Anda di halaman 1dari 20

DAMPAK SOSIAL DI ERA DIGITALISASI

Disusun oleh:

Ali Zidane Salim 2170201231 Farid Kemal Fakhri 2170201261

Imam Dwi Septiadi 2170201330 Muhammad Rifki Akbar 2170201284

Gusti Bagas Azzaki 2170201240 Tri Maulana Yusuf 2170201308

Ryan Zulfiansyah 2170201285 Taufik Kurniawan 2170201233

Muhammad Andrew Al Faathir 2170201304 Ariel Adji 2170201332

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata
kuliah Sistem Ekonomi Indonesia tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Dampak Sosial di Era-Digitalisasi” dapat


diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang Dampak
Sosial di Era-Digitalisasi dapat ditelaah dan dikaji secara lebih dalam dan serius.
Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan informasi dan sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.

Ucapan dan apresiasi kami juga berikan kepada Bapak Dr.Muljadi, MM.
Selaku Dosen Mata Kuliah Sistem Ekonomi Indonesia di Universitas Muhammadiyah
Tangerang karena telah mencurahkan segenap waktu dan tenaganya untuk senantiasa
memberikan kami arahan dan membina kami selama proses makalah ini ditulis.

Penulis menyadari makalah bertema program kebijakan terhadap Dampak


Sosial di Era-Digitalisasi ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada
bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah mata
kuliah Sistem Ekonomi Indonesia ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tangerang, 30 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar ........................................................................................... i


Daftar isi ..................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan .......................................................................................

1. Latar belakang ........................................................................................

Bab II Landasan Teori....................................................................................

2.1. Pengertian Pengaruh………….…………………………………...……......


2.2. Pengertian Media Digital……………………………………………...........
2.3. Konsep Perubahan Sosial…………………………………………………...
2.4. Faktor Penyebab Perubahan Sosial…………………………………………
2.5. Pengertian Masyarakat……………………………………………………..

Bab III Pembahasan………………………….........................................................

3.1. Dampak Positif dan Dampak Negatif Digitalisasi………………………….


3.2. Pengaruh Media Sosial terhadap Perubahan Sosial Masyarakat…………..

Penutup………………………………………………………………………….

3.3. Penutup……………………………………………………………………….
3.4. Saran…………………………………………………………………………
BAB I

LATAR BELAKANG

1. Latar Belakang Masalah

Dinamika kehidupan masyarakat mengalami perkembangan


yang sangat pesat. Akulturasi budaya dengan sentuhan teknologi
informasi merupakan fenomena pendorong perubahan tersebut.
Kebeasan personal dalam menyampaikan ide, kritik, saran dan bahkan
“hujatan” sering dijumpai setiap jam dan hari melalui berbagai varian
media yang digunakan.

Tidak sedikit diskresi lahir dari beberapa kelompok masyarakat


dengan opini dan argumen yang diyakini. Bagaimana bisa kita
menyaksikan gerakan demonstrasi besar bertajuk aksi bela Islam “411”
dan “212” di penghujung tahun 2016, yang menuntut penguasa untuk
turun tangan langsung melerai dua kubu yang bersilang pendapat.

Bagaimana bisa kita memahami istilah “Viral” dalam media


sosial sampai adanya fenomena “Om Tolelot Om” hampir di setiap
daerah di Indonesia. Banyak anak kecil hingga dewasa yang rela
berpanas – panasan dan berhujan – hujanan menunggu truk / bus yang
melintas berharap kendaraan tersebut membunyikan klakson variasi
dengan membawa kertas bertuliskan “om tolelot om”. Berbicara tentang
fenomena “viral” semuanya tidak lepas dari peran dan pengaruh media
sosial terhadap kehidupan di masyaraklat kita.
Kondisi yang dialami masyarakat Indonesia saat ini menuntut
sikap adaptif dan responsibilitas Pemerintahan. Secara nyata media
sosial telah merubah kehidupan sosial masyarakat hampir disemua
jenjang dan strata sosial. Perubahan dan perkembangan masyarakat
sejatinya dibutuhkan guna mengalirkan sikulus bermasyarakat. Oleh
sebab itu pemerintah perlu mengatur kebebasan dalam penggunaan
media sosial di Indonesia, maka penulis tertarik melaukan penelitian
dengan judul “ Dampak Sosial di Era-Digitalisasi ”.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian “Pengaruh”

Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuataan seseorang. Dari
pengertian di atas telah dikemukakan sebelumnya bahwa pengaruh
adalah merupakan sesuatu daya yang dapat membentuk atau mengubah
sesuatu yang lain. Pengaruh adalah suatu keadaan ada hubungan timbal
balik, atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi
dengan apa yang di pengaruhi. Dua hal ini adalah yang akan
dihubungkan dan dicari apa ada hal yang menghubungkannya. Di sisi
lain pengaruh adalah berupa daya yang bisa memicu sesuatu,
menjadikan sesuatu berubah. Maka jika salah satu yang disebut
pengaruh tersebut berubah, maka akan ada akibat yang ditimbulkannya.

