Disusun Oleh:
Wirdatul Zahidah Dela Lathifah. AR (2001135031)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat
membuat makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perilaku organisasi ?
2. Apa faktor yang mempengaruhi perlaku organisasi?
3. Apa saja dimensi perilaku organisasi ?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa pengertian perilaku organisasi ?
2. Untuk mengetahui Apa faktor yang mempengaruhi perlaku organisasi?
3. Untuk mengetahui Apa saja dimensi perilaku organisasi ?
4. Untuk mengetahui bagaimana Pendekatan apa saja yang digunakan dalam studi
Perilaku Organisasi ?
5. Untuk mengetahui Apa Pengertian Desain Organisasi ?
6. Untuk mengetahui macam- macam bentuk Desain Organisasi
7. Untuk mengetahui Perbedaan Bentuk Organisasi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
5
bergantung pada sumber daya alam terbarukan sebagai sumber pertumbuhan. Selain itu,
setiap desa harus memanfaatkan sumber daya manusia secara ekstensif, menggunakan
modal fisik, infrastruktur mesin dan peralatan seefisien mungkin.
Meningkatkan efisiensi sosial sebaik mungkin melalui kebijakan deregulasi,
birokratisasi dan desentralisasi. Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan pedesaan
diperlukan kerjasama yang erat di dalam daerah dan antar daerah. Dalam konteks ini,
seseorang harus selalu memperhatikan pentingnya hubungan antara kota dan desa
sekitarnya dan antara kota dan kota-kota sekitarnya. Hal ini karena pada umumnya
fasilitas industri, kegiatan pertanian atau sektor penunjang/terkait lainnya hanya
terkonsentrasi di beberapa wilayah administratif yang berdekatan. Melalui kerjasama
antar daerah, daerah-daerah yang bersangkutan dapat tumbuh secara harmonis dan
saling mendukung. Kerjasama antar daerah/daerah dapat digunakan untuk
menyeimbangkan pertumbuhan sektor pertanian dan sektor lainnya baik dari segi nilai
tambah maupun penyiapan tenaga kerja.
D. Strategi Pembangunan Desa dalam Mengetaskan Kemiskinan
a) Penyusunan rencana wilayah desa merupakan syarat terpenting untuk memulai
pekerjaan pembangunan desa. Ketika rencana wilayah desa disusun, berbagai
kemungkinan yang ada, orisinalitas, budaya dan aspirasi yang dapat dicapai
untuk mengubah bentuk desa dengan cara yang unik dirumuskan, seperti desa
wisata, desa pertambangan, desa kebun, desa peternakan. , desa nelayan, desa
pertanian, desa industri, desa adat dll. Dalam perencanaan wilayah, rencana
infrastruktur, perkantoran, kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan
komersial/pertanian pusat (satu blok), daya dukung lingkungan (perkiraan
jumlah penduduk maksimum), rencana tapak untuk institusi pendidikan, fasilitas
kesehatan, pasar, terminal dan ruang publik . (alun-alun, taman) dan sebagainya
tetap harus ditata sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.
b) Pengertian kegiatan dan barang yang menjadi basis pengembangan ekonomi
kota didasarkan pada analisis potensi yang ada, daya tampung masyarakat
secara umum, potensi pasar, kepentingan masyarakat dan budaya.
c) Terbentuknya kelembagaan masyarakat yang berperan sebagai pemangku
kepentingan dan memberikan berbagai masukan bagi proses pembangunan
desa.
d) Penyusunan rencana pembangunan dan program pembangunan untuk satu
amanat kepala desa setiap tahun. Dalam merancang, semua komponen desa
harus dipertimbangkan, berdasarkan kehati-hatian dan ketersediaan rencana dan
anggaran daerah.
6
e) Pemerintah Pusat, Desa, Kabupaten/Kota dapat memberikan bantuan, masukan
sesuai pedoman, tugas dan visi dokumen perencanaan dan dukungan dalam
bentuk penyaluran dana dalam bentuk proyek bersama. masih banyak lagi tugas-
tugas administrasi atau program bantuan yang terarah (khusus besar) amal, baik
f) kabupaten/kota, provinsi maupun pusat. Seluruh kegiatan pembangunan desa
terintegrasi dalam program (program wajib) dan alokasi anggaran (mandatory
budget).
g) Untuk pengembangan pendidikan khususnya dalam menyelesaikan program
pendidikan dasar sembilan tahun perlu didirikan sekolah dasar dan menengah di
desa-desa dalam satu tempat, hal ini dilakukan agar biaya pembangunan dan
pemeliharaan sekolah menjadi lebih efisien dan mudah. beban orang tua yang
besar, yaitu komponen transportasi.
h) Untuk meningkatkan ketersediaan pelayanan kesehatan desa, perlu dibentuk
puskesmas pembantu atau sejenisnya, dan di desa-desa yang sangat terpencil hal
ini didukung oleh pelayanan kesehatan keliling.
i) Peningkatan kepegawaian perangkat desa dilakukan dengan meningkatkan
program dan kegiatan melalui program pusat, kabupaten dan daerah/kota,
program kompetisi desa dan program LSM.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketika rencana wilayah desa disusun, berbagai kemungkinan yang ada, orisinalitas,
budaya dan aspirasi yang dapat dicapai untuk mengubah bentuk desa dengan cara yang
unik dirumuskan, seperti desa wisata, desa pertambangan, desa kebun, desa
peternakan. , desa nelayan, desa pertanian, desa industri, desa adat dll. Dalam
perencanaan wilayah, rencana infrastruktur, perkantoran, kawasan pemukiman, kawasan
komersial, kawasan komersial/pertanian pusat (satu blok), daya dukung lingkungan
(perkiraan jumlah penduduk maksimum), rencana tapak untuk institusi pendidikan,
fasilitas kesehatan, pasar, terminal dan ruang publik . (alun-alun, taman) dan sebagainya
tetap harus ditata sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.
B. Saran
Penulis memohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan makalah ini dan
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih
bermanfaat dan lebih baik kualitasnya dimasa mendatang. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
10