnis yang berskala besar atau memiliki
market share tinggi. Ceruk Pasar atau Niche Market dapat diartikan sebagai celah pasar yang
dapat direbut oleh produsen/pedagang dari kompetitor yang memasarkan suatu produk sejenis
sehingga jumlah konsumen semakin banyak lagi yang terjaring memanfaatkan / membeli produk
mereka. 
Menggarap ceruk pasar khusus (niche marketing) ini juga merupakan salah satu cara
yang terbukti cukup ampuh bagi para entrepreneur pemula agar bisa survive dalam merintis
bisnisnya. Sesuai namanya, niche market memang bukan pasar yang massal yang populasinya
sangat luas. Namun niche market ini ceruk yang lebih spesial dan bisa digarap lebih dalam.
Selain itu target pasarnya lebih jelas dan karakteristiknya lebih homogen sehingga memudahkan
kita dalam melayani sektor ini. 
Keuntungan mengembangkan niche market adalah:
1. Merupakan salah satu cara beriklan yang efektif karna terfokus pada kelompok pasar
yang spesifik.
2. Jika memilih niche market, kompetisi akan berkurang sehingga akan mempermudah
untuk memasarkan produk atau jasa kita.
3. Lebih mudah dan lebih murah untuk menjangkau konsumen yang akan dibidik. Ini
karena niche market mempunyai target yang sfesifik tidak terlalu luas, sehingga
perusahaan bisa lebih focus untuk mengembangkan pasar tersebut.
4. Niche market memenuhi kebutuhan pelanggan yang unik, dengan mengetahui masalah
dan kebutuhan pelanggan yang unik perusahaan bisa menawarkan sesuatu untuk
memenuhi keinginan tersebut. Dan karena yang ditawarkan itu yang dicari kebutuhan
makan demand nya pun akan tinggi.
5. Niche market memungkinkan untuk membuat prduk atau sesuatu yang unik dan
menguntungkan. Jika kita sudah tau apa keinginan konsumen, apa masalah yang sedang
di hadapi maka berarti kita sudah menang satu langkah. Karna makin banyak kita
mengenal prospek, makin bagus peluang kita untuk menawarkan sesuatu yang mereka
butuhkan.
6. Memilih niche market berarti memilih bisnis yang unik. Jika kita menawarkan sesuatu
yang unik kepada pelanggan atau bisa jadi perusahaan kita yang pertama membuat
produk unik tersebut makan dijamin produk kita akan di ingat lebih lama oleh para
konsumen bahkan selamanya. Seperti yang terjadi pada merk air mineral AQUA. Sampai
sekarang orang-orang menyebur air mineral dalam kemasan cenderung menyebut dengan
sebutan AQUA, padahal dluaran banyak sekali merk-merek air mineral namun
masyarakan cenderung mengingat aqua sebagai merek yang pertama kali muncul.
7. Membidik niche market memungkinkan kita menjadi ahli dalam bidang tersebut. Dengan
membidik niche market mau tak mau kita jadi terpacu untuk menggali informasi lebih
dalam mengenai produk kita lebih dalam sehingga bisa menjawab semua pertanyaan-
pertanyaan dari konsumen. Lama kelamaan kita akan menjadi expert atau ahlinya dari
produk tersebut.
8. Jumlah niche market tidak terbatas. Seperti kita ketahui disetiap pasar sebenarnya
terdapat ceruk-ceruk yang sangat potensial untuk digarap. Jadi sebenarnya kita masih
sangat banyak mempunyai peluang untuk menggarap niche market dan
mengembangkannya.
Untuk menjalankan strategi celah pasar, perlu diketahui ciri2 dari ceruk pasar yang ideal :
a. Ceruk pasar cukup besar dan memiliki daya yang dapat menguntungkan.
b. Ceruk pasar memiliki potensi untuk tumbuh.
c. Ceruk pasar diabaikan oleh perusahaan besar.
d. Perusahaan memiliki keterampilan yang dibutuhkan dan sumber2 untuk
melayani pasar.
e. Perusahaan dapat mempertahankan diri dari serangan pesaing.
Berikut ini bentuk-bentuk strategi ceruk yang dapat diterapkan:
1. Spesialis Pemakai Akhir (End User)
2. Spesialis Tingkat Vertikal (Vertical Level)
3. Spesialis Konsumen ukuran tertentu (Customer Size)
4. Spesialis Produk atau Lini Produk Tertentu (Product or Product Line)
5. Spesialis Geografis
6. Spesialis Ciri Produk tertentu (Product Feature )
7. Spesialis Kerja Pesanan (Job shop)
8. Spesialis Mutu/harga ( Quality and Price)
9. Spesialis Jasa (Service )
10. Spesialis Saluran distribusi Tertentu (Channel)

