Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERUBAHAN SOSIAL DALAM ERA DIGITAL

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Teori Perubahan Sosial

Dosen pengampu : Drs. D. Yaceu Priyatna, M.AP

Disusun Oleh :

Kelompok 2 Kelas Reguler 2A

Ketua : Herawati (A1A220025)

Anggota : 1. Kamilah Hardianingsih (A1A220008)

2. Siti Nurjanah (A1A2200010)

3. Reihana Kamila Alfanny (A1A220023)

4. Novi Fitriani Sunendang (A1A220037)

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS SUBANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan Sosial dalam era digital” dengan
tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah teori perubahan sosial. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang perubahan sosial dalam era digital bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada
bapak Drs. D. Yaceu Priyatna, M.AP selaku dosen mata kuliah teori perubahan sosial yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Subang,30 Mei 2023

Ketua

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
2.1 Pengertian konsep perubahan sosial dalam era digital .............................................. 5
2.2 Teori - teori perubahan sosial dalam era digital ......................................................... 7
2.3 tantangan perubahan sosial dalam era digital ............................................................ 8
2.4 Peluang perubahan sosial dalam era digital ............................................................... 9
2.5 Studi kasus perubahan sosial dalam era digital ........................................................ 11
BAB III SIMPULAN ............................................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 14
3.2 Saran............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam era digital telah mengubah
lanskap sosial secara luas. Internet, media sosial, dan teknologi digital lainnya telah
memengaruhi cara orang berkomunikasi, berinteraksi, dan memperoleh informasi. Dalam
konteks ini, perubahan sosial yang terjadi dalam era digital dapat diamati melalui beberapa
aspek yang mencakup berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan, bisnis, hubungan
interpersonal, dan budaya populer.

Perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap pendidikan dalam era digital.
Sistem pembelajaran daring atau e-learning menjadi alternatif yang populer dalam proses
pendidikan. Dalam sistem pembelajaran daring, penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi memungkinkan siswa untuk belajar melalui platform digital, seperti aplikasi
kelas online, video konferensi, dan konten pembelajaran interaktif. Dalam era digital yang
terus berkembang, pemahaman tentang perubahan sosial yang terjadi dalam konteks sistem
pembelajaran daring sangat penting. Dengan mengidentifikasi dan memahami dampak positif
dan tantangan yang terkait, pendidik dan pembuat kebijakan dapat mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan aksesibilitas, interaksi sosial, dan kualitas
pembelajaran dalam sistem pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya :

a) Bagaimana konsep perubahan sosial dalam era digital


b) Bagaimana teori – teori perubahan sosial dalam era digital
c) Apa tantangan perubahan sosial dalam era digital
d) Sebutkan peluang perubahan sosial dalam era digital
e) Studi kasus perubahan sosial dalam era digital

4
1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan nya:

a) Untuk mengetahui konsep perubahan sosial dalam era digital


b) Untuk mengetahui teori – teori perubahan sosial dalam era digital
c) Untuk mengetahui tantangan perubahan sosial dalam era digital
d) Untuk mengetahui peluang perubahan sosial dalam era digital
e) Untuk mengetahui Studi kasus perubahan sosial dalam era digital

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian konsep perubahan sosial dalam era digital

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini membawa sebuah perubahan di


dalam masyarakat. Lahirnya media sosial saat ini menjadikan pola-pola perilaku
masyarakat umumnya mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada saat
ini. Media sosial merupakan sebuah media online, dengan para penggunaannya yang bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi maupun menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, maupun forum.
Blog maupun jejaring sosial merupakan bentuk media sosial yang paling sering
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media
sosial ialah media online yang mendukung interaksi sosial dan juga media sosial
menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog yang
interktif.
Gaya hidup digital merupakan sebuah fenomena bagi masyarakat milineal dewasa ini.
Hal ini menjelaskan bahwa gaya hidup digital merupakan revolusi gaya hidup (bahkan
budaya hidup) akibat perkembangan tekonologi informasi dan komunikasi yang semakin
pesat, dengan menggunakan perlatan digital, pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih
efisien dalam arti menghemat biaya dan juga waktu, dapat lebih efektif karena tujuan
utama gaya hidup digital adalah cepat dari sebelumnya. Para ahli mengatakan bahwa
tujuan utama gaya hidup digital adalah optimalisasi produktivitas dengan menggunakan

