Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kelompok ke-2

(Minggu 5/Sesi 7)

Team 3

ENDRA RODIANSYAH 2301965076

ARIEF NUGROHO 2301965460

SONY TOHDJALI 2301965826

LAURA ARUMUGAM AGUSTIN 2301965113

ADJI PRASETYO 2301965611

Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12, spasi: 1,5.
Belakangan ini semakin banyak terjadi kasus kejahatan di Indonesia, terutama di kota-kota besar,
khususnya Jakarta. Kasus kejahatan yang terjadi bermacam-macam jenisnya. Ada pelecehan,
pencurian, perampokan, pemerkosaan, Dari jenis yang beraneka ragam inipun intensitasnya juga
beragam. Yang mengkhawatirkan adalah semakin lama intensitas dan frekuensinya pun semakin
bertambah. Padahal pihak berwajib senantiasa meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam
mengamankan kehidupan masyarakat, tak kalah berperan para pemuka agama dan tokoh
masyarakat juga kerap menasihati agar masyarakat menjalani hidup yang baik, tapi kondisinya tidak
juga berubah, bahkan sepertinya semakin parah.

Berdasarkan deskripsi kasus di atas Jawablah pertanyaan-pertaanyaan berikut ini;


“Analisalah kasus di atas berdasarkan perspektif sila ke-2 Pancasila”.

Catatan: analisa anda harus memuat sumber bacaan yang relevan.

Tanggapan
Arief nugroho -2301965460
(jurnal ilmu ekonomi)156 jurnal ekonomi-quvol. 9, no. 2 , oktober 2019kejahatan adalah
bentuk tingkah laku yang bertentangan dengan moral kemanusiaan, merugikan masyarakat
dan melanggar hukum serta undang- undang pidana (kartono, 1999). secara aggregate
tingkat kriminalitas di indonesia mengalami fluktuatif, yaitu dari tahun 2015-2017 yang
terdiri dari jumlah kejadian kejahatan atau tindak kriminalitas. data polri memperlihatkan
jumlah kejadian kejahatan (crime total) pada tahun 2015 sebanyak 352.936 kasus,

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


meningkat menjadi sebanyak 357.197 kasus pada 2016 dan menurun pada tahun 2017
menjadi 336.652 kasus (bps, 2018). apabila dilihat dari segi jumlah kejahatan untuk level
provinsi/ polda selama tahun 2017 polda sumatera utara mencatat jumlah kejahatan
terbanyak (39.867 kasus), disusul oleh polda metro jaya (34.767 kasus), dan polda jawa
timur (34.598 kasus). indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kejahatan adalah
angka jumlah kejahatan (crime total), angka kejahatan per 100.000 penduduk (crime rate),
dan selang waktu terjadinya suatu tindak kejahatan (crime clock). meski demikian perlu
kehatian-hatian dalam memaknai angka kejahatan secara umum karena merupakan
aritmetika sederhana yang menggabung semua jenis kejahatan dalam perhitungan tanpa
mempertimbangkan tingkat keseriusannya (savitz dalam bps, 2018). sumber: badan pusat
statistik gambar 1 jumlah kejahatan (crime total) yang dilaporkan provinsi jawa timur tahun
2008-2017 gambar 1 menjelaskan bahwa crime total jawa timur mengalami fluktuasi. dari
tahun 2008-2017 crime total tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 40.598 tindakan
kejahatan, kemudian pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 37.337 tindakan
kejahatan. tahun 2011 mengalami peningkatan kembali yaitu sebesar 28.392 tindakan
kejahatan. begitu pula pada tahun 2015-2017.
(jurnal ilmu ekonomi)157 jurnal ekonomi-quvol. 9, no. 2 , oktober 2019mengalami fluktuasi
masing- masing sebesar 35.437, 28.902, 34.598. peningkatan angka kejahatan yang terjadi
akan berdampak pada kehidupan orang, kebutuhan akan rasa aman akan cenderung
berkurang karena orang akan merasa terancam apabila keuar dari lingkungan yang mereka
anggap aman. kriminalitas atau kejahatan adalah suatu perbuatan yang dapat
mengakibatkan timbulnya masalah- masalah dan keresahan bagi kehidupan masyarakat
(abdulsyani, 1987). angka kriminalitas yang masih tergolong tinggi tersebut sangat
memerlukan perhatian dari pemerintah dan aparat penegak hukum. belum lagi apabila kita
melihat angka kriminalitas tersebut tentu akan lebih besar bila ditambah dengan kasus
kejahatan- kejahatan yang tidak dilaporkan atau tidak terpantau (tamin, 2018). aspek
kehidupan manusia di dalam masyarakat terdiri dari (i) mobilitas sosial, (ii) persaingan dan
pertentangan kebudayaan, (iii) ideologi politik, (iv) ekonomi, (v) kuantitas penduduk, (vi)
agama, dan (vii) pendapatan dan pekerjaan (cressey dalam abdulsyani, 1987). peningkatan
jumlah kriminalitas diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor ekonomi seperti pertumbuhan
ekonomi, pengangguran, kemiskinan, dan kepadatan penduduk. ketimpangan yang terjadi
di provinsi jawa timur terjadi peningkatan di semester kedua pada tahun 2017 dari yang
sebelumnya 0,396 menjadi 0,415, hal ini tidak sesuai dengan tinggingnya pdrb perkapita
yang dimiliki provinsi jawa timur yang tertinggi kedua setelah dki jakarta. tingkat pdrb yang
tinggi ternyata tidak menjamin adanya pemerataan, dki jakarta dengan pdrb yang tinggi
mampu menurunkan angka kriminalitas, sedangkan jawa timur angka kriminalitas
mengalami peningkatan. tidak hanya pdrb perkapita, jumlah penduduk miskin di jawa timur
sangat tinggi bila dibandingkan provinsi lain di pulau jawa yaitu sebesar 4.405,27 ribu jiwa
pada tahun 2017. jumlah penduduk miskin yang masih harus ditekan dengan pemerataan
distribusi pendapatan dan penyediaan lapangan pekerjaan. thomas van aquino dalam

