DOSEN PENGAMPU :
MAHLIL ADRIAMAN,S.H,M.H
OLEH:
1.Erni Sahara Npm 19.050 (0812-4614-1312)
2.Silfi Gustria Npm 19.065 (0821-5912-9114)
3.Auli Akbar Npm 19.048 (0813-1272-5503)
4.Rahman Illahi Npm 19.105 (0 812-7543-7190)
Nomor Tugas : 10
1
KATA PENGANTAR
i
2
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
INSTRUMEN INSTRUMEN DALAM KEGIATAN BURSA EFEK
2.1 Pengertian Instrument Pasar Modal ........................................... 2
2.2 Tujuan Instrumen Pasar Modal.................................................. 2
2.3 Jenis-Jenis Instrumen Pasar Modal............................................ 3
2.4 Mekanisme Kegiatan Bursa Efek .............................................. 6
2.5 Transaksi Perdagangan Di Bursa Efek ...................................... 11
2.6 Pendekatan Untuk Menentukan Nilai Saham Biasa .................. 14
2.7 Penilaian Saham Preferen .......................................................... 17
3ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
INSTRUMEN INSTRUMEN DALAM KEGIATAN BURSA EFEK
1
Hukum Pasar Modal,Cet.1,(Bandung:Widina Media Utama,2021),hlm.86.
2
http://feb.unila.ac.id
3
https://www.ocbcnisp.com
2
2.3 Jenis-Jenis Instrumen Pasar Modal
Instrumen Pasar Modal
Terdapat beberapa jenis produk pasar modal yang Diperjualbelikan di Bursa
Efek, antara lain:
1. Saham
Saham merupakan surat tanda bukti kepemilikan perseroan terbatas (PT)
sebagai instrumen investasi yang akan memberikan keuntungan berupa dividen
perusahaan yang bersangkutan. jenis saham dibagi atas beberapa kategori berikut:
a. Saham biasa (Common stock)
Common stock adalah suatu surat berharga yang dijul oleh sutu
perusahaanyang menjelaskan nilai nominal dimna pemegang diberi hak
untuk mengikuti RUPS/RUPSLB dan berhak untuk menentukan membeli
right issue (penjualan saham terbatas) atau tidak,dan akhir tahun
mendapatkan keuntungan berupa deviden.
Jenis –jenis saham biasa
1) Blue chip stock (saham unggulan) yaitu saham dari perusahaan yang
dikenal secara nasional dan memiliki sejarah laba, pertumbuhan dan
manajemen berkualitas.
2) Growth stock yaitu saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan
laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham lainnya.
3) Cyclical stock yaitu sekuritas yang cenderung naik nilanya secara
cepat saat ekonmi semarak dan jatuh secara cepat saat ekonmi lesu
4) Seasonal stock yaitu perusahaan yang penjulannya bervariasi karena
dampak musiman .
5) Speculative stock yaitu saham yang kondisinya memiliki tingkat
spekulasi tinggi yang kemungkinan hasilnya rendah atau negatif.
3
c. Saham istimewa
Jenis saham yang memberikan keuntungan lebih kepada pemilikinya
dibanding para pemegang saham lainnya.
2. Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas dengan keuntungan tetap yang diterbitkan
berdasarkan perjanjian utang. Dengan kata lain, obligasi adalah surat tagihan
utang terhadap pihak yang menerbitkan obligasi tersebut.
Pihak yang menerbitkan Obligasi yaitu :
1. Perusahaan
2. Pemerintah
3. Pemda
4. Pemerintah asing
5. Perusahaan asing
3. Reksadana
Reksadana adalah kumpulan dana yang diperoleh untuk membeli saham,
obligasi, atau instrumen keuangan lainnya. Reksadana merupakan wadah yang
digunakan untuk menghimpun dana masyarakat yang ingin menginvestasikan
modalnya dalam bentuk portofolio investasi, seperti saham maupun obligasi.
Jenis-jenis reksadana:
a. Reksadana pasar uang yaitu reksadana ini seluruhnya ditempatkan pada
deposito, SBI, dan obligasi, reksadana ini memiliki resiko relatif lebih
4
rendah dari pada reksa dana lain nya, namun potensi keuntungan nya lebih
rendah
b. Reksa Dana Campuran. Reksa dana campuran mengalokasikan dananya di
berbagai instrumen keuangan, seperti deposito, obligasi, dan saham.
Karena dapat berinvestasi saham, reksa dana campuran lebih berisiko.
Akan tetapi, potensi keuntungannya relatif lebih tinggi daripada reksa dana
pendapatan tetap.4
4. Derivatif
Derivatif adalah surat berharga turunan dari saham atau otau obligasi.Pada
umumnya derifatif ini digunakan oleh para manager investasi untuk
melindungi nilai nvestasi terhadap resiko yang timbul akibat pergerakan harga
saham,suku bunga,nili tukar rupiah,dan beberapa faktor penyebab pergerakan
harga dipasar modal yang lain, tanpa mempengaruhi niai acuan.
4
Dr. Wastam Wahyu Hidayat, SE., MM., Konsep Dasar Investasi Dan Pasar
Modal,Cet.1,(Uwais Inspirasi Indonesia,2019)hal 56-62
5
Hukum Pasar Modal,Cet.1,(Bandung:Widina Medin Utama,2021),hlm.97-98
5
1. Pasar Reguler, yaitu pasar di mana perdagangan efek di Bursa dilaksanakan
berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan
(continuous auction market) oleh anggota bursa efek dan penyelesaiannya
dilakukan pada hari bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi bursa (T+3).
2. Pasar Negosiasi, yaitu pasar dimana perdagangan efek bersifat ekuitas di bursa
dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara individual dan tidak
secara lelang yang berkesinambungan (non continuous auction market) dan
penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan Anggota Bursa
Efek.
3. Pasar Reguler Tunai (Pasar Tunai), yaitu pasar di mana perdagangan efek di
Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang
berkesinambungan (continuous auction market) oleh anggota bursa efek dan
penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa yang sama dengan terjadinya
transaksi bursa (T+0).
Untuk transaksi obligasi, karena dilakukan melalui mekanisme over the
counter, meski dilakukan melalui perusahaan sekuritas penawaran pembelian dan
penjualan yang dilakukan investor tidaktercatat di BEI. Perusahaan sekuritas
hanya melaporkan transaksi tersebut setelah transaksi terjadi.
Sementara untuk saham, baik untuk penawaran pembelian dan penjualan
maupun transaksi yang sudah terjadi, bisa dilihat di BEI. Informasi Tentang
Perdagangan Saham di BEI
1. Transaksi saham menggunakan continuous auction system (sistem lelang
berkelanjutan) yang didasarkan kepada order-driven market.
2. Pihak yang boleh melakukan transaksi atau memasukkan order hanya Anggota
Bursa (AB) yang juga menjadi anggota kliring (AB Kliring).
3. Transaksi dilakukan melalui JATS-Next G (Jakarta Automated Trading
System Next Generation).
4. Investor melakukan transaksi saham melalui AB yang memiliki izin sebagai
Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek.
5. AB akan mengenakan biaya transaksi untuk setiap transaksi yang dilakukan
oleh investor.
6. Transaksi dilakukan dalam bentuk scriptless dengan settlement T+3.
6
7. Transaksi dilakukan dengan remote trading system.
7
dana bisa dipotong setiap bulan dari tabungannya secaraotomatis atau auto
debet. Jumlah dan jangka waktu transaksi bulanan ini ditentukan oleh
investor melalui standing instruction kepada bank di mana investor ingin
melakukan auto debet bulanan. Jika karena suatu hal, dana yang ada di
rekening tabungan tidak cukup, maka transaksi pembelian pada bulan
tersebut batal.