5
berbagai perangkat dari manfaat teknologi informasi(perdimanurungstimkpringsewu,
2016).
Adanya media sosial saat ini telah mempengaruhi kehidupan sosial di dalam
masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam hubungan sosial (social
relationships) atau juga sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
hubungan-hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sosialnya,
termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap maupun pola perilaku diantara kelompok-
kelompokyang ada di dalam masyarakat tersebut.
Dinamika kehidupan masyarakat mengalami perkembangan yang sangat pesat dan
cepat. Akulturasi budaya dengan sentuhan teknologi informasi saat ini yang ada
merupakan fenomena pendorong perubahan tersebut. Kebebasan personal dalam
menyampaikan ide, kritik, saran dan bahkan bisa "hujatan" sering dijumpai setiap jam dan
hari melalui berbagai varian media yang digunakan masyarakat atau individu.
Pengaruh era digital atau media sosial saat ini terhadap perubahan sosial memiliki
dampak yang positif maupun negatif. Dampak positif pengguna media sosial secara nyata
telah membawa pengaruh terhadap perubahan-perubahan sosial masyarakat kearah yang
lebih baik.Tetapi, dampak negatif cenderung membawa perubahan sosial pada masyarakat
yang menghilangkan nilai-nilai atau norma-norma yang ada di dalam masyarakat.
Dengan hadirnya media sosial saat ini sebagai teknologi baru, tentu saja cara hidup
manusia juga akan mengalami perubahan. Beberapa perubahan ialah semakin efektif dan
efisiennya manusia dalam memperoleh informasi-informasi yang tidak terhalang waktu,
tempat dan biaya yang tidak terlalu mahal.
Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai
perubahan-perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan-hubungan sosial
dan segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam
suatu maasyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai,
sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Jika dilihat dari sisi interaksi sosial pengaruh perubahan sosial di masyarakat terjadi
karena adanya semakin mudahnya manusia berinteraksi melalui media sosial atau jejaring
sosial, maka interaksi sosial didunia nyata akan berkurang. Hal ini akan membentuk pola
hidup masyarakat yang semakin tertutup atau individualis.
Dalam hal ini masyarakat seharusnya lebih cermat dan selektif dalam menggunakan
maupun memanfaatkan media sosial sebagai sarana teknologi informasi secara bijak
6
seperti memilih pertemanan, komunitas atau grup dan tidak gegabah terhadap perubahan
perilaku atau trend "viral" negatif dikalangan pengguna media sosial atau jejaring sosial.
Sehingga dapat menjadikan media sosial sebagai keuntungan atau dampak positif dalam
menggunakan media sosial.

