Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

INSTRUMEN INSTRUMEN DALAM BURSA EFEK

DOSEN PENGAMPU :

MAHLIL ADRIAMAN,S.H,M.H

OLEH:
1. Erni Sahara Npm 19.050 (0812-4614-1312)
2. Silfi Gustria Npm 19.065 (0821-5912-9114)
3. Auli Akbar Npm 19.048 (0813-1272-5503)
4. Rahman Illahi Npm 19.105 (0 812-7543-7190)

Nomor Tugas : 10

UNIVERSITAS MUHAMAMADIYAH SUMATERA BARATFAKULTAS


FAKULTAS HUKUM KAMPUS III
BUKITTINGI
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadiran

Allah SWTkarena atas limpahan rahmat dan karuniaNnya lah kami dapat

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak dosen pengampu mata

kuliah investasi dan pasar modal dan kemudian dilanjutkan dengan

penyusunan makalah dengan judul “Instrumen Instrumen Dalam

Kegiatan Bursa Efek”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen selaku

Dosen Mata Kuliah Hukum Ketenaga Kerjaan. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya

makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh

sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................2
A. Pengertian Instrument Pasar Modal..............................................................2
B. Tujuan Instrumen Pasar Modal ....................................................................2
C. Jenis-Jenis Instrumen Pasar Modal ..............................................................4
D. Mekanisme Kegiatan Bursa EfekTransaksi Saham dan Obligasi ................7
E. Biaya Transaksi di Pasar Sekunder ..............................................................9
F. Cara Transaksi Reksa Dana ..........................................................................9
G. Mekanisme Penawaran Umum ...................................................................11
H. Transaksi Perdagangan Di Bursa Efek .......................................................15
I. Skema Transaksi Pasar Modal ...................................................................18
J. Pendekatan Untuk Menentukan Nilai Saham Biasa ...................................19
K. Penilaian Saham Preferen ...........................................................................24
L. Penilaian Obligasi ......................................................................................24
BAB III PENUTUP .............................................................................................28
A. Kesimpulan.................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................31

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal adalah sarana bertemunya investor dengan perusahaan atau

pemerintah. Di Indonesia, pasar modalnya disebut Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bursa Efek menjadi tempat aktivitas jual beli efek seperti saham, obligasi, dan

surat berharga lainnya. Secara umum, instrumen pasar modal adalah seluruh surat

berharga yang diperdagangkan di bursa.

Produk pasar modal atau instrumen pasar modal adalah keseluruhan surat

berharga (efek) yang terdiri dari saham, obligasi dan derivatif atau turunan dari

saham dan atau obligasi. Menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal, efek merupakan setiap surat pengakuan utang, surat berharga

komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, setiap right,

warran, opsi, atau derivatif dari efek, atau setiap instrumen yang ditetapkan

sebagai efek.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian, karakteristik, dan tujuan dari Bursa efek?

2. Apakah Sumber dan Jenis dari Bursa efek?

3. Bagaimanakah Mekanis kegiatan bursa efek ?

4. Bagaimana Analisis penilaiaan dalam bursa efek ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

INSTRUMEN INSTRUMEN DALAM KEGIATAN BURSA EFEK

A. Pengertian Instrument Pasar Modal

Instrument pasar modal adalah semua surat berharga atau efek yang secara

umum diperjualbelikan melalui pasar modal. Efek menurut Pasal 1 butir 5 UUPM,

adalah setiap surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi,

tanda bukti utang, Unit Penyetoran kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka

atas Efek dan setiap derivatif dari Efek. Pengertian efek menurut Prof Limperg

adalah hak pemegangnya, yaitu :

1. Hak kepemilikan atas sebagian kekayaan/permodalan perusahaan

2. Hak untuk menerima bagian laba perusahaan

3. Hak dalam bagian utang jangka Panjang1

Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat surat beharga

(efek) yang umum diperjualbelikan melalui pasar modal.Menurut Keputusan

Menteri keuangan No.1548/KMK.01/1990 tanggal 04 Desember 1990 yag

dimaksud dengan efek adalah setiapsurat pengakuan hutang, surat berharga

komersil, saham, obligasi, sekuriditas kredit, tanda bukti hutang, righat, warrants,

opsi atau instrumen ditetapkan oleh Bapepam.2

B. Tujuan Instrumen Pasar Modal

Tujuan adanya instrmen pasar modal yaitu

1. Sebagai sarana perusahaan untuk memperoleh modal atau dana utunk

mengembangkan usahanya

2
2. Sebagai tempat investasi bagi investor

3. Sebagai indikator utama bagi tren ekonomi suatu negara

4. Sebagai alokasi sumber dna untuk masa depan

5. Menunjang perekonomian sebab menghubungkan pihak investor


sebagaipemilik dana untuk masa depan.3

1
Hukum Pasar Modal,Cet.1,(Bandung:Widina Media Utama,2021),hlm.86.
2
http://feb.unila.ac.id
3
https://www.ocbcnisp.com

3
C. Jenis-Jenis Instrumen Pasar Modal

Terdapat beberapa jenis produk pasar modal yang Diperjualbelikan di

BursaEfek, antara lain:

1. Saham

Saham merupakan surat tanda bukti kepemilikan perseroan terbatas (PT)

sebagai instrumen investasi yang akan memberikan keuntungan berupa dividen

perusahaan yang bersangkutan. jenis saham dibagi atas beberapa kategori berikut:

a. Saham biasa (Common Stock)

Common stock adalah suatu surat berharga yang dijul oleh sutu

perusahaanyang menjelaskan nilai nominal dimna pemegang diberi hak untuk

mengikuti RUPS/RUPSLB dan berhak untuk menentukan membeli right issue

(penjualan saham terbatas) atau tidak,dan akhir tahun mendapatkan

keuntungan berupa deviden.

