Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Rekayasa Sosial Dalam Prespektif Dakwah


Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Dakwah”
Dosen pengampu : Dr. H. Misbahul Munir, MM.

Di susun oleh :
Kelompok 11
1. Dicky Agel Saputro (211103040015)
2. Alfia Maharani (211103040022)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ
JEMBER
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Rekayasa Sosial dalam Prespektif Dakwah” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bapak Dr. H. Misbahul Munir, MM. mata kuliah Manajemen Dakwah di
Universitas Islam Negeri KH.Ahmad Shiddiq Jember. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih Kepada Bapak Dr. H. Msbahul Munir,
MM. selaku dosen mata kuliah Manajemen Dakwah yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jember, 4 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Pengertian Rekayasa Sosial...................................................................................3
2.2 Metode Dalam Rekayasa Sosial............................................................................5
2.3 Kondisi Masyarakat Yang Perlu di Rekayasa.......................................................6
2.4 Sumber Daya Manusia Sebagai Agent Of Social Change.....................................7
BAB III PENUTUP..........................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................8
3.2 Saran......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam adalah agama yang menjaga keseimbangan hidup secara horizontal


maupun vertikal. Ia tidak hanya mengatur tata cara peribadatan, tetapi juga tata
cara perlakuan sosial antar sesama bahkan dengan alam semesta. Ia tidak hanya
mengatur satu dimensi kehidupan tetapi juga seluruh dimensi hidup itu sendiri.
Oleh sebab itu, Islam yang diyakini sebagai agama yang membebaskan manusia
dari segala ketertinggalan dan ketertindasan hendaknya mampu menawarkan
solusi atas problem-problem kemanusiaan, seperti ketidakadilan, penindasan,
kewenang-wenangan, kemiskinan, kebodohan, dan lain-lain. Jika Islam hanya
berorientasi secara vertikal dalam aspek peribadatan dan teologis, maka Islam
akan muncul dalam karakter yang ekslusif dan tidak memiliki semangat
perubahan. Sementara sejak awal, Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW
memiliki orientasi keseimbangan teologis dan sosial, bahkan ekologis sekaligus.
Sebagaimana ditegaskan Qutb bahwa kaum muslim harus menyadari bahwa
mereka dilahirkan untuk maju ke garis depan dan memegang kendali
kepemimpinan, oleh sebab mereka adalah umat yang terbaik.
Dakwah sebagaimana yang disebutkan tersebut merupakan upaya
rekayasa sosial demi mewujudkan tatanan hidup yang lebih baik. Upaya dakwah
rekayasa sosial adalah proses perencanaan terhadap perubahan sosial yang
berlandasakan nilai-nilai Islam demi pengembangan masyarakat muslim itu
sendiri. Muhtadi dan Safei menegaskan bahwa dakwah rekayasa sosial perlu
berkiblat pada pola dan perilaku Nabi serta para sahabatnya yang senantiasa
berorientasi pada pemecahan masalah-masalah yang berkembang di masyarakat.
Rasulullah merupakan pelaku rekayasa sosial (agent social of change) dan agen
pembangunan (agent of development).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Rekayasa Sosial?
2. Apa saja Metode dalam Reakayasa Sosial?

1
3. Bagaimana kondisi masyarakat yang perlu di Rekayasa?

4. Apa yang di maksud SDM sebagai Agent Of Social Change?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui Apa pengertian Rekayasa Sosial
2. Untuk mengetahui Apa saja metode dalam Rekayasa Sosial
3. Untuk mengetahui kondisi masyarakat yang perlu di Rekayasa
4. Untuk mengetahui Sumber Daya Manusia sebagai Agent Of Social Change

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rekayasa Sosial

Rekayasa sosial (social engineering) pada prinsipnya berupaya


mengubah masyarakat ke arah yang dikehendaki. Dengan kata lain, rekayasa
sosial merupakan perubahan sosial yang direncanakan (planned social change).
Dalam rekayasa sosial diupayakan kiat-kiat dan strategi-strategi untuk
menjadikan kehidupan sosial menjadi lebih baik. Sebuah rekayasa sosial
dilakukan karena situasi sosial berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,
perubahan sosial akibat modernisasi lebih banyak menimbulkan masalah-
masalah sosial.
Menurut Rakhmat, perubahan sosial melalui rekayasa sosial pertama-
tama harus dimulai dari perubahan cara berpikir. Perubahan sosial tidak akan
menuju ke arah yang direncanakan apabila kesalahan berpikir masih
dipraktikkan. Kesalahan berpikir itu misalnya terjadinya kebuntuan berpikir oleh
berbagai kalangan, termasuk ilmuwan dan adanya mitos-mitos yang masih
dipercayai oleh sebagian orang. Rekayasa sosial dilakukan karena munculnya
permasalahan sosial. Permasalahan sosial muncul karena adanya ketidaksesuaian
antara apa yang seharusnya, yang diinginkan (dassollen) dengan apa yang
menjadi kenyataan (das sein). Misalnya dalam konteks studi ini, internet
diharapkan akan dapat meningkatkan pengetahuan dan menunjung proses
pendidikan santri, tapi ternyata apa yang diharapkan itu tidak terwujud, justru
yang terjadi sebaliknya, muncul masalah-masalah yang berkaitan dengan
penggunaan internet tersebut. Dalam hal ini proses rekayasa sosial dapat dimulai
dari perubahan sikap dan nilai-nilai individu, terutama dalam memahami
keberadaan sebuah teknologi komunikasi. Rekayasa sosial pada dasarnya
merupakan bagian dari aksi sosial. Aksi sosial adalah tindakan kolektif untuk
mengurangi atau mengatasi masalah sosial.

2.2 Metode dalam Rekayasa Sosial

2.3 Kondisi Masyarakat yang perlu di Rekayasa

3
2.4 Sumber Daya Manusia Sebagai Agent Of Social Change

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

5
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai