Anda di halaman 1dari 36

INSTRUMEN KEUANGAN : PASAR UANG, PASAR OBLIGASI, DAN

SEKURITAS EKUITAS
Dosen Pengampu: Ainun Mawaddah Abdal, S.Si., M.Si.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 - TEORI INVESTASI B

1. ANDI AKIFAH USMAN (H081231004)


2. DELLA NAFTALIN (H081231023)
3. RIDHA WIRA SYAWAL SAPUTRA (H081231035)
4. SOFITA FEBRIANDANI KHAIRUNNISA (H081231045)
5. WAHDANIYA HASAN (H081231061)

PROGRAM STUDI ILMU AKTUARIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR
TAHUN 2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1


PENGANTAR INSTRUMEN KEUANGAN ...................................................... 2
BAB I PASAR UANG .......................................................................................... 3
A. Pengertian Pasar Uang .............................................................................. 3
B. Ciri-Ciri Pasar Uang ................................................................................. 3
C. Fungsi Pasar Uang .................................................................................... 4
D. Transaksi yang Terjadi dalam Pasar Uang ................................................ 5
E. Instrumen Pasar Uang ............................................................................... 6
F. Jenis-Jenis Risiko Investasi di Pasar Uang ............................................. 10
G. Benefit Berinvestasi Pasar Uang ..............................................................11
H. Partisipan Utama Pasar Uang...................................................................11
I. Contoh Mekanisme Transaksi di Pasar Uang ......................................... 14
BAB II PASAR OBLIGASI ................................................................................ 15
A. Pengertian Pasar Obligasi ....................................................................... 15
B. Karakteristik Pasar Obligasi ................................................................... 15
C. Tujuan Pasar Obligasi ............................................................................. 16
D. Jenis Pasar Obligasi ................................................................................ 17
E. Risiko Pasar Obligasi .............................................................................. 18
F. Kelebihan Pasar Obligasi ........................................................................ 20
G. Strategi Pasar Obligasi ............................................................................ 20
H. Pelaku Pasar Obligasi ............................................................................. 21
I. Regulasi Pasar Obligasi .......................................................................... 23
BAB III SEKURITAS EKUITAS ...................................................................... 25
A. Pengertian Sekuritas Ekuitas................................................................... 25
B. Karakteristik Sekuritas Ekuitas ............................................................... 25
C. Tujuan Investor Memiliki Sekuritas Ekuitas .......................................... 26
D. Jenis Utama Sekuritas Ekuitas ................................................................ 27
E. Contoh Sekuritas Ekuitas ........................................................................ 28
SOAL PILIHAN GANDA DAN JAWABAN .................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 34

1
PENGANTAR INSTRUMEN KEUANGAN

Menurut The International Accounting Standards Board (IASB), instrumen


keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitas
dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas dari entitas lain. Maksud
pernyataan tersebut bahwa, instrumen keuangan adalah kontrak yang melibatkan
dua pihak, yaitu pihak yang memiliki aset keuangan dan pihak yang memiliki
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas. Pihak yang memiliki aset keuangan
memiliki hak untuk menerima manfaat keuangan dari pihak yang memiliki
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas.

Berikut adalah contoh sederhana untuk menjelaskan maksud dari pernyataan


tersebut:
1. Seorang investor membeli obligasi dari perusahaan. Investor memiliki aset
keuangan berupa obligasi, sedangkan perusahaan memiliki kewajiban
keuangan untuk membayar bunga dan pokok obligasi kepada investor.
2. Seorang pemilik saham memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan.
Pemilik saham memiliki aset keuangan berupa saham, sedangkan
perusahaan memiliki instrumen ekuitas berupa saham.

Instrumen keuangan adalah kontrak yang memberikan hak atau kewajiban


untuk menerima atau membayar sejumlah uang tunai atau instrumen keuangan
lainnya. Secara sederhana, instrumen keuangan dapat diartikan sebagai alat untuk
mengelola keuangan. Contohnya yaitu, obligasi dan saham.(Anonym, 2020a)

2
BAB I
PASAR UANG

A. Pengertian Pasar Uang


Di dunia investasi, pasar uang adalah kegiatan perdagangan surat berharga
(efek) untuk memenuhi permintaan dan penawaran dana dalam jangka waktu
pendek (biasanya kurang dari satu tahun) tanpa batasan tempat. Periode tempo
pasar uang sangat pendek dan tujuan utamanya untuk membantu orang yang
memerlukan dana, sehingga nama lain pasar uang adalah pasar kredit jangka
pendek.(Redaksi OCBC NISP, 2023)

B. Ciri-Ciri Pasar Uang


1. Pasar Uang Tidak Berhubungan dengan Suatu Tempat
Ciri pertama pasar uang adalah tidak bersifat fisik. Inilah sebabnya
mengapa pasar uang sering disebut sebagai tempat abstrak karena pasar uang
diperdagangkan Over The Counter (OTC). Dengan kata lain, jual beli terjadi
di meja atau ruangan masing-masing aktor.

2. Tidak Terorganisir
Manajemen pasar uang dilemahkan oleh kurangnya ruang operasi
khusus dan badan pengatur langsung. Namun, keberlangsungan pasar
keuangan tetap dikendalikan dan dilindungi oleh undang-undang yang
berasal dari bank sentral masing-masing negara. Di Indonesia sendiri, sebagai
bank sentral negara, Bank Indonesia merupakan otoritas tertinggi di pasar
uang.

3. Instrumen Jangka Pendek


Ciri-ciri lain dari pasar uang adalah berjangka pendek dari semalam
sampai satu tahun. Akibatnya, instrumen yang diperdagangkan di pasar uang
bersifat jangka pendek dan memiliki likuiditas primer.

3
4. Pasar Uang untuk Tujuan Jangka Pendek
Melalui pasar uang, pencari modal membutuhkan dana yang dapat
segera dibayarkan atau digunakan karena bertujuan untuk membiayai
kebutuhan jangka pendek.

5. Hasil yang Rendah dan Risiko Pasar Uang


Setiap investasi memiliki sifat alamiah yang paralel, yaitu tingkat risiko
seimbang dengan nilai manfaat (pendapatan). Pasar uang memiliki risiko
harga yang rendah dan biaya yang rendah karena jangka waktu pembiayaan
yang pendek.

C. Fungsi Pasar Uang


1. Sumber Pembiayaan
Bagi para pencari modal, dana atau aset yang dimiliki investor dapat
digunakan untuk membiayai modal kerja atau ekspansi usaha. Oleh karena
itu, pasar uang merupakan salah satu sumber pembiayaan yang dapat
dimanfaatkan oleh para pencari modal. Hal ini juga sejalan dengan harapan
Bank Indonesia agar pasar uang Indonesia dapat menjadi alternatif sumber
pendanaan.
Transaksi pasar uang mencakup dua jenis pembiayaan jangka pendek
yaitu, pembiayaan spontan dan pembiayaan yang membutuhkan negosiasi.
Pembiayaan yang diprakarsai sendiri (spontan) adalah jenis pembiayaan yang
terjadi ketika keadaan berubah dalam kegiatan ekonomi, sedangkan
pembiayaan yang dapat dinegosiasikan adalah pembiayaan yang memerlukan
diskusi dan kesepakatan formal selama proses berlangsung.

