Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODEL PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA


Disusun Untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Pemerintahan Kota dan Desa

Dosen Pengampu : Abdul Sadad S.sos, M.Si

Disusun Oleh:
Wirdatul Zahidah Dela Lathifah. AR (2001135031)

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
T.A. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat
membuat makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Kamis 22 September 2022

Penulis
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………… ……..i


DAFTAR ISI…………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………….……….....1
B. Rumusan Masalah…………………………………………….…1
C. Tujuan……………………………………………………….…..1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………….………...2-8
A. pembangunan masyarakat desa …...….………………….….......2
B. perubahan – perubahan khusus yang terjadi didesa…….…..…....4
C. prisip – prinsip pembangunan desa ……………………..….........5
D. strategi pembangunan desa dalam mengetaskan kemiskinan……6
BAB III PENUTUP……………………………………………….…......9
3.1 Kesimpulan………………………………………………….........9
3.2 Saran…………………………………………………………...…9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….….....10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak ada topik lain dalam manajemen yang mengalami perubahan sedemikian hebat
selama beberapa tahun terakhir seperti topik pengorganisasian dan struktur organisasi.
Pendekatan-pendekatan tradisional terhadap pengorganisasian pekerjaan terus
dipertanyakan dan dinilai kembali sewaktu para manajer mencari desain-desain
struktural yang paling mendukung dan mempermudah para karyawan melakukan
pekerjaan organisasi desain struktural yang dapat mencapai efisiensi tetapi yang juga
memiliki fleksibilitas yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan dilingkungan yang
dinamis sekarang ini.

Desain organisasi dikaitkan dengan pengambilan keputusan manajerial yang


menentukan struktur dan proses yang mengkoordinasikan dan mengendalikan pekerjaan
organisasi. Desain organisasi akan berpengaruh pada pembentukan suatu superstruktur
di dalam kerja dari organisasi tersebut.Cara manajemen mendesain organisasi harus
mengingat dimensi struktur organisasi ini.Bagaiamana kombinasinya mempunyai
dampak langsung atas efektivitas individual, kelompok dan organisasi itu sendiri.
Manajer harus mempertimbangkan sejumlah faktor ketika mendesain organisasi,
diantaranya satu yang sangat penting adalah teknologi, sifat kerja itu sendiri,
karakteristik orang yang melakukan kerja, tuntutan lingkungan organisasi, keperluan
untuk menerima dan memproses informasi dari lingkungan tersebut, dan keseluruhan
strategi yang dipilih organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perilaku organisasi ?
2. Apa faktor yang mempengaruhi perlaku organisasi?
3. Apa saja dimensi perilaku organisasi ?
1

4. Pendekatan apa saja yang digunakan dalam studi Perilaku Organisasi ?


5. Apa Pengertian Desain Organisasi ?
6. Sebutkan macam- macam bentuk Desain Organisasi
7. Sebutkan Perbedaan Bentuk Organisasi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa pengertian perilaku organisasi ?
2. Untuk mengetahui Apa faktor yang mempengaruhi perlaku organisasi?
3. Untuk mengetahui Apa saja dimensi perilaku organisasi ?
4. Untuk mengetahui bagaimana Pendekatan apa saja yang digunakan dalam studi
Perilaku Organisasi ?
5. Untuk mengetahui Apa Pengertian Desain Organisasi ?
6. Untuk mengetahui macam- macam bentuk Desain Organisasi
7. Untuk mengetahui Perbedaan Bentuk Organisasi ?
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perilaku Organisasi