2.2 Teori - teori perubahan sosial dalam era digital

Teori-teori yang relevan dengan konteks perubahan sosial dalam era digital:
1. Teori Difusi Inovasi:
Teori difusi inovasi dikembangkan oleh Everett Rogers dan membahas bagaimana
inovasi atau ide baru menyebar di antara individu atau kelompok dalam suatu masyarakat.
Dalam konteks era digital, teori ini membantu memahami proses adopsi dan penyebaran
teknologi digital. Terdapat lima faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasi, yaitu:
a. Keuntungan relatif: Persepsi individu tentang sejauh mana inovasi tersebut lebih baik
atau lebih menguntungkan daripada apa yang sudah ada.
b. Kesederhanaan penggunaan: Sejauh mana inovasi tersebut mudah dipahami dan
digunakan oleh individu.
c. Kelebihan relatif: Persepsi individu tentang keunggulan inovasi dibandingkan dengan
alternatif yang ada.
d. Kompatibilitas: Sejauh mana inovasi tersebut sesuai dengan nilai-nilai, kebutuhan, dan
pengalaman individu.
e. Kemampuan untuk diuji secara terbatas: Kemampuan individu untuk mencoba atau
menguji inovasi secara terbatas sebelum mengadopsinya sepenuhnya.
2. Teori Konvergensi Media:
Teori konvergensi media menjelaskan tentang perubahan dalam bentuk dan
konvergensi media yang terjadi dalam era digital. Konvergensi media merujuk pada
penggabungan berbagai media tradisional seperti televisi, radio, dan surat kabar ke dalam
platform digital yang terintegrasi, seperti internet. Dalam era digital, individu tidak hanya
menjadi konsumen pasif, tetapi juga berperan sebagai produsen dan penyebar informasi.
Hal ini mempengaruhi masyarakat mengonsumsi, berinteraksi, dan berpartisipasi dalam
media. Contohnya adalah platform media sosial yang memungkinkan individu untuk
berbagi, berinteraksi, dan memengaruhi opini publik secara langsung.
3. Teori Transformasi Digital:

7
Teori transformasi digital membahas perubahan fundamental yang terjadi dalam
masyarakat karena adopsi dan integrasi teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan.
Perubahan ini melibatkan transformasi dalam pola komunikasi, pola kerja, dinamika
industri, serta pola konsumsi dan interaksi sosial. Transformasi digital juga melibatkan
adanya perubahan struktur sosial dan ekonomi, seperti munculnya ekonomi berbasis
platform dan kerja jarak jauh. Selain itu, teori ini juga mengkaji bagaimana teknologi
digital mempengaruhi pembentukan identitas dan hubungan sosial dalam masyarakat.
4. Teori Hibriditas Budaya:
Teori hibriditas budaya menyoroti perpaduan, interaksi, dan percampuran budaya yang
terjadi dalam konteks era digital. Dalam era digital, individu memiliki akses yang lebih
besar terhadap berbagai budaya dan informasi dari seluruh dunia. Melalui internet,
budaya-budaya yang berbeda saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.

2.3 tantangan perubahan sosial dalam era digital

Tantangan di era digital memberikan ancaman tersendiri untuk setiap pihak. Meskipun
memberikan manfaat yang besar pada kehidupan sehari-hari, tapi era digital juga memberikan
dampak yang negatif, yaitu:

1. Kelumpuhan Analisis

Kemudahan dalam mengakses internet diiringi dengan semakin banyaknya bahan analisis
yang bisa ditemukan dalam website pencarian yang bisa membuat Anda bingung. Hal ini
sama halnya seperti Anda terlalu banyak membaca referensi, sehingga sangat bingung dalam
memutuskan suatu keputusan yang tepat.

Tantangan di era digital inilah yang banyak terjadi di dalam bisnis, banyak sekali bisnis yang
jatuh ke dalam perangkap untuk terus mencari validasi tambahan sebelum pada akhirnya bisa
membuat keputusan. Hal tersebut terjadi karena terlalu khawatir minimnya uji secara
menyeluruh.

2. Lebih Malas Secara Intelektual

Bila terlalu banyak data, maka hal tersebut menjadi hal yang buruk untuk para pengguna.
Dengan mengakses big data dan juga algoritma AI, maka tantangan di era digital yang
dirasakan perusahaan saat ini bisa diatasi dengan membuat data yang mendukung hampir
semua simpulan

8
3. Konsumen yang Impulsif Dan Ceroboh

Semakin hari, semakin minim perhatian konsumen. Perhatian mereka setiap hari lebih fokus
pada smartphone, tablet, atau laptopnya saja. Hal tersebut memberikan tantangan di era
digital untuk setiap perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan harus bisa lebih banyak lagi
memerhatikan hal tersebut agar bisa lebih menonjol dan lebih relevan.

4. Sedikit Belajar Adalah Hal yang Berbahaya

Kemudahan dalam mengakses berbagai informasi bukan berarti semuanya bisa dilakukan
dengan menggunakan internet. Beberapa pekerjaan tertentu ada yang mengandalkan praktek
dengan analisis, jadi seluruh informasi dari internet tidak semuanya relevan.

