Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Pasar Uang dan Pasar Modal
syariah
Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
2
Pekanbaru, 19 Oktober 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,hhhhhhhhhhhhhhhhhkkkkkkk.......3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................hjhjh...................................................................4
B. Rumusan Masalah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjkkkkkkkkkkkkkkkk........5
C. Tujuan Penulisan.............................../5
BAB II PEMBAHASAN
3
C. Instrumen yang Ditawarkan dalam Pasar Uang
Syraiah...........14
A. Kesimpulan...............l,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,kkkkkk..........................16
DAFTAR PUSTAKA.............................ooooooooooo..................17
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan lembaga keuangan tidak telepas dari uang. Uang telah lama digunakan
dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan utama dalam menggerakkan
perekonomian. Belakangan, uang bukan lagi sekedar berfungsi sebagai alat tukar, namun
juga memiliki fungsi-fungsi lainnya yang lebih luas. Seiring dengan perkembangan zaman
banyak hal baru yang ditemukan, mulai dari konsep uang, fungsi uang sampai kepada pasar
uang.Seiring dengan pesatnya perkembangan perbankan syariah tanah air, inovasi produk
sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan dari nasabah. Dimana hal ini
harus disiapkan oleh industri perbankan syariah. Karena industri perbankan syariah terus
berkembang, dan perlunya inovasi akad untuk menjawab setiap kebutuhan dari nasabah,
maka Bank Indonesia dari Direktorat Perbankan Syariah telah berinisiatif
mengumpulkan para decision maker yang terkait untuk memajukan pasar uang
syariah tanah air. Baik itu dari pihak pemerintah yang dalam hal ini didukung oleh
Kementerian Keuangan, dan juga dari pembuat fatwa yaitu diwakili oleh Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).Dalam tulisan ini akan di bahas lebih lanjut
dan lebih lengkap tentang transaksi pasar uang pada perbankan syariah mulai dari
pengertian pasar uang,fungsi, peserta dan tujuan pasar uang kemudian instrumen
dan mekanisme pasar uang syariah, serta perbedaan pasar uang konvensional
dan pasar uang syariah.
4
B. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan pasar uang syariah?
b) Apa saja perbedaan pasar uang syarian dan
konvensional?
c) Apa tujuan pasar uang syariah?
d) Bagaimana prinsip-prinsip dalam pasar uang syariah?
e) Apa saja instrumen yang ditawarkan dalam pasaar modal?
C. Tujuan Penulisan
a) Mengetahui konsep dasar pasar uang syariah.
b) Mengetahui perbedaan pasar uang syariah dan konvensional.
c) Mengetahui tujuan pasar uang syariah.
d) Mengetahui prinsip-prinsip pasar uang syariah.
e) Mengetahui instrumen yang ditawarakan dalam pasar modal.
5
BAB II PEMBAHASAN
Pasar uang syariah (PUAS) adalah pasar uang untuk bank syariah
yang memperjualbelikan surat-surat berharga syariah dengan jangka
waktu pendek (kurang dari 1 tahun).
6
Adapun barang yang ditransaksikan dalam pasar secara kertas
berupa surat utang atau janji untuk membayar sejumlah uang tertentu
pada waktu tertentu pula. Surat-surat berharga yang diperdagangkan di
dalam pasar uang bervariasi, dapat surat berharga yang berjangka kurang
dari satu tahun sampai dengan surat berharga yang berjangka lima tahun,
tetapi pada kenyataannya sebagian besar aktiva keuangan yang
diperdagangkan di pasar uang adalah surat berharga yang berjangka
kurang dari satu tahun.1
pembayaran dapat dilakukan dengan nota kredit melalui kliring atau bilyet
giro Bank Indonesia atau transfer dana secara elektronis.
1
Mia Lasmi Wardiyah,Manajemen Pasar Uang dan Pasar Modal,(Bandung:Pustaka
Setia,2017),hlm.229
7
2) Peserta PUAS meliputi bank syariah dan bank
konvensional, sedangkan peserta PUAB hanya bank
konvensional.
3) Peranti yang digunakan dalam PUAS adalah sertifikat
IMA, sedangkan peranti yang umum digunakan dalam
PUAB adalah promes atau promisary notes.
4) Sertifikat IMA sebagai peranti utama PUAS hanya dapat dialihkan 1
kali, sedangkan promes dapat dipindah tangankan berulang-ulang
selama belum jatuh tempo.
5) Dalam perhitungan imbalan peranti utama, PUAS tidak
mengikutkan komponen bunga, sedangkan dalam PUAB,
bunga merupakan komponen utama perhitungan imbalan.