2. Transaksi Penjualan
Transaksi penjualan atau pencairan dalam reksa dana dikenal dengan
istilah redemption. Terkadang transaksi penjualan sering disalahartikan oleh
investor sebagai waktu yang diperbolehkan untukmelakukan pencairan
terutama bagi mereka yang memiliki kontrak transaksi investasi berkala.
Tujuan dari redemption fee ini bukanlah untuk mencari keuntungan.
3. Transaksi Pengalihan
Transaksi pengalihan atau switching adalah memindahkan investasi dari
satu reksa dana ke reksa dana lain.6
6
Kusumaningtuti S.Soetiono,PASAR MODAL,(Jakarta:OJK,2016),hlm67-75
8
2. Meningkatkan pengeluaran dan pemaparan potensi kewajiban berkenan
dengan registrasi dan laporan berkala;
3. Hilangnya kontrol terhadap persoalan manajemen, karena terjadi dilusi
kepemilikan saham;
4. Keharusan untuk mengumumkan besarnya pendapatan perusahaan dan
pembagian deviden;
5. Efek yang diterbitkan mungkin tidak terserap oleh masyarakat sesuai
dengan perhitungan perusahaan
9
Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah menjadi
emiten akan langsung mencatatkan sahamnya, maka yang perlu diperhatikan
oleh perusahaan adalah apakah perusahaan yang melakukan IPO (Initial
Public Offering) memenuhi ketentuan dan persyaratan, maka perlu ditentukan
papan perdagangan yang menjadi papan pencatatan emiten itu.
Sebelum melakukan transaksi, investor harus terlebih dahulu menjadi
nasabah di salah satu perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Setelah
nasabah membuka deposit di sebuah perusahaan efek dan mendapatkan
persetujuan dari perusahaan efek tersebut baru dapat dilakukan transaksi
saham. Transaksi efek diawali dengan pemesanan (order) untuk harga tertentu.
Pesanan tersebut dapat berupa surat maupun melalui telepon yang
disampaikan kepada perusahaan efekmelalui sales (dealer). Pesan tersebut
harus menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual dengan menyertakan
harga yang ingin diinginkan. ditetapkan oleh nasabah;
Proses pembelian saham diawali dengan seketika investor menghubungi
perusahaan efek di mana ia terdaftar sebagai nasabah. Investor tersebut
menyampaikan instruksi beli kepada pialang. Instruksi selanjutnya
disampaikan kepada trader atau Wakil Perantara Perdagangan Efek (WPPE)
perusahaan efek tersebut di lantai bursa. Kemudian trader tersebut
memasukkan instruksi beli ke dalam sistem komputer perdagangan di BEI
yang dikenal dengan sebutan Jakarta Automated Trading System (JATS).
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan
fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh
anggota bursa yang juga menjadi anggota kliring di KPEI. Anggota Bursa
Efek yang terdaftar di BEI bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang
dilakukan di bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah. JATS secara otomatis menggunakan mekanisme tawar-menawar
secara terus-menerus sehingga untuk pembelian akan diperoleh harga pasar
terendah dan sebaliknya untuk transaksi jual diperoleh harga pasar tertinggi.
Suatu transaksi dinyatakan berhasil bila terjadi matched antara penawaran jual
dan beli. Proses selanjutnya adalah penyelesaian transaksi. Dalam Scripless
Trading System, penyelesaian transaksi dapat dilakukan lebih efisien, cepat,
10
dan murah. Para investor di sini tidak perlu lagi mendaftarkan lembar saham
yang dimiliki. Semua transaksi terjadi secara elektronik dan tidak secara
manual. Dengan Scripless Trading System ini tanpa adanya penyerahan fisik
sertifikat saham, tidak ada lagi risiko pemalsuan saham. Proses penyelesaian
transaksi dalam Scripless Trading System hanya dilakukan pemindahbukuan
antar rekening. Sistem perdagangan melalui sistem ini memiliki mekanisme
penyelesaian danpenyimpanan saham secara elektronik merubah sertifikat
saham ke dalam bentuk elektronik.