2. Mencegah Terjadinya Krisis


Keberhasilan pasar uang mampu memengaruhi mobilitas keuangan dan
kebijakan moneter. Pasar uang dalam bank sentral berfungsi untuk
mengendalikan kestabilan laju sistem perbankan, sehingga fungsi pasar uang
adalah mencegah terjadinya krisis uang atau ekonomi dalam suatu negara.

4
3. Meningkatkan Laju Pembangunan Negara
Beberapa instrumen pasar uang adalah dijual dan diterbitkan oleh
pemerintah dalam rangka mencari suntikan modal dari masyarakat untuk
keperluan pembangunan negara. Ketika masyarakat berperan serta dalam
menanamkan modalnya di instrumen pasar uang milik negara, mereka telah
turut aktif dalam mendukung kemajuan pembangunan negara.

4. Menyediakan Opsi Investasi Low Risk bagi Investor


Fungsi pasar uang keempat adalah menyediakan opsi investasi minim
risiko, utamanya bagi investor risk averse. Tidak seperti pasar modal,
transaksi di pasar uang jauh lebih stabil dengan laba pasti. Hal tersebut
dikarenakan sistem investasinya mirip dengan hutang piutang, tetapi dengan
janji pertambahan bunga hingga masa redemption-nya tiba.

D. Transaksi yang Terjadi dalam Pasar Uang


Di dalam pasar uang terdapat berbagai macam transaksi yang dijadikan
opsi dalam melakukan perdagangan. Berikut jenis transaksi yang dapat dipilih
dalam pasar uang:
1. Pasar Uang antar Bank
Pasar uang antar bank merupakan salah satu transaksi dalam pasar uang
paling sering dijumpai. Perdagangan pasar uang sebagian besar melibatkan
lembaga-lembaga perbankan yang saling meminjam dana satu sama lain demi
memenuhi kebutuhan nasabahnya.

2. Jual Beli Sertifikat Utang


Transaksi pasar uang berikutnya yaitu melakukan jual beli sertifikat
utang. Pihak pemerintah atau bank sentral menerbitkan surat utang (efek)
kepada bank umum untuk dibeli sebagai suntikan modal bank sentral. Begitu
pula sebaliknya, bank umum menjual surat utang kepada bank sentral agar
memperoleh dana.

5
3. Transaksi Sertifikat Deposito
Sebuah transaksi dimana pihak bank menerbitkan surat berharga untuk
dibeli nasabah dengan nominal tertentu. Namun, sertifikat tersebut dapat
dipindahtangankan, sehingga jenis transaksi tersebut dalam pasar uang adalah
sertifikat deposito.

4. Pasar Valuta Asing


Pasar valuta asing adalah transaksi jual beli valuta asing untuk
ditukarkan dalam mata uang rupiah atau sebaliknya. Investor tidak hanya dari
dalam negeri saja, sehingga pasar valuta asing membantu proses transaksi
pasar uang antar negara.

E. Instrumen Pasar Uang


Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan di pasar uang
ada beberapa macam, yaitu:
1. Treasury Bills
Treasury Bills (T-Bills), merupakan instrumen hutang yang diterbitkan
oleh pemerintah atau bank sentral (di Amerika Serikat) atas tunjuk dengan
jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang
telah ditetapkan. T-Bills tidak memberikan bunga secara langsung tetapi
dijual atas dasar diskonto, dengan jumlah diskonto ditetapkan melalui proses
pelelangan. Instrumen pasar uang sebagai sarana investasi ini mempunyai
berbagai kelebihan, yaitu:
a. Tidak berisiko karena diterbitkan oleh lembaga pemerintah (bank sentral);
b. mempunyai pasar sekunder, sehingga mudah diperjualbelikan;
c. kemungkinan terjadi kerugian apabila investor menjual surat berharga ini
untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya adalah sangat kecil;
d. perusahaan atau lembaga yang menjadi investor utama dalam T-Bills ini
antara lain bank sentral, bank-bank umum, mutual funds, BUMN,
lembaga-lembaga keuangan non bank, perusahaan-perusahaan, badan
pemerintah negara lain, dan individu.

6
2. Commercial Paper
Commercial Paper (CP) merupakan promes yang tidak disertai dengan
jaminan, yang diterbitkan oleh perusahaan/bank untuk mendapatkan dana
jangka pendek. CP pada dasarnya merupakan promes di mana penerbit
berjanji akan membayar sejumlah tertentu uang pada saat CP jatuh tempo.
Jangka waktu CP ini berkisar mulai dari beberapa hari samapi 270 hari.
Penjualan CP pada umumnya dengan sistem diskonto. Namun, beberapa di
antaranya menggunakan bunga. Penerbitan CP tidak perlu menggunakan
penjamin (underwriter) emisi, tetapi beberapa penerbit karena alasan tertentu
menggunakan arranger dalam penerbitannya. Arranger ini pada umumnya
merupakan bank-bank umum yang berfungsi sebagai perantara antara
pemodal dan penerbit. Namun, mereka tidak bertanggung jawab atas terjual
atau tidak terjualnya CP yang diterbitkan.

3. Negotiable Certificate of Deposit


Negotiable Certificate of Deposit (CD) atau sertifikat deposito
merupakan instrumen yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu, dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat deposito diterbitkan oleh bank-bank umum atas dasar diskonto
dengan nilai nominal sekurang-kurangnya Rp1.000.000,00 dan jangka waktu
30 hari sampai dengan 1 tahun. Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan
setelah tanggal jatuh tempo, tetapi apabila pemegang instrumen tersebut
membutuhkan dana sebelum jatuh tempo maka mereka dapat menjualnya
kepada lembaga keuangan atau kepada investor lainnya.

4. Banker’s Acceptance
Banker’s Acceptance (BA) merupakan wesel bank yang ditarik oleh
seorang eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah
barang atau untuk membeli valuta asing yang diberi tanda “accepted” apabila
bank menyetujui wesel tersebut dan dapat diperjualbelikan di pasar uang
sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek. BA merupakan

7
instrumen jangka pendek yang dapat dipindahtangankan. BA pada dasarnya
memberikan alternatif untuk mendapatkan kredit pada saat barang-barang
yang diekspor dikapalkan untuk segera dikirimkan ke luar negeri. BA pada
umumnya digunakan pada proses L/C dalam perdagangan luar negeri. Jangka
waktu jatuh tempo BA berkisar antara 30 hari sampai 180 hari.

5. Bill of Exchange
Bill of exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat
yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar
sejumlah uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada
penarik atau order atau pembawa. Surat wesel harus berisikan hal-hal sebagai
berikut dalam kaitannya dengan penarikan wesel ini:
a. Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu,
b. nama orang yang harus membayar (tertarik atau pembayar),
c. penetapan hari bayarnya,
d. penetapan tempat di mana pembayaran harus dilakukan,
e. nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk dilakukan pembayaran,
f. tanggal dan tempat surat wesel ditarik,
g. tanda tangan orang yang mengeluarkannya (penarik),
h. jangka waktu jatuh tempo wesel ini umumnya berkisar 6 hari sampai 180
hari.