6) Risiko yang timbul dari aktivitas transaksi pada PUAS relatif jauh
lebih kecil daripada risiko transaksi PUAB.
7) Sertifikat IMA sebagai peranti utama PUAS diterbitkan sebagai
tanda bukti penyertaan dalam suatu proyek investasi sehingga
hanya dapat dipindahtangankan satu kali, sedangkan promes
merupakan suatu negotiable instrument yang tidak membatasi para
pihak dalam menegosiasikannya hingga waktu jatuh tempo
berakhir.2
3. Tujuan Pasar Uang Syariah
8
Dengan demikian, manfaat pasar uang adalah sebagai berikut:
Artinya :
... Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba .... "(Q.S. Al
-Baqarah [2]:275).
اض ِّم ْن ُك ْم َ ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا اَل َتْأ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِب ْالبَاطِ ِل ِآاَّل اَنْ َت ُك ْو َن ت َِج
ٍ ار ًة َعنْ َت َر
9
Artinya:
2. Hadis Nabi
Ada beberapa hadis nabi yang berkaitan dengan pasar uang syariah,
yaitu sebagai berikut.
a) Riwayat Tirmidzi dari 'Amr bin 'Auf, yaitu "Kaum muslimin terikat dengan
syarat-syarat yang mereka buat, kecuali syarat mengharamkan yang halal
atau menghalalkan yang haram."
b) Riwayat Muslim, Tirmidzi, An-Nasa'i, Abu Daud, dan Ibnu Majah dari Abu
Hurairah Rasulullah SAW. melarang jual beli yang mengandung gharar"
c) Riwayat Ibnu Majah dari 'Ubadah bin Shamit, riwayat Ahmad dari
Ibnu 'Abbas dan riwayat Imam Malik dari Yahya "Tidak boleh
membahayakan orang lain dan menolak bahaya dengan bahaya." 3
3. Kaidah Ushul
Kaidah yang
menyatakan segala sesuatu urusan muamalah hukumnya mubah
sehingga ada dalil yang mengharamkannya. Juga kaidah yang
menyatakan bahwa tindakan seorang pemegang otoritas harus mengikuti
perkembangan maslahat yang berlaku, ataupun kaidah yang menyatakan
pencegahan dari kerusakan lebih diutamakan dari menolak suatu
mafsadah. Oleh karena itu,Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas
perbankan di Indonesia memiliki kewenangan untuk membatasi jual beli
instrumen sertifikat IMA di pasar sekunder untuk mencegah kesan
terjadinya jual beli yang dapat mengarah pada tindakan spekulatif. 4
3
Ibid,hlm.234
4
Ibid,hlm.234
10
4. Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Pasar Uang
1. Ketentuan Umum
5
Ibid,hlm.234
11
2) Pasar uang antar bank yang dibenarkan menurut svariah, vaitu
pasar uang antar bank yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
3) Pasar uang antar bank berdasarkan prinsip syarian adalan
kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antar peserta pasar
berdasarkan prinsip-prinsip syariah;
4) Peserta pasar uang sebagaimana tersebut dalam butir adalah: (a)
banksyariah sebagai pemilik atau penerima dana; dan (b) bank
konvensional hanya sebagai pemilik dana.6
2. Ketentuan Khusus
Melihat akad yang digunakan dalam pasar uang syariah adalah akad
mudharabah, musyarakah, qard, wadi’ah dan al-sharf yang tidak
mengandung riba. Dilihat dari kebutuhan bank syariah terhadap pasar
uang, yang mana tugas utama manajemen bank syariah adalah
memaksimalkan laba, meminimalkan risiko, dan menjamin tersedianya
likuiditas yang cukup. Tanpa adanya fasilitas pasar uang bank akan
menghadapi masalah, mengingat perbankan sulit menghindari posisi
keuangan yang mismatched. Untuk memanfaatkan dana, bank dapat
melakukan investasi jangka pendek di pasar uang. Sebaliknya, untuk
memenuhi kebutuhan dana yang likuiditas jangka pendek karena
mismatch, bank juga dapat memperolehnya di pasar uang. 8
6
Ibid,hlm.235
7
Ibid,hlm.235
8
Sarmiana Batubara,Transaksi Pasar Uang pada Perbankan Syaraiah,jurnal Ekonomi
Islam Edisi Vol.1,Nomor.2,2020,hlm.107
12
Implikasi adanya fatwa Dewan Syariah Nasional No. 37 tentang pasar
uang antarbank berdasarkan prinsip syariah ini adalah karena dalam
pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah tidak dibenarkan
menggunakan bunga, dapat diganti dengan menggunakan alternatif akad-
akad lain berikut.