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


abdulsyani (1987) mengatakan bahwa kemiskinan memberikan kesempatan untuk berbuat
jahat. jumlah penduduk miskin di jawa timur masih sangat tinggi apabila dibandingkan
dengan provinsi lain, terutama di pulau jawa. kabupaten malang merupakan wilayah dengan
kemiskinan tertinggi di jawa timur, pada tahun 2012 jumlah penduduk miskinnya sebesar
275,50 ribu jiwa, di tahun 2017 menjadi sebesar 283,96 ribu jiwa. keadaan ketika orang
berada dalam kemiskinan seringkali mendapatkan perilaku yang tidak adil dari sebagian
orang, sehingga para kriminolog mengungkapkan bahwa munculnya rasa tidak
(jurnal ilmu ekonomi)158 jurnal ekonomi-quvol. 9, no. 2 , oktober 2019adil mampu memicu
tindakan kejahatan (imran, hosen, & chowdhury, 2018). perserikatan bangsa- bangsa (pbb)
menempatkan program pengentasan kemiskinan sebagai tujuan pertama dalam sustainable
development goals(sdg’s) untuk periode 2015-2030 penduduk miskin adalah bagian dari
kependudukan. bertambahnya kepadatan penduduk dari 786 per km2 tahun 2010 menjadi
822 km2 di tahun 2017 maka lahan pemukiman akan berkurang sedangkan lahan untuk
membuka lapangan pekerjaan akan mahal padahal angkatan kerja terus bertambah,
sehingga akan terjadi persaingan untuk memperoleh pekerjaan. kepadatan penduduk
memiliki andil dalam menentukan pertumbuhan ekonomi, sehingga banyaknya penduduk
yang menempati suatu wilayah akan mendorong munculnya slum area yang identik dengan
ketidakamanan dan kesejahteraan rendah. hal ini akan diperparah ketika seseorang tidak
memiliki pekerjaan tetap atau berpenghasilan tetap. kondisi di mana orang tidak memiliki
pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan adalah definisi dari pengangguran (adioetomo,
2010). banyaknya pengangguran di suatu wilayah merupakan masalah yang tidak hanya
mencakup bidang perekonomian saja, masalah pengangguran juga mempunyai hubungan
erat dengan bidang sosial. di zaman saat ini tidak hanya masyarakat dengan latar belakang
keluarga dengan finansial yang rendah yang menjadi pengangguran, tetapi masyarakat yang
latar belakang finansialnya bagus pun masih ada yang menganggur. brush (2007)
mendapatkan fakta bahwa individu yang berpenghasilan tinggi secara signifikan berkorelasi
dengan kejahatan, walaupun individu tersebut dikategorikan sebagai pengangguran. data
pengangguran menurut badan pusat statistik (2018) menunjukkan adanya perbedaan
tingkat pengangguran terbuka per kabupaen/kota yang ada di jawa timur. presentase
tingkat pengangguran terbuka tertinggi berada di kota malang dan kota surabaya pada
tahun 2017 masing- masing sebesar 7,22 persen dan 5,98 persen, sedangkan tahun 2015
tingkat pengangguran terbuka tertinggi adalah kota kediri sebesar 8,46 persen. setiap
individu memiliki kehidupan yang berbeda, seperti orang yang tidak memiliki pekerjaan
(pengangguran). orang menganggur dan tidak berpenghasilan berarti tidak memiliki
ekspektasi keuntungan dari pekerjaan legal, karena itulah kecenderungan melakukan
kejahatan orang yang menganggur lebih besar dibandingkan dengan orang yang bekerja
(wulansari, 2017). perilaku masyarakat yang secara alami tidak memiliki rasa puas akan
suatu hal yang dimiliki mampu mendorong untuk berbuat segala cara. setiap perekonomian
tidak selalu mencapai keadaan full empolyment dan pertumbuhan ekonomi yang tangguh,
sehingga muncul lah masalah