6. Repurchase Agreement (Repo)


Repo merupakan transaksi jual beli surat berharga disertai dengan
perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang
telah dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan
lebih dahulu. Surat berharga yang sering digunakan untuk transaksi Repo
adalah surat berharga yang dapat diperjualbelikan secara diskonto, misalnya
SBI, SBPU, CD, dan T-Bills.

8
7. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI pada dasarnya merupakan surat berharga atas unjuk dalam satuan
uang Rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan hutang jangka pendek. Tujuan bank dan lembaga
keuangan lainnya membeli SBI adalah sebagai alternatif kelebihan dananya
untuk memeperoleh pendapatan dan apabila memerlukan dana maka SBI
dapat dijual kepada lembaga lain atau Bank Indonesia.

8. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)


SBPU adalah surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat
diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga
diskonto yang ditunjuk oleh BI. SBPU berfungsi sebagi piranti pasar uang
dan juga merupakan instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka ekspansi
moneter oleh Bank Indonesia dengan menetapkan tingkat diskonto SBPU.
Ditinjau dari jenis transaksi dan warkatnya, SBPU dapat dibagi sebagai
berikut:
a. Surat sanggup (aksep/promes), dapat berupa:
1) Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka penerimaan
kredit dari bank untuk membiayai kegiatan tertentu.
2) Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman antar
bank.
b. Surat wesel, dapat berupa:
1) Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh pihak lain
dalam rangka transaksi tertentu. Penarik dan atau tertarik adalah
nasabah bank.
2) Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh bank
dalam rangka pemberian kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.

9. Call Money
Call Money merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong
pengembangan pasar uang. Pasar uang antar bank pada dasarnya adalah

9
kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk
jangka waktu pendek.

F. Jenis-Jenis Risiko Investasi di Pasar Uang


Risiko yang mungkin dihadapi investor dalam kegiatan investasi di pasar
keuangan yaitu:
1. Risiko pasar (interest-rate risk), yaitu risiko yang berkaitan dengan turunnya
harga surat berharga dan tingkat bunga naik mengakibatkan investor
mengalami capital loss;
2. risiko reinvestment, yaitu risiko terhadap penghasilan suatu aset finansial
yang harus di-reinvest dalam aset yang berpendapatan rendah atau dapat
dikatakan bahwa risiko reinvestment adalah risiko yang memaksa investor
menempatkan pendapatan yang diperoleh dari bunga kredit atau surat-surat
berharga ke investasi yang berpendapatan rendah akibat turunnya tingkat
bunga;
3. risiko gagal bayar. Risiko ini terjadi akibat tidak mampunya peminjam
memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan;
4. risiko inflasi. Pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya harga-
harga barang dan jasa-jasa yang akan menurunkan daya beli atas pendapatan
yang diterimanya;
5. risiko valuta (currency or exchange rate risk). Investor internasional
dihadapkan pada risiko mata uang, yaitu kerugian yang terjadi akibat adanya
perubahan yang tidak menguntungkan terhadap kurs mata uang asing;
6. risiko politik. Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan
ketentuan perundangan yang berakibat turunnya pendapatan yang
diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total dari
modal yang diinvestasikan;
7. marketability atau liquidity risk. Risiko dapat terjadi apabila instrumen pasar
uang yang dimiliki sulit untuk dijual kembali sebelum jatuh tempo. Sulitnya
menjual kembali surat berharga tersebut memberi risiko untuk tidak dapat

10
mencairkan kembali instrumen pasar uang dalam bentuk uang tunai pada saat
membutuhkan likuiditas sebelum jatuh tempo.(Novi, 2021)

G. Benefit Berinvestasi Pasar Uang


Sebagai wahana investasi, baik pasar uang maupun pasar modal tentu saja
menawarkan keuntungan yang dapat meningkatkan kekuatan finansial sebagai
investor. Berikut benefit investasi pasar uang:
1. Pergerakan Nilai yang Stabil
Ketika mulai berinvestasi, tentunya diinginkan pergerakan nilai aset
yang stabil, sehingga dapat memprediksi kapan akan mendapatkan
pengembalian finansial yang baik. Menawarkan pergerakan nilai saham yang
umumnya stabil, investasi pasar uang bisa menjadi wahana investasi yang
cocok sebagai pemula. Pasar uang dikenal menawarkan pergerakan dan
pertumbuhan konstan dalam nilai aset hingga 5% per tahun.

2. Likuiditas Tinggi
Selain menyediakan sistem investasi jangka pendek, pasar uang juga
menawarkan likuiditas tinggi. Dengan kata lain, dapat dengan mudah menarik
keuntungan dan bahkan modal yang diinvestasikan kapan saja sesuai dengan
kebutuhan.

3. Mulai Berinvestasi di Mana Saja


Berinvestasi di pasar uang bisa tanpa meninggalkan rumah. Investasi
pasar uang biasanya ditangani oleh bank, jadi hanya perlu menghubungi bank.
Dengan begitu, investasi di pasar uang bisa secara digital dengan koneksi
internet.(F,Rosyda. N., 2023)

H. Partisipan Utama Pasar Uang


Ada beberapa pihak yang terlibat dalam perdagangan pasar uang. Berikut
adalah pelaku utama yang berperan penting dalam sebuah transaksi di pasar
uang:

11
1. Bank Komersial
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank komersial adalah sebuah
bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau
berdasarkan prinsip syariah, dengan kegiatan yang memberikan jasa dalam
transfer pembayaran. Bank komersial juga sering disebut bank umum. Bank
yang biasa kita jumpai di Indonesia termasuk dalam kategori ini.
Bank memainkan tiga peran penting di pasar uang. Pertama, bank
meminjam di pasar uang untuk mendanai portofolio pinjaman mereka dan
untuk memperoleh dana. Peran penting kedua bank di pasar uang adalah
sebagai dealer di pasar derivatif suku bunga tanpa melalui bursa. Peran ketiga
bank di pasar uang adalah untuk menyediakan sebagai imbalan atas biaya
komitmen yang membantu memastikan bahwa investor di sekuritas pasar
uang akan dibayar tepat waktu.

2. Pemerintah
Peran pemerintah dalam pasar uang adalah menghimpun dana dalam
jumlah besar. Hal ini bisa ditempuh melalui berbagai cara seperti menerbitkan
surat berharga atau menjual kewajiban jangka pendek.

3. Perusahaan
Bisnis non keuangan dan bisnis keuangan non bank mengumpulkan
dana di pasar uang terutama dengan menerbitkan surat berharga. Dalam
beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan yang memperoleh akses
ke pasar ini. Perusahaan bisnis umumnya yang terlibat dalam perdagangan
internasional juga menggalang dana di pasar uang melalui akseptasi bankir.

4. Bursa Berjangka
Kontrak berjangka pasar uang dan opsi berjangka diperdagangkan di
bursa terorganisir yang menetapkan dan menegakkan aturan perdagangan.
Kontrak berjangka pasar uang adalah perjanjian standar untuk membeli atau
menjual sekuritas pasar uang pada harga tertentu pada tanggal tertentu di

12
masa depan. Opsi berjangka pasar uang memberi pemegangnya hak, tetapi
bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual kontrak berjangka pasar uang
pada harga yang ditentukan pada atau sebelum tanggal yang ditentukan.

5. Broker dan Dealer


Kelancaran fungsi pasar uang sangat bergantung pada broker (pialang)
dan dealer, yang memainkan peran kunci dalam memasarkan instrumen pasar
uang dan menyediakan pasar sekunder di mana kewajiban yang beredar dapat
dijual sebelum jatuh tempo. Dealer menggunakan perjanjian pembelian
kembali untuk membiayai persediaan sekuritas mereka. Dealer juga
bertindak sebagai perantara antara peserta lain di pasar perjanjian pembelian
kembali dengan memberikan pinjaman kepada mereka yang ingin meminjam
di pasar dan meminjam dari mereka yang ingin meminjamkan di pasar.
Sedangkan broker, mencocokkan pembeli dan penjual instrumen pasar uang
berdasarkan komisi. Pialang memainkan peran utama dalam menghubungkan
peminjam dan pemberi pinjaman di pasar uang dan juga aktif di sejumlah
pasar lain sebagai perantara dalam perdagangan antar dealer.
Secara sederhana, dealer mengelola perdagangan atau melakukan
transaksi atas nama mereka sendiri. Sementara itu, broker memperdagangkan
instrumen pasar uang untuk mewakili orang lain atau atas nama orang lain
dengan imbalan yang dibayarkan kepada mereka.

6. Bank Sentral
Bank sentral adalah partisipan kunci di pasar uang. Sebuah bank sentral
mengontrol pasokan cadangan yang tersedia untuk bank dan lembaga
penyimpanan lainnya terutama melalui pembelian dan penjualan tagihan,
baik secara langsung di pasar tagihan atau secara sementara untuk perjanjian
pembelian kembali. Selain memastikan pasokan dana, bank sentral juga
menerapkan sejumlah peraturan bagi keberlangsungan pasar uang. Hal ini
bertujuan untuk memberikan landasan hukum yang dijadikan pedoman bagi

13
para pelaku pasar uang. Pemegang otoritas tertinggi pasar uang di Indonesia
adalah Bank Indonesia.(Rosyda, 2023)

I. Contoh Mekanisme Transaksi di Pasar Uang

Bank
Indonesia
Nota Kredit Nota Kredit

Pinjam Rupiah
Bank Bank
Harta Karun

Bank Harta mengalami kalah kliring, sehingga meminjam kepada Bank


Karun di Pasar Uang Antar Bank. Dengan demikian, Bank Indonesia akan
mengkredit account Bank Karun di BI dan mendebet account Bank Harta di
BI. Jadi, Bank Harta memiliki cadangan giro yang cukup di Bank Indonesia.
Namun, bank tersebut berhutang ke Bank Karun.(Anonym, 2020b)

14
BAB II
PASAR OBLIGASI

A. Pengertian Pasar Obligasi


Pasar obligasi adalah wadah untuk memperdagangkan instrumen investasi
berupa obligasi. Secara garis besar, obligasi diartikan sebagai surat utang jangka
menengah atau jangka panjang (lebih dari satu tahun) yang bisa diperjualbelikan
kepada investor. Obligasi sendiri umumnya berisi janji dari pihak yang
menerbitkan saham pada periode tertentu dengan imbalan berupa bunga. Adapun
mengenai pokok utang wajib dilunasi pada akhir waktu yang sudah disepakati
oleh kedua belah pihak.(Adsyah, 2022)

B. Karakteristik Pasar Obligasi


1. Pasar Perdana
a. Penerbitan Obligasi Perdana
Pasar perdana adalah tempat obligasi baru diterbitkan dan dijual
kepada investor untuk pertama kalinya. Emiten bekerja sama dengan bank
investasi untuk menyusun penawaran obligasi, menetapkan persyaratan,
dan memasarkan sekuritas kepada calon investor.

b. Proses Penjaminan
Selama proses penjaminan emisi, bank investasi membantu penerbit
menentukan persyaratan penawaran obligasi, seperti tingkat bunga,
tanggal jatuh tempo, dan ukuran penawaran. Penjamin emisi juga
menanggung risiko menjual obligasi kepada investor dan dapat membeli
sekuritas yang tidak terjual.

2. Pasar Sekunder
a. Perdagangan Antar Investor
Setelah obligasi diterbitkan di pasar perdana, obligasi tersebut
diperdagangkan antar investor di pasar sekunder. Hal ini memungkinkan

15
investor untuk membeli dan menjual obligasi yang ada, menyediakan
likuiditas, dan penemuan harga untuk pasar obligasi.

b. Penentuan Harga
Harga obligasi di pasar sekunder ditentukan oleh dinamika
penawaran dan permintaan, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suku
bunga, kualitas kredit, dan sentimen pasar. Pelaku pasar terus
memperbaharui penilaiannya, sehingga memengaruhi harga pasar
obligasi.

3. Likuiditas Pasar Obligasi


Likuiditas mengacu pada kemudahan obligasi dapat dibeli atau dijual
di pasar tanpa memengaruhi harganya secara signifikan. Likuiditas yang lebih
tinggi memungkinkan investor untuk masuk dan keluar posisi dengan lebih
efisien, sementara likuiditas yang lebih rendah dapat menyebabkan fluktuasi
harga yang lebih besar.

4. Ukuran dan Pertumbuhan Pasar Obligasi


Pasar obligasi merupakan komponen penting dalam sistem keuangan
global, dengan jumlah surat utang yang beredar melebihi ukuran pasar ekuitas
global. Ketika pemerintah dan perusahaan terus menerbitkan obligasi untuk
memenuhi kebutuhan pendanaan mereka, pasar obligasi diperkirakan akan
terus bertumbuh.

C. Tujuan Pasar Obligasi


1. Meningkatkan Modal
Pasar obligasi menyediakan platform bagi emiten mengumpulkan dana
untuk berbagai tujuan, seperti perluasan usaha, pembiayaan proyek
infrastruktur, atau pengelolaan utang. Mereka menawarkan cara yang efisien
untuk mengakses sejumlah besar investor potensial.

16
2. Memberikan Peluang Investasi
Bagi investor, pasar obligasi menghadirkan serangkaian pilihan
investasi pendapatan tetap dengan profil risiko dan keuntungan yang berbeda.
Mereka memungkinkan investor untuk mendiversifikasi portofolionya dan
mengelola risiko sesuai dengan tujuan investasinya.

3. Memfasilitasi Pengeluaran Pemerintah


Pemerintah mengandalkan pasar obligasi untuk mendanai pengeluaran
publik dan menerapkan kebijakan fiskal. Dengan menerbitkan obligasi,
pemerintah dapat meningkatkan modal tanpa menaikkan pajak, sehingga
mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

D. Jenis Pasar Obligasi


1. Obligasi Korporasi
Pasar obligasi korporasi terdiri dari perusahaan publik dan swasta yang
menjual utang untuk membiayai proyek modal. Obligasi korporasi cenderung
menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan jenis obligasi
lainnya, meskipun imbal hasil dapat sangat bervariasi dari satu perusahaan ke
perusahaan lain tergantung pada peringkat kredit dan prospek bisnis saat ini.

2. Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara-
negara berdaulat untuk mendanai pengeluaran pemerintah. Treasury AS
adalah contoh paling umum dari obligasi pemerintah. Obligasi ini dianggap
sebagai obligasi teraman di dunia karena didukung oleh pemerintah AS.
Faktanya, Treasury dianggap sangat aman sehingga imbal hasil mereka
digunakan untuk menentukan tingkat bebas risiko.

3. Obligasi Daerah
Obligasi daerah dijual oleh kota dan negara bagian. Obligasi ini
membantu pemerintah daerah mengumpulkan dana untuk berbagai proyek

17
modal seperti jalan, sekolah, taman, dan infrastruktur lainnya. Obligasi
daerah cenderung lebih berisiko dibandingkan obligasi pemerintah, namun
lebih aman dibandingkan obligasi korporasi. Kadang-kadang, suatu kota
mengalami gagal bayar (default) atas utangnya, namun hal ini relatif jarang
terjadi. Pada tahun 2017, Puerto Riko mengajukan kebangkrutan atas utang
sebesar $70 miliar, yang merupakan gagal bayar utang publik terbesar dalam
sejarah AS. Bunga obligasi ini juga umumnya tidak dikenakan pajak oleh
pemerintah federal, sehingga merupakan bonus bagi investor.

4. Obligasi yang Didukung Hipotek


Obligasi berbasis hipotek atau sekuritas berbasis hipotek mencakup
hipotek individu yang telah digabungkan menjadi sebuah obligasi. Obligasi
hipotek pada dasarnya memungkinkan investor berpendapatan tetap untuk
berinvestasi di pasar real estat. Meskipun terjadi krisis keuangan, obligasi
hipotek secara historis merupakan investasi yang aman. Hal ini dapat menjadi
peluang bagi investor obligasi yang mencari pendapatan dengan imbal hasil
tinggi; suku bunga untuk hipotek dengan suku bunga tetap 30 tahun berkisar
sekitar 7% pada akhir tahun 2022.(Bowman, 2023)

E. Risiko Pasar Obligasi


1. Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah potensi penurunan harga obligasi akibat
kenaikan suku bunga. Obligasi dengan jangka waktu lebih lama dan tingkat
kupon lebih rendah umumnya lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga.

2. Risiko Kredit
Risiko kredit mengacu pada kemungkinan penerbit obligasi gagal
membayar bunga dan pokoknya. Investor dapat memitigasi risiko kredit
dengan mendiversifikasi kepemilikan obligasi mereka dan fokus pada
sekuritas dengan peringkat lebih tinggi.

18
3. Risiko Reinvestasi
Risiko reinvestasi adalah kemungkinan bahwa investor tidak dapat
menginvestasikan kembali pembayaran bunga obligasi pada imbal hasil yang
sama dengan imbal hasil obligasi saat ini. Risiko ini lebih umum terjadi pada
periode penurunan suku bunga.

4. Risiko Inflasi
Risiko inflasi adalah potensi kenaikan inflasi yang mengikis daya beli
arus kas suatu obligasi di masa depan. Investor dapat mengelola risiko inflasi
dengan berinvestasi pada sekuritas yang dilindungi inflasi , seperti Treasury
Inflation-Protected Securities (TIPS).

5. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas muncul ketika investor tidak dapat membeli atau
menjual obligasi pada harga yang diinginkan karena terbatasnya aktivitas
perdagangan. Obligasi yang tidak likuid mungkin memiliki selisih bid-ask
yang lebih besar dan fluktuasi harga yang lebih besar.

6. Risiko Mata Uang


Risiko mata uang adalah potensi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar
ketika berinvestasi pada obligasi luar negeri. Investor dapat melakukan
lindung nilai terhadap risiko mata uang dengan menggunakan derivatif mata
uang atau berinvestasi pada dana obligasi yang dilindungi nilai mata uang.

7. Risiko Politik
Risiko politik mengacu pada potensi perubahan kebijakan pemerintah
atau peristiwa geopolitik yang berdampak negatif pada harga obligasi.
Investor dapat memitigasi risiko politik dengan mendiversifikasi kepemilikan
obligasi mereka di berbagai negara dan wilayah.

19
F. Kelebihan Pasar Obligasi
1. Investor mendapatkan aliran pendapatan yang dapat diandalkan karena pasar
obligasi minim risiko dan tidak mudah berubah jika dibandingkan dengan
saham.
2. Beragam emiten dan jenis obligasi sehingga memungkinkan investor untuk
memilih opsi yang paling sesuai dengan toleransi risiko mereka.
3. Pemegang obligasi memiliki preferensi dibandingkan pemegang saham jika
terjadi kebangkrutan.
4. Meningkatnya suku bunga akan meningkatkan imbal hasil, hal ini baik bagi
pembeli obligasi.(Hayes, 2023)

G. Strategi Pasar Obligasi


1. Investasi Pasif
a. Strategi Beli dan Tahan
Strategi beli dan tahan melibatkan pembelian obligasi dan
menahannya hingga jatuh tempo, terlepas dari fluktuasi pasar. Strategi ini
cocok bagi investor yang mencari pendapatan yang dapat diprediksi dan
pelestarian modal.

b. Pengindeksan Obligasi
Pengindeksan obligasi melibatkan investasi dalam portofolio
obligasi yang terdiversifikasi yang mereplikasi kinerja indeks pasar
obligasi. Strategi pasif ini memungkinkan investor memperoleh eksposur
yang luas terhadap pasar obligasi sekaligus meminimalkan biaya
manajemen dan biaya transaksi.

2. Investasi Aktif
a. Antisipasi Suku Bunga
Strategi antisipasi suku bunga melibatkan penyesuaian durasi
portofolio obligasi berdasarkan ekspektasi pergerakan suku bunga di masa

20
depan. Investor dapat menambah durasi saat suku bunga diperkirakan
turun dan mengurangi durasi saat suku bunga diperkirakan naik.

b. Analisis Kredit
Analisis kredit melibatkan evaluasi kualitas kredit penerbit obligasi
untuk mengidentifikasi potensi peluang atau risiko investasi. Investor aktif
dapat menggunakan analisis kredit untuk memilih obligasi dengan profil
pengembalian risiko yang menarik dan menghindari obligasi dengan
kualitas kredit yang memburuk.

c. Strategi Kurva Hasil


Strategi kurva imbal hasil melibatkan penempatan portofolio
obligasi untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan yang diharapkan
dalam bentuk kurva imbal hasil. Investor dapat menggunakan berbagai
taktik, seperti mengikuti kurva imbal hasil, strategi peluru, atau strategi
barbel, untuk memanfaatkan pergerakan kurva imbal hasil yang
diantisipasi.

d. Rotasi Sektor
Rotasi sektor melibatkan pengalihan alokasi portofolio obligasi di
antara sektor pasar obligasi yang berbeda berdasarkan kinerja relatif yang
diharapkan. Investor aktif dapat menggunakan analisis makroekonomi,
kredit, atau suku bunga untuk mengidentifikasi sektor-sektor yang
memiliki kinerja lebih baik atau lebih buruk.