Diperlukan pelatihan yang baik agar seluruh informasi yang diperoleh bisa lebih relevan dan
tidak adanya keterbatasan informasi pada para pelanggan.

2.4 Peluang perubahan sosial dalam era digital

Era digital merupakan era dimana informasi dapat dengan mudah dan cepat diakses dan
disebarluaskan dengan menggunakan teknologi digital. Teknologi digital adalah teknologi
yang memanfaatkan sistem komputerisasi yang terhubung ke Internet, dan kita saat ini
memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang membuat kemajuan luar biasa di bidang teknologi
Internet.

Perkembangan kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era digital telah


membawa dampak positif dan peluang bagi masyarakat.

Empat dampak positif dan peluang yang dirasakan oleh masyarakat di era digital, yaitu:

1. Memudahkan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan secara cepat

Adanya kemudahan dalam mengakses informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di
era digital merupakan dampak positif yang sudah dirasakan. Masyarakat semakin cepat
belajar dalam menerima informasi yang dibutuhkan sehingga berpengaruh terhadap
pengembangan kemampuan diri.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pengembangan dan


pemanfaatan digitalisasi

Era digital juga memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) melalui pengembangan kemampuan dan penggunaan teknologi, informasi,

9
dan komunikasi. Misalnya ketersediaan platform digital WhatsApp Group yang diinisiasi
oleh Klobility untuk pengembangan kemampuan diri sumber daya manusia (SDM)
Disabilitas yang disebut dengan TIKO (Teman Inklusi Klobility), platform Sekolah.mu untuk
pengembangan diri individu melalui pelatihan-pelatihan online, dan sebagainya.

3. Adanya media massa yang berbasis digital

Media massa yang konvensional seperti media cetak yaitu koran/surat kabar, majalah, buku,
tabloid, dan buletin telah mengalami perkembangan di era digital dalam menyampaikan
berbagai informasi secara online. Misalnya, buku cetakan menjadi buku elektronik atau yang
dikenal dengan e-book yang dibeli dengan harga murah, dapat dibaca dimanapun dan di
simpan dalam perangkat digital seperti laptop, komputer, dan handphone.

4. Menciptakan inovasi dalam berbagai bidang yang berorientasi pada digitalisasi

Terciptanya inovasi dari berbagai bidang dengan bantuan teknologi, informasi, dan
komunikasi, juga merupakan dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat. Salah satu
contoh inovasi yang dilakukan oleh Gojek Indonesia. Sebuah perusahaan teknologi asal
Indonesia yang melayani jasa ojek secara online, menciptakan aplikasi Gojek, untuk
memudahkan penggunaanya dalam menggunakan jasa ojek sesuai dengan kebutuhan. Selain
itu Gojek Indonesia juga menyediakan inovasi lainnya seperti Gofood (Jasa makanan lewat
ojek), Gobox, Gocar, dan lain-lain.

Adanya dampak positif di era digital yang dirasakan oleh masyarakat telah memiliki
banyak peluang yang bisa dimanfaatkan di era digital untuk menciptakan sesuatu yang
bernilai ekonomi dan peluang dalam menciptakan lapangan kerja. Misalnya penggunaan
media sosial sebagai platform digital yang sudah dipahami oleh masyakarat, membuka
peluang untuk melakukan kegiatan penjualan produk di media sosial. Penggunaan platform
belanja online merupakan peluang yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk membeli atau
menjual suatu produk secara online sehingga lebih hemat dengan waktu, tenaga, dan biaya.