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


(jurnal ilmu ekonomi)159 jurnal ekonomi-quvol. 9, no. 2 , oktober 2019perekonomian. jawa
timur dengan pdrb perkapita tinggi belum mampu mengurangi ketimpangan, pada akhirnya
kasus kriminalitas di jawa timur mengalami peningkatan. bermula dari permasalahan yang
telah dijabarkan maka muncul rumusan masalah yaitu bagaimana pengaruh pdrb perkapita,
pengangguran, kepadatan penduduk, dan kemiskinan terhadap tingkat kriminalitas di jawa
timur. penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis kondisi kriminalitas dan ekonomi di
jawa timur.
ditarik kesimpulan dari analisis diatas bahwasannya tingginya tingkat kriminalitas meningkat
akibat dari banyaknya pengangguran/pengaruh faktor ekonomi,sehingga pengaplikasian
dari sila ke2 pancasila adalah kurangnya pemerataan kesempatan kerja yang terjadi
didaerah tersebut.

cukup sekian analisis dan kesimpulan yang bisa saya sajikan berdasarkan tesis jurnal
masalah yang terjadi dijawa timur
sumber: inspirasi pemikiran pribadi arief nugroho

Tanggapan :
Laura Arumugam Agustin - 2301965113
Sila kedua pancasila berbunyi kemanusian yang adil dan beradab. Menurut pandangan
saya sila ini berkaitan dengan kekeluargaan antara umat manusia, bangsa, dan bernegara.
Dalam pasal tersebut menjelaskan bagaimana solidaritas antara umat manusia harus terjaga
untuk mewujudkan kedamaian dalam kehidupan bernegara. Manusia diciptakan oleh Tuhan
YME dibekali dengan akal budi dan martabat yang tinggi. Sehingga seharusnya kemanusian
itu terwujud dalam tingkah laku untuk memperlakukan manusia sebagaimana mestinya
yang
tercantum dalam sila ke-2 pancasila.
Konsep kemanusian dalam pancasila merupakan bentuk kesadaran antar manusia
dalam kehidupan sosial untuk menjunjung tinggi nilai - nilai kemanusian budaya yang
beragam. Dari sini tanpa mengurangi hak dan kedudukan sebagai warga negara Indonesia,
konsep Pancasila " kemanusian yang adil dan beradab " diperwujudkan.
Terciptanya rasa
aman dan kondusif dilingkungan masyarakat menjadi salah satu langkah strategis dalam
pembangunan nasional yang berasas pancasila.
Akhir - akhir ini, terlebih dimusim pandemi kejahatan seperti perampokan,
pemerkosaan, pelecehan, dan pembunuhan semakin meningkat. Terdesak oleh faktor
ekonomi jadi pendorong dalam melakukan aksi kejahatan. Faktor Penyebab kejahatan
adalalah disiplin ilmu sosial yang rendah, dengan menggunakan determinan faktor
ekonomi. Semua berkaitan dengan hubungan sebab akibat bersama antara kemiskinan
dan kejahatan.
Dilihat dari angka kemiskinan Indonesia yang masih tinggi, dan keadaan ekonomi