Perilaku Organisasi Adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku
manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu.
Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang menyelidiki dampak
perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. Apa
yang dipelajari, yaitu bagaimana perilaku: perorangan (individu) kelompok struktur
Studi tersebut mencakup pembahasan tentang aspek yang ditimbulkan dari pengaruh
organisasi terhadap manusia yang bekerja di dalamnya; juga aspek yang ditimbulkan
dari pengaruh manusia terhadap organisasi dimana mereka berada.
Tujuan dari perilaku organisasi adalah memperlancar upaya pencapaian tujuan
organisasi.
Unsur utama perilaku organisasi :
a) Pandangan psikologi
b) Pandangan ekonomi
c) Pandangan bahwa individu dipengaruhi aturan organisasi dan pemimpinnya
d) Pandangan tentang penekanan kepada tuntutan manajer untukmencapai tujuan
organisasi
B. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi
C. Prisip – Prinsip Pembangunan Desa
Pembangunan pedesaan seharusnya menerapkan pninsip-prinsip yaitu:
(1) transaparansi (keterbukaan), (2) partisipatif, (3) dapat dinikmati mayarakat, (4) dapat
dipertanggungjawabkan (akuntabilitas), dan (5) berkelanjutan (sustainable). Kegiatan-
kegiatan pembangunan yang dilakukan dapat dilanjutkan dan dikembangkan ke seluruh
pelosok daerah, untuk seluruh lapisan masyarakat. Pembanguan itu pada dasarnya
adalah dari, oleh dan untuk seluruh rakyat. Oleh karena itu pelibatan masyarakat
seharusnya diajak untuk menentukan visi (wawasan) pembangunan masa depan yang
akan diwujudkan. Masa depan merupakan impian tentang keadaan masa depan yang
lebih baik dan lebih mudah dalam arti tercapainya tingkat kemakmuran yang lebih
tinggi. Pembangunan pedesaan dilakukan dengan pendekatan secara multisektoral
(holistik), partisipatif, berlandaskan pada semangat kemandirian, berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan serta melaksanakan pemanfaatan sumberdaya
pembangunan secana serasi dan selaras dan sinergis sehingga tercapai optimalitas.
Ada tiga prinsip pokok pembangunan pedesaan, yaitu :
Kebijaksaan dan langkah-langkah pembangunan di setiap desa mengacu kepada
pencapaian sasaran pembangunan berdasarkan Trilogi Pembangunan. Ketiga unsur
Trilogi Pembangunan tersebut yaitu
(a) pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,
(b) pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, dan
(c) stabilitas yang sehat dan dinamis, diterapkan di setiap sektor, temasuk desa dan kota,
di setiap wilayah dan antar wilayah secara saling terkait, serta dikembangkan secara
selaras dan terpadu.
Pembangunan desa dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan mengharuskan setiap daerah lebih

5
bergantung pada sumber daya alam terbarukan sebagai sumber pertumbuhan. Selain itu,
setiap desa harus memanfaatkan sumber daya manusia secara ekstensif, menggunakan
modal fisik, infrastruktur mesin dan peralatan seefisien mungkin.
Meningkatkan efisiensi sosial sebaik mungkin melalui kebijakan deregulasi,
birokratisasi dan desentralisasi. Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan pedesaan
diperlukan kerjasama yang erat di dalam daerah dan antar daerah. Dalam konteks ini,
seseorang harus selalu memperhatikan pentingnya hubungan antara kota dan desa
sekitarnya dan antara kota dan kota-kota sekitarnya. Hal ini karena pada umumnya
fasilitas industri, kegiatan pertanian atau sektor penunjang/terkait lainnya hanya
terkonsentrasi di beberapa wilayah administratif yang berdekatan. Melalui kerjasama
antar daerah, daerah-daerah yang bersangkutan dapat tumbuh secara harmonis dan
saling mendukung. Kerjasama antar daerah/daerah dapat digunakan untuk
menyeimbangkan pertumbuhan sektor pertanian dan sektor lainnya baik dari segi nilai
tambah maupun penyiapan tenaga kerja.
D. Strategi Pembangunan Desa dalam Mengetaskan Kemiskinan
a) Penyusunan rencana wilayah desa merupakan syarat terpenting untuk memulai
pekerjaan pembangunan desa. Ketika rencana wilayah desa disusun, berbagai
kemungkinan yang ada, orisinalitas, budaya dan aspirasi yang dapat dicapai
untuk mengubah bentuk desa dengan cara yang unik dirumuskan, seperti desa
wisata, desa pertambangan, desa kebun, desa peternakan. , desa nelayan, desa
pertanian, desa industri, desa adat dll. Dalam perencanaan wilayah, rencana
infrastruktur, perkantoran, kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan
komersial/pertanian pusat (satu blok), daya dukung lingkungan (perkiraan
jumlah penduduk maksimum), rencana tapak untuk institusi pendidikan, fasilitas
kesehatan, pasar, terminal dan ruang publik . (alun-alun, taman) dan sebagainya
tetap harus ditata sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.
b) Pengertian kegiatan dan barang yang menjadi basis pengembangan ekonomi
kota didasarkan pada analisis potensi yang ada, daya tampung masyarakat
secara umum, potensi pasar, kepentingan masyarakat dan budaya.
c) Terbentuknya kelembagaan masyarakat yang berperan sebagai pemangku
kepentingan dan memberikan berbagai masukan bagi proses pembangunan
desa.
d) Penyusunan rencana pembangunan dan program pembangunan untuk satu
amanat kepala desa setiap tahun. Dalam merancang, semua komponen desa
harus dipertimbangkan, berdasarkan kehati-hatian dan ketersediaan rencana dan
anggaran daerah.