10
2.5 Studi kasus perubahan sosial dalam era digital :Problematika selama pembelajaran
daring

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran daring dan wawancara


dengan 30 siswa yang tersebar dari kelas 10 sampai kelas 12 maka dapat dirangkum ada 7
problematika yang dihadapi siswa, yaitu :

a) Sinyal internet yang kadang naik turun;


b) Siswa yang kurang termotivasi belajar,
c) Kurangnya disiplin siswa mengikuti pembelajaran,
d) Biaya pembelajaran daring;
e) Saling mencontek tugas-tugas;
f) Kurangnya kreativitas siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Permasalahan pertama yang dihadapi siswa adalah sering naik turunnya sinyal internet.
Hal ini sering terjadi ketika pembelajaran menggunakan aplikasi zoom. Selama proses
pembelajaran, sering guru dan siswa meninggalkan kelas karena sinyal internet yang kurang
bagus. Ini sering terjadi ketika musim hujan dimana sinyal internet sangat lambat bahkan
sering terjadi gangguan. Akibatnya, proses belajar mengajar menjadi tidak kondusif. Sutapa
(2020) menjelaskan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan penggunaan jaringan,
apabila jaringan kurang memadai, maka akan berpengaruh pada keefektifan pembelajaran.

Permasalahan kedua adalah kurang termotivasinya siswa belajar. Hal ini nampak dari
ekspresi siswa saat zoom meeting, mengerjakan tugas dan pengakuan siswa. Saat zoom
meeting, nampak siswa hanya sebatas mengikuti pembelajaran dan tidak terlihat aktif
mengikuti kelas seperti kelas tatap muka. Mereka juga tidak ada semangat mengikuti
pembelajaran apalagi pembelajaran dengan Zoom hanya dilakukan selama 30 menit. Tugas
yang dikirim oleh siswa juga cenderung asal-asalan dan tidak sesuai dengan target. Padahal
mereka memiliki fasilitas untuk mencari jawaban di internet. Ini menunjukan semngat belajar
atau motivasi yangrendah. Padahal menurut penelitian semangat belajar merupakan modal
awal untuk mencapai hasil belajar yang maksimal (Dalimunthe & , Risma Delima Harahap,
2021).

Permasalahan ketiga adalah kurang disiplinnya siswa mengikuti pembelajaran dengan


zoom. Kurangnya kedisiplinan siswa nampak dari sering terlambatnya siswa mengikuti
zoom, sering memperlihatkan tingkah yang aneh-aneh selama zoom, bercanda selama
pembelajaran dan cenderung diam meskipun diberikan kesempatan untuk bertanya atau

11
menjawab. Guru sebenarnya sudah memberikan peringatan kepada siswa, namun hal itu
hanya dianggap angin lalu. Guru pun tidak bisa memberikan tindakan tegas karena
pembelajaran sifatnya hanya daring. Tindakan indisipliner siswa ini disebabkan oleh keadaan
mental yang lelah atau jenuh karena harus lama di depan komputer. Aji (2020) menyatakan
bahwa kejenuhan dalam proses pembelajaran membuat siswa dapat melakukan hal-hal yang
tidak baik selama proses pembelajaran.

Permasalahan keempat adalah biaya pembelajaran daring. Pembelajaran daring tentu


membutuhkan dana lebih daripada pembelajaran konvensional. Biaya utama yang diperlukan
adalah biaya pulsa untuk paket internet. biaya internet menjadi boros bila pembelajaran
menggunakan zoom. Selain itu, untuk tugas-tugas siswa juga kebanyakan dicari di internet.
selain biaya paket data, biaya listrik yang juga ikut naik. Hal ini karena pembelajaran daring
dilakukan selama seminggu. Biaya-biaya ini menjadi sangat berat bagi orang tua siswa
karena dampak pandemi hampir keseluruh pekerjaan. Terutama orang tua siswa bekerja di
sektor pariwisata. Sementara itu, sektor ini merupakan yang paling terkena dampak selama
pandemi.

Permasalahan kelima adalah saling mencontek tugas-tugas. Berdasarkan data dari


responden, hanya ada 2 orang yang menjawab membuat tugas sendiri. Sisanya menyatakan
bahwa mereka mendapatkan jawaban dari teman-temannya. Ini berarti hanya sedikit siswa
yang benar-benar belajar selama pandemi, sisanya hanya mencontek jawaban teman. Ini
berarti proses pembelajaran yang merupakan konstruksi pengetahuan tidak terjadi selama
pembelajaran daring. Data inipun juga diperkuat oleh pengakuan guru yang merasa hanya
satu atau dua orang saja yang mengerjakan tugas. Jawaban tugas-tugas siswa hampir semua
sama. Ini berarti hanya segelintir siswa yang bekerja.