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


dimasa pandemi tidak stabil, hal ini menjadi penguat terjadinya kejahatan dan sesuatu yang
menyimpang untuk menghalalkan segala cara. Padahal pemuka agama sebagai penunjang
spritual manusia, dan aparat penegak hukum sudah mengerahkan segala bentuk tindak
kriminal di Indonesia namun apabila kemiskinan Maka dari itu perlu adanya tindak koperatif
baik antara pemerintah, masyarakat, dan pemuka agama agar upaya preventif untuk
menekan
jumlah kejahatan bisa maksimal.
Di Indonesia telah terjadi begitu banyak peristiwa yang mengerikan. Mulai dari
peristiwa Pemberontakan PKI, terorisme, krisis moneter hingga peristiwa yang baru saja
terjadi, yaitu isu SARA. Belakangan ini ditengah pandemi Dunia digegerkan dengan adanya
Black Live Matter. Isu Black Live Matter adalah sikap intoleren yang terjadi di Amerika
serikat.
Dilihat dari sila pancasila, menghadirkan peran kemanusia yang adil dan beradab
sangat perlu di era New Normal. Telah ditegaskan dalam sila yang berbunyi
"Kemanusian
yang adil dan beradab bahwa semua orang memiliki hak dan martabat yang sama. Maka
dari
itu bahwa kita harus saling menghormati, tidak membeda bedakan, agar selalu bersatu dan
menjaga kehidupan dalam bernegara dan bermasyarakat secara aman dan kondusif. Disisi
lain selain faktor ekonomi yang membuat manusia menjadi kehilangan akal sehat,
masyarakat
sendiri kurang memahami bahwa perbedaan itu ada dan beragam. Indonesia sendiri negara
heterogen dengan bermacam - macam adat, suku, budaya, agama, dan bahasa.
Perjuangan nasib kemanusian sangat perlu dilakukan di Indonesia, seperti dengan
bersikap tenggang rasa dan toleransi antar sesama manusia. Kesadaran ini perlu
ditanamkan.
Dan tanpa sadar pembiaran terhadap ketidakadilan yang terjadi. Peristwa tsb secara tidak
sengaja dapat memakan korban jiwa orang yang tidak bersalah dan menjatuhkan harkat dan
martabat diri manusia yang lain. Banyak sekali kejadian yang bertentangan dengan sila
kedua
pancasila di Indonesia sendiri seperti kasus G30S/PKI, Kasus Rasisme Mahasiswa Papua,
dan kasus Pelecahan seksual yang sering terjadi. Tanpa rasa belas kasihan, keegoisan,
kejahatan hal tsb sudah benar menyimpang ajaran untuk memanusiakan manusia secara
adil
dan beradab.
Secara garis besar keseluruhan faktor kejahatan yang terjadi di Indonesia, apabila
sudah menyangkut untuk melukai manusia sudah masuk pelanggaran ham, Berdasarkan
ketentuan di atas maka setiap orang memiliki hak-hak sebagai: Hak untuk hidup, Hak
berkeluarga dan melanjutkan keturunan, Hak mengembangkan diri, Hak memperoleh
keadilan, Hak atas Kebebasan pribadi, Hak atas rasa aman, Hak atas kesejahteraan dan Hak

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


turut serta dalam pemerintahan. Maka dari itu, penting adanya pengembangan pendidikan
karakter agar diri personal dapat mengendalikan diri menjaga attitude dan memahami adab
dan norma.
Kesimpulan :
Telah ditegaskan dalam sila yang berbunyi "Kemanusian yang adil dan beradab bahwa
semua
orang memiliki hak dan martabat yang sama. Maka dari itu bahwa kita harus saling
menghormati, tidak membeda bedakan, agar dapat bersinergi bersatu dan menjaga
kehidupan
dalam bernegara dan bermasyarakat secara aman dan kondusif menjaga kedamaian negara
maupun dunia. Konsep tsb merupakan bentuk kesadaran yang tinggi tentang keberagaman.
Disisi lain selain faktor ekonomi yang membuat manusia menjadi kehilangan akal sehat,
sehingga masyarakat sendiri kurang memahami bahwa perbedaan itu ada dan beragam. hal
ini mengurangkan rasa kemanusian manusia sebagai mestinya untuk menghalalkan segala
cara. Kejahatan ini menimbulkan polemik isu sara, terorisme, dan sikap intoleren. Banyak
sekali kejadian yang bertentangan dengan sila kedua pancasila di Indonesia sendiri seperti
kasus G30S/PKI, Kasus Rasisme Mahasiswa Papua, dan kasus Pelecahan seksual yang sering
terjadi. Tanpa rasa belas kasihan, keegoisan, kejahatan hal tsb sudah benar menyimpang
ajaran untuk memanusiakan manusia secara adil dan beradab.
Reff :
https://ahmadgaus.com/2020/06/07/humanisme-pancasila/
https://www.kompasiana.com/belindamargaretha5096/5c0001fbbde575378f517252/
menengo
k-kembali-peristiwa-yang-bertentangan-dengan-sila-kedua-pancasila?page=all
Pendapat Pribadi