6
e) Pemerintah Pusat, Desa, Kabupaten/Kota dapat memberikan bantuan, masukan
sesuai pedoman, tugas dan visi dokumen perencanaan dan dukungan dalam
bentuk penyaluran dana dalam bentuk proyek bersama. masih banyak lagi tugas-
tugas administrasi atau program bantuan yang terarah (khusus besar) amal, baik
f) kabupaten/kota, provinsi maupun pusat. Seluruh kegiatan pembangunan desa
terintegrasi dalam program (program wajib) dan alokasi anggaran (mandatory
budget).
g) Untuk pengembangan pendidikan khususnya dalam menyelesaikan program
pendidikan dasar sembilan tahun perlu didirikan sekolah dasar dan menengah di
desa-desa dalam satu tempat, hal ini dilakukan agar biaya pembangunan dan
pemeliharaan sekolah menjadi lebih efisien dan mudah. beban orang tua yang
besar, yaitu komponen transportasi.
h) Untuk meningkatkan ketersediaan pelayanan kesehatan desa, perlu dibentuk
puskesmas pembantu atau sejenisnya, dan di desa-desa yang sangat terpencil hal
ini didukung oleh pelayanan kesehatan keliling.
i) Peningkatan kepegawaian perangkat desa dilakukan dengan meningkatkan
program dan kegiatan melalui program pusat, kabupaten dan daerah/kota,
program kompetisi desa dan program LSM.
8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketika rencana wilayah desa disusun, berbagai kemungkinan yang ada, orisinalitas,
budaya dan aspirasi yang dapat dicapai untuk mengubah bentuk desa dengan cara yang
unik dirumuskan, seperti desa wisata, desa pertambangan, desa kebun, desa
peternakan. , desa nelayan, desa pertanian, desa industri, desa adat dll. Dalam
perencanaan wilayah, rencana infrastruktur, perkantoran, kawasan pemukiman, kawasan
komersial, kawasan komersial/pertanian pusat (satu blok), daya dukung lingkungan
(perkiraan jumlah penduduk maksimum), rencana tapak untuk institusi pendidikan,
fasilitas kesehatan, pasar, terminal dan ruang publik . (alun-alun, taman) dan sebagainya
tetap harus ditata sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.
B. Saran
Penulis memohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan makalah ini dan
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih
bermanfaat dan lebih baik kualitasnya dimasa mendatang. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Raharjo. 2006. “Pembangunan Pedesaan Dan Perkotaan”. Yogyakarta:


Graha Ilmu
Agustin, Merry et al. 2016. “Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan
Desa Melalui Musrenbang (Studi Kasus Pada Pembangunan Japordes Desa
Tunggunjangkir Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan). Dalam Publika vol.4,
no 1.
Arimbi, Mas Achmad. 1993. “Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan”.
Jakarta: Walhi.
Fadil, Fathurrahman et al. 2013. “Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah
Perencanaan Pembangunan di Kelurahan Kotabaru Tengah”. Dalam Jurnal Ilmu
Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2.
Mubyarto. 1997. “Gerakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan, Kajian Bersama
Pengembangan Kebijaksanaan”. Yogyakarta: Aditya Media.
Nur Laily, Elida Imro’atin et al. 2015. “Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan
Pembangunan Partisipatif”. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, volume 3,
nomor 2

10

Anda mungkin juga menyukai