Permasalahan siswa yang terakhir adalah kurangnya kreativitas siswa dalam


menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa mengaku mereka mengkopi jawaban yang ada di
internet, khususnya di salah satu website yang berisi pertanyaan dan jawabannya.
Sebenarnya, mencari jawaban di internet itu dianjurkan oleh guru, tetapi bukan untuk “copy”
dan “paste”. Siswa harusnya mempu mengkemas jawaban menjadi lebih kreatif dengan
bahasanya masing-masing atau menambahkan. Para guru juga menyatakan bahwa kreativitas
siswa selama pandemi atau belajar daring memang jauh menurun. Hal yang senada juga
ditemukan oleh Zain,Sayekti dan Eryani (2021). Dalam penelitiannya, mereka menemukan

12
bahwa semangat siswa sangat rendah selama pembelajaran daring. rendahnya semangat ini
terlihat dari tindakan indisipliner siswa dan jawaban-jawaban siswa.

13
BAB III

SIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi dalam era digital, terutama melalui media sosial,
membawa perubahan sosial yang signifikan dalam masyarakat. Media sosial menjadi
platform online yang memfasilitasi interaksi sosial dan memengaruhi perilaku serta nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat. Gaya hidup digital yang diadopsi oleh masyarakat saat ini
merupakan hasil dari revolusi dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, di
mana efisiensi dan efektivitas menjadi tujuan utamanya. Namun, pengaruh era digital juga
membawa tantangan dalam bentuk kelumpuhan analisis, kecenderungan malas secara
intelektual, perilaku konsumen yang impulsif, dan kebutuhan akan selektivitas dalam
mengakses informasi. Meskipun demikian, era digital juga membuka peluang seperti
kemudahan akses informasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui digitalisasi,
perkembangan media massa berbasis digital, dan inovasi dalam berbagai bidang yang
berorientasi pada digitalisasi.

3.2 Saran

Perkembangan teknologi informasi dalam era digital, terutama melalui media sosial,
membawa perubahan sosial yang signifikan dalam masyarakat. Media sosial menjadi
platform online yang memfasilitasi interaksi sosial dan memengaruhi perilaku serta nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat. Gaya hidup digital yang diadopsi oleh masyarakat saat ini
merupakan hasil dari revolusi dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, di
mana efisiensi dan efektivitas menjadi tujuan utamanya. Namun, pengaruh era digital juga
membawa tantangan dalam bentuk kelumpuhan analisis, kecenderungan malas secara
intelektual, perilaku konsumen yang impulsif, dan kebutuhan akan selektivitas dalam
mengakses informasi. Meskipun demikian, era digital juga membuka peluang seperti
kemudahan akses informasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui digitalisasi,
perkembangan media massa berbasis digital, dan inovasi dalam berbagai bidang yang
berorientasi pada digitalisasi. Perkembangan media massa berbasis digital harus diikuti
dengan kehati-hatian dan integritas, serta mempertahankan standar jurnalisme yang baik
dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations (5th ed.). Free Press.

Jenkins, H. (2006). Convergence Culture: Where Old and New Media Collide.

Kholifatulhidayah, E. (2019, juni 18). kompasiana. Retrieved from Rogers, E. M. (2003).


Diffusion of Innovations (5th ed.). Free Press.

Natalia. (2022, november 29). Retrieved from accurate: https://accurate.id/bisnis-


ukm/tantangan-di-era-digital/

Suryadi, A. (2018, desember 17). Retrieved from


https://elibrary.bsi.ac.id/readnews/2018/12/4/perubahan-di-era-digital-di-indonesia-ancaman-
atau-peluang.html

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MKFIS/article/view/47348

15

Anda mungkin juga menyukai