Jenis –jenis saham biasa

1) Blue chip stock (saham unggulan) yaitu saham dari perusahaan yang

dikenal secara nasional dan memiliki sejarah laba, pertumbuhan dan

manajemen berkualitas.

2) Growth stock yaitu saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan


laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham lainnya.
3) Cyclical stock yaitu sekuritas yang cenderung naik nilanya secara cepat
saat ekonmi semarak dan jatuh secara cepat saat ekonmi lesu
4) Seasonal stock yaitu perusahaan yang penjulannya bervariasi karena
dampak musiman.
5) Speculative stock yaitu saham yang kondisinya memiliki tingkat

spekulasi tinggi yang kemungkinan hasilnya rendah atau negatif.

4
b. Saham Prefern (Preferred Stock)

Preferred stock adalah suatu berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang

menjelaskan nilai nominal,dimana pemegang nya akan memperoleh

pendapatan tetapdalam bentuk deviden yang biasanya akan diterima setiap

kuartal (tiga bulanan).

c. Saham istimewa

Jenis saham yang memberikan keuntungan lebih kepada pemilikinya

dibanding para pemegang saham lainnya.

2. Obligasi

Obligasi merupakan sekuritas dengan keuntungan tetap yang diterbitkan

berdasarkan perjanjian utang. Dengan kata lain, obligasi adalah surat tagihan

utang terhadap pihak yang menerbitkan obligasi tersebut.

Pihak yang menerbitkan Obligasi yaitu :

1. Perusahaan

2. Pemerintah

3. Pemda

4. Pemerintah asing

5. Perusahaan asing

Syarat sebuah perusahan berhak menerbitkan oblgasi yaitu :

1. Mengikuti proedur yang ditetapkan oleh Bapepam

2. Perusahaan yang bersangkutan telah dinyatakan memiliki nama dan

reptasiyang baik.

5
3. Laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan telah diaudit oleh

akuntan yang terdaftar.

4. Pada 2 dan 3 tahun terakhir perusahaan selalu mendapat keuntungan

dantidak mengalami kerugian

3. Reksadana

Reksadana adalah kumpulan dana yang diperoleh untuk membeli saham,

obligasi, atau instrumen keuangan lainnya. Reksadana merupakan wadah yang

digunakan untuk menghimpun dana masyarakat yang ingin menginvestasikan

modalnya dalam bentuk portofolio investasi, seperti saham maupun obligasi.

Jenis-jenis reksadana:

a. Reksadana pasar uang yaitu reksadana ini seluruhnya ditempatkan pada

deposito, SBI, dan obligasi, reksadana ini memiliki resiko relatif

lebih rendah dari pada reksa dana lain nya, namun potensi keuntungan

nya lebih rendah.

b. Reksa Dana Campuran. Reksa dana campuran mengalokasikan dananya

diberbagai instrumen keuangan, seperti deposito, obligasi, dan saham.

Karena dapat berinvestasi saham, reksa dana campuran lebih berisiko.

Akan tetapi, potensi keuntungannya relatif lebih tinggi daripada reksa

danapendapatan tetap.4

4. Derivatif

Derivatif adalah surat berharga turunan dari saham atau otau obligasi.Pada

umumnya derifatif ini digunakan oleh para manager investasi untuk melindungi

nilai nvestasi terhadap resiko yang timbul akibat pergerakan harga saham,suku

6
bunga,nili tukar rupiah,dan beberapa faktor penyebab pergerakan harga dipasar

modal yang lain, tanpa mempengaruhi niai acuan.

Jenis-jenis derivatif yaitu :

1. Opsi adalah surat pernyataan dari phak yang memberikan hak pada

pemeganfg saham untuk menjual saham nya sesuai dengan harga yang

diepakati.

2. Right adalah surat berharga yang berisi hak mmsan efek terleih dahulu

pada harga yang telah di tetapkan selama period tertentu.5

3. Warrant adalah surat berhrga yag dikeluarkan oeh perushaan dan

memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli saham langsug dari

prusahaan tersebut dengan persyaratan yang sudah disepakati sebelumya.

D. Mekanisme Kegiatan Bursa EfekTransaksi Saham dan Obligasi

Secara umum transaksi surat be0rharga untuk saham dan obligasi dapat dibagi

menjadi transaksi pada pasar perdana dan transaksi pada pasar sekunder. Segmen

Pasar di Bursa untuk perdagangan Efek Bersifat Ekuitas terdiri dari:

4
Dr. Wastam Wahyu Hidayat, SE., MM., Konsep Dasar Investasi Dan PasarModal,Cet.1,(Uwais

Inspirasi Indonesia,2019)hal 56-62


5
Hukum Pasar Modal,Cet.1,(Bandung:Widina Medin Utama,2021),hlm.97-98

7
1. Pasar Reguler, yaitu pasar di mana perdagangan efek di Bursa dilaksanakan

berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan

(continuous auction market) oleh anggota bursa efek dan penyelesaiannya

dilakukan pada hari bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi bursa (T+3).

2. Pasar Negosiasi, yaitu pasar dimana perdagangan efek bersifat ekuitas di

bursa dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara individual

dan tidak secara lelang yang berkesinambungan (non continuous auction

market) dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan

Anggota Bursa Efek.

3. Pasar Reguler Tunai (Pasar Tunai), yaitu pasar di mana perdagangan efek di

Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang

berkesinambungan (continuous auction market) oleh anggota bursa efek dan

penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa yang sama dengan terjadinya

transaksi bursa (T+0).

Untuk transaksi obligasi, karena dilakukan melalui mekanisme over the

counter, meski dilakukan melalui perusahaan sekuritas penawaran pembelian dan

penjualan yang dilakukan investor tidaktercatat di BEI. Perusahaan sekuritas

hanya melaporkan transaksi tersebut setelah transaksi terjadi.

Sementara untuk saham, baik untuk penawaran pembelian dan penjualan

maupun transaksi yang sudah terjadi, bisa dilihat di BEI. Informasi Tentang

Perdagangan Saham di BEI

1. Transaksi saham menggunakan continuous auction system (sistem lelang

berkelanjutan) yang didasarkan kepada order-driven market.

8
2. Pihak yang boleh melakukan transaksi atau memasukkan order hanya

AnggotaBursa (AB) yang juga menjadi anggota kliring (AB Kliring).

3. Transaksi dilakukan melalui JATS-Next G (Jakarta Automated Trading

System Next Generation).

4. Investor melakukan transaksi saham melalui AB yang memiliki izin sebagai

Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek.

5. AB akan mengenakan biaya transaksi untuk setiap transaksi yang dilakukan

oleh investor.

6. Transaksi dilakukan dalam bentuk scriptless dengan settlement T+3.

7. Transaksi dilakukan dengan remote trading system.

E. Biaya Transaksi di Pasar Sekunder

Dalam melakukan transaksi di pasar sekunder, investor dikenakan biaya

transaksi berupa komisi kepada pialang. Biaya komisi tersebut bernilai maksimum

1% dari nilai transaksi dan dikenakan PPN sebesar 10% yang dibebankan kepada

investor. Khusus untuk transaksi penjualan saham, investor dikenakan pajak

transaksi sebesar 0,1%.

F. Cara Transaksi Reksa Dana

Berbeda dengan transaksi saham dan obligasi, tidak ada pasar primer dan

sekunder dalam bertransaksi reksa dana. Transaksi reksa dana dilakukan investor

dengan cara membeli unit penyertaan dari Manajer Investasi dan menjualnya

kembali ke Manajer Investasi. Prosesnya tersebut dapat dilakukan secara langsung

atau melalui agen penjual. Secara umum transaksi reksa dana dapat dibagi

menjadi 3 yaitu transaksi pembelian (Subscription), transaksi penjualan

9
(Redemption) dan transaksi pengalihan (Switching). Dalam semua transaksi,

dikenal istilah In Good Fund dan In Complete Application.

1. Transaksi Pembelian

Transaksi pembelian reksa dana, dapat dibagi menjadi transaksi pembelian

pertama atau new subscription, transaksi penambahan atau top up, transaksi

berkala, dan transaksi pembelian produk baru. Transaksi pembelian pertama kali

atau new subscription adalah transaksi yang dilakukan oleh investor pertama kali.

Di beberapa tempat disebut juga transaksi new account. Transaksi penambahan

atau top up adalah penambahan saldo atas reksa dana yang dimiliki oleh seorang

investor. Investor dapat dengan bebas melakukan penambahan kapan saja tanpa ada

ikatan jumlah dan waktunya sepanjang lebih besar dari minimum pembelian yang

ditetapkan oleh masing-masing Manajer Investasi. Transaksi pembelian atau

investasi berkala adalah transaksi yang dikhususkan bagi investor yang tidak ingin

repot dan menginginkan agar dana bisa dipotong setiap bulan dari tabungannya

secaraotomatis atau auto debet. Jumlah dan jangka waktu transaksi bulanan ini

ditentukan oleh investor melalui standing instruction kepada bank di mana investor

ingin melakukan auto debet bulanan. Jika karena suatu hal, dana yang ada di

rekening tabungan tidak cukup, maka transaksi pembelian pada bulan tersebut

batal.

2. Transaksi Penjualan

Transaksi penjualan atau pencairan dalam reksa dana dikenal dengan istilah

redemption. Terkadang transaksi penjualan sering disalahartikan oleh investor

sebagai waktu yang diperbolehkan untukmelakukan pencairanterutama bagi

10
mereka yang memiliki kontrak transaksi investasi berkala. Tujuan dari redemption

fee ini bukanlah untuk mencari keuntungan.

3. Transaksi Pengalihan

Transaksi pengalihan atau switching adalah memindahkan investasi dari satu

reksa dana ke reksa dana lain.6

G. Mekanisme Penawaran Umum

1. Penawaran Umum Dan Aspek Hukumnya

Berdasarkan Undang-Undang Pasar Moda0l, Penawaran Umum ialah kegiatan

penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat

berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang dan peraturanpelaksanaan.

Penawaran Umum pada prakteknya dilaksanakan melalui pasar perdana (primary

market) yang berlangsung beberapa hari saja. Dan dengan berakhirnya pasar

perdana, untuk selanjutnya pemodal dapat memperjualbelikan kembali efeknya

pada pasar sekunder (bursa). Harga penawaran efek (offering price) pada pasar

perdana ditetapkan bersama dengan emiten dengan penjamin pelaksana emisi,

sedangkan pembentukan harga efek di bursa didasarkan pada hukum permintaan

dan penawaran yang berlaku dalam peraturan BAPEPAM Nomor IX A.8.2.

Kelemahan dari Penawaran Umum (go public), yaitu:

a. Adanya tambahan biaya untuk mendaftarkan efek pada penawaran umum;

6
Kusumaningtuti S.Soetiono,PASAR MODAL,(Jakarta:OJK,2016),hlm67-75

11
b. Meningkatkan pengeluaran dan pemaparan potensi kewajiban berkenan

dengan registrasi dan laporan berkala;

c. Hilangnya kontrol terhadap persoalan manajemen, karena terjadi dilusi

kepemilikan saham;

d. Keharusan untuk mengumumkan besarnya pendapatan perusahaan dan

pembagian deviden;

e. Efek yang diterbitkan mungkin tidak terserap oleh masyarakat sesuaidengan

perhitungan perusahaan

2. Proses Penawaran Umum

Adapun proses penawaran umum dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat)

tahapan, yakni:

a. Tahapan Persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala

sesuatu yang berkaitan dengan proses penawaran umum. Pada tahap yang

paling awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu

melakukan Rapat Umum Pemagang Saham (RUPS) untuk meminta

persetujuan para pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham.

b. Tahapan Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Dalam tahap ini perusahaan bersama underwriter membawa dokumen yang

terangkum dalam prospektus ringkas perusahaan ke Bapepam-LK.

Prospektus ringkas merupakan keterangan ringkas mengenai perusahaan

dalam minimal kurun waktu tiga tahun terakhir.

c. Tahap Penjualan Saham

12
Dipastikan kurang dari 38 hari Bapepam-LK sudah memberikan jawaban atas

pernyataan pengajuan pendaftaran perusahaan yang akan go public ini. Kalau

setelah melakukan pendaftaran dan tidak ada koreksi, maka pada periode

waktu tersebut, pernyataan otomatis menjadi efektif. Apabila perusahaan itu

sudah dinyatakan efektif berarti saham dari perusahaan itu sudah bisa dijual.

Penjualan dilakukan melalui penawaran umum (IPO/ Initial Public Offerin).

d. Tahap Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah menjadiemiten

akan langsung mencatatkan sahamnya, maka yang perlu diperhatikan oleh

perusahaan adalah apakah perusahaan yang melakukan IPO (Initial Public

Offering) memenuhi ketentuan dan persyaratan, maka perlu ditentukan papan

perdagangan yang menjadi papan pencatatan emiten itu.

Sebelum melakukan transaksi, investor harus terlebih dahulu menjadi nasabah

di salah satu perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Setelah nasabah

membuka deposit di sebuah perusahaan efek dan mendapatkan persetujuan dari

perusahaan efek tersebut baru dapat dilakukan transaksi saham. Transaksi efek

diawali dengan pemesanan (order) untuk harga tertentu. Pesanan tersebut dapat

berupa surat maupun melalui telepon yang disampaikan kepada perusahaan

efekmelalui sales (dealer). Pesan tersebut harus menyebutkan jumlah yang akan

dibeli atau dijual dengan menyertakan harga yang ingin diinginkan. ditetapkan oleh

nasabah;

Proses pembelian saham diawali dengan seketika investor menghubungi

perusahaan efek di mana ia terdaftar sebagai nasabah. Investor tersebut

13
menyampaikan instruksi beli kepada pialang. Instruksi selanjutnya disampaikan

kepada trader atau Wakil Perantara Perdagangan Efek (WPPE) perusahaan efek

tersebut di lantai bursa. Kemudian trader tersebut memasukkan instruksi beli ke

dalam sistem komputer perdagangan di BEI yang dikenal dengan sebutan Jakarta

Automated Trading System (JATS). Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa

dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya

dapat dilakukan oleh anggota bursa yang juga menjadi anggota kliring di KPEI.

Anggota Bursa Efek yang terdaftar di BEI bertanggung jawab terhadap seluruh

transaksi yang dilakukan di bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah. JATS secara otomatis menggunakan mekanisme tawar-

menawar secara terus-menerus sehingga untuk pembelian akan diperoleh harga

pasar terendah dan sebaliknya untuk transaksi jual diperoleh harga pasar tertinggi.

Suatu transaksi dinyatakan berhasil bila terjadi matched antara penawaran jual dan

beli. Proses selanjutnya adalah penyelesaian transaksi. Dalam Scripless Trading

System, penyelesaian transaksi dapat dilakukan lebih efisien, cepat,

14
dan murah. Para investor di sini tidak perlu lagi mendaftarkan lembar saham yang

dimiliki. Semua transaksi terjadi secara elektronik dan tidak secara manual. Dengan

Scripless Trading System ini tanpa adanya penyerahan fisik sertifikat saham, tidak

ada lagi risiko pemalsuan saham. Proses penyelesaian transaksi dalam Scripless

Trading System hanya dilakukan pemindahbukuan antar rekening. Sistem

perdagangan melalui sistem ini memiliki mekanisme penyelesaian

danpenyimpanan saham secara elektronik merubah sertifikat saham ke dalam

bentuk elektronik.

Dalam penjelasan Pasal 55 ayat (1) UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

juga disebutkan penyelesaian pembukuan (book entry settlement) secara

elektronik. Penyelesaian transaksi bursa melalui sistem ini dilakukan langsung oleh

PPE yang melakukan transaksi, berdasarkan serah terima fisik warkat efek yang

dilakukan dengan penyelesaian secara elektronik atau cara lain yang mungkin

ditemukan dan diterapkan di masa datang sesuai dengan perkembangan teknologi.7

H. Transaksi Perdagangan Di Bursa Efek

Transaksi perdagangan di bursa efek Indonesia memiliki dua karakteristik

sebagaimana terjadi di dua bursa. Sejak diaktifkannya kembali kegiatan Bursa

Efek Jakarta pada tanggal 10 Agustus 1977, operasi perdagangan efek di BEJ

dilaksanakan secara manual, yaitu order jual dan order beli dipertemukan dengan

menggunakan papan berdasarkan prioritas, harga dan waktu.

Perdagangan dengan cara manual ini pada mulanya dapat berjalan lancar

karena jumlah efek yang tercatat di bursa maupun pialang yang terlibat di lantai

15
bursa masih terbatas. Namun dalam perkembangan bursa, terutama sejak

terjadinya bom atau ledakan pasar modal pada akhir tahun 1989, jumlah efek yang

tercatat dan pialang yang terlibat meningkat dengan pesat. Kalau pada tahun 1988

tercatat 24 emiten, maka pada akhir Desember 1994 telah meningkat menjadi 217

emiten, dengan sekitar lebih kurang 260 perusahaan pialang yang menjadi anggota

Bursa Efek Jakarta pada akhir Juli 1995.

Penambahan jumlah emiten dan jumlah anggota bursa menyebabkan jumlah

pialang di lantai bursa cukup padat. Pada jam perdagangan dapatmencapai antara

400 sampai 600 orang. Pada saat kondisi pasar ramai, para pialang akan

berdesakan menuliskan ordernya pada papan-papan perdagangan yang banyak

diminati investor untuk menuliskan order jual belinya. Hal tersebut menimbulkan

sekitar sembilan masalah operasional sebagai berikut:

1. Dengan manual, maka jumlah transaksi per hari sangat terbatas.

2. Kecepatan dan ketepatan alokasi oleh petugas bursa juga terbatas.

3. Pada saat pasar ramai memungkinkan terjadinya kesalahan tulis yang bisa

berakibat fatal.

4. Kondisi pasar tidak memberikan kesempatan yang sama kepada parapialang.

5. Kesempatan untuk menuliskan order di papan tergantung pada fisikpialang

yang bertugas di lantai perdagangan.


7
HUKUM PASAR MODAL,Cet.1,(Bandung :Widina Bhakti Persada,2021)hlm.35-37

6. Memungkinkan timbulnya kolusi antara pialang untuk memainkan harga

suatu efek.

16
7. Informasi pasar tidak bisa disebarluaskan pada para investor secara tepat

waktu dengan tingkat akurasi yang tinggi.

8. Biaya per unit transaksi cukup tinggi.

9. Masih tersisanya order yang belum sampai teralokasi saat itu juga, karena

kecepatan dan ketepatan alokasi sistem perdagangan manual yang terbatas.

Karena keterbatasan tersebut, maka pengembangan transaksi di bursa menjadi

terbatas, dan dampak lebih lanjut adalah likuiditas pasar terbatas. Hal ini

disebabkan kapasitas manual hanya sanggup menangani transaksi per hari

maksimum 3.800 transaksi. pialang workstation adalah sarana bagi Wakil

Pedagang Perantara Efek (WPPE) untuk:

1. Memasukkan order jual-beli.

2. Memantau aktivitas pasar (informasi harga dan indeks) dan sisa porsi

asing.

3. Melihat status order.

4. Melihat status transaksi yang sudah terjadi.

5. Mendapatkan corporate action information.

6. Menerima dan mendapatkan pesan atau pengumuman dari PT. Bursa Efek

Jakarta.

7. Memasang advertising untuk jual atau beli saham.

8. Melaporkan hasil deal yang terjadi ke papan negosiasi. Segi positif dari

implementasi JATS bagi pengembangan bursa efek dan pasar modal

Indonesia adalah antara lain:

9. Peningkatan integritas dan likuiditas pasar.

17
10. Mengakomodasi pengembangan pasar (pasar domestik maupun pasar

internasional).

11. Mensejajarkan Bursa Efek Jakarta dengan bursa-bursa lain di luar negeri.8

Karakteristik yuridis bagi pemegang saham:

a. Limited Risk (pemegang saham hanya bertanggung jawab terhadap

sejumlah dana yang disetorkan dalam perusahaan).

b. Ultimate Control (pemegang saham, secara kolektif, akan menentukan


arah dan tujuan perusahaan).
c. Residual Claim (sebagai pihak terakhir yang memperoleh pembagian
hasil usaha perusahaan dan sisa aset dalam proses likuidasi perusahaan,
setelah kreditur).9
I. Skema Transaksi Pasar Modal

Adapun mekanisme transaksi jual-beli saham dalam pasar sekunder adalahsebagai

berikut:

1. Investor menghubungi Perusahaan Efek baik untuk beli atau jual saham.

2. Order beli atau jual saham yang disampaikan investor, diteruskan petugas di

Perusahaan Efek (dealer) ke pialang yang ada di lantai bursa. Pialang di lantai

bursa akan memasukkan order tersebut ke sistem komputer BEI.

8
Ibid.,hlm49-54

3. Semua transaksi yang terjadi di sistem IATS selanjutnya dikirim ke sistem

komputer yang ada di LKP dan LPP untuk memasuki tahap penyelesaian

transaksi (settlement).

18
4. Netting merupakan proses yang ada di sistem komputer LKP yang bertujuan

untuk mengetahui hak dan kewajiban masing-masing Perusahaan Efek.

5. Sistem komputer di LPP akan menyelesaikan transaksi yaitu dengan cara

melakukan pemindah bukuan antar rekening.

6. Hasil penyelesaian transaksi selanjutnya disampaikan kepada masing-masing

Perusahaan Efek, yang selanjutnya akan menyerahkan hak dan kewajiban para

nasabahnya.10

J. Pendekatan Untuk Menentukan Nilai Saham Biasa

Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli

atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan return yang

diharapkan.

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan naik turunnya nilai dari suatu

saham, yaitu sebagai berikut.

1. Kondisi mikro dan makro ekonomi;

2. Kebijakan perusahaan terkait ekspansi;

3. Pergantian direksi;

4. Kinerja perusahaan; dan

5. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal jual

beli saham.

Nilai saham itu sendiri dapat dibedakan menjadi nilai buku, nilai pasar, dan

nilai intrinsik yang ketiganya akan dijelaskan lebih lanjut dalam uraian sebagai

berikut.

1. Nilai Pasar (Market Value)

19
Nilai pasar (market value) adalah harga saham di bursa saham pada saat

tertentu. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham

yang bersangkutan di pasar bursa. Jika seorang analis yakin bahwa suatu

saham adalah lebih berharga menurut harga pasar daripada harga yang

diminta, maka pembelian saham dapat direkomendasikan. Pendekatan nilai

pasar secara sederhana berurusan dengan nilai pasar, bukan nilai intrinsik.

Ada tiga faktor yang perlu mendapat perhatian dalam kaitannya dengan nilai

pasar, yaitu sebagai berikut.

a. Kemunduran pada kebanyakan saham

Seorang investor dapat melakukan pembelian apabila pasar kelihatan

menjadi rendah pada sebagian besar saham. Logikanya bahwa nilai pasar

dari kebanyakan saham berada di bawah tingkat harga pasar normal

sehingga harga akan segera naik kembali.

b. Perbandingan industri

Dengan cara ini, seorang investor dapat mencoba pembelian-pembelian

yang kelihatannya harus membanding-bandingkan dengan perusahaan

dalam industri yang sama.

10 https://lw.uii.ac.id

c. Pola siklis yang rendah

Digunakan data historis untuk mencari pola siklis tertentu. Analis

kemudian dapat membeli saham untuk mendekati suatu siklis yang

20
rendah dan kemudian menjualnya untuk mendekati suatu siklis yang

tinggi.

2. Nilai Buku (Book Value)

Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net assets) yang

dimiliki oleh pemilik saham dengan memiliki satu lembar saham.

3. Nilai Intrinsik (Intrinsic Value)

Nilai intrinsik adalah suatu saham yang dibenarkan untuknya apabila

mempertimbangkan faktor-faktor dasar nilai tersebut. Dalam hal ini, nilai

sesungguhnya berbeda dengan harga pasar.

Ada empat faktor utama yang dapat mempengaruhi nilai intrinsik, yaitu

sebagai berikut:

a. Nilai aktiva perusahaan

Aktiva-aktiva fisik yang dimiliki suatu perusahaan memiliki nilai pasar.

Aktiva-aktiva tersebut dapat dilikuidasi untuk membayar kembali kepada

kreditur dan untuk dibagikan kepada pemegang saham.

b. Kemungkinan akan pendapatan, dividen, dan aliran kas di masa

mendatang

21
Faktor-faktor seperti pendapatan, dividen, dan aliran kas masa

mendatang akan mempengaruhi nilai sekarang dari saham.

c. Kemungkinan pertumbuhan masa depan

Prospek perusahaan akan pertumbuhan masa depan mempengaruhi nilai

intrinsik saham.

Analisis nilai intrinsik yaitu membandingkan nilai sesungguhnya dari suatu

saham dengan harga pasarnya. Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan

apakah suatu saham adalah undervalued atau overvalued. Suatu perusahaan

dikatakan undervalued jika pasar tidak menemukan bukti adanya faktor-

faktor dasar yang membenarkan suatu harga pasar yang lebih tinggi. Artinya,

saham itu nilainya lebih tinggi dari harga jualnya. Apabila para calon investor

menemukan bahwa perusahaan mengumumkan dividen yang lebih tinggi dari

yang mereka harapkan, maka mereka akan membeli saham perusahaan itu

dan memaksa harga saham naik. Sebaliknya, apabila investor menemukan

suatu saham adalah overvalued, maka mereka akan menjual saham-sahamnya

sehingga menyebabkan harga pasar akan turun. Orang-orangatau perusahaan

akan membeli saham pada saat saham tersebut undervalued, sebaliknya akan

menjualnya apabila saham tersebut overvalued.

Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan nilai

saham biasa, yaitu :

1. Pendekatan Zero Growth

Pendekatan zero growth digunakan untuk melakukan penilaian terhadap

saham yang pembayaran dividennya tidak mengalami pertumbuhan.

22
2. Pendekatan Constant Growth

Pendekatan constant growth digunakan untuk melakukan penilaian

terhadap saham yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan

yang konstan.

3. Pendekatan Nonconstant Growth

Pendekatan nonconstant growth digunakan untuk melakukan penilaian

terhadap saham yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan

yang tidak konstan atau dengan kata lain senantiasa mengalami tingkat

pertumbuhannya senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

23
K. Penilaian Saham Preferen

Saham preferen biasanya akan memberi hak kepada pemiliknya untuk

memperoleh pembayaran dividen yang tetap sebesar presentase tertentu setiap

tahunnya

L. PENILAIAN OBLIGASI

1. Konsep Penilaian Obligasi

Konsep penilaian (valuation) merupakan proses penentuan harga surat

berharga atau aktiva/aset modal yang ada di suatu perusahaan. Dalam hal

ini, penilaian untuk aktiva modal dapat dilakukan terhadap surat-surat

berharga, seperti obligasi, saham preferen, dan saham biasa dalam rangka

melihat nilai perusahaan.

Elemen penilaian ini mencakup penerimaan yang akan diperoleh di masa

yang akan datang. Penilaian obligasi berarti penentuan harga obligasi.

Adapun yang dimaksud dengan nilai obligasi adalah nilai sekarang (present

value) dari tingkat suku bunga yang akan diterima yang ditambah dengan

nilai par atau nilai jatuh tempo obligasi yang bersangkutan. Terdapat tiga

elemen penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian

obligasi, yaitu jumlah dan waktu dari arus kas yang akan diterima investor,

tanggal jatuh tempo obligasi, dan tingkat pengembalian yang diinginkan

investor.

2. Proses Penilaian Obligasi

Secara garis besar, ada tiga tahapan utama dalam suatu proses penilaian

obligasi, yaitu sebagai berikut.

24
a. Mengestimasi expected cash flows dari obligasi.

b. Menentukan tingkat keuntungan yang tepat yang kemudian digunakan

untuk mendiskonto arus kas.

c. Menghitung nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan.

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung tingkat

pengembalian (imbal hasil/yield) antara lain sebagai berikut.

a. Menentukan arus kas yang diharapkan.

b. Mengganti nilai intrinsik dengan harga pasar.

c. Memecahkan tingkat pengembalian pasar untuk menyamakan diskon

aruskas dengan harga pasar.

3. Arus Kas Obligasi

Arus kas obligasi terdiri dari dua komponen, yaitu sebagai berikut.

a. Pembayaran Kupon Periodik

b. Pembayaran Kembali Pokok Obligasi Saat Jatuh Tempo

Apabila harga obligasi lebih kecil daripada nilai nominalnya, maka

pemegang obligasi akan menerima discount/disagio. Sebaliknya, jika harga

obligasi lebih besar daripada nilai nominal, maka pemegang obligasi akan

menerima premium/agio.

4. Perhitungan Nilai Obligasi

Nilai obligasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Nilai obligasi = Nilai kini dari kupon + Nilai kini dari nilai nominal. Ada

dua istilah yang berkaitan dengan karakteristik pendapatan obligasi, yaitu

yield obligasi (bond yield) dan bunga obligasi (bond interest rate). Yield

25
obligasi merupakan ukuran pendapatan obligasi yang akan diterima

investor, yang cenderung bersifat tidak tetap karena nilainya akan sangat

berkaitan dengan tingkat return yang disyaratkan investor. Sementara itu,

bunga obligasi (bond interest rate) atau yang sering disebut sebagai nominal

yield obligasi adalah penghasilan bunga kupon tahunan yang dibayarkan

kepada pemegang obligasi dan nilainya cenderung tetap karena hanya

ditentukan oleh nilai nominal dari obligasi itu sendiri.

5. Hubungan Antara Yield Dan Harga Obligasi

Apabila tingkat pengembalian yang disyaratkan melebihi tingkat kupon,

maka obligasinya dinamakan sebagai obligasi diskon (discount bond).

Sebaliknya, apabila tingkat kupon melebihi tingkat pengembalian yang

disyaratkan, maka obligasinya dinamakan sebagai obligasi premium

(premium bond). Adapun jika tingkat kupon sama dengan tingkat

pengembalian yang disyaratkan, maka obligasinya dinamakan sebagai

obligasi pari (par bond).

Ketika tingkat suku bunga mengalami kenaikan, kemudian tingkat

pengembalian yang disyaratkan juga akan mengalami kenaikan, sehingga

harga obligasi akan jatuh.

26
6. Peran Jatuh Tempo Terhadap Harga Obligasi

Semakin lama jatuh tempo obligasi, maka semakin besar perubahan harga

obligasi untuk perubahan yang diberikan dalam tingkat pengembalian yang

disyaratkan pasar.

7. Peran Tingkat Kupon Terhadap Harga Obligasi

Agar dapat memberikan perubahan pada tingkat pengembalian yang

diperlukan pasar, harga obligasi akan berubah secara lebih proporsional,

dansemakin menurunkan tingkat kupon.11

11
DrI Made Adnyana,S.E.,M.M.,MANJEMEN INVESTI DAN
PORTOFOLIO,(Jakarta
Selatan:Lembaga Penerbitan
Universitas Nasional(LP-UNAS),2020),hlm.101-119

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Instrumen pasar modal adalah berbagai produk investasi yang dapat kita

perjualbelikan di bursa efek. Terdapat berbagai jenis instrumen yang yaitu saham,

reksadana, surat utang (obligasi), ETF, dan derivatif. Setiap produk memiliki

tingkat imbal hasil dan risikonya masing-masing.

Instrumen pasar modal adalah surat berharga perusahaan yang dijual di bursa.

Di dalam pasar modal ada penjual dan pembeli. Penjual dalam pasar modal adalah

orang yang sedang mencari dana. Sedangkan pembeli adalah para investor.Berikut

beberapa instrumen dari pasar modal yang dapat Anda ketahui secaral ebih

dalam 5 Instrumen Pasar Modal

1. Saham

Saham menjadi salah satu instrumen dari pasar modal yang sangat diminati

masyarakat. Investasi saham memberikan imbal hasil yang sangat besar

dibandingkan instrumen lainnya. Namun, imbal hasil besar bisa diperoleh

dalam jangka waktu yang panjang. Orang yang menginvestasikan uang ke

dalam saham berarti uang diinvestasikan dikelola oleh perusahaan yang

menerbitkan saham.