H. Pelaku Pasar Obligasi


1. Penerbit
a. Pemerintah
Pemerintah pusat, regional, dan lokal menerbitkan obligasi untuk
meningkatkan modal proyek publik, mengelola utang, dan mendukung

21
pertumbuhan ekonomi. Obligasi pemerintah umumnya dianggap investasi
berisiko rendah karena kelayakan kredit dari entitas penerbitnya.

b. Korporasi
Korporasi menerbitkan obligasi untuk mendanai berbagai inisiatif
bisnis seperti ekspansi, penelitian dan pengembangan, atau merger dan
akuisisi. Obligasi korporasi biasanya menawarkan imbal hasil yang lebih
tinggi dibandingkan obligasi pemerintah untuk mengkompensasi investor
atas peningkatan risiko.

c. Kotamadya
Pemerintah daerah dan lembaga-lembaganya menerbitkan obligasi
daerah untuk mendanai proyek-proyek publik seperti pembangunan
infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan. Obligasi ini sering kali
memberikan manfaat pajak kepada investor, sehingga menarik bagi
individu berpenghasilan tinggi.

2. Investor
a. Investor Institusi
Investor institusi seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, dan
reksa dana berinvestasi pada obligasi untuk memenuhi kewajiban jangka
panjang dan mendiversifikasi portofolionya. Mereka biasanya memiliki
daya beli yang signifikan, sehingga memengaruhi dinamika pasar obligasi.

b. Investor Perorangan
Investor ritel membeli obligasi sebagai cara untuk mempertahankan
modal, menghasilkan pendapatan, dan mendiversifikasi portofolio
mereka. Mereka biasanya berinvestasi dalam obligasi melalui rekening
perantara, reksa dana, atau dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) .

22
3. Perantara
a. Bank Investasi
Bank investasi memainkan peran penting dalam pasar obligasi
dengan menjamin penerbitan obligasi baru, bertindak sebagai perantara
antara penerbit dan investor. Mereka membantu penerbit menyusun
penawaran obligasi dan mendistribusikan sekuritas kepada calon investor.

b. Broker-Dealer
Broker-dealer memfasilitasi perdagangan obligasi di pasar sekunder
dengan menghubungkan pembeli dan penjual. Mereka memainkan peran
penting dalam penemuan harga, memastikan likuiditas pasar dan alokasi
modal yang efisien.

c. Lembaga Pemeringkat
Lembaga pemeringkat menilai kualitas kredit penerbit obligasi dan
menetapkan peringkat kredit, yang membantu investor mengukur risiko
yang terkait dengan obligasi tertentu.

I. Regulasi Pasar Obligasi


1. Badan Pengatur
a. Bank Sentral
Bank sentral memainkan peran penting dalam mengatur pasar
obligasi dengan menetapkan kebijakan moneter, mengawasi lembaga
keuangan, dan bertindak sebagai pemberi pinjaman pilihan terakhir.
Tindakan mereka dapat memengaruhi suku bunga, kondisi kredit, dan
dinamika pasar obligasi secara keseluruhan.

b. Komisi Sekuritas dan Bursa/Securities and Exchange Commission (SEC)


Di Amerika Serikat, Securities and Exchange Commission (SEC)
mengawasi pasar obligasi dengan mengatur penerbitan, perdagangan, dan
pelaporan surat utang. SEC menegakkan undang-undang sekuritas untuk

23
mendorong transparansi, melindungi investor, dan menjaga integritas
pasar.

c. Otoritas Pengatur Industri Keuangan/Financial Industry Regulatory


Authority (FINRA)
FINRA adalah organisasi pengaturan mandiri di Amerika Serikat
yang mengawasi broker-dealer dan pelaku pasar lainnya di pasar obligasi.
Ini mengembangkan dan menegakkan peraturan, mengawasi perusahaan
anggota, dan memberikan pendidikan dan sumber daya kepada investor.

2. Peraturan Utama
a. Persyaratan Pengungkapan
Peraturan pasar obligasi mengharuskan penerbit untuk memberikan
informasi rinci tentang kondisi keuangan mereka, persyaratan penawaran
obligasi, dan risiko terkait. Persyaratan pengungkapan ini membantu
investor membuat keputusan yang tepat dan mendorong transparansi di
pasar obligasi.

b. Aturan Perdagangan
Aturan perdagangan di pasar obligasi mengatur pelaksanaan,
pelaporan, dan penyelesaian transaksi obligasi. Aturan-aturan ini
memastikan praktik perdagangan yang adil dan efisien, melindungi
investor dari penyalahgunaan pasar, dan meningkatkan integritas pasar.

c. Manajemen Risiko
Regulator memberlakukan persyaratan manajemen risiko pada
pelaku pasar obligasi, seperti standar kecukupan modal, persyaratan
margin, dan stress test. Langkah-langkah ini membantu memitigasi risiko
sistemik dan meningkatkan stabilitas keuangan.(Tamplin, 2023)

24
BAB III
SEKURITAS EKUITAS

A. Pengertian Sekuritas Ekuitas


Sekuritas ekuitas merupakan sekuritas-sekuritas yang mewakili
kepentingan kepemilikan yang dipegang oleh pemegang saham dalam suatu
entitas (perusahaan, kemitraan, atau perwalian), yang direalisasikan dalam
bentuk saham modal, yang mencakup saham biasa dan saham preferen.
Pemegang sekuritas ekuitas biasanya tidak berhak atas pembayaran rutin,
walaupun sekuritas ekuitas sering kali membayar dividen, tetapi mereka dapat
memperoleh keuntungan dari keuntungan modal ketika mereka menjual
sekuritas tersebut (dengan asumsi nilainya meningkat).(Kenton, 2023)
Sekuritas ekuitas memberikan hak kepada pemegangnya untuk
mengendalikan perusahaan secara prorata, melalui hak suara. Dalam hal
kebangkrutan, mereka hanya mendapat bagian dalam sisa bunga setelah seluruh
kewajiban telah dilunasi kepada kreditur. Terkadang mereka ditawarkan sebagai
pembayaran dalam bentuk barang.

B. Karakteristik Sekuritas Ekuitas


Dua karakteristik terpenting dari saham biasa sebagai investasi adalah fitur
klaim sisa dan tanggung jawab terbatas:
1. Klaim Sisa
Klaim sisa berarti bahwa pemegang saham adalah pihak terakhir di
antara mereka yang mempunyai klaim atas aset dan pendapatan korporasi.
Dalam likuidasi aset perusahaan, pemegang saham mempunyai klaim atas apa
yang tersisa setelah semua penggugat lainnya seperti otoritas pajak,
karyawan, pemasok, pemegang obligasi, dan kreditor lainnya telah dibayar.
Bagi perusahaan yang tidak dilikuidasi, pemegang saham mempunyai hak
atas bagian pendapatan operasional yang tersisa setelah bunga dan pajak
dibayarkan. Manajemen dapat membayar sisa ini sebagai dividen tunai

25
kepada pemegang saham atau menginvestasikannya kembali dalam bisnis
untuk meningkatkan nilai saham.

2. Tanggung Jawab Terbatas


Tanggung jawab terbatas berarti bahwa pemegang saham yang paling
banyak mengalami kerugian jika terjadi kegagalan korporasi adalah investasi
awal mereka. Tidak seperti pemilik bisnis yang tidak berbadan hukum, yang
kreditornya dapat mengklaim aset pribadi pemiliknya (rumah, mobil,
furnitur), pemegang saham korporasi mungkin memiliki saham yang tidak
berharga. Mereka tidak bertanggung jawab secara pribadi atas kewajiban
perusahaan.