Dalam penjelasan Pasal 55 ayat (1) UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal juga disebutkan penyelesaian pembukuan (book entry settlement)
secara elektronik. Penyelesaian transaksi bursa melalui sistem ini dilakukan
langsung oleh PPE yang melakukan transaksi, berdasarkan serah terima fisik
warkat efek yang dilakukan dengan penyelesaian secara elektronik atau cara
lain yang mungkin ditemukan dan diterapkan di masa datang sesuai dengan
perkembangan teknologi.7
7
HUKUM PASAR MODAL,Cet.1,(Bandung :Widina Bhakti Persada,2021)hlm.35-37
11
Penambahan jumlah emiten dan jumlah anggota bursa menyebabkan
jumlah pialang di lantai bursa cukup padat. Pada jam perdagangan dapat
mencapai antara 400 sampai 600 orang. Pada saat kondisi pasar ramai, para
pialang akan berdesakan menuliskan ordernya pada papan-papan perdagangan
yang banyak diminati investor untuk menuliskan order jual belinya. Hal
tersebut menimbulkan sekitar sembilan masalah operasional sebagai berikut:
1. Dengan manual, maka jumlah transaksi per hari sangat terbatas.
2. Kecepatan dan ketepatan alokasi oleh petugas bursa juga terbatas.
3. Pada saat pasar ramai memungkinkan terjadinya kesalahan tulis yang bisa
berakibat fatal.
4. Kondisi pasar tidak memberikan kesempatan yang sama kepada para
pialang.
5. Kesempatan untuk menuliskan order di papan tergantung pada fisik
pialang yang bertugas di lantai perdagangan.
6. Memungkinkan timbulnya kolusi antara pialang untuk memainkan harga
suatu efek.
7. Informasi pasar tidak bisa disebarluaskan pada para investor secara tepat
waktu dengan tingkat akurasi yang tinggi.
8. Biaya per unit transaksi cukup tinggi.
9. Masih tersisanya order yang belum sampai teralokasi saat itu juga, karena
kecepatan dan ketepatan alokasi sistem perdagangan manual yang terbatas.
Karena keterbatasan tersebut, maka pengembangan transaksi di bursa
menjadi terbatas, dan dampak lebih lanjut adalah likuiditas pasar terbatas. Hal
ini disebabkan kapasitas manual hanya sanggup menangani transaksi per hari
maksimum 3.800 transaksi. pialang workstation adalah sarana bagi Wakil
Pedagang Perantara Efek (WPPE) untuk:
1. Memasukkan order jual-beli.
2. Memantau aktivitas pasar (informasi harga dan indeks) dan sisa porsi
asing.
3. Melihat status order.
4. Melihat status transaksi yang sudah terjadi.
5. Mendapatkan corporate action information.
12
6. Menerima dan mendapatkan pesan atau pengumuman dari PT. Bursa Efek
Jakarta.
7. Memasang advertising untuk jual atau beli saham.
8. Melaporkan hasil deal yang terjadi ke papan negosiasi. Segi positif dari
implementasi JATS bagi pengembangan bursa efek dan pasar modal
Indonesia adalah antara lain:
9. Peningkatan integritas dan likuiditas pasar.
10. Mengakomodasi pengembangan pasar (pasar domestik maupun pasar
internasional).
11. Mensejajarkan Bursa Efek Jakarta dengan bursa-bursa lain di luar negeri.8
8
Ibid.,hlm49-54
9
https//repository.iainpare.ac.id
13
3. Semua transaksi yang terjadi di sistem IATS selanjutnya dikirim ke sistem
komputer yang ada di LKP dan LPP untuk memasuki tahap penyelesaian
transaksi (settlement).
4. Netting merupakan proses yang ada di sistem komputer LKP yang bertujuan
untuk mengetahui hak dan kewajiban masing-masing Perusahaan Efek.
5. Sistem komputer di LPP akan menyelesaikan transaksi yaitu dengan cara
melakukan pemindah bukuan antar rekening.
6. Hasil penyelesaian transaksi selanjutnya disampaikan kepada masing-masing
Perusahaan Efek, yang selanjutnya akan menyerahkan hak dan kewajiban para
nasabahnya.10
10
https://lw.uii.ac.id
14
diminta, maka pembelian saham dapat direkomendasikan. Pendekatan nilai
pasar secara sederhana berurusan dengan nilai pasar, bukan nilai intrinsik.
Ada tiga faktor yang perlu mendapat perhatian dalam kaitannya dengan
nilai pasar, yaitu sebagai berikut.
a. Kemunduran pada kebanyakan saham
Seorang investor dapat melakukan pembelian apabila pasar kelihatan
menjadi rendah pada sebagian besar saham. Logikanya bahwa nilai pasar
dari kebanyakan saham berada di bawah tingkat harga pasar normal
sehingga harga akan segera naik kembali.
b. Perbandingan industri
Dengan cara ini, seorang investor dapat mencoba pembelian-pembelian
yang kelihatannya harus membanding-bandingkan dengan perusahaan
dalam industri yang sama.
c. Pola siklis yang rendah
Digunakan data historis untuk mencari pola siklis tertentu. Analis
kemudian dapat membeli saham untuk mendekati suatu siklis yang rendah
dan kemudian menjualnya untuk mendekati suatu siklis yang tinggi.
2. Nilai Buku (Book Value)
Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net assets) yang
dimiliki oleh pemilik saham dengan memiliki satu lembar saham.
3. Nilai Intrinsik (Intrinsic Value)
Nilai intrinsik adalah suatu saham yang dibenarkan untuknya apabila
mempertimbangkan faktor-faktor dasar nilai tersebut. Dalam hal ini, nilai
sesungguhnya berbeda dengan harga pasar.
Ada empat faktor utama yang dapat mempengaruhi nilai intrinsik, yaitu
sebagai berikut:
a. Nilai aktiva perusahaan
Aktiva-aktiva fisik yang dimiliki suatu perusahaan memiliki nilai pasar.
Aktiva-aktiva tersebut dapat dilikuidasi untuk membayar kembali kepada
kreditur dan untuk dibagikan kepada pemegang saham.
b. Kemungkinan akan pendapatan, dividen, dan aliran kas di masa
mendatang
15
Faktor-faktor seperti pendapatan, dividen, dan aliran kas masa mendatang
akan mempengaruhi nilai sekarang dari saham.
c. Kemungkinan pertumbuhan masa depan
Prospek perusahaan akan pertumbuhan masa depan mempengaruhi nilai
intrinsik saham.
Analisis nilai intrinsik yaitu membandingkan nilai sesungguhnya dari
suatu saham dengan harga pasarnya. Tujuan analisis ini adalah untuk
menentukan apakah suatu saham adalah undervalued atau overvalued. Suatu
perusahaan dikatakan undervalued jika pasar tidak menemukan bukti adanya
faktor-faktor dasar yang membenarkan suatu harga pasar yang lebih tinggi.
Artinya, saham itu nilainya lebih tinggi dari harga jualnya. Apabila para calon
investor menemukan bahwa perusahaan mengumumkan dividen yang lebih
tinggi dari yang mereka harapkan, maka mereka akan membeli saham
perusahaan itu dan memaksa harga saham naik. Sebaliknya, apabila investor
menemukan suatu saham adalah overvalued, maka mereka akan menjual
saham-sahamnya sehingga menyebabkan harga pasar akan turun. Orang-orang
atau perusahaan akan membeli saham pada saat saham tersebut undervalued,
sebaliknya akan menjualnya apabila saham tersebut overvalued.
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan nilai
saham biasa, yaitu :
1. Pendekatan Zero Growth
Pendekatan zero growth digunakan untuk melakukan penilaian terhadap
saham yang pembayaran dividennya tidak mengalami pertumbuhan.
2. Pendekatan Constant Growth
Pendekatan constant growth digunakan untuk melakukan penilaian
terhadap saham yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan
yang konstan.