Imbal hasil besar yang bisa didapatkan dari investasi ini berbanding lurus

dengan risikonya. Dimana investor memiliki risiko yang lebih tinggi. Maka

dari itu, jika Anda memilih untuk investasi saham maka harus siap

menghadapi risiko kerugian kapan saja.

28
2. Obligasi

Obligasi merupakan surat hutang yang di dalamnya menyebutkan jika

investor selaku pemegang obligasi sudah meminjamkan sejumlah uang

kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pihak yang menerbitkan

obligasi harus membayar bunga dalam jangka waktu yang sudah disepakati

sebelumnya. Bunga yang dibayarkan akan menjadi imbal hasil investor.

Nilai obligasi ini berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga. Jika suku

bunga menurun maka nilai obligasi akan naik. Suku bunga yang tinggi

akan

29
membuat harga obligasi menurun. Dalam hal ini berarti investor akan
berinvestasisaat suku bunga obligasi menurun. Jika suku bunga meningkat,
investor akan memilih untuk menyimpan dananya.
3. Reksadana

Reksadana menjadi instrumen pasar modal yang cocok untuk investorpemula

atau investor yang tidak memiliki waktu untuk mengelolanya. Dana yang

diinvestasikan ke dalam reksadana akan dikelola oleh Manajer Investasi

supaya mendapatkan imbal hasil. Reksadana ini juga memiliki banyak jenis.

Dimana masing-masing jenisnya memiliki imbal hasil dan juga risiko yang

berbeda-beda. Jika dibandingkan dengan saham, pengelolaan reksadana lebih

mudah. Jika Anda ingin membeli reksadana,

4. Derivatif

Derivatif adalah instrumen turunan yang terdiri dari efek yang diturunkan dari

instrumen lainnya. Kondisi ini dikenal dengan nama underlying. Derivatif ini

terdiri dari right issue dan waran. Right issue merupakan hak pemilik sama

lamadi suatu emiten untuk membeli saham baru pada periode serta harga yang

sudah ditentukan oleh emiten tersebut. sedangkan waran merupakan hak

untuk membeli saham biasa pada waktu dan juga harga yang sudah ditentukan

oleh emiten (perusahaan) yang menerbitkannya.

5. ETP (Exchange Traded Fund)

ETP merupakan instrumen pasar modal yang hampir mirip dengan reksadana.

Namun, ETP ini dijual di bursa efek dan tidak melalui Manajer Investasi (MI).

Hal ini berarti ETP merupakan penggabungan unsur pengelolaan dana seperti

reksadana akan tetapi mekanismenya seperti investasi saham.

30
DAFTAR PUSTAKA

Hukum Pasar Modal,Cet.1,(Bandung:Widina Media Utama,2021)


http://feb.unila.ac.id
https://www.ocbcnisp.com
Dr. Wastam Wahyu Hidayat, SE., MM., Konsep Dasar Investasi Dan Pasar
Modal,Cet.1,(Uwais Inspirasi Indonesia,2019)
Kusumaningtuti S.Soetiono,PASAR MODAL,(Jakarta:OJK,2016)
https//repository.iainpare.ac.id1
https://lw.uii.ac.id1
DrI Made Adnyana,S.E.,M.M.,Manjemen Investi Dan Portofolio,
(Jakarta Selatan: Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LP-
UNAS), 2020)

31
SOAL ESSAY

1. Instrumen pasar modal apa yang memiliki risiko paling besar?

Salah satu instrumen pasar modal yang berpotensi memiliki risiko yang relatif

tinggi di antara lainnya adalah saham. Saat Anda membeli saham sebuah

badan usaha di pasar modal, Anda perlu paham bahwa akan ada risiko nilai

saham tersebut turun hingga mencapai titik likuiditas.

2. Bagaimana Cara Transaksi Saham? Dan Kapan Saham Bisa Dijual?

Transaksi jual beli saham tidak dilakukan di BEI secara langsung tapimelalui

perusahaan sekuritas yang berstatus sebagai penyelenggara,broker atau pialang.

Dan bagian terbaiknya, proses transaksinya bisadilakukan via aplikasi di ponsel

atau desktop.

3. Apa Alasan Orang-Orang Berinvestasi Di Instrumen Saham &

Manfaatnya?

Alasan paling kuat kenapa seseorang mulai berinvestasi saham adalah ingin

meningkatkan nilai aset, menambah penghasilan hingga mencapaikebebasan

finansial. Manfaat utama yang bisa dirasakan pemilik saham adalah mendapatkan

keuntungan dari capital gain (selisih harga beli diawal dengan harga jualsaat ini)

dan dividen rutin sekali atau dua kali setahun.

4. Indikator apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan pasar

modal id Indonesia jelaskan?

Salah satu indikator yang sering digunakan untuk melihat perkembanganpasar

modal Indonesia adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yangmerupakan

salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

32
IHSG merupakan indikator pergerakanharga saham yang terdapat di BEI

secara keseluruhan.

5. Bagaimana keterkaitan pasar modal dengan tingkat perkembangan

perekonomian di Indonesia?

Dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi

meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan

sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih luas dan pada

akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat

luas.

33

Anda mungkin juga menyukai