MAKALAH
DI SUSUN OLEH :
ALDI : 19100915302116
ENDANG MAIRANI : 19100915302132
i
KATA PENGANTAR
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat kepada banyak orang dan semoga dengan pembuatan makalah ini
juga menjadi acuan dan pembelajaran untuk lebih baik lagi dalam membuat
makalah.Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan.............................................................................................11
3.2. Saran.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
4. Untuk mengetahui siapa saja yang menjadi peserta pada pasar uang
4
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi pasar uang yang sangat berkaitan erat dengan dunia perbankan
dan moneter merupakan fungsi likuiditas, fungsi sebagai wadah penyaluran
kebijakan dan fungsi informasi.Dalam kaitan dengan fungsi likuiditas, semua
pihak termasuk perusahaan, lembaga keuangan dan masyarakat dapat
menggunakan pasar uang untuk keperluan mengelola uang sekaligus
memperoleh pendapatan.
Dasar Hukum :
5
- Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Regulasi Terkait :
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/3/ DPM 2012 perihal Sertifikat
Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Antar Bank
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/1/DPM 2012 perihal Pasar Uang
Antar Bank Berdasarkan Prinsip Syariah
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 21/32/UPG 1998 perihal Pasar Uang
Dan Penempatan Dana Antar Bank
Pasar uang tidak terikat pada tempat Ciri pertama dari pasar uang
adalah tidak memiliki lokasi atau tempat fisik bertemunya penjual,
perantara, dan calon pembeli. Karena itu, pasar uang sering disebut
sebagai tempat abstrak. Pasalnya, transaksi dalam pasar uang yang
dilaksanakan secara Over the Counter Market (OCTC). Artinya,
kegiatan jual-beli dilakukan dibalik meja kerja atau ruangan masing-
masing para pelaku.
Tidak terorganisir Karena ketiadaan tempat transaksi khusus dan
otoritas langsung yang mengatur, pengelolaan pasar uang menjadi
kurang terorganisir. Meskipun begitu, keberlangsungan pasar uang
tetap diawasi dan dipayungi hukum turunan bank sentral setiap negara.
6
Instrumen jangka pendek Ciri selanjutnya dari pasar uang adalah
memiliki jangka waktu singkat yaitu mulai dari overnight hingga satu
tahun. Untuk itu, instrumen yang diperdagangkan dalam pasar uang
adalah bersifat jangka pendek dengan likuiditas primer.
Pasar uang untuk tujuan jangka pendek Pencari modal lewat pasar
uang membutuhkan dana yang dapat dicairkan atau digunakan dengan
segera karena ditujukan untuk membiayai kebutuhan jangka pendek.
Imbal hasil dan risiko pasar uang rendah Setiap investasi memiliki
karakteristik alamiah yang sejajar yakni tingkat risiko (risk) akan
berimbang dengan nilai manfaat (return) yang diterima. Pasar uang
memiliki risiko harga rendah dan juga biaya yang rendah karena tempo
pembiayaan yang singkat.
Konvensional
7
Instrumen pasar uang syariah, diantaranya:
8
dengantransferdanaelektronik yangdisertaidenganpenyampaian lembar
kedua Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syari’ah (IMA)
kepada Bank Indonesia.
Pemindahtanganan Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank
Syari’ah (IMA) hanya dapat dilakukan oleh pihak bank penanam dana
pertama, sedangkan bank penanam dana kedua tidak diperkenankan
untuk memindah tangankan kepada bank lain sampai berahirnya
jangka waktu, artinya sertifikatInvestasiMudharabah AntarBank
Syari’ah (IMA) hanya sekali dapat dipindahtangankan. Hal ini
dimaksudkan agar Bank Penerbitsertifikat IMA dapat melakukan
pembayaran kepada bank yang berhak, oleh karena itu bank pemegang
sertifikat terakhir wajib memberitahukan kepemilikan sertifikat
tersebut kepada bank penerbit Investasi Mudharabah Antar Bank
Syari’ah (IMA) IMA.
Kemudian pada saat sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank
Syari’ah (IMA) jatuh tempo, penyelesaian transaksi dilakukan oleh
bank Penerbit Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syari’ah
(IMA) dengan melakukan pembayaran kepada pemegang sertifikat
terakhir sebesar nilai nominal Investasi (face Value) dengan
menggunakan nota kredit melalui kliring,menggunakan Bilyet Giro BI
atau menggunakan transfer dana secara elektronik. Sedangkan imbalan
Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syari’ah (IMA) akan
dibayar pada hari kerja pertama bulan berikutnya.
9
Pengembangan instrumen pasar uang syariah jangka pendek dan
standar pengaturan lembaga keuangan syariah merupakan 2 (dua) aspek
utama yang perlu terus diperluas dalam menjaga Stabilitas Sistem
Keuangan (SSK) menghadapi ketidakpastian global akibat normalisasi
kebijakan moneter Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Hal ini
mengemuka dalam rangkaian Sidang 28th Governing Board dan 13th
General Assembly - International Islamic Liquidity Management (IILM)
serta Islamic Financial Services Board (IFSB) 40th Council Meeting pada
9 Juni 2022 di Abu Dhabi, UAE yang dihadiri oleh Gubernur Bank
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
Pasar uang (money market) adalah mekanisme untuk
memperdagangkan dana jangka pendek, yaitu dana berjangka waktu kurang
dari satu tahun. Kegiatan di pasar ini juga terjadi karena ada dua pihak, pihak
pertama yang kekurangan dana yang sifatnya jangka pendek, pihak kedua
memiliki kelebihan dana dalam waktu jangka pendek juga. Mereka itu
dipertemukan di dalam pasar uang, sehingga unit yang kekurangan
memperoleh dana yang di butuhkan, sedangkan unit yang kelebihan
memperoleh penghasilan atas uang yang lebih tersebut.
3.2 Saran
tersebut.
tukar rupiah seperti penurunan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) valas bank
umum
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, S., & Dkk. (1998). Perangkat Analisis dan Teknik Analisis di
11
Ahmad, A. U., Abdullah, A., Abdullahi, A. T., & A M Umar, A. (2015). Stock
Anoraga, & Pakarti. (2001). Pengantar Pasar Modal (Edisi Revi). Rineka
Cipta.
7(3), 1397–1425.
Astuti, R., Apriatni, E. P., & Susanta, H. (2013). Analisis Pengaruh Tingkat
Suku Bunga ( SBI ), Nilai Tukar ( Kurs ) Rupiah , Inflasi , Dan Indeks
8.
12