3. Pendekatan Nonconstant Growth
Pendekatan nonconstant growth digunakan untuk melakukan penilaian
terhadap saham yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan
yang tidak konstan atau dengan kata lain senantiasa mengalami tingkat
pertumbuhannya senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
16
2.7 Penilaian Saham Preferen
Saham preferen biasanya akan memberi hak kepada pemiliknya untuk
memperoleh pembayaran dividen yang tetap sebesar presentase tertentu setiap
tahunnya
PENILAIAN OBLIGASI
1. Konsep Penilaian Obligasi
Konsep penilaian (valuation) merupakan proses penentuan harga surat
berharga atau aktiva/aset modal yang ada di suatu perusahaan. Dalam hal ini,
penilaian untuk aktiva modal dapat dilakukan terhadap surat-surat berharga,
seperti obligasi, saham preferen, dan saham biasa dalam rangka melihat nilai
perusahaan.
Elemen penilaian ini mencakup penerimaan yang akan diperoleh di masa yang
akan datang. Penilaian obligasi berarti penentuan harga obligasi. Adapun yang
dimaksud dengan nilai obligasi adalah nilai sekarang (present value) dari tingkat
suku bunga yang akan diterima yang ditambah dengan nilai par atau nilai jatuh
tempo obligasi yang bersangkutan. Terdapat tiga elemen penting yang perlu
diperhatikan dalam melakukan penilaian obligasi, yaitu jumlah dan waktu dari
arus kas yang akan diterima investor, tanggal jatuh tempo obligasi, dan tingkat
pengembalian yang diinginkan investor.
2. Proses Penilaian Obligasi
Secara garis besar, ada tiga tahapan utama dalam suatu proses penilaian
obligasi, yaitu sebagai berikut.
a. Mengestimasi expected cash flows dari obligasi.
b. Menentukan tingkat keuntungan yang tepat yang kemudian digunakan
untuk mendiskonto arus kas.
c. Menghitung nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung tingkat
pengembalian (imbal hasil/yield) antara lain sebagai berikut.
a. Menentukan arus kas yang diharapkan.
b. Mengganti nilai intrinsik dengan harga pasar.
c. Memecahkan tingkat pengembalian pasar untuk menyamakan diskon arus
kas dengan harga pasar.
17
3. Arus Kas Obligasi
Arus kas obligasi terdiri dari dua komponen, yaitu sebagai berikut.
a. Pembayaran Kupon Periodik
b. Pembayaran Kembali Pokok Obligasi Saat Jatuh Tempo
Apabila harga obligasi lebih kecil daripada nilai nominalnya, maka
pemegang obligasi akan menerima discount/disagio. Sebaliknya, jika harga
obligasi lebih besar daripada nilai nominal, maka pemegang obligasi akan
menerima premium/agio.
4. Perhitungan Nilai Obligasi
Nilai obligasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Nilai obligasi = Nilai kini dari kupon + Nilai kini dari nilai nominal.
Ada dua istilah yang berkaitan dengan karakteristik pendapatan obligasi,
yaitu yield obligasi (bond yield) dan bunga obligasi (bond interest rate). Yield
obligasi merupakan ukuran pendapatan obligasi yang akan diterima investor, yang
cenderung bersifat tidak tetap karena nilainya akan sangat berkaitan dengan
tingkat return yang disyaratkan investor. Sementara itu, bunga obligasi (bond
interest rate) atau yang sering disebut sebagai nominal yield obligasi adalah
penghasilan bunga kupon tahunan yang dibayarkan kepada pemegang obligasi
dan nilainya cenderung tetap karena hanya ditentukan oleh nilai nominal dari
obligasi itu sendiri.
18
D. PERAN JATUH TEMPO TERHADAP HARGA OBLIGASI
Semakin lama jatuh tempo obligasi, maka semakin besar perubahan harga
obligasi untuk perubahan yang diberikan dalam tingkat pengembalian yang
disyaratkan pasar.