 Mana yang lebih efektif, menjual produk dengan langsung membuka toko dengan brand
atau nama toko sendiri (missal Gramedia atau Royal ATK) atau membuka beberapa
tenant di lokasi lokasi dengan populasi produk yang dijual sama (contoh buka beberapa
tenant di Cybermal)

Ketika memulai sebuah bisnis atau usaha, modal usaha adalah salah satu hal penting yang
harus diperhatikan. Modal inilah yang kemudian digunakan untuk memproduksi barang,
menyewa atau membeli atau membangun toko sebagai lokasi usaha.

Jika modal yang dimiliki tidak banyak, maka menyewa tenant di mal/toko/bazar bisa jadi
salah satu alternatif terbaik. Pertama, karena harganya biasanya lebih terjangkau daripada
menyewa satu bangunan utuh untuk toko dengan nama atau branding sendiri. Dengan harga sewa
yang lebih murah membuat para pedagang dengan mudah memberikan penawaran harga yang
lebih terjangkau bagi masyarakat. Kedua, waktu sewa yang relatif singkat. Jadi, jika penjualan
kita sepi, setelah kontrak berakhir, kita bisa langsung berpindah dan mencoba di tempat lain,
sedangkan kita tidak bisa melakukan ini jika kita membangun toko kita sendiri, kalaupun
menyewa bangunan, biasanya jangka waktunya relative panjang. Ketiga, lokasi yang stretagis.
Ketika kita menyewa tenant di sebuah mal, toko, kios atau bazaar, pada umumnya berada pada
lokasi strategis yang telah memiliki basis calon pembeli yang besar. Kriteria pemilihan tempat
strategis ini juga harus disesuaikan dengan target sasaran dan kemudahan untuk menjangkaunya.
Dibedakan dari jenis nya mall itu bermacam-macam konsepnya, dari mulai fashion mall, trade
canter, sampai mall khusus elektronik. Kita bisa sesuaikan jenis produk yang akan dijual di
dalamnya.
Ditambah, jika kita membuka beberapa tenant, baik itu dalam satu toko/bazaar/mal yang
sama ataupun beberapa tenant berbentuk toko kecil atau kios yang tersebar di beberapa lokasi,
maka jika salah satu tenant tidak terlalu tinggi tingkat penjualannya atau mengalami
kebangkrutan, maka tenant yang lain masih bisa bertahan dan hasilnya bisa untuk menutupi
kerugian di salah satu tenant tersebut.

Namun jika modal yang kita miliki besar dan di rasa kita mampu menguasai pasar, baik
dengan low cost leadership maupun diferensiasi, maka tidak ada salahnya jika kita membangun
brand/nama toko kita sendiri dengan membangun atau menyewa satu bangunan utuh. Ketika kita
bisa mengontrol produksi dari awal, dari hulu sampai hilir, dari supplier hingga ke end user,
maka keuntungan yang dapat kita peroleh bisa lebih besar. Namun, dengan system ini, kita harus
selalu berinovasi karena ketika mengalami kerugian, resiko yang dihadapi pun lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai