1 E d i s i M a r e t 2 0 1 8 | 1024
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dan mengevaluasi dampak pendidikan, kesehatan dan
tingkat pengangguran di Bojonegoro untuk 2002-2015. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data
sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Bojonegoro (BPS) dan sumber lain sebagai pendukung.
Ketika metode analisis digunakan dalam penelitian ini, metode analisis deskriptif. Hasilnya menyimpulkan
bahwa pendidikan dan kesehatan memiliki korelasi negatif terhadap variabel kemiskinan. Untuk variabel
pengangguran memiliki pengaruh positif terhadap variabel kemiskinan di Bojonegoro pada tahun 2002-2015
Keyword : education, health,unemployment, poverty
PENDAHULUAN
pendidikan. Rendahnya pendidikan akan rendah, dan sekali lagi ia akan jatuh
menyebabkan masyarakat yang miskin miskin. Untuk mempermudah sebenarnya
memiliki pengetahuan yang kurang. ada tiga mata rantai pokok dalam lingkaran
Pengetahuan yang kurang dan pendidikan setan kemiskinan ini yakni pendidikan,
yang rendah membuat daya saing kesehatan dan pendapatan. Untuk
seseorang di dunia kerja maupun dunia mengatasi masalah kemiskinan menurut
usaha menjadi rendah akhinya akan teori Vicius Sircle of Poverty maka salah
menyebabkan produktivitas seseorang satu rantai harus diputus. Kabupaten
menjadi kecil. Karena produktivitasnya Bojonegoro masih merupakan kabupaten
yang kecil inilah membuat masyarakat yang rawan terhadap kemiskinan di
akan jatuh miskin lagi Lingkaran kedua, Provinsi Jawa Timur.
karena miskin, seseorang hanya memiliki Data pada tahun 2012 sampai 2014
pendapatan kecil. Pendapatannya yang menunjukkan pendapatan Bojonegoro
kecil membuat daya tabungnya juga kecil, termasuk tertinggi kelima di Jawa Timur.
bahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar Akan tetapi menurut Survei Sosial
hidup masih belum layak. Tabungan yang Ekonomi Nasional (Susenas) 2013, tingkat
kecil, akan membuat kepemilikan modal kemiskinan di Bojonegoro menempati
seseorang menjadi kecil pula. Kepemilikan peringkat ke-9 di Jawa Timur. Tahun 2015
modal yang kecil membuat seseorang tidak angka kemiskinan di Kabupaten
punya modal untuk membuka usaha Bojonegoro sebesar 15.71 persen,
sehingga mengakibatkan produksinya kemudian turun di tahun 2016 menjadi
rendah bahkan tidak punya usaha sama 14.60 persen (BPS, 2017). Adanya
sekali akhirnya pendapatannya kecil. penurunan kemiskinan ini, membuat
Pendapatan yang kecil juga bisa Kabupaten Bojonegoro keluar dari 10
dikarenakan tidak punya pekerjaan yang kabupaten atau kota termiskin di Jawa
dapat memenuhi kebutuhan dasar Timur. Pada tahun 2016 menjadi peringkat
hidupnya. Karena pendapatannya kecil, ia sebelas termiskin dari kabupaten atau kota
akan jatuh miskin lagi. se-Jawa Timur. Untuk bisa keluar dari
Lingkaran ketiga, karena miskin, peringkat sepuluh besar kabupaten
seseorang akan memiliki kemampuan termiskin di Jawa Timur tidak mungkin
konsumsi yang rendah. Kemampuan hanya dilakukan dalam waktu satu tahun,
konsumsi yang rendah ini akan membuat pasti membutuhkan atau memerlukan
seseorang tidak dapat memenuhi waktu yang berkesinambungan.
kebutuhan pangan, sandang, dan papan Berangkat dari hal diatas penelitian
secara layak. Hal ini juga akan berdampak ini berusaha untuk mengidentifikasi faktor-
pada buruknya status gizi seseorang. faktor yaitu tingkat pendidikan, kesehatan
Seseorang dengan status gizi yang buruk dan pengangguran yang mempengaruhi
tidak akan punya tenaga yang kuat untuk tingkat kemiskinan di Bojonegoro.
bekerja, akhirnya produktivitas kerjanya
akan buruk pula. Dari rendahnya
produktivitas inilah, pendapatannya juga
J u n a l E K B I S / V o l . X I X / N o . 1 E d i s i M a r e t 2 0 1 8 | 1026
TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan
Pengangguran
J u n a l E K B I S / V o l . X I X / N o . 1 E d i s i M a r e t 2 0 1 8 | 1028
METODE PENELITIAN
jumlah tingkat pendidikan yang diwakili Nurkse (dalam Kuncoro, 2004;32) yang
oleh lulusan tingkat menengah atas, maka menyatakan karena miskin, seseorang tidak
terjadi penurunan variabel kemiskinan dan memiliki biaya untuk mendapatkan daya
hal sebaliknya juga terjadi dari penurunan beli informasi dan pengetahuan. Daya beli
jumlah tingkat pendidikan, maka variabel informasi dan pengetahuan ini diidentikkan
kemiskinan justru menjadi meningkat. sebagai pendidikan. Rendahnya pendidikan
Dari analisis hubungan yang telah akan menyebabkan masyarakat yang
dilakukan, variabel Tingkat Pendidikan miskin memiliki pengetahuan yang kurang.
dan kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro Pengetahuan yang kurang dan pendidikan
tahun 2002-2015 memiliki hubungan yang yang rendah membuat daya saing
negatif. Hal ini dapat dilihat dari tahun seseorang di dunia kerja maupun dunia
2002 sampai 2015 dimana setiap ada usaha menjadi sangat rendah akhinya akan
kenaikan Tingkat Pendidikan, angka menyebabkan produktivitas seseorang
kemiskinan di Kabupaten Bojoengoro menjadi kecil karena produktivitasnya
mengalami penurunan dan rata-rata kecil inilah yang membuat masyarakat
hubungan yang terjadi menunjukkan tanda akan jatuh miskin lagi.
negatif.
Hasil ini sesuai dengan teori
lingkaran kemiskinan menurut Ragnar
Tabel 4.7
Perbandingan Tingkat Kesehatan dan Kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro tahun 2002-2015
Tabel
DAFTAR PUSTAKA
Dian Satria, 2008. Modal Manusia Dan Suharto, Edi. 2013. Kemiskinan dan
Globalisasi: Peran Subsidi Perlindungan Sosial di Indonesia.
Pendidikan.http://www.diassatria.web.i Bandung: Penerbit alfabeta Bandung.
d/wpcontent/uploads/2008/12/jurnalinde
Supriatna, T. 1997. Birokrasi
f-subsidi.pdf .Diakses tanggal 21 Juli
2017. Pemberdayaan dan Pengentasan
Kemiskinan.Bandung; Humaniora
Jhingan, M.L. 2007.Ekonomi Utama Pers
Pembangunan dan Perencanaan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Sukirno,Sadono. 2004. Makroekonomi
Teori Pengantar. Jakarta: PT.Raja
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan Grafindo persada
Pembangunan Daerah: Reformasi,
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Perencanaan, Strategi, dan Peluang
“.Jakarta; Penerbit Erlangga Bisnis. Bandung. Penerbit Alfabeta.
J u n a l E K B I S / V o l . X I X / N o . 1 E d i s i M a r e t 2 0 1 8 | 1037