11
DrI Made Adnyana,S.E.,M.M.,MANJEMEN INVESTI DAN PORTOFOLIO,(Jakarta
Selatan:Lembaga Penerbitan
Universitas Nasional(LP-UNAS),2020),hlm.101-119
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Instrumen pasar modal adalah berbagai produk investasi yang dapat kita
perjualbelikan di bursa efek. Terdapat berbagai jenis instrumen yang yaitu saham,
reksadana, surat utang (obligasi), ETF, dan derivatif. Setiap produk memiliki
tingkat imbal hasil dan risikonya masing-masing.
Instrumen pasar modal adalah surat berharga perusahaan yang dijual di
bursa. Di dalam pasar modal ada penjual dan pembeli. Penjual dalam pasar modal
adalah orang yang sedang mencari dana. Sedangkan pembeli adalah para investor.
Berikut beberapa instrumen dari pasar modal yang dapat Anda ketahui secara
lebih dalam.
5 Instrumen Pasar Modal
1. Saham
Saham menjadi salah satu instrumen dari pasar modal yang sangat
diminati masyarakat. Investasi saham memberikan imbal hasil yang sangat besar
dibandingkan instrumen lainnya. Namun, imbal hasil besar bisa diperoleh dalam
jangka waktu yang panjang. Orang yang menginvestasikan uang ke dalam saham
berarti uang diinvestasikan dikelola oleh perusahaan yang menerbitkan saham.
Imbal hasil besar yang bisa didapatkan dari investasi ini berbanding lurus
dengan risikonya. Dimana investor memiliki risiko yang lebih tinggi. Maka dari
itu, jika Anda memilih untuk investasi saham maka harus siap menghadapi risiko
kerugian kapan saja.
2. Obligasi
Obligasi merupakan surat hutang yang di dalamnya menyebutkan jika
investor selaku pemegang obligasi sudah meminjamkan sejumlah uang kepada
perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pihak yang menerbitkan obligasi harus
membayar bunga dalam jangka waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Bunga
yang dibayarkan akan menjadi imbal hasil investor.
Nilai obligasi ini berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga. Jika suku
bunga menurun maka nilai obligasi akan naik. Suku bunga yang tinggi akan
20
membuat harga obligasi menurun. Dalam hal ini berarti investor akan berinvestasi
saat suku bunga obligasi menurun. Jika suku bunga meningkat, investor akan
memilih untuk menyimpan dananya.
3. Reksadana
Reksadana menjadi instrumen pasar modal yang cocok untuk investor
pemula atau investor yang tidak memiliki waktu untuk mengelolanya. Dana yang
diinvestasikan ke dalam reksadana akan dikelola oleh Manajer Investasi supaya
mendapatkan imbal hasil. Reksadana ini juga memiliki banyak jenis. Dimana
masing-masing jenisnya memiliki imbal hasil dan juga risiko yang berbeda-beda.
Jika dibandingkan dengan saham, pengelolaan reksadana lebih mudah. Jika Anda
ingin membeli reksadana,
4. Derivatif
Derivatif adalah instrumen turunan yang terdiri dari efek yang diturunkan
dari instrumen lainnya. Kondisi ini dikenal dengan nama underlying. Derivatif ini
terdiri dari right issue dan waran. Right issue merupakan hak pemilik sama lama
di suatu emiten untuk membeli saham baru pada periode serta harga yang sudah
ditentukan oleh emiten tersebut. sedangkan waran merupakan hak untuk membeli
saham biasa pada waktu dan juga harga yang sudah ditentukan oleh emiten
(perusahaan) yang menerbitkannya.
5. ETP (Exchange Traded Fund)
ETP merupakan instrumen pasar modal yang hampir mirip dengan
reksadana. Namun, ETP ini dijual di bursa efek dan tidak melalui Manajer
Investasi (MI). Hal ini berarti ETP merupakan penggabungan unsur pengelolaan
dana seperti reksadana akan tetapi mekanismenya seperti investasi saham.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
SOAL ESSAY
23
Dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi
meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi
perusahaan sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih
luas dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan
kemakmuran masyarakat luas.
24