2.2. Pengertian Media Digital

Media digital adalah sebuah media berbasis online, dengan para


penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media digital
yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Pendapat lain mengatakan bahwa media digital adalah media online
yang memudahkan interaksi sosial dan media digital menggunakan
teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog
interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media
digital sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang
membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web
page pribadi, kemudian terhubung dengan temanteman untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain
Youtube, Facebook, Instagram, dan Twitter. Jika media tradisional
menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial
menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik
untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu
yang cepat dan tak terbatas.

2.3. Konsep Perubahan Sosial

Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-


perubahan. Perubahan dapat berupa pengaruhnya terbatas maupun luas,
perubahan yang lambat dan ada perubahan yang berjalan dengan cepat.
Perubahan dapat mengenai nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku
organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.
Perubahan- perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala
yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian
dunia lain berkat adanya komunikasi modern (Soerjono Soekanto,
2009:259). Definisi perubahan sosial menurut beberapa ahli sosiologi:
Soerjono Soekanto (2009:262-263).

a. Kingsley Davis mengartikan “perubahan sosial sebagai


perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat”

b. MacIver mengatakan “perubahan- perubahan sosial


merupakan sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social
relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan
(equilibrium) hubungan sosial”

c. JL.Gillin dan JP.Gillin mengatakan “perubahan- perubahan


sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima,
baik karena perubahan- perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi
ataupun penemuan- penemuan baru dalam masyarakat”

d. Selo Soemardjan. Rumusannya adalah “segala perubahan-


perubahan pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di
dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan perubahan sosial adalah


perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat yang dapat
mempengaruhi pola interaksi sosial di dalam suatu yang dapat bersifat
membangun karakter manusia menuju proses yang lebih baik atau
malah sebaliknya.

2.4. Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Soerjono Soekanto (2009:275-282) Secara umum penyebab dari


perubahan sosial budaya dibedakan atas dua golongan besar, yaitu:
Perubahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan Perubahan yang
berasal dari luar masyarakat. Secara jelas akan dipaparkan di bawah ini:

a. Perubahan yang Berasal dari Masyarakat.

1) Bertambah atau berkurangnya penduduk. Perubahan jumlah


penduduk merupakan penyebab terjadinya perubahan sosial, seperti
pertambahan atau berkurangnya penduduk pada suatu daerah tertentu.
Bertambahnya penduduk pada suatu daerah dapat mengakibatkan
perubahan pada struktur masyarakat, terutama mengenai lembaga-
lembaga kemasyarakatan. Sementara pada daerah lain terjadi
kekosongan sebagai akibat perpindahan penduduk tadi.

2) Penemuan-penemuan baru Penemuan-penemuan baru akibat


perkembangan ilmu pengetahuan baikberupa teknologi maupun berupa
gagasan-gagasan menyebar kemasyarakat, dikenal, diakui, dan
selanjutnya diterima sertamenimbulkan perubahan sosial.

b. Perubahan yang Berasal dari Luar Masyarakat.


1) Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada
disekitar manusia. Menurut Soerjono Soekanto sebab yang bersumber
pada lingkungan alam fisik yang kadang-kadang disebabkan oleh
tindakan para warga masyarakat itu sendiri. Misalnya, penebangan
hutan secara liar oleh segolongan anggota masyarakat memungkinkan
untuk terjadinya tanah longsor, banjir dan lain sebagainya.

2) Peperangan Peperangan yang terjadi dalam satu masyarakat


dengan masyarakat lain menimbulkan berbagai dampak negatif yang
sangat dahsyat karena peralatan perang sangat canggih.

3) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Adanya interaksi


langsung antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya akan
menyebabkan saling pengaruh. Selain itu pengaruh dapat berlangsung
melalui komunikasi satu arah yakni komunikasi masyarakat dengan
media-media massa.