C. Tujuan Investor Memiliki Sekuritas Ekuitas


1. Untuk Spekulasi
Investor mengharapkan selisih dari harga pembelian saham dan harga
pasar pada ada saat itu. Selisih harga-harga ini disebut sebagai capital gain.
Sekuritas Ekuitas yang dimiliki untuk spekulasi disebut sekuritas ekuitas
perdagangan (trading securities).

2. Untuk Memanfaatkan Kas Menganggur


Investasi dalam sekuritas ekuitas dilakukan hanya untuk sementara
waktu dan siap dijual kapan saja dana dibutuhkan. Investor mengharapkan
dividen sebagai hasil investasi. Sekuritas ekuitas ini disebut sekuritas ekuitas
siap jual (available for sale securities).

3. Untuk Memiliki Entitas Lain


Investor memiliki saham dengan maksud menguasai perusahaan lain
atau mengamankan pasokan bahan baku atau saluran distribusi. Biasanya,
efek dimiliki dalam jumlah besar agar bisa mengendalikan perusahaan yang
dibeli dan dimiliki dalam jangka panjang.(Haloha, 2016)

26
D. Jenis Utama Sekuritas Ekuitas
1. Saham Biasa (Sebagai Saham Kepemilikan)
Saham biasa, juga dikenal sebagai sekuritas ekuitas atau ekuitas,
mewakili kepemilikan saham di suatu perusahaan. Setiap lembar saham biasa
memberikan hak kepada pemiliknya untuk memiliki satu suara mengenai
masalah tata kelola perusahaan apa pun yang diputuskan dalam rapat tahunan
perusahaan dan mendapatkan bagian atas keuntungan finansial dari
kepemilikan.
Korporasi dikendalikan oleh dewan direksi yang dipilih oleh pemegang
saham. Anggota dewan dipilih pada pertemuan tahunan. Pemegang saham
yang tidak menghadiri rapat tahunan dapat memberikan suara melalui
kuasanya, sehingga memberikan wewenang kepada pihak lain untuk
memberikan suara atas nama mereka. Manajemen biasanya meminta kuasa
dari pemegang saham dan biasanya memperoleh mayoritas suara dari kuasa
tersebut. Oleh karena itu, manajemen biasanya memiliki keleluasaan yang
besar untuk menjalankan perusahaan sesuai keinginannya tanpa pengawasan
harian dari pemegang saham yang sebenarnya memiliki perusahaan tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemegang saham biasa memiliki hak untuk
memberikan suara pada keputusan besar perusahaan, seperti memilih dewan
direksi dan menyetujui merger atau akuisisi.

2. Saham Preferen
Pemegang saham preferen memiliki klaim lebih tinggi atas pendapatan
dan aset perusahaan dibandingkan pemegang saham biasa. Ini berarti mereka
menerima dividen sebelum pemegang saham biasa, dan mereka memiliki
klaim aset yang lebih tinggi jika perusahaan tersebut bangkrut. Namun,
pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara.(Anonym, t.t.)
Saham preferen memiliki fitur yang mirip dengan ekuitas dan hutang.
Seperti halnya obligasi, ia berjanji untuk membayar kepada pemegangnya
sejumlah pendapatan tetap setiap tahunnya. Dalam pengertian ini, saham
preferen mirip dengan obligasi dengan jatuh tempo tak terbatas, yaitu obligasi

27
abadi. Hal ini juga menyerupai obligasi karena tidak memberikan hak suara
mengenai manajemen perusahaan. Namun, saham preferen adalah investasi
ekuitas.
Perusahaan mempunyai keleluasaan untuk melakukan pembayaran
dividen kepada pemegang saham preferen; perusahaan tidak mempunyai
kewajiban kontraktual untuk membayar dividen tersebut. Sebaliknya, dividen
preferen biasanya bersifat kumulatif; yaitu, dividen yang belum dibayarkan
diakumulasikan dan harus dibayar penuh sebelum dividen apa pun dapat
dibayarkan kepada pemegang saham biasa. Sebaliknya, perusahaan
mempunyai kewajiban kontraktual untuk melakukan pembayaran bunga atas
utangnya. Kegagalan untuk melakukan pembayaran ini memicu proses
kebangkrutan perusahaan.
Meskipun saham preferen menduduki peringkat setelah obligasi dalam
hal prioritas klaimnya terhadap aset perusahaan jika terjadi kebangkrutan
perusahaan, saham preferen sering kali dijual dengan imbal hasil yang lebih
rendah dibandingkan obligasi korporasi. Agaknya, hal ini mencerminkan nilai
pengecualian dividen, karena risiko preferen yang lebih tinggi cenderung
menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi yang
ditawarkan. Investor perorangan, yang tidak dapat menggunakan
pengecualian pajak 70%, umumnya akan menganggap imbal hasil saham
preferen tidak menarik dibandingkan dengan aset lain yang tersedia.(Jowsey
& Furness, 2014)

E. Contoh Sekuritas Ekuitas


Bayangkan ada perusahaan teknologi bernama TechCorp. TechCorp
memutuskan untuk meningkatkan modal dengan menerbitkan sekuritas ekuitas
kepada publik, sebuah proses yang dikenal sebagai Initial Public Offering (IPO).
TechCorp menerbitkan 1 juta lembar saham biasa dengan harga $10 per
saham. Sebagai seorang investor, Anda memutuskan untuk membeli 100 saham,
dengan biaya $1.000.

28
Dengan membeli saham ini, Anda kini memiliki ekuitas di TechCorp.
Anda memiliki kepentingan di perusahaan dan mendapatkan keuntungan jika
perusahaan berkinerja baik. Sebagai pemegang saham biasa, Anda mempunyai
hak untuk memberikan suara pada urusan perusahaan tertentu dan mungkin
menerima dividen jika TechCorp memutuskan untuk membagikan sebagian
keuntungannya kepada pemegang saham.
Seiring berjalannya waktu, anggaplah TechCorp bekerja dengan sangat
baik. Produk-produk inovatifnya terjual dengan cepat dan keuntungannya pun
meningkat. Akibatnya, permintaan atas sahamnya meningkat, mendorong harga
saham hingga $20 per saham. Sekarang, investasi awal Anda sebesar $1.000
bernilai $2.000 (100 lembar saham * $20/saham).
Namun, perlu diingat sisi sebaliknya. Jika kinerja TechCorp buruk, harga
sahamnya mungkin turun sehingga mengurangi nilai investasi Anda. Hal ini
menggambarkan risiko dan manfaat yang melekat dalam kepemilikan efek
ekuitas.