a) Mudharabah, yaitu akad kerja sama suatu usaha antara dua pihak
yang pihak pertama (malik, shahib al-maal) menyediakan seluruh
modal, sedangkan pihak kedua (‘amil, mudharib, nasabah)
bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara
mereka sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam
kontrak.
b) Musyarakah, yaitu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
untuk usaha tertentu, yang masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana (modal) dengan ketentuan bahwa keuntungan dan
risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
c) Al-Qardh, yaitu akad pembiayaan kepada nasabah tertentu dengan
ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang
diterimanya kepada lembaga keuangan syariah pada waktu yang
telah disepakati oleh lembaga keuangan syariah dan nasabah.
d) Wadiah (titipan uang, barang dan surat-surat berharga), yaitu akad
seseorangkepada yang lain dengan menitipkan suatu benda untuk dijaga
secaralayak (sebagaimana halnya kebiasaan).
e) Ash-Sharf (jual beli valuta asing).9
Hal-hal yang dilarang dilakukan dalam pasar modal dan pasar uang
syariah menurut Fatwa DSN-MUI No. 80 tahun 2011 adalah sebagai
berikut.
a) Manipulasi (Tadlis)
9
Mia Lasmi Wardiyah,op.cit.hlm.237
13
Manipulasi merupakan
tindakan menyembunyikan kecacatan objek akad yang dilakukan oleh
penjual untuk mengelabui pembeli seolah-olah objek itu tidak cacat.Praktik
tadlis dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) menyembunyikan cacat
barang; (2) menghiasi dan memperindahnya dengan sesuatu yang
menyebabkan harganya bertambah. Tadlis di pasar modal biasanya
berkaitan dengan transparansi informasi dan emiten berisiko tinggi.
DSN-MUI mengklarifikasi tindakan yang termasuk dalam tadlis di pasar modal, yaitu
sebagai berikut.
14
Spekulasi dalam Islam sering diidentikkan dengan istilah gharar dan
maisir/qimar.
15
PUAS atau Instrumen Pasar Uang Syariah adalah kegiatan transaksi
keuangan jangka pendek antarbank berdasarkan prinsip syariah baik
dalam rupiah maupun valuta asing.Surat berharga lain yang berkualitas
tinggi dan mudah dicairkan yaitu surat berharga dalam mata uang rupiah
yang diterbitkan oleh badan hukum lain yang mempunyai peringkat tinggi
berdasarkan hasil penilaian lembaga pemerintah yang diakui Bank
Indonesia.
10
Direktorat Operasional KJAI,”Pentingnya Akuntansi Keuangan dan Standar
Akuntansi” (https://jagoakuntansi.com/2017/10/25/pasar-uang-syariah/ diakses pada 28 oktober
2022)
16
BAB III PENUTUP
A. KESIMPILAN
1. Pasar uang adalah mekanisme untuk memperdagangkan dana
jangka pendek, yaitu dana berjangka waktu kurang dari satu tahun.
17
jangka pendek dan biasanya pembelian
surat-surat berharga.
3. Jenis-jenis instrument pasar uang yang
ditawarkan dalam pasar uang dengan
sistem syariah di Indonesia, antara lain:
a) Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
b) Repurchase Agreement (Repo) SBIS
c) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
d) Repurchase Agrement (Repo) SBSN
4. Pasar uang konvensional instrument yang diterbitkan adalah
instrument utang yang dijual dengan diskon dan didasarkan atas
perhitungan bunga. Sedangkan pasar uang syariah dilandasi oleh
akad mudharabah, musyarakah, qard, wadhi’ah an al-sharf
tergantung pada kesepakatan pihak yang terkait dan kebutuhan
masing-masing. Instrument yang dijual di pasar konvensional adalah
surat berharga yang mewakili uang di mana unit yang satu memiki
kewajiban kepada unit yang lain. Sedangkan penciptaan instrument
keuangan syariah harus didukung oleh aktiva, proyek aktiva atau
transaksi jual beli yang melatarbelakanginya. Peranti keuangan
syariah harus dibentuk melalui sekuritisasi aktiva atau proyek aktiva
yang merupakan bukti penyertaan musyarakah (management share)
yang meliputi modal tetap dengan hak mengelola, mengawasi dan
hak suara dalam pengambilan keputusan, atau dalam bentuk
penyertaan mudharabah (participation share) yang mewakili modal
kerja, dengan hak atas modal dan keuntungan dari modal tersebut
tanpa adanya hak suara.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. E-BOOK
2. JURNAL
3. ARTIKEL
19