2.5. Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok individu yang tinggal dalam


suatu tempat tertentu, saling berinteraksi dalam waktu yang relatif lama,
mempunyai adat-istiadat dan aturan- aturan tertentu dan lambat laun
membentuk sebuah kebudayaan.

Masyarakat juga merupakan sistem sosial yang terdiri dari


sejumlah komponen struktur sosial yaitu: keluarga, ekonomi,
pemerintah, agama, pendidikan, dan lapisan sosial yang terkait satu
sama lainnya, bekerja secara bersama-sama, saling berinteraksi,
berelasi, dan saling ketergantungan (Jabrohim, 2004: 167).
Menurut Mac Iver dan Page dalam Soekanto masyarakat ialah
suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama
antara berbagai kelompok dan penggolongan dan pengawasan tingkah
laku serta kebebasan- kebebasan manusia.

Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat.


Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial, dan masyarakat selalu
berubah (Soekanto, 2007: 22).

Menurut Mac Iver dan Charles dalam Soekanto unsur-unsur


perasaan masyarakat antara lain adalah seperasaan, sepenanggungan dan
saling memerlukan, sedangkan tipe-tipe masyarakat menurut Kingley
Davis dalam Soekanto (2007: 134-135) ada empat kriteria yaitu:

1) Jumlah penduduk.

2) Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman.

3) Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh


masyarakat.

4) Organisasi masyarakat yang bersangkutan.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Dampak Positif dan Dampak Negatif Digitalisasi

1. Dampak positif dari digitalisasi adalah:

a. Memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang


Dengan media digital, kita dapat dengan mudah berinteraksi dengan
siapa saja termasuk artis favorit kita yang juga menggunakan media
sosial terkenal seperti Facebook dan Twitter.

b. Memperluas pergaulan via media digital membuat kita bisa


memiliki banyak koneksi dan jaringan yang luas. Tentu saja hal ini
berdampak positif bagi orang yang ingin mendapatkan teman atau
pasangan hidup dari tempat yang jauh atau negara asing.

c. Jarak dan waktu bukan lagi masalah Di era digitalisasi seperti


sekarang ini, hubungan jarak jauh bukan lagi halangan besar karena kita
tetap dapat berinteraksi dengan orang lain kapan saja walaupun
dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh.

d. Lebih mudah dalam mengekspresikan diri Teknologi digital


memberikan sarana baru bagi manusia dalam mengekspresikan diri.
Orang biasa, orang pemalu, atau orang yang selalu gugup
mengungkapkan pendapat di depan umum akhirnya mampu
menyuarakan diri mereka secara bebas.

e. Penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat Dengan


media sosial, siapapun dapat menyebarkan informasi baru kapan saja,
sehingga orang lain juga dapat memperoleh informasi yang tersebar di
media digital kapan saja.

f. Biaya lebih murah Bila dibandingkan dengan media lainnya,


maka media sosial memerlukan biaya yang lebih murah karena kita
hanya perlu membayar biaya internet untuk dapat mengakses media
digital.

2. Dampak negatif dari digitalisasi adalah:

a. Menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya.


Orang yang terjebak dalam media digital memiliki kelemahan besar
yaitu berisiko mengabaikan orang-orang di kehidupannya sehari-sehari.

b. Interaksi secara tatap muka cenderung menurun Karena


mudahnya berinteraksi melalui media digital, maka seseorang akan
semakin malas untuk bertemu secara langsung dengan orang lain.

c. Membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet


Dengan kepraktisan dan kemudahan menggunakan teknologi, maka
orang-orang akan semakin tergantung pada produk digital, seperti
internet dan pada akhirnya akan menjadi kecanduan terhadap internet.
d. Rentan terhadap pengaruh buruk orang lain Seperti di
kehidupan sehari-hari, jika kita tidak menyeleksi orang- orang yang
berada dalam lingkaran sosial kita, maka kita akan lebih rentan terhadap
pengaruh buruk.

e. Masalah privasi Dengan teknologi digital, apapun yang kita


unggah bisa dengan mudah dilihat oleh orang lain. Hal ini tentu saja
dapat membocorkan masalah-masalah pribadi kita. Oleh karena itu,
sebaiknya tidak mengunggah hal-hal yang bersifat privasi ke dalam
media sosial.

f. Menimbulkan konflik via media sosial siapapun bebas


mengeluarkan pendapat, opini , ide gagasan dan yang lainnya, akan
tetapi kebeasan yang berlebihan tanpa ada kontrol sering menimbulkan
potensi konflik yang akhirnya berujung pada sebuah perpecahan.