29
SOAL PILIHAN GANDA DAN JAWABAN

1. Pasar yang memperjualbelikan surat-surat berharga jangka pendek tanpa batasan


tempat disebut dengan istilah ...
A. Pasar komoditas
B. Pasar modal
C. Pasar uang
D. Pasar valuta asing
E. Pasar obligasi

2. Surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang adalah ...


A. Right dan promes
B. Saham dan SBI
C. Obligasi dan saham
D. SBI dan SBPU
E. Wesel dan waran

3. Yang bukan merupakan fungsi pasar uang adalah ...


A. Sumber pembiayaan
B. Mencegah terjadinya krisis
C. Sebagai tempat untuk melakukan investasi jangka panjang
D. Meningkatkan laju pembangunan negara
E. Sebagai opsi investasi minim risiko

4. Wesel bank yang ditarik oleh seorang eksportir atau importir atas suatu bank
untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli valuta asing yang diberi
tanda “accepted” apabila bank menyetujui wesel tersebut dan dapat
diperjualbelikan di pasar uang merupakan...
A. Bill of Exchange
B. Banker’s Acceptance
C. Negotiable Certificate of Deposit

30
D. Commercial Paper
E. T-Bills

5. Yang merupakan partisipan utama di pasar uang adalah...


A. Pemerintah
B. Banker's Acceptance (BA)
C. Pasar valuta asing
D. Perusahaan
E. Bank sentral

6. Surat utang jangka menengah atau jangka panjang (lebih dari satu tahun) yang
bisa diperjualbelikan kepada investor.
Kalimat diatas merupakan arti dari ...
A. Repo
B. Saham
C. Broker
D. Obligasi
E. Sekuritas ekuitas

7. Berikut yang termasuk benefit dari investasi pasar uang adalah ...
A. Memberikan jasa dalam transfer keuangan
B. Pasar uang menghimpun dana dalam jumlah besar
C. Likuiditas tinggi
D. Pasar uang tidak berhubungan dengan suatu tempat
E. Semua benar

8. Perhatikan faktor-faktor berikut!


1) suku bunga
2) sumber pembiayaan
3) pemerintah
4) kualitas kredit

31
5) sentimen pasar
Faktor-faktor yang memengaruhi harga obligasi di pasar sekunder adalah ...
A. 1, 4, dan 5
B. 2, 3, dan 4
C. 1, 2, dan 3
D. 2, 3, dan 5
E. 3, 4, dan 5

9. Dibawah ini yang termasuk contoh obligasi pemerintah adalah …


A. Puerto Riko
B. Treasury AS
C. Pasar tradisional
D. Wilayah wisata dan pelestarian alam
E. Akta notarial

10. Dalam kondisi krisis keuangan, dibawah ini yang merupakan obligasi investasi
paling aman secara historis adalah …
A. Obligasi yang didukung hipotek
B. Obligasi daerah
C. Bunga obligasi
D. Obligasi pemerintah
E. Obligasi korporasi

11. Dibawah ini yang bukan merupakan pelaku pasar obligasi adalah …
A. Pemerintah
B. Korporasi
C. Investor Institusi
D. Bank investasi
E. OJK

32
12. Peran bank sentral dalam regulasi pasar obligasi adalah …
A. Mengawasi pialang-dealer dan pelaku pasar lainnya di pasar obligasi
B. Memberikan pendidikan dan sumber daya kepada investor
C. Mengatur penerbitan, perdagangan, dan pelaporan surat utang
D. Menetapkan kebijakan moneter, mengawasi lembaga keuangan, dan
bertindak sebagai pemberi pinjaman pilihan terakhir terakhir
E. Menegakkan undang undang sekuritas untuk mendorong transparasi

13. Berikut yang termasuk karakteristik dari sekuritas ekuitas, yaitu ...
A. Pasar perdana dan pasar sekunder
B. Klaim sisa dan tanggung jawab terbatas
C. Klaim sisa dan pasar perdana
D. Pasar perdana dan tanggung jawab terbatas
E. Instrumen jangka pendek dan pasar sekunder

14. Hak pemegang saham biasa untuk memberikan suara pada keputusan besar
perusahaan, yaitu seperti ...
A. Memilih dewan direksi dan menyetujui merger atau akuisisi
B. Memilih klaim aset yang lebih tinggi jika perusahaan bangkut
C. Memilih hak prioritas dalam membayar dividen
D. Memilih seluruh aset dan kekayaan perusahaan
E. Memilih perubahan saham jika dirasa rugi

15. Dalam likuidasi aset perusahaan, pemegang saham mempunyai klaim atas apa
yang tersisa setelah semua penggugat di bawah ini, kecuali ...
A. Otoritas pajak
B. Karyawan
C. Pemasok
D. Dewan direksi
E. Pemegang obligasi

33
DAFTAR PUSTAKA

Adsyah, R. (2022). Apa Itu Pasar Obligasi? Pahami Secara Lebih Dalam di
Sini. Investree. https://blog.investree.id/marketplace-lending/apa-itu-
pasar-obligasi-pahami-secara-lebih-dalam-di-
sini/#Mengenal_Pasar_Obligasi
Anonym. (t.t.). What Are Equity Securities? Superfast CPA. Diambil 23
Februari 2024, dari https://www.superfastcpa.com/what-are-equity-
securities/
Anonym. (2020a). Materi-Instrumen-Keuangan. HMA-PNUP.
https://hma.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/MATERI-INSTRUMEN-
KEUANGAN.docx
Anonym. (2020b). Pasar-Uang-Pasar-Modal-Pertemuan-1. Universitas Esa
Unggul; Universitas Esa Unggul. https://bahan-
ajar.esaunggul.ac.id/feb402/wp-
content/uploads/sites/905/2019/10/Pasar-Uang-Pasar-Modal-
Pertemuan-1.ppt
Bowman, J. (2023). Everything You Need to Know About the Bond Market.
The Motley Fool. https://www.fool.com/investing/how-to-
invest/bonds/bond-market/#toc_what-is-it
F, Rosyda. N. (2023). Mengetahui Pasar Uang: Definisi, Ciri-Ciri, Fungsi dan
Jenisnya. Gramedia. https://www.gramedia.com/best-seller/pasar-uang/
Haloha. (2016). Investasi dalam Sekuritas Ekuitas. SCRIBD.
https://www.scribd.com/doc/308503334/Investasi-Dalam-Sekuritas-
Ekuitas
Hayes, A. (2023). The Bond Market and Debt Securities: An Overview.
Investopedia. https://www.investopedia.com/terms/b/bondmarket.asp
Jowsey, E., & Furness, H. (2014). Investment. Dalam Real Estate Concepts: A
Handbook. https://doi.org/10.4324/9780203797648-16
Kenton, W. (2023). What are Financial Securities? Examples, Types,
Regulation, and Importance. Investopedia.

34
https://www.investopedia.com/terms/s/security.asp#toc-types-of-
securities
Novi, A. (2021). Pasar Uang. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, 182–
188.
Redaksi OCBC NISP. (2023). Mengenal Pasar Uang, Fungsi, hingga Jenis
Instrumennya. OCBC. https://www.ocbc.id/id/article/2021/08/02/pasar-
uang-adalah
Rosyda. (2023). Pengertian Pasar Uang: Karakteristik, Fungsi, dan
Instrumennya. Gramedia.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pasar-
uang/#Instrumen_Pasar_Uang_di_Indonesia
Tamplin, T. (2023). Bond Market. Finance Strategists.
https://www.financestrategists.com/wealth-management/bonds/bond-
market/

35

Anda mungkin juga menyukai