Tanggapan :
Endra Rodiansyah - 2301965076
Analisa kasus di Indonesia berdasarkan perspektif sila ke-2 Pancasila
Di masa sekarang ini dengan semakin berkembangnya teknologi yang serba canggih
ternyata
tidak cukup sampai disitu, namun juga banyak terjadi kasus kejahatan di Indonesia yang
terus
bertambah seperti kasus pelecehan, pencurian, pemerkosanaan dan lain-lain. Ini disebabkan
karena kurangnya pendidikan tentang pancasila pada usia dini. Sangat dibutuhkan sekali
pendidikan moral untuk generasi bangsa yang besar ini. Pendidikan pancasila bukan hanya
perlu diajarkan secara teori tetapi juga perlu diterapkan secara praktek sehingga lebih
mudah
diserap oleh anak-anak usia dini. Disisi lain, meningkatnya kejahatan juga disebabkan oleh
kesenjangan ekonomi yang terus bertumbuh, dimana orang-orang miskin sangat sulit

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


mendapatkan akses terhadap pendidikan yang mengakibatkan semakin tertinggalnya
mereka
dalam hal pendidikan sehingga tidak dapat bersaing pada usia produktif. Pada kondisi ini
berakibat tidak bisa bersaing pada usia produktif, orang-orang ini akhirnya melakukan
tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari seperti menjadi
preman,
ataupun menjadi pencuri.
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk berbudi yang memiliki potensi pikir,
rasa, karsa, dan cipta karena berpotensi menduduki/memiliki martabat yang tinggi. Dengan
akal budinya, manusia berkebudayaan, dengan budi nuraninya, manusia menyadari nilai-
nilai
dan norma-norma adil mengandung arti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan
atas
norma-norma yang objektif, tidak subjektif apalagi sewenang-wenang dan otoriter. Beradab
berasal dari kata adab, memiliki arti budaya yang telah berabad-abad dalam kehidupan
manusia. Jadi, berabad berarti kebudayaan yang lama berabad-abad, bertata kesopanan,
berkesusilaan/bermoral adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia dalam hubungan
dengan norma-norma dan kebudayaan umumnya, baik terhadap diri pribadi, sesama
manusia
maupun terhadap alam dan Sang Pencipta. Jadi, sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan
yang adil dan beradab” mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia diakui dan
diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa, yang sama derajatnya, sama hak dan kewajibannya, tanpa membeda-bedakan
agama, suku, ras, dan keturunan. Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan, melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan berani membela
kebenaran dan keadilan. Manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasakan
dirinya
sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat
menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Untuk menerapkan sila ke-2 Pancasila, peran dari orang tua sangat dan sangat diperlukan
dalam mendidik anak-anaknya. Selain itu, peran pemerintah dalam pengentasan kemiskinan
juga sangat diperlukan terutama dalam hal usaha memberikan pendidikan gratis dan
berkualitas kepada seluruh masyarakat Indonesia yang tidak mampu. Menurut saya, tingkat
pendidikan sebuah negara menentukan rendahnya tingkat kriminalitas dan semakin
beradabnya sebuah negara. Dalam hal ini pemerintah sudah berusaha untuk mengentaskan
kemiskinan melalui dunia pendidikan dengan memberikan subsidi kepada masyarakat yang
kurang mampu seperti KIP dan juga KJP untuk warga Jakarta. Tambahan, pemerintah
tentunya selama pada kondisi pandemi Covid-19 ini untuk rakyat juga diberikan bantuan
berupa Kartu Sembako, kebijakan mengenai Program Keluarga Harapan, Kartu Prakerja,
bahkan Pembebasan Listrik untuk KWH tertentu.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Kesimpulan, Pancasila secara eksplisit telah menunjukkan suatu perintah moral. Pedoman
etis bagi manusia dalam memperlakukan diri kemanusian dan orang lain dalam seluruh
dinamika hidup sosial. Manusia harus berlaku etis dan adil terhadap sesama manusia karena
sesama adalah pribadi yang unik dan harus dilakukan sesuai martabatnya yang bernilai
intrinsik pada dirinya sendiri.
Referensi :
· LN 5 - Just and Civilized Humanity (PDF)
· http://beritasore.com/2012/10/01/sumber-persoalan-bangsa-hilangnya-karakter-
pancasilais/