3.2. Pengaruh Media Sosial terhadap Perubahan Sosial Masyarakat

Dari hasil penelitian yang dilakukan, era digitalisasi memiliki


dampak positif dan negatif. Dampak positif penggunaan teknologi
digital secara nyata telah membawa pengaruh terhadap perubahan sosial
masyarakat kearah yang lebih baik tetapi dampak negatif cenderung
membawa perubahan sosial masyarakat yang menghilangkan nilai –
nilai atau norma di masyarakat Indonesia.

Dengan hadirnya media sosial sebagai teknologi baru, tentu saja


cara hidup manusia juga akan mengalami perubahan. Beberapa
perubahan adalah semakin efektif dan efisiennya manusia dalam
memperoleh informasi tidak terhalang waktu, tempat dan biaya yang
tidak terlalu mahal.

Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social


relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan
(equilibrium) hubungan sosial dan segala bentuk perubahan- perubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap
dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Masyarakat dapat berkomunikasi langsung dengan presiden


melalui media sosial guna menyampaikan saran kritik dan ide yang
membangun. Jika dalam metode konvensional masyarakat harus
menjadi wakil rakyat / anggota DPR terlebih dahulu dan atau
melakukan demonstrasi didepan istana kepresidanan guna
menyampaikan aspirasi, sekarang cara tersebut cenderung ditinggalkan.
Dari sisi ekonomi semakin tingginya minat masyarakat terhadap
teknologi digital, tidak sedikit masyarakat kita memperoleh keuntungan
dengan berbisnis melalui media sosial. Maka masyarakat akan semakin
tergantung dengan media sosial, dan hal ini akan mempengaruhi
kehidupan mereka sehari-hari.

Pengaruh negatif terhadap perubahan sosial masyarakat diantaranya:

 sering terjadi konflik antar kelompok – kelompok


tertentu dengan berlatar belakang suku, ras maupun
agama.
 Mengatasnamakan agama, kelompok tertentu memiliki
pengikut dengan jumlah yang banyak pada media sosial
cenderung memanfaatkan momen tertentu untuk
menggerakkan massa dalam kegiatan tertentu.

Secara langsung media sosial berpengaruh terhadap


terbentukknya kelompok – kelompok sosial tersebut dengan
menanamkan prinsip, nilai dan akidah tertentu untuk menjadi perubah
sistem.

Bahkan dengan media sosial kelompok – kelompok tersebut


dengan mudah mempengaruhi kondisi stabilitas sebuah negara. Ada
pula berlatar belakang kesenjangan sosial yang sering mengundang
komentar dan berujung konflik.

Pola perilaku masyarakat yang menyimpang juga sering di blow


up pada media sosial seperti grop / komunitas penyuka sesama jenis
seperti kaum gay dan lesbian.
Jika dilihat dari sisi interaksi sosial pengaruh perubahan sosial di
masyarakat terjadi karena semakin mudahnya manusia berinteraksi
melalui media sosial, maka interaksi sosial di dunia nyata akan turut
berkurang.

Manusia tidak perlu lagi saling bertemu secara langsung untuk


berkomunikasi, sehingga hal ini akan membentuk pola hidup
masyarakat yang semakin tertutup.

PENUTUP
3.3. Kesimpulan

1. Teknologi Digital adalah sebuah media yang senantiasa


berkembang pesat, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia.

2. Dampak positif dari digitalisasi adalah memudahkan kita


untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak
dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan
diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih
murah. Sedangkan dampak negatif dari teknologi digital adalah
menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi
secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi
kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi,
rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.

3. Adanya media sosial dalam elemen utama perkembangan


digital telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat.
Perubahan- perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan
sosial dan segala bentuk perubahan- perubahan pada lembagalembaga
kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku
diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan


menyampaiakan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan
ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti
munculnya kelompok–kelompok sosial yang mengatasnamakan agama,
suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma
– norma yang ada.

3.4. Saran

1. Pemerintah harus segera menyusun pertauran tentang penggunaan


dan pemanfaatan media sosial sosial sebagai sarana teknologi informasi
secara bijak.

2. Masyarakat harus lebih cermat dan selektif dalam menggunakan


media sosial seperti memilih pertemanan, komunitas / group dan tidak
latah terhadap perubahan perilaku atau trend/ “viral” negatif dikalangan
pengguna Teknologi Digital.

Anda mungkin juga menyukai