Tanggapan :
Sony Tohdjali - 2301965826
Dari berbagai macam kejahatan yang terjadi di negara tercinta Indonesia, kita akan melihat
beberapa hal yang sudah terjadi seperti kasus seperti ini. Dilihat dari teori filsafat pancasila
mengenai kasus perampokan sopir online. Dari kasus ini juga termasuk pelanggaran
Pancasila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dimana dalam sila kedua ini
menjelaskan bahwa sebagai rakyat Indonesia selayaknya memperlakukan setiap manusia
secara adil dan beradab dengan cara saling mencintai sesama manusia, mengembangkan
sikap tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain dan menjujung tinggi nilai
kemanusiaan. Dari sila kedua juga menjelaskan kita sebagai umat manusia seharusnya saling
mencintai sesama manusia dan memperlakukan manusia selayaknya manusia bukan
sebaliknya yang dilakukakn pelaku dalam kasus “perampokan dan pembunuhan sopir taksi
online” sungguh ini tidak mencerminkan pada pancasila sila kedua. Dari kasus ini juga dapat
diartikan bahwa kebutuhan manusia masih sangat kurang,Karena masih banyak
pengangguran dinegara Indonesia sehingga mereka untuk mendapatkan uang dengan cara
membunuh atau merampok untuk memenuhi segala kebutuhan kehidupan mereka
seharihari.dari ini juga kita sebagai umat yang berperi kemanusiaan harus saling menghargai
satu sama lain. Kasus perampokan dan pembunuhan sopir taksi online yang terjadi di sumsel
ini jelas sekali melanggar sila pertama dan sila kedua yang berbunyi. Sila pertama
“ketuhanan
yang maha esa”,sila kedua “kemanusiaan yang adil dan beradap” dimana pelaku dengan
kejam dan ganasnya merenggut milik orang lain dengan cara yang tidak wajar serta
membunuh ini adalah suatu perilaku yang tidak berprikemanusiaan. Sebagai rakyat
indonesia
kita harus mencerminkan nilai pancasila itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari dan
memiliki
sikap toleransi kepada keberagaman indonesia bukan dengan cara merampok dan
membunuh,seharusnya kita sesama bangsa indonesia harus saling menghargai atau
menjaga

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


satu dengan yang lainnya karena pancasila adalah pedoman kehidupan kebangsaan dan
dasar
negara indonesia. bangsa indonesia seharusnya memiliki kesadaran dan prilaku dengan nilai
moral dan norma-norma yang ada. Dalam filsafat pancasila “Sebagai bangsa dan negara
Republik Indonesia mengandung makna bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan,
kenegaraan dan kemasyarakatan harus didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan yang terakhir keadilan”. Dari kasus perampokan dan
pembunuhan
pada sopir taksi online ini melanggar nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Kasus ini juga
menjadi pembelajaran bagi bangsa indonesia harus menjunjung tinggi nilai pancasila dan
norma-norma yang berlaku untuk dapat mencerminkan dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarkat indonesia juga harus berperilaku adil,dan juga menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dengan melakukan kegiatan kemanusiaan. Bangsa indonesia juga harus
memberantas setiap bangsa indonesia yang melanggar nilai-nilai pancasila yang berlaku
serta
mentaati nilai norma agama yang berlaku disetiap masing-masing agama di indonesia.
Memiliki kesadaran untuk bersama membangun Indonesia menjadi lebih baik dan
memberantas tindakan-tindakan yang melanggar hukum dan Pancasila. Agar peristiwa-
peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di Indonesia. Indonesia dapat menjadi Negara sadar
hukum bagi rakyatnya dan ini bukan perkerjaan pemerintah atau siapapun ini adalah tugas
kita sebagai rakyat Indonesia agar Indonesia dapat menjadi Negara yang adil, damai dan
sejahtera.